OLEH
KELOMPOK 7
NIM : PO530324019531
TINGKAT : II C
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020
TUGAS DOKUMENTASI
1. Bayi R lahir spontan 1 jam yang lalu, aktif, BB 2400 gram PB 48 cm RR 40 x/menit,
dengan usia kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan
kelainan.
NB
PENYELESAIAN :
a. Identitas/biodata :
1) Nama : By R
2) Tanggal/jam/lahir : 23 Januari 2020 Jam : 07.30 WIB
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Anak ke : 1 (pertama)
5) Umur : 0 hari
6) Nama ibu : Ny. S
7) Umur : 20 tahun
8) Suku bangsa : Indonesia
9) Agama : Islam
10) Pendidikan : SMP
11) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
12) Alamat : Tenihawu, RT 02 RW 01, Sabu Raijua
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, lahir
dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
c. Riwayat Persalinan` :
Tanggal : 23 Januari 2020 Jam : 07.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 2400 gram
Panjang badan : 48 cm
Apgarscore : 7-8
Jenis persalinan : Spontan
Usia kehamilan : 36 minggu
Kelainan kongenital & anus :-
d. Riwayat Neonatus :
Setelah bayi lahir pada tanggal 23 Januari 2020 jam 07.30 WIB di RSUD
Menia, bayi langsung dibawa ke ruang neonatus jam 08.00 WIB
h. Riwayat Perkawinan :
a) Status perkawinan : Sah
b) Lama nikah : 1 tahun
c) Berapa kali nikah :1x
d) Umur saat nikah : 20 tahun
i. Keadaan Psikososial :
Klien merupakan anak pertama dan juga seorang anak yang sangat diharapkan
namun saat ini ibu klien menerima kondisi bayinya
j. Data Spiritual :
Ibu menganut agama Islam dan menjalankan sholat 5 waktu, saat ini ibu tidak
sholat karena masa nifas.
Pemeriksaan Umum :
a) Inspeksi
Kepala : Caput succedenum ( - ), cephal hematoma ( - ), cacat
bawaan ( - ), tidak ada luka, rambut tipis, halus dan lurus
Wajah : Oval, tidak ada oedema/luka, warna kulit wajah
kemerahan
Mata : Simetris, ikterus ( - ), perdarahan ( - ), sklera normal,
konjungtiva normal, tidak terdapat hematoma
Hidung : Simetris, berlubang kanan dan kiri, tidak ada
pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir berwarna kemerahan, reflek menghisap dan
menelan kuat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe dan
vena jugularis
Telinga : Simetris, tidak ada serume, tidak kelainan
Dada : Simetris, jaringan mamae belum sempurna demikian
pula putting susu belum terbentuk dengan baik
Abdomen : Normal, tidak ada benjolan, perut buncit dan
mengkilap
Anus : ( + ) berlubang, BAB ( + ) 2 x/sehari
Ekstremitas : Simetris, sindaktini ( - ), polidaktini ( - ), gerakan
ekstremitas aktif, tidak ada kelainan
b) Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe dan
tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada benjolan yang abnormal, tidak kembung
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
c) Auskultasi
Dada : HR 133 x/menit tidak ada richi maupun wheezing
Abdomen : Bising usus ( + )
d) Perkusi
Abdomen : Bising usus ( + )
Pemeriksaan Neologis
a) Reflek moro :(+)
b) Reflek menggenggam :(+)
c) Reflek Rooting :(+)
d) Refleks sucking :(+)
1. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 23 Januari 2020 Jam : 10.00 WIB
Tempat pengkajian : kamar bersalin (neonatus)
a. Data Subjektif
1) Identitas/biodata :
a) Nama : By R
b) Tanggal/jam/lahir : 23 Januari 2020 Jam : 07.30 WIB
c) Jenis Kelamin : Laki-laki
d) Anak ke : 1 (pertama)
e) Umur : 0 hari
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, lahir
dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
3) Riwayat Persalinan` :
Tanggal : 23 Januari 2020 Jam : 07.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 2400 gram
Panjang badan : 48 cm
Apgarscore : 7-8
Jenis persalinan : Spontan
Usia kehamilan : 36 minggu
Kelainan kongenital & anus : -
4) Riwayat Neonatus :
Setelah bayi lahir pada tanggal 23 Januari 2020 jam 07.30 WIB di RSUD
Menia, bayi langsung dibawa ke ruang neonatus jam 08.00 WIB
7) Riwayat KB :
a) KB yang digunakan : Ibu mengatakan belum pernah mengikuti KB
apapun karena ingin segera punya anak.
b) Lamanya :-
c) Efek samping :-
d) Alasan berhenti :-
8) Riwayat Perkawinan :
e) Status perkawinan : Sah
f) Lama nikah : 1 tahun
g) Berapa kali nikah :1x
h) Umur saat nikah : 20 tahun
9) Keadaan Psikososial :
Klien merupakan anak pertama dan juga seorang anak yang sangat diharapkan
namun saat ini ibu klien menerima kondisi bayinya
2) Pemeriksaan Fisik
e) Inspeksi
Kepala : Caput succedenum ( - ), cephal hematoma ( - ), cacat
bawaan ( - ), tidak ada luka, rambut tipis, halus dan lurus
Wajah : Oval, tidak ada oedema/luka, warna kulit wajah
kemerahan
Mata : Simetris, ikterus ( - ), perdarahan ( - ), sklera normal,
konjungtiva normal, tidak terdapat hematoma
Hidung : Simetris, berlubang kanan dan kiri, tidak ada
pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir berwarna kemerahan, reflek menghisap dan
menelan kuat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe dan
vena jugularis
Telinga : Simetris, tidak ada serume, tidak kelainan
Dada : Simetris, jaringan mamae belum sempurna demikian
pula putting susu belum terbentuk dengan baik
Abdomen : Normal, tidak ada benjolan, perut buncit dan
mengkilap
Anus : ( + ) berlubang, BAB ( + ) 2 x/sehari
Ekstremitas : Simetris, sindaktini ( - ), polidaktini ( - ), gerakan
ekstremitas aktif, tidak ada kelainan
f) Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe dan
tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : Tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada benjolan yang abnormal, tidak kembung
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
g) Auskultasi
Dada : HR 133 x/menit tidak ada richi maupun wheezing
Abdomen : Bising usus ( + )
h) Perkusi
Abdomen : Bising usus ( + )
3) Pemeriksaan Neologis
e) Reflek moro :(+)
f) Reflek menggenggam :(+)
g) Reflek Rooting :(+)
h) Refleks sucking :(+)
2. INTERPRETASI DATA
a) Dx : Bayi Ny. S usia 0 hari, BB 2400 gram dengan premature
b) DS : Ibu mengatakan bahwa berat badan bayinya saat lahir 2400 gram
c) DO : Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
BB lahir : 2400 gram
PB lahir : 48 cm
RR : 40 x/menit
HR : 133 x/menit
A-S : 7-8
Suhu : 36,7º C
4. TINDAKAN SEGERA
a. Perawatan dalam inkubator
b. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut
5. PERENCANAAN
N RENCANA RASIONAL
O
1. Lakukan pendekatan pada pasien Pasien dan keluarga kooperatif
dan keluarga dalam pelaksanaan tindakan
2. Lakukan perawatan dengan teknik Pencegahan infeksi
asepric
3. Lakukan observasi TTV dan Deteksi dini adanya komplikasi
keadaan umum
4. Lakukan KIE tentang pemberian Kekebalan terhadap bayi secara
ASI eksklusif pada ibu klien alami
5. Lakukan perawatan tali pusat Pencegahan dini tetanus
dengan dibungkus kasa yang sudah neonatorum
diberi antiseptic dan diganti setiap
sudah mandi/terkena kencing dan
BAB bayi dan apabila kotor
6. Lakukan kolaborasi dengan dokter Pencegahan dini atau
anak penanganan tindak lanjut atau
fungsi dependen
7. Letakkan bayi pada inkubator Suhu tubuh bayi tetap stabil dan
dengan suhu teratur mencegah hipotermi
8. Lakukan pemberian cairan ASI Mencegah terjadinya dehidrasi
eksklusif / PASI pada bayi
9. Lakukan penimbangan berat badan Mengetahui peningkatan berat
setiap hari badan
6. PELAKSANAAN
Dx : Bayi umur 0 hari, BB 2400 gram, dengan premature
a. Melakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga pasien
b. Melakukan perawatan dengan teknik aseptic
cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi dengan air
mengalir dan sabun kemudian keringkan dengan handuk kering
c. Melakukan observasi TTV
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
RR : 40 x/menit
HR : 133 x/menit
Suhu : 36,7º C
d. Melakukan KIE pada ibu klien tentang pemberian ASI segera setelah bayi
lahir yaitu selain pada bayi yang mendapatkan nutrisi, bayi juga mendapatkan
kekebalan alamiah dari ASI, serta bermanfaat pada ibu yaitu dengan
pemberian ASI pada bayi dapat mencegah terjadinya bendungan ASI juga
dapat merangsang rahim untuk tetap kontraksi sehingga rahim kembali dalam
keadaan normal seperti sebelum hamil.
e. Melakukan perawatan tali pusat
Dengan cara membungkus tali pusat dengan kasa yang sudah diberi antiseptic,
dan mengganti setiap sudah mandi, atau apabila terkena BAK dan BAB atau
kotor
f. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan atau untuk
tindakan lanjut
Perawatan di couve + lampu
Minum ASI/PASI BBLR 12 x 10 sampai 12,5 cc/hari atau sesering
mungkin dan apabila bayi menangis habis minum tengkurap