ABSTRAK
Data porosity tool berfungsi dalam mengevaluasi dan menentukan batuan formasi apakah
batuan tersebut tergolong porous dan permeable. Porosity tool terdiri dari density log,
neutron log, dan sonic log. Pada sumur Kris-01 dilakukan penentuan zona produktif dengan
melakukan interpretasi pada neutron log. Interpretasi ini akan menghasilkan data porositas
batuan formasi, sehingga dapat ditentukan apakah sumur ini prospek untuk diproduksikan.
Interpretasi dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Kualitatif dilakukan dengan
pembacaan cross over kurva log antara neutron log dengan density log, sedangkan kuantitatif
dilakukan dengan pengukuran porositas koreksi antara porositas neutron dengan porositas
density. Porositas yang diperoleh di sumur Kris-01 pada kedalaman 1705 m – 1715 m
berkisar diangka 0,13 atau 13%.
PENDAHULUAN
Penilaian formasi adalah salah satu cabang ilmu teknik perminyakan yang mempelajari
tentang jenis formasi serta permasalahan yang berhubungan dengan keberhasilan dalam
menemukan dan menentukan jumlah cadangan hidrokarbon. Jenis pekerjaan penilaian
formasi untuk mengetahui permasalahan tersebut dapat menggunakan beberapa metode, yaitu
metode logging atau metode coring.
Interpretasi log merupakan bagian dari penilaian formasi yang dilakukan untuk menentukan
karakteristik reservoir baik secara kulitatif maupun secara kuantitatif. Hasil interpretasi ini
diperoleh parameter seperti litologi batuan reservoir, ketebalan lapisan, sifat fisik batuan
reservoir, dan kandungan fluida reservoir.
Penulisan paper ini bertujuan menentukan zona hidrokarbon pada sumur Kris-01 dengan
analisa kualitatif cross over antara neutron log dengan density log untuk menentukan lapisan
porous permeable dan analisa kuantitatif cross over untuk menentukan porositas batuan
formasi dan kadungan fluida formasi.
DASAR TEORI
Porositas yang terukur pada neutron log perlu dilakukan koreksi karena beberapa faktor,
seperti porositas shale menunjukan hasil porositas yang besar karena shale mengandung ion
H+ yang besar dan sebagainya. Koreksi pada neutron log dilakukan dengan persilangan kurva
log antara neutron log dengan density log yang disebut dengan cross over. Selain untuk
koreksi porositas, cross over dapat digunakan untuk mengindikasi kandungan fluida
reservoir. Cross over yang kecil menandakan jenis fluida yang terkandung adalah minyak,
sedangkan cross over yang besar menandakan jenis fluida yang terkandung adalah gas.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah metode dengan menganalisa suatu grafik, menggunakan tabel, dan
mengandalkan penggunaaan angka.
Analisa Kualitatif
Pada sumur Kris-01 hasil pembacaan antara neutron log dengan density log di kedalaman
1705 m - 1715 m menunjukkan persilangan atau cross over antara kurva neutron log dengan
density log. Cross over tersebut dengan masing-masing nilai neutron log dan density log yang
kecil menunjukan kedalaman tersebut terdapat formasi batuan yang porous dan permeable.
Persilangan ini memperlihatkan bentuk kolom separasi. Jika cross over dengan separasi yang
pendek menandakan jenis fluida adalah minyak, sedangkan cross over dengan separasi yang
panjang (seperti butterfly effect) menandakan jenis fluida adalah gas. Pada kedalaman 1705 m
- 1715 m mempunyai cross over yang pendek, sehingga mengindikasi adanya fluida minyak
yang terkandung di dalam formasi batuan.
Analisa Kuantitatif
Pada kedalaman antara 1705 m – 1715 m, yaitu kedalaman 1710 meter dilakukan pengukuran
porositas pada cross over density log dengan neutron log. Porositas dari neutron log diperoleh
sebesar 0,19 dan porositas dari density log diperoleh sebesar 0,125. Porositas neutron log
perlu dikoreksi dengan porositas density log, sehingga diperoleh porositas koreksi (Φcorr)
sebesar 0,13 atau 13%. Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa pada kedalaman 1710
meter mempunyai porositas yang cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada
kedalaman 1705 m – 1715 m mempunyai porositas sekitar 0,13 atau 13%, yang mana pada
kedalaman tersebut prospek jika diproduksikan karena mempunyai nilai porositas yang cukup
baik.
KESIMPULAN
1. Pada sumur Kris-01 di kedalaman 1705 m – 1715 m mempunyai formasi batuan yang
porous dan permeable, dilihat dari adanya cross over antara neutron log dengan density
log yang masing-masing mempunyai nilai dengan skala yang kecil.
2. Pada sumur Kris-01 di kedalaman 1705 m – 1715 m terindikasi kandungan minyak,
dilihat dari kolom separasi cross over yang pendek.
3. Nilai porositas pada kedalaman tersebut berkisar diangka 0,13 atau 13% yang
menunjukkan bahwa pada kedalaman tersebut prospek jika diproduksikan dengan nilai
porositas yang cukup baik.