Kelompok 2 - Kelas 4a - Gadar Trauma
Kelompok 2 - Kelas 4a - Gadar Trauma
ANGGOTA KELOMPOK:
1. NEVY VELLIANA (P17221171003)
2. SESAR ANDRIYONO (P17221171005)
3. INDAH MEI PUSPITASARI (P17221171007)
4. CINDY EFIANI PERWITANINGSASI ROHADI (P17221171009)
5. MARIATUL QIFTIAYAH (P17221171011)
6. ALVIAN ADITYA PERMATA ARIFIN (P17221171013)
7. DEA SEPTIAWATI (P17221172015)
8. VARIDA S. (P17221173017)
9. SISCA NOFIYANTI SETYA RAHAYU (P17221173019)
Fraktur Femur
ORIF
Metode Menurut Apley (2005) terdapat lima metode fiksasi internal yang
digunakan, antara lain: sekrup kompresi antar fragmen, plat dan sekrup (paling
sesuai untuk lengan bawah), paku intermedula (untuk tulang panjang yang lebih
besar), paku pengikat sambungan dan sekrup (ideal untuk femur dan tibia), sekrup
kompresi dinamis dan plat, ideal untuk ujung proksimal dan distal femur.
Indikasi ORIF diantaranya adalah: fraktur yang tidak bisa sembuh atau
bahaya avasculair nekrosis tinggi (fraktur collum femur), fraktur yang tidak bisa
direposisi tertutup (fraktur avulse dan fraktur dislokasi), fraktur yang dapat
direposisi tetapi sulit dipertahankan (fraktur monteggia, fraktur galeazzi, fraktur
antebrachii dan fraktur ankle), fraktur yang berdasarkan pengalaman memberi
hasil yang lebih baik dengan operasi (fraktur femur) (Apley, 2005).
Asuhan Keperawatan
a. Pre operasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik, fraktur tulang, spasme otot,
edema, kerusakan jaringan lunak.
Adapun tujuan dari diagnosa tersebut menurut Wilkinson (2004), adalah: nyeri
berkurang sampai hilang dengan kriteria hasil: secara verbal klien mengatakan
nyeri berkurang, skala nyeri menurun, klien tenang, ekspresi wajah rileks dan
TTV dalam batas normal dengan Tekanan Darah (TD): 110- 120/70-80mmHg,
Nadi (N): 60-100x/menit, Respiratory Rate (RR): 16-22x/menit dan Suhu (S): 36-
37,5ºC.
Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah: lakukan pendekatan pada klien
dan keluarga, kaji lokasi, intensitas, frekuensi dan tipe nyeri, observasi TTV,
immobilisasi pada bagian yang sakit, ajarkan teknik relaksasi, kolaboratif
pemberian analgetik.
b. Intra operasi
c. Post operasi
Gambaran Kasus
Identitas klien
Inisial klien: Sdr. A
Umur: 22 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
alamat: Santer Rt 02/X Tambakboyo, Pedan, Klaten
Pendidikan: SMA
No. Rekam Medis (RM): 21.97.57
Diagnosa medis: close fraktur femur 1/3 tengah sinistra
Sumber informasi: klien
Catatan keperawatan
Tanggal masuk: 2 Juli 2020 jam 17.00 WIB
Tanggal pengkajian: 3 Juli 2020 jam 08.00 WIB.
Pada saat masuk Instalasi Gawat darurat (IGD), klien dilakukan pengkajian
dengan hasil sebagai berikut: keluhan utama: nyeri pada paha kiri. Riwayat
penyakit sekarang: ± 1 hari yang lalu klien mengalami kecelakaan, nyeri pada
paha kiri, terdapat luka di pergelangan tangan kiri, klien langsung di bawa ke
RSO Prof. Dr. R Seoharso Surakarta.
Hasil pemeriksaan fisik
keadaan umum: kesadaran composmentis
TD: 130/80mmHg, N: 84x/menit, RR: 20x/menit dan S: 37ºC.
Pada pemeriksaan head to too didapatkan hasil: kepala: mesochepal, rambut
bersih berwarna hitam, mata kanan-kiri simetris, konjungtiva mata tidak anemis,
sclera mata tidak ikterik, telinga bersih, telinga kanan-kiri simetris, hidung bersih,
mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis mulut, lidah berwarna merah muda, gigi
belum ada yang tanggal dan tidak ada gigi berlubang.
Pemeriksaan fisik (dada): Paru: inspeksi: RR: 20x/menit, simetris, tidak ada bekas
luka, pengembangan otot dada kanan-kiri simetris, tidak terdapat otot bantu
pernafasan, palpasi: fremitus vocal kanan = kiri; perkusi didapat hasil: sonor,
auskultasi: suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
Jantung: inspeksi: tidak ada bekas luka, ictus cordis tidak tampak, palpasi: N:
84x/menit, ictus cordis teraba, perkusi: pekak, auskultasi: suara jantung reguler,
tidak ada suara jantung tambahan.
Pemeriksaan abdomen: inspeksi: tidak ada bekas luka, auskultasi: peristaltik usus
7x/menit, perkusi: thympani.
Pemeriksaan kulit: turgor kulit baik, capillary refill kembali < 2 detik.
Ekstremitas atas: dapat digerakkan secara bebas, terdapat luka di pergelangan
tangan kiri, tangan kanan terpasang infus RL 20tetes/menit.
Ekstremitas bawah: kaki kanan dapat digerakkan secara bebas, kaki kiri gerakan
terbatas.
Asuhan Keperawatan
1. Pre operasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan & Para
Dx. Kep. Intervensi Rasional
Kriteria Hasil f
mengungkapk
an dan
menunjukkan
tehnik untuk
mengontrol
rasa takut,
secara verbal
klien
mengatakan
lebih tenang,
ekspresi klien
tenang dan
rileks, TTV
dalam batas
normal,
dengan TD:
110- 120/70-
80mmHg, N:
60-
100x/menit,
RR: 16-
22x/menit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Dx. Tgl./Jam Tindakan Respon Pasien Paraf
Kep.
Diagnosa
Tgl./Jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Dx. Tgl./Jam Tindakan Respon Pasien Paraf
Kep.
3.Mempertahankan
2. Memantau TTV
bagian yang dioperasi
dalam keadaan steril (diagnosa 1,2)
sampai operasi selesai O: TD: 125/89mmHg,
(diagnosa 2)
N: 85x/menit dan
4. Memonitor tanda-
tanda syok
hipovolemik
O: tidak ada tanda-
tanda syok
hipovolemik, capilary
reffil kembali dalam 2
detik.
5. Memonitor
perdarahan pada
daerah pembedahan
setelah dilakukan
insisi (diagnosa 1)
O: perdarahan ±
650cc. Jam 11.35
WIB
6. Memantau TTV
(diagnosa 1,2)
O: TD: 120/78mmHg,
N: 80x/menit dan
SpO2: 99%.
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tgl./Jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Dx. Tgl./Jam Tindakan Respon Pasien Paraf
Kep.
4. Memotivasi klien
untuk istirahat selama
masa pemulihan
S: klien mengatakan
bersedia untuk
istirahat
O: ekspresi klien
tenang dan rileks
dengan posisi semi
fowler
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa
Tgl./Jam Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan