Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendapat Kelompok Mengenai Keberhasilan Ketahanan Nasional

Disusun oleh:
Nama Anggota : 1. Husein Rifai (13316326)
2. Lukman Hakim (14316109)
3. Maria Ulfa (14316262)
4. Muhammad Alfian Nugroho (14316695)
5. Octi Yanda Putra Mahesa (15316661)
Kelas : 4TA01
Dosen : Mulyadi, SAg. MM

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2020
Politik di Indonesia

Sistem Politik Indonesia adalah sebuah sistem politik yang berlaku di


Indonesia. Faktor yang mempunyai nilai abadi sebagai fundamen dan merupakan
konsekuensi pendirian Negara Indonesia, seperti falsafah Negara dan lain
sebagainya. Suatu sistem, termasuk sistem politik, harus secara terbuka pengaruh
dari lingkungannya, disamping juga dapat mengubah lingkungannya. Artinya
bahwa sistem politik Indonesia merupakan sistem politik yang dianut oleh
Indonesia yang berdasarkan nilai budaya Indonesia yang bersifat turun-temurun
dan juga bisa diadopsi dari nilai budaya asing yang positif bagi pembangunan
sistem politik Indonesia. Sedangkan sistem politik di Indonesia lebih menekankan
bahwa sistem ini adalah sistem politik yang pernah dilaksanakan di Indonesia
pada masa lalu. Contoh, pada masa pemerintahan Orde lama, Orde baru dan
bahkan masa pra kemerdekaan.

Namun, reformasilah yang kita terapkan saat ini. Reformasi mengandung


unsur koretif terhadap tatanan nilai atau kesalahan-kesalahan masa lampau yang
tidak lagi dapat diterima untuk masa sekarang, maka menjadi penting untuk
mengidentifikasi tatanan atau kesalahan-kesalahan macam apa yang telah
dilakukan pada masa orde baru. Dalam pandangan beberapa pengamat reformasi
perlu dan harus dilakukan karena kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan oleh
Soeharto. Birokrasi yang tumbuh di Orde Baru tak ubahnya birokrasi yang
berkembang dinegara-negara sedang berkembang lainnya, yakni sifatnya yang
lebih mengabdi kepada kepentingan kekuasaan dibandingkan mengabdi pada
kepentingan warga Negara. Reformasi menyuluruh di Indonesia juga
dilatarbelakangi oleh berkembangnya apa yang sering disebut sebagai kolusi,
korupsi, dan nepotisme (KKN). Istilah ini begitu popular diawal reformasi. Hal ini
telah berdampak pada kehidupan sosial masyarakat Indonesia, kondisi kemiskinan
yang sudah tak terelakkan.

Disamping itu semua terdapat faktor lain yang menyebabkan masih


buruknya sistem politik di Indonesia. Mungkin bukan sistemnya yang salah tetapi
para oknum atau para pendiri politik lah yang salah menerapkannya.

Politisi kita saat ini cenderung hanya memikirkan kepentingan pribadinya


sendiri daripada merepresentasikan atau mendengarkan aspirasi dan kepentingan
rakyat. Mereka bukannya bersatu untuk mensejahterakan rakyat, tetapi malah
terbagi dalam beberapa kubu yang saling bertentangan. Padahal mereka-
merekalah yang kami percayai untuk mensejahterakan kami.

Politisi kitalah yang memerumit pemerintahan itu sendiri. Dimana mereka


yang seharusnya mendengarkan aspirasi kami, tetapi dianggap sebagai kritikan
atau pencemaran nama baik. Mungkin masih banyak juga politisi-politisi baik
yang memenuhi kewajibannya untuk mensejahterakan rakyat, namun banyak juga
yang tidak menggunakan wewenangnya dengan baik. Dalam hal tersebut banyak
pula dari mereka yang menjabat tidak sesuai pada bidangnya, seperti bidang
olahraga, keagamaan, teknologi, dan lainnya yang diisi oleh orang yang tidak
kompeten dibidangnya dan hanya memanfaatkan kondisi untuk mensejahterakan
dirinya sendiri.

Oknum-oknum tersebutlah yang merugikan negara bahkan rakyat, dimana


hak yang seharusnya diperoleh oleh rakyat harus tersaring terlebih dahulu hingga
sampai ke rakyat dengan kondisi yang tidak lagi utuh.

Sebagai mahasiswa kami kecewa dengan buruknya situasi politik di


Indonesia saat ini, namun sebagian dari kamipun ada yang antusias untuk
membenahi sistem tersebut dan ada juga yang lebih baik secara independen
membentuk organisasi atau komunitas tersendiri untuk melakukan aksi-aksi
positif pada bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai