Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3 dari tutorial 2

Nama anggota :
1. Cupik Shaliha Putri Ambarwati 20200350045
2. Mustafid Amna 20200350046
3. Mareta Amelia Putri 20200350100
4. Jihan Falian Puri 20200350038
(Jihan Falian Puri 20200350038)
Radioisotop merupakan isotop yang dapat memancarkan zat radioaktif atau memiliki
energi nuklir yang berlebih, sehingga membuatnya tidak stabil. Radionuklida dapat
memancarkan radiasi seperti partikel alfa, partikel beta, atau sinar gamma.
Sinar alfa merupakan sinar radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel ini sama
dengan inti helium -4 bermuatan +2 dan bermasa 4, merupakan gabungan dari 2 proton dan 2
neutron.
Sinar beta merupakan berkas bermuatan -1 dan bermassa 1/1840. Oleh karena massanya
sangat kecil, partikel beta yang dihasilkan oleh inti yang mempunyai nisbah neuron terhadap
proton terlalu besar. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar
dari pada sinar alfa, tetapi daya pegionnya lebih lemah.
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak
bermasssa. Sinar gamma yang dihasilkan oleh inti yang tereksitasi, biasanya mengikuti
pemancar sinar beta atau sinar alfa. Sinar gamma mempunyai daya tembus yang sangat besar,
paling besar diantara sinar radioaktif, tetapi daya pengionnya paling lemah.
Dikehidupan ini banyak sekali penerapan radioisotop, contohnya pada bidang
pengobatan, bidang industri, bidang pertanian, bidang kimia, bidang penentuan umur fosil
atau bidang arkeologi dan masih banyak lagi.
(Cupik Shaliha Putri Ambarwati 20200350045)
Pada bidang kesehatan atau bidang kedokteran Penggunaan kobalt-60 pada mesin
teleterapi (radioterapi sinar eksternal), menghasilkan pancaran sinar gamma yang diarahkan
ke tubuh pasien untuk menghilangkan sel-sel kanker atau tumor. Radioaktif yodium-131 atau
I-131 yang digunakan dalam kanker tiroid dan hipertiroidisme akibat hormon tiroksin yang
terlalu banyak. Teknesium-99m (Tc-99m) adalah isotop yang biasa digunakan dalam
sejumlah pemindaian pencitraan diagnostik medis. Salah satu alasannya yaitu karena
memiliki waktu paruh yang sangat cocok atau ideal bagi penyelidikan penyakit dalam tubuh
manusia. Apabila waktu paruh terlalu kecil, maka radioisotop terlalu sulit untuk dideteksi
(setelah disuntikkan, tidak lama kemudian akan hilang kereaktifannya). Sedangkan apabila
radioisotop yang disuntikkan memiliki waktu paruh yang besar, maka akan berbahaya bagi
tubuh. Teknesium-99m dapat untuk mendeteksi berbagai kondisi termasuk cedera, infeksi,
tumor, penyakit jantung, kelainan tiroid, kondisi ginjal, mendeteksi stroke, dan penyakit
demensi. Sifat radioaktif teknesium-99m juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kelenjar getah bening utama yang mengeringkan kanker, seperti kanker payudara atau
melanoma.
Dibidang industri Bidang industri menggunakan radionuklida dalam berbagai cara untuk
meningkatkan produktivitas dan dalam beberapa kasus, digunakan untuk mendapatkan
informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Salah satu contoh penerapannya yaitu
industrial tracers. Radioisotop digunakan oleh produsen sebagai pelacak untuk memantau
aliran fluida dan filtrasi, mengukur keausan mesin atau korosi peralatan, dan juga untuk
mendeteksi pipa air yang tersumbat atau mengalami kebocoran pada pipa minyak. Pelacak
radioaktif (radiotracers) juga digunakan dalam industri minyak dan gas untuk membantu
menentukan luasnya ladang minyak. Dan juga mengatur ketebalan kertas atau aluminuium
foil menggunakan sinar beta dan mengatur ketebalan baja dengan sinar gamma.

(Mustafid Amna 20200350046)


Penerapan radionuklida pada bidang pertania radioisotop yang digunakan sebagai perunut
dalam penelitian efisien pemupukan tanaman adalah fosfor-32 (P-32). Teknik perunut dengan
radio isotop akan memberikan cara pemupukan yang tepat dan hemat. Pupuk yang
mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah, jika tidak terdeksi adanya radiasi, maka
pupuk tersebut diserap oleh tanaman dengan sempurna.
Pada bidang kimia terjadi didalam teknik perunut. Teknik perunut dapat dipakai untuk
mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan
oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis
spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop
oksigen-18 diberi warna). asil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung
oksigen-18. Adapun jika O – 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti
berikut. Penggunaan radioisotop yang lain sebagai perunut mekanisme reaksi fotosintesis.
Untuk mengetahui mekanisme reaksi tersebut digunakan perunut karbon-14 yang terdapat
pada CO2 dan oksigen-18 yang terdapat dalam air.
Dibidang kimia pula ada penggunaan isotop dalam bidang kimia analisis dilakukan
dengan dua cara, yaitu
1. Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan
membandingkannya dengan larutan standar.
2. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam
sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi
radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar γ . Selanjutnya sampel
dicacah dengan spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang
akan ditentukan.

(Mareta Amelia Putri 20200350100)


Pada bidang arkeologi untuk seorang menentukan umur dari fosil menggunakan cara
dengan mendeteksi keberadaan unsur radioaktif karbon–14 (C14), yang sering disebut carbon
dating. Laju peluruhan C14 berkurang seiring pertambahan waktu sebanding dengan waktu
paronya. Rasio C14 sisa/C14 awal umumnya tidak merupakan kelipatan waktu paro,
sehingga diperlukan metode interpolasi untuk menentukan nilai rasio tersebut.
Didalam kehidupan ini juga selain ada manfaatnya ada juga efek samping yang
ditimbulkan salah satu nya adalah sebagai berikut
1. dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat
radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
2. dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
3. dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
4. dapat mengakibatkan tumor atau kanker
5. Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan
dan pertumbuhan kanker
6. dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi).

Anda mungkin juga menyukai