PENDAHULUAN
A. Epidemologi
1
preeklampsia, diabetes mellitus, ginjal kronis dan hioperplasentosis (mola
hoidatidosa, kehamilan multipel, bayi besar).[ CITATION Nel14 \l 1033 ]
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hipertensi dan Preeklampsia ?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi dan preeklampsia
pada kehamilan ?
3. Bagaiamana penatalaksanaan hipertensi dan preeklampsia pada
kehamilan ?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan kehamilan pada
hipertensi dan preeklampsia ?
5. Apa peran dan tanggungjawab Perawat dalam Asuhan Keperawatan ?
C. Tujuan Masalah
a. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengertian Hipertensi dan Preeklampsia.
Untuk mengetahui penyebab hipertensi dan preeclampsia.
Untuk mengetahui penatalaksanaan hipertensi dan
preeklampsia pada kehamilan.
Untuk mengetahui diagnosa keperawatan hipertensi dan
preeklampsia pada kehamilan
Untuk mengetahui rencana keperawatan selanjutnya pada
pasien ibu hamil yang hipertensi dan preeklampsia
Umtuk mengetahui evaluasi akhir terhadap pasien ibu hamil
yang hipertensi dan preeclampsia
b. Tujuan teoris
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya Hipertensi dan
Preeklampsia pada kehamilan ibu dan penatalaksanaan dan proses
keperawatan pada ibu hamil yang hipertensi dan preeklampsia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
a. Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi
sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
nifas. Hypertensi kronis dalam kehamilan adalah adanya penyakit
hipertensi yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu atau Hypertensi
yang menetap 6 minggu pasca persalinan, apapun yang menjadi sebabnya.
[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
Secara fisiologis tekanan darah mulai menurun pada trimester II yang
mencapai rata-rata 15 mmHg lebih rendah dari tekanan darah sistolik
sebelum hamil pada trimester III.Penurunan ini terjadi baik pada yang
normotensi atau hipertensi kronik.[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari normal
dengan tekanan diastolic minimal 90 mmhg atau tekanan sistolik 140
mmhg atau keadaan atau kenaikan tekanan distolik minimal 15 mmhg.
[ CITATION Wah10 \l 1033 ]
b. Preeklampsi
Preeklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau
edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan.Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu
pada penyakit trofoblas.[ CITATION Eti14 \l 1033 ]
Sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil dan masa nifas
yang terdiri atas hipertensi, oedema dan proteinuria, tetapi ibu hamil tidak
menunjukkan adanya kelainan vaskuler atau hipertensi sebelum hamil.
3
1. Preeklampsi ringan
Adalah Suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya
perfusi organ yang berakhibat terjadinya vasospasme pembuluh darah
dan aktivasi endotel. (Prawirohardjo, 2009. 543). Sedangkan menurut
ilmu kebidanan praktis :61 Adalah timbulnya hipertensi disertai
proteinuria dan / atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. [ CITATION Eti14 \l 1033 ]
2. Preeklampsia berat
Adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmhg atau lebih disertai proteinuria dan atau
edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih menurut ilmu kebidanan
praktis.63. Sedangkan menurut Prawirohardjo ( 2009. 544) adalah
preeklampsia dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan
darah diastolic > 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/ 24 jam.
[ CITATION Eti14 \l 1033 ]
c. Eklampsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan
atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang-kejang dan atau koma.
Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala preeclampsia(kejang-
kejang timbul bukan akibat kelainan neurologic).[ CITATION Ern17 \l 1033 ]
B. ETIOLOGI
a. Factor resiko yang terkait dengan perkembangan hipertensi pada ibu
hamil:
1. Keturunan [ CITATION Diy13 \l 1033 ]
2. Kongenital [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
3. Usia; terjadi pada usia 35 tahun [ CITATION Diy13 \l 1033 ]
4. Grand multigravida [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
5. Janin besar [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
4
6. Kehamilan dengan janin besar [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
7. Morbit obesitas [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
8. Kebiasaan makan yang banyak mengandung garam[ CITATION Diy13 \l
1033 ]
9. Stress [ CITATION Diy13 \l 1033 ]
b. Preeklampsia
Secara pasti penyebab timbulnya gejala tersebut belum diketahui
secara pasti, diduga ada keterkaitan beberapa hal berikut: Penyakit
Trophoblastic, Multigravida, Penyakit Hipertensi Kronik, Penyakit Ginjal
Kronik, Hidramnion, gemmeli, Usia ibu lebih dari 35 tahun, Cenderung
Genetik, Memiliki riwayat Preeklampsi, DM, Obesitas, hidramnion, mola
hidatidosa. [ CITATION Diy13 \l 1033 ]
C. PATOFISIOLOGI
Faktor pencetus :
Preeklamsi
5
D. KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
1. Hypertensi yang hanya terjadi dalam kehamilan dan khas untuk kehamilan
ialah preeklampsia dan eklampsia adalah hipertensi (140/90 mmHg)
dengan proteiunuria(>300 mg/24 jam) yang terjadi setelah kehamilan 20
minggu pada wanita yang sebelumnya normotensi.[ CITATION Diy13 \l
1033 ]
2. Hypertensi Kronis (preexistising hypertension) adalah tekanan darah
sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastolic
lebih dari 90 mmHg yang telah ada sebelum kehamilan. Pada saat
kehamilan 20 minggu yang bertahan sampai lebih dari 20 minggu pasca
partum.[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
3. Preeclampsia pada (superimposed) hipertensi kronis adalah hipertensi
pada wanita hamil terdapat hypertensi dan proteinuria,atau yang sebelum
hamil terdapat hypertensi dan proteinuria,adanya kenaikkan mendadak
hypertensi dan proteinuria, trombositpenia, atau peningkatan enzim hati.
[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
4. Hipertensi gestasional atau hipertensi sesaat (de novo) dapat terjadi pada
saat kehamilan 20 minggu tetapi tanpa proteinuria. Pada
perkembangannya dapat terjadi proteinuria sehingga dianggap sebagai
preeklampsi, yang dapat berlanjut menjadi hypertensi kronik.[ CITATION
Diy13 \l 1033 ]
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Hipertensi kronis
a. Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan sebelum 20
minggu.
b. Tekanan darah melebihi 140/90 mmhg.
c. Tidak ada proteinuria.
d. Kadar asam serum normal.
6
e. Menetap sampai masa nifas hari ke-42. [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
2. Preeklamasi dan eklamasi
a. Preeklamasi
Tanda dan gejala
1) Usia kehamilan lebih 20 minggu.
2) Proteinuria lebih 0,3 g/l dalam air kencing 24 jam.
3) Proteinuria lebih 1 g/l dalam 2x pengambilan urine dengan
karakter dalam jarak waktu 6 jam.
4) Edema, pittin oedema di daerah pretibia, dinding abdomen,
lumbosakral, wajah dan tangan setelah tirah baring.
5) Kenaikan BB yang melebihi 500 gr/minggu, 2000 gr/bulan atau 13
gr/seluruh umur kehamilan. [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
Preeklamasi di katakan berat apabila :
1) Tekanan sistolik 160 mmhg, dan distolik 110 mmhg atau lebih.
2) Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam.
3) Keluhan serebral, gangguan penglihatan / nyeri di daerah
epigastrium.
4) Edema paru atau sianosis. [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
Beberapa factor predisposisi untuk preeklamasi antara lain:
1) Pimigravida, 6-8 kali lebih tinggi dan dari pada multi patra
2) Hipertensi kronis
3) Factor keturunan.
4) Kehamilan ganda.
5) DM.
6) Molahidatidosa.
7) Hidrocepalus.
8) Umur lebih dari 35 tahun.
9) Obesitas [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
7
b. Eklamasi
Gejalannya sama dengan pre eklamasi ditambah adanya kejang atau
konvulsi atau koma. Konvulsi dapat muncul di dahului gangguan
neurologis konfulsi terjadi akibat efek serebral berat preeklamasi.
[ CITATION Wah10 \l 1033 ]
3. Preeklamasi pada hipertensi kronis
a. Superimposisi preeklamasi pada penderita hipertensi kronis
meningkatkan ancaman bagi ibu atau janin.
b. Peningkatan sistolik 30 mmhg.
c. Peningkatan distolik 20 mmhg.
d. Proteinuria.
e. Oedema [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
4. Hipertensi transian
Terjadi pada masa kehamilan dalam waktu 24 jam pertama suda
melahirkan. Tanpa disertai preeklamasi dan hipertensi kronis.Hilang
setelah 10 hari pasca persalinan.[ CITATION Wah10 \l 1033 ]
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tekanan darah meningkat
2. USG
3. Laboratorium :
Hitung darah lengkap, trombosit, elekrolit serum, ureum, protein, retinin
dan asam urat,hematokrit.
4. Fungsi hati
5. Fungsi ginjal.[ CITATION Wah10 \l 1033 ]
G. PENATALAKSANAAN
1. Nonfarmakologis
8
a. Tirah baring. Tirah baring terutama pada siang hari mulai setidak-
tidaknya 1 jam dalam sehari dan ditingkatkan sesuai umur kehamila.
Curet menganjurkan bed rest selama 4 jam pada siang hari disamping
tidur malam 10 jam. Keunggulan tirah baring ini dapat meningkatkan
perfusi utero placentae terutama pada posisi tidur miring kiri.
b. Pengawasan ketat
c. Pembatasan aktivitas fisik
d. Diet normal kalau perlu pembatasan garam.[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
2. Pemberian obat hipertensi, perlu diperhatikan dosisnya. Dosis yang terlalu
rendah dapat mengurangi perfusi uteo-placenta yang dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin.[ CITATION Diy13 \l 1033 ]
3. Diet. Diet yang baik diperlukan bagi pertumbuhan janin dalam Rahim.
Kandungan protein minimal 90 gr setiap hari. Diet rendah garam tidak ada
keuntungan, bila didapatkan proteinuria maka supplement pengganti
protein yang hilang harus dipikirkan. Pada penderita obesitas ada baiknya
menurunkan berat badan. [ CITATION Diy13 \l 1033 ]
4. Pengakhiran kehamilan bila keadaan menjelek atau terjadi gangguan
pertumbuhan janin, apabila janin mampu hidup diluar tubuh ibu, oleh
karena disfungsi plasenta seringkali terjadi pada hypertensi esensial yang
berat, dan kematian bayi pada umur kehamilan 38 minggu tidak berbeda
dengan kehamilan aterm, maka induksi persalinan dianjurkan.[ CITATION
Diy13 \l 1033 ]
H. KOMPLIKASI
1. Solosio plasenta.
2. Hipofibrinogenemia.
3. Hemolisis.
4. Pendarahan otak.
9
5. Kelainan mata.
6. Edema paru.
7. Nekrosis hati.
8. Sindrom help.
9. Kelainan ginjal
10. Prematuristas
11. Kematian janin intrauteri. [ CITATION Wah10 \l 1033 ]
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
1. STUDI KASUS
Ny.A masuk RS pada tanggal 17-10-2017 dengan usia kehamilan trimester
pertama dan Ny.A masuk RS dengan keluhan sering merasakan pusing dan sakit
kepala serta susah tidur. Kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan di dapatkan
TD 140/100 mmHg, N : 82x/menit, S : 36◦C, RR : 21x/menit, serta ibu dan
suaminya merasa cemas dengan keadaan ini.
2. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama : Ny A
Umur : 23 th
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Perintis
11
c. Status Perkawinan
Umur perkawinan awal : 21 th
Lamanya menikah : 2,5 th
d. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : Klien mengatakan merasakan pusing dan sakit kepala
Keluhan yang menyertai : Klien mengatakan susah tidur
Penyakit yang di derita : Hipertensi
Penyakit keturunan : Hipertensi
Genogram
Keterangan :
: Meninggal
: Pembawa Gen
: Laki-Laki
: Perempuan
12
e. Riwayat Kehamilan
G : 1 P :0 A :0
Masa gestasi : 12 Minggu
Kelainan selama masa hamil : tidak ada
f. Data Nutrisi :
Pola makan :
Jenis makanan : nasi,ikan dan sayur
Frekuensi makanan : 3X/ hari
Porsi makanan : di habiskan
Pola minum : 6X/ hari
Jenis minuman : air pitih,teh dan sirup
Frekuensi minuman : 6X/hari
13
BAK
Frekuensi : 4X/ hari
Warna : kuning keruh
Bau : amoniag
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 140/100 mmHg N : 82X/ menit S: 36ᵒC P :
21X/ Menit
b. Pemeriksaan Kepala dan Rambut
Inspeksi : warna rambut hitam penyebarannya merata, tidak ada
ketombe, bentuk kepala normal, tidak ada kelainan pada kepala.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kepala, tidak teraba adanya
benjolan, tekstur rambut halus.
c. Pemeriksaan Mata
Inspeksi : bentuk mata normal simetris kiri dan kanan, tidak ada
kelainan pada bentuk mata dan bola mata, fungsi penglihatan normal
namun sclera mata tampak pucat.
d. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : bentuk normal simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
pada bentuk telinga, tidak ada keluar cairan pada telinga.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada telinga tidak ada teraba benjolan.
e. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi : bentuk normal, tidak ada kelainan pada daerah dan letak
hidung tidak ada pengeluaran cairan pada hidung.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan.
f. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
14
Inspeksi : bentuk mulut norman tidak ada kelainan, penyebaran gigi
merata pada mulut, karies gigi tidak ada, tidak ada luka atau sariawan
pada mulut.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian sekitar mulut dan tidak ada
benjolan atau massa yang teraba.
g. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : bentuk normal tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid,
terlihat adanya vena jugularis.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan tidak teraba adanya masa denyut nadi
teraba.
h. Pemeriksaan Dada
Inspeksi : bentuk normal simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
pernapasan dada normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan, teraba
denjut jantung
Auskultasi : bunyi paru terdengar bunyi ( bronki ) dan bunyi jantung
normal ( sinus ritme )
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, tidak ada kelainan, tidak ada bekas operasi
Auskultasi : bising usus terdengar bunyi 5-10X/ menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan abdomen teraba agak lunak
15
4. ANALISA DATA
5. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Pola Tidur
2) Ansietas
16
Intervensi Keperawatan
17
berada
dibawah
tekanan.
Ciptakan
lingkungan
tenang dan
tanpa
gangguan
dengan
pencahayaa
n dan suhu
ruang yang
nyaman,
jika
memungkin
kan.
Gunakan
pakaian
longgar.
Gunakan
nada suara
lembut
dengan
irama
lambat dan
berirama.
18
ansietas pasien untuk
Terapi mengurangi
relaksasi kecemasan
Terapi musik jika
memungkink
an.
Pahami
situasi yang
membuat
ansietas.
Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
menyakinkan
.
Anjurkan
mengambil
posisi yang
nyaman.
Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
teknik yang
dipilih.
Anjurkan
rileks dan
19
merasakan
sensasi
relaksasi.
Pilih musik
yang disukai.
Berikan
terapi musik
sesuai
indikasi.
Hindari
pemberian
terapi musik
dalam waktu
yang lama.
20
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
21
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sebagian besar ibu hamil yang mengalami hipertensi yaitu pada umur <20
tahuns 56,5%, primipara 52,7% dan ibu hamil yang memiliki riwayat
hipetensi (preeclampsia-eklamsia) 55,6%.
2. Terdapat hubungan umur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.
3. Terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
4. Terdapat hubungan antara riwayat hipertensi(preeclampsia-eklampsia) dengan
kejadian hipertensi pada ibu hamil.
SARAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Yogi, E. D., Hariyanto, & Sonbay, E. (2014). Hubungan Antara Usia Dengan
Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di POLI KIA RSUD Kefamenwnu Kabupaten
Timor Tengah Utara, 12-13.
23