(Kelompok 3) Laporan Penelitian Tentang Perilaku Penyalahgunaan Narkoba
(Kelompok 3) Laporan Penelitian Tentang Perilaku Penyalahgunaan Narkoba
TENTANG
Disusun Oleh :
1. Alfi Agustiana
2. Arif Mardianto
3. Evizhulnia Hadha Qoriq
4. Lailatun Navisa
5. Noerma Widyaswara Utami
6. Rohmatin Nur Chafida
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang
berjudul Perilaku Penyalahgunaan Narkoba.
Penyelesaian laporan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dan
berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Solikin, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala MA Negeri 1 Mojokerto yang telah memberikan
motivasi kepada seluruh siswa MA Negeri 1 Mojokerto untuk memacu prestasi melalui
kegiatan menulis laporan penelitian.
2. Nur Laili Fitriyah, S.Pd selaku guru antropologi yang selalu memberi ilmunya dengan
penuh motivasi dan dedikasi sehingga laporan penelitian ini bisa tersusun.
3. Masfufah Rusli, S.Pd., M.M. selaku wali kelas XII IBB yang telah memberi semangat
dan motivasi untuk terus berkreasi.
4. Seluruh anggota kelompok 3 yang telah membantu dalam penyelesaian laporan penelitian
ini
Juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini.
Semoga hasil laporan penelitian ini dapat bermanfaat terhadap dunia pendidikan
khususnya bagi kehidupan para pelajar dan remaja Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia remaja sangat rentan oleh pergaulan bebas. Saking bebasnya seringkali kegiatan
mereka tidak dapat dikontrol oleh orangtua maupun pihak sekolah. Jika hal ini terus berlanjut
maka bukan tak mungkin mereka akan terjerumus pada hal-hal yang negatif. Salah satunya
adalah penyalahgunaan narkoba.
Remaja sebenarnya tahu benar bahwa narkoba sangat berbahaya bagi mereka. Namun
karena jiwa muda mereka yang penuh keingintahuan dalam segala hal, ditambah lagi
pergaulan yang salah, pada akhirnya mereka ikut-ikutan temannya untuk melakukan hal
negatif tersebut.
Data BNN menyebutkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2017
sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta.
Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 2018 mencapai angka 2,29 juta.
Adapun kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar barang haram ini adalah mereka
yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Kenyataan tersebut jelas membuat kita semakin khawatir. Bagaimana tidak, banyak dari
calon generasi penerus bangsa terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.
Maka dari itu penulis menulis makalah ini dengan harapan dapat menjadi bacaan para
pembaca agar tahu lebih dalam tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Serta dapat
membuat pembaca lebih kritis lagi terhadap pergaulan bebas terutama penyalahgunaan
narkoba.
1.3 Tujuan
4. Opioid, seperti morfin dan heroin yang sebenarnya adalah obat penahan rasa sakit,
namun digunakan untuk menciptakan rasa kesenangan.
Ciri-ciri pelaku penyalahgunaan narkoba dapat dikenali melalui segi fisik maupun psikis.
Penggunaan narkoba bisa mempengaruhi orang-orang dari semua lapisan masyarakat dan
semua status sosial. Ketika penyalahgunaan narkoba sudah berkembang, akan sangat sulit
untuk berhenti menggunakan obat-obatan terlarang tersebut tanpa perawatan profesional.
3
4
Penyalahgunaan narkoba dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh dan pikiran hingga
dapat berakhir pada kematian. Orang yang mengalami kecanduan tidak selalu jujur tentang
penyalahgunaan zat mereka. Maka dari itu penting untuk mengetahui ciri-ciri pelaku
penyalahgunaan narkoba. Berikut adalah ciri-ciri pelaku penyalahgunaan narkoba dilihat dari
segi fisik maupun psikis :
B. Faktor Lingkungan
1. Lingkungan keluarga
Seseorang dengan latar belakang “broken home” (hubungan ayah dan ibu yang
retak), memiliki hubungan komunikasi antara orang tua dan anak yang kurang efektif,
dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga bisa menjadi faktor yang ikut
mendorong seseorang untuk melakukan penyalahgunaan narkoba.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, terletak di dekat tempat hiburan, kurang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan
adanya murid penyalahguna narkoba merupakan faktor kontributif terjadinya
penyalahgunaan narkoba oleh siswa lainnya.
6
Faktor ini umumnya terjadi pada kalangan remaja. Ada kalanya menggunakan
narkoba merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar bisa diterima dalam
pergaulan (kelompok teman sebayanya) dan dianggap sebagai orang dewasa.
Saat ini variasi narkoba sudah terdiri dari beragam jenis, cara pemakaian, dan bentuk
kemasan. Selain itu, narkoba makin mudah didapatkan secara ilegal dengan harga
terjangkau. Ketersediaan narkoba di lingkungan masyarakat ini mendorong seseorang
untuk menyalahgunakan narkoba. Hal ini didukung oleh masih banyaknya laboratorium
gelap dan sindikat narkoba yang belum terungkap.
A. Dampak Fisik
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, dan kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti abses (bisul bernanah), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: kesukaran bernafas, pengerasan
jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, sulit tidur
6. Gangguan terhadap kesehatan reproduksi seperti: penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Gangguan terhadap kesehatan reproduksi (perempuan), seperti : perubahan
periode menstruasi, menstruasi tidak teratur bahkan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan
HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
7
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa berakhir pada resiko kematian.
C. Dampak Sosial
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
2. Merepotkan, membuat malu, dan menjadi beban keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial tersebut saling berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan yang sangat
kuat untuk mengkonsumsi narkoba. Ketergantungan fisik dan dorongan psikologis juga
berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, dan manipulatif demi mencukupi “kebutuhan” nya akan narkoba.
Bahaya narkoba bagi pelajar dan remaja begitu sangat memprihatinkan. Walaupun sudah
banyak gembong dan pengedar narkotika yang ditangkap dan di penjara, tetapi peredaran
narkoba sepertinya susah untuk dicegah dan ditanggulangi.
8
Membutuhkan kerja sama yang serius dan baik dari pemerintah serta aparat dan kita
sebagai masyarakat dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bahaya narkoba ini.
Berikut beberapa tips menghindari perilaku penyalahgunaan narkoba yang dilansir dari
website resmi BNN antara lain :
3.1 Kesimpulan
Penyalahgunaan narkoba saat ini sudah sangat membahayakan dan sudah menjadi
permasalahan bagi masyarakat dunia pada umumnya dan masyarakat kita pada khususnya.
Narkoba juga memilik berbagai macam jenisnya. Dari masing masing jenis norkoba memiliki
efeknya masing masing, seperti narkoba jenis sabu , serbuk , kapsul dan lain sebagainya. Hal
itu membuatnya lebih mudah untuk diperjualbelikan dan lebih mudah untuk didapat.
Orang yang mengonsumsi narkoba juga dapat dikenali melalui segi psikisnya yang
mengalami perubahan Sulit mengendalikan dan menahan diri, murung, sedih, tertekan dan
suka mengurung diri. Nyatanya, tak hanya psikis saja yang mengalami perubahan akibat
penggunaan narkoba. Namun, juga fisik, dan yang paling terlihat dari perubahan tersebut ialah
perubahan wajah. Saat kecanduan barang haram tersebut, wajahnya terlihat kusam dan lemas.
Bayak faktor yang menyebabkan seseorang mencoba mengonsumsi narkoba yaitu faktor
individu, faktor lingkungan, dan faktor ketersediaan narkoba.
Maka dari itu, pencegahan perlu dilakukan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah sesorang menggunakan narkoba. Karena penggunaan narkoba adalah hal yang
negatif, maka mencegahnya dapat melakukan hal-hal positif, ikuti segala peraturan yang ada,
ingatlah akan tujuan masa depan dan cita-cita. Karena seseorang yang telah kecanduan
terhadap narkoba, maka masa depan yang cemerlang akan sulit diraihnya.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://blogs.insanmedika.co.id/kenali-pengguna-narkoba-dari-ciri-ciri-berikut-ini/. Diakses
tanggal 06 November 2020
https://dinp3ap2kb.slemankab.go.id/2016/02/cara-pencegahan-penyalahgunaan-narkoba/.
Diakses tanggal 06 November 2020
http://nasional.okezone.com/amp/2020/06/26/337/2236702/hani-2020-wapres-ma-ruf-amin-
sebut-angka-pengguna-narkoba-terus-melonjak. Diakses tanggal 06 November 2020
https://www.apotek-k24.com/tips-sehat/216/Faktor-Penyebab-dan-Dampak-Penyalahgunaan-
Narkoba. Diakses tanggal 06 November 2020
10