Anda di halaman 1dari 11

3.

Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Uraian dari Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) adalah Bidang akuntansi yang memiliki
kegiatan seperti mencatat semua kegiatan financial yang berkaitan dengan akuntansi atau yang
sudah di khususkan untuk memproses pencatatan ekonomi secara keseluruhan seperti pencatatan
transaksi keuangan hingga penyajian data yang sudah menjadi bentuk laporan keuangan
perusahaan.
Laporan keuangan dari Akuntansi keuangan (Financial Accounting) yaitu Neraca, Laporan Laba
Rugi (R/L), Laporan perubahan modal atau Laba yang di tahan selama jangka waktu tertentu.
Akuntansi keuangan (Financial Accounting)  memiliki hubungan dengan pelaporan suatu
keuangan dengan pihak – pihak yang berada di luar perusahaan yang memang sangat
membutuhkan untuk memberikan informasi yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan yang memiliki sifat rasional dan relevan. Laporan yang akan di hasilkan oleh
bagian akuntansi keuangan (Financial Accounting) memiliki sifat umum atau juga sering disebut
(General purpose).
Sehingga bisa di simpul kan bahwa tujuan utama dari bidang Akuntansi keuangan (Financial
Accounting) adalah untuk menyajikan suatu data dari semua transaksi keuangan yang terjadi
pada suatu periode tertentu pada perusahaan dan membuat suatu laporan keuangan (Finance
statment).
Akuntansi keuangan ini juga sering disebut dengan akuntansi umum. Akuntansi Keuangan
diutamakan untuk konsentrasi dalam penyajian suatu data yang sudah di bentuk ke dalam
laporan keuangan atau Finance statement yang akan diberikan kepada pihak di luar perusahaan,
seperti investor, kepada pemegang saham, dirjen pajak, bank , ataupun pihak – pihak lainnya.
Untuk penyajian data, bidang akuntansi keuangan ini wajib untuk mengikuti suatu kaidah umum
yang berlaku yang berada di dalam standar akuntansi keuangan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)


Sedangkan yang dimaksud dari akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang
memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan dari hasil yang telah di catat dan
laporan keuangan dari suatu badan, laporan bisa dari perusahaan dan bisa juga dari pemerintah.
Akuntansi pemeriksaan ini adalah bidang yang berhubungan langsung dengan bagian audit
secara bebas untuk mendapatkan informasi akuntansi yang akan di sajikan nanti sehingga
informasi akuntansi tersebut bisa di sajikan dan dapat di percaya tetapi juga memiliki tujuan
yang lain seperti taat terhadap kebijakan yang ada, mematuhi prosedur dan penilaian efesiensi
dan efektifitas dari suatu kegiatan. Konsep dari akuntansi keuangan atau auditing adalah
objektifitas dan independensi yang berasal dari suatu pemeriksaan dan kerahasiaan dari
pengumpulan suatu bukti – bukti yang sangat relevan.
Kegiatan yang akan di lakukan oleh bagian auditing adalah memeriksa setiap pencatatan suatu
transaksi yang telah terjadi dan juga memastikan bahwa pencatatan dari setiap transaksi sudah
sesuai dengan data yang ada, sudah sesuai dengan peraturan – peraturan dalam bidang akuntansi
yang berlaku. Sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan, auditor akan menggunakan standar
yang umum.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen (Manajemen Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang
memiliki tujuan untuk memberikan suatu informasi yang berkaitan kepada manajemen dalam
menjalankan suatu usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang semua data –
datanya bisa dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen. Akuntansi dan Akuntansi manajemen
memang berbeda dalam pencapaian suatu tujuan tetapi dalam melakukan pelaksanaannya bisa
dilakukan dengan cara bersamaan.
Disini bisa dilihat ada beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen (manajemen Accounting)
yaitu untuk mengendalikan suatu kegiatan dari perusahaan, memonitori arus kan dari
perusahaan, dan juga untuk menilai alternatif dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam
pengendalian suatu perusahaan dengan melalui aktivitas yang di jalan kan atau sering di sebut
dengan activity based management yang merupakan tren baru dari akuntansi manajemen.
Sehingga bisa di simpul kan dari bagian akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah
suatu cabang dari akuntansi yang memiliki tugas khusus untuk memberikan bantuan pihak
internal suatu perusahaan dalam menentukan kebijakan.
Bidang akuntansi manajemen ini juga akan memberikan data yang real kepada pihak manajemen
untuk di gunakan sebagai bahan yang akan di bahas untuk menentukan arahan kebijakan
perusahaan nanti kedepan nya terutama untuk urusan finansial. Akuntansi manajemen ini tidak
terlalu membutuhkan standar yang khusus, karena biasanya hanya sesuai dengan perusahaan. 

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tugas
untuk mencatat serta menghitung dan menganalisis dari suatu data yang berada pada perusahaan
industri yang dalam usahanya menentukan berapa besar dari harga pokok produksi dari suatu
barang atau dari suatu produk.
Maka dari itu dengan menggunakan akuntansi biaya maka akan mendapatkan laporan harga
sehingga bisa di gunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Dalam bidang
akuntansi biaya ini maka bisa menekankan pada penetapan dan mengontrol dari biaya. Akuntansi
biaya juga telah memberikan pengarahan pada penetapan untuk menganalisis data yang
mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi ataupun biaya yang baru akan terjadi.
Akuntansi biaya ini memang sangat di butuhkan di perusahaan manufaktur yang biasanya
memproduksi bahan – bahan yang masih mentah dan di proses menjadi bahan yang sudah jadi.
Sehingga sangat di perlukan efisiensi sehingga  akan menghasilkan hasil yang maksimal yang
akan meningkatkan laba suatu perusahaan.

5. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bagian yang akan mempersiapkan data yang akan digunakan untuk
perhitungan pajak suatu perusahaan, salah satu bidang akuntansi yang akan menekankan pada
suatu masalah pajak yang wajib di bayar oleh perusahaan atau yang akan di bayar oleh
perseorangan kepada pemerintah.
Karena dalam perpajakan akan di bahas suatu hukum – hukum yang berkaitan serta perhitungan
– perhitungan dalam melakukan suatu usaha sehingga bisa mengetahui berapa besarnya pajak
yang akan di bayarkan. Dalam bidang akuntansi perpajakan ini yaitu menyusun surat
pemberitahuan dari pajak dan juga mempertimbangkan suatu konsekuensi perpajakan dari suatu
transaksi usaha yang sudah di rencanakan oleh suatu perusahaan.
Tujuan dari bidang akuntansi pajak ini adalah agar suatu perusahaan bisa membayar pajak sesuai
dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, dan juga untuk menyajikan hubungan
dari sebuah transaksi – transaksi terhadap tarif serta pajak yang sudah ada.
Akan tetapi pada dasarnya ada beberapa kasus, bagian akuntansi perpajakan bisa di gunakan
untuk meminimalisir besarnya suatu pajak yang wajib dibayar kepada pihak pemerintah akan
tetapi tidak akan melanggar peraturan perpajakan yang telah di tetapkan. Karena secara teknis
bagian dari akuntansi perpajakan ini sangat berkaitan dengan SPT, yaitu pembayaran SPT, baik
pembayaran PPh atau pembayaran PPn.

6. Peranggaran (Budgeting)
Peranggaran atau yang sering di sebut dengan anggaran (budgeting) adalah bidang dari akuntansi
yang akan melakukan suatu kegiatan dengan cara menyusun suatu anggaran, baik dari anggaran
pendapatan maupun anggaran dari biaya dasar. Peranggaran ini juga memiliki pedoman, suatu
pedoman tertentu ataupun pedoman yang standar dari suatu badan. Anggaran merupakan salah
satu pedoman bagi suatu perusahaan , perorangan atau pemerintah sendiri dalam melakukan
suatu kegiatan yang finansial nya berada di masa yang akan datang nanti.
Dalam bidang bidang peranggaran ini bisa berhubungan langsung dengan penyusunan rencana
keuangan yang mengenai kegiatan dari suatu perusahaan yang akan di gunakan dalam jangka
waktu yang tertentu bisa di juga untuk masa yang akan datang dan juga menyertai analisis dan
pengawasan nya. Anggaran sendiri adalah sarana untuk menjabarkan suatu tujuan dari
perusahaan, anggaran ini bisa berisi tentang rencana suatu kegiatan yang akan di laksanakan oleh
suatu perusahaan dan juga nilai uang di masa yang akan datang.
Sehingga bagian akuntansi peranggaran ini juga memiliki tugas yang untuk menguraikan suatu
keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang telah di dasarkan pada sistem
pengawasan serta analisa. Akuntansi peranggaran ini bisa disebut juga bagian dari salah satu
akuntansi manajemen.

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)


Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang
digunakan untuk menerapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini memiliki
tujuan untuk menyajikan suatu laporan keuangan, pengendalian serta memberikan pengawasan
keuangan pemerintah atau keuangan negara.
Akuntansi pemerintahan ini juga di harapkan untuk bisa mengatur suatu administrasi keuangan
negara atau keuangan pemerintah dengan sebaik mungkin. Dalam bidang ini hanya di khususkan
dari dalam melakukan pencatatan dan memberikan pelaporan suatu transaksi – transaksi yang
terjadi di badan pemerintahan / negara. Akuntansi pemerintahan juga menyediakan laporan dari
akuntansi tentang suatu aspek dalam pengurusan dari administrasi keuangan pemerintahan atau
keuangan negara.Dalam akuntansi pemerintahan ini memiliki tugas untuk menyajikan suatu
informasi yang sudah berupa data akuntansi yang berasal dari berbagai aspek pengolahan
keuangan pemerintah dan kemudian akan melakukan suatu pengendalian pengeluaran anggaran.
8. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem Akuntansi adalah salah satu bidang akuntansi yang bertugas melaksanakan suatu kegiatan
dengan merencanakan terlebih dahulu cara untuk melakukan pencatatan akuntansi agar aman,
efektif dan efisien yang di mulai dari mengorganisir suatu dokumen , formulir – formulir yang
ada dan juga menyusun suatu prosedur pencatatan nya.
Pada sistem akuntansi sangat berkaitan dengan pembuatan prosedur dalam akuntansi atau alat –
alat pendukung lainnya yang akan di ikuti dengan penentuan suatu langkah yang akan digunakan
kedepan nya nanti. Yang didalam nya ada beberapa pengumpulan data serta laporan keuangan
perusahaan. Sehingga dengan adanya sistem akuntansi ini beberapa informasi akuntansi akan
mudah perusahaan untuk mengambil keputusan.

9. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)


Akuntansi pendidikan atau yang sering di sebut dengan education accounting adalah salah satu
bidang akuntansi yang memiliki bidang khusus yaitu yang akan diarahkan di bidang pendidikan.
Akuntansi pendidikan ini biasanya mengajar akuntansi, memberi pengetahuan tentang akuntansi,
Cara penyusunan kurikulum pendidikan, atau hal lain yang masih berhubungan dengan ilmu
akuntansi.
Sehingga akuntan yang bergelut di dunia pendidikan bisa disebut dengan bagian bagian
akuntansi pendidikan atau education accounting. Dalam akuntansi pendidikan ini juga memiliki
peran serta fungsi akuntansi di dalam dunia pendidikan yaitu untuk menyediakan suatu informasi
yang memiliki sifat kuantitatif, terutama yang memiliki sifat keuangan sehingga dapat di
gunakan untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.
Siklus dari akuntansi pendidikan adalah laporan keuangan yang akan di jadikan hasil laporan
yang terakhir dalam proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan suatu data
keuangan yang akan di sajikan dalam bentuk laporan suatu keuangan atau ikhtisar lainnya yang
dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam membuat keputusan atau pengambilan
keputusan. sehingga untuk menyusun suatu laporan keuangan yang akan dipertanggungjawabkan
nantinya dan dapat di terima secara umum, maka prinsip dari akuntansi, prosedur, metode, dan
juga teknik dari semua yang dicakupkan dalam ruang lingkup akuntansi maka bisa dinamakan
siklus akuntansi.

10. Akuntansi Internasional (International Accounting)


Bagian – bagian akuntansi seperti akuntansi internasional adalah salah satu bagian yang akan
mencakup suatu masalah – masalah yang sedang terjadi dalam suatu transaksi perdagangan
internasional atau lintas negara yang sering terjadi di perusahaan – perusahaan yang sudah multi
nasional. Akuntansi internasional ini meliputi dua aspek dalam pembahasan utama yaitu
deskripsi, pembandingan akuntansi dan dimensi akuntansi dari transaksi – transaksi
internasional.Sehingga pada aspek utamanya dalam akuntansi internasional adalah untuk
membahas suatu gambaran standar akuntansi dan suatu praktek akuntansi dari berbagai negara
dan juga membandingkan standar dan praktek tersebut di masing – masing negara yang sedang
di bahas. Selain yang di atas maka akuntansi internasional juga akan membahas mengenai
laporan keuangan yang terjadi, valuta asing, perpajakan dalam perusahaan internasional, audit
internasional dan juga manajemen yang dilakukan pada bisnis internasional. Akuntansi
internasional ini juga merupakan bagian akuntansi yang memiliki tujuan untuk berorientasi
nasional, sehingga memiliki arti yang luas untuk :

 Menganalisa komparatif internasional


 Untuk mengukur suatu isu – isu yang timbul dari data laporan akuntansi yang baik bagi
transaksi – transaksi suatu bisnis internasional.
 Untuk memenuhi kebutuhan bagi pasar – pasar keuangan internasional.
 Untuk harmonisasi keragaman pada pelaporan suatu keuangan yang melalui aktivitas –
aktivitas politik, organisasi , profesi serta pembuatan.

Sehingga akuntansi internasional ini hanya mencakup bidang akuntansi keuangan dan pelaporan,
akuntansi manajemen, auditing, perpajakan dan juga upaya – upaya untuk harmonisasi akuntansi
yang sedang terjadi.

11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)


Sedangkan bagian bagian akuntansi yang termasuk kedalam akuntansi sosial adalah salah satu
dari bidang akuntansi yang memiliki kegiatan untuk pengarahan suatu masalah yang sering
terjadi di masyarakat. Sehingga bisa di contoh kan dalam bidang akuntansi sosial ini adalah
pengarahan tentang menyediakan suatu informasi  yang masih berkaitan dengan kondisi ekonomi
masyarakat secara makro, dan juga memberikan informasi tentang kepadatan penduduk yang
dikaitkan dengan penghasilan suatu penduduk.
Akuntansi sosial atau social accounting ini adalah salah satu bidang bidang akuntansi yang
terbaru dan akuntansi sosial ini paling sulit untuk di jelaskan jika di bandingkan dengan bagian
bagian akuntansi yang lainnya, karena secara menyeluruh bahwa akuntansi sosial ini akan
menyangkut dana – dana kesejahteraan suatu masyarakat.
Sehingga bisa disimpulkan dari akuntansi sosial adalah penyusunan, pengukuran serta analisis
yang dilakukan terhadap konsekuensi pada sosial dan ekonomi dari suatu perilaku yang sangat
berkaitan dengan pemerintah dan wirausahawan. Akuntansi sosial sangat fokus terhadap kinerja
pemerintah maupun pelaku bisnis dengan baik.
Berikut adalah beberapa Bidang Bidang Akuntansi yang akan membantu anda untuk
mengetahui tentang akuntansi yang akan menunjang pemahaman dalam akuntansi.

4.Profesi Akuntansi
1. Akuntan Interal
Squad, akuntan internal dikenal juga sebagai akuntan manajemen, akuntan perusahaan. Akuntan
internal bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi yang bertugas untuk mencatat setiap
transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan perusahaan.Selain itu ia juga mengurusi
masalah pencatatan pajak perusahaan dan auditing atau pemeriksaan secara internal.
2. Akuntan Publik
Kedua adalah akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik dan wajib menjadi anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Nah, profesi ini bersifat independen, artinya tanpa terikat tetap
dengan sebuah perusahaan yang bertugas sebagai pemeriksa keuangan atau jasa lainnya seperti
konsultasi keuangan, penghitungan pajak, dan pembuatan laporan secara independen.

3. Akuntan Pemerintah
Merupakan akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK),  perpajakan
dan di komisi pemberantasan korupsi. Tugas utamanya adalah menyusun laporan keuangan
pemerintah atau bisa juga mengaudit setiap institusi-institusi pemerintah di berbagai tingkat
pemerintahan.

4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam mendidik di bidang akuntansi, melakukan
penelitian dan pengembangan di bidang akuntansi, dan menyusun kurikulum di berbagai tingkat
satuan pendidikan. Secara sederhana dapat diartikan sebagai dosen atau guru yang mengajar
mata pelajaran atau mata kuliah akuntansi.

5.Etika Profesi Akuntan


 1. Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap akuntan harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Artinya setiap akuntan mempunyai kewajiban untuk selalu bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen
atas profesionalismenya.
3. Integritas
Squad, dalam  usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap akuntan
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin dengan
bersungguh-sungguh dalam mengemban profesi akuntan.
4. Objektivitas
Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya, netral dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian


Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan. 
6. Kerahasiaan
Squad, menjadi akuntan harus bisa menjaga kerahasiaan juga lho, menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Standar Teknis
Nah  yang terakhir, akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis
dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

6.kualitas informasi akuntansi


1. Perbandingan antara manfaat dan biaya
Pebandingan utamanya adalah bahwa manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya
untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada
manfaaat yang bisa diterima oleh pemakaian informasi tersebut.
2. Dapat dimengerti
Informasi dapat dimengerti oleh pemakai karena dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang
disesuaikan dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai.
3. Relevan
Agar informasinya relevan, maka dipilih metode-metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan
yang akan membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan yang memerlukan penggunaan data
akuntansi.
4. Dapat dipercaya
Dapat dipercayanya suatu informasi akuntansi tergantung pada tiga hal, yaitu dapat diuji, netral, dan
menyajikan yang seharusnya.
Dapat diuji. Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independen dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama.
Netral.Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
Menyajikan yang seharusnya.Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi tersebut
memang berasal dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi, menyatakan yang
sebenarnya.
5. Nilai prediksi
Informasi tentang keadaan keuangan masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi.
Artinya, dapat digunakan sebagai dasar memprediksi masa depan.

6. Feedback (umpan balik)


Umpan balik dapat berubah prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya.
7. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu
dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan.
8. Dapat dibandingkan atau konsisten
Bisa dibandingkan dimaksudkan agar pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah mengetahui
persamaan dan perbedaan diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. Dengan prosedur dan
prinsip yang sama, perbedaan antara dua perusahaan sejenis akan disebabkan oleh keadaan ekonomis
perusahaan yang bersangkutan, bukan oleh perbedaan dalam aplikasi prinsip dan prosedur.
9. Materiality (cukup berarti)
Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi bisa diabaikan jika laporan keuangan dianggap penting bagi pemakai
laporan keuangan tersebut.Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak menyebabkan
kekeliruan atau kesalahan laporan yang mempengaruhi keputusan/penilaian pembaca laporan

7.konsep dasar penyusunan informasi akuntan


1.Acrual Basic dan Cash Basic
Menurut UU No. 16 Tahun 2000, pembukuan diselenggarakan dengan prinsip acrual
basic atau cash basic. Acrual basic adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa
penghasilan dilaporkan pada saat diterima dan biaya dilaporkan saat biaya terjadi.
Kebanyakan perusahaan di Indonesia menggunakan pendekatan ini. Dengan pendekatan
ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas
diterima atau dibayarkan.
Misalnya, sebuah perusahaan elektronik menjual secara kredit sebiah pendingin ruangan.
Transaksi ini langsung dicatat ke dalam catatan akuntansi perusahaan dan bukan pada
saat piutang itu diterima atau dilunasi. Peristiwa ini juga harus dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan.
Apa implikasi dari basis akrual ini? Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual
memberikan ionformasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan
penerimaan atau pengeluaran kas, tetapi juga kewajiban pengeluaran kas di masa depan
serta sumber daya yang mewakili kas yang akan diterima di masa depan.

2.Konsep Kesatuan Usaha


Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa akuntansi yang berlaku untuk suatu unit
ekonomi tertentu tidak boleh dicampuradukkan dengan unit ekonomi lainnya. Yang
termasuk unit ekonomi di sini adalah baik perusahaan maupun rumah tangga keluarga. Di
dalam kehidupan masyarakat, unit ekonomi ini termasuk di dalamnya perusahaan yang
mencari keuntungan, badan-badan pemerintahan, konsumen, juga organisasi yang tidak
mencari keuntungan seperti yayasan, rumah sakit, dan organisasi sosial lainnya.
Konsep kesatuan usaha masyarakat bahwa sebuah perusahaan harus dianggap terpisah
dari perusahaan-perusahaan lain. Misalnya, seseorang yang memiliki dua buah
perusahaan bengkel mobil dan perusahaan angkutan, hendaklah mengadakan pencatatan
akuntansi tersendiri untuk masing-masing perusahaan tersebut.

3.Going Concern (Kelangsungan Usaha)


Konsep kelangsungan usaha adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan akan
beroperasi terus menerus sampai waktu yang tidak ditentukan. Konsep ini merupakan
dasar
yang penting dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan biasanya
disusun per periode yang lamanya bisa setahun, satu semester, atau triwulan.
Implikasi konsep ini bagi para pemakai laporan keuangan adalah bahwa pemakai
mengetahui perusahaan akan tetap berjalan sampai waktu yang tidak ditentukan dan
dapat memakai laporan keuangan tersebut untuk menentukan membeli saham perusahaan
tersebut atau berinvestasi dalam bentuk lain.

4.Matching Concept (Konsep Pengaitan)


Konsep pengaitan adalah proses pengaitan biaya dengan pendapatan. Menurut konsep ini
beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang
timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Konsep ini melibatkan secara
bersamaan atau gabungan penghasilan dan beban yang dihasilkan secara langsung di
transaksi atau peristiwa lain yang sama. Misalnya, pembeban biaya komisi penjualan
terhadap jumlah penjualan yang diperoleh.
Implikasi dari konsep ini adalah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tertentu. Selain itu, kita juga dapat mengukur laba bersih
dengan mengurangi pendapatan dengan beban/biaya yang disatukan pada periode yang
sama.

5.Konsep Harga Perolehan


Bagaimana menentukan harga suatu aktiva yang diperoleh perusahaan sewaktu pertama
kali membeli? Apakah yang dicatat seharga pembelian? Apakah biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan aktiva seperti biaya transportasi diabaikan?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu memahami harga perolehan. Harga
perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu aktiva. Misalnya
sebuah aktiva tetap berupa mesin dibeli dengan harga Rp. 150.000,00. Biaya angkut
sebesar Rp. 5.000,00 dan biaya asuransi sebesar 2.500,00. Maka besarnya aktiva tersebut
ketika dicatat dalam pembukuan adalah sebesar Rp. 157.500,00 dengan rincian Rp.
150.000,00 + Rp. 5.000,00 + Rp. 2.500,00.
Implikasinya adalah bahwa setiap aktiva tetap dicatat sebesar harga untuk
memperolehnya sehingga informasi yang disampaikan menjadi benar. Selain itu, harga
perolehan tersebut berguna untuk menetapkan besarnya penyusutan yang akan dilakukan
terhadap aktiva tetap tersebut.

8.Pemakai informasi akuntan


Pihak Intern

Pihak intern adalah pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam mengelola dan melaksanakan
manajemen perusahaan.

1. Pemilik (Owner) 
Pemilik perusahaan selalu ingin mengetahui apakah bisnisnya berjalan dengan baik atau
tidak.Pemilik perlu mengetahui posisi keuangan, melihat investasi, membandingkan jumlah
rekening dengan periode sebelumnya dan prospek perusahaan di masa yang akan datang serta
hasil yang dapat dicapai oleh perusahaannya.
2. Manajemen 
Setiap manajer dari tingkat tinggi maupun terendah membutuhkan informasi akuntansi yang
cermat yang berkaitan dengan bidang pertanggungjawaban mereka.
Contohnya, untuk menentukan harga pokok produk, manajer bidang produksi membutuhkan
informasi akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan biaya produksi juga.

3. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi keuangan sebagai bahan perundingan kontrak kerja,
pengajuan kesejahteraan maupun kepentingan karyawan yang lainnya.
Apabila diketahui posisi keuangan perusahaan baik maka, karyawan dapat tenang dalam
menjalankan pekerjaannya.

Pihak Ekstern
Pihak ekstern dapat dikatakan partner dari suatu perusahaan/entitas. Pihak ekstern dapat
digolongkan menjadi 6 diantaranya:
1. Kreditor
Kreditor/kreditur adalah pihak yang dapat memberikan bantuan  barang kredit maupun pinjaman
kepada perusahaan.
Kreditor memerlukan informasi keuangan dikarenakan kreditor ingin mengetahui kemampuan /
kesehatan keuangan perusahaan.
Kreditor akan menilai perusahaan, apakah dapat mengembalikan pinjaman atau tidak.
Kreditor akan menolak usulan kredit apabila informasi keuangan perusahaan menunjukkan hal
yang negatif.

2. Pemerintah
Pemerintah berhak mendapatkan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan (penetapan)
pajak dan untuk memenuhi ketentuan peraturan serta undang-undang.

3. Investor
Investor adalah masyarakat yang mempunyai permodalan. Jika mereka ingin menginvestasikan
modalnya, mereka membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk mengukur kemampuan
(profitabilitas) perusahaan atau prospek perusahaan dimasa depan.
Akuntansi memungkinkan investor untuk mengetahui keamanan investasi.

4. Konsumen (Pelanggan)
Partner bisnis perusahaan menggunakan informasi akuntansi dalam rangka evaluasi terhadap
hubungan dagang atau usaha yang akan datang.

5. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional, trend dan
perkembangan terakhir kesejahteraan perusahaan beserta rangkaian aktivitasnya.
6. Beasiswa Penelitian
Informasi Akuntansi merupakan cermin kinerja perusahaan / entitas bisnis.
Kaum akademik, membutuhkan informasi akuntansi yang rinci berkaitan dengan Aset,
Kewajiban, Penjualan, Beban (Biaya) dan data pemegang saham yang terdapat dalam catatan
akuntansi perusahaan.

7. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka memberikan kredit
(pinjaman) untuk melihat kelayakan dan menganalisa posisi keuangan perusahaan.

8. Otoritas Pajak
Dalam menentukan krediblitas pajak perusahaan harus menyertakan informasi keuangan.
Tujuannya agar dapat dilihat rekam jejak keuangan yang dapat dilihat di laporan keuangan
perusahaan bersangkutan.

9. Agent Regulatory
Badan-Badan Pemerintahan seperti bagian Departemen Hukum, Panitera dan lainnya
membutuhkan informasi akuntansi untuk memastikan aktivitas perusahaan yang bersangkutan
mentaati peraturan hukum maupun Undang-Undang yang berlaku.

dbcgwudijksahggwuhdkhwdjhshvhsbdjkw

Anda mungkin juga menyukai