Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

Dosen Pengampu : Dewi Meliasari,SKM,M.Kes

DISUSUN OLEH :

CHRISTIN MARGARETH LUMBANTORUAN (P07524119006)

ENDA SAPITRI (P07524119011)

VEQY AN-NAFI’U THAHARAH (P07524119041)

DIII / II A

JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

T.A 2020/2021
Topik 3
Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI)

Untuk menghitung jumlah makanan yang harus dikonsumsi untuk


memenuhi kecukupan energi tersebut maka digunakan tabel komposisi pangan
Indonesia atau daftar komposisi bahan makanan lainnya.

A. TKPI

Data pada tabel komposisi Pangan Indonesia (2017) ini,merpakan


pengembangan dari tabel komposisi Pangan Indonesia (TKPI) tahun 2019.upaya
pengembangan data dilakukan dengan cara imputansi nilai gizi yang belum
memiliki nilai atau masih kosong,dengan menggunakan imputed values dan
borrowed values. Selain itu pada buku TKPI ini,ada penambahan bahan pangan
baru yang bersumber dari data badan ketahanan pangan,Kementerian Pertanian.
terdapat penambahan 35 jenis pangan baru dan imputasi nilai besi dan seng
beberapa bahan pangan menggunakan hasil analisis dari BATAN. imputasi nilai
gizi untuk tabel komposisi Pangan sebaiknya dilakukan seminimal mungkin.
Selanjutnya proses pengembangan Tabel Komposisi Pangan Indonesia akan terus
dilakukan,terutama dengan menggunakan nilai analisis laboratorium.
Penamaan bahan makanan sudah menyertakan deskripsinya meliputi
warna,jenis pengolahan,kondisi,serta bentuknya.pada pengkodean bahan
makanan telah mengacu pada kode yang dilakukan oleh harmosisasi ASEAN yang
dimodifikasi,dengan penulisan zat gizi bahan pangan juga tertera jelas berasal
darimana.pada setiap kolom jenis bahan makanan dicantumkan BDD (Berat
bahan yang dapat dimakan )sehingga memudahkan pengguna.
Tabel komposisi Pangan Indonesia (2009) yang digunakan sebagai dasar
TKPI (2017),merupakan Kumpulan data Komposisi zat gizi pangan yang ada di
indonseia , yang berasal dari laporan atau makalah hasil penelitian mengenai
komposisi zat gizi pangan yang dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan
Gizi dan Pangan.
Data base yang menggabungkan semua data komposisi zat gizi makanan
Indonesia menjadi satu buku disebut TKPI. Data komposisi bahan makanan ini
memiliki berbagai jenis nama antara lain daftar komposisi bahan makanan
(DKBM) atau TKPI. Manfaat TKPI adalah untuk mengkaji asupan gizi klien, klien
dan konsumen serta merencanakan dan evaluasi pemenuhan kecukupan
makanan dan diet.Selain itu , manfaat lain adalah sebagai pendukung
pelaksanaan survey konsumsi pangan baik secara nasional,regional maupun
local,untuk menilai produk pangan,mutu pangan yang tersedia,asupan makanan
dan lain-lain.
Dalam perencanaan pangan secara nasional,TKPI dapat digunakan untung
menghitung ketersediaan pangan dari produksi pangan setelah dibandingkan
dengan kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia.dalam pembahasan
tentang mutu pangan,pada institusi tertentu seperi kementerian kesehatan,
kementerian Pertanian,kementerian Perikanan dan kelautan serta berbagai
rumah sakit dan puskesmas juga membutuhkan TKPI. karena sebagai sarana yang
diperlukan dalam penyampaian konseling Gizi dan Ahi Gizi kepada klien.
B. CARA MENGGUNAKAN TKPI

DKBM atau TKPI dibuat untuk mempermudah pengguna untuk mencari


data komposisi zat gizi makanan. Dalam TKPI tahun 2009 ada total 1115 jenis
jumlah makanan/bahan makanan, yang terdiri dari kelompok makanan, serealia
sebanyak 134 jenis, umbi adalah 87 jenis, kacang-kacangan ada 144 jenis, sayuran
ada 227 jenis, buah ada 119 jenis, daging dan unggas ada 122 jenis, ikan ada 175
jenis, telur ada 22 jenis, susu ada 16 jenis, lemak ada 14 jenis, gula, sirup ada 18
jenis.
Jumlah komponen zat gizi yang dapat diketahui dari TKPI ada 21 jenis zat
gizi antara lain energi, zat gizi makro yaitu protein, karbohidrat, lemak serta
vitamin dan mineral. Berat bahan makanan yang menjadi dasar perhitungan
kandungan zat gizinya dihitung per 100 gram bagian yang dapat dimakan (BDD).
BDD digunakan untuk memperkirakan bahan makanan yang dipesan.

Bagaimana cara menggunakan TKPI? Sebagai contoh, jika Anda ingin


mengetahui kandungan energi dan serat beras merah, maka lihatlah pada
kelompok serealia, untuk beras merah. Misalnya berat beras merah yang ingin
diketahui adalah 50 g maka kandungan energi 50 g beras merah adalah 32 kkal
dan serat 0,15 g. Berikut Tabel 1.5 hingga 1.11 adalah contoh TKPI yang sebaiknya
Anda miliki, yang nanti berguna untuk menghitung kebutuhan gizi dan menyusun
menu untuk individu dari berbagai kelompok usia.
Tabel 1.5
Kandungan gizi serealia dan hasil olahnya

Tabel 1.6
Kandungan gizi kacang-kacangan dan hasil olahnya

Tabel 1.7
Kandungan gizi sayuran dan hasil olahnya

Tabel 1.11
Kandungan gizi lemak dan minyak

Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di
atas, kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan manfaat penggunaan TKPI!


2) Jelaskan apa maksud BDD? Kapan BDD perlu digunakan!
3) Jika Anda ingin mengetahui kandungan kalsium dari 75g pisang raja? Hitunglah
kandungan kasium menggunakan TKPI pada materi diatas?

JAWABAN

1) Manfaat Penggunaan TKPI adalah untuk mengkaji asupan gizi pasien,


klien dan konsumen serta merencanakan dan evaluasi pemenuhan
kecukupan makanan dan diet. sebagai pendukung pelaksanaan survey
konsumsi pangan baik secara nasional,regional maupun local,untuk
menilai produk pangan,mutu pangan yang tersedia,asupan makanan
dan lain-lain.
2) BDD adalah Berat bahan makanan yang menjadi dasar perhitungan
kandungan zat gizinya dihitung per 100 gram bagian yang dapat
dimakan. BDD Digunakan pada saat untuk memperkirakan bahan
makanan yang dipesan dan untung menghitung ketersediaan pangan
dari produksi pangan setelah dibandingkan dengan kebutuhan pangan
seluruh masyarakat Indonesia
3) BDD pisang raja 75% maka untuk memperoleh 50 g pisang raja
yang dapat dimakan maka pisang raja yang dibeli atau dipesan adalah
100/75 x 50 g = 66,5 g.

Anda mungkin juga menyukai