A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang penting untuk mewujudkan manusia
yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan diera
globalisasi. Dengan pendidikan maka akan melahirkan peserta didik yang cerdas
serta mempunyai kompetensi dan skill untuk dikembangkan di tengan-tengah
masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut faktor penentu untuk keberhasilan
peserta didik dalam pendidikan. Salah satu faktor utamanya adalah kemampuan
guru menggunakan media dan metode dalam proses pembelajaran.
Secara bahasa, media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau
pengantar, sedangkan secara terminologis, media pembelajaran dapat diartikan
sebagai seluruh perantara (dalam hal ini bahan atau alat) yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya, media radio, televisi, buku,
majalah, surat kabar, internet, dan sebagainya. Media pembelajaran merupakan
salah satu elemen penting dalam proses belajar mengajar dewasa ini, disamping
juga elemen lain seperti model, metode, bahan ajar, dll. Penggunaan media pada
setiap proses pembelajaran telah menjadi sebuah tuntutan atau bahkan keharusan
bagi setiap guru. Rusman (2013: 93-94) berpendapat bahwa penggunaan media
dalam pembelajaran berfungsi sebagai pendorong motivasi belajar siswa,
memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya
serap.
Menurut Sanjaya (2012: 73) penggunaan media pembelajaran memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut: 1) Fungsi komunikatif. Media pembelajaran
digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan
penerima pesan; 2)Fungsi Motivasi. Dengan menggunakan media pembelajaran,
diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar; 3) Fungsi Kebermaknaan.
Melalui penggunaan media, pembelajaran dapat lebih bermakna; 4) Fungsi
Penyamaan Persepsi. Melalui pemaanfaatan media pembelajaran, diharapkan
dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki
pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan; 5) Fungsi
Individualitas. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk melayani
kebutuhan individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media
adalah a) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menimbulkan motivasi; b) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami; c) metode mengajar akan lebih bervariasi dan; d) siswa
akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.” Jadi dapat disimpulkan bahwa
tujuan penggunaan media adalah: efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar
mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa, variasi metode pembelajaran,
dan peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek
keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Di era perkembangan saat ini, menulis menjadi hal yang sangat penting. Tulisan
menjadi bentuk komunikasi tidak langsung yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengungkapkan gagasan, ide, konsep, dan pikiran dalam bentuk bahasa tulis
yang dapat dibaca oleh orang lain. Bagi siswa menulis juga sangat penting karena
memudahkan siswa merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap
dan persepsi siswa memecahkan masalah serta menyusun urutan pengalaman.
Seseorang harus terampil dalam menyusun kata-kata untuk menghasilkan tulisan
yang baik. Tulisan yang baik ini dimaksudkan agar informasi di dalamnya
sampai kepada pembaca. Oleh karena itu, seseorang dituntut agar terampil
berbahasa khususnya menulis.
Topik “Problematika Media Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Materi Menulis Cerita Kelas IV” diambil karena media merupakan salah satu
elemen penting dalam proses pembelajaran untuk menunjang dan membantu
peserta didik dalam memahami materi. Apabila guru kurang bisa memanfaatkan
media pembelajaran, maka pembelajaran menjadi membosankan dan peserta
didik tidak bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Masih banyak guru yang
mengabaikan pentingnya penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran,
tidak sedikit pula guru yang kurang mammpu mengembangkan media
pembelajaran.Selain itu juga karena masih banyaknya siswa sekolah dasar yang
kurang terampil dalam menulis cerita. Terkadang siswa masih bingung dalam
menentukan unsur-unsur dan jalan ceritanya.
Diagnostic problematika media pembelajaran dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia materi menulis cerita kelas IV sangat penting karena media
pembelajaran merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembelajaran
untuk menunjang pembelajaran, meningkatkan semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran, membantu siswa dalam menerima materi,
memudahkan guru dalam penyampaian materi khususnya untuk materi menulis
cerita. Selain itu permasalahan dalam penggunaan dan pemanfaatan media
pembelajaran juga cukup banyak, bahkan dalam materi menulis cerita ini sering
kali guru tidak menggunakan media pembelajaran sama sekali. Oleh karena itu
diagnostic problematika media pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis cerita kelas IV sangat penting agar masalah-masalah
yang ada dapat ditemukan solusinya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. METODE
Penulis menggunakan metode review research yaitu menggali data
dengan mengumpulkan hasil-hasil penelitian sebelumnya untuk menganalisis
problematika yang muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Data yang digunakan oleh peneliti yaitu data sekunder. Dalam
penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu jurnal, artikel, serta situs di
internet yang berkenaan dengan penelitian ini.
Teknik pengumpulan data dan instrumen dalam penelitian ini adalah studi
dokumen. Studi dokumen dilakukan dengan mengkaji dokumen-dokumen terkait
topik penelitian. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa jurnal
dan artikel.