Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Fenny Noorhayati Wahyuni


NPM : 1914901110025
Hari/Tanggal : Rabu, 06 November 2019
Ruangan : Berlian

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. F
Usia / tanggal lahir : 57 tahun / 27-03-1962
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Alalak Tengah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Status pernikahan : Menikah
Agama / keyakinan : Islam
Suku / bangsa : Banjar
Tanggal masuk : 05-11-2019
Tanggal pengkajian : 06-11-2019
Diagnosa medik : Vertigo + HT Urgency
No. RM : 43-72-xx

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. I
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
Alamat : Jl. Kelayan B
Hubungan dengan klien : Anak Kandung

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Saat dilakukan pengkajian pada hari Rabu tanggal 06 November 2019 pukul 10.00
WITA pasien dalam keadaan umum lemah, kesadaran composmentis. Pasien
mengeluh pusing dan mual. Keluarga pasien mengatakan pasien kadang nampak
gelisah dan cemas. Pasien juga mengatakan perasaan tidak nyaman dengan situasi
saat ini

2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang


Keluarga pasien mengatakan pada hari Selasa, 05 November 2019 pukul 23.00
keluarga pasien membawa klien ke IGD RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin dengan keluhan di rumah pasien merasa pusing seperti berputar, mual
dan muntah. Setelah di IGD kemudian tanggal 06 November 2019 pasien di bawa
ke ruang Berlian untuk dirawat inap.

3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu


Pasien mengatakan bahwa belum pernah sakit seperi ini sebelumnya. Keluarga
pasien mengatakan pasien hanya pernah operasi benjolan yang berada di pantat
sekitar tahun 2010.

4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan dalam keluarganya bapaknya memiliki riwayat penyakit
Hipertensi.

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Serumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pasien tampak lemah. Tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS : E(4)
bisa membuka mata spontan, V(5) dapat berbicara, orientasi baik dan sesuai, M(6)
baik, mengikuti perintah. Saat dikaji klien hanya berbaring di tempat tidur, pasien
terpasang infus.

Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah: 160/80 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
- Nadi : 88 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Respirasi : 24 x/m
- Suhu : 36,6 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
- SPO2 : 97% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)
- Tinggi badan : 165 cm
- Berat badan : 65 kg

1. Kulit
Berdasarkan hasil inspeksi keadaan kulit pasien terlihat berwarna sawo matang,
keadaan bersih, dan lembab. Turgor kulit baik (kembali kurang dari 2 detik), tidak
ditemui adanya lesi.

2. Kepala dan leher


Berdasarkan hasil inspeksi, kepala pasien tampak bersih, tidak ada ketombe, warna
rambut hitam bercampur uban, keadaan rambut tumbuh merata, bentuk rambut
panjang. Keadaan kulit kepala baik, tidak ada lesi dan pasien merasa pusing. Pasien
tampak menggerakkan kepala ke kanan dan kiri. Sedangkan berdasarkan hasil
palpasi, bentuk kepala pasien simetris dan tidak ada benjolan. Pengkajian leher
tidak adanya pelebaran vena jugularis, tidak terjadi pembesaran limfe, tidak ada
keterbatasan gerak leher.

3. Penglihatan dan Mata


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan mata tampak bersih, bentuk mata kiri dan
kanan simetris, sklera tidak ikterik. Tidak terdapat peradangan. Konjungtiva tidak
anemis. Pasien tidak menggunakan alat bntu penglihatan, tidak ada gangguan saat
melihat.

4. Penciuman dan hidung


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan hidung pasien tampak bersih, bentuk simetris
antara kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sinus, tidak ada perdarahan, tidak
ada peradangan, tidak ada kesulitan bernafas dan fungsi penciuman baik.

5. Pendengaran dan telinga


Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan daun telinga normal dan simetris antara kiri
dan kanan, tidak ada terlihat kotoran telinga, dan bagian telinga terlihat bersih.
Fungsi pendengaran baik ditandai dengan pasien mendengar suara perawat dan
berkomunikasi dengan lancar.

6. Mulut dan gigi


Berdasarkan hasil inspeksi, kebersihan cukup, mukosa bibir tampak pucat, tidak
ada perdarahan dan peradangan, fungsi mengunyah dan menelan baik, jumlah gigi
pasien tidak lengkap.

7. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


a. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung tampak simetris, tidak timbul cuping hidung saat
bernapas dan tidak terlihat menggunakan otot bantu napas, tidak
terdapat sekret, darah dan polip pada hidung, tidak terpasang NGT,
pasien tidak menggunakan alat bantu nafas, dan fungsi penciuman
baik.
b. Dada
Inspeksi : Bentuk dada pasien normal dan gerakan dinding dada simetris.
Tidak terlihat ictus cordis, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : Pada pemeriksaan taktil premitus getaran teraba pada seluruh
permukaan dada, iktus cordis teraba tapi tidak kuat angkat.
Perkusi : Terdengar bunyi sonor saat diperkusi.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler Tidak terdengar suara nafas tambahan.
c. Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : Taktil premitus teraba antara kiri dan kanan, iktus cordis
teraba tapi tidak kuat angkat
Perkusi : Terdengar redup saat diperkusi
Auskultasi : Suara jantung S1, S2 tunggal
Sirkulasi perfusi darah ke perifer normal, warna ujung jari normal, CRT < 2
detik, akral teraba dingin.
8. Abdomen
Inspeksi : Perut tidak terlihat bengkak dan tidak terdapat benjolan dan lesi.
Auskultasi : Bising usus 6x/menit
Perkusi : Suara abdomen terdengar tympani
Palpasi : Tidak terdpat nyeri tekan pada abdomen bagian atas, tidak teraba ada
benjolan

9. Genetalia dan reproduksi


Pasien berjenis kelamin laki-laki, tidak tampak terpasang DC. Pasien tidak memiliki
masalah pada sistem reproduksi.

10. Ekstrimitas atas dan bawah

Skala kekuatan otot : 5555 5555


5555 5555
Keterangan :
- 0 = tidak ada kontraksi otot sama sekali
- 1 = terlihat/teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak ada getaran sama sekali
- 2 = dapat menggerakan anggota gerak dan mampu melawan gravitasi
- 3 = dapat menggerakkan anggota gerak dan dapat melawan gravitasi
- 4 = dapat menggerakan sendi dengan aktif dan mampu melakukan tahanan
sedang
- 5 = dapat menggerakan sendi dengan gerakan penuh dan mampu melawan
gravitasi dengan tahanan penuh.

A. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat sakit)
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah beraktivitas dengan mandiri tidak
ada gangguan saat beristirahat.
Di RS : Pasien hanya beristirahat di tempat tidur, tidak ada melakukan
aktivitas lain, dan tidak ada gangguan saat beristirahat.
Skala aktivitas
Kemampuan Merawat Diri 0 1 2 3 4

Makan dan Minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √
Mobilitas di Tempat Tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

Naik tangga √

Keterangan:
1 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Dibantu Orang Lain
3 : Dibantu Orang Lain dan Alat
4 : Ketergantungan / tidak mampu

2. Personal hygiene
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah pasien mandi 2x sehari, mencuci
rambut dan gosok gigi, mengunting kuku setiap minggu.
Di RS : Selama di RS pasien dapat mandi dan gosok gigi 1x sehari dengan
dibantu keluarga pasien.

3. Nutrisi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah makan 3 kali sehari, minum air
putih biasanya ± 4 gelas perhari dan tidak ada pantangan makan dan
minum. Pasien makan dengan mandiri dan selalu menghabiskan porsi
makan yang diberikan.
Di RS : Selama di RS pasien makan 3 kali sehari dan hanya dapat menghabiskan
2 sendok makan dari porsi makan yang diberikan, dan minum air putih
± 2 gelas perhari

4. Eliminasi
Di rumah : Pasien mengatakan selama di rumah BAB dan BAK mandiri dan
normal, frekuensi BAB 1 kali sehari pagi hari teratur dan BAK 4-5 kali
sehari. Tidak ada kesulitan saat BAB dan BAK.
Di RS : Selama di rawat di RS sampai hari pengkajian pasien belum ada BAB
dan BAK 5-6 kali sehari.

5. Seksualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki, sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Tidak
ada gangguan dalam seksualitas.
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga baik, hubungan pasien dengan pasien lain
dirumah sakit baik, hubungan pasien dengan tenaga medis baik. Pasien berharap
kondisi pasien lekas pulih agar bisa lekas pulang ke rumah.

7. Spritual
Pasien beragama islam, selama di RS pasien tidak bisa melakukan sholat 5 waktu.
Keluarga selalu mendoakan untuk kesembuhan pasien.

I. DATA FOKUS
Data Subyektif :
- Pasien mengeluh pusing dan mual
- Pasien mengatakan merasa lemah
- Pasien mengatakan dan hanya dapat menghabiskan 2 sendok makan dari porsi
makan yang diberikan,
- Keluarga pasien mengatakan pasien kadang gelisah dan cemas
- Pasien mengatakan perasaan tidak nyaman dengan situasi saat ini

Data Objektif :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak gelisah
- Mukosa bibir pasien tampak pucat
- Bising usus pasien terdengar 6 x/menit
- Pasien dalam melakukan aktivitas dibantu sebagian keluarga pasien

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 160/80 mmHg (di ukur menggunakan sphygmomanometer)
Nadi : 88 x/m (di ukur menggunakan pulse oxymetri)
Respirasi : 24 x/m
Suhu : 36,6 ̊C (di ukur menggunakan thermometer digital)
SPO2 : 97% ( di ukur menggunakan pulse oxymetri)

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan Laboratorium
Hari/Tanggal : Selasa, 05 November 2019
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1. RBC 5,07 4,0-5,0 10ˆ6/uL
2. HGB 14,6 12,3-15,3 g/dL
3. HCT 42,4 35-47 %
4. MCV 83,6 80-96 fL
5. MCH 28,8 28-33 Pg
6. MCHC 34,4 33-36 g/dL
7. PLT 347 150-400 10ˆ3/uL
8. RDW-SD 40,4 35-56 fL
9. RDW-CV 13,1 11-16 %
10. PDW 8,1 15,00-17,00 fL
11. MPV 8,8 7,0-11,0 fL
14. WBC 18,43 4,0-11,0 10ˆ3/uL

Hari/Tanggal : Selasa, 05 November 2019


No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1. ALT-GPT 20 12 – 40 U/L
2. AST-GOT 23 10 – 37 U/L
3. Urea-BUN-UV 24,3 10.0 – 50.0 mg/dl
4. Creainine 1,3 0.6 – 1.2 mg/dl

Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019


No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1. LDLC 104,3 >150 mg/dl
2. CHOLESTEROL 191 120-200 mg/dl
3. HDL CHOLESTEROL 46 40-60 mg/dl
4. TRIGLYCERIDES 204 H 60-200 %

Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019


Individual Data
Lat
Left Right Side Diff
Ms ms ms
Mean A1-Cz / A2-Cz I 0,99 1,87 0,88
II 2,3 3.0 0,70
III 3,4 3,9 0,50
IV 4,4 4,8 0,40
V 6,4 5,8 0,60
A2-Cz / A1-Cz I* 1,00 1,53 0,53
III* 3,3 4,2 0,90
V* 6,0 6,2 0,20

Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019


Latency Difference
Lat
Left Right Side Diff
ms ms ms
Mean A2-Cz:III – A2-Cz:V 3,0 1,90 1,10
A2-Cz:I – A2-Cz:V 5,4 3.9 1,50
A2-Cz:I – A2-Cz:III 2,4 2,0 0,40
Hari/Tanggal : Kamis, 07 November 2019

Kesimpulan :
Gelombang III – V kiri memanjang
Inter peak latency Gelombang III-V kiri memanjang

III. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)


Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi/Kontaindikasi Dosis Cara
Obat Pemberian
Inf. NaCl NaCI 0.9% Elektrolit Indikasi : 20 tpm IV
Mengembalikan keseimbangan 500 ml
elektrolit pada keadaan
dehidrasi dan syok
hipovolemik.

Kontraindikasi :
a. Hipernatremi
b. Kelainan ginjal
c. Kerusakan sel hati
d. Asidosis laktat.
Omeprazole Omeprazole Pronton Indikasi : 40 IV
20 mg Pump - Pengobatan jangka pendek mg/24
Inhibitor penderita tukak duodenal jam
(PPI) - Pengobatan jangka pendek
tukak lambung
- Pengobatan reefluks
esofagitis erosive
- Infeksi lambung disebabkan
oleh bakteri Helicobacter
Pylori

Kontraindikasi :
Hipersensitifitas terhadap
komponen omeprazole.
Diphenhydra Obat bebas Indikasi: 10-50 IV
mine - Meredakan batuk yang mg/
Diphenhydramin disebabkan iritasi jam
e tenggorokan ringan atau
saluran pernapasan.
- Mencegah dan mengobati
mabuk perjalanan.
- Mengendalikan gejala
pada penyakit Parkinson,
yaitu kesulitan dalam
bergerak, mengendalikan
otot, dan menjaga
keseimbangan; atau untuk
mengatasi keluhan
gangguan pergerakan yang
disebabkan efek samping
dari suatu pengobatan.

Kontraindikasi:
Asma, emfisema, bronkitis
kronis, atau jenis penyakit paru
lainnya. Gangguan fungsi
kandung kemih yang
disebabkan pembengkakan
kelenjar prostat. Penyakit
jantung Hipertensi. Gangguan
kelenjar tiroid.

Betahistine  Betahistine Antihistami Indikasi:  6-12 PO


n H3 Mengobati penyakit Meniere, mg
yang umumnya menimbulkan
gejala vertigo, gangguan
pendengaran, dan telinga
berdenging (tinnitus). 

Kontraindikasi:
asma, tukak lambung, porfiria,
dan pheochromocytoma.
Flunarizine  Flunarizine Indikasi: 10 mg PO
HCl 5 mg Pengobatan dan pencegahan
gangguan vestibular, sirkulasi
serebral dan perifer, tinitus,
vertigo, kesulitan
berkonsentrasi, kebingungan,
gangguan daya ingat , kram
noktunal, parestesis,
ekstremitas teraba dingin.

Kontraindikasi:
Riwayat depresi, penyakit
parkinson atau gangguan
ekstrapiramidal lain,
pemberian bersama beta-
blocker.

II. ANALISIS DATA


NO Tanggal / Data Fokus Etiologi Problem
Jam
1. 06 DS : Distensi lambung Mual (00134)
November - Pasien mengeluh Domain 12
2019/10.00 pusing dan mual Kelas 1 (hal. 444)
- Pasien mengatakan
dan hanya dapat
menghabiskan 2
sendok makan dari
porsi makan yang
diberikan,

DO :
- Pasien tampak lemah
- Mukosa bibir pasien
tampak pucat
- Bising usus pasien
terdengar 6 x/menit

2. 06 DS : Imobilitas Intoleransi aktivitas


November (00092)
2019/10.00 - Pasien mengeluh Domain 4
pusing Kelas 4 (hal. 226)
- Pasien mengatakan
merasa lemah

DO :

- Pasien tampak lemah


- Skala aktivitas dapat
mandi, pergi ke toilet
makan dan minum
pasien dibantu
sebagian keluarga
pasien
- Mengganti pakaian,
berpindah dari satu
tempat ke tempat
yang lain pasien
dibantu sebagian
keluarga pasien
- Pasien dibantu anak
pasien melakukan
ROM dan tidak
mampu naik tangga

3. 06 DS : Ancaman pada Ansietas (00146)


November status terkini Domain 9
2019/10.00 - Keluarga pasien Kelas 2 (hal. 324)
mengatakan pasien
kadang nampak
gelisah dan cemas.
- Pasien mengatakan
perasaan tidak
nyaman dengan
situasi saat ini
DO :

- Pasien tampak cemas


- Pasien tampak
gelisah

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Domain 12 Kenyamanan
Kelas 1 Kenyamanan Fisik
Kode Diagnosis 00134
Mual berhubungan dengan distensi lambung (NANDA 2018-2020)
2. Domain 4 Aktivitas/Istirahat
Kelas 4 Respons Kardiovaskular/pulmonal
Kode Diagnosis 00092
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas (NANDA 2018-2020)
3. Domain 9 Koping/toleransi Stres
Kelas 2 Respons Koping
Kode Diagnosis 00146
Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini (NANDA 2018-2020)

V. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO No. Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional


Dx
1. 00134 Mual Setelah dilakukan 1. Pantau pengalaman 1. Mengetahui
berhubun tindakan keperawatan diri pasien terhadap penyebab mual
gan selama 1 x 2 jam masalah mual pasien pada masa
dengan mual dapat teratasi, 2. Kurangi atau lalu
distensi dengan kriteria hasil: hilangkan faktor – 2. Mengurangi
lambung 1. Rasa mual berkurang, faktor yang bersifat peningkatan rasa
selera makan dan personal yang mual pada pasien
tingkat kenyamanan memicu atau 3. Memberikan pasien
yang membaik, meningkatkan mual teknik penanganan
mampu 3. Dorong pasien untuk mual
mengendalikan mual mengatasi mual 4. Membuat pasien
dan muntah, serta sendiri lebih merasa
status nutrisi yang 4. Tingkatkan istirahat nyaman
adekuat. dan tidur yang cukup 5. Memberikan terapi
2. Memperlihatkan efek untuk memfasilitasi yang tepat kepada
gangguan mual dan pengurangan mual pasien
muntah yang dapat 5. Kolabarasi dalam
diterima penanganan nyeri
2. 00092 Intoleran Setelah dilakukan 1. Monitor keterbatasan 1. Memantau
si tindakan keperawatan aktivitas, kelemahan keterbatasan
aktivitas selama 1 x 8 jam saat aktivitas. aktivitas pasien
b.d intoleransi aktivitas 2. Bantu klien untuk 2. Melatih pasien
imobilita teratasi, dengan kriteria mengidentifikasi melakukan aktivitas
s hasil: aktivitas yang yang mampu
1. Berpartisipasi dalam mampu dilakukan dilakukan
aktivitas fisik tanpa 3. Monitor pasien akan 3. Mengetahui kondisi
disertai peningkatan adanya kelelahan pasien
tekanan darah, nadi, otot. 4. Mempercepat
dan RR 4. Tingkatkan istirahat perbaikkan kondisi
2. Mampu melakukan yang adekuat setelah pasien
aktivitas sehari-hari latihan aktivitas 5. Mengembangkan
3. Mampu berpindah 5. Bantu pasien untuk motivasi diri dan
dengan atau tanpa alat mengembangkan penguatan pasien
bantu motivasi diri dan
penguatan
3. 00146 Ansietas Setelah dilakukan 1. Gunakan pendekatan 1. Pasien merasa
b.d tindakan keperawatan yang menenangkan nyaman dan tidak
ancaman selama 1 x 3 jam ansietas 2. Dengarkan dengan terganggu
pada teratasi, dengan kriteria penuh perhatian 2. Pasien merasa
status hasil: 3. Bantu pasien diperhatikan
terkini 1. Mampu mengenal situasi yang 3. Mengkaji masalah
mengidentifikasi dan menimbulkan yang dihadapi
mengungkapkan gejala kecemasan pasien
cemas. 4. Instruksikan pasien 4. Kondisi pasien
2. Mengidentifikas,meng menggunakan teknik menjadi lebih
ungkapkan dan relaksasi dan teknik tenang dan pikiran
menunjukkan tehnik guided imagery pasien teralihkan
untuk mengontol 5. Menciptakan 5. Pasien merasa
cemas. lingkungan yang tenang
3. Postur tubuh, ekspresi tenang 6. Pasien merasa rileks
wajah, bahasa tubuh 6. Mengajak pasien
dan tingkat aktivfitas untuk bersantai dan
menunjukkan membiarkan sensasi
berkurangnya terjadi
kecemasan   

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari /Tanggal: Rabu, 6 November 2019
NO Jam No Dx Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindak
an
1. 10.30 00134 1. Memantau pengalaman diri 1. Pasien memahami tentang
pasien terhadap mual mual dan mengatakan
Tindakkan : Menjelaskan masih merasa mual
tentang mual dan 2. Pasien mengatakan mual
menanyakan keluhan yang karena kurang nafsu makan
dirasakan pasien apakah dan hanya makan 2 sendok
masih mual/sudah tidak makan
mual lagi. 3. Pasien mengatakan mau
2. Mengurangi atau hilangkan makan sedikit namun sering
faktor – faktor yang bersifat agar tidak lagi merasa mual
personal yang memicu atau 4. Pasien memahami manfaat
meningkatkan mual istirahat dan tidur untuk
Tindakkan : Mengkaji mengurangi mual. Keluarga
factor apa saja yang dapat pasien dan yang membesuk
memicu atau meningkatkan pasien mengerti untuk tidak
mual dan kemudian mengganggu istirahat dan
menghilangkan factor yang tidur pasien.
dapat memicu atau 5. Dokter memberikan Injeksi
meningkatkan mual Omeprazole 3 x 500 mg
3. Mendorong pasien untuk untuk mengurangi mual
mengatasi mual sendiri
Tindakkan : Mengajarkan
pasien untuk tetap makan
sedikit namun sering unuk
mengatasi mual
4. Meningkatkan istirahat dan
tidur yang cukup untuk
memfasilitasi pengurangan
mual
Tindakkan : Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang manfaat istirahat
dan tidur untuk mengurangi
mual dan memberikan
penjelasan dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
Memberikan penjelasan
kepada keluarga pasien dan
yang membesuk pasien
agar tidak mengganggu
istirahat dan tidur pasien.
5. Melakukan kolabarasi
dalam penanganan mual
Tindakkan : Mendiskusikan
dengan dokter tentang obat
untuk mengurangi mual
2. 10.30 00092 1. Membantu klien untuk 1. Aktivitas yang mampu
mengidentifikasi aktivitas dilakukan pasien dapat
yang mampu dilakukan mandi, pergi ke toilet
Tindakkan : Mengkaji makan dan minum pasien
aktivitas yang masih mampu dibantu sebagian keluarga
dilakukan pasien dengan pasien. Mengganti pakaian,
menanyakannya kepada berpindah dari satu tempat
pasien. ke tempat yang lain pasien
2. Memonitor keterbatasan dibantu sebagian keluarga
aktivitas, kelemahan saat pasien. Pasien dibantu anak
aktivitas. pasien melakukan ROM
Tindakkan : Memantau dan tidak mampu naik
aktivitas apa saja yang tidak tangga.
dapat dilakukan secara 2. Pasien mampu melakukan
maksimal, baik secara aktivitas dibantu sebagian
keterbatasan gerak ataupun keluarga pasien.
kelemahan saat melaukan 3. Pasien tidak mengalami
aktivitas kelelahan otot baik
3. Memonitor pasien akan ekstermitas atas maupun
adanya kelelahan otot. eksermitas bawah dapat
Tindakkan : Memantau menggerakan sendi
pasien apakah adanya dengan gerakan penuh
kelelahan otot dengan dan mampu melawan
mengukurnya
gravitasi dengan tahanan
menggunakan skala otot
penuh.
baik ekstermitas atas
Skala otot :
maupun ekstermitas bawah.
5555 5555
4. Meningkatkan istirahat
5555 5555
yang adekuat setelah 4. Pasien memahami manfaat
latihan aktivitas istirahat untuk
Tindakkan : Memberikan mengembalikan stamina
pendidikan kesehatan yang digunakan saat
tentang manfaat istirahat beraktivitas. Keluarga
untuk mengembalikan pasien dan yang membesuk
stamina yang digunakan saat pasien mengerti untuk tidak
beraktivitas dan mengganggu istirahat
memberikan penjelasan pasien.
dengan bahasa yang mudah 5. Pasien termotivasi untuk
dimengerti. Memberikan melakukan aktivitas
penjelasan kepada keluarga
pasien dan yang membesuk
pasien agar tidak
mengganggu istirahat
pasien.
5. Membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
Tindakkan : Memotivasi
pasien untuk melakukan
aktivitas dan memberikan
penjelasan apa yang terjadi
bila tubuh tidak digerakkan
3. 10.30 00146 1. Menggunakan pendekatan 1. Pasien tampak percaya,
yang menenangkan tenang dan tidak merasa
Tindakkan : Bina terganggu
. hubungan saling percaya 2. Pasien menceritakan
kepada pasien semua apa yang
2. Mendengarkan dengan dirasakannya. Pasien
penuh perhatian tampak merasa nyaman
Tindakkan : Mendengarkan dan tidak terganggu
dengan empati jangan 3. Pasien cemas terhadap
sampai simpati dengan penyakitnya
pasien 4. Pasien mampu memahami
3. Membantu pasien mengenal dan mempraktekkan
situasi yang menimbulkan teknik relaksasi dan teknik
kecemasan guided imagery yang telah
Tindakkan : Mengkaji diajarkan oleh perawat dan
factor apa saja yang dapat pasien merasa lebih tnang
memicu kecemasan pasien dari sebelumnya
4. Menginstruksikan pasien 5. Keluarga pasien dan
menggunakan teknik kerabat pasien masuk
relaksasi dan teknik guided keruangan secara
imagery bergantian agar tidak
Tindakkan : Mengajarkan memenuhi ruangan yang
pasien teknik relaksasi dapat memicu kecemasan
dengan cara menarik napas pasien muncul. Suhu
melalui hidung dan mulut ruangan sudah dalam
ditutup kemudian tahan keadaan normal, dan
selama 3 detik dan pencahayaan ruangan
kemudian hembuskan sudah pas.
secara perlahan melalui 6. Pasien tampak rileks
mulut seperti meniup balon
dan lakukan sebanyak 3
kali.
Mengajarkan teknik guided
imagery dengan cara
anjurkan pasien untuk
menutup mata kemudian
minta pasien utuk focus
mendengarkan ucapan
perawat dan rasakan setiap
kata yang diucapkan.
5. Menciptakan lingkungan
yang tenang
Tindakkan : Membatasi
kunjungan pasien, mengatur
suhu ruangan dalam
keadaan normal, dan
mengatur pencahayaan
ruangan yang tidak akan
memicu kecemasan pasien
muncul.
6. Mengajak pasien untuk
bersantai dan membiarkan
sensasi terjadi
Tindakkan : Mengajak
pasien bersantai dan rileks
untuk tidak memikirkan
sesuatu yang dapat memicu
munculnya cemas. Dan
ajarkan pasien untuk selalu
berpikiran positif tentang
hal apappun.

V. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari /Tanggal: Rabu, 6 November 2019
NO Jam No. Dx Respon Respon Objektif (O) Analisis Masalah Perencanaan Paraf
Evalu Subjektif (S) (A) Selanjutnya (P)
asi
1. 11.00 00134 1. Pasien 1. Pasien tampak Masalah mual Lanjutkan
mengataka mengerti teratasi intervensi 1, 3,
n masih dengan teknik
sebagian 4, 5
mual yang diajarkan
2. Pasien 2. Pasien tampak
mengataka sedikit lebih
n cukup baik
mampu 3. Pasien tampak
mengatasi belum dapat
mual melakukan
sendiri semua
3. Pasien intervensi yang
mengataka diberikan
n
mengetahu
i tentang
mual
2. 11.00 00092 1. Pasien Pasien tampak Masalah Lanjutkan
mengatak masih memerlukan intoleransi intervensi 2, 4
pengawasan dari
an tidak aktivitas belum
keluarga pasien
merasa teratasi
lelah
2. Pasien
mengatak
an mulai
melakukan
imobilisasi
bertahap
3. Keluarga
pasien
mengatak
an
membant
u aktivitas
ringan
pasien
3. 11.00 00146 1. Pasien 1. Keadaan umum Masalah Intervensi
mengataka baik ansietas dihentikan
n merasa
2. Pasien tampak teratasi
lebih
nyaman lebih tenang
2. Pasien 3. Pasien tampak
mengataka lebih rileks
n 4. Pasien
pikiranny
menjadi memahami dan
rileks mengerti teknik
relaksasi dan
teknik guided
imagery

Hari /Tanggal: Kamis, 07 November 2019


NO Jam No Dx Respon Respon Objektif (O) Analisis Perencanaan Paraf
Evalu Subjektif (S) Masalah (A) Selanjutnya (P)
asi
1. 10.30 00134 1. Pasien 1. Pasien mengerti Masalah Pasien pulang
mengataka dengan teknik mual teratasi atas
n tidak yang diajarkan
permintaan
mual 2. Pasien tampak
2. Pasien lebih baik sendiri
mengataka 3. Pasien dapat
n mampu melakukan
mengatasi semua intervensi
mual yang diberikan
sendiri
3. Pasien
mengataka
n
mengetahu
i tentang
mual
2. 10.30 00092 1. Pasien Pasien tampak Masalah Pasien pulang
mengatak melakukan aktivitas intoleransi atas
secara mandiri
an dapat aktivitas permintaan
melakuka teratasi sendiri
n
mobilisasi
mandiri
2. Keluarga
pasien
mengatak
an pasien
mampu
melakukan
aktivitas
ringan
secara
mandiri

Banjarmasin, 11 November 2019

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Uni Afriyanti, Ns.,M.Kep Andi Jaya, S.Kep.,Ners

Anda mungkin juga menyukai