Anda di halaman 1dari 8

Ridhani Fahlika Siregar

200522064 / Akuntansi Ekstensi (AE B)


Akuntansi Syariah / Dra. Salbiah, M.Si., Ak
Kamis, 26 November 2020
Tugas 10
Pertanyaan
1. Jelaskan tentang akad salam!
Jawab: Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di
kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

2. Jelaskan perbedaan salam dan sistem ijon!


Jawab: Beda antara sistem ijon dengan akad salam ada pada beberapa poin berikut:
1) Pada akad salam penjual memiliki kebebasan dalam pengadaan barang, dapat dari
hasil ladangnya dan bisa pula dengan membeli dari hasil ladang orang lain, sedangkan
sistem ijon, penjual hanya dibatasi agar mengadakan buah dari ladangnya sendiri.
2) Pada akad salam, penjual bisa saja mendapatkan hasil panen yang melebihi jumlah
pesanan, sebagaimana dimungkinkan pula hasil panen ladangnya tidak mencukupi
jumlah pesanan. Akan tetapi itu tidakmenjadi masalah yang berarti, sebab ia dapat
menutup kekurangannya dengan membeli dari orang lain. Sedangkan pada sistem
ijon, maka semua hasil panen ladang penjual menjadi milik pembeli, tanpa peduli
sedikit banyaknya hasil panen. Dengan demikian, bila hasil panennya melimpah,
maka penjual merugi besar, sebaliknya bila hasil panen kurang bagus, karena suatu
hal, maka pembeli merugi besar pula.
3) Pada akad salam, buah yang diperjual-belikan telah ditentukan mutudan kriterianya,
tanpa peduli ladang asalnya. Sehingga bila pada saat jatuh tempo, jika penjual tidak
bisa mendatangkan barang dengan mutudan kriteria yang disepakati maka pembeli
berhak untuk membatalkanpesanannya. Adapun pada sistem ijon, pembeli tidak
memiliki hak pilihpada saat jatuh tempo, apa yang dihasilkan oleh ladang penjual,
makaitulah yang harus ia terima.
Pada sistem salam, penjual dan pembeli sama-sama mendapatkan haknya tanpa
merugikan pihak yang lain. Sedangkan, pada sistem ijon, biasanya pada saat panen
salah satu pihak merasa tertipu atau dirugikan.

3. Mengapa ijon dilarang oleh Syariah?


Jawab: Karena dalam transaksi ijon terdapat unsur gharar (ketidakpastian) baik dalam
jumlah maupun kualitas pada transaksi ijon, sehingga syarat saling rela dapat tidak
terpenuhi atau dapat merugikan salah satu pihak.

4. Jelaskan tentang akad paralel!


Jawab: Akad paralel artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesanan
pembeli dan penjual serta antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga
lainnya. Hal ini terjadi ketika penjual tidak memiliki barang pesanan dan memesan
kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan tersebut. Salam paralel dibolehkan
asalkan akad salam kedua tidak tergantung pada akad yang pertama yaitu akad antara
penjual dan pemasok tidak tergantung pada akad antar pembeli dan penjual, jika saling
tergantung atau menjadi syarat tidak diperbolehkan. Beberapa ulama kontemporer tidak
membolehkan transasksi salam paralel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam
itu dilakukan secara terus-menerus, karena dapat menjurus kepada riba.

5. Jelaskan rukun dan ketentuan Syariah dari salam!


Jawab: Rukun dan ketentuan salam ada tiga, yaitu:
1. Pelaku, terdiri atas penjual (muslim illaihi) dan pembeli (al muslam): harus cakap
hukum dan baligh.
2. Objek akad berupa barang yang akan diserahkan (muslam fiih) dan modal salam
(ra’su maalis salam).
• Ketentuan syariah yang terkait dengan modal salam, yaitu:
a. Modal salam harus diketahui jenis dan jumlahnya.
b. Modal salam bebrbentuk uang tunai
c. Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau
pelunasan piutang.
• Ketentuan syariah barang salam, yaitu:
a. Barang tersebut harus dapat dibedakan mempunyai spesifikasi dan
karakteristik yang jelas sehingga tidak ada gharar.
b. Barang tersebut harus dapat dikuantifikasikan.
c. Waktu penyerahan barang harus jelas.
d. Barang tidak harus ada ditangan penjual tetapi harus ada pada waktu yang
ditentukan.
e. Apabila barang tidak ada pada waktu yang ditentukan amaka akad menjadi
fasakh/ rusakdan pembeli dapat memilih apakah menunggu sampai barang
yang dipesan tersedia atau membatalkan akad.
f. Apabila barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati
maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk menerima atau
menolak.
g. Apabila barang yang dikirimmemiliki kualitas yang lebih baik, maka penjual
tidak boleh meminta tambahan pembayaran.
h. Apabila barang yang dikirim kualitasnya rendah, pembeli boleh memilih atau
menolaknya.
i. Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempoasalan diketahui oleh kedua belah
pihak.
j. Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum diterima tidak dibolehkan
secara Syariah.
k. Kaidah penggantian barang yang dipesan dengan barang lain.
l. Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah.
3. Ijab Kabul/serah terima adalah pernyataan dan ekspresi saling ridho diantara pelaku-
pelaku akad baik secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan
cara-cara komunikasi modern.
6. Berdasarkan ilustrasi di atas, bagaimana transaksi Bapak C dan Bapak B menurut
Syariah?
Jawab: Transaksi tersebut sesuai dengan syariah apabila Bapak C menyerahkan uang
sebesar total penjualan di awal dan dalam akad dijelaskan harga, spesifikasi, karakteristik,
kualitas, kuantitas dan waktu penyerahannya dengan tegas sehingga tidak ada gharar.

7. Jelaskan manfaat akad salam bagi penjual dan pembeli!


Jawab: Manfaat bagi pembeli adalah adanya jaminan memperoleh barang dalam jumlah
dan kualitas tertentu pada saat membutuhkan dengan harga yang disepakati di awal.
Manfaat bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk melakukan aktivitas produksi dan
memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya

Latihan
1. Berdasarkan ilustrasi di atas, bagaimanakah jurnal transaksi tersebut dicatat oleh Bapak B
dan Bapak C?
Jawab:
Pencatatan oleh Bapak C (pembeli)
Piutang Salam Rp500.000.000
Kas Rp500.000.000

Pencatatan oleh Bapak B (penjual)


Kas Rp500.000.000
Utang Salam Rp500.000.000

2. Terkait dengan soal nomor 1, jika ternyata pada saat barang akan dikirim Bapak B tidak
memiliki kedelai yang dimaksud karena hasil panen tidak terlalu menggembirakan,
sehingga Bapak B membeli kekurangannya dari Bapak A sebanyak 200 ton dengan harga
Rp450.000. Bagaimanakah jurnal pencatatan yang dilakukan oleh Bapak B, Bapak C, dan
Bapak A?
Jawab:
Membeli kekurangan dari Bapak A sebanyak 200 ton dengan harga Rp450.000 per ton
Pencatatan oleh Bapak B
Persediaan Rp90.000.000
Kas Rp90.000.000

Utang Salam Rp500.000.000


Persediaan Rp90.000.000
Penjualan Rp410.000.000

Pencatatan oleh Bapak C


Aset Salam Rp500.000.000
Piutang Salam Rp500.000.000

Pencatatan oleh Bapak A (pemasok)


Kas Rp90.000.000
Penjualan Rp90.000.000
3. Terkait dengan soal nomor 2, jika ternyata kedelai dari Bapak A tersebut ketika dikirim
kepada Bapak C dianggap tidak memenuhi syarat kualitas namun diterima oleh Bapak C
karena hubungan jangka panjang. Menurut Bapak C kedelai tersebut hanya memiliki
harga pasar sebesar Rp475.000/ton. Bagaimanakah jurnal yang dilakukan oleh Bapak C
dan Bapak B?
Jawab:
Pencatatan oleh Bapak B
Utang Salam Rp500.000.000
Penjualan Rp500.000.000

Pencatatan oleh Bapak C


Asset Salam Rp475.000.000
Kerugian Salam Rp 25.000.000
Piutang Salam Rp500.000.000

Soal Komprehensif
1. Bp. Andri pemilik toko buah “MANIS” bermaksud membeli mangga harum manis
kualitas 1 dalam jumlah 1 ton dengan harga yang disepakati Rp5.000/kg untuk kebutuhan
tokonya. Bp. Andri melakukan akad salam dengan Bp. Anto yang merupakan ketua KUD
Mina Salam Probolinggo. Dalam akad tersebut disepakati bahwa pembayaran akan
dilakukan hari ini (Jumat tanggal 21 Desember 2011, dengan kriteria ukuran mangga
minimal adalah
0,250 kg, dan akan dikirim minggu kedua September tahun yang akan datang franco
gudang pembeli.
Untuk memenuhi pesanan Bp. Andri, Bp. Anto melakukan transaksi kembali dengan
Bp. Dimas dan Bp. Sumirat masing-masing 500 kg dengan harga Rp4.000/kg dengan
akad salam. Dalam perjanjian disebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan hari Sabtu
tanggal 20 Desember 2011 dengan berat minimal 0.250kg/buah dan akan diambil di
kebun masing-masing oleh Bp. Anto pada minggu pertama September 2012.
Pada tanggal 2 September 2012, ternyata hanya Bp. Dimas yang dapat menyerahkan
mangga 500 kg dan memenuhi kriteria yang dijanjikan, sedangkan Bp. Sumirat hanya
mampu menyerahkan 300 kg dengan kriteria yang dijanjikan, sisanya ditolak oleh Bp.
Anto karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Sisa 200 kg lagi dipenuhi dari Bp.
Dimas, dengan harga Rp4.250/kg yang disepakati oleh ketiga pihak tersebut akan dibayar
oleh Bp. Sumirat setelah berhasil menjual mangga miliknya kepada pihak lain.
Kemudian Bp. Anto mengirimkan 1 ton mangga tersebut kepada Bp. Andri tepat
waktu
(8 September 2012) dan tidak ada mangga yang ditolak oleh Bp. Andri.
Diminta:
a. Apakah perjanjian tersebut sesuai syariah? (petunjuk: baik antara Bp. Andri dan Bp .
Anto, antara Bp. Anto dengan Bp. Dimas dan Bp. Sumirat)
b. Buatlah jurnal pencatatan pada 20 Desember 2011, 21 Desember 2011, 2 September
2012, 8 September 2012 oleh masing-masing pihak!
Jawab:
a. Bp. Andri dan Bp. Anto sudah sesuai syariah, karena akad salam dapat dilakukan
secara langsung antara pembeli dan penjual, dan dapat juga dilakukan oleh pihak
ketiga secara paralel. Bp. Anto sudah mengirimkan 1 ton mangga kepada Bp. Andri
tepat waktu tidak ada manga yang ditolak oleh Bp Andri.
- Bp. Anto dengan Bp. Dimas dan Bp. Sumirat tidak sesuai dengan syariah, karena
Bp. Sumirat hanya mampu menyerahkan 300 kg manga dari perjanjian awal 500
kg dengan kriteria yang telah dijanjikan (0,250kg), sisanya ditolah oleh Bp. Anto
karena tidak sesuai yang dijanjikan. Sisa 200 kg lagi dipenuhi oleh Bp. Dimas
dengan harga Rp4250/kg padahal perjanjian awal adalah Rp4000/kg. Sedangkan
dalam akad salam, harga yang telah disepakati tidak dapat diubah selama jangka
waktu akad. Di kasus ini Bp. Dimas menaikkan harga dari Rp4.000/kg menjadi
Rp4.250/kg karena kalau diakui sebagai keuntungan dapat di persamakan ada
unsur riba (kelebihan yang tidak ada iwad/faktor pengembang yang dibolehkan
Syariah).

b. Jurnal masing-masing pihak:


Tanggal Bp. Anto
20 Des 2011 Piutang Salam Rp2.000.000
Kas Rp2.000.000

Piutang Salam Rp2.000.000


Kas Rp2.000.000
Bp. Dimas
Kas Rp2.000.000
Utang Salam Rp2.000.000
Bp. Sumirat
Kas Rp2.000.000
Utang Salam Rp2.000.000

21 Des 2011 Bp. Andri


Piutang Salam Rp5.000.000
Kas Rp5.000.000
Bp. Anto
Kas Rp5.000.000
Utang Salam Rp5.000.000

2 Sept 2012 Bp. Anto


Aset Salam Rp2.000.000
Piutang Salam Rp2.000.000

Aset Salam Rp2.000.000


Piutang Salam Rp2.000.000
Bp. Dimas
Utang Salam Rp2.000.000
Aset Salam Rp2.000.000
Bp. Sumirat
Utang Salam Rp2.000.000
Keugian Salam Rp50.000
Aset Salam Rp2.050.000

8 Sept 2012 Bp. Andri


Aset Salam Rp5.000.000
Piutang Salam Rp5.000.000
Bp. Anto
Utang Salam Rp5.000.000
Aset Salam Rp4.000.000
Keuntungan salam Rp1.000.000

2. Tn. Budi dan Tn. Amir menandatangani kontrak salam pada tanggal 1 Juni 2011. Dalam
kontrak tersebut Tn. Budi bertindak sebagai pembeli dan Tn. Amir sebagai penjual. Isi
kontrak salam tersebut adalah Tn. Amir akan mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan
mendatang kepada Tn. Budi. Harga yang disepakati sebesar Rp3.500/kg.
Berikut ini adalah transaksi yang terkait dengan kontrak salam antara Tn. Budi dan
Tn. Amir.
Kontrak salam ditandatangani oleh kedua belah pihak. Tn. Budi
1 Juni
menyerahkan uang sebesar Rp35.000.000 kepada Tn. Amir
Tn. Amir menyerahkan jagung sebesar 10 ton kepada Tn. Budi. Harga
1 September
jagung di pasar saat Tn. Amir mengirimkan jagung sebesar Rp3.200.
Diminta:
a. Jelaskan perbedaan utama antara salam dan forward!
b. Jelaskan mekanisme salam paralel.
c. Mengapa produk yang dibuatkan akad salam haruslah produk yang mudah
dijumpai di pasar?
d. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi salam untuk Tn. Budi dan Tn. Amir!
Jawab:
a.
Salam Forward
Penentuan harga kuantitas Saat kontrak dibuat Saat kontrak dibuat
produk yang akan
dikirimkan
Pengiriman barang Di masa depan sesuai dengan Dimasa depan sesuai dengan
kontrak kontrak
Pembayaran oleh pembeli Saat kontrak dibuat, pembeli Saat barang diterima dimasa
harus melunasi seluruh nilai depan sesuai dengan kontrak
kontrak yang disetujui
Barang yang menjadi objek Barang yang halal dan harus Sesuai dengan kehendak
kontrak mudah ditemui dipasar (fungible). pembeli dan penjual yang
Umumnya salam digunakan membuat kontrak forward
dalam kontrak jual beli produk
pertanian
Tujuan dibuatnya kontrak Memberikan modal kerja Lindung nilai dan spekulasi
kepada penjual untuk
memproduksi.

b.
Skema skema paralel
(1)-a (1)
Penjual/Pemas (2)-a Pembeli/Penju (2)
ok Pembeli
al
(3)-a (3)

Keterangan:
1. Pembeli dan penjual menyepakati akad salam
(1)-a Penjual dan pemasok menyepakati akad salam
2. Pembeli membayar kepada penjual,
(2)-a Penjual membayar kepada pemasok
3. Penjual menyerahkan barang kepada pembeli,
(3)-a Pemasok menyerahkan barang kepada pembeli

c. Karena dalam akad salam harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, maka pembeli boleh
melakukan khiar yaitu apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan. Apabila
pembeli menerima, sedangkan kualitasnya lebih rendah maka pembeli akan
mengakui adanya kerugian dan tidak boleh meminta pengurangan harga, karena
harga sudah disepakati dalam akad dan tidak dapat diubah. Demikian juga jika
kualitasnya tinggi, penjual tidak dapat meminta tambahan harga dan pembeli tidak
boleh mengakui adanya keuntungan, karena diakui sebagai keuntungan dapat
dipersamakan ada unsur riba. Oleh sebab itu produk/barang yang dibuatkan akad
salam harus yang mudah dijumpai di pasar, sehingga tidak akan terjadi
pembatalan/riba dalam perjanjian akad yang sudah disepakati barangnya sulit
untuk dijumpai, maka perjanjian tersebut bisa saja akan mengalami kecurangan.

d.
Tanggal Tn. Amir (Penjual)
1 Juni Kas Rp35.000.000
Kontrak salam ditandatangani oleh Utang Salam Rp35.000.000
kedua belah pihak Tn. Budi Tn. Budi (Pembeli)
menyerahkan uang sebesar Piutang Salam Rp35.000.000
Rp35.000.000 kepada Tn. Amir Kas Rp35.000.000

1 September Tn. Amir (Penjual)


Tn. Amir menyerahkan jagung Utang Salam Rp32.000.000
sebesar 10 ton kepada Tn. Budi. Penjualan Rp32.000.000
Harga jagung di pasar saat itu Tn. Budi (Pembeli)
sebesar Rp. 3.200/kg Aset Salam Rp32.000.000
Kerugian Rp3.000.000
Piutang Salam Rp35.000.000

Anda mungkin juga menyukai