Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

(ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN APENDIKSITIS)

OLEH

Nama: Arnetta syafridahlia

Nim: 1810105047

Kelas : 4B Keperawatan

Dosen pembimbing

Ns.Revi Neini Ikbal,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES ALIFAH PADANG 2019/2020


ASKEP KASUS

Seorang pasien perempuan, usia 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah sejak 12 jam lalu. Telah dilakukan tatalaksana medikamentosa (caira,
analgetik, antibiotik) serta operasi apendektomi segera di RSBM. Saat ini telah pulang
setelah 3 hari rawatan
a. IDENTITAS PASIEN
Nama : Cici
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
No. Rekam Medik : 00.97.14
Ruangan : Anggrek 8
Tanggal masuk : 12 Januari 2018
Pukul : 16.30 WIB
Alamat : Jl. Kenanga Sari Gg. Tengah

b.ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah
Telaah :
Hal ini sudah dialami oleh pasien sejak 2 hari lalu dan semakin memberat 1 hari
ini. Awalnya nyeri ulu hati 2 hari lalu, seperti tertusuk-tusuk, hilang timbul
hingga menjalar ke perut kanan bawah. Mual dijumpai. Muntah dijumpai,
frekuensi 3x sehari, isi makanan. Penurunan nafsu makan dijumpai. Tubuh merasa
lemas dijumpai. Demam tidak dijumpai. BAK (+) Normal. BAB (+) Normal.
RPT : Asma, Dyspepsia
RPO : Tidak ada

c. STATUS PRESENS
Sensorium : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 37⁰C
d.PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata : Pupil isokor Ø 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+), konjungtiva
palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga/ hidung/ mulut: dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Toraks
Inspeksi : simetris fusiformis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri, kesan normal
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : suara pernapasan vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (+) McBurney, Blumberg Sign (+), Rovsing
Sign (+), Rebound tenderness (+), defans muscular (-), Psoas
Sign (-), Obturator (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan
e. DIAGNOSA SEMENTARA
Kolik abdomen ec dd/ 1.susp appendisitis, 2. Gastritis akut. 3. PID
f. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan CT-Scan Lower Abdomen ( 12 Januari 2018)
Vesica urinaria berdinding licin, tidak tampak batu maupun massa.
Uterus ukuran normal, parenkim homogen dan tidak tampak lesi lokal.
Tidak tampak lesi solid maupun kistik pada kedua adnexa.
Rectum dan pararectal fatty tissu tampak normal.
Tidak tampak cairan bebas pada rongga abdomen dan pelvis.
Tidak tampak pembesaran kelenjar lymphe paraaorta dan pelvis.
Appendix tampak membesar dengan diameter 0,7cm.
Kesimpulan:
Kesan appendicitis akut.
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 12 Januari 2018 (Pre-op)
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN
Darah Lengkap
Hb 12,0 12-16
Ht 41,1 37-47
Leukosit 7.500 4.000-11.000
Trombosit 331.000 150.000-450.000

Hitung Jenis Leukosit


Eosinofil 2 1,0-3,0
Basofil - 0-1,0
Neutrofil 80 50,0-70,0
Limfosit 15 20,0-40,0
Monosit 3 2,0-8,0
A. FOLLOW UP PASIEN
Tgl S O A P R
12 Jan  Nyeri perut  HD stabil  Appendisiti  Bed rest  Konsul bedah
2018 kanan bawah  Sens: CM s akut  IVFD RL 20 gtt/i makro  Op. Appendectomy
(+)  CT-Scan Abdomen: kesan  Inj. Ketorolac 30mg/8j CITO
 Mual (+) appendisitis akut  Inj. Ranitidine 50mg/12j

13 Jan Oprasi Appendectomy


2018
14 Jan  Nyeri bekas  HD stabil  Post  Bed rest  -
2018 oprasi (+)  Sens: CM Appendecto  IVFD RL 20 gtt/i makro
 Mual (-)  TD : 110/70mmHg my H+1  Inj. Ketorolac 30mg/8j
 Peristaltik abdomen (+)  Inj. Ranitidine 50mg/12j

15 Jan  Nyeri bekas  HD stabil  Post  Bed rest  Pulang


2018 oprasi (-)  Sens: CM Appendecto  Aff IV-Line  Kontrol poli rawat jalan
 TD : 120/70mmHg my H+2  Levofloksasin 1x500mg 3 hari.
 Peristaltik abdomen (+)  Paracetamol 3x500mg
 Omeprazol 2x20mg
15 Jan Pasien pulang.
2018
DISKUSI

TEORI KASUS
Epidemiologi :
Pada remaja dan dewasa muda rasio perbandingan Seorang pasien perempuan dengan
antara laki-laki dan perempuan sekitar 3 : 2. Setelah usia 25 tahun.
usia 25 tahun, rasionya menurun sampai pada usia
pertengahan 30 tahun menjadi seimbang antara laki-
laki dan perempuan.
Diagnosis :
-Pada anamnesis dapat ditemukan :
1. Nyeri perut adalah gejala utama dari 1. Keluhan utama pasien nyeri
apendisitis. perut.
2. Gejala klasik nyeri viseral samar-samar dan 2. Berawal dari epigastrium,
tumpul di daerah epigastrium sekitar semakin menjalar ke perut kanan
umbilikus. bawah.
3. Nyeri perut disertai mual serta satu atau 3. Mual dijumpai, muntah dijumpai.
lebih episode muntah dengan rasa sakit, dan 4. Nafsu makan menurun.
setelah beberapa jam, nyeri akan beralih ke
perut kanan bawah pada titik McBurney.
4. Nafsu makan akan menurun.
Diagnosis :
-Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
1. Blumberg sign (+) 1. Blumberg sign (+)
2. Rovsing sign (+) 2. Rovsing sign (+)
3. Rebound tenderness (+) 3. Rebound tenderness (+)
4. Psoas sign (+) 4. Psoas sign (-)
5. Obturator sign (+) 5. Obturator sign (-)
6. Defans muscular (+) untuk peritonitis 6. Defans muscular (-)

Diagnosis :
-Pemeriksaan penunjang :
1. USG: pembesaran ukuran appendix 1. CT-Scan lower abdomen:
2. X-ray polos abdomen: terdapat gas berlebih ukuran appendix membesar.
di titik McBurney Kesan: appendisitis akut.
3. CT-Scan lower abdomen: pembesaran
ukuran appendix (dapat dipertimbangkan
dilakukan jika diagnosis kurang jelas)
Penatalaksanaan :
- Pembedahan di indikasikan bila diagnosa Pada pasien telah dilakukan
apendisitis telah ditegakkan. pemberian analgetik, cairan IV, dan
- Antibiotik dan cairan IV diberikan serta pasien apendektomi segera.
diminta untuk membatasi aktivitas fisik sampai
pembedahan dilakukan.
- Analgetik dapat diberikan setelah diagnosa
ditegakkan.
- Apendiktomi (pembedahan untuk mengangkat
apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk
menurunkan resiko perforasi.

Anda mungkin juga menyukai