Anda di halaman 1dari 10

PROBIOTIK DALAM PAKAN TERNAK RUMINANSIA

DICKY PAMUNGKAS dan PENNY NUR ANGGRAENY

Loka Penelitian Sapi Potong, Jl . Pahlawan No . 2 Grati, Pasuruan 67/84

ABSTRAK

Perkembangan teknologi pakan ternak ruminansia tidak terlepas dari upaya pemenuhan kebutuhan gizi bagi hidup pokok
dan produksi mikroorganisme rumen dan peningkatan efisiensi hasil sintesa protein dalam rumen dan akhirnya untuk
meningkatkan produksi ternak . Pemanfaatan probiotik secara luas di dunia peternakan untuk menghindari munculnya efek
samping pada penggunaan antibiotik, untuk terapi maupun sebagai growth promoter dalam pakan ternak . Makalah ini
menguraikan konsep probiotik, seleksi mikroba dan mikroba penyusun probiotik, manfaat dan pengaruh probiotik pada ternak
dan cara kerja probiotik . Disimpulkan bahwa, pemberian probiotik dapat memperbaiki pertumbuhan ternak dan meningkatkan
ketahanan terhadap penyakit .

Kata kunci : Probiotik, stimulan pertumbuhan, ruminan

ABSTRACT

PROBIOTIC IN RUMINANT FEED

The technology development of ruminant feed is related to the effort of fulfilling the nutrient requirement for maintenance
and production of rumen microbes and optimizing the protein synthesis of rumen microbes, hence improving the animal
production . Probiotic is widely used in feed to avoid the negative effect of antibiotic after therapeutic treatment and to be used as
growth promoter . This paper describes the concept of probiotic, selection of microbes for probiotic, the benefit, the effect and the
mechanism of probiotic in ruminant . In conclusion, probiotic can improve the animal growth and increase the immunity against
diseases .

Key words : Probiotic, growth stimulant, ruminant

PENDAHULUAN atau campuran dari mikrorganisme yang diberikan


kepada ternak atau manusia dan menguntungkan induk
Penggunaan probiotik untuk memperbaiki semang dengan cara memperbaiki sifat-sifat
produktivitas ternak semakjn banyak menarik perhatian mikroorganisme alami dalam saluran pencernaan .
para peneliti maupun praktisi peternakan . Probiotik HAVENAAR dan HuIST (1992) memberikan batasan
didefinisikan sebagai substrat mikroorganisme, yang pada istilah probiotik yaitu : (a) produk yang
diberikan kepada manusia atau ternak lewat pakan dan mengandung mikroorganisme dalam bentuk freeze
memberikan efek positif dengan cara memperbaiki dried atau produk fermentasinya, (b) dapat
keseimbangan mikroorganisme alami di dalam saluran memperbaiki kesehatan pada manusia dan ternak dan
pencernaan . Pemberian probiotik pada ternak dalam target organnya adalah mulut atau saluran pencernaan
periode pertumbuhan tampak lebih berdampak nyata (pemberian dapat lewat campuran pakan atau kapsul),
(ESTRADA, 1997) . bagian atas saluran pernafasan (pemberian dalam
Probiotik berasal dari bahasa Latin yang artinya bentuk aerosol) dan saluran urogenitalia .
untuk hidup dan mengalami perkembangan
pengertiannya selama beberapa tahun ini . LILY dan
STILWEL (1965) sudah sejak lama menggunakan Sejarah probiotik
probiotik dan mendefinisikan suatu substansi hasil
sekresi mikroorganisme yang dapat menstimulasi Sejak 1974, istilah probiotik mulai dihubungkan
pertumbuhan mikroorganisme lain . Definisi menurut dengan feed supplement, namun sejarah penggunaan
LILY dan STILWEL ini adalah sebagai lawan kata feed supplement yang berupa mikroorganisme hidup
antibiotik. Definisi lain dari probiotik adalah telah ada sejak ribuan tahun yang lalu . ELIE
mikroorganisme dan substansi ikutannya yang METCHNIKOF yang hidup tahun 1845 - 1916 membuat
berperanan dalam keseimbangan mikroorganisme hipotesis bahwa, pada sebagian mikroorganisme
saluran pencernaan . Definisi probiotik menurut saluran pencernaan memproduksi racun yang dapat
HAVENAAR dan HuIST (1992) adalah kultur tunggal menyebabkan auto intoxication. Racun tersebut dapat

82
YV.4RTAZOA Vot. 16 No . 2 Th. 2006

merusak jaringan, akibatnya dapat mempercepat proses bahwa, mikroorganisme saluran pencernaan terlibat
penuaan . Proses penuaan akibat auto intoxication dalam perlindungan induk semang terhadap kolonisasi
tersebut dapat dicegah dengan implantasi bakteri asam bakteri patogen pada saluran pencernaan . Keyakinan
laktat (sejenis dengan genus bakteri asam laktat yang tersebut berdasarkan bukti-bukti bahwa :
terdapat dalam yoghurt) . Diduga bakteri dapat I . Germ free animals sangat rentan terhadap infeksi
menghasilkan zat tertentu yang dapat menghilangkan saluran pencernaan dibandingkan dengan ternak
reaksi patologi pada proses auto intoxication sehingga konvensional yang mempunyai komposisi
dapat memperlambat penuaan dengan memperpanjang mikroflora saluran pencernaan lebih lengkap .
umur sel pada sebuah jaringan .
Pada tahun 1940, ketertarikan pada 2 . Pengobatan menggunakan antibiotik pada ternak
menyebabkan ternak lebih rentan terhadap infeksi
bacteriotherapv mulai menurun namun meningkat
kembali pada tabun 1960 . Peningkatan tersebut saluran pencernaan .
didahului pada sebuah fenomena hasil penelitian pada 3 . Pengaruh perlindungan oleh mikroorganisme asli
germ free animal ~ yang menunjukkan kekebalan saluran pencernaan pada ternak yang telah diberi
terhadap kolonisasi bakteri patogen dan peningkatan antibiotik dapat dikembalikan dengan preparat yang
penampilan kesehatan sebagai efek dari stabilnya beraaal dari feses ternak sehat (NUM dan
ekosistem yang melibatkan mikroorganisme asli RANTALA, 1973) .
saluran pencernaan . Faktor pendorong lain pada
ketertarikan bacteriotherapy adalah manusia mulai Usaha mengembalikan kolonisasi mikroorganisme
ingin hidup sehat dengan cara alarm . Sebagai asli pencernaan yang hilang dari saluran pencernaan
dampaknya terjadi peningkatan kebutuhan terhadap adalah dengan implantasi bakteri hidup . Usaha untuk
produk kesehatan seperti produk fermentasi yang mengembalikan kolonisasi bakteri telah dilakukan
diduga dapat mencegah terjadinya diare . dengan implantasi bakteri hidup seperti Lactobacillus
Perkembangan informasi tentang probiotik lebih yang diisolasi dari susu fermentasi maupun dari saluran
lanjut didorong oleh informasi adanya efek samping pencernaan pedet . GILLILAND et a! . (1980) melaporkan
dari penggunaan antibiotik untuk terapi maupun bahwa, Lactobacillus yang diisolasi dari saluran
sebagai growth promoter . Tahun 1969 Swann committe pencernaan pedet lebih efektif mengurangi tingkat
membatasi penggunaan antibiotik sebagai growth kematian akibat diare pada pedet daripada
promoter . Akhirnya, kelompok anti aditif membatasi Lactobacillus yang diisolasi dari usus halus babi .
penggunaan antibiotik pada skala pengobatan . GORBACH (1990) menyatakan bahwa, beberapa
Beberapa supermarket di Eropa saat ini telah menjual penelitian tentang implantasi mikroorganisme tidak
produk daging bebas antibiotik dan di negara sesuai harapan, karena tidak berhasil membentuk
Skandinavia, antibiotik tidak digunakan lagi sebagai koloni di dalam saluran pencernaan . Pembentukan
growth promoter . koloni pada saluran pencernaan dipengaruhi oleh
kemampuan menempel mikroorganisme pada saluran
pencernaan yang bersifat spesifik pada induk
KONSEP PROBIOTIK
semangnya, sehingga kemampuan menempel menjadi
salah satu seleksi mikroorganisme saluran pencernaan
Bagi ternak ruminansia di Indonesia, dengan untuk probiotik .
karakter pakan berkualitas rendah, amatlah dibutuhkan Tidak seperti pada ternak monogastrik, probiotik
mikroorganisme selulolitik dalarn jumlah tinggi agar pada ternak ruminansia selain diaplikasi pada saluran
dapat memanfaatkan hijauan atau limbah pertanian pencernaan bagian belakang (usus), juga diaktifkan
seefisien mungkin dalam menghasilkan gizi yang pada bagian saluran pencernaan bagian depan (rumen,
dibutuhkan oleh ternak . Oleh karena itu, fokus retikulum dan omasum) . Mikroorganisme selulolitik
penelitian di bidang pakan ternak ruminansia perlu berperan pada pencernaan pakan berserat kasar tinggi,
mengarah pada rekayasa fungsi rumen melalui sehingga ruminansia lepas sapih memerlukan probiotik,
manipulasi komposisi kimia dan peran mikroorganisme baik yang diaktifkan di saluran pencernaan bagian
rumen . Selain itu, perlu pula dikembangkan probiotik depan untuk membantu perkembangan ekosistem
untuk memperbaiki komposisi mikroorganisme yang rumen, maupun di saluran pencernaan bagian belakang
hidup di bagian usus halus ternak ruminansia untuk untuk menghindari terjadinya diare akibat stres
meningkatkan produktivitasnya . perubahan pakan atau bakteri patogen .
Oleh sebab itu, probiotik merupakan feed additive
yang mengandung mikroorganisme hidup yang
menguntungkan induk semang, dengan memperbaiki Seleksi mikroba probiotik
keseimbangan mikroorganisme di dalam saluran
pencernaan . Berdasarkan hasil perkembangan ilmu Optimasi kerja mikroba probiotik bersifat spesifik
pengetahuan, "probiotik" berkembang dari keyakinan terhadap induk semang dan lokasi, sehingga banyak

83

DICKY PAMUNGK,As dan YENNY NUR ANGGRAENY : Probiotik dalam Pakan Ternak Ruminansia

dilakukan penelitian eksplorasi untuk mendapatkan Mikroba penyusun probiotik dan bentuk preparat
mikroorganisme indigenous sebagai probiotik dengan probiotik
cara mengisolasi dari induk semang . Meskipun
memerlukan waktu yang lama, namun cara inilah yang Mikroorganisme penyusun probiotik yang aktif di
efektif untuk mengetahui secara tepat spesies atau saluran pencernaan bagian belakang pada umumnya
strain mikroorganisme untuk digunakan probiotik . adalah bakteri yang berasal dari genus Streptococcus,
Klaim kesehatan dan peningkatan produktivitas Leuconostoc, Pediococcus, Propionicbacterium,
dikemukakan pada penggunaan mikroorganisme Bacillus dan Enlerococcu . Spesies dari genus
indigenous, sehingga seleksi mikroorganisme probiotik Streptococcus yang digunakan sebagai probiotik adalah
harus berdasarkan tujuan penggunaan probiotik . Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis,
Sebagai contoh apabila suatu probiotik akan digunakan Streptococcus cremoris, Streptococcus diacetilactis
pada pedet lepas sapih dengan tujuan (1) untuk dan Streptococcus interinedius . Mikroorganisme lain
membentuk ekosistem yang stabil di dalam rumen dan yang bisa dijadikan probiotik adalah khamir dan jamur .
(2) menghindari stres akibat perlakuan penyapihan Spesies khamir yang digunakan sebagai probiotik
maka mikroorganisme yang perlu diseleksi adalah : adalah Saccharoinyces cereviseae dan Candida
pentolopesii, sedangkan spesies jamur yang digunakan
1 . Mikroorganisme yang dapat diaktifkan di dalam sebagai probiotik adalah Aspergillus niger dan
rumen (sesuai tujuan I ) Aspergillus oryzae (CHEN et al ., 2004). Neocallimastix
2 . Mikroorganisme yang dapat diaktifkan di saluran sp . adalah jamur rumen yang digunakan sebagai
pencernaan bagian belakang (tujuan 2) probiotik yang terbukti efekif dapat meningkatkan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan
Strain mikroorganisme probiotik dapat digunakan (THEODOROU et al., 1990) .
dan diaktifkan pada tubuh induk semang bila mereka Probiotik dari spesies bakteri asam laktat banyak
mempunyai kriteria umum sebagai berikut : (a) diisolasi baik dari susu fermentasi maupun saluran
memenuhi aspek keamanan ;' (b) memenuhi aspek pencernaan . Mikroba probiotik Enterococcus faecium
produksi dan prosesing ; (c) metode penggunaan diisolasi dari usus halus manusia tetapi digunakan juga
probiotik; dan (d) dimana lokasi probiotik harus aktif . sebagai preparat probiotik pada ternak (FULLER, 1992) .
Eksperimen secara in vivo dapat dilakukan bila Bentuk preparat probiotik dikemas dalam bentuk
mikroorganisme hanya memenuhi kriteria seleksi susu fermentasi, bubuk, tablet, granola atau pasta .
secara minimal . Pada seleksi mikroorganisme probiotik Preparat probiotik terdiri atas satu atau beberapa strain
pada ternak ruminansia yang akan diaktifkan di dalam mikroorganisme . Probiotik dapat diberikan ternak
rumen, prosedur menurut HAVENAR dan Huis'r (1992) lewat mulut atau dimasukkan ke dalam air minum .
diperlukan beberapa metode tambahan yaitu : Mikroorganisme probiotik yang efektif harts dapat
digunakan pada lingkungan yang berbeda-beda dan
1 . Uji kemampuan hidup di lingkungan rumen, bagi dapat bertahan hidup pada beberapa bentuk preparat,
probiotik yang akan diaktifkan di saluran oleh karena itu probiotik harus mempunyai beberapa
pencernaan bagian belakang . kriteria, yaitu :
2 . Potensinya sebagai agen pencerna serat bagi 1 . Harus dapat bertahan hidup selama proses produksi .
probiotik yang diaktifkan di saluran pencernaan
bagian belakang (usus halus) . 2 . Harus stabil dan tetap hidup dalam jangka waktu
yang lama pada kondisi penyimpanan dan kondisi
Untuk melak ukan seleksi probiotik jamur/khamir, lapang .
GRAY dan RYAN (1990) mengidentifikasi batas waktu 3 . Mampu hidup di dalam saluran pencernaan .
untuk melihat laju produksi VFA dalam rumen domba
yang menerima kultur khamir . Diperoleh batas waktu 4 . Mampu memberikan efek yang menguntungkan
22 jam untuk skrining cepat suatu produk baru . bagi induk semang .
Seleksi probiotik jamur dapat dilakukan
berdasarkan pengaruhnya yang menstimulasi Produk probiotik jamur dan khamir tersedia dalam
perubahan bakteri rumen . DAWSON (1990) mengamati bentuk campuran sel hidup dan mati dengan media,
efek probiotik jamur pada bakteri Fussarium tempat jamur dan khamir dapat tetap hidup . Media
succinogenes . Seleksi juga dapat dilakukan dapat berbentuk bubuk destilat kering yang mudah
berdasarkan pengaruhnya terhadap penyerapan asam larut atau dalam bentuk larutan . Komponen media
laktat (NISBET dan MARTIN, 1990a) . sangat penting untuk menjaga viabilitas

84
YVARTAZOA Vol . 16 No . 2 Th . 2006

mikroorganisme probiotik . Adanya produk khamir dan adalah S. cerevisiae dan C. pintolopesii, sedangkan
jamur yang bercampur media menyebabkan munculnya - . jamur yang sering digunakan adalah A . niger, A . oryzae
terminologi kultur khamir . Probiotik jamur zlapat (LLOYD-EVANS, 1989) . Khamir dan jamur sering
digunakan baik dengan dipercikan atau dicampur ke digunakan bersama sebagai probiotik pada ternak
dalam pakan . ruminansia dan sering disebut fungal feed additives
atau probiotik jamur . Ada beberapa probiotik yang
tidak begitu dikenal tetapi telah diteliti seperti
PEMANFAATAN PROBIOTIK PADA TERNAK Saccharomyces boulardii (OEZTUERK et al ., 2005) dan
RUMINANSIA Issatchenkia orientalis (LEE et al ., 2003) .
Penggunaan mikroba tersebut di atas memberikan
Ruminansia muda keuntungan pada peningkatan efisiensi fermentasi di
dalam rumen, peningkatan kecernaan hijauan dan
Sesaat setelah lahir hingga disapih, pakan utama peningkatan laju aliran protein mikroba dari rumen
pedet adalah susu yang langsung bypass ke dalam (WALLACE dan NEWBOLD, 1992) . Khamir dan produk
omasum tanpa melewati rumen tetapi melalui saluran yang mengandung khamir telah lama digunakan pada
yang disebut oesophugea/ groove. Inokulasi mikroba pakan ruminansia sebagai sumber protein dan energi .
pada rumen pedet dapat terjadi melalui grooming, air Tetapi sejak akhir 1980-an, telah terjadi peningkatan
susu induk, pakan dan air minum (TRINCI et al., 1994) . penggunaan produk yang mengandung khamir dan
Inokulasi rumen oleh mikroorganisme dibutuhkan jamur berfilamen yang telah dianalogikan sebagai
untuk persiapan penyapihan, sehingga setelah dewasa probiotik dan dapat meningkatkan f ungsi saluran
populasi pencerna serat sudah tercapai . Untuk pencernaan . Produk yang terdiri dari khamir dan jamur
mempercepat terbentuknya ekosistem rumen yang dapat meningkatkan respon produksi melalui
stabil pada pedet, maka penggunaan probiotik yang peningkatan kecernaan pakan di dalam rumen .
terdiri atas bakteri dan jamur selu lolitik sangat Probiotik jamur berpengaruh pada fermentasi di
diperlukan . Perkembangan rumen distimulasi oleh dalam rumen, sehingga produk tersebut dimasukkan
A oryzae dengan populasi yang tinggi, bakteri pada kategori rumen modifiers dan growth promoter.
amilolitik, selulolitik dan hemiselulolitik mulai dari Probiotik jamur dapat digunakan untuk ternak potong
umur 2 minggu . Ekstrak jamur yang telah dan perah . Preparat growth promoter yang sering
disuplementasi dengan Escherichia bovis dapat digunakan adalah ionofor dan antibiotik, namun produk
meningkatkan populasi bakteri pada rumen pedet ,tersebut menurunkan efisiensi biaya pakan untuk
setelah 30 hari kelahiran (KMET et al., 1988) . Produk ruminansia . lonofor clan antibiotik dilarang digunakan
yang hampir sama dapat menstimulasi perkembangan karena tidak alami seperti probiotik jamur, lebih lanjut
fermentasi rumen pada domba yang baru dilahirkan ionofor berbahaya jika digunakan melebihi dosis yang
(BARA dan KMET, 1987) . dianjurkan . ionofor dan antibiotik dapat menimbulkan
E . coli adalah agen penyakit collibacilosis yang residu pada hasil ternak .
kerap menginfeksi pedet lepas sapih (KARNEY et al .,
1986) . Collibacilosis pada pedet lepas sapih merupakan
penyakit akut dan menular dengan diare yang berwarna Pengaruh probiotik terhadap produksi susu dan
kuning keputih-putihan sebagai gejala khasnya daging
(TzIPORI et a/., 1981) . Terapi menggunakan probiotik
yang mengandung L . acidophilus dilaporkan dapat Pengaruh penggunaan probiotik jamur sampai saat
mengurangi populasi E . coli pada usus anak sapi ini belum konsisten . Pada umumnya, ternak ruminansia
(ELLINGER et al ., 1978v BRUCE et at., 1979 ; SURONO, yang menerima probiotik jamur baik pada produksi
2004) . L . acidophilus hasil isolasi dari usus halus pedet daging dan susu dapat ditingkatkan produksinya .
lebih efektif dalam mengurangi mortalitas dan WALLACE dan NEWBOLD (1992) melaporkan dari 8
meningkatkan PBBH pedet daripada L. acidophilus percobaan, penggunaan A . oryzae dapat meningkatkan
yang diisolasi dari usus halus babi (GILLILAND et al., produksi susu sebesar 4,3%, sedangkan penggunaan
1980) . kultur khamir dapat meningkatkan produksi susu
sebesar 5,1% . Penggunaan probiotik jamur
memberikan respon yang baik meskipun dalam kondisi
Ruminansia dewasa kekurangan pakan . Respon terhadap penggunaan
khamir pada produksi susu Iebih besar pada awal
Produk probiotik yang mengandung khamir, jamur
dan bakteri terutama bakteri asam laktat, diberikan laktasi dibandingkan pada pertengahan Iaktasi
(WILLIAM et al ., 1991) .
pada ternak ruminansia dewasa dengan tujuan
ADAM et a/ . (1981) melaporkan bahwa,
meningkatkan fungsi saluran pencernaan ternak pertumbuhan sapi jantan menghasilkan PBBH sebesar
ruminansia, dalam mencerna pakan terutan :a hijauan .
Khamir yang sering digunakan sebagai probiotik 1,39 kg pada penggunaan kultur khamir, sedangkan

85
DICKY PAMUNGKAS dan YENNY NUR ANGGRAENY : Probiot,k dalam Pakan Ternak Rum,nansia

pada perlakuan kontrol adalah 1,34 kg . Induk sapi dan dan OELLERMAN et al. (1990) melaporkan bahwa, tidak
pedet yang diberi pakan berkualitas jelek dapat ada perubahan kecernaan pada heifer atau sapi induk
diperbaiki bobot badannya dari 0,57 kg/hari menjadi yang mendapatkan pakan mengandung A . oryzae .
0,80 kg/hari dengan penggunaan A . oryzae Beberapa penelitian pada penggunaan A . oryzae
(WIEDMEIER, 1989) . Sebaliknya, EDWARD et al. (1990) dan kultur khamir menstimulasi pemecahan serat di
melaporkan bahwa, tidak ada perbaikan bobot badan dalam rumen, sehingga menyebabkan terjadinya
pada sapi jantan yang diberi kultur khamir . Efektifitas pengurangan residu material yang secara normal
probiotik jamur dipengaruhi oleh pakan dan kebutuhan dihancurkan di perut belakang . Faktor penting lain
nutrisi ternak . yang dapat mempengaruhi konsumsi adalah laju aliran
Sensitivitas kultur khamir dipengan.uhi oleh pakan dari rumen . Hasil kontradiksi dilaporkan oleh
komposisi pakan (WILLIAM et al., 1991) dan kebutuhan WIEDMEIER (1987), disitasi oleh WALLACE dan
ternak (CHASE, 1989) . Respons produksi susu NEWBOLD (1992) yaitu terjadinya penurunan laju aliran
meningkat sebesar 4,1 kg/hari terjadi pada penambahan air dan digesta pada penggunaan A . oryzae. Peningkatan
kultur khamir dengan imbangan hijauan : konsentrat konsumsi dapat meningkatkan produksi pada
40 : 60, namun tidak ada peningkatan produksi susu penggunaan probiotik jamur, diduga karena terjadi
bila imbangan hijauan : konsentrat menjadi 50 : 50 . peningkatan laju pemecahan pakan di dalam rumen .
Respons kultur khamir terbesar terjadi pada fase awal
laktasi, sebaliknya menurun pada pertengahan dan akhir
Pengaruh probiotik terhadap ekosistem rumen
laktasi (WALLENTINE et al., 1986 ; KELLEMS et a!.,
1987) . Kultur A . oryzae dapat meningkatkan kadar
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa,
protein susu pada musim dingin (CHIOU et al ., 2002) .
peningkatan produktivitas ternak ruminansia pada
penggunaan probiotik jamur diduga disebabkan oleh
Pengaruh probiotik terhadap konsumsi dan perubahan ekosistem rumen dan hasil fermentasi .
kecernaan Namun beberapa hasil penelitian lainnya menunjukkan
tidak mempengaruhi ekosistem rumen . Ekosistem
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa, rumen yang dipengaruhi oleh penggunaan probiotik
peningkatan keuntungan pada penggunaan probiotik jamur adalah populasi mikroba, pH, produk fermentasi
jamur adalah dengan meningkatkan konsumsi pakan (Volatile Fatty Acid/VFA, amonia dan gas metan) serta
daripada meningkatkan efisiensi pakan . Peningkatan mikroorganisme rumen . Kultur khamir dan A . oryzae
produktivitas ternak ruminansia pada penggunaan mempunyai pengaruh yang berbeda pada produksi
kultur khamir dan A . oryzae disebabkan oleh VFA, namun secara umum probiotik jamur
peningkatan palatibilitas, meningkahrya laju pencernaan meningkatkan produksi VFA total (CHADEMANA dan
serat, laju aliran pakan serta peningkatan jumlah OFFER, 1990 ; OEZTuERK et al ., 2005) . Kultur khamir
protein . Produk ekstrak fermentasi khamir dan dapat meningkatkan produksi asam propionat
A . orvzae dapat digunakan sebagai peningkat flavor sedangkan A . oryzae dapat meningkatkan produksi
pada produk-produk pangan . Produk-produk kultur asam asetat (FIRKIN et al., 1990 ; NEWBOLD, 1990) .
khamir dan AO selalu disertai dengan bau enak . WILLIAM (1988) menyatakan bahwa, penggunaan
Peningkatan konsumsi pakan diduga merupakan probiotik jamur dapat menurunkan produksi gas metan .
efek peningkatan pencernaan serat di dalam rumen . CHADEMANA dan OFFER (1990) menyatakan bahwa,
WIEDMEIER et al. (1987) yang disitasi oleh WALLACE penggunaan probiotik jamur dapat menurunkan
dan NEWBOLD (1993) melaporkan bahwa terjadi produksi amonia di dalam rumen yang diduga
peningkatan kecernaan bahan kering (BK), acid disebabkan oleh tingginya sintesis protein mikroba
detergent fiber (ADF) serta hemiselulosa pada (DUTTA et al ., 2001), namun ARAMBEL et al. (1987)
penggunaan A . uryzae, kultur khamir maupun menyatakan bahwa, A . oryzae mampu menghasilkan
kombinasi antara keduanya pada induk sapi perah enzim proteolitik sehingga dapat meningkatkan
(kering) yang diberi pakan campuran hijauan dan degradasi protein .
konsentrat . GOMLZ dan ALARCON et al . (1990)
menyatakan bahwa, ransum yang mengandung hijauan
Cara kerja probiotik
(63% mengandung hay alfafa) dengan penggunaan
A . oryzae menyebabkan peningkatan kecernaan total
OFFER (1990) dan NEWBOLD (1990) telah
BK, ADF dan Neutral Detergent Fiber (NDF) .
CAMPOS et a!. (1990) melaporkan bahwa, A . oryzae
membuat suatu diagram alur (tahap I - 3) tentang cara
kerja probiotik jamur (Gambar 1) berdasarkan hasil-
Iebih efektif daripada A niger dalam meningkatkan
kecernaan pakan pada sapi induk . Sedangkan hasil penelitian yang telah ada . Peningkatan konsumsi
pakan merupakan pengaruh utama pada terjadinya
ARAMBEL dan KENT (1988), ARAMBEL et al (1990)

86
IVART.AZOA Vol. 16 No. 2 Th. 2006

Peningkatan produksi daging dan susu

Peningkatan konsumsi pakan

2a

Peningkatan Peningkatan laju aliran


laju cerna serat kasar protein mikroba

Peningkatan populasi bakteri rumen

Peningkatan kestabilan pH rumen

5
i
Penurunan produksilaktat

r •
Pelepasan oligosakarida yang lambat

Gambar 1 . Pendugaan model cara kerja probiotik jamur

Sumber : NEWBOLD (1990)

peningkatan produktivitas (tahap I) . Peningkatan meningkatkan penyerapan Iaktat oleh


konsumsi disebabkan terjadinya peningkatan laju cerna mikroorganisme rumen (NISBET dan MARTIN,
serat (tahap 2a) dan peningkatan laju alir protein 1990a) . Dicarboxvlic acids fumarate dan malate
mikroba (tahap 2b) . Peningkatan laju pencernaan serat menstimulasi transpor Iaktat ke dalam sel
pada akhirnya menyebabkan perbaikan pertumbuhan mikroorganisme (NISBET dan MARTIN, 1990b) .
mikroorganisme, akibat terpenuhinya kebutuhan hidup
3. Perlambatan pelepasan senyawa oligosakarida yang
minimal bagi perkembangbiakan mikroorganisme
merupakan prekursor asam laktat (tahap 6) .
(HOBSON dan WALLACE, 1982) . Penggunaan probiotik
jamur menyebabkan peningkatan populasi
WALLACE dan NEWBOLD (1992) mengemukakan
mikroorganisme di dalam rumen, sebagai akibat
terjadinya perbaikan daya hidup mikroorganisme pendugaan cara kerja probiotik jamur (Gambar 2), yang
(tahap 3a dan tahap 3b) . Tahap 4 - 6 merupakan menduga bahwa stimulasi terhadap pertumbuhan
bakteri adalah pengaruh utama pada perbaikan
penggambaran dari hasil penelitian WILLIAM (1989)
dan WILLIAM et al . (1991) . Perbaikan daya hidup produktivitas, karena penggunaan probiotik jamur .
Model cara kerja probiotik jamur yang dikembangkan
mikroorganisme disebabkan oleh stabilnya pH rumen
yang merupakan pengaruh sekunder (tahap 4) . oleh WALLACE dan NEWBOLD (1992) didasarkan hasil
Kestabilan pH rumen diduga disebabkan oleh penelitian sebagai berikut :
penurunan asam laktat di dalam rumen (tahap 5) . 1 . Pengurangan konsentrasi gula di dalam rumen oleh
1 . Sebagian besar strain khamir tidak membentuk khamir menguntungkan bagi perkembangan bakteri
rumen selulolitik, selanjutnya dapat meningkatkan
asarn laktat kecuali S. cerevisiae .
selulolisis (MOULD et a!., 1983), meskipun
2 . Probiotik jamur membentuk suatu substansi yang kemampuan khamir tersebut perlu pembuktian lebih
berfungsi sebagai kofaktor sehingga dapat lanjut .

87

DICKY PAM[ NGKAS dan YENNY NUR ANGGRAENY : Probiolik dalam Pakan Ternak Rum,nansia

Perbaikan produktivitas ternak

t
Peningkatan konsumsi pakan

Peningkatan Peningkatan laju aliran


selulolisis protein mikroba

Penurunan
produksi laktat

Peningkatan daya hidup bakteri

/ \
Pengurangan Perbaikan
metanogenesis stabilitas pH

Mencegah kerusakan zat nutrisi Pengurangan


yang mudah rusak oleh panas oligosakarida

Produksi nutrien metabolik


Penghilangan atau kofaktor
molekul racun

Lain-lain

Gambar 2. Pendugaan cara kerja probiotikjamur

Sumber : WALLACE dan NEWBOLD (1992)

2 . Kultur khamir dan A . oryzae diduga dapat 4 . Probiotik jamur diduga mampu mendetoksifikasi
memproduksi enzirn pencerna serat dan zat nutrisi racun di dalam cairan rumen yang dapat
yang mudah rusak oleh panas yang diduga mampu menghambat perkembangan cairan rumen karena
menstimulasi perkembangan mikroorganisme mempunyai ionic cell wall (ROSE, 1987) . Mereduksi
selulolitik (OFFER, 1990) . oksigen yang masuk bersama partikel pakan juga
termasuk mekanisme detoksifikasi yang dilakukan
3 . Kultur khamir dan A . oryzue diduga dapat oleh probiotik jamur (MAROUNEK dan WALLACE,
memproduksi zat nutrisi atau kofaktor pada kondisi 1984) .
in vivo, namun zat nutrisi atau kofaktor tersebut
mudah rusak oleh panas . Zat nutrisi atau kofaktor 5 . Perubahan produksi Volatile Fatty Acid (VFA) dan
tersebut dapat berupa asam dikarboksilat dan gas metan merupakan pengaruh penggunaan
vitamin, namun dugaan ini perlu dilakukan probiotik jamur . Kultur khamir cenderung
penelitian lebih lanjut . memproduksi asam propionat lebih tinggi
sebaliknya A . oryzae cenderung menghasilkan asam
asetat lebih tinggi .

88
I1ARTAZOA Vol. 16 No. 2 Th . 2006

KESIMPULAN CHIOU, P .W .S ., C.R.; CHEN and B . Yu . 2002 . Effects of


Aspergillus orvzae fermentation extract on
performance of lactating cows in the summer and
Probiotik pada ternak ruminansia telah
winter in Taiwan . Asia-Aunt . J . Anim . Sci . 15 : 382 -
diaplikasikan baik pada saluran pencernaan bagian
389 .
depan maupun saluran pencernaan bagian belakang .
Probiotik yang diaktifkan di saluran pencernaan bagian CAMPUS, K .A ., K .E . NEWMAN and J .A . BOLING . 1990 . Effect
depan lebih populer disebut probiotik jamur yang of microbial supplements containing yeast and
lactobacilli on roughage-fed ruminal microbial
berfungsi untuk membantu membentuk ekosistem
activities . J . Anim . Sci . 68 : 3392 - 3398 .
rumen yang stabil dan membantu pencernaan serat .
Aplikasi ini lebih efektif apabila memperhatikan umur CHADEMANA, I . and N .W . OFFER . 1990 . The effect of dietary
dan kondisi ternak ; (1) untuk ternak yang baru lahir dan inclusion of yeast culture on digestion in the sheep .
diterapi antibiotik dan anti stress maka probiotik yang Anim . Prod . 50 : 483 - 489 .

cocok adalah probiotik yang diaktifkan di saluran CHASE, L .E . 1989 . Yeast in dairy cattle feeding programs .
pencernaan bagian belakang, (2) untuk pedet lepas Georgia Feed Conf. 121 - 126 .
sapih dan ruminansia dewasa probiotik yang cocok
CHEN, C .R ., B . Yu and P .W .S : CHlou . 2004 . Roughage
adalah probiotik yang diaktifkan di saluran pencernaan
energy and degradability estimation with Aspergillus
bagian depan . Pengartth penggunaan probiotik ternak oryzae inclusion using dairy in vitro fermentation .
ruminasia belum konsisten meskipun beberapa Asian-Aust . J . Anim . Sci . 17 : 53 - 62 .
penelitian menghasilkan pengaruh nyata baik pada
DAWSON, K .A . 1990 . Designing the yeast culture of
produksi daging dan susu, serta ketahanan terhadap
tomorrow : Mode action of yeast culture for ruminant
penyakit . Sehingga masih diperlukan pengkajian lebih
and non ruminant . In : Biotechnology in the feed
lanjut terhadap konsistensi efek penggunaan probiotik . industry . LYONS, T .P . (Ed .) . Altech Technical
Publication, Nicholasville, Kentucky . pp . 59-78 .

DAFTAR PUSTAKA DUTTA, T .K ., S .S . KUNDU and D .D . SHARMA . 2001 . Potential


of probiotic supplementation on in-vitro rumen
ADAM, D .C ., M .L . GALYEAN, H .E . KiESLING, J .D . WALLACE fermentation and 35 S incorporation in microbial
and M .D . FINKER . 1981 . Influence of viable yeast protein . Indian J . Anim . Nutr . 18 : 227 - 234 .
culture . sodium bicarbonate and monensin on liquid
EDWARDS, I .E ., T . MUTSOVANGWA, J .H . ToPPs and G .F .M .
dilution rate, rumen fermentation and feedlot
PATERSON . 1990 . The effect of supplemental yeast
performance of growing lambs and digestibility in
culture (Yeasacc) on pattern of rumen fermentation
lamb . J . Anim . Sci . 53 : 780-789 .
and growth performance of intensively fed bulls .
ARAMBEL, M .J . and B .A . KENT . 1988 . Effect of yeast culture Anim . Prod . 51 : 579 .
on milk production response and apparent nutrient
ELLINGER, D .K ., L .D . MULLER and D .J . GLANTZ. 1978 .
digestibility in early lactating cow . J . Dairy Sci . 71 :
Influence of feeding fermented colostrum and
220 .
Lactobacillus acidophillus on faecal flora and
ARAMBFL, M .J ., B .A . KENT and J .L . WALTERS . 1990 . Effect selected blood parameters of young diary calves . J .
of graded level of dried fermentation in extract and Dairy Sci . 70 (Suppl . I) : 126 .
cellulase enzyme on fermentation characteristics of
ESTRADA, A . 1997 . Advances in feed products through
nonlactating holstein heifers . J . Dairy Sci . (Suppl . 1) :
probiotics . Feed Notes . A Publication of the Prairie
236 .
Feed Resource Center . University of Saskatchevan .
ARAMBEL, M .J ., R .D . WIEDMEIER and J .L . WALTERS . 1987 . Canada .
Influence of donor animal adaptation to added yeast
FIRKINS, J .L ., W .P . WEISS, M .L . EASTRIDGE and B .L . HULL .
culture and/or Aspergillus oryzae fermentation extract
1990 . Effect of feeding fungal culture extract and
on in-vitro rumen fermentation . Nutr . Rep . Int. 35 :
animal-vegetable-fat on degradation of hemicelluloce
433-436 .
and ruminal bacterial growth in heifers . J . Dairy Sci .
BARA, M . and V . KMET . 1987 . Effect of pectinase on rumen 73 . 1812- 1822 .
fermentation in sheep and lambs . Arch .Avim . Nutr .
FULLER, R . 1992 . Probiotics . The Scientic Basis . Chapman
7(8) : 643 - 649 .
and Hall . London . 398 p .
BRUCE, B .B ., S .E . GILLILAND, L .J . BUSH and T .E . STALEY .
GILLILAND, S .E ., B .B . BRUCE, L .J . BUSH and T .E . STALEY .
1979 . Influence of feeding cells of Lactobacillus
1980 . Comparison of two strains of Lactobacillus
acidophil/us on young dairy calves . Oklahoma Anim .
acidophi/-us as dietary adjunct for young calves . J .
Sci . Res . Rep. p . 207 (abstract) .
Dairy Sci . 63 . 964 - 972 .

89
DICKY P AMONGK.A S clan YENNY NUR ANGGRAENY : Probiotik dalam Pakan Ternak Runnnansia

GOMEZ-AI.ARCUN . R ., C . DUDAS and J .1' . HUBER . 1990 . NEWBOLD, C .J . 1990 . Probiotics as feed additives in ruminant
Influence of culture of Aspergillus oryzae on rumen diets . 51 a Minnesota Nutrition Conference . pp . 102 -
and total tract digestibility of dietary component . J . 118 .
Dairy Sci . 73 : 703 -- 710 .
NEWBOLD, C .J-. 1993 . The stimulation of rumen bacteria by
GORBACH, S .L. 1990 . Lactic acid bacteria and human health . Saccharomyces cereviseae as a feed additives for
Ann . Med . 22 : 37 - 41 . ruminants Br . J . N utr . 76 :249 - 261 .

GRAY, W .R . and J .P . RYAN . 1990 . Two distinct modes of NISBET, D .J . and S .A . MARTIN . 1990a . Effect of dicarboxylic
action, namely ad inito and ad tinem of yeast culture acids and Aspergillus oryzae fermentation extract on
yeasacc on ruminal fermentation on sheep . Biochem . lactate uptake by ruminant bacterium Selemonas
Sac . Trans . 18 : 349 - 350 . ruminantium . Appi . Environ . Microbiol . 58 : 3515 -
3518 .
HAVEENAR, R . and J .H .J . HUIST IN'T VELD. 1992 . Probiotics :
A general view in lactic acid bacteria in health and NISBET, D .J . and S .A . MARTIN . 1990b. Effect of yea-sacc
disease . Vol . 1
. WOOD, J .B . (Ed .) . Elsevier Appl . Sci . 1026 on lactate utilization by the ruminal Bacterium
Publish . Selemonas ruminantium . In : Biotecnology in the feed
industry . LYONS, T .P . (Ed .) . Alltech Technical
HOBSON, P .N . and R .J . WALLACE . 1982 . Microbial ecology Publications, Nicholasville, Kentucky . pp . 463-467 .
and activities in the rumen . Part IL CRC Crit . Rev .
Microbiol . 9 : 253 - 320 . NuRivII, E . and M . RANTALA . 1973 . New aspect of salmonella
infection in broiler production . Nature . London . pp .
KELLEMS, R .O ., N .P . JOHNSTON, M .V . VALLENTINE . 1987 .
210-241 .
Effect of feeding Aspergillus oryzae on performance
of cows during early lactation . J . Dairy Sci . 70 OELERMANN, S .O ., M .J . ARAMBEL, B .A . KENT and J.L .
(Suppl . 1) : 345 . WALTERS . 1990 . Effect graded amounts of
Aspergillus oryzae fermentation extract on ruminal
KARNEY, T .L ., M .C . JOHNSON and B . Ray . 1986 . Changes characteristic and nutrient digestibility in cattle . J .
lactobacilli and coliform population in intestinal tract
Dairy Sci . 73 : 2412 - 2416 .
of calves from birth to weaning . J . Anim . Sci . 63
(Suppl . 1) : 446 - 447 . OEZTUERK, H . . B . SCHROEDER, M . BETERBACH and
G . BREVES . 2005 . Influence of living and autoclaved
KMET, V . . Z . JONECOVA, A . BOMBA and R . NEMCOVA . 1988 .
yeast of Saccharomycess boulardii on in vitro
Stimulation of the develompment rumen microflora in
ruminal microbial metabolism . J . Dairy Sci . 88 : 2594
calves with microbial preparation . Zivocisna Vyoba.
-2600 .
33 : 23 - 26 .
OFFER, N .W . 1990 . Maximising fiber digestion in the rumen :
LEE, 1 .H ., Y.B . LiM, K .M . PARK, S .W . LEE, S .Y . BAIL and
The role of yeast culture . In : Biotechnology in the
H .T. SHIN . 2003 . Factors affecting oxygen uptake by Feed Industry . LYONS, E .P . (Ed.) . Alltech Technical
yeast Issatchenkia orientalis microbiol feed additive Publications, Nicholasville, Kentucky . pp . 79-76 .
ofr ruminant. Asian-Aust. J . Anim . Sci . 16 : 1011 -
1014 . ROSE, A .H . 1987 . Yeast, A Microorganism for All Species : A
Theoretical Look at its Mode of Action . In:
LILY, D .M. and R .H . STILLWELL . 1965 . Probiotics growth Biotechnology in the Feed Industry . LYONS, E .P.
promoting factors produced by microorganism . Sci .
(Ed.) . Alltech Technical Publication, Nicholasville,
147 :747 -748 .
Kentucky . pp . 113 - 118 .
LLYOD-E VANS, L .D .M . 1989 . Probiotics . P .J .B . Publications . SURONO, I .S . 2004 . Probiotik, susu fermentasi dan kesehatan .
Ltd . Richmon d . YAPMMI, Jakarta. 281 ham .

MASSIP, A . and A . PONDANT . 1975 . Facteurs associes ala THEODOROU, M .K., D .E . BOEVER, M .J . HAINES and A .
morbidite chez les veaux resultats d une enquete BROOKS . 1990 . The effect of fungal probiotic on
realisee en ferme, Ann . Med . Vet . 119 : 491 - 534 . intake and performance of early weaned calves .
Anim . Prod . 53 : 577 .
MAROUNEK, M . and R .J . WALLACE . 1984 . Influence of
culture on the growth and metabolism of the rumen TRINCI, A.P .J ., D .R . DAVIES, K. GULL, M .I . LAWRENCE, B .B .
bacteria Selemonas ruminantium, Bacteriodes NIELSEN, A . RICKERS and M .K . THEODOROU . 1994 .
amylophilus, Bacteroides succinogenes and Anaerobic fungi in herbivorous animals . Myco . Res .
Streptococcus bovis in batch culture. J . Gen . 98(2) : 129 - 152 .
Microbiol . 130 : 223 -229.
TzIPORI, S .R ., T .J . MAKIN, M .L . SMITH, F .L . KRAUTIL . 1981 .
MOULD, F.L ., E .R . Orskov and S .O . Mann . 1983 . Associative Clinical manifestation of diarrhea in calves infected
effect of mixed feed . I . Effect of type and level with rotavirus and enterotoxigenic Escherria coli . J .
suplementation and influence of the rumen fluid pH Clin. Microb . 13 : 1011 - 1016 .
on cellucolysis in vivo and dry matter digestion of
WALLACE, R.J . and C .J . NEWBOLD . 1992 . Probiotics for
various roughages . Anim . Feed . Sci . Technol. 10 :
ruminants . In : Probiotics, the Scientific Basis .
15-30 .
FULLER, R . (Ed .) . Champan and Hall . London .
pp . 317 - 353 .

90
IVARTAZOA Vol. 16 No . 2 Th. 2006

WALLENTINE, M .V ., N .P . JOHNSTON and D . ANDRUS . 1986 . WILLIAM, P .E .V . 1989 . The mode of action of yeast culture in
The effect of feeding an Aspergillus oryzae culture - ruminant diets : A review of the effect on rumen
vitamin mix on the performance of Lactating dairy fermentation patterns . In : Biotechnology in the Feed
cows during periods of heat stress . J . Dairy . Sci . 69 Industry . LYONS, T .P . (Ed .) . Altech Technical
(suppi . 1) : 294 .' Publication, Nicholasville. Kentucky . pp . 65 - 84 .

WIEDMEIER, R .D . 1989 . Optimizing the utilization of low WILLIAM, P .E .V,, C .A .G . TAIT, G .M . INNES and C .J .
quality forages through supplementation and chemical NEWBOLD. 1991 . Effect on the inclusion of yeast
treatment . Utah Beef Cattle Field Day . 9 : 17-21 . culture in the diet of dairy cow on milk yield and
forage degradation and fermentation patterns in the
WILLIAM, P .E .V . 1988 . Understanding the biochemical mode
rumen of sheep and steers . J . Anim Sci . 69 : 3016 -
of action of yeast culture . In . Biotechnology in the
3026 .
Feed Industry . LYONS, T .P . (Ed .) . Alltech Techinical
Publication, Nicholasville . Kentucky . pp . 79- 100 .

91

Anda mungkin juga menyukai