Anda di halaman 1dari 8

JURNAL BRAND, Volume 2 No.

1, Juni 2020 e-ISSN : 2715-4920


https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand

DAMPAK COVID-19 TERHADAP UMKM DI INDONESIA


Andi Amri
Universitas Hasanuddin
andiamri072@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak pandemi virus
corona terhadap UMKM yang ada di Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif.
Penurunan Omzet Pelaku UMKM dan koperasi akibat covid-a9 sangat signifikan Sejak
kemunculannya di akhir tahun 2019. Industri pariwisata merupakan salah satu industri yang
terdampak oleh penyebaran virus ini. Lesunya sektor pariwisata memiliki efek domino terhadap
sektor UMKM. Berdasarkan data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan pariwisata terhadap
UMKM yang bergerak dalam usaha makanan dan minuman mikro mencapai 27%. Sedangkan dampak
terhadap usaha kecil makanan dan minuman sebesar 1,77%, dan usaha menengah di angka 0,07%.
Pengaruh virus COVID-19 terhadap unit kerajinan dari kayu dan rotan, usaha mikro akan berada di
angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sektor kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan usaha menengah
0,01%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga akan terkoreksi antara 0,5% hingga 0,8%.
Perkembangan digital dalam globalisasi sangat berpengaruh pada roda ekonomi termasuk
pasar ritel. Karena virus corona, satu persatu pasar ritel modern, skala besar, mikro, hingga kecil
mulai mengalami penurunan penghasilan. Meskipun dengan menghadirkan kemudahan berbelanja
pada kenyataannya di era digital orang tetap enggan dan lebih suka melakukan aktivitas belanja
online atau menggunakan aplikasi media. Banyak keuntungan yang ditawarkan cara belanja online.
Beberapa langkah untuk dapat mempertahankan eksistensinya di pasar di era digital seperti, refokus
pelanggan dan industri rethinking, merancang strategi sosial dan digital dan mengembangkan
kapabilitas organisasi.
Kata kunci : COVID-19, dampak COVID-19, usaha mikro kecil dan menengah.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and analyze the impact of the corona virus pandemic on
UMKM in Indonesia. The analytical method used in this research is descriptive qualitative method.

The decline in turnover of MSMEs and cooperatives due to covid-a9 has been very significant since its
emergence at the end of 2019. The tourism industry is one of the industries affected by the spread of
this virus. The sluggish tourism sector has a domino effect on the MSME sector. Based on data
processed by P2E LIPI, the impact of tourism decline on MSMEs engaged in micro food and beverage
business reached 27%. While the impact on food and beverage small businesses was 1.77%, and
medium businesses were 0.07%. The influence of COVID-19 virus on wood and rattan handicraft units,
micro businesses will be 17.03%. For small businesses in the wood and rattan handicraft sector 1.77%
and medium businesses 0.01%. Meanwhile, household consumption will also be corrected between
0.5% and 0.8%.

Digital developments in globalization are very influential on the economy, including the retail market.
Because of the corona virus, one by one the modern retail market, large scale, micro, to small, began
to experience a decline in income. Even with the convenience of shopping, in reality, in the digital age
people remain reluctant and prefer to do online shopping or using media applications. Many
advantages are offered by online shopping. Some steps to be able to maintain its existence in the
market in the digital era such as refocusing the customer and rethinking industry, designing social
and digital strategies and developing organizational capabilities.

Keywords: COVID-19, the impact of COVID-19, a small and medium sized micro business.

123
Andi Amri

A. PENDAHULUAN Business (ICSB) Indonesia tentang UMKM


1. Latar Belakang 4.0, adalah mereka (UMKM) harus menjadi
profesional, produktif, kreatif dan be
Koperasi dan UMKM merupakan jenis
entrepreneurial. Keempatnya harus saling
usaha yang memiliki peran penting dalam
terkait, para pelaku UMKM era 4.0 tersebut
peningkatan PDB (Pendapatan Domestik
juga akan lebih diarahkan pada digital, tidak
Bruto) satu negara khususnya di Indonesia
lagi bermain pada tataran konservatif tetapi
dengan menghadapi Era Industri 4.0.
harus dapat melihat peluang digital
menurut Wikipedia, Industri 4.0 merupakan
sehingga dapat menyasar pasar yang lebih
otomatisasi sistem produksi dengan
luas.
memanfaatkan teknologi dan big data.
Konsep Industri 4.0 pertama kali digunakan UMKM 4.0 mulai mengenal kemajuan
publik dalam pameran industri Hannover dalam daya komputerisasi, kecerdasan
Messedi kota Hannover, Jerman di Tahun buatan, robotik, dan ilmu material yang
2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide dapat mempercepat pergeseran menuju
Industri 2.0 dan Industri 3.0 baru muncul, produk yang lebih ramah lingkungan dari
sebelumnya hanya dikenal dengan nama semua jenis. Persiapan diri pada
Revolusi Teknologi dan Revolusi Digital. perkembangan teknologi energi baru yang
Industri 4.0 ini menggunakan komputer dan dapat menciptakan sumberdaya murah,
robot sebagai dasarnya, maka kemajuan berlimpah, dan berkelanjutan. Skala dan
kemajuan yang muncul di era ini terutama luasnya inovasi teknologi merevolusi cara
yang berhubungan dengan komputer yaitu UMKM 4.0 dalam berbisnis. UMKM 4.0
Internet of Things (IoT), Big Data, Cloud mulai dapat mengeksplorasi bagaimana
Computer, Artificial Intelligence (AI) dan revolusi Industri 4.0 dapat mempengaruhi
Machine Learning. individu dan masyarakat. Namun, UMKM
4.0 bisa melakukan langkah awal terlebih
Revolusi industri telah terjadi sejak
dahulu untuk menciptakan perubahan
tahun 1750-an dan terus berlanjut sampai
besar pada bisnis.
sekarang. Dimulai dari mesin uap yang
mendominasi industri saat itu, dari kereta COVID-19 merupakan penyakit
sampai mesin penggerak turbin. Dan menular yang disebabkan oleh sindrom
sekarang memasuki revolusi industri ke-4, pernapasan akut coronavirus 2 (severe
semuanya telah berubah secara dramatis. acute respiratory syndrome coronavirus 2
Prinsip rancangan dalam Revolusi Industri atau SARS-CoV-2). Virus ini merupakan
4.0 yang membantu sebuah usaha keluarga besar Coronavirus yang dapat
mengidentifikasi dan menyerang hewan. Ketika menyerang
mengimplementasikan skenario-skenario manusia, Coronavirus biasanya
dalam revolusi industri 4.0 seperti menyebabkan penyakit infeksi saluran
Interoperabilitas, Transparansi Informasi, pernafasan, seperti flu, MERS (Middle East
Bantuan Teknis, dan Keputusan Mandiri. Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe
Dari beberapa prinsip yang ada dalam Acute Respiratory Syndrome). COVID-19
Revolusi Industri 4.0, maka untuk mengenal sendiri merupakan coronavirus jenis baru
lebih jauh industri yang telah berubah yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China
akibat revolusi industri 4.0 seperti pada tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al.,
transportasi, retail, keuangan, asuransi, 2020). Karena itu, Coronavirus jenis baru ini
pertanian dan kesehatan. diberi nama Coronavirus disease-2019 yang
disingkat menjadi COVID-19. COVID-19
Menurut Jacky Musry, Executive Vice
sejak ditemukan menyebar secara luas
President International Council for Small

124
Andi Amri

hingga mengakibatkan pandemi global yang virus corona (COVID-19). Kebanyakan


berlangsung sampai saat ini. Gejala COVID- koperasi yang terkena dampak COVID-19
19 umumnya berupa demam 38°C, batuk bergerak pada bidang kebutuhan sehari-
kering, dan sesak nafas serta dampak paling hari, sedangkan sektor UMKM yang paling
buruk untuk manusia ialah kematian. terdampak yakni makanan dan minuman.
Sampai 19 April 2020 pukul 10:38:37 WIB, Kementerian Koperasi dan UMKM
dilaporkan terdapat 2.329.539 kasus mengatakan bahwa koperasi yang bergerak
terkonfirmasi dari 185 negara yang 160.717 pada bidang jasa dan produksi juga paling
orang diantaranya meninggal dunia serta
terdampak pada pandemi COVID-19. Para
595.229 orang bisa disembuhkan (Johns pengelola koperasi merasakan turunnya
Hopkins CSSE, 2020). penjualan, kekurangan modal, dan
Pandemi global yang terjadi pula di terhambatnya distribusi. Sementara itu
Indonesia membuat banyak pihak berupaya sektor UMKM yang terguncang selama
ikut berperan serta dalam mengatasi. Para pandemi COVID-19 selain daripada
dokter umum dan spesialis angkat bicara makanan dan minuman, juga adalah
bersama guna memberi penjelasan singkat industri kreatif dan pertanian.
kepada masyarakat maupun imbauan agar Dalam menanggulangi masalah yang
menjaga kebersihan diri dan lingkungan dihadapi pelaku UMKM dan koperasi,
sekaligus tak banyak keluar rumah (Irene, et pemerintah melaksanakan beberapa upaya.
al., 2020). Grace Natalie Louisa sebagai Salah satunya adalah, memasukkan pelaku
tokoh politik ikut mengucapkan tanggapan UMKM dan koperasi sebagai penerima
secara lisan berupa usulan kepada program bantuan pemerintah, seperti Kartu
government Indonesia agar memberikan Prakerja, subsidi tarif listrik, dan Keluarga
Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada Harapan. Pemerintah juga memberikan
warga yang menggantungkan hidup pada keringanan pembayaran pajak selama enam
pendapatan harian serta melakukan tes
bulan, sejak April 2020 hingga September
COVID-19 secara gratis (Louisa, 2020). 2020. Juga merelaksasi dan
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi merestrukturisasi pembayaran pinjaman
kemasyarakatan juga turut beraksi bagi pelaku UMKM dan koperasi,
menanggapi dengan membentuk Satuan kementerian koperasi dalam dan UMKM
Tugas PBNU Cegah COVID-19. Salah satu dalam seminar International yang digelar
hasil kerja yang dilakukan satgas ini ialah secara daring melalui Zoom oleh Institut
protokol di lembaga NU setiap tingkatan Koperasi Indonesia (Ikopin) dalam rangka
guna diberlakukan di setiap lembaga yang memperingati Dies Natalies Ikopin ke-38,
berafiliasi dengan NU. Protokol ini disiapkan Jumat 8 Mei 2020.
sebagai upaya agar warga NU dan
masyarakat secara luas dapat memahami Meskipun pandemi COVID-19
tentang COVID-19, bisa mencegahnya agar memunculkan beberapa masalah bagi
tidak terinfeksi, serta tidak panik dalam pelaku UMKM dan koperasi, di sisi lain ada
menanggapi (Ilmiyah, 2020). kesempatan yang juga muncul. Pelaku
UMKM dan koperasi bisa memanfaatkan
Salah satu dampak pandemi COVID-19 teknologi informasi dan komunasi
ialah UMKM di Indonesia, berdasarkan data mengingat perdagangan elektronik pada
dari kementerian koperasi yang
2020 mencapai US$ 130 miliar. Transaksi
menggambarkan bahwa 1.785 koperasi dan perdagangan drastis elektronik meningkat
163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan selama pandemi COVID-19. Produk yang
Menengah (UMKM) terdampak pandemi penjualannya mengalami peningkatan,

125
Andi Amri

antara lain produk kesehatan meningkat Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung
90%, produk penunjang hobi naik 70%, Partha Adnyana mengatakan telah terjadi
makanan naik 350%, dan makanan herbal 40.000 pembatalan hotel dengan kerugian
naik 200%. mencapai Rp1 triliun setiap bulan (Kontan,
2. Rumusan Masalah 5 Maret 2020). Lesunya sektor pariwisata
a. Penurunan omzet bagi para pelaku memiliki efek domino terhadap sektor
UMKM dan koperasi UMKM. Berdasarkan data yang diolah P2E
b. Perubahan model bisnis dari LIPI, dampak penurunan pariwisata
konvensional menjadi digitalisasi terhadap UMKM yang bergerak dalam
usaha makanan dan minuman mikro
B. METODE PENELITIAN mencapai 27%. Sedangkan dampak
terhadap usaha kecil makanan dan
Jenis Penelitian
minuman sebesar 1,77%, dan usaha
Metode penelitian yang digunakan
menengah di angka 0,07%. Pengaruh virus
pada penelitian ini adalah metode deskriptif
Covid-19 terhadap unit kerajinan dari kayu
kualitatif. Peneliti mengumpulkan dan
dan rotan, usaha mikro akan berada di
mendeskripsikan semua fenomena-
angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sektor
fenomena yang terjadi akibat covid-19 dan
kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan usaha
dampaknya terhadapa bisnis UMKM yang
menengah 0,01%. Sementara itu, konsumsi
ada di Indonesia.
rumah tangga juga akan terkoreksi antara
Selain itu, karena keterbatasan waktu
0,5% hingga 0,8% (katadata.co.id, 2 Maret
dan materi terkait penelitian ini, penulis
2020). Padahal, Usaha Mikro, Kecil dan
mengumpulkan beberapa artikel yang
Menengah (UMKM) memiliki peran yang
terkait kemudian mengambil kesimpulan
sangat strategis dalam perekonomian
dari beberapa artikel tersebut.
Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan
Waktu penelitian berlangsung sekitar
Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tahun
empat bulan yaitu antara bulan Maret
2018 menunjukkan jumlah unit usaha
hingga Juni tahun 2020.
UMKM 99,9% dari total unit usaha atau
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 62,9 juta unit. UMKM menyerap 97% dari
1. Penurunan Omzet Pelaku UMKM dan total penyerapan tenaga kerja, 89% di
koperasi. antaranya ada di sektor mikro, dan
Sejak kemunculannya di akhir tahun menyumbang 60% terhadap produk
2019, virus Covid-19 telah menyebar di domestik bruto (Kemenkop dan UMKM,
seluruh dunia. Dengan cepatnya 2018).
penyebaran Covid-19, dampak
perlambatan ekonomi global mulai
dirasakan di dalam negeri. Mulai dari harga
minyak bumi yang jatuh ke arah terendah
pada dua hari lalu, bursa saham yang terjun
bebas, serta harga komoditas lain seperti
gas dan minyak sawit diperkirakan juga
akan tertarik ke bawah apabila permintaan
tidak segera pulih (Kompas, 11 Maret
2020). Industri pariwisata merupakan salah
satu industri yang terdampak oleh
Gambar 1. Kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia
penyebaran virus ini. Ketua Bali Tourism 2018, TK : tenaga kerja
Board (BTB)/ Gabungan Industri Pariwisata Sumber: Kementerian Koperasi dan UMKM, 2018

126
Andi Amri

Selama ini UMKM telah membuktikan orang tetap enggan dan lebih suka
kemampuannya bertahan dalam situasi melakukan aktivitas belanja online atau
ekonomi yang sulit. Sebagian besar UMKM menggunakan aplikasi media.
belum berhubungan langsung dengan Berikut beberapa alasan orang enggan
sektor keuangan domestik, apalagi global. melakukan aktivitas belanja konvensional:
Situasi tersebut menyebabkan UMKM a) Minimalkan Biaya
selama ini mampu bertahan terhadap krisis Efisiensi biaya dan waktu menjadi faktor
keuangan global seperti pada tahun 1998. utama melakukan transaksi online. Selain
Meskipun telah diketahui ketahanannya lebih efisien dari segi biaya, antara lain
dalam menghadapi perlambatan ekonomi, biaya transportasi, biaya parkir, dan biaya
terkait dengan kondisi terkini Ketua Umum akomodasi yang merupakan satu paket
Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) dengan proses transaksi. Belum lagi dari
Ikhsan Ingrabatun memperkirakan omset segi efisiensi waktu, anda perlu harus
UMKM di sektor nonkuliner turun 30- 35% meluangkan waktu khusus untuk
sejak Covid-19 penyebabnya adalah melakukan aktifitas belanja, terlebih
penjualan produk ini mengandalkan tatap menghabiskan banyak waktu lagi untuk
muka atau pertemuan antara penjual dan memilih dan mencari barang, sehingga
pembeli secara fisik. UMKM yang menjual perlu tenaga fisik yang kuat.
produk non-kuliner menyasar wisatawan b) Kurangi Kelelahan
asing sebagai pasar (Kompas, 10 Maret Dalam transaksi pasar online, anda tidak
2020). Himbauan dari Pemerintah perlu harus repot mendatangi toko, mall
mengenai social distancing yang atau tempat makan. Sehingga kita tidak
dicanangkan mulai tanggal 15 Maret 2020 harus capek dan mengeluarkan tenaga
juga diprediksi dapat berdampak serius ekstra belum lagi harus mengendarai
terhadap penyerapan produk UMKM. Maka kendaraan, macet, dan berbagai masalah
dari itu, diperlukan perhatian lebih dari yang muncul dijalan. Jika transaksi secara
pemerintah kepada sektor UMKM sebagai online, kita bisa berbelanja sambil
penggerak utama perekonomian bangsa. melakukan aktifitas lain dirumah, atau
2. Perubahan model bisnis dari tempat kerja, sehingga dinilai sangat
konvensional menjadi digitalisasi praktis.
Perkembangan digital dalam globalisasi c) Efesiensi Daya
sangat berpengaruh pada roda ekonomi Aktifitas belanja melalui digital juga efisiensi
termasuk pasar ritel. Pasar ritel yang dari segi daya. Para shooper tidak perlu lagi
beberapa waktu sebelumnya mencoba menghabiskan waktu untuk antri di depan
untuk menggusur keberadaan pasar kasir, antrri dan desk desakan dalam
tradisional, tetapi pada kenyataannya memilih barang terbaik, belum lagi harus
keberadaan pasar ritel modern dipengaruhi menunggu untuk dilayani para penjaga toko
oleh globalisasi terlihat bahwa beberapa ketika toko sedang ramai dan banyak
pasar ritel mulai turun seperti musim gugur. pengunjung. Tentu berbeda jauh dengan
Satu persatu pasar ritel modern, skala belanja via online yang hanya dengan satu
besar, mikro, hingga kecil mulai turun satu aktifitas membuka smartphone semua
persatu. Hal ini disebabkan kurangnya aktifitas belanja mulai memilih toko,
minat konsumen untuk berbelanja secara memilih barang hingga proses transaksi dan
konvensional meskipun fasilitas fisiknya pembayaran dilakukan hanya dengan satu
sangat nyaman dan hampir tidak ada celah. klik. Tentu hal ini menjadi sebuah
Tetapi dengan menghadirkan kemudahan kemudahan tersendiri dalam era
berbelanja pada kenyataannya di era digital masyarakat millenial.

127
Andi Amri

d) Terhindar dari Masalah Kerepotan hanya memberikan potongan tertentu pada


Jika berbelanja online saat shooper ingin yang punya member saja atau pada saat
berbelanja banyak tidak perlu direpotkan tertentu.
membawa atau mencari kuli angkut untuk h) Efesiensi Waktu
membawa kekendaraan atau kerumah kita, Aktifitas belanja online jga tidak akan
karena semua barang pesanan langsung menghabiskan waktu kita, karena kita
dikirim kerumah dengan keadaan yang dimudahkan untuk tidak harus keluar,
aman. Tentu berbeda dengan belanja macet dijalan, dengan beragam bahaya di
konvensional dimana kita dibuat repot perjalanan. Dan aktifitas belanja online
untuk mebungkus, membawa, bahkan hanya membutuhkan waktu beberapa
mengirimnya kerumah, karena tidak semua menit saja, sehingga waktu kita akan bisa
toko penyediaakan jasa pengiriman barang diunakan untuk kegiatan yang lainnya.
yang dibeli oleh konsumen. i) Faktor Kenyamanan
e) Tidak Lapar Mata Faktor kenyamanan tentu tidak diragukan
Salah satu faktor elemahan seorang lagi, apabila elanja online kita tidak perlu
manusia dalam aktifitas belanja adalah harus berdandan, keluar untuk belanja,
nafsu belanja lebih saat di tempat bahkan dengan posisi santai saja kita sudah
perbelanjaan. Banyak kasus ketika hanya bisa melakukan aktifitas belanja, bahkan
ingin membeli satu barang namun sesampai belanja juga bisa tengah malam dan waktu
di toko bisa tertarik dengan barang lain libur.
yang sebenarnya tidak menjadi niat awal Banyak keuntungan yang ditawarkan cara
untuk membelinya. Ketika belanja online belanja online harus ada beberapa langkah
tentu hal ini bisa diminimalisir sebab kita untuk dapat mempertahankan
akan bisa fokus mencari barang yang eksistensinya di pasar di era digital:
dibutuhkan. 3. Pelanggan dan Industri Rethinking
f) Harga Bersaing a. Berfokus pada kebutuhan sosial
Aktifitas belanja konvensional akan banyak pemikiran tradisional tentang
faktor untuk meluangkan waktu memenuhi kebutuhan pelanggan dasar
membandingkan harga dengan toko seperti pakaian, makanan dan rak telah
sekitarnya, dan itu juga membutuhkan menjadi landasan pemasaran selama
waktu dan tenaga, berbeda dengan belanja bertahun-tahun. Namun, revolusi sosial
online, saat ingin beralih ketoko lain hanya digital telah mengubah kebutuhan dasar
dengan satu klik tanpa kita harus berpindah menjadi keseimbangan konektivitas
secara fisik. Perbedaan harga juga tidak antara satu pelanggan dan pelanggan
jauh berbeda dengan kita belanja lainnya. Berfokus pada kebutuhan sosial
konvensional, karena selisihnya realtif berarti memahami arah percakapan
sedikit. Jika dibandingkan dengan pelanggan.
beragamnya keuntungan tentu tidak b. Membangun ekosistem dan model
menjadi masalah untuk memilih belanja bisnis baru di era digital saat ini,
online. keunggulan kompetitif diciptakan dari
g) Diskon Menarik/Harga Spesial keterikatan kita dengan ekosistem
Sistem belanja online semacam sistem industri yang secara langsung
tabungan, jadi semakin sering berbelanja mengubah diri kita dan pesaing kita.
online, penjual akan memberikan voucher, 4. Merancang Strategi Sosial dan Digital
gift, poin, atau reward tertentu sebagai a. Mengembangkan strategi sosial dan
bukti terima kasih atas kepercayaannya. digital menanggapi perubahan yang
Berbeda dengan toko konvensional yang terjadi di pasar dengan menerapkan

128
Andi Amri

strategi digital yang tepat. Perusahaan kebutuhan utama konsumen di era


seperti American Express, Nike dan globalisasi. Di era digital, pebisnis harus
Harvard telah berhasil mengatasi memiliki kemitraan dengan era digital
kebutuhan sosial pelanggan mereka, sebagai reformasi bisnis.
sehingga mengurangi retensi pelanggan Gejolak era globalisasi telah memberikan
dan biaya akuisisi serta mengurangi dampak luar biasa pada hampir semua
biaya produksi. sendi kehidupan, salah satunya di dunia
b. Memindahkan pelanggan ke pasar pemasaran. Tidak hanya pasar tradisional,
online yang mengembangkan strategi pasar ritel modern menjadi dampak dari era
digital membutuhkan kesiapan integrasi digital komunikasi. pada perkembangan
sistem operasi offline dan online. Tidak komunikasi digital, masyarakat modern baik
hanya menembus Komunikasi perkotaan maupun pedesaan alih-alih
Pemasaran Terpadu saja, tetapi juga memanfaatkan teknologi komunikasi dalam
menjadi manual operasional yang harus kegiatan belanja. Di era digital, orang
diterapkan bersama. cenderung menghabiskan aktivitas belanja
5. Melaksanakan Strategi Digital dan online dari melakukan kegiatan belanja
Sosial konvensional. Dampaknya adalah jatuhnya
Penetrasi pasar baru pasar digital, pasar pasar konvensional, kejayaan pasar
Facebook, Google, You Tube hingga konvensional secara bertahap mulai terkikis
aplikasi seluler telah mengubah pasar dan diprediksi akan mengalami penutupan
kami menjadi lebih cerdas dan masif di masa depan. Ini karena banyak
terinformasi dengan baik. Ini adalah keuntungan yang didapat jika belanja online
penggerak perubahan yang memaksa daripada konvensional. Maka dirumuskan
perusahaan kami menjadi lebih sosial beberapa hal yang dapat dijadikan
dan digital. Di sini pentingnya alternatif untuk dapat mempertahankan
memanfaatkan media sosial, pemasaran bisnis di pasar ritel modern dalam
keluar dan masuk untuk mencapai gelombang perkembangan komunikasi
keunggulan kompetitif. Ingat, puasa digital.
selalu lebih tinggi dari yang besar.
6. Mengembangkan Kapabilitas D. PENUTUP
Organisasi Berdasarkan pembahasan yang telah
Identifikasi kebutuhan perusahaan akan
diuraikan dalam penelitian tersebut, maka
perubahan, persiapkan diri untuk dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
perubahan. DNA perusahaan kami harus 1. Kondisi UMKM ditengah pandemi terus
dirancang sedemikian rupa untuk mengalami penurunan kapasitas, mulai
mengakomodasi kebutuhan sosial dari kapasitas produksi hingga
digital pelanggan. penurunan penghasilan.
Kehadiran pasar online era digital teruama
2. Perlu adanya kebijakan dalam rangka
tidak hanya membawa dampak buruk melindungi UMKM agar tetap bisa
tetapi juga banyak sisi positif lainnya yang kompetitif meskipun ditengah pandemi
lebih dekat dengan konsumen / pelanggan, Covid-19.
dengan cepat mempromosikan atau
memperkenalkan produk kepada publik,
tidak adanya batasan pasar untuk
menjangkau seluruh pelosok dunia yang
terhubung dengan internet, dan ketepatan
serta kecepatan layanan menjadi

129
Andi Amri

DAFTAR PUSTAKA
https://bixbux.com/6-hal-yang-harus-
dilakukan-perusahaan-di-era-digital/
By Wientor Rah Mada - On Dec 31st
2012 - in Marketing
http://www.pengertianku.net/2015/04/pen
gertian-pasar-modern-dan-ciri-
cirinya.html
https://www.kominfo.go.id, diakses pada
tanggal 20 September 2017.
https://percikaniman.id/2020/03/16/social-
distancing-adalah
https://hbr.org/2020/03/what-coronavirus-
could-mean-for-the-global economy
atau
https://www.travelweekly.com/Trave
l-News/Travel-Agent-Issues/Oxford-
Economics-predicts-rapid-economic-
recover
https://www.pikiran-
rakyat.com/ekonomi/pr-
01379615/1785-koperasi-dan-
163713-umkm-terdampak-pandemi-
covid-19
https://www.ubaya.ac.id/2018/content/arti
cles_detail/289/Covid-19-
Memuluskan-Era-Revolusi-Industri-4-
0.html
https://id.wikihow.com/Mencegah-Virus-
Corona
Kramer, Erik. 2020. Cara Mencegah Virus
Corona.
Suci, Fellyanda. 2020. Cerita Lengkap Asal
Mula Munculnya Virus Corona di
Wuhan

130

Anda mungkin juga menyukai