Anda di halaman 1dari 5

ILAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. DEFINISI

Selulitis adalah penyebaran infeksi pada kulit yang meluas hingga jaringan subkutan (Arif, 2000).Selulitis
adalah peradangan akut terutama menyerang jaringan subkutis, biasanya didahului lukaatau trauma
dengan penyebab tersering Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus.Sellulitis adalah
peradangan pada jaringan kulit yang mana cenderung meluas kearah samping danke dalam (Herry,
1996).

B. ETIOLOGI

Penyakit Selulitis disebabkan oleh:

1. Infeksi bakteri dan jamur :

Disebabkan oleh Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus

Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Streptococcus grup B

Infeksi dari jamur, Tapi Infeksi yang diakibatkan jamur termasuk jarang

Aeromonas Hydrophila.

S. Pneumoniae (Pneumococcus)

2. Penyebab lain :

Gigitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia.

Kulit kering

Eksim

Kulit yang terbakar atau melepuh

Diabetes

Obesitas atau kegemukan

Pembekakan yang kronis pada kaki

Penyalahgunaan obat-obat terlarang

Menurunnyaa daya tahan tubuh

Cacar air

Malnutrisi
Gagal ginjal

Beberapa faktor yang memperparah resiko dari perkembangan selulitis :

▪ Usia

Semakin tua usia, kefektifan sistem sirkulasi dalam menghantarkan darah berkurang pada bagiantubuh
tertentu. Sehingga abrasi kulit potensi mengalami infeksi seperti selulitis pada bagian yangsirkulasi
darahnya memprihatinkan.

▪ Melemahnya sistem immun (Immunodeficiency)

Dengan sistem immune yang melemah maka semakin mempermudah terjadinya infeksi. Contohpada
penderita leukemia lymphotik kronis dan infeksi HIV. Penggunaan obat pelemah immun (bagiorang yang
baru transplantasi organ) juga mempermudah infeksi.

▪ Diabetes mellitus

Tidak hanya gula darah meningkat dalam darah namun juga mengurangi sistem immun tubuh dan ke
samping dan ke bawah kulit dan mengeluarkan sekretseropurulen. Gejala pada selulitis memang mirip
dengan eresipelas, karena selulitis merupakandiferensial dari eresipelas. Yang membedakan adalah
bahwa selulitis sudah menyerang bagian jaringan subkutaneus dan cenderung semakin luas dan dalam,
sedangkan eresipelas menyerangbagian superfisial kulit.

E. PENATALAKSANAAN

▪ Pemeriksaan Laboratorium

▫ CBC (Complete Blood Count), menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata

-rata sedimentasieritrosit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri.

▫ BUN level

Creatinin level

▫ Kultur darah, dilaksanakan bila infeksi tergeneralisasi telah diduga

▫ Mengkultur dan membuat apusan Gram, dilakukan secara terbatas pada daerah penampakan luka
namun sangat membantu pada area abses atau terdapat bulaPemeriksaan laboratorium tidak
dilaksanakan apabila penderita belum memenuhi beberapa kriteria;seperti area kulit yang terkena kecil,
tidak tersasa sakit, tidak ada tanda sistemik (demam, dingin,dehidrasi, takipnea, takikardia, hipotensi),
dan tidak ada faktor resiko ring dan punggung kaki. Karena cenderungmenyebar melalui aliran limfatik
dan aliran darah, jika tidak segera diobati, selulitis dapat menjadigawat. Pada orang tua, sellulitis yang
mengenai extremitas bawah dapat menimbulkan komplikasisebagai tromboflebitis. Pada penderita
dengan edema menahun, sellulitis dapat menyebar ataumenjalar dengan cepat sekali sedangkan
penyembuhannya lambat. Daerah nekrotik yang mendapatsuperinfeksi bakteri gram negative akan
mempersulit penyembuhan.STUDI LABTidak membutuhkan prosedur lebih lanjut untuk sampai ke tahap
diagnosis (yang meliputianamnesis,uji laboratorium, sinar x dll, dalam kasus cellulite yang belum
mengalami komplikasi yangmana criterianya seperti :

o Daerah penyebaran belum luaso Daerah yang terinfeksi tidak mengalami rasa nyeri atau sedikit nyerio
Tidak ada tanda-tanda systemic seperti : demam, terasa dingin, dehidrasi,
tachypnea,tachycardia,hypotensi.o Tidak ada factor resiko yang dapat menyebabkan penyakit
bertambah parah seperti : Umur yangsangat tua, daya tahan tubuh sangat lemah.Jika sudah mengalami
gejala seperti adanya tanda systemic, maka untuk melakukan diagnosismembutuhkan penegakan
diagnosis tersebut dengan melakukan pemeriksaan lab seperti ke samping dan ke bawah kulit dan
mengeluarkan sekretseropurulen. Gejala pada selulitis memang mirip dengan eresipelas, karena selulitis
merupakandiferensial dari eresipelas. Yang membedakan adalah bahwa selulitis sudah menyerang
bagian jaringan subkutaneus dan cenderung semakin luas dan dalam, sedangkan eresipelas
menyerangbagian superfisial kulit.E. PENATALAKSANAAN

▪ Pemeriksaan Laboratorium

▫ CBC (Complete Blood Count), menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata

-rata sedimentasieritrosit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri.

▫ BUN level

▫ Creatinin level

▫ Kultur darah, dilaksanakan bila infeksi tergeneralisasi telah diduga

▫ Mengkultur dan membuat apusan Gram, dilakukan secara terbatas pada daerah penampakan lu

kanamun sangat membantu pada area abses atau terdapat bulaPemeriksaan laboratorium tidak
dilaksanakan apabila penderita belum memenuhi beberapa kriteria;seperti area kulit yang terkena kecil,
tidak tersasa sakit, tidak ada tanda sistemik (demam, dingin,dehidrasi, takipnea, takikardia, hipotensi),
dan tidak ada faktor resiko ▪

Pemeriksaan Imaging

▫ Plain
-film Radiography, tidak diperlukan pada kasus yang tidak lengkap (seperti kriteria yang telahdisebutkan)

▫ CT (Computed Tomography)

Baik Plain-film Radiography maupun CT keduanya dapat digunakan saat tata kilinis
menyarankansubjucent osteomyelitis. Jika sulit membedakan selulitis dengan necrotizing fascitiis,
makapemeriksaan yang dilakukan adalah :

▫ MRI (Magnetic Resonance Imaging), Sangat membantu p

ada diagnosis infeksi selulitis akut yangparah, mengidentifikasi pyomyositis, necrotizing fascitiis, dan
infeksi selulitis dengan atau tanpapembentukan abses pada subkutaneus.F. PENCEGAHANJika memiliki
luka,

▪ Bersihkan luka setiap hari dengan sabun d

an air

▪ Oleskan antibiotik

▪ Tutupi luka dengan perban

▪ Sering

-sering mengganti perban tersebut

▪ Perhatikan jika ada tanda

-tanda infeksiJika kulit masih normal,

▪ Lembabkan kulit secara teratur

▪ Potong kuku jari tangan dan kaki secara hati

-hati

▪ Lind

ungi tangan dan kaki

▪ Rawat secara tepat infeksi kulit pada bagian superfisial

G. PENGOBATAN :
1. Menggunakan antibiotic, contohnya :ORGANISME NAMA OBAT OBAT ALTERNATIVEmixed infection
Ampicillin/sulbactam, Imipenem/cilastatin, Ticarcillin/clavulanateCefoxitin,Clindamycin atau
metronidazole+aminoglycosideStreptocoocus (A,B,C,G), Anaerobic Streptococci Penicillin G+Clindaycin
Ceftriaxone+ClindamycinEnterococcus Penicilin G atau Ampicilin+genamycin or streptomycin
Vancomycin+gentamycin ataustreptomycinStaphylococcus aureus Nafcillin (atau oxacillin), Vancomycin
Cefazolin, Amoxicilin/clavulanic acidClostridium Perfingens, Clostridium Septicum Penicilin G +
clindamycin Metronidazole+imipenematau meropenem Chloramphenicol(6)H. TINDAK LANJUT
:Perawatan lebih lajut bagi pasien rawat inap:o Beberapa pasien membutuhkan terapi antibiotik
intravenouso Pelepasan antibiotic parenteral pada pasien rawat jalan menunjukan bahwa dia telah
sembuh dariinfeksiPerawatan lebih lanjut bagi pasien rawat jalan :o Perlindungan penyakit cellulites
bagi pasien rawat jalan dapat dilakukan dengan cara memberikanerythromycin atau oral penicillin dua
kali sehari atau intramuscular benzathine penicillin

I. Komplikasi

- Bakteremia

- Nanas atau local Absess

Anda mungkin juga menyukai