Anda di halaman 1dari 6

1. HAKEKAT KEPEMIMPINAN.

untuk memimpin maka tujuan yang ingin di capai tidak akan dapat
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai tercapai secara maksimal.
kemampuan untuk mempengaruhi prilaku orang lain di dalam suatu Dalam proses kepemimpinan ada dua macam sosok pemimpin
pekerjaan dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah yaitu pemimpin formal dan pemimpin informal.
kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan  Pemimpin formal yaitu seorang pemimpin yang secara
sehubungan dengan tugas-tugas yag harus di laksanakannya. Menurut resmi di beri wewanang atau kekuasaan untuk mengambil
Stoner (1998) “ semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang kekuasaan dan secara sah terpilih melalui pemilu, kongres
tersedia bagi pemimpin, maka semakin besar potensi kepemimpinan atau muktamar. Contohnya : Direktur Perusahaan,
yang efektif. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan Pemerintah Daerah ( Kepala Desa- Gubernur ), Pimpinan
suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dapat dengan Asosiasi dan Profesi Pertanian seperti ( Himpunan Ilmu
mudah melaksanakan tugas dan hasil yang dicapai sesuai dengan Tanah Indonesia). PII ( Persatuan Insinyur Indonesia ),
tujuan yang telah di tetapkan. HIGI ( Himpunan Ilmu Gulma Indonesia) dan sebagainya.
Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi  Pemimpin informal yaitu seorang pemimpin yang
kekuasaan yang berbeda di antara seorang pemimpin dan anggotanya. memimpin kelompok informal yang statusnya tidak resmi,
Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan pada umumnya tidak di dukung oleh peraturan-peraturan
juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin yang tertulis seperti pada kelompok formal. Contohnya:
tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, kelompok ibu-ibu PKK, ibu-ibu arisan, pengajian setiap
tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan malam jum’at dan lainnya.
perintahnya. Sehingga salling terhubung suatu hubungan sosial yang 2. FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN.
saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya Fungsi – fungsi kepemimpinan bagi seorang manajer adalah
terjadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu sang pemimpin di sebagai berikut :
harapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan 1. Fungsi Perencanaan.
kepemimpinannya, karena apabila tidak mempunyai kemampuan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang
menyeluruh bagi organisasi dan bagi dirinya sendiri selaku

1
penanggung jawab tercapainya suatu tujuan organisasi. Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara
Manfaat – manfaat tersebut antara lain : pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah dan
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini,
situasi dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik
akan dilakukan. dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari
b.  Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri
keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas.
fakta yang diketahui. 4. Fungsi Pengawasan.
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin
situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana.
target yang akan dicapai. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat
Perencanaan sendiri meliputi dua hal, yaitu : segera diketemukan dan dipecahkan atau diselesaikan.
a. Perencanaan tidak tertulis atau dalam kepemimpinan Sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel
informal yang akan di gunakan dalam jangka pendek. yang telah ditetapkan dalam rencana .
b. Perencanaa tertulis atau dalam kepemimpinan formal 5. Fungsi mengambil keputusan.
yang akan di gunakan untuk menentukan kegiatan- Pengambilan keputusan merupakan fungsi
kegiatan yang akan di lakukan atas dasar jangka kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Metode
panjang dan menentukan prosedur-prosedur yang di pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu,
perlukan. kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum,
2. Fungsi memandang ke depan. mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke 6. Fungsi memberi motivasi.
depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh
serta selalu waspada terhadap kemungkinan. perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat
3. Fungsi pengembangan loyalitas. memberi semangat dan mempengaruhi anak buahnya agar

2
rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian hadiah, pujian atau tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan
ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para
mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat
dihargai oleh pemimpinnya. memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas
3. TIPE-TIPE GAYA KEPEMIMPINAN. tanpa kekangan.
Seorang pemimpin memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda- 4. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.
beda. Berikut tipe-tipe gaya kepemimpinan : Berikut ini 11 teori kepemimpinan yang mendunia dan biasa di
1. Otokratis merupakan seorang pemimpin yang bekerja keras, aplikasikan dalam kepemimpinan.
sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut 1. Teori Kepemimpinan Genetis.
peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya Teori ini mengasumsikan bahwa tidak setiap orang dapat
harus ditaati. menjadi pemimpin, hanya beberapa orang yang memiliki
2. Demokratis yaitu seorang pemimpin yang menganggap pembawaan dan bakat saja yang dapat menjadi pemimpin. Hal
dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama tersebut memunculkan “pemimpin tidak hanya sekadar dibentuk
dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang tapi dilahirkan”.
pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam 2. Teori Orang Hebat (Great Man Theory).
setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat
pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai itu ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Teori tersebut juga
potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang menganggap seorang pemimpin hebat akan muncul saat dalam
diinginkan. menghadapi situasi tertentu. Teori tersebut dipopulerkan oleh
3. Laissezfaire yaitu seorang pemimpin yang menyerahkan Thomas Carlyle dalam bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-
sepenuhnya pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung Worship, and the Heroic in History”. Great Man Theory ini
jawabnya kepada para bawahannya setelah ia menerangkan berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat
tujuan pekerjaannya tersebut. Ia hanya akan menerima diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang karakteristik dan

3
kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai Teori Kepemimpinan Situasi menyatakan bahwa
pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu seseorang dapat menjadi pemimpin ketika berada dalam situasi
orang diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin tertentu karena dia memiliki kelebihan-kelebihan yang dibutuhkan
hebat. dalam situasi tersebut. Akan tetapi pada situasi yang lainnya,
3. Teori Sosial. kelebihannya tersebut tidak dibutuhkan, akhirnya ia tidak akan
Teori sosial yang menyatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin lagi, bahkan bisa jadi menjadi pengikut saja.
dapat menjadi pemimpin karena lingkungannya yang mendukung, 6. Teori Kelompok.
keadaan dan waktu memungkinkan ia bisa menjadi pemimpin. Teori kepemimpinan yang mengutamakan pertukaran
Setiap orang dapat memimpin asal diberikan kesempatan dan positif dari pemimpin kepada para anggota dalam mencapai tujuan
diberikan pembinaan untuk dapat menjadi pemimpin meskipun ia tujuan kelompok ataupun organisasi. Dalam teori ini, dipercaya
tidak memiliki pembawaan atau bakat. Adapun istilah dari teori bahwa dengan adanya hubungan saling tukar pendapat antara
kepemimpinan sosial ini yaitu “pemimpin itu dibentuk bukan pemimpin dan anggota, tujuan organisasi ataupun kelompok dapat
dilahirkan”. tercapai.
4. Teori Sifat Kepribadian. 7. Teori Situasional Hersey dan Blanchard.
Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini Teori kepemimpinan ini memungkinkan pemusatan
mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan perhatian pada para anggota dengan mengatur gaya kepemimpinan
kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran tergantung pada kesiapan dan tingkat kedewasaan para anggota.
kepemimpinan. Dengan demikian, kualitas kepribadian tertentu 8. Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota.
seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya Dalam teori ini dijelaskan bahwa dalam seorang
tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin pemimpin haruslah membagi dua area dalam organisasi ataupun
dan nilai-nilai lainnya dapat membuat seseorang menjadi kelompok mereka, yaitu kelompok luar dan kelompok dalam.
pemimpin yang baikTeori Kepemimpinan Ekologis. Anggota dari kelompok dalam memiliki status kinerja yang lebih
5. Teori Kepemimpinan Situasi/Kontingensi. tinggi dari kelompok luar begitu pun dengan tingkat kepuasan
bersama pemimpin mereka.

4
9. Teori Jalur Tujuan. 2) Pengharapan dan perilaku atasan, sebagai contoh
Teori kepemimpinan ini beranggapan bahwa tugas atasan yang secara jelas memakai gaya yang
seorang pemimpin adalah membantu para anggota dalam berorientasi pada tugas, cenderung manajer
mencapai tujuan dan memberikan arahan ataupun dukungan yang menggunakan gaya itu.
perlu guna memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran 3) Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan,
keseluruhan dari kelompok ataupun organisasi. mempengaruhi terhadap gaya kepemimpinan manajer.
10. Teori Sumber Daya Kognitif. Sebagai contoh, karyawan yang mempunyai
Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa seorang kemamuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan
pemimpin memperoleh kinerja kelompok yang efektif dengan pendekatan yang direktif dari pimpinan.
membuat rencana-rencana keputusan dan strategi yang efektif lalu 4) Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan
mengomunikasikan kepada para anggota melalui pengaruh mempengaruhi gaya pemimpin, sebagai contoh
perilaku. bawahan yang bekerja pada bagian pengolahan data
5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Litbang) menyukai pengarahan yang lebih
EFEKTIVITAS PEMIMPIN. berorientasi kepada tugas.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas 5) Ikl`im dan kebijakan organisasi mempengaruhi
Kepemimpinan : harapan dan perilaku bawahan. Sebagai contoh
1) Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan kebijakan dalam pemberian penghargaan, imbalan
pimpinan hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dengan skala gaji yang ditunjang dengan insentif lain
dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan (dana pensiun, bonus, cuti) akan mempengaruhi
gaya. Sebagai contoh, jika ia pernah sukses dengan motivasi kerja bawahan.
cara menghargai bawahan dalam pemenuhan 6) Harapan dan perilaku rekan, sebagai contoh manajer
kebutuhannya, cenderung akan menerapkan gaya membentuk persahabatan dengan rekan-rekan dalam
kepemimpinan yang berorientasi kepada bawahan / organisasi. Sikap mereka ada yang merusak reputasi,
orang. tidak mau kooperatif, berlomba memperebutkan

5
sumber daya, sehingga mempengaruhi perilaku rekan-  Dapat mengambil keputusan
rekannya.  Cerdas
6. SYARAT-SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK.  Punya kecakapan mengajar
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli  Penuh keyakinan
mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang
 Punya keberanian
pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting
 Ulet dan tahan uji
adalah sebagai berikut :
 Suka melindungi
 Pendidikan umum yang luas
 Penuh inisiatif
 Cerdas
 Memiliki daya tarik
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Simpatik
 Keterampilan berkomunikasi
 Percaya diri
 Keterampilan mendidik
 Intelegansi tinggi
 Kekuatan jasmani yang cukup
 Waspada
 Kekuatan rohani yang cukup
 Bergairah dalam bekerja
 Semangat untuk mencapai tujuan
 Bertanggung jawab
 Penuh antusias
 Rendah hati
 Ramah dan penuh perasaan
 Sederhana
 Jujur dan adil
 Ingin tahu yang besar
 Memiliki kecakapan teknis
 Objektif

Anda mungkin juga menyukai