I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. H
Usia / tanggal lahir : 43 tahun / 02-05-1976
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Teluk Langgar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Suku / bangsa : Banjar
Tanggal masuk : 19-11-2019
Tanggal pengkajian : 25-11-2019
Diagnosa medik : Abses Perianal
No. RM : 43-81-xx
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian pada hari Senin tanggal 25 November 2019 pukul 16.00
WITA pasien dalam keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. Pasien
mengeluh nyeri pada daerah pantatnya P: nyeri timbul saat mau bergerak Q: tajam/
ditusuk- tusuk R: pantat bagian atas dan bawah S: 5 ( sedang/1-10) T: ± 5 menit.
Pasien mengatakan terdapat luka di pantat nya dan bernanah.
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Serumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pasien tampak lemah. Tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS : E(4)
bisa membuka mata spontan, V(5) dapat berbicara, orientasi baik dan sesuai, M(6)
baik, mengikuti perintah. Saat dikaji pasien hanya berbaring di tempat tidur, pasien
terpasang infus.
Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah: 140/70 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
- Nadi : 98 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Respirasi : 24 x/m
- Suhu : 37,6 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
- SPO2 : 98% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Tinggi badan : 170 cm
- Berat badan : 69 kg
1. Kulit
Berdasarkan hasil inspeksi keadaan kulit pasien terlihat berwarna sawo matang,
keadaan kulit kering. Turgor kulit baik (kembali kurang dari 2 detik). Kulit
didaerah perianal terdapat lesi produksi pus dan sekitar lesi tampak berwarna
kemerahan dan kehitaman.
c. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : Taktil premitus teraba antara kiri dan kanan, iktus cordis
teraba tapi tidak kuat angkat
Perkusi : Terdengar redup saat diperkusi
Auskultasi : Suara jantung S1, S2 tunggal
Sirkulasi perfusi darah ke perifer normal, warna ujung jari normal, CRT < 2
detik, akral teraba dingin.
8. Abdomen
Inspeksi : Perut tidak terlihat bengkak dan tidak terdapat benjolan dan lesi.
Auskultasi : Bising usus 11x/menit
Perkusi : Suara abdomen terdengar tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen bagian atas, tidak teraba ada
benjolan
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Naik tangga √
Keterangan:
1 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Dibantu Orang Lain
3 : Dibantu Orang Lain dan Alat
4 : Ketergantungan / tidak mampu
2. Personal hygiene
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah pasien mandi 2x sehari, mencuci
rambut dan gosok gigi, mengunting kuku setiap minggu.
Di RS : Selama di RS pasien tidak ada mandi dan tidak pernah diseka. Baju
pasien tidak pernah diganti dalam 3 hari
3. Nutrisi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah makan 3 kali sehari, minum air
putih biasanya ± 4 gelas perhari dan tidak ada pantangan makan dan
minum. Pasien makan dengan mandiri dan selalu menghabiskan porsi
makan yang diberikan.
Di RS : Selama di RS pasien makan 3 kali sehari dan hanya dapat menghabiskan
satu porsi makan yang diberikan, dan minum air putih ± 5 gelas perhari
4. Eliminasi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah BAB dan BAK mandiri dan
normal, frekuensi BAB 1 kali sehari pagi hari teratur dan BAK 4-5 kali
sehari. Tidak ada kesulitan saat BAB dan BAK.
Di RS : Selama di rawat di RS sampai hari pengkajian pasien 1 kali BAB dan
BAK 5-6 kali sehari.
5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Tidak
ada gangguan dalam seksualitas.
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga baik, hubungan pasien dengan pasien lain
dirumah sakit baik, hubungan pasien dengan tenaga medis baik. Pasien berharap
kondisi pasien lekas pulih agar bisa lekas pulang ke rumah.
7. Spritual
Pasien beragama islam, selama di RS pasien tidak bisa melakukan sholat 5 waktu.
Keluarga selalu mendoakan untuk kesembuhan pasien.
I. DATA FOKUS
Data Subyektif :
- Pasien mengeluh nyeri pada daerah pantatnya
- Pasien mengatakan terdapat luka di pantat nya dan bernanah.
- P: nyeri timbul saat mau bergerak
Q: tajam/ ditusuk- tusuk
R: pantat bagian atas dan bawah
S: 5 ( sedang/1-10)
T: ± 5 menit.
- Pasien mengatakan selama di RS tidak pernah mandi dan tidak pernah diseka.
Data Objektif :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak menahan nyeri
- Pasien dalam melakukan aktivitas dibantu sebagian keluarga pasien
- Terdapat lesi ± 5 cm di pantatnya produksi pus, dan disekitar lesi tampak
bengkak berwarna kemerahan dan kehitaman
- Ada nyeri tekan pada bagian pantat, dan ada teraba keras didaerah sekitar lesi
- Rambut pasien tampak berminyak
- Kulit pasien kering
- Baju pasien tidak pernah diganti dalam 3 hari
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/70 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
Nadi : 98 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
Respirasi : 24 x/m
Suhu : 37,6 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
SPO2 : 98% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)
Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap
komponen omeprazole.
Paracetamol Paracetamol Analgesik Indikasi: 3x500 PO
dan Meredakan demam dan nyeri mg
antipiretik
Kontraindikasi:
Jangan digunakan
untuk pasien yang memiliki
riwayat hipersensitif
atau alergi terhadap paracetam
ol.
Antrain Natrium meta Analgetik, Indikasi: IV
mizole. antispasmodi Sakit kepala, sakit gigi, Arthralgia
k, (nyeri sendi), Neuralgia (nyeri
dan antipireti saraf), Mialgia atau nyeri otot,
k Nyeri ringan visceral (organ
dalam), , Dismenore.Sebagai
antipiretik
pada penyakit radang saluran pern
apasan atas dan penyakit infeksi
lannya.
Kontraindikasi:
alergi terhadap metamizol dan
turunan pyrazolone lainnya.
Porfiria hati akut.
Penyakit bawaan defisiensi enzim
glukosa-6-fosfat dehidrogenase
Penyakit ginjal atau hati berat.
Penyakit hematologi (anemia
aplastik, leukopenia dan
agranulositosis);
Kontraindikasi:
Jangan diberikan
untuk pasien yang memiliki
riwayat alergi terhadap ibupro
fen, aspirin atau NSAID
lainnya. pasien yang akan atau
telah menjalani operasi by-
pass jantung sebaiknya jangan
menggunakan ibuprofen. obat
ini juga dikontraindikasikan
untuk pasien yang memiliki
masalah ginjal, hati, pasien
yang menderita asma,
urtikaria, atau radang / tukak
pada lambung atau usus.
Ceftriaxone Ceftriaxone Antibiotik Indikasi: 2x1mg IV
sefalosporin Infeksi saluran pernafasan
bawah, Otitis media bakterial
akut (infeksi pada telinga
bagian tengah akibat infeksi),
Infeksi kulit dan struktur kulit,
Infeksi saluran kemih, Gonore,
Penyakit radang panggul (Pelv
ic Inflammatory Disease),
Infeksi sistemik
Kontraindikasi:
Memiliki riwayat
hipersensitivitas terhadap obat
ini atau obat golongan
sefalosporin lainnya.
Ketorolac Ketorolac 10 Obat Indikasi: 3x30 IV
mg antiinflamasi Mengatasi nyeri sedang hingga mg
nonsteroid berat pada orang dewasa dalam
jangka waktu pendek (kurang dari
(NSAIDs)
5 hari) yang biasa diresepkan
dokter sebelum atau sesudah
operasi mata.
Kontraindikasi:
Alergi OAINS, tukak peptik akut,
perdarahan KV, diastesis
hemoragik, hamil dan menyusui,
anak < 16 tahun
DO :
- Terdapat lesi ± 5
cm di pantatnya
produksi pus, dan
disekitar lesi
tampak bengkak
berwarna
kemerahan dan
kehitaman
- Teraba keras
didaerah sekitar lesi
3. 25 DS : Nyeri Defisit perawatan
November diri : mandi
2019/15.00 Pasien mengatakan (00108)
Domain 4
selama di RS tidak Kelas 5 (Hal 241)
pernah mandi dan
tidak pernah diseka
DO :
- Rambut pasien
tampak berminyak
- Kulit pasien kering
- Baju pasien tidak
pernah diganti dalam
3 hari