Anda di halaman 1dari 4

ANALISA DENSITY LOG PADA SUMUR KRIS-02 SECARA

KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Kristianto Dwi Suprapto


NIM. 113.170.041
Penilaian Formasi Kelas A
Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN “Veteran Yogyakarta”

ABSTRAK

Porosity tool merupakan salah satu jenis alat dalam kegiatan logging yang
berfungsi untuk mengevaluasi dan menentukan batuan formasi apakah batuan
tersebut tergolong porous dan permeable. Porosity tool terdiri dari density log,
neutron log, dan sonic log. Pada sumur Kris-02 dilakukan perekaman density log
untuk mengevaluasi formasi sepanjang kedalaman sumur tersebut. Interpretasi ini
akan menghasilkan data densitas dan porositas batuan formasi, sehingga dapat
ditentukan seberapa besar kemampuan formasi dalam menyimpan fluida
hidrokarbon. Interpretasi dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif
dilakukan dengan membaca kurva density log, sedangkan kuantitatif dilakukan
dengan mengukur porositas density log yang akan dikoreksi dengan porositas
neutron log. Porositas yang diperoleh di sumur Kris-02 pada kedalaman 7060 ft –
7110 ft berkisar diangka 0,2676 atau 26,76%.

Kata kunci : Density log, Kualitatif, Kuantitatif, dan Porositas.

PENDAHULUAN

Logging merupakan salah satu kegiatan dalam penilaian formasi yang bertujuan
untuk merekam kondisi lubang bor di bawah permukaan. Secara garis besar,
logging tools dibagi berdasarkan fungsinya, meliputi lithology tools yang
berfungsi untuk menentukan litologi batuan formasi, porosity tools yang berfungsi
untuk menentukan kapasitas penyimpanan fluida di dalam batuan formasi, dan
resistivity tools yang berfungsi untuk menentukan kandungan fluida di dalam
formasi.
Interpretasi log merupakan bagian dari logging yang dilakukan untuk menentukan
karakteristik reservoir baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Hasil
interpretasi ini diperoleh parameter seperti litologi batuan formasi, ketebalan
lapisan, sifat fisik batuan formasi, dan sifat fisik fluida reservoir.

Penulisan paper ini bertujuan untuk menganalisa kurva density log pada sumur
Kris-02 secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisa secara kualitatif melalui
pembacaan densitas batuan formasi dari kurva density log untuk menentukan
lapisan apakah porous permeable dan mengindikasi lapisan gas, sedangkan
analisa secara kuantitatif untuk menentukan besar porositas batuan formasi.

DASAR TEORI

Density log adalah salah satu jenis porosity tool yang menunjukkan besarnya
densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang bor. Density log
berfungsi untuk mengukur porositas batuan formasi, mengidentifikasi mineral
batuan, mengevaluasi shally sand dan litologi yang kompak. Prinsip kerja dari
density log, yaitu sumber dan dua detector dipasang pada suatu pad dan
ditempelkan pada dinding lubang bor. Sinar gamma yang kuat dipancarkan ke
dalam formasi. Sinar gamma ray akan bertabrakan dengan elektron, kemudian
dipantulkan kembali dan terekam dalam log. Banyak energi yang hilang akibat
tumbukan dengan elektron dalam formasi menunjukkan densitas elektron dalam
batuan.

Porositas pada density log dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
pma- pb
ΦFDL = ,dimana :
pma-pf
pma : densitas matriks
pb : densitas bulk
pf : densitas fluida
Porositas yang terukur pada density log perlu dilakukan koreksi karena beberapa
faktor, meliputi efek gas dapat mempengaruhi pembacaan density log dimana gas
akan memberikan efek yang besar, invasi formasi yang dangkal dapat
mempengaruhi pembacaan density log, dan sebagainya. Porositas dari density log
dikoreksi dengan porositas clay dan dengan persilangan atau cross over antara
neutron log dan density log.

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam paper ini adalah metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah metode dengan menganalisa suatu grafik, menggunakan
tabel, dan mengandalkan penggunaaan angka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Kualitatif
Pada sumur Kris-02 hasil
pembacaan chart density log di
kedalaman 7060 ft – 7110 ft
menunjukkan nilai densitas batuan
formasi yang rendah. Hal ini
mengindikasikan bahwa batuan
formasi pada kedalaman 7060 ft –
7110 ft tidak kompak dan
mempunyai nilai porositas yang
tinggi, sehingga mampu menyimpan
fluida hidrokarbon. Efek gas dapat
terjadi pada kedalaman tersebut
yang ditunjukkan dari pembacaan
density log yang sangat rendah.
Adanya cross plot atau separasi
yang besar dengan neutron log
menunjukkan bahwa formasi batuan pada kedalaman 7060 ft – 7110 ft
mengandung gas.

Analisa Kuantitatif
Pada kedalaman 7060 ft – 7110 ft, yaitu pada kedalaman 7090 ft dilakukan
pengukuran porositas dengan menggunakan data densitas dari pembacaan chart
density log. Densitas bulk pada kedalaman 7090 ft sebesar 19,93 gr/cc dengan
densitas matrix (sandstone) sebesar 2,65 gr/cc, dan densitas fluida sebesar 0,85
gr/cc. Berdasarkan persamaan perhitungan porositas, diperoleh porositas density
log sebesar 0,4 gr/cc atau 40%. Porositas density log perlu dikoreksi dengan
porositas clay, sehingga diperoleh porositas koreksi (ΦFDLcorr) sebesar 0,2676
atau 26,76%. Porositas density log yang telah dikoreksi perlu dikoreksi dengan
porositas neutron log. Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa pada
kedalaman 7090 ft mempunyai porositas yang baik. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada kedalaman 7060 ft –7110 ft mempunyai porositas sekitar 0,2676 atau
26,76%, yang mana pada kedalaman tersebut mempunyai kapasitas penyimpanan
yang cukup besar.

KESIMPULAN

1. Pada sumur Kris-02 di kedalaman 7060 ft – 7110 ft mempunyai formasi


batuan yang porous permeable, dilihat dari densitas formasi batuan yang
rendah yang menunjukkan formasi tersebut tidak kompak dan mempunyai
nilai porositas yang tinggi.
2. Pada sumur Kris-02 di kedalaman 7060 ft – 7110 ft terindikasi kandungan gas,
dilihat dari chart density log dengan defleksi mengarah ke nilai densitas yang
kecil dan adanya cross over yang besar dengan neutron log.
3. Nilai porositas pada kedalaman tersebut berkisar diangka 0,2676 atau 26,76%
yang menunjukkan bahwa pada kedalaman tersebut mempunyai kapasitas
penyimpanan yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai