www.listrikindonesia.

com
www.listrikindonesia.com edisi 075
edisi
n 15075OKTOBeR
n 25 OKTOBeR
- 15 NOVeMBeR
- 25 NOVeMBeR
2020 2020

MEREKA BICARA
HARI LISTRIK NASIONAL

DoDDy B. PangariBuan
GM PLN UID Jakarta Raya
SURvIvE dI TENGAH pANdEMI
dOING BUSINESS AS UNUSUAL
Prof. Dr. eng. eniya LiStiani Dewi
Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM

BUTUH KONSISTENSI KEMBANGKAN

ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
Sugeng SuParwoto
Ketua Komisi VII DPR RI
RUU EBT: SECERCAH ASA
dARI SENAyAN
EdITORIAL: TRANSISI ENERGI
SETENGAH HATI

Prof. Dr. ir. iwa garniwa MK, Mt.

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI PLN
TRANSFORMASI IT-plN MENJADIKAN
TEACHING pOWER plANT

TRANSISI ENERGI BERSIH:

MANFAATKAN MOMENTUM SEKARANG!
Rp45.000,-
Rp45.000,-

9 7 7 2 0 8 95 71 70 26 05 86 54 1 0 6 5 6 4
 Sekali Mendayung,
Dua Pulau Terlampaui.

Mengurangi Mengurangi
biaya pemadaman
operasional. jaringan
Berapa sering Anda Lebih dari 80% gangguan di
mengirimkan tim untuk jaringan bersifat sementara.
mengganti sikring yang rusak Tetapi setiap pemadaman
di jaringan? Setiap perjalanan mempengaruhi pelanggan,
untuk pemulihan gangguan call center, dan keuntungan
memerlukan biaya. Anda.

Alokasikan dana Anda Sekarang waktunya

untuk kebutuhan lain mengganti strategi
yang lebih penting. proteksi jaringan Anda.

Mengurangi biaya operasional dan pemadaman jaringan dengan

TripSaver® II Cutout-Mounted Reclosers

Untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi sandc.com/TS2

© S&C Electric Company 2020, all rights reserved
4 Dari Redaksi
HLN Ke-75 TaHuN
MoMentuM inDoneSia aKSeLeraSi tranSiSi energi
P
erjanjian Paris memberikan kebijakan alternatif
kepada dunia, khususnya pemerintah Indonesia untuk
menjalankan pembangunan sembari menekan peru-
bahan iklim dengan menerapkan prinsip-prinsip ramah
lingkungan. Tak terkecuali untuk pembangunan sektor
ketenagalistrikan di Tanah Air, yang masih banyak meng-
gunakan batu bara sebagai energi primer bagi pembang-
kit listrik.
Di sisi lain, setiap tanggal 27 Oktober, menjadi hari
istimewa bagi insan sektor ketenagalistrikan di Indonesia
sebagai Hari Listrik Nasional (HNL). Eksistensis sektor
ketenagalistrikan di Tanah Air, tidak terlepas dari perjala-
nan panjang perjuangan bangsa, mulai dari masa kolonial
Belanda, Jepang, hingga saat ini.
Di tahun 2020, Perayaan HLN memasuki usia Ke-75
Tahun. Beragam pencapaian telah berhasil ditorehkan
sektor ketenagalistrikan, mulai dari sisi keandalan dan
ketercukupan pasokan listrik bagi masyarakat. Pasalnya,
kehadiran listrik sangat dibutuhkan sebagai daya dukung
peningkatan kesejahteraan rakyat.
Terkait penggunaan energi ramah lingkungan, menjadi
pekerjaan rumah dan tantangan bagi pemerintah di sektor
ketenagalistrikan. Termasuk di dalamnya, menyelesaikan
dan mewujudkan megaproyek kelistrikan 35 GW, rasio ele-
ktrifikasi 100% di 2020, bauran energi 23% di tahun 2025,
dan pemerataan ketenagalistrikan di seluruh Indonesia,
terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)
di tengah pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, di HLN Ke-75 Tahun dapat dijadikan
momentum bagi bangsa Indonesia untuk lebih fokus
dalam melakukan transisi energi, dari berbasis energi
fosil ke arah peningkatan penggunaan renewable energy.
Fenoma yang ada di sektor ketenagalistrikan tersebut,
mendorong majalah Listrik Indonesia untuk menggali tema
utama “Transisi Energi Bersih, Manfaatkan Momentum
Sekarang” di Edisi Terbaru, dengan memanfaatkan mo-
mentum HLN 2020.
Di edisi special ini, Listrik Indonesia menampilan
narasumber yang berkompeten di sektor ketenagalistrik-
an, mulai dari regulator, legislator, pengusaha, praktisi,
pengamat, asosiasi, akademisi, dan stakeholder di sektor
ketenagalistrikan. Pada Edisi Khusus HLN Ke-75 Tahun,
kami menampilkan Cover Story Rektor IT-PLN Prof. Dr. Ir.
Iwa Garniwa MK, MT.
Selain itu, Listrik Indonesia ikut memeriahkan HLN
2020 dengan menghadirkan Rubrik Khusus “Mereka
Bicara di HLN 2020”, yang berisikan ucapan selamat
dan harapan di sektor ketenagalistrikan ke depan, mulai
dari Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Utama PT PLN
(Persero) Zulkifli Zaini, berbagai asosiasi ketenagalistrikan,
pengamat, akademisi, praktisi, pengusaha, dan berbagai
elemen masyarakat lainnya.
Tak lupa, kami juga menghadirkan berbagai rubrik
menarik lainnya, yang ringan, lugas, dan informatif, seperti
Voice of CEO Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus
(Icon+) Yuddy Setyo Wicaksono, Profile Direktur Utama PT
PLN Batam Budi Pangestu, Suara Pakar Kepala BPPT Bidang
Teknologi Industri Energi dan Material (TIEM) Prof. Dr. Eng.
Eniya Listiani Dewi Deputi, Corporation PT Indonesia Power,
Sertifikasi PT Biro Klasifikasi Indonesia, Asosiasi Masyarakat
Energi Biommasa Indonesia (MEBI), Archipelago Kepulauan
Natuna, Motivasi Director PT Selogiri Sampurna Putera
Ngadino, Lensa Daerah General Manager PLN UID Jakarta
Raya Doddy B. Pangaribuan, dan rubrik menarik lainnya.
Hal ini, sebagai upaya Listrik Indonesia mengakselerasi
HLN Ke-75 Tahun sebagai momentum Indonesia lebih
berkomitmen melakukan langkah Transisi Energi. Selamat
Hari Listrik Indonesia (HLN) Ke-75 Tahun. Indonesia terus
bercahaya dengan energi bersih.
Juli Satrio
Juli Satrio
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 l i s t r i k i n d o n e s i a . c o m
5
Enjoy Our
NewFace! dEWAN pAKAR
Dr. ir. tuMiran, M.eng
Dr. ir. herMan Darnel iBrahiM, M.sc
ir. JarMan, M.sc
ir. nur PaMuDJi, M.eng
ir. MoCh. harry Jaya Pahlawan, Dipl.eC, M.sc, iPu.
Download Dr. ir. Milton PaKPahan, MM, CerG
or Update
Our Newlook dEWAN pEMBINA pROMOTION dIRECTOR
sri anDini irwan raChMan
Website
pEMIMpIN UMUM EvENT dIRECTOR
Juli satrio ario soeBiJoKo
MANAGING dIRECTOR CORpORATE SECRETARy
irwaDhi MarZuKi sarah wenas

pEMIMpIN REdAKSI Bahar yahya

REdAKTUR pELAKSANA t. soFyan
REdAKSI CanDra wisesa, ZuChri.
FOTOGRAFER rayZatul aKMal. CREATIvE dIRECTOR
isMail atMaDJa. ART dIRECTOR FranKi suwarno
aK. CREATIvE Keli untoro. MANAJER MARKETING &
pROMOSI ari MiraDi. IKLAN BoBBy inDra
lesMana, DoDDy, Marwan, riDwan, suBhan.
SIRKULASI M. saDeli, M. Maya, uBaiDillah.
dATA & dOKUMENTASI ninDya Putri.
KEUANGAN santi setiawan.

ON THE COvER: pROF dR. IR. IWA GARNIWA MK, MT.

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI PLN

LANGGANAN & IKLAN

021 - 536 77336 (hunting) Listrik Indonesia
redaksi.listrikindonesia@gmail.com @listriknenergi
@Listrikindo

w w w. l i s t r i k i n d o n e s i a . c o m

REdAKSI & IKLAN Grha MP

Jl. KeManGGisan ilir no. 23
JaKarta 11480
telP. 021-53677336 Fax. 021-5343792
pERWAKILAN Jl. Barata Jaya Vi no.3
suraBaya 60284
telP. 031 - 5053247, 5058191
BANK BanK ManDiri CaB. JaKarta
no. aCC. 165-000-2323-203
a/n: Pt. listriK inDonesia MeDia
pENERBIT Pt Murtila ProMosinDo
HAK MEREK: no. iDM00027133

www.listrikindonesia.com
Selamat & Sukses
Hari Listrik Nasional Ke-75

8 Daftar IsI

Fokus
Review
Utama 88 TEKNO
GHEMM Indonesia:
Analysis Operation Problem
of Generator Phase

90 SdM
Kolaborasi Pln-Fortei
Dorong Peran Triple Helix
Dalam Riset Kelistrikan

96 LENSA dAERAH
Strategi Survive di Tengah Pandemi
Doing Business as Unusual

tranSiSi energi
8-15
Optimalkan mOmentum Sekarang!
Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menarik diri dari Paris
Agreement pada 2017, tak sedikit pihak yang kecewa, terutama para pegiat lingkungan. MEREKA BICARA
HaRI LISTRIK NaSIONaL
l Menteri ESDM RI l Sekjen APPLTA
18 Transisi Energi
Optimalkan Momentum Sekarang!
41 Transformasi Mutu Pelayanan
Melalui Plant Environmental Services l Dirut PT PLN (Persero) l Dirut PT Geo
Dipa Energi
Kepala BPPT
20 Ruu Energi Baru Terbarukan 42 Akselerasi Penggunaan Kompor Induksi
Lewat Kombinasi dengan PLTS On Grid
l
l Guru Besar ITB
Payung Hukum Transisi Energi l Ketua YPK PLN
l Komisi VII DPR RI
22 Konsorsium BuMN Energi
Memproduksi Baterai Listrik
44 Terus Berkomitmen
Dorong PLTS
l Ketua umum API
l Dirut PT Surya
l Ketua Harian YLKI
Energi Indotama
23 Perusahaan Manufaktur
Berpacu Memasang Panel Surya
46 Samudera Indonesia
Lirik Sektor Listrik
l Ketua umum API
l Dirut PT Djiputri
l Ketua umum HAEI
Ningrat Arsan
24 Jadi Credit Point, PLN Fokus
Kecukupan & Keandalan
48 Haleyora Bidik
Non-Captive Market
l Ketua umum AEAI
l Signify Corporate
Pasokan Listrik l Sekjen APPI Communications
50 Bandara Soekarno-Hatta
26 Membangun Ekosistem
Mobil Listrik Terintegrasi
Kian Hijau

29 Menanti Progres PLTS Terapung

Terbesar di Asia Tenggara
51 PLNGG Dorong Efisiensi Pembangkit
Melalui Gasifikasi 92-93
MOTIVASI
52 Captive Power Plant
30 Bukit Asam Perluas
Bisnis Energi Terbarukan
PLN Confident Anti-Black Out

54 Mengurai Benang Kusut

32 Mengangkat Ekonomi Desa
Melalui Energi Terbarukan
Sektor Energi

56 Harapan Pengembang Listrik

34 Bangun Kawasan Pengelolaan Sampah:
Cara Jakpro Sulap Sampah Jadi Energi
Peluang Investasi Energi Bersih

58 Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap

36 Membaca Potensi
Energi Nuklir di Indonesia
Solusi Alternatif Kurangi Subsidi Energi
NgadiNo
Director PT Selogiri Sampurna Putera
60 Ruu EBT:
38 One Stop Service
Pembangkit di Kawasan Asia Pasifik
Secercah Asa dari Senayan Selogiri, Sang Spesialis Emergency
Fokus Jadi Kunci Sukses

Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 table of Content 9

Cover Story 64 10

ZulKIflI ZAInI
Direktur Utama PT PLN (Persero)
Selain Cukup & Andal
Pln Fokus Transisi Energi Bersih

70

yuDDy SeTyO wIcAKSOnO

Dirut PT Indonesia Comnets Plus
Icon+ Sebagai ICT Driver Sang
Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa MK, MT. Penggerak Digital Transformation
REKTOR INSTITUT & Revenue Assurence Pln
TEKNOLOGI pLN

74
TRANSFORMASI IT-plN MENJADIKAN
TEACHING pOWER plANT

Review Opini buDI PAngeSTu

Dirut PT PLN Batam
Menjadikan Pln Batam Pionir
78 KORpORASI
Komitmen IP Menuju Energi Hijau 82 SOROT
Politik Bisnis lPG & listrik Kelistrikan Berbasis Digital

80 SERTIFIKASI
Sarat Pengalaman, BKI Rambah
Pasar Sertifikasi Kelistrikan
84 ASOSIASI
Munas MEBI:
Optimalkan Kontribusi Biomassa
76

86 ENERGI TERBARUKAN
lewat Mentari Menuju
Energi Rendah Emisi 104 EdITORIAL
Transisi Energi Setengah Hati

Feature enIyA lISTIAnI DewI

Deputi TIEM Kepala BPPT
Butuh Konsistensi Kembangkan
Energi Ramah lingkungan
40 Penggunaan
Kompor Induksi
Kombinasi
dengan PlTS 78
On Grid

KhuSnul MubIen
Direktur Keuangan PT Indonesia Power
Komitmen IP Menuju Energi Hijau

www.listrikindonesia.com
LAPSUS MEREKA BICARA
tranSiSi energi Bagi negeri
B
agi insan ketenagalistrikan, setiap
27 Oktober menjadi momentum
istimewa, sebab diperingati sebagai
Hari Listrik Nasional (HLN). Perjalanan
panjang ketenagalistrikan tidak terlepas
dari perjuangan bangsa dalam merebut,
mempertahankan, dan mengisi Kemer-
dekaan Republik Indonesia hingga kini.
Pada 1927, pemerintah Belanda
membentuk s'Lands Waterkracht Bedriven
(LWB), perusahaan listrik negara yang
mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan,
PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan
Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di
Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea
lama di Sulawesi Utara, dan PLTU di
Jakarta, dan berlanjut di masa kolonial
Jepang.
Kemudian, setelah takluknya Jepang
ke tangan sekutu dan Proklamasi Kemer-
dekaan RI pada 17 Agustus 1945, dilaku-
kanlah pengambilalihan perusahaan listrik
dan gas dari tangan Jepang. Selanjutnya,
melalui Penetapan Pemerintah No. 1, 27
Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik
dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga. Penetapan tersebut
menjadi dasar bahwa 27 Oktober sebagai
HLN. HLN tidak hanya menjadi milik PLN,
tetapi juga seluruh pemangku kelistrikan
SKENARIO KESEIMBANGAN eNeRgI FOSIL daN ReNewabLe eNeRgy
Dr. Ir. Heru Dewanto, MSc. (Eng)
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
I ndonesia merupakan bagian dari
masyarakat global yang terus mengalami
geliat pertumbuhan, terutama dari sisi
inovasi dan teknologi. Saat ini, masyarakat
dunia tengah menghadapi tren digital dan
10
dan seluruh masyarakat Indonesia.
Setelah melewati rentang waktu 75
tahun dari terbentuknya Jawatan Listrik
dan Negara, menjelang akhir 2020, Ke-
menterian ESDM mencatat peningkatan
pasokan listrik nasional sebanyak 40
persen. Pada 2014, kapasitas listrik yang
terpasang di Indonesia mencapai 50 giga-
watt (GW), hingga saat ini telah mencapai
70 GW. Jumlah tersebut akan terus ber-
tambah seiring beroperasinya pembangkit
listrik program kelistrikan 35.000 MW.
Kini PT PLN (Persero) memasuki usia
ke-75, lalu apa capaiannya? Saat ini, rasio
elektrifikasi sudah mencapai 99,1% se-
hingga tinggal 0,9% lagi untuk dicapai
sampai akhir tahun ini. Suplai listrik saat
ini lebih dari cukup, bahkan berlebih.
Komitmen pemerintah melalui
Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero)
perlu terus didukung untuk mencapai
target bauran energi bersih. Oleh karena
itu, dalam rangka HLN Ke-75, kami
mengangkat tema besar “Transisi Energi,
Manfaatkan Momentum Sekarang!
Di usia yang tergolong tidak muda
lagi, tentunya sektor ketenagalistrikan
Indonesia memiliki beragam pengalaman
dalam menghadirkan listrik yang cukup,
andal, dan bersih bagi masyarakat.
Ragam pencapain telah dihasilkan
sektor ketenagalistrikan di Indonesia,
mulai dari menjaga keandalan, suplai lis-
trik yang cukup, dan harga terjangkau. Ini
kesadaran memanfaatkan energi bersih.
Sebagai bagian dari masyarakat
internasional, saat ini, Indonesia berada
di tengah pusaran arus teknologi digital
dan green energy yang sedang melanda
di dunia. Tak ada pilihan bagi Indonesia
untuk mengikuti perkembangan teknologi
digital dan pemanfaatan renewable energy
(EBT), termasuk di sektor ketenagalistrikan.
Tentu saja, mengikuti gelombang
tersebut tanpa mengorbankan kepent-
ingan nasional. Artinya, kepentingan
kita terhadap fosil fuel (batu bara) dan
pengembangan EBT harus memiliki ske-
nario yang ideal agar proporsinya tepat.
Pada dasarnya proporsi pengem-
bangan ketenagalistrikan sudah ada
dalam RUPTL, dengan perbandingan 50%
untuk batu bara dan 23% untuk renew-
able energy. Dengan memperhitungkan
menjadi prestasi PLN, Kementerian ESDM,
dan stakeholder kelistrikan di Tanah Air.
Dalam rangka menyambut HLN Ke-75,
Listrik Indonesia edisi ini merangkum
beragam opini dari key opinion leader
(KOL) di pemerintahan, BUMN, asosiasi,
perusahaan swasta, dan insan ketenagal-
istrikan di Tanah Air. Kami memohon maaf
karena tidak semua ucapan dari tokoh
dapat ditulis di rubrik ini, tetapi akan
dimuat di portal Listrik Indonesia. Selamat
Hari Listrik Nasional Ke-75, Maju Terus
Ketenagalistrikan Indonesia. n (TS)
Irwadhi Marzuki
Managing Director Majalah Listrik Indonesia
sustainability (untuk pemenuhan dasar ke-
butuhan) dan development (pembangunan).
Keseimbangan pengembangan ketenaga-
listrikan ini perlu terus kita jaga.
Harapan ke depan, program transfor-
masi PLN terkait digitalisasi dan EBT dapat
berkembang sejalan kebutuhan Indonesia
sehingga kebutuhan dasar masyarakat
untuk ketenagalistrikan dapat terpenuhi.
Sebab, pemenuhan kebutuhan dasar bagi
masyarakat menjadi tugas pemerintah
seperti yang diamanatkan Piagam PBB.
Pemenuhan kebutuhan listrik bagi
seluruh masyarakat Indonesia harus
benar-benar terwujud. Dalam hal ini, listrik
yang andal dan harga terjangkau sehingga
mampu menjadi penggerak ekonomi di
Tanah Air. Selamat Hari Listrik Nasional
(HLN) Ke-75 Tahun. Sukses selalu untuk
ketenagalistrikan Indonesia. n (TS)
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

KoMitMen ri
Menuju energi BerSih
Arifin Tasrif
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI
A ssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Indonesia sedang mengikuti irama dan megatren
global dalam transisi energi. Seperti halnya per-
geseran teknologi, transisi menuju energi bersih juga
akan berdampak pada seluruh stakeholder. Namun,
mau tidak mau, kita semua harus berkomitmen untuk
menuju energi hijau untuk keberlanjutan lingkungan
di masa depan.
Sementara itu, kapasitas listrik nasional terus
meningkat seiring dengan komitmen pemerintah
dalam menjaga ketersediaan dan keandalan pasokan
listrik. Selain itu, kami menargetkan elektrifikasi 100%
pada saat Hari Listrik Nasional ke-75, yaitu pada tahun
ini. Hari Listrik Nasional (HLN) diperingati setiap tang-
www.listrikindonesia.com
MEREKA BICARA LAPSUS
gal 27 Oktober 2020.
Saat ini, elektrifikasi sudah mencapai 99,1% sehing-
ga diharapkan sampai akhir tahun ini dapat mendekati
target capaian elektrifikasi 100%. Tentu semua itu harus
mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk
swasta.
Saat ini, tren global menuju transisi energi bersih,
sehingga Pemerintah Indonesia juga terus mendorong
transisi dari energi fosil menuju energi bersih melalui
peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik dari
Energi Baru Terbarukan.
Kami optimistis elektrifikasi 100% dan bauran
energi bersih sebesar 23% pada 2025 bisa tercapai.
Untuk semakin meningkatkan kualitas penyediaan
tenaga listrik, selain kecukupan pasokan dari sisi pem-
bangkitan, diperlukan juga keandalan melalui program
interkoneksi antarsistem atau antarwilayah dengan jar-
ingan transmisi listrik. Program ini menjadi salah satu
fokus pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan ke
depan yang membutuhkan dukungan dari para peman-
gku kepentingan di subsektor ketenagalistrikan.
Terkait dengan ketersediaan pasokan listrik
yang cukup, kami mengharapkan partisipasi seluruh
masyarakat untuk meningkatkan dan mensosialisasi-
kan penggunaan kompor induksi listrik dan kendaraan
bermotor listrik berbasis baterai, sehingga angka kon-
sumsi listrik nasional kita dapat terus meningkat sejajar
dengan negara-negara maju.
Selamat Hari Listrik Nasional ke-75. Mari kita guna-
kan momentum Hari Listrik Nasional ini untuk bersama-
sama bangkit menuju Indonesia Maju!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Arifin Tasrif
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
11
LAPSUS MEREKA BICARA
selain Cukup & andal
PLn fokus transisi energi Bersih
Zulkifli Zaini
Direktur Utama PT PLN (Persero)
M eskipun di tengah pandemi Covid-19, PT PLN (Persero)
terus berupaya maksimal untuk menghadirkan listrik yang
andal dan berkecukupan bagi para pelanggan.
Tercatat rasio elektrifikasi nasional hingga Juli 2020
mencapai 99,1%, naik dibandingkan dengan elektrifikasi pada
tahun lalu sebesar 98,89%.
Selain itu capaian menggembirakan juga terlihat dari
wajah kelistrikan Indonesia berubah setelah banyak pem-
bangkit listrik baru beroperasi pada 2017. Kini, PLN tidak
mengalami defisit daya di seluruh sistem kelistrikan. Seluruh
sistem kelistrikan berjumlah 22 sistem dalam keadaan aman
dan berkecukupan.
Secara nasional cadangan daya listrik (reserve margin) telah
mencapai 30%. Dengan kata lain, pasokan daya yang dimiliki
PLN berkapasitas 130% dari total kebutuhan di Tanah Air. Secara
khusus, cadangan daya dapat diartikan adanya selisih antara
kapasitas pembangkit existing dan beban puncak.
Kami juga tengah menggalakkan peningkatan desa ber-
listrik. Secara keseluruhan rasio desa berlistrik di Indonesia
mencapai 99,51%.
Kami sadar bahwa listrik adalah sektor penting untuk
menggerakkkan ekonomi suatu daerah. Harapan kami dengan
hadirnya listrik hingga daerah terpencil, bisa mendorong
12
kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Di usia 75 tahun, PLN ini telah memberikan pelayanan kepada
77,5 juta pelanggan, dengan kapasitas pembangkit listrik men-
capai 63.208 megawatt (MW), panjang transmisi hingga 60.349
kilometer sirkit (kms), gardu induk mencapai 146.528 megavolt
ampere (MVA) dan total nilai asset PLN sebesar Rp 1.600 triliun.
Sementara itu, pengambangan renewable energy (energi
baru dan terbarukan/EBT) sesuai dengan RUPTL (Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik) dan juga telah masuk dalam inisiatif
strategis 2020—2024. Saat ini, bauran energi terbarukan kami
telah mencapai 14% dan PLN masih berada di jalur untuk men-
capai 23% energi terbarukan dalam 5 tahun mendatang (sampai
2025).
Ada beberapa proyek terbarukan yang masih dalam pem-
bangunan baik yang dikembangkan swasta maupun kerja sama
dengan PLN. Ada juga inisiatif yang sedang berjalan untuk men-
dorong pengembangan energi terbarukan lebih lanjut dengan
menambah kapasitas melalui pengembangan pembangkit listrik
panel, surya, angin, hidro dan panas bumi di beberapa lokasi.
Selanjutnya terkait dengan megatrend global dalam transisi
energi bersi, tentunya sesuai dengan yang kami sampaikan di atas
bahwa selain memberikan kecukupan dan keandalan listrik, kami
juga memberikan perhatian dalam transisi energi bersih.
Selain menginisiasi terkait pembangunan energi baru ter-
barukan seperti yang tertuang dalam usulan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020-2024. Kami juga berkomitmen
penuh untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan memenuhi
standard yang ditentukan kementerian Lingkungan Hidup.
Artinya, pembangkit listrik yang ada saat ini sudah sesuai
dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Kami juga terus mel-
akukan pengendalian kadar sulfur batubara, pengalihan bahan
bakar pembangkit thermal, penggunaan teknologi rendah karbon,
pemasangan CEMS (Continuous Emission Monitoring System) di
semua PLTU dan juga pemasangan pengendali emisi.
Saat ini PLN juga telah melakukan proses co-firing, yaitu pe-
manfaatan biomassa/sampah yang merupakan renewable energy
sebagai pencampur batubara untuk bahan bakar PLTU.
Di atas adalah beberapa upaya yang kami lakukan untuk
menjaga ketersediaan pasokan listrik dengan tetap menjaga
kebersihan lingkungan.
Selain itu, kami juga telah menyiapkan sejumlah skema untuk
memenuhi kebutuhan energi bersih masyarakat, dengan mulai
melakukan pemasangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di
sejumlah titik yang tersebar di Indonesia. Hal ini adalah wujud
dukungan penuh kami terhadap pemanfaatan dan dalam rangka
menangkap kebutuhan market akan adanya energi bersih. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 MEREKA BICARA LAPSUS

SIaP dukung Transformasi

Digital Ketenagalistrikan
S elamat Hari Listrik Nasional Ke-75 Tahun. Ketenagalistrikan nasional, saat
ini telah berkembang dan beroperasi dengan pesat. Hal ini, ditunjukkan
dengan semakin baiknya rasio elektrifikasi hingga mendekati 99% di tahun
2019 dan tersedianya kecukupan ketersediaan tenaga listrik seiring selesain-
ya sejumlah proyek pembangkit dalam Program Ketenagalistrikan 35 GW.
BPPT berharap Ketenagalistrikan Nasional ke depan semakin maju,
ditandai dengan kelistrikan yang lebih handal, ramah lingkungan dan tetap
terjangkau. Transformasi digital di sektor ketenagalistrikan adalah kenisca-
yaan untuk membantu sektor kelistrikan dalam merencanakan pengemban-
gan, dan pengoperasian yang lebih efektif, efisien, dan transparan.
Berbagai teknologi digital seperti IoT, Cloud Computing, dan Artificial
Intellegence, sangat berpotensi tidak saja membantu efektifitas perencanan
dan pengoperasian sistem tenagalistrik, namun juga meningkatkan akurasi,
kecepatan dan transparansi pengelolaan korporasi, dan pelayanan pelang-
gan. BPPT siap untuk mendukung dalam transformasi digital tersebut untuk
menuju sistem ketenagalistrikan yang maju dan berkelanjutan. Maju terus Hammam Riza
ketenagalistrikan Indonesia. n (TS) Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

EBT PERLu INSENTIF daN SubSIdI

S elamat Hari Listrik Nasional 2020.
Pembangunan ketenagalistrikan sejak
lima tahun terakhir mengalami kemajuan,
baik di sisi hilir dan hulu. Indikatornya
peningkatan dari sisi aksesibiltas rasio
elektrifikasi dan dari sisi keandalan dengan
segala plus-minusnya sudah baik, khususn-
ya untuk sistem kelistrikan besar, seperti
sistem di Jawa dan Sumatera.
Pembangunan EBT, ditargetkan 23%
pada 2025 akan sulit tercapai, sebab saya
masih meragukan keseriusan pemerintah.
Saya prediksikan target 23% di 2025 hanya
di atas kertas.
Contoh lain, program penggantian
kompor gas ke kompor induksi yang lebih
mahal, kecukupan daya listrik, dan peralatan
masak yang sesuai. Program kompor induksi
merupakan langkah pemerintah melalui PLN
untuk menyerap kelebihan pasokan listrik
melalui program 35 GW. Agar program ini
berjalan, harus ada subsidi bagi masyarakat.
Saya berharap Pemerintah melalui PLN
terus menjaga dan meningkatkan mutu
keandalan dan ketersediaan pasokan listrik.
Kebijakan pemerintah harus pararel dengan
PLN, jangan sampai hanya mengeluarkan
kebijakan populis tetapi mengorbankan
sektor ketenagalistrikan secara keseluruhan.
Sukses selalu sektor kelistrikan di Tanah Air, Tulus Abadi
terus tingkatkan mutu pelayanan, melalui Ketua Harian Yayasan Lembaga
peningkatan keandaan listrik. n (TS) Konsumen Indonesia (YLKI)

TINgKaTKaN PORSI ebT BAGI EnErGI nAsIonAl

Lea K. Indra
Signify Corporate Communications
P emerintah telah menunjukkan keserius-
an dalam membangun infrastruktur
kelistrikan dalam rangka memenuhi kebu-
tuhan pasokan listrik sebagai kebutuhan
dasar masyarakat yang terus meningkat.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
masih banyak daerah di Indonesia yang
belum terjangkau listrik.
Karena itu, program percepatan pem-
bangunan infrastruktur ketenagalistrikan
35 GW harus diselesaikan agar semakin
banyak masyarakat dapat menikmati
listrik. Saya melihat bagaimana PLN terus
meningkatkan pelayanan dengan meman-
faatkan teknologi digital sesuai tuntutan
jaman, sehingga banyak kemudahan yang
dapat dimanfaatkan para pelanggan untuk
mengakses berbagai layanan PLN.
Di momentum HLN Ke-75, harapan ke
depan untuk sektor kelistrikan agar infra-
struktur dan distribusi akses dapat secara
merata dibangun untuk setiap wilayah
di Indonesia, sehingga manfaatnya dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
dalam mendorong pergerakan perekono-
mian. Selain itu, peningkatan porsi untuk
energi baru terbarukan (EBT) juga perlu
mendapat perhatian lebih dari pemerintah
sebagai energi nasional. Selamat HLN
Ke-75 Tahun. n (TS)

www.listrikindonesia.com 13
LAPSUS MEREKA BICARA

CENTER OF ExCELLENCE
mIcROgRId & SuPeRgRId

Prof. Pekik
Argo Dahono Prijandaru Effendi
Guru Besar Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API)
di Sekolah Teknik
Elektro dan ENERGI PANAS BuMI
MASih MiniM PeMAnfAATAn
Informatika
Institut Teknologi
Bandung

D irgahayu HLN Ke-75 Tahun. Kelistrikan kita sudah banyak kema-

juan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi masih ting-
ginya ketergantungan kita pada batu bara dan BBM patut mendapat
perhatian serius. Harus ada kerja ekstra keras untuk mengatasi
ketergantungan ini.
Masih banyak potensi tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin,
panas bumi, dan biomasa yang belum termanfaatkan. Banyak energi
terbarukan tidak dimanfaatkan karena alasan tidak ada beban lokal
yang membutuhkan dan poltical will.
Selamat kepada teman-teman di PT PLN yang telah bekerja
keras untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa.
Walaupun terus semakin baik, mestinya masih bisa lebih baik lagi.
Pemadaman masih sering terjadi dan masalah kualitas daya masih
sering dikeluhkan pelanggan.
Mimpi saya, Indonesia mestinya menjadi center of excellence di
bidang microgrid dan supergrid. Kita perlu microgrid untuk melistriki
daerah 3T dan untuk konsumen yang membutuhkan pelayanan
khusus. Jika dimungkinkan, banyak microgrid digabung menjadi mini-
grid dan diinterkoneksikan melalui supergrid atau tol listrik.
Jaya selalu Sektor Kelistrikan Indonesia. n (TS)
M enyambut Hari Listrik Nasional (HLN) yang ke-75 pada
27 Oktober, Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia
Prijandaru Effendi mengatakan, sejauh ini pembangunan
listrik di Indonesia sudah cukup terencana dan terlaksana
dengan baik.
Menurutnya, sudah banyak program percepatan yang
dicanangkan pemerintah berdasarkan blue print Kebijakan
Energi Nasional (KEN). Namun begitu, demi menunjang pro-
gram kemandirian dan ketahanan energi nasional, diperlukan
energi yang sifatnya berkelanjutan, yaitu Energi Terbarukan.
API sangat berharap agar mulai saat ini, prioritas pem-
bangunan listrik nasional adalah pengembangan dan peng-
gunaan Energi Terbarukan. Ia juga menyampaikan, bahwa
potensi panas bumi di Indonesia sangat besar, tetapi baru di-
manfaatkan sekitar 8%. Panas bumi dapat diandalkan karena
tingkat availability yang mendekati 100%, sehingga dapat
mengurangi peran energi fosil untuk mensuplai base load.
Lanjutnya ia berkata, harga memang melebih affordability
PLN but in the long run, jika faktor tangible dan non tangible
benefit dimasukan, energi panas bumi akan sangat kompe-
titif dibandingkan dengan energi fosil. n (CR)

KOmITmeN meNduKuNg KEAndAlAn dAn KEtErcuKupAn lIstrIK

Melania Bastian
Direktur Utama PT Djiputri Ningrat Arsan
P embangunan dan pengembangan sektor
ketenagalistrikan masih bergeliat meski-
pun mendapat tantangan dari pandemi
Covid-19. Hal ini diindikasikan dengan pen-
capaian angka rasio elektrifikasi mencapai
99,1%, sehingga diharapkan sampai akhir
tahun dapat mencapai 100%.
Kami mengapresiasi langkah pemerin-
tah dalam penanganan pandemi Covid-19
dengan menjaga keandalan dan ketercukup-
an pasokan listrik bagi Rumah Sakit (RS).
Kami sebagai produsen trafo nasional, terus
berkomitmen untuk mempersiapkan trafo
bagi PLN dalam upaya menjaga keandalan
bagi RS menangani Covid-19.
Di sisi lain, untuk pembangunan energi
baru dan terbarukan (EBT) masih butuh per-
hatian karena dirasakan sedikit tertinggal.
Kami bisa memahami, sebab Pemerintah
saat ini tengah fokus dalam menjaga ke-
tenagalistrikan bagi penanganan pandemi.
Untuk itu, kami terus memberikan dukung-
an atau support bagi Pemerintah dalam
upaya penanganan pandemi.
Kita berharap Covid-19 segera berlalu
dan sektor perekonomian kembali normal,
sehingga kalangan industri pun bergulir
kembali. Selamat Hari Listrik Nasional (HLN)
Ke-75, tekad kami terus mendukung kema-
juan ketenagalistrikan Indonesia. n (TS)

14 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 MEREKA BICARA LAPSUS

MeMBAngUn KUAliTAS SDM

P ada Hari Listrik Nasional ke-75, Ketua
Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan
(YPK) PLN Supriyadi, menilai pencapaian
pembangunan ketenagalistrikan Tanah
Air sangat memuaskan, sejak dimulainya
Nawacita 35.000 MW. Menurutnya, diban-
ding 10 dan 5 tahun sebelumnya, per-
tumbuhan pembangunan pembangkitan
dan transmisi melonjak hingga dua kali
lipat. Sistem transmisi pun sudah
menjangkau ke remote area.
YPK PLN sebagai yayasan sosial di
bawah naungan PLN, membawa visi
membangun Sumber Daya Manusia dan
Kesejahteraan di sektor kelistrikan, mendiri-
kan lembaga pendidikan mulai dari Tingkat
Supriyadi Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi,
Ketua YPK PLN seperti Institut Teknologi PLN. YPK PLN
juga tengah menjajaki kerja sama dengan
YPT Telkom untuk berkolaborasi mendirikan
lembaga pendidikan. Tentunya, berharap
dapat menciptakan SDM yang berkualitas.
Selain itu, unit-unit usaha lain yang dimiliki
YPK PLN turut andil dan berkontribusi
membangun ketenagalistrikan nasional.
Di akhir pesan Supriyadi berharap,
peluang-peluang yang bisa mendukung YPK
PLN lebih berkembang seperti hibah bisa
dialamatkan kepada Yayasan agar memper-
lancar pendanaan untuk program-program
yang dimiliki YPK PLN baik program
pendidikan dan kegiatan sosial. YPK PLN
mengucapkan Selamat Hari Listrik Nasional
semoga hadirnya listrik bisa mendongkrak
ekonomi nasional dan menyejahterakan
rakyat. n (CR)

beNaHI eNeRgI FOSIL daN ebT

MENuJu ERA INDuSTRI DAN SOCIETY 5.0
S elamat HLN 2020. Indonesia
sudah berkomitmen untuk
menurunkan emisi karbon melalui Supardji
Persetujuan Paris atau Paris Soekowati
Agreement pada tahun 2015. Sekretaris Jenderal
Asosiasi Produsen
Paris Agreement merupakan Peralatan Listrik
Konvensi Kerangka Kerja Indonesia
Perubahan Iklim Perseri- (APPI)
katan Bangsa-Bangsa
mengenai mitigasi emisi
gas rumah kaca, adaptasi,
dan keuangan. covId-19 JAdIKAn MoMEntuM
Rachmat Harijanto Hingga Maret 2017, 194
negara telah menandatangani
MengejAr KeTerTinggAlAn
Ketua Umum Himpunan Ahli
Pembangkit Tenaga Listrik
(HAKIT)
perjanjian ini dan 141 diantaranya
telah meratifikasi perjanjian tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara
M enyambut HLN Ke-75 seuntai harapan dicurah-
kan Sekjen APPI Supardji Soekowati. Berbeda
dengan tahun sebelumnya, pada 2020 ini pen-
yang menandatangani perjanjian ini pada 22 April 2016. Persentase gas gadaan peralatan kelistrikan kurang menunjukkan
rumah kaca yang diratifikasi oleh Indonesia adalah sebesar 1,49%. pertumbuhan yang positif. Menurut Supardji, hal ini
DPR sudah meratifikasikan dengan UU 16/2015 dan sasaran bauran lantaran dampak dari Covid-19. Sulitnya pengiriman
energi 2025 dari Kementerian ESDM serta adanya SDGs dari PBB. Sementara komponen dan bahan baku dari luar negeri berimbas
di Pulau Jawa di tambah beberapa PLTU Batubara dalam proyek 35 GW. pada keterlambatan produksi.
Indonesia harus memanfaatkan global interconnection yang diprakar- Ia menyampaikan, bahwa rencana jadi sedikit
sai China untuk memperoleh sumber energi murah dan ramah lingkun- molor, tapi semoga pengadaan MDU jalan seperti
gan, seperti di Australia, ada kajian kabel laut HVDC dari Australia ke biasa.
Singapore, idea dari Gubernur NTT yang ingin membangun pembangkit Dari persoalan Covid-19, seharusnya pemban-
energi terbarukan di Pulau Sumba, memasok Sistem Jawa-Bali, dan gunan sektor tenaga listrik terus berjalan, justru
perkembangan distributed-generation dengan smartgrid, storage-energy, dijadikan momentum untuk mengejar ketertinggalan.
energi terbarukan terutama yang berasal dari tenaga surya, bayu dan Ia pun berharap, di HLN ke-75 sektor ketenagalistri-
CHP yang lokal dan bersih. kan nasional semakin tumbuh, dan produk lokal bisa
Harapannya bahwa masalah interim PLTU Batubara & Sumber Energi bersaing karena saat ini kualitas dan teknologinya
Fosil dan perkembangan energi baru segera dapat diatasi menuju era sudah sangat baik.
industry 5.0 & society 5.0. Sukses selalu untuk sektor Ketenalistrikan di Supardji juga meminta agar TKDN juga harus
Tanah Air. n (TS) lebih diperhatikan dan diimplementasikan. n (CR)

www.listrikindonesia.com 15
LAPSUS MEREKA BICARA

Sinergi AnTAr regUlATor P ada HLN Ke-75, Sekretaris

HaRuS LebIH dIeRaTKaN

D irgahayu HLN Ke-75, Pem-
bangunan di sektor kelistrikan
luar biasa capaiannya, namun
saat ini demand-nya anjok karena
pandemi global dan pertumbuh-
an ekonomi ikut terdampak.
Pada HLN ke-75 Achmad Sutowo
mewakili HAEI meminta agar
ada sinergitas yang baik antar-
regulator baik itu PUPR, KESDM,
dan Asosiasi mengenai kecipta-
Achmad Sutowo Sutopo karyaan khususnya di peman-
Ketua Umum Himpunan faatan instalasi ME bangunan.
Ahli Elektro Indonesia (HAEI) Ia berharap, HAEI ke depan tetap
diberikan payung hukum/regulasi oleh Kementrian PUPR bahwa
HAEI lahir sebagai pelopor bersama asosiasi IAI, HAKI men-
dukung pionir di bidang Tim Penasehat Arsitektur/Konstruksi
Bangunan/Instalasi Bangunan di Keciptakaryaan.
Di akhir pesan ia menegaskan, HAEI akan tetap eksis. Jika
regulator khususnya Kementrian PUPR tetap mengakui Tenaga
Ahli Elektrikal dan Ekektronika kepada HAEI yang berpengalam-
an sejak 1977. Jika tidak diakomodir, maka asosiasi HAEI akan
mengalami masalah karena habitat Tenaga Ahli kami memang
spesialisasi disitu. n (CR)
Jenderal M. Assegaf me-
wakili Asosiasi Pengembang
Pembangkit Listrik Tenaga
Air (APPLTA) berharap kepada
regulator dan operator listrik
nasional (PLN) dapat memberi-
kan porsi lebih dan prioritas
M. Assegaf
bagi pengembangan PLTA.
Sekretaris Jenderal APPLTA
Pasalnya, Air potensi terbesar
ReguLaSI ebT SemOga bISa
DongKrAK inVeSTASi
Indonesia yang dapat diubah menjadi energi listrik dan menam-
bah devisa Negara. Hal ini sejalan dengan amanat Pemerintah
dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dalam PP 79 terkait
target bauran energy 23%.
Lanjut, Ia mengatakan, regulasi EBT yang telah berkali-kali
dibahas menjadi stimulus bagi investor. Maka, regulasi harus
segera diterbitkan. Menurutnya, investasi EBT tidak apple to apple
dengan pembangkit batu bara, seharusnya diperhitungkan
menggunakan benchmark international, karena secara nasional
memang seharusnya hal ini diperhitungkan. Jika biaya-biaya ini
dihitung maka listrik berbasis EBT jelas lebih murah dibanding-
kan listrik thermal/fosil dan pengembangan EBT jelas lebih
menguntungkan di masa kini dan di masa depan. n (CR)

LISTRIK Motor pEMBAnGunAn EKonoMI nAsIonAl

M enyambut HLN Ke-75 Direktur Utama
PT GeoDipa Energi (Persero) Riki F
Ibrahim menyampaikan, listrik tidak hanya
Pemerintah untuk merealisasikan
program listrik sebagai Demand Creation,
tidak lagi Demand Supply. Sehingga, listrik
sebagai penerangan saja, namun listrik untuk pembangunan ekonomi
untuk pembangunan ekonomi nasional. nasional dapat segera
Pembangunan sektor ketenagalistrikan terealisasikan bagi
hingga saat ini, sudah baik khususnya di masyarakat Indonesia.
Jawa-Bali. Di sisi lain, kelistrikan di luar Electricity Ratio
Jawa-Bali juga harus diperhatikan. Nasional tidak hanya
Lebih lajut, Riki mengatakan, listrik ke didefinisikan sebagai listrik
depan harus menggunakan energi terbaru- yang hanya untuk menerangi
kan yang ramah lingkungan serta berkelan- kebutuhan rumah tangga
jutan. Ketenagalistrikan itu harus menjadi saja tetapi sebagai motor
motor pembangunan ekonomi, zero emisi pembangunan ekonomi
agar energi fosil dapat ditingkatkan man- dalam pengurangan
faatnya menjadi pendapatan nilai ekonomi zero emisi dunia. Di
yang lebih besar seperti petrokimia, textil, akhir kalimat, Riki
farmasi dan lainnya yang dibutuhkan oleh beserta Insan
masyarakat dunia. GeoDipa
Ia juga mengingatkan supaya regulator meng-
khususnya di Kementerian ESDM dan DEN ucap-
layak untuk mengubah strategi revenue kan
nasional yang lebih berkelanjutan, agar
Ketahanan Energi Nasional dapat segera
dirasakan pewaris bangsa.
Riki berharap, BUMN yang fokus ber- selamat Hari Listrik Nasional ke-75 Riki F Ibrahim
gerak di energi terbarukan panas bumi semoga listrik bisa membangun ekonomi Direktur Utama
seperti GeoDipa menjadi kepanjangan nasional dan semakin andal. n (CR) PT GeoDipa Energi (Persero)

16 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Anwar Idris
Komisi VII
Fraksi PPP
DPR RI
TingKATKAn muTu PeLayaNaN
H ari Listrik Nasional Ke-75 sejauh ini sektor ketenagalistrikan
semakin maju perkembangannya baik pembangunan maupun
keandalannya. Komisi VII terus berupaya mendorong pemerintah
supaya lebih baik dan menciptakan harga yang merakyat.
Ia juga menyampaikan untuk PLN terus meningkatkan pelay-
anannya. Saat ini, masyarakat cukup atas pelayanan, tetapi PLN
juga harus menerima masukan dari masyarakat. Tak hanya itu,
Anggota Fraksi PPP ini mengusulkan agar pemerintah memberi
subsidi kepada golongan tertentu dan menggratiskan pemba-
yaran listrik untuk rumah-rumah ibadah karena ini dampak dari
Covid-19.
Politisi asal Aceh ini juga berharap khususnya agar kelistri-
kan di Serambi Mekkah ini terjaga keandalannya, kecukupan dan
pemerataan pasokan listrik semakin membaik, juga rasio elektri-
fikasi pun meningkat. Pasalnya Aceh menjadi salah satu lumbung
energi Nasional. Dengan listrik bisa membangun ekonomi daerah.
Tak lupa Anwar Idris mengucapkan Selamat Hari Listrik
Nasional yang ke-75 tahun, semoga kelistrikan Tanah Air semakin
andal dan membawa manfaat bagi umat. Jazakallah Khairan
Khatsiiraa. n (CR)
gAnTiKAn KonVerSi SUBSiDi liSTriK
deNgaN PLTS aTaP
Bambang Iswanto
Direktur Utama
PT Surya Energi Indotama
U ndang-undang
ketenagalistrikan
mengamanatkan energi
listrik harus tersedia dalam
jumlah yang cukup, merata,
dan bermutu. Keseriusan
pemerintah dalam memen-
uhi amanat tersebut telah
tertuang dalam Program
Listrik 35000 MW dan komitmen terhadap penyediaan energi
bersih juga telah tertuang dalam RUEN dimana pada tahun 2025
pemerintah menargetkan porsi energi terbarukan sebesar 23%.
Pemerintah tidak hanya membangun di pulau-pulau besar
www.listrikindonesia.com
MEREKA BICARA LAPSUS
MAKSiMAlKAn PoTenSi eBT
KHuSuSNya eNeRgI aNgIN
A sosiasi Energi Angin Indonesia
(AEAI) mengucapkan selamat
Hari Listrik Nasional ke-75. Agung
Hermawan mewakili AEAI melihat
sektor kelistrikan beberapa tahun
terakhir ini sudah cukup bagus de-
ngan beberapa indikasi; listrik ter-
sedia cukup, listrik mampu mendo-
rong industri, ini kondisi yang ber-
beda pada 2010 atau sebelumnya,
di mana investor yang akan berin-
Agung Hermawan
vestasi atau industri harus men-
unggu pasokan listrik. Indikasi lain
Ketua Umum AEAI
yaitu keadilan listrik yang semakin baik, terefleksi dari angka
elektrifkasi yang sudah mencapai 99 persen.
Namun, perlu dicatat masih ada PR pemerintah/PLN dan
mitranya untuk menuntaskan 100% elektrifikasi dan disparitas
kelistrikan yang terjadi. Selain itu, harus lebih mengutamakan
listrik yang bersumber pada energi terbarukan.
Dari persoalan tersebut, Asosiasi berharap agar pemerin-
tah dan PLN tetap konsisten dengan program, rencana dan
targetnya seperti yang disebut dalam RUKN/RUPTL dan Road
Map setiap jenis energi.
Dengan energi angin small scale, wind hybrid, dan teknologi
pendukung baterai/Energy Storage System, micro and smart
grid akan berkontribusi maksimal menuntaskan disparitas ini.
Karenanya, kami perlu aturan main yang “workable” dalam pe-
nyediaan listrik skala kecil di remote area dan tersedia 24 jam.
Ia mengatakan, apabila pembangkit EBT diberikan kuota
yang jauh lebih besar dari saat ini ada kemungkinan kami
dapat memproduksi listrik yang jauh lebih murah dari saat ini,
tetapi karena kuota yang diberikan kecil dan terbatas maka
berdampak pada harga produksi yang kelihatan lebih tinggi
dari yang umum terjadi.
Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berskala
besar, saya mewakili AEAI berharap pemerintah mendukung
dan mendorongnya dengan memberikan porsi yang lebih besar,
mengingat potensi energi angin yang dimiliki Indonesia cukup
besar dan tersebar di beberapa wilayah, dan perlu sama-sama
dipahami, dalam jangka panjang biaya pembangkitan dari energi
berbasis EBT termasuk angin, akan jauh lebih rendah. n (CR)
saja namun harus menjangkau ke daerah 3T dengan bersumber
pada ketersediaan energi setempat yang ada dan terus-menerus.
Target energi surya 6.5 GWp dalam RUEN dapat tercapai meng-
gantikan konversi subsidi listrik dengan cara melaksanakan pema-
sangan PLTS Atap sebanyak 60% dari jumlah pelanggan 450 VA.
Listrik sudah menjadi kebutuhan dasar dan motor utama
penggerak peradaban yang semakin dirasakan perannya. Oleh
sebab itu, di Hari Listrik Nasional ke-75, marilah kita berpikir
lebih baik lagi dalam memastikan bahwa sumber energi yang
dapat menghasilkan listrik dikelola sebaik-baiknya. Peningkatan
penggunaan EBT adalah suatu keniscayaan, jika kita ingin men-
jalani kehidupan yang lebih baik dan harmoni dengan alam dan
lingkungan kita. n (TS)
17
PT ASURANSI PERISAI LISTRIK NASIONAL

PT ANDIKA ENERGINDO
Holding & Operating Company
www.andikaenergindo.com
 HEADLINE FOKUS UTAMA
Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk
menarik diri dari Paris Agreement pada 2017, tak sedikit pihak
yang kecewa, terutama para pegiat lingkungan.
 Zuchri
tranSiSi energi
Optimalkan mOmentum Sekarang!
M
eskipun keputusan AS itu memiliki
konsekuensi serius, tetapi ternyata
banyak yang dilakukan oleh negara
bagian atau federal di AS untuk tetap con-
cern terhadap lingkungan dan perubah-
an iklim. Artinya, pemerintah daerah pun
memiliki kewenangan untuk membuat
keputusan terkait dengan komitmen dalam
penerapan energi bersih tanpa harus men-
unggu instruksi dari pemerintah pusat.
Begitu juga dengan Indonesia. Ketika
pemerintah pusat tidak cepat dalam meng-
ambil keputusan terkait dengan transisi energi
bersih, pemerintah daerah bisa mengambil
peran untuk kepentingan wilayahnya
sendiri. Pasalnya, tren ke depan sudah bisa
dipastikan terkait dengan transisi energi
bersih dan dekarbonisasi, yaitu upaya
penurunan emisi karbon atau emisi gas
rumah kaca dari sektor energi demi men-
ciptakan lingkungan yang lebih berkelan-
jutan (sustainability).
Hal itu sesuai dengan yang disampai-
kan oleh Prof. Iwa Garniwa, Rektor Institut
Teknologi PLN, bahwa tren ke depan
adalah dekarbonisasi, desentralisasi, dan
teknologi digital.
Dalam pengelolaan lingkungan dan
energi di wilayahnya misalnya, pemer-
intah daerah tidak perlu lagi menunggu
pusat, karena sudah terdesentralisasi
baik dalam pengelolaan pemerintahan
maupun dalam pengambilan kebijakan
20
terkait daerahnya.
Kemudian, konsekuensi dari dekarboni-
sasi memunculkan tuntutan adanya inovasi
teknologi untuk membuat konsumsi bahan
bakar fosil semakin efisien. Sebagai contoh,
pembangkit tua membutuhan 4.000 ton
batu bara untuk menghasilkan listrik 1 me-
gawatt (MW). Sementara, dengan teknologi
baru seperti ultra super critical (USC) hanya
membutuhkan 3.500 ton. Lebih irit bahan
bakar sehingga biaya produksi juga lebih
rendah.
Keniscayaan
Transisi energi bersih menjadi sebuah
keniscayaan. Bahkan, berbagai proyeksi
dan kajian dari lembaga kredibel, kompo-
sisi energi ramah lingkungan atau new
renewable energy akan menyalip energi
fosil (fossil fuel) pada 2030.
Sebuah keniscayaan bahwa pada
akhirnya energi fosil, seperti minyak dan
gas bumi serta batu bara akan terus me-
nyusut. Oleh karena itu, raksasa perusaha-
an migas dan perusahaan teknologi global
terus berlomba untuk berinovasi mencipta-
kan energi dan teknologi yang lebih ramah
lingkungan sekaligus sebagai mitigasi
jangka panjang untuk mengantisipasi ener-
gi fosil yang semakin berkurang.
Tren bisnis energi global sedang
mengarah pada transisi energi. Era minyak
dan gas serpih (shale oil & gas) mampu
membalikkan keadaan Negeri Paman Sam
dari net importir minyak, kini menjadi salah
satu eksportir minyak. Kemudian era energi
bersih juga menjadi fokus beberapa rak-
sasa migas global seperti BP, Total, Shell,
Chevron, dan ExxonMobil. Para vendor ter-
nama seperti General Electric dan Siemens
pun terus berpacu menelurkan berbagai
terobosan teknologi seperti turbin, gene-
rator, dan boiler yang lebih efisien serta
mulai membuat portofolio khusus untuk
pengembangan energi bersih.
Transisi energi bersih kian dipercepat
dengan pandemi Covid-19. Semua pihak
mulai berbenah sejak saat ini untuk tetap
bisa bertahan (survive) sehingga tidak ter-
lindas oleh kompetitor yang lebih cepat
dalam melakukan transisi energi.
Bahan Bakar pembangkit
Lalu bagaimana dengan pembangkit
listrik di Indonesia? Apakah sudah mulai
mengarah ke transisi energi bersih? Peme-
rintah dan PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) sedang fokus melakukan transisi
energi bersih di sektor pembangkit listrik.
Berdasarkan Rencana Usaha Penye-
diaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019—2028,
komposisi bauran energi untuk pembang-
kit listrik pada 2025 terdiri atas batu bara
(pembangkit listrik tenaga uap/PLTU)
sebesar 54,6%, gas bumi (pembangkit
listrik tenaga gas dan uap/PLTGU) 22%,
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

energi baru dan terbarukan sebesar 23%,
dan solar (pembangkit listrik tenaga
diesel/PLTD) tersisa 0,4%. Kondisi bauran
energi pada pembangkit listrik pada saat
ini adalah batubara (62,7%), gas bumi
(21,9), EBT (11,4%), dan BBM (4%).
Untuk itu, pemerintah mendorong
peningkatan penggunaan gas bumi,
energi terbarukan, dan pengurangan
bahan bakar minyak (BBM) untuk PLTD
serta pemangkasan batubara untuk PLTU.
Dalam RUPTL 2019—2028 secara
eksplisit menunjukkan komitmen dan
political will pemerintah dan PLN untuk
melakukan transisi energi bersih, yaitu
menuju target EBT 23% pada 2025.
Sementara itu, kendala yang dihadapi
dalam pengembangan EBT diantaranya
penerapan peraturan tentang tingkat
kandungan dalam negeri (TKDN), porsi
pembangkit EBT intermittent (PLTS dan
PLTB) relatif kecil. Kendala lainnya ter-
dapat daerah dengan potensi energi EBT
yang besar, tetapi demand listrik di wilayah
itu masih kecil. Oleh karena itu, ada potensi
over supply listrik di wilayah yang memiliki
sumber EBT besar sehingga ada konse-
kuensi potensi denda take or pay kepada
PLN dari pengembang listrik swasta
(independent power producer/IPP) existing.
Tidak Hanya pembangkit
Transisi energi ini tentu tidak hanya
terbatas bahan bakar pembangkit listrik,
tetapi juga pada sumber energi lainnya.
Misalnya, kini Indonesia sudah menerap-
kan bauran solar (diesel) dengan 30% bio-
diesel dari minyak kelapa sawit. Artinya,
kebutuhan bahan bakar minyak (fosil)
turun dengan suplai biodiesel dari kelapa
sawit. Tentunya ini juga sebuah transisi,
meskipun masih menjadi perdebatan
terkait dengan skala keekonomian.
Pada awal 2005 ada konversi minyak
tanah ke LPG. Konversi itu berjalan mulus.
Namun, masih menyisakan beberapa
persoalan, seperti ketergantungan 85%
impor LPG, subsidi LPG, dan lainnya.
Muncul wacana untuk mengkonversi LPG
ke listrik. Idealnya, penggunaan energi
primer (batu bara, minyak, gas) dialihkan
ke energi sekunder, yaitu listrik. Sebagai
contoh, kendaraan listrik yang dapat me-
ngurangi konsumsi bahan bakar minyak
(BBM). Selain itu, PLN sedang mencoba
untuk mengonversi LPG ke listrik dengan
memperkenalkan kompor induksi.
Jika transisi energi bersih masih ter-
bentur persoalan TKDN dan harga jual lis-
trik ke PLN, maka investasi asing itu bisa
www.listrikindonesia.com
Pengembangan EBT akan memberikan dampak
multiplier effect sangat besar bagi perekonomian nasional.
Dalam dua tahun ke depan, menjadi momentum paling
menentukan untuk menarik investasi asing.
pindah ke negara lain. Alhasil, Indonesia
tidak akan mendapatkan limpahan
investasi. Sementara itu, pemerintah dan
PLN masih berkutat soal harga listrik dari
pembangkit EBT yang masih lebih tinggi
dibandingkan dengan pembangkit berba-
han bakar fosil seperti batu bara.
UU Cipta Kerja
Komitmen pemerintah dalam transisi
energi bersih juga masih menghadapi
kendala salah satunya daya saing in-
vestasi yang menjadi faktor penentu
investor untuk menggarap energi bersih
di Indonesia atau di negara lain yang
lebih kompetitif. Investor akan memper-
hitungan tingkat pengembalian (return of
investmen/RoI). Sebagai contoh dengan
investasi US$1 juta di Indonesia bisa
menghasikan RoI 10%, tetapi di negara
X mampu menghasilkan RoI 15%, maka
investor itu akan memilih negara X dari-
pada Indonesia.
Salah satu persoalan daya saing ini
yang coba akan didobrak oleh pemer-
intah melalui Undang-Undang Cipta
Kerja (Omnibus Law). Namun, setelah
UU itu disahkan oleh Legislatif pada 5
Oktober 2020, sebagain besar elemen
masyarakat, terutama buruh, langsung
bereaksi dengan aksi turun ke jalan untuk
memprotes beleid anyar tersebut.
UU Cipta Kerja mencakup berbagai
regulasi yang selama ini sudah ada.
Namun, ruh dari UU itu terkait dengan
daya saing investasi, lapangan pekerjaan,
buruh, ke dalam suatu paket perun-
dang–undangan yang komprehensif dan
terkoordinasi di dalam suatu wadah besar
(umbrella act). Daya saing suatu negara
sangat mempengaruhi masuknya inves-
tasi baik domestik maupun asing.
Selama ini, daya saing Indonesia
masih terbentur berbagai persoalan
FOKUS UTAMA HEADLINE
seperti perizinan yang rumit, korupsi, dan
lainnya. Oleh karena itu, pemerintah men-
coba untuk mendobrak kendala-kendala
itu melalui UU Cipta Kerja.
Sementara itu, aksi turun ke jalan
bukan tanpa sebab. Jika dalam proses
pembentukan beleid itu sudah menga-
komodasi aspirasi dan kepentingan dari
kelompok–kelompok yang memiliki akses
politis, sosial, dan ekonomi, maka aksi
turun ke jalan tidak perlu terjadi.
Kelompok buruh dan pekerja meru-
pakan warga negara kita sendiri, yang
seharusnya mendapatkan perhatian dan
yang paling harus didengarkan kehendak
dan kebutuhannya. Semua pihak berharap
agar pemerintah menjamin kesejahteraan
rakyat terutama buruh serta membuka
lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Prinsip pengusaha sederhana, meng-
gelontorkan modal, balik modal, dan
dapat untung. Demikian juga prinsip
pekerja/buruh/rakyat juga sederhana
yaitu bisa mendapatkan penghasilan
cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Dua kepentingan sederhana
yang harus dipenuhi dan dijamin oleh
pemerintah sebagai regulator. Sudah
sewajarnya, regulator berada di posisi
tengah di antara dua kepentingan itu
untuk tetap seimbang.
UU Cipta Kerja terkait dengan fokus
Indonesia yang sepertinya masih dalam
persimpangan jalan dalam pengemban-
gan energi bersih. Masih ada pertimban-
gan tingkat keekonomian tarif listrik dan
juga desakan global dalam transisi energi
bersih. Namun, tren global dalam transisi
energi bersih perlu disikapi dengan serius
agar Indonesia tidak terlindas oleh
perkembangan global, sehingga Indonesia
tidak hanya jadi penonton, tetapi ikut
menjadi pemain dalam tren transisi
energi global. n
21
 HEADLINE FOKUS UTAMA

ruu energi baru terbarukan

Payung huKuM tranSiSi energi
hingga saat
ini, Dewan
Perwakilan
rakyat (DPr)
masih membahas
draf rancangan
undang-undang
(ruu) Energi
Baru dan
Terbarukan.
Kendati masih
muncul be-
berapa poin
perdebatan,
nampaknya
Badan Legislatif
sepakat untuk
menuntaskan
draf tersebut
menjadi
L
alu apa makna dari UU EBT ini bagi permintaan energi dipastikan akan terus
undang-undang pengembangan dan transisi menuju meningkat setiap tahun. “RUU EBT ini bisa
energi bersih? menjadi percepatan dalam transisi menuju
pada tahun ini. Pemerintah sebenarnya telah memiliki energi bersih. Namun, kebijakan energi
 Zuchri Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN) nasional juga harus diubah.”
yang telah mencantumkan grand design Berdasarkan PP No. 79/2014 tentang
pengembangan energi bersih. Kebijakan Energi Nasional. Target bauran
Indra Sari Wardhani, Energy Project Leader energi nasional pada 2025 adalah batu bara
Yayasan WWF Indonesia, menilai bahwa per 30%, minyak bumi 25%, gas bumi 22%, dan
2019, bauran energi bersih secara keseluru- energi baru terbarukan 23%. Sementara itu,
han baru mencapai sekitar 8,9%. Sementara di sector pembangkit listrik ditargetkan total
itu, Indonesia menargetkan bauran energi kapasitas pembangkit pada 2025 sebesar
bersih sebesar 23% pada 2025 atau tinggal 135.000 MW terdiri atas pembangkit dari
5 tahun lagi untuk mengejar target tersebut. EBT sebesar 45.000 MW.
“Kami berharap dengan UU EBT ini, Indra Sari menuturkan, waktu 5 tahun ke
target bauran energi bersih sebesar 23% depan sampai 2025 sangat sulit mengejar
pada 2025 dapat tercapai. Kemudian melalui target 23% jika tidak ada terobosan seperti
UU EBT itu, Indonesia bisa menyusun road- roadmap dan regulasi. UU EBT ini bisa men-
map pengembangan energi terbarukan dan jadi salah satu harapan pencapaian target
transisi menuju energi bersih,” ujarnya dalam 23% jika dibarengi dengan roadmap energi
diskusi tentang RUU Energi Baru Terbarukan, nasional dalam pengembangan energi hijau.
Rabu (23/9). Dia menilai ada beberapa aspek yang
Dia menjelaskan jika target bauran mempengaruhi lambatnya pengembangan
energi bersih 23% tidak tercapai, porsi energi hijau, terutama aspek political leader-
energi fosil akan semakin besar. Di sisi lain, ship.

22 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Jannata Giwangkara, Manager Program
Transformasi Energi, IESR, mengatakan
bahwa RUU EBT akan menjadi katalis,
yaitu sebagai payung hukum dalam men-
ciptakan iklim investasi energi terbarukan
yang lebih menarik bagi investor. Di sisi
lain, katanya, RUU EBT ini juga menjadi
alat untuk menurunkan porsi energi fosil.
“Kami berharap setelah iklim investasi
energi terbarukan sudah baik, kapasitas
sudah terakselerasi, by market atau pasar,
saya yakin bisa mengurangi dengan
sendirinya porsi energi fosil, sehingga
target 23% di 2025 semakin bisa tercapai
dengan baik,” ujarnya.
Jannata menuturkan selain RUU EBT,
pemerintah juga perlu merevisi RUEN
untuk menyesuaikan dengan perkembang-
an saat ini.
Mahawira Dillon, Peneliti Yayasan
Indonesia CERAH, menjelaskan RUU EBT
menunjukkan keseriusan semua pihak
terhadap transisi energi bersih.
pertemuan Menteri Energi
Sementara itu, Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
memaparkan langkah-langkah strategis
pemanfaatan energi bersih yang telah di-
lakukan Indonesia dalam The 11th Clean
Energy Ministerial Meeting and The 5th
Mission Innovation.
Indonesia, katanya, memiliki sumber
energi terbarukan yang sangat besar.
Dengan potensi energi terbarukan yang
mencapai 400.000 MW, pengaturan suplai
dan penggunaan energi menjadi penting
untuk dilakukan.
“Kami memiliki potensi energi ter-
barukan yang besar, mencapai 400 GW
[gigawatt]. Dan sangat penting bagi kami
untuk mengatur sistem pemanfaatan
www.listrikindonesia.com
energi. Kami melakukan Langkah-langkah
strategis dalam mengatur [pemanfaatan]
energi ini,” ujarnya melalui keterangan
resmi, Rabu (23/9).
Langkah pertama, lanjut dia, optimal-
isasi penggunaan sumber energi do-
mestik. Dalam hal ini adalah mendorong
penggunaan energi terbarukan, misalnya
dengan mengganti pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD) dengan sumber
energi bersih, seperti gas dan energi
terbarukan.
Kontribusi CEMS
Sementara itu, PLN berkomitmen
untuk menjaga kelestarian lingkungan
dengan cara melengkapi PLTU dengan
continuous emission monitoring system
(CEMS) yang berfungsi untuk memoni-
tor emisi secara berkelanjutan. CEMS ini
dipasang pada semua PLTU kapasitas di
atas 25 megawatt (MW) untuk melakukan
pengendalian emisi secara real time.
PLN sedang melakukan beberapa
upaya untuk menjalankan Permen LHK No.
15P/2019 yang memperketat baku mutu
emisi untuk pembangkit dengan parame-
ter gas S02 pada pembangkit diperketat
dari 750 mg per nm3 menjadi 550 mg per
nm3.
Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian
Pencemaran Udara, Ditjen Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan,
KLHK, mengatakan bahwa upaya pemerin-
tah dalam menekan emisi dari pem-
Paling lambat 5 April 2021, seluruh pembangkit
thermal sudah memasang CEMS dan terintegrasi secara
online dan real time dengan KLHK.
FOKUS UTAMA HEADLINE
bangkit thermal, termasuk PLTU, melalui
Permen LHK. No. P.15 Tahun 2019.
Menurutnya, melalui beleid itu, paling
lambat 5 April 2021, seluruh pembang-
kit thermal sudah memasang CEMS dan
terintegrasi secara online dan real time
dengan KLHK. Melalui CEMS berbasis
Internet of Things itu, katanya, pemerintah
bisa memantau secara real time emisi
dari pembangkit sehingga mempermu-
dah dalam mengambil kebijakan dalam
pengendalian emisi gas rumah kaca di
Tanah Air.
“Dari dulu mereka [pembangkit
thermal] sudah wajib memasang CEMS.
Dengan CEMS itu justru akan ketahuan
efisiensi suatu pembangkit. Saya kira PLN
tidak keberatan dengan hal ini,” ujarnya
kepada Listrik Indonesia, Senin (21/9).
Dasrul menambahkan bahwa penyu-
sunan Permen LHK No. P15/2019 itu telah
melibatkan seluruh stakeholder termasuk
PLN. “Kalau yang tanggal 5 April 2021 itu
adalah batas waktu integrasi CEMS ke
sistem online KLHK. Sekarang sudah IoT,
mau tidak mau kita mengikuti perkem-
bangan teknologi. Tidak mengirimkan
laporan dalam bentuk fisik lagi.”
Menurutnya, kewajiban pemasangan
CEMS sudah diberlakukan sejak 1995, ke-
mudian juga diperbaharui lagi pada 2008.
Selanjutnya, KLHK mengeluarkan beleid
baru tentang CEMS pada 2019 yang
memberi tenggat ke pembangkit thermal
per 5 April 2021. n
23
 HEADLINE FOKUS UTAMA
KonSorSiuM BuMn energi
memprOdukSi baterai liStrik
Tidak sedikit stakeholder yang menyangsikan target
bauran energi bersih di indonesia sebesar 23% pada
2025 bisa tercapai. Jika ingin serius mencapai target
itu, seluruh pemangku kepentingan atau triple helix
yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta harus
bahu-membahu mendorong transisi energi bersih.
 Zuchri
D
i sektor transportasi misalnya,
konsumsi bahan bakar minyak (BBM)
saat ini di kisaran 1,6 juta barel per
hari. Namun, kapasitas kilang nasional
hanya kisaran 800.000 barel per hari
sehingga harus impor BBM. Demikian juga
dengan lifting minyak yang hanya kisaran
750.000 barel per hari sehingga Indonesia
harus impor minyak mentah.
Jika pemerintah bisa mengkonversi
kendaraan konvensional BBM ke kendara-
an listrik (electric vehicle/EV), konsumsi
dan impor BBM bisa dipangkas serta bisa
menurunkan emisi dan menaikkan bauran
energi bersih melalui baterai listrik.
Konsorsium BUMN
Belum lama ini, pemerintah berencana
membentuk konsosrsium BUMN untuk
membangun pabrik baterai untuk kenda-
raan listrik. Mining Industrial Indonesia
(MIND ID) atau PT Inalum (Persero) sebagai
sub-holding pertambangan memperkirakan
holding baterai untuk kendaraan listrik akan
terbentuk dalam waktu 2 bulan ke depan.
PT Aneka Tambang Tbk. akan men-
jadi perwakilan MIND ID dalam proyek
Indonesia Battery Holding (IBH). Nilai inv-
estasi proyek pengembangan baterai dari
24
tambang nikel hingga menjadi baterai
kotak ini diperkirakan mencapai US$12
miliar atau sekitar Rp177,52 triliun.
Proyek IBH akan melibatkan tiga
BUMN, yakni MIND ID bersama dengan PT
Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Ketiganya akan membentuk perusahaan
induk di bidang bisnis baterai untuk kend-
araan bermotor listrik.
PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN
migas yang selama ini mengolah dan
menyediakan BBM, juga telah berencana
untuk transisi ke baterai listrik untuk
mengikuti tren global.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya
Sinulingga, mengatakan bahwa Pertamina
akan menjadi perusahaan BUMN energi
yang memproduksi baterai untuk keper-
luan kendaraan listrik.
Menurutnya, Pertamina akan bertrans-
formasi dari hanya penjual bahan bakar
minyak (BBM) menjadi perusahaan BUMN
yang juga menyiapkan baterai listrik seba-
gai energi bersih.
Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Presiden tentang Program Per-
cepatan Penggunaan Kendaraan Listrik
Baterai di Jalan Raya sejak setahun lalu.
Namun, populasi kendaraan berbasis
Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN
setrum masih sangat minim. Sebagian
pemain masih ancang-ancang, dan lain-
nya masih tahap pemanasan.
Program Percepatan Penggunaan
Kendaraan Listrik Baterai dituangkan
dalam Perpres No. 54 Tahun 2019, yang
diundangkan pada 12 Agustus 2019.
Perpres ini menjadi payung regulasi yang
diharapkan, tidak hanya untuk menggerak-
kan kembali gagasan kendaraan listrik, te-
tapi juga mempercepat implementasinya.
Selain itu, pemerintah sedang men-
jajaki kerja sama pembangunan pabrik
baterai. Misalnya Menteri BUMN Erick
Thohir yang sedang bernegosiasi dengan
produsen baterai kendaraan listrik dari
Korea Selatan dan China.
Sementara itu, Direktur Utama PT
Indonesia Asahan Aluminium (Inalum),
Holding BUMN Tambang, Orias Petrus
Moedak, mengatakan pihaknya bakal bek-
erja sama dengan PT Pertamina (Persero)
dan PT PLN (Persero) untuk membangun
pabrik baterai kendaraan listrik.
Kendaraan listrik menjadi tren global.
BMW Group misalnya, a kan memproduksi
modul baterai bertegangan tinggi untuk
kendaraan listrik di pabrik Leipzig, Jerman,
pada pertengahan tahun depan.
Selain itu, Indonesia bisa belajar dari
China untuk mengembangkan kendaraan
listrik di Tanah Air. Pasalnya Negeri Panda
itu berhasil jadi podusen mobil listrik.
Kebijakan pemerintah menjadi aspek
sangat penting dari solusi transportasi
berkelanjutan berbasis baterai ini. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

PeruSahaan ManufaKtur
berpacu memaSang panel Surya
Perusahaan manufaktur mulai antusias memasang
panel surya atap. Mereka memanfaatkan gedung
pabrik yang relatif besar dan luas. Selain mendukung
program pemerintah dalam memacu bauran energi
bersih, perusahaan manufaktur juga mendapatkan
portofolio dalam pengembangan energi hijau.
 Zuchri
B
elum lama ini, perusahaan minu-
man PT Coca Cola Amatil Indonesia
meresmikan PLTS atap. Coca Cola
membangun pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS) atap berkapasitas 7,13 mega-
watt (MW) di pabrik perusahaan minuman
itu yang berlokasi di Desa Sukadanau,
Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi.
Panel surya atap itu dipasang di atap
pabrik seluas 72.000 m². Coca Cola menge-
luarkan dana investasi Rp87 miliar. Solar
PV rooftop atau PLTS atap ini menjadi yang
terbesar di Asia Tenggara dan terbesar
kedua di Asia Pacific dan keempat di dunia.
Solar panel berkapasitas 7,13 MW di
atap seluas 72.000 m² dengan nilai inves-
tasi Rp87 miliar ini diklaim sebagai solar
panel terbesar di Asia Tenggara, kedua di
Asia Pasifik, dan keempat di dunia.
Menko Bidang Perekonomian RI
Airlangga Hartarto menyambut baik
terobosan energi bersih Coca Cola Amatil
Indonesia. Menurutnya, solar panel milik
Coca Cola ini mendukung target pengu-
rangan emisi gas rumah kaca sebesar
314 juta ton atau setara dengan 7.000
kendaraan selama satu tahun.
Setelah berhasil memasang panel
surya atap (Solar PV Rooftop) di pabriknya
di Bekasi, Jawa Barat, PT Coca-Cola Amatil
Indonesia akan melanjutkan pemasangan
www.listrikindonesia.com
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
atap di pabrik lainnya yang berlokasi di
Medan, Semarang, dan Surabaya.
Presiden Direktur Coca-cola Amatil
Indonesia Kadir Gunduz mengataan peng-
gunaan atap panel surya dalam fasilitas
pabriknya bertujuan untuk mengurangi
jejak karbon dari proses produksi.
Selain Coca-Cola, manufaktur lain
yaitu produsen air minum dalam kemasan
(AMDK) PT Danone Indonesia (Aqua) juga
meresmikan PLTS atap berkapasitas 2.912
KWp di Pabrik Danone-AQUA yang berlo-
kasi di Klaten, Jawa Tengah.
Danone Indonesia telah menyatakan
komitmen untuk menggunakan teknologi
panel surya (solar panel) dengan total
kapasitas sebesar 5.674 KWp pada 2020.
Selain itu, Danone terus berupaya menin-
gkatkan kapasitas panel surya atap (solar
PV rooftop) tersebut ke depannya.
Grup WIlMAR
Sementara itu, PT Mentaya Sawit
Mas, anak usaha di bawah Grup Wilmar,
memberikan bantuan 80 unit Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) kepada
masyarakat Desa Kawan Batu, Kabupaten
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Menurut dia, bantuan tersebut meru-
pakan program tahunan yang digulirkan
FOKUS UTAMA HEADLINE
kepada lima desa binaan yang berada di
sekitar wilayah operasional perusahaan,
yaitu Desa Kawan Batu, Baampa, Panda
Durian, Tanjung Bantur, dan Pahirangan.
Selain bantuan PLTS, PT Mentaya Sawit
Mas juga menyalurkan bantuan berupa
bedah rumah dan pembangunan infra-
struktur. Pihaknya juga menyerap masyara-
kat setempat untuk bekerja di perusahaan.
Selama ini, sebagian besar masyarakat
di sekitar operasional perusahaan masih
menggantungkan hidupnya dari alam.
Komisaris Wilmar Group, Master
Parulian Tumanggor mengatakan bahwa
pihaknya terus membantu masyarakat
sekitar wilayah perkebunan kelapa sawit.
Bantuan CSR itu bisa dalam bentuk
apapun, seperti panel surya untuk warga
di perdesaan yang belum mendapatkan
akses listrik dari PT PLN (Persero).
“Masih ada beberapa kampung atau
perdesaan yang selama ini belum men-
dapatkan akses listrik. Oleh karena itu,
kami terus membantu agar masyarakat
bisa menikmati listrik, salah satunya
bantuan panel surya dan biaya penyam-
bungan listrik kepada warga. Itu semua
bertujuan untuk mencapai target pemer-
intah elektrifikasi 100% dan meningkat-
kan energi bersih,” ujarnya kepada Listrik
Indonesia, Senin (5/10).
Selain Coca-Cola, Danone, Wilmar, ke
depan dipastikan masih banyak lagi peru-
sahaan manufaktur yang memasang PLTS
atap. Pasalnya, selain untuk efisiensi biaya
energi listrik, pemasangan panel surya
juga memberikan citra prositif kepada
perusahaan yang telah peduli terhadap
energi bersih sekaligus mendukung
program pemerintah dalam mendorong
bauran energi bersih. n
25
 HEADLINE FOKUS UTAMA

Jadi credit pOint, pln FOkuS

PaDa KecuKuPan Dan KeanDaLan PaSoKan LiStriK

Agung Murdifi
Executive Vice President
Corporate Communication and CSR
PT PLN (Persero)

Geliat pertumbuhan listrik terus dipacu Pemerintah, MW dalam proses perencanaan. Kemudian
pembangkit listrik milik swasta yang telah
seperti megaproyek kelistrikan 35 GW dan rasio beroperasi sebesar 4.649 MW.
elektrifikasi 100 persen. PLN, sebagi entitas jasa Sedangkan yang masih dalam proses
konstruksi sebesar 15.130 MW dan yang
pelayanan kelistrikan berupaya mendukung program sudah terkontrak namun belum memulai
proses pembangunan sebesar 6.878 MW.
tersebut. Pasalnya, ketersedian dan keandalan Seluruh proyek dalam program pemba-
pasokan listrik bagi masyarakat menjadi credit point ngunan ini, PLN mentargetkan selesaikan
pada 2025, dengan menyesuaikan demand
PLN ditengah pandemi covid-19. yang ada.
 TuriMAN SofyAN Selain itu, PLN juga terus membangun
jaringan transmisi dan distribusi guna

P T Perusahaan Listrik Negara (PLN)

memastikan seluruh sistem kelistri-
kan besar di Indonesia dalam kondisi
cukup. Dalam lima tahun terakhir, terjadi
perubahan signifikan dalam pemenuhan
kebutuhan listrik bagi pelanggan. Pada
tahun 2015, sebanyak 11 dari 22 sistem
kelistrikan besar mengalami defisit dan
terbatas, ehingga PLN tak mampu me-
menuhi kebutuhan pelanggan.
Perubahan mulai terasa sejak tahun
2017, ketersediaan pasokan listrik ini
didukung oleh beroperasinya pembangkit
listrik dari program 35.000 Mega Watt
(MW). Secara akumulasi program 35.000
MW dan 7.000 MW total yang sudah tere-
alisasi sebesar 14.792,5 MW.
Khusus program 35.000 MW, PLN
mencatat progress proyek pembangunan
pembangkit yang telah beroperasi men-
capai 8.137 MW atau sebesar 23 persen.
Untuk proyek yang telah memasuki tahap
konstruksi 63 persen atau sebesar 18.941
MW sedang dalam proses konstruksi.
Sebagian besar sudah dalam tahap
konstruksi. Proyek yang sudah terkontrak
namun belum mulai proses pembangun-
an mencapai 6.878 MW atau 20 persen.
Sementara yang dalam tahap pengadaan
sebesar 829 MW atau 2% dan tahap
perencanaan sebesar 734 MW atau 2%.
Progres tersebut terdiri dari pembangkit
yang dibangun oleh PLN dan swasta
(Independent Power Producer/IPP).
Secara rinci, PLN telah menyelesaikan
pembangkit mencapai 3.488 MW yang telah
beroperasi memperkuat sistem kelistrikan.
Sedangkan yang masih dalam proses kon-
struksi sebesar 3.811 MW, sebesar 829 MW
dalam tahap pengadaan, dan sebesar 734
menyalurkan listrik dari pembangkit ke
pelanggan. Hingga akhir kuartal 1 tahun
2020, total panjang jaringan transmisi yang
telah beroperasi mengalami peningkatan
sepanjang 259,3 kilometer sirkuit (kms)
dari 59.817 kms pada tahun 2019 menjadi
60.076,3 kms.
Penambahan kapasitas Gardu Induk
sebesar 1.660 Mega Volt Ampere (MVA) dari
148.671 MVA pada tahun 2019 menjadi
150.331 MVA. Dalam proses pembangunan
transmisi, tantangan terbesar yang dihadapi
PLN adalah proses pembebasan lahan.
Jadi penggerak Ekonomi
Executive Vice President Corporate
Communication and CSR PLN Agung Murdifi,
mengatakan dengan tercukupinya pasokan
listrik, PLN kini terus mendorong pening-
katan rasio elektrifikasi dan berupaya

26 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


agar listrik terus menjadi penggerak roda
ekonomi. Berbagai kemudahan dihadirkan
oleh PLN untuk meningkatkan konsumsi
listrik, khususnya untuk meningkatkan
produktifitas. Harapannya listrik akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan perekonomian bangsa.
“Kalau dulu kita hanya fokus pada
penambahan pasokan listrik dan rasio
elektrifikasi, hari ini kita pastikan, listrik
siap menjadi penggerak roda ekonomi.
Dengan daya listrik yang cukup ini men-
jadi credit point, kami pastikan siap men-
dukung pelaku bisnis dan industri yang
ingin berinvestasi di Indonesia,” tegas
Agung, kepada Listrik Indonesia, melalui
aplikasi Zoom, beberapa waktu lalu.
Untuk mendukung hal tersebut,
PLN juga telah mengubah paradigma
dari electricity supply driven menjadi
demand driven. Pembangunan infrastruk-
tur kelistrikan akan disesuaikan dengan
keberadaan kebutuhan listrik.
Memasuki usia ke-75 Tahun, PLN mel-
akukan transformasi dengan mengangkat
tema “Power Beyond Generation”. Melalui
empat pilar yang diusung yaitu, Lean,
Green, Innovative, dan Customer Focused,
PLN berupaya meningkatkan kinerja
perusahaan yang dapat berdampak pada
layanan pelanggan. “Dalam waktu dekat,
yang menjadi bagian dari transformasi
PLN, kami akan meluncurkan aplikasi New
PLN Mobile. Aplikasi yang akan memu-
dahkan pelanggan untuk mendapatkan
layanan PLN,” ucap Agung.
Sementara, lanjut dia, upaya mening-
katkan rasio elektrifikasi juga terus dila-
kukan. Pembangunan jaringan distribusi,
khususnya untuk melistriki wilayah ter-
pencil, dengan tantangan kondisi geografi
dan akses yang sulit membuat pengi-
riman material sulit dilakukan. Meskipun
demikian, PLN terus berkomitmen untuk
melistriki seluruh pelosok nusantara.
Data Kementerian ESDM yang terdapat
pada situs resminya menyebutkan bahwa
hingga September 2020, angka rasio
elektrifikasi nasional telah mencapai 99
persen. Artinya, 99 persen rumah tangga di
Indonesia sudah menikmati aliran listrik.
“Kami terus berupaya melistriki hingga ke
seluruh pelosok negeri. Meskipun banyak
tantangan, program listrik desa kami terus
jalankan,” tambah Agung.
Saat ini, PLN telah membangun dan
mengelola pembangkitan beberapa
kapasitas terpasang sebesar 58.873 MW,
transmisi sepanjang 55 ribu kilometer
sirkuit, dan Gardu Induk sebesar 133
www.listrikindonesia.com
ribu volt ampere (VA). PLN memiliki aset
sekitar Rp1.600 triliun.
Tingkatkan layanan pelanggan
Untuk mengurangi dampak akibat
pandemi dengan diperlakukannya PSBB,
terkait peningkatan pelayanan, PLN me-
mastikan petugas pencatat meter akan
melakukan pencatatan meter secara
langsung ke rumah pelanggan pascabayar
dengan tetap memperhatikan Pedoman
Pencegahan Pengendalian Covid-19 Ke-
menterian Kesehatan RI untuk antisipasi
penyebaran Covid-19. “Kami pastikan petu-
gas PLN akan tetap melakukan pencatatan
meter ke rumah pelanggan. Hal ini dilaku-
kan untuk memastikan kesesuaian tagihan
rekening listrik dengan penggunaan listrik
oleh pelanggan,” ungkap Agung.
Selain itu, PLN juga menyiapkan layan-
an Lapor Stand Meter Mandiri (Meter
Mandiri) melalui aplikasi WA Messenger
PLN 123 dengan nomor 08122123123,
pelaporan mandiri pelanggan bisa dilaku-
kan pada tanggal 24-27 setiap bulannya.
Pelaporan mandiri pelanggan yang valid
akan dijadikan prioritas utama dasar
perhitungan rekening listrik. “Jadi kalau
pelanggan mengirimkan angka stand kwh
meter dan kami nyatakan valid, kami akan
menggunakan laporan tersebut sebagai
dasar perhitungan rekening. Meskipun
petugas catat meter mengunjungi rumah
pelanggan,” imbuh Agung.
Pilihan terakhir, jika lokasi rumah pe-
langgan tidak bisa didatangi oleh petugas
dan pelanggan tidak mengirimkan laporan
mandiri melalui WhatsApp, PLN akan meng-
gunakan rata-rata 3 bulan sebagai dasar
perhitungan rekening listrik. Implikasinya
akan ada penyesuaian tagihan rekening
listrik ketika nantinya petugas PLN mela-
kukan pencatatan meter ke rumah pelang-
gan tersebut. Namun demikian, akan ada
pemberitahuan tertulis terlebih dahulu.
Agung menambahkan, tidak menutup
kemungkinan, potensi pelanggan tidak ter-
baca masih ada, karena ada wilayah yang
ditutup karena protokol Covid-19, atau rumah
terkunci atau rumah kosong, tentu kami
tidak bisa melakukan pencatatan. “Jika de-
mikian kami akan menggunakan rata-rata
3 bulan sebagai dasar tagihan rekening
listrik. Namun petugas kami akan membe-
rikan surat pemberitahuan,” jelas dia.
Untuk pembayaran listrik atau pembe-
lian token, PLN juga mengimbau pelang-
gan untuk memanfaatkan layanan online
dalam melakukan pembayaran tagihan
atau pembelian token listrik. Pembayaran
FOKUS UTAMA HEADLINE
Saat ini yang menjadi
credit point PLN adalah
hampir semua sistem besar
kelistrikan di Indonesia
sudah mampu mencukupi
suplai listrik dan andal.
listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa
harus mendatangi kantor PLN. Di antara-
nya melalui ATM, Internet Banking, SMS
Banking, Aplikasi Dompet Digital (E-Wallet)
seperti Link Aja, Gopay, dan sebagainya
ataupun melalui aplikasi E-Commerce se-
perti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan
sebagainya.
“Tidak hanya pembayaran, pelanggan
PLN juga dapat memaksimalkan pelayanan
online melalui Contact Center PLN 123
ataupun aplikasi PLN Mobile, baik untuk
layanan informasi tagihan, sambung baru,
perubahan daya, penyambungan sementara
maupun pengaduan pelanggan,” kata dia.
PLN mendukung penuh keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) terkait penurunan tarif adjustment
untuk pelanggan golongan rendah, seperti
yang termuat dalam Surat Menteri ESDM
kepada Direktur Utama PT PLN (Persero)
tanggal 31 Agustus 2020. “Harga per/
KWh untuk tarif golongan rendah yang
sebelumnya 1.467/kWh, kini turun men-
jadi 1.444,70/kWh atau turun 22,5/kWh.
Penetapan ini berlaku untuk bulan Oktober
sampai Desember 2020,” ujarnya.
Agung mengungkapkan listrik sudah
menjadi kebutuhan dasar masyarakat saat
ini. Seluruh aktivitas masyarakat ditopang
oleh pasokan listrik. “Dengan adanya penu-
runan ini, Pemerintah dan PLN ingin mem-
berikan ruang untuk pelanggan golongan
rendah agar dapat lebih banyak meman-
faatkan listrik untuk menunjang kegiatan
ekonominya dan dalam kegiatan kesehari-
annya,” jelas dia.
Dirinya menambahkan, penurunan tarif
bagi Golongan rendah ini tidak menyer-
takan syarat apapun. “Silahkan nikmati
penurunan tarif ini. Gunakan listrik PLN
dengan nyaman dan tentu saja aman.
Pelanggan yang mendapatkan penurunan
tarif listrik, yaitu golongan R-1 TR 1300VA,
R-1 TR 2200 VA, R-2 TR 3500 VA -5500 VA,
R-3 TR 6600 VA, B-2 TR 6600 VA – 200 kVA,
P-1 TR 6600 VA sd 200 kVA, dan P-3 TR,”
pungkas Agung. n
27
 HEADLINE FOKUS UTAMA

Mimpi PT Sumber Energi Sukses Makmur

Membangun Ekosistem
Mobil Listrik Terintegrasi
Orang tua menjadi salah satu faktor penting yang bisa menentukan
arah anak-anaknya. Selain tentunya inisiatif dari anak-anaknya
sendiri yang perlu didukung oleh orang tua. Demikian juga dengan
pemerintah sebagai orang tua yang bisa memberikan arahan
dan dukungan kepada investor yang ingin mengembangkan
kendaraan listrik di Tanah Air. Dukungan dari pemerintah
sangat penting dalam pengembangan electric vehicle
atau kendaraan listrik.
Zuchri

V
olume kendaraan listrik di dunia
terus bertambah setiap tahun.
Namun, progres kendaraan listrik
di Indonesia, baik roda dua maupun
roda empat, masih berjalan lambat.
Pemerintah China misalnya, sangat
mendukung pengembangan kendaraan
listrik. Berdasarkan data International
Energy Agency (IEA), China saat ini
berada di posisi terdepan dalam peng-
gunaan kendaraan listrik. Data per akhir
Juni 2019 menunjukkan bahwa hampir
separuh dari populasi mobil listrik dan
99% populasi bus listrik dunia berada
di China, juga mendominasi pasar global
untuk kendaraan listrik kecepatan
rendah dan kendaraan listrik roda dua.
Bahkan, sempat muncul wacana untuk
melarang penjualan kendaraan ber-
bakar fosil mulai 2040, sebagai upaya
mempercepat peralihan penggunaan
kendaraan listrik yang lebih ramah
lingkungan dan rendah emisi.
Kendaran listrik ini sangat sejalan
dengan visi Indonesia untuk mening-
katkan bauran energi (energy mix), yaitu
transisi dari energi fosil ke energi bersih
yang terbarukan. Selain itu, kendaraan
listrik diharapkan mampu menurunkan
emisi karbon secara signifikan. Bahkan,
kendaraan listrik ini bisa mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap
impor BBM dan minyak mentah.
Saat ini, Indonesia masih menjadi net
importer minyak mentah dan BBM.
Selain itu, lifting minyak
diproyeksikan terus turun
karena ada penurunan
produksi secara alamiah
(natural decline) blok migas.
Salah satu perusahaan yang
membaca potensi besar itu
adalah PT Sumber Energi
Sukses Makmur (SESM), se-
buah perusahaan energi dan
pertambangan terintegrasi
dari hulu-hilir yang mulai
fokus dalam pengembangan
energi baru dan terbarukan
(renewable energy) dan
kendaraan listrik.
PT SESM memiliki beberapa
divisi usaha, yaitu pertam-
bangan mineral dan batu
bara, trading komoditas
pertambangan mineral dan batu bara, “Kalau kita tidak memulai [pengem-
divisi pengembangan pembangkit bangan electric vehicle], maka
listrik dari energi terbarukan terutama infrastruktur tidak akan terbangun
panel surya dan mikro hidro, serta cepat, ini seperti pembangunan
divisi pengembangan kendaraan listrik ekosistem kendaraan listrik. Kita
(electric vehicle/EV). bangun mobil listrik dulu. Kemudian
sambil berjalan, kita bangun solar farm
Presiden Direktur PT Sumber Energi
[pembangkit listrik tenaga surya/PLTS]
Sukses Makmur Zulifan Mirza
di kota-kota besar dulu seperti Jakarta,
mengatakan bahwa kendaraan
kemudian solar farm di pinggiran kota,”
listrik harus terus dipacu. SESM
ujar pria yang akrab disapa Ivan ini
membentuk usaha patungan (joint Ifan melalui
kepada Majalah Listrik Indonesia
venture) dengan Zhejiang Sunshine
Zoom Meeting, Senin (14/9).
Co. Ltd. Untuk menggarap pasar mobil
listrik di Indonesia yang masih sangat PTSESM menggandeng pabrikan
potensial. kendaraan listrik dari China, Zhejiang

28 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 FOKUS UTAMA HEADLINE

Sunshine, untuk membangun pabrik belah pihak akan membicarakan detail

perakitan mobil listrik di Batam, Provinsi
Kepulauan Riau. Pabrik perakitan
(assembling) kendaraan listrik itu
segera dibangun di atas lahan seluas 10
hektare. Ivan
Ifan menambahkan pemilihan
lokasi di Batam untuk mempermudah
ekspor kendaraan listrik tersebut dan
distribusi ke wilayah dalam negeri.
“Setelah pembicaraan [SESM dan
Zhejiang Sunshne] sekitar 6 bulan,
akhrinya kami menandatangani MoU
[memorandum of understanding]
pembangunan pabrik perakitan mobil
listrik di Batam,” ujarnya.
Dia menuturkan, setelah MoU itu, kedua
kontrak dan hal-hal komersial. “Kami
akan shortcut di akhir tahun ini untuk
kontrak komersial, yaitu melihat lebih
lanjut dan detail. Kemudian, proses
pembangunan fasilitas assembly
sekitar 1 tahun. Kami menargetkan
pada Oktober 2021 atau awal 2022,
mobil listrik kami sudah mengaspal di
jalan. Untuk distribusi dan sudah ada di
market kemungkinan awal 2020.”
Ivan
Ifan menuturkan PT SESM sudah
mendapatkan mitra yang menyiapkan
lahan 10 ha di Batam. Adapun, in-
vestasi pembangunan fasilitas
assembly sebagain besar

Zulifan Mirza
Presiden Direktur
PT Sumber Energi Sukses Makmur

ditanggung oleh Zhejiang Sunshine.
“Bahkan setelah launching MoU kerja
sama SESM dan Zhejiang Sunshine,
bank ekspor dari negara partner
[China] langsung koordinasi, minta time
schedule. Partner kami akan mendapat-
kan modal kredit dari bank China.
Bagi kami, itu sangat menguntungkan
karena perbankan dari negara itu juga
mendukung.”
Infrastruktur Charging Station
Dia menjelaskan PT SESM akan
bekerja sama dengan outlet, stasiun
pengisian bahan bakar umum (SPBU),
dan minimarket lain untuk penukaran
baterai. SESM akan mengisi baterai itu
menggunakan listrik dari panel surya
yang dibangun perusahaan. Bukan
berasal dari fossil fuel. Jadi, kendaraan
listrik itu sangat rendah emisi dan diisi
dengan listrik dari panel surya.
Terkait dengan kesiapan infrastruktur,
Ivan menjelaskan bahwa pemerintah
akan
Ifan mendorong pengembangan
charging station. Bahkan, BUMN
seperti PT Pertamina (Persero) pun
bisa membangun stasiun pengisian
listrik sehingga PT SESM bisa ikut
bekerja sama.
“Pada tahap awal, kami akan membang-
un solar farm dan sistem distribusi
baterai agar bisa digunakan di beberapa
titik di kota tersebut. Mobil itu bisa di-
charge di rumah juga di jalan-jalan.”
Menurutnya, PT SESM akan melihat
ekosistem infrastruktur kendaraan
listrik termasuk penukaran baterai,
pengisian baterai dari solar farm, dan
charging station sesuai dengan skala
keekonomian.
Kemudian, lanjutnya, setelah membang-
un pabrik perakitan kendaraan listrik,
perusahaan akan masuk ke sektor hilir

www.listrikindonesia.com 29
 FOKUSUTAMA
HEADLINE FOKUS
HEADLINE UTAMA
berikutnya, yaitu pembangunan
pabrik baterai litium. Ivan
Ifan menilai
bahwa Indonesia memiliki sumber
nikel sangat besar. Pemerintah juga
mendorong penghiliran biji nikel
seperti salah satunya untuk diolah
menjadi bahan baku baterai.
Holding BUMN tambang, yaitu
Mining Industry Indonesia (MIND
ID) juga sedang mengembangkan
katoda sebagai bahan baku baterai.
Ivan
Ifan memaparkan, PT SESM
memilih kendaraan listrik low speed
dengan harga ekonomis yang bisa
dijangkau oleh masyarakat, bukan
luxury car. “Karakter pemlihan
kendaraan masyarakat Indonesia,
banyak seater sehingga bisa
bawa naggota keluarga. Itu kunci
sukses beberapa industri mobil di
Indonesia,” kata Ivan.
Ifan.
Dia menyadari bahwa akan ada
beberapa kendala di lapangan,
seper ti after sales service, akses
baterai yang lebih mudah atau
charging station yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. “Dasar
kami membangun PLTS industri
hilir memindahkan energi yg sudah
ditampung menjadi baterai. Satu
keyakinan bahwa penetrasi market
mudah kami lakukan. Tentunya
kami meihat bagaimana pemerintah
mendorong kebijakan mobil listrik.”
Ivan menargetkan PT SESM dapat
Ifan
menjual mobil listrik pada tahun
pertama sebanyak 10.000 unit di
Indonesia, yaitu diperkirakan mulai
awal 2022. Selain roda empat, kat­
anya, SESM juga mengembangkan
sepeda motor listrik melalui cucu
perusahaan. “Roda dua akan dimulai
30
28
sekitar Oktober 2020. Portofolio kami
ke energi bersih dan terbarukan.”
Selain kendaraan listrik, SESM sudah
focus dalam pengembangan panel
surya, termasuk pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS) terapung di Danau
Toba serta mikro hidro. Bahkan, ke
depan SESM akan menggabungkan
PLTS dan pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) atau sistem pembangkit
hybrid antara surya dan angin.
Direktur Independent Power Producer
& Renewable Energy PT SESM M.
Hamza Rasyidi menjelaskan SESM dan
Zhejiang Sunshine membentuk usaha
patungan untuk membangun assembly
mobil listrik di Batam. “Kami dahului
dengan perakitan, nanti selanjutnya ada
transfer teknologi.”
Menurutnya, untuk membangun
kendaraan listrik sendiri dari awal
membutuhkan investasi sangat besar.
“Kami juga bekerja sama dengan ITB,
intinya EV [electric vehicle] untuk
menjalankan itu di baterai, itulah sedang
kami garap.”
3 Perusahaan Berminat
Hamza menuturkan bahwa sudah
ada 3 perusahaan pemegang dealer
sudah mulai berminat untuk kerja sama
dengan SESM dalam distribusi produk
mobil listrik SESM. Bahkan, katanya,
SESM sudah mulai membangun jaringan
pemasaran dan mengkalkulasi potensi
pasar mobil listrik. “Intinya progres kerja
samanya [dengan Zhejiang Sunshine]
seperti apa, yang krusial di situ.”
Menurutnya, PT SESM dan Zhejiang
Sunshine telah membentuk usaha
patungan untuk merakit mobil listrik.
“Jadi, nanti kita segmen yang akan
kami garap murni urban vehicle.
Jadi, model seperti smart fortwo,
2 seater sama seat belakang
untuk anak­anak. Satu lagi
model subcompact 5 passenger
[penumpang],” ujar Hamza.
Hamza menjelaskan daya mampu
baterai untuk jarak sekitar 300 km
setiap charging penuh, tetapi jarak
tersebut masih perhitungan mobil
free weight.
Dia menambahkan, dari sisi harga,
kedua model mobil listrik yang akan
dirakit SESM tidak terlalu mahal
karena cenderung seperti mobil low
cost green car (LCGC). Bahkan,
Zhejiang Sunshine, katanya, telah
mengekspor kedua model mobil
listrik itu ke Amerika Serikat.
Hamza berharap agar ada kebijakan
dari pemerintah seperti insentif
untuk kendaraan listrik sehingga
bisa mendorong mobil listrik lebih
kompetitif dibandingkan dengan
kendaraan konvensional. “Untuk
charging station, ada dari ide kerja
sama dengan gerai ritel modern
untuk memudahkan pengguna EV
mencari charging station. Produsen
charging station juga sudah banyak,
kami akan menawarkan kerja sama
juga.”
Menurutnya, teknologi mobil listrik
lebih sederhana dibandingkan
teknologi mobil konvensional. Hal
ini menjadi kesempatan besar bagi
Indonesia untuk mengembangkan
kendaraan listrik. “Intinya semua
ada di Indonesia, baterai ada,
nikel banyak, material ada, tinggal
bagaimana kemauan ini didorong
oleh pemegang regulasi.”
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
Edisi 75 | 2020
 FOKUS UTAMA HEADLINE

Menanti ProgreS PLtS teraPung

terbeSar di aSia tenggara
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan menyangkut hajat orang banyak bisa
dilakukan relatif cepat apabila dikomuni-
Terapung cirata berkapasitas 145 megawatt (MW) di kasikan secara tepat.
Waduk cirata, Purwakarta, Jawa Barat belum memulai Menteri LHK pun langsung mengecek
di internal terkait izin tersebut. Ternyata
tahap konstruksi. Padahal, proyek pembangkit tenaga usulan resminya belum masuk ke KLHK
sehingga perizinan itu akan dicek kembali.
surya terbesar di Asia Tenggara itu sudah dirancang Proyek PLTS terapung Cirata ini
sejak 2017. Proyek pembangkit energi terbarukan itu diawali dengan proses pemilihan mitra
mulai 7 April 2019 dengan pengambi-
dikerjakan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan lan dokumen Term of Reference (TOR)
perusahaan energi asal uni Emirat Arab Masdar. dan Berita Acara Rapat Penjelasan
 Zuchri (Aanwijzing) pada 15 April 2019. Melalui
proses tender itu, Masdar menjadi

P
T PJB Investasi (anak usaha PJB)
dan Masdar akan investasi sekitar
US$129 juta atau sekitar Rp1,9
triliun (kurs Rp15.000 per US$) dalam
pembangunan panel surya terapung
tersebut.
PJB akan segera mewujudkan PLTS
Terapung Cirata 145 MW di Waduk Cirata
sekitar 2 tahun ke depan atau beroperasi
pada akhir 2022.
Pada 18 September 2019, PJB
dan Masdar menandatangani Head of
Agreement. Kemudian dilanjutkan dengan
penandatanganan Consortium Agreement
antara PT PJB Investasi dengan Masdar
pada 14 November 2019.
Sementara itu, perjanjian jual beli
listrik (power purchase agreement/PPA)
ditandatangani pada 12 Januari 2020 di
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
PLTS Terapung Cirata dikembangkan
oleh PT PJB melalui anak usahanya PT
PJB Investasi dengan kepemilikan saham
sebesar 51%, sedangkan Masdar, anak
usaha Mubadala dari Uni Emirat Arab
sebesar 49%.
Pembangkit yang dikelola oleh PT
Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar
Energy (PMSE) ini direncanakan akan
beroperasi secara komersial (commercial
operate date/COD) pada November 2022.
Belum lama ini, pihak Masdar
didampingi Duta Besar Indonesa untuk
UEA Husin Bagis melakukan audiensi
dengan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Siti Nurbaya.
Audiensi tersebut untuk menindak-
lanjuti izin pinjam kawasan hutan untuk
proyek PLTS terapung tersebut.
Husin Bagis mengatakan proses izin
pakai kawasan hutan cukup panjang dan
membutuhkan waktu cukup lama. Namun,
Siti Nurbaya menyampaikan bahwa
proses penyediaan lahan untuk objek vital
pemenang dan menjadi mitra PJB dalam
pembangunan panel surya tersebut.
Sebetulnya, PLTS Cirata pada awalnya
merupakan proyek kerja sama antar peme-
rintah yakni Indonesia dengan Uni Emirat
Arab. Masdar pun menjadi perusahaan
yang ditunjuk oleh Uni Emirat Arab. Namun,
untuk memenuhi sistem good corporate gov-
ernance (GCG), seleksi kepada peserta lain
yang berminat juga tetap dilakukan.
Masdar kemudian memperoleh
hak right to match atau hak menyamai
tawaran terhadap pemenang dari proses
seleksi. Dengan hak right to match,
Masdar diminta memberikan penawaran
terbaik berdasarkan proposal dari peserta
terbaik hasil seleksi.
Proyek PLTS terapung pertama di
Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara
ini perlu cepat direalisasikan sebagai wujud
keseriusan pemerintah dalam mendorong
transisi energi bersih di Tanah Air. n

www.listrikindonesia.com 31
 HEADLINE FOKUS UTAMA
Sejalan dengan visinya
sebagai perusahaan
energi kelas dunia yang
peduli lingkungan.
Emiten tambang batu
bara PT Bukit Asam
Tbk, semakin gencar
melakukan diversifikasi
bisnis ke energi
terbarukan salah satunya
Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS).
 cANDrA WiSESA
B
elum lama ini PT Bukit Asam Tbk
(PTBA) membangun PLTS di atap
gedung Airport Operation Control
Center (AOCC) Bandara Soekarno Hatta,
Tangerang, Banten. Sebanyak 720 panel
terpasang di atap gedung AOCC dengan
menghasilkan listrik berkapasitas 241
kilowatt peak (kWp). PLTS ini merupakan
terbesar yang dipasang di bandara di
Indonesia dengan sistem atap (rooftop)
atau kedua terbesar di ASEAN, setelah
Bandara Changi, Singapura (250 kWp).
Pembangunan ini bekerja sama dengan
PT Angkasa Pura II dan menggandeng
anak usaha PT LEN Industri, yakni PT
Surya Energi Indotama dengan nilai inv-
estasi total sekitar Rp2,8 miliar Rupiah.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam
Tbk, Apollonius Andwie C. mengatakan,
bahwa perusahaan dengan tagline “Beyond
Coal” mencoba diwujudkan dengan
melakukan diversifikasi bisnis dan industri
hilirisasi batu bara, juga menjalankan
amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2007, di mana pemerintah menargetkan
bauran energi baru dan terbarukan men-
capai 23% pada 2025 dan 30% pada 2030.
“Pembangunan PLTS ini sebagai
bentuk mendukung pemerintah dalam me-
nyediakan energi ramah lingkungan untuk
rakyat Indonesia. Tentunya PTBA juga
berkoordinasi dengan PLN dalam pengem-
bangan energi terbarukan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Proyek PLTS di
Bandara Soekarno-Hatta sejalan dengan
cita-cita PT Angkasa Pura II untuk
menghadirkan Green Airport di Indonesia.
Menurutnya, dipilihnya pemasangan
PLTS Bandara Soetta karena merupakan
32
BuKit aSaM PerLuaS
biSniS energi terbarukan
bandara terbesar di Indonesia. Nantinya,
diharapkan bisa mendorong bandara lain
untuk mengadopsi energi terbarukan
melalui PLTS.
Pollo juga menyatakan, PTBA ingin
mengambil bagian dalam roadmap pe-
ngembangan PLTS. Ada beberapa proyek
PLTS yang tengah dilakukan studi kelaya-
kannya. Tak hanya di Bandara, namun juga
menyasar bekas lahan tambang seperti
milik PTBA di Ombilin, Sumatera Barat.
“Beroperasinya PLTS ini, bukti komit-
men PTBA dan AP II dalam mewujudkan
sinergi BUMN,” tuturnya.
Tak hanya membangun PLTS di ban-
dara, PTBA melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR) juga pernah
membangun PLTS yang diperuntukkan
pompa irigasi, seperti PLTS Irigasi Per-
sawahan, Lampung memasang 140 panel
surya, PLTS Irigasi Tanjung Raja berkapa-
sitas 18,7 kW, PLTS Irigasi Talawi, Sawah-
lunto berkapasitas 16,5 kW, dan PLTS
untuk Yayasan Az-Zawiyah di Desa Tanjung
Batu, Kabupaten Ogan Ilir sebesar 6 kWp.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, selain
proyek PLTS PTBA turut berkontribusi
pada renewable energy lainnya melalui
anak perusahaan yang bergerak di bidang
Investasi Energi yaitu PT Bukit Energi
Investama telah menjajaki beberapa pem-
bangkit listrik berbasis angin dan air.
Bagi Pollo transisi energi merupakan
komitmen bersama negara-negara di
dunia, menyediakan energi yang lebih
ramah lingkungan untuk penduduk
di bumi. Di Indonesia sendiri baik itu
Undang-undang dan regulasi turunannya
yang saat ini tengah dikaji bersama oleh
Apollonius Andwie C.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam, Tbk
para stekhoder. PTBA meyakini peluang
untuk berbisnis di energi terbarukan
cukup besar, terlebih melihat potensi
energinya yang melimpah. Selain itu,
Indonesia juga masih memiliki sumber
daya alam seperti batu bara yang bisa
terus dioptimalkan untuk mencukupi
kebutuhan energi nasional.
“Mengutip pendapat guru besar
Universitas Indonesia sekaligus begawan
energi Profesor Subroto, transisi energi
dari energi fosil ke energi terbarukan
tidaklah mudah. Perlu upaya bersama di
sini, serta membutuhkan waktu, pemikir-
an, dan modal,” ucapnya.
Selain Diversifikasi bisnis ke energi
terbarukan, rencana ke depan PTBA
yaitu hilirisasi proyek gasifikasi batu
bara, seperti pengembangan dimethyl
ether (DME) yang nantinya akan meng-
gantikan Liquified Petroleum Gas (LPG)
diperkirakan dimulai tahun depan, terus
dilakukan PTBA dalam memperkuat lini
bisnisnya. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 CONDUCTOR
Conventional Up-Rating Low Loss
Conductor : Conductor : Conductor :
1. AAC 1. INVAR Conductor 1. ACAR
2. AAAC 2. GAP Conductor 2. LL-ACSR
3. ACSR, ACSR/AS, 3. ACSS, ACSS/AW
ACSR/ZEBRA 4. TACSR, TACSR/AW,
4. AACSR, AACSR/AS, TACSR/AS
AACSR/ZEBRA
O P G W & Accesories
- Stainless Steel - Alumunium Clad “ PIMPINAN & STAFF
PT ZTT CABLE INDONESIA
Tube OPGW Stainless Steel MENGUCAPKAN :

- Joint box & Gantry

SELAMAT MEMPERINGATI
- AI Tube OPGW
- O P P C (Optical Phase box
HARI LISTRIK NASIONAL
YANG KE-
Conductor)

ALUMINUM ROD
Aluminum-Rod 1350 (EC Grade) and Aluminum- The production material shall conform to
alloy 6201 (EC Grade) redraw rod is used for ASTM B233 for Aluminum Rod and ASTM
electrical purposed that suitable for drawing B398 for Aluminum-Alloy.
into wire for electrical conductors.
Final product will be strapped with plastic
It is manufactured with continuous casting band in three or four positions, then covered
and rolling mills system packaged in coils. with transparent plastic.
PT ZTT CABLE INDONESIA “
Office : L33, Unit 7,APL Tower Office , Central Park Jl.S.Parman Raya Kav,28, Jakarta Barat.
Factory : Kawasan Industry Suryacipta Jl.Surya Madya Vll, Kav 1-66G1&G2, Karawang, Jawa Barat.
: +62 21 2933 7670 : http://www.zttindonesia.com : indonesia@zttcable.com : @zttcable.idn
 HEADLINE FOKUS UTAMA

mengangkat ekOnOmi deSa

Lewat energi Surya

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan

PT inovasi Dinamika Pratama berhasil meraih penghargaan internasional
bidang energi 2020. Keberhasilannya tak lepas dari program yang
diusunnya yaitu mengembangkan ekonomi pedesaan berkelanjutan
(sustainable rural economic) yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
 cANDrA WiSESA

P
esatnya pertumbuhan startup atau perusahaan
rintisan di sektor energi bersih dinilai membawa
dampak positif bagi perekonomian nasional. Di sisi
lain, juga mendukung pengembangan energi terbaru-
kan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan porsi
bauran EBT dengan target 23 persen pada 2025.
Kesuksesan PT Inovasi Dinamika Pratama meraih
penghargaan internasional Energy Globe Award 2020
tak lepas dari peran Bayu Setyaning, CEO dan Andre
Susanto, CTO pendiri PT Inovasi Dinamika Pratama,
juga tim dari perusahaan tersebut. Berawal dari ide dua
orang ini mendirikan startup di sektor energi terbarukan
mengusung konsep membangun ekonomi desa melalui
listrik yang dihasilkan dari EBT.
Bayu Setyaning sendiri telah berkecimpung di
industri energi terbarukan sejak 2008. Pengalamannya
meliputi manajemen operasional berbagai bisnis
spesifik energi terbarukan, logistik proyek mulai dari
impor hingga peralatan lokasi terpencil dan mobilisasi
sumber daya manusia, dan manajemen proyek on-grid,
off-grid, dan konsultasi proyek. Sementara Andre dengan
background pengalamannya di bidang desain teknik,
pengujian dan manajemen di berbagai negara Asia. Dia
telah merancang dan menerapkan berbagai sistem PV
surya off-grid hampir di seluruh wilayah Asia.
Berkat pengalaman dan memahami kebutuhan yang
tidak terpenuhi untuk proyek pembangunan pedesaan.
Tujuan Andre dan Bayu mendirikan perusahaan untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut guna memasti-
kan proyek-proyek berkelanjutan yang melibatkan
masyarakat pedesaan.
Wanita yang akrab disapa Bayu ini menjelaskan
soal concern perusahaannya memanfaatkan listrik dari
energi surya untuk membangun pertumbuhan ekonomi
pedesaan. Berawal dari program Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral melistriki daerah pedesaan
dan pelosok memanfaatkan energi terbarukan, khusus-
nya energi surya.

34 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Timnya telah mensurvei sekitar 500 tempat/
pedesaan yang sudah memiliki infrastrutur tersebut.
Dari 500, ada 150 tempat yang perlu dioptimalkan
lagi pemanfaatan EBT. Dari sinilah, timnya merancang
topologi minigrid modular inovatif yang memungkin-
kan pembangkitan dan penyimpanan terdistribusi, serta
kemudahan hibridisasi dengan sumber daya AC lainnya,
dirancang untuk masyarakat perdesaan.
Inovasi lainnya adalah dengan memberikan desain
panel surya di bagian atas tiang distribusi utilitas. Hal
ini memungkinkan tidak adanya kebutuhan lahan tam-
bahan untuk instalasi panel surya. Manfaat tambahan
termasuk rasa kepemilikan dari rumah tangga di dekat
setiap tiang sehingga mereka dapat mengawasi dan
melaporkan setiap gangguan atau kerusakan fisik.
Selain itu, panel surya dimanfaatkan untuk kebutuhan
sistem pengairan untuk persawahan seperti sumur bor
yang disandingkan mesin pompa air.
“Itu salah satu prototype yang kami rancang
dengan begitu memudahkan dan mengurangi beban
masyarakat akan kebutuhan listrik. Saat ini kami masih
fokus dengan mengembangkan pembangkit listrik
tenaga surya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
hal. Jadi pertumbuhan berkelanjutan akan mendorong
masyarakat untuk terus menggunakan teknologi yang
kami terapkan,” ungkap Bayu.
Alasan mendirikan startup di bidang energi terbaru-
kan. Menurut Bayu, hal ini lantaran Indonesia memiliki
kekayaan sumber energi terbarukan, terlebih energi
matahari dan air. Di samping itu, peluang bisnisnya ke
depan sangat menjanjikan.
“Kita lihat energi fosil mulai menipis, jadi peluang
bisnis dari energi terbarukan ke depan sangat menjan-
jikan,” katanya.
Bayu saat ditanya soal pendanaan proyek, di mana
investasi sektor energi terbarukan cukup mahal. Ia me-
nerangkan, proyek-proyek yang dijalankan oleh timya
saat ini masih mengandalkan dana hibah dari lembaga/
instansi dalam maupun luar negeri yang mempunyai
program pemanfaatan energi terbarukan.
“Kita mencari dari website ataupun informasi lain
dari lembaga yang mempunyai program tersebut. Kita
ajukan proposal dan lembaga-lembaga itu tertarik
untuk bekerja sama dengan tim kita,”ungkapnya.
Bayu menyebutkan proyek yang sudah dijalankan
oleh timnya antara lain seperti di Kepulauan Riau di
mana rasio elektrifikasi masih 80% yang mana saat itu
2018 ada sembilan desa off-grid dan hanya beberapa
www.listrikindonesia.com
FOKUS UTAMA HEADLINE
Panel surya di perdesaan
dimanfaatkan untuk kebutuhan
sistem pengairan untuk persawahan,
mesin pompa air, hingga pariwisata.
yang memiliki listrik melalui sistem PV surya yang
didanai pemerintah. Tugasnya adalah meliputi pelatih-
an teknis operator, kunjungan lokasi untuk inspeksi
teknis, dan keterlibatan masyarakat untuk dapat
memanfaatkan PV Surya, baik itu digunakan untuk
pertanian maupun wisata.
Lanjut Bayu memaparkan, di Pulau Sumba pihaknya
bekerja sama dengan Hivos mencari pendanaan khusus
untuk melistriki sekolah-sekolah yang belum teraliri
listrik. Di sana mereka memasang sistem 3x2 kWp
sebagai proyek percontohan untuk topologi baru smart
microgrid. Sistem diatur secara terpisah tetapi akan di-
hubungkan melalui jalur komunikasi antara pengontrol
di setiap sistem. Ini akan memungkinkan sistem untuk
mengetahui status beban, penyimpanan, dan pem-
bangkitan dari setiap sistem dan akan membagi energi
sesuai kebutuhan.
“Kami melatih masyarakat setempat untuk operasi
dan pemeliharaan. Nanti kelompok ini yang bertang-
gung jawab untuk pembiayaan operasional dan
pemeliharaan melalui iuran masyarakat,” terangnya.
Bayu berharap perusahaanya dapat membantu
pemerintah dalam meningkatkan rasio eletrifikasi
melalui energi terbarukan dan membantu perekono-
mian masyarakat pedesaan atau pelosok dengan
memanfaatkan hasil teknologi rancangannya.
“Ke depan kita berkomitmen untuk mengembang-
kan dan memanfaatkan energi terbarukan yang mem-
bawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,”
pungkasnya. n
35
 HEADLINE FOKUS UTAMA

Bangun KawaSan PengeLoLaan SaMPah:

cara JakprO Sulap Sampah Jadi energi

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mendapatkan ing pembangunan ITF Sunter, Jakarta

Utara, pada tanggal 20 Desember 2018
penugasan mengelola sampah menjadi energi listrik. lalu. Investasi pembangunan ITF Sunter
Menggandeng salah satu perusahaan energi bersih diperkirakan mencapai US$ 250 juta atau
setara dengan Rp 3,6 triliun.
asal finlandia fortum, perusahaan BMD Pemprov DKi Gubernur Anies mengatakan, ITF
Jakarta membangun area intermediate Treatment Sunter akan menjadi fasilitas besar dan
memastikan sampah di Jakarta dapat ter-
facility (iTf) atau kawasan pengelolaan sampah kelola dengan baik. “Ini menjadi peristiwa
di Sunter, Jakarta. yang sangat bersejarah. Ini bukan sekadar
perubahan teknologi, tapi juga mindset,”
 TuriMAN SofyAN ujarnya, di lokasi Groundbreaking ITF

P
ermasalahan sampah di ibu kota
telah sampai pada fase yang memer-
lukan perhatian serius dari seluruh
elemen masyarakat. Kondisi saat ini,
Jakarta menghasilkan sekitar 7.700 ton
sampah perkotaan per hari yang dikirim
langsung ke Tempat Penampungan
Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang,
Kota Bekasi tanpa melewati proses pe-
nyortiran, pemilahan, dan pengolahan.
Tumpukan sampah akhirnya menggu-
nung di TPST Bantargebang dan diprediksi
mencapai titik maksimum kapasitas daya
tampungnya pada 2024. Oleh karena itu
dibutuhkan upaya-upaya untuk menang-
gulangi permasalahan sampah di Jakarta
secara signifikan.
Salah satu upaya yang dilakukan
Pemprov DKI Jakarta mengembangkan
Fasilitas Pengolahan Sampah Antara
(FPSA) di dalam kota atau Intermediate
Treatment Facility (ITF). PT Jakarta Pro-
pertindo (Perseroda) atau biasa disebut
Jakpro, sebagai BUMD DKI Jakarta, men-
dapat penugasan tersebut dari Gubernur
DKI Jakarta, melalui Pergub No. 65 Tahun
2019 tentang Penugasan kepada PT
Jakarta Propertindo (Perseroda) dalam
Penyelenggaraan Fasilitas Pengolahan
Sampah di Dalam Kota atau Intermediate
Treatment Facility (ITF), seperti di kawas-
an Sunter, Jakarta Utara.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan telah melakukan groundbreak-
Sunter, Jakarta Utara.
Sesuai dengan rencana, sambung
Anies, pembangunan ITF Sunter ditarget-
kan rampung dalam tiga tahun. Namun
demikian, pembangunan fisik proyek ITF
Sunter hingga saat ini belum dimulai.
Pengerjaan ITF Sunter ini dilakukan oleh
Jakpro bersama PT Fortum Power Heat
and Oy dari Finlandia dalam rangka pe-
nyelenggaraan pembangunan proyek ini.
power purchase Agreement
Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro,
Hanief Arie Setianto, kepada Listrik
Indonesia, melalaui platform Zoom, be-
berapa waktu lalu mengungkapkan, saat
ini pembangunan ITF Sunter masih dalam

36 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


tahapan pendanaan. “Kami sedang mem-
bahas isu-isu bankability dengan para
pemangku kepentingan termasuk dengan
lembaga keuangan,” ujar Hanief.
Namun, Jakpro berkomitmen menyele-
saikan isu-isu tersebut. Hanief yakin pem-
bangunan ITF Sunter akan tetap sesuai
target. Apalagi, kata dia, masa konstruksi
ITF Sunter adalah 41 bulan. “Secara intens
kami terus membahas dan mencarikan
alternatif pemecahan isu bankability
tersebut,” imbuh dia.
Lanjut dia, pembangunan dan kon-
truksi membutuhkan pendanaan yang
cukup. Jika pendanaan cukup maka dalam
tiga tahun ke depan (2024) ITF Sunter
akan siap beroperasi. “Saat ini, ITF Sunter
masuk dalam pencarian pendanaan, tetapi
dalam proses perencanaan insinerasinya
sudah siap. Jika proses pendanaan sudah
siap, kita melanjutkan proses konstruksi,”
tegas Hanief.
Rencananya, dia menambahkan, Pem-
prov DKI Jakarta akan menambah tiga ITF
di Jakarta, yaitu di lokasi Jakarta Barat,
Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan dengan
kapasitas total mencapai 6.000 ton
sampah per hari untuk ketiga lokasi terse-
but. "Lokasi belum ditentukan tapi ada
tiga lokasi di Jakarta Barat, Jakarta Timur
dan dan Jakarta Selatan," ucap Hanif.
Sesuai dengan Peraturan Presiden
No 35 Tahun 2018, ITF Sunter masuk
dalam kriteria PSEL (Pengolahan Sampah
Menjadi Energi Listrik). “Jadi kami berhak
mendapatkan insentive. Dan listrik yang
dihasilkan sesuai dengan Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) di
PLN , energi listrik yang dihasilkan dikirim
ke PLN,” ucap Hanief.
Menurut Hanief, pihaknya sudah ber-
sepakat dengan PT PLN (Persero) bahwa
listrik yang dihasilkan nantinya akan
dikirim ke Gardu Induk Kemayoran. Ta-
hapan ini juga bermitra dengan Fortum
dengan mendirikan anak usaha Jakpro,
yang bernama PT Jakarta Solusi Lestari
(Maret 2019) dan sudah mendapatkan
kontrak tandatangan jual beli listrik (Power
Purchase Agreement/PPA),” tegas dia.
Sebagai informasi, nilai investasi dari
pembangunan ITF Sunter sebesar US$ 250
juta atau sekitar Rp 3,5 triliun dan direnca-
nakan beroperasi dalam jangka waktu
hingga 25 tahun sesuai kontrak kerja sama.
PT Fortum Finlandia dipercaya mengolah
sampah Jakarta selama 25 tahun dengan
menerima biaya layanan pengolahan sam-
pah (BLPS) atau imbalan berupa tipping fee
sebesar Rp 500.000 per ton per hari.
www.listrikindonesia.com
Saat ini, ITF Sunter masuk dalam pencarian
pendanaan, tetapi dalam proses perencanaan
insinerasinya sudah siap. Jika proses pendanaan
sudah siap, kita melanjutkan proses konstruksi.
PT Jakpro dan PT Fortum Finlandia
telah membentuk PT Jakarta Solusi Lestari
(JSL), perusahaan patungan yang akan
diberikan mandat untuk mengelola ITF
tersebut. Pembentukan perusahaan patun-
gan tersebut sudah diamanatkan dalam
Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2018.
Mereka juga sudah menandatangani
Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) atau
PPA dengan PT PLN (Persero). Listrik yang
dihasilkan oleh ITF Sunter nanti akan
dibeli oleh PT PLN dengan nilai US$11,88
sen atau mencapai Rp 168.000 per kWh
setelah negosiasi antarpihak dan sumber
pendanaan dirampungkan.
Teknologi Insinerator
ITF Sunter rencananya akan menggu-
nakan teknologi insinerator dengan
kapasitas pengolahan 2.200 ton sampah
per hari atau 720.000 ton setiap tahunnya.
Dari pengelolaan tersebut akan mampu
menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap
hari atau 280.000 MW per tahun.
Raden Aditya Bakti Laksana, Direktur
Proyek ITF, mengatakan ITF Sunter meru-
pakan fasilitas pengolahan dan pemusna-
han sampah. “Sampah yang diolah sesuai
apa yang diajukan Jakpro ke Pemprov DKI
Jakarta akan mampu mengolah sekitar
2.200 ton sampah per hari,” jelas Aditya,
pada kesempatan yang sama.
Aditya menambahkan Jakpro di
targetkan Pemprov DKI Jakarta harus
mampu mengurangi jumlah sampah di
Jakarta sebanyak 80% dengan memperha-
tikan residu, baik yang berbahaya maupun
tidak berbahaya sesuai dengan kaidah
teknologi. “Dari panas yang dihasilkan
dari proses insenerasi dimanfaatkan me-
mutar turbin untuk menghasilkan listrik.
Saat ini, dengan kualitas sampah yang
ada di Jakarta dengan minimal pemilahan,
ITF Sunter diprediksi dapat menghasilkan
listrik sekitar 35 MW per HARI,” kata dia.
Menurutnya pembangunan ITF
tersebut merupakan wujud perubahan
cara pandang dalam pengelolaan sampah,
karena sejatinya sampah adalah mate-
rial produktif dalam ekonomi melingkar
(circular economy). Pihaknya juga akan
berkoordinasi dengan penggiat lingkun-
FOKUS UTAMA HEADLINE
gan, mendukung gerakan perubahan di
sektor hulu, dan menghargai keberaga-
man pengelolaan sampah demi kesuk-
sesan proyek ITF. “Paralel, kami juga
berkolaborasi dengan pegiat lingkungan
mendukung gerakan perubahan agar bijak
memperlakukan sampah,” kata dia.
Di atas insinerator, dipasangi lagi
sebuah alat lain bernama boiler atau
ketel uap yang berisi air. Dengan pemana-
san yang mencapai 1000 derajat Celcius
pada insenartor air yang ada pada boiler
akan menjadi uap bertekanan tinggi.
Uap tersebut kemudian disalurkan
melalui alat lain bernama steam turbin.
Nantinya uap itu akan memutar generator
dan menghasilkan energi listrik. "Listrik
yang dihasilkan minimum adalah 35
megawatt per jam atau setahunnya kira-
kira 280.000 megawatt," ujar Aditya.
Emisi gas tak berbahaya Sejatinya
udara panas hasil pemanasan tadi mem-
bawa partikel-partikel berbahaya terha-
dap lingkungan jika dilepaskan begitu
saja ke udara. Namun pada ITF Sunter
dipasangi logo sebuah teknologi bernama
Flue Gas Treatment (FGT).
Alat ini berfungsi untuk memfilter
komponen-komponen berbahaya dan me-
nekan gas buang dari hasil pembakaran
sampah. Dengan adanya FGT ini, dis-
ebutkan Adit, emisi yang dikeluarkan ITF
sunter memenuhi standar Eropa sehingga
dampak terhadap lingkungannya kecil.
“Jadi kita mendekati standar Euro 5 jadi
bisa dibayangkan tingkat kebersihannya
bahkan lebih bersih daripada orang bakar
sate,” ucap dia.
Dengan lahan seluas tiga hektar,
fasilitas ini nantinya dapat mengelola
2.200 ton sampah atau sekitar 30 persen
dari total 7.452 ribu Ton Sampah DKI per-
harinya. Bekerja Non-stop Adit juga meny-
ampaikan teknologi di ITF Sunter akan
bekerja selama 24 jam tanpa henti dan
memiliki dua lajur pengolahan sampah.
“ITF akan dipakai 24 jam nonstop
selama setahun. Hanya ada waktu ber-
henti pada saat perawatan aja dan itu
terdiri dari dua (lajur pengolahan) nggak
pernah berhenti jadi kalau satu mati satu
lagi tetap jalan,” tandas Aditya. n
37
 HEADLINE FOKUS UTAMA
MeMBaca PotenSi
energi nuklir di indOneSia
Thorcon international menawarkan inovasi energi
terbarukan lewat pembangkit listrik tenaga
thorium, yang aman, andal, dan murah.
 TuriMAN SofyAN
K
ebutuhan energi listrik di Indonesia
semakin meningkat setiap tahun. Hal
ini dipengaruhi tingkat kebutuhan dan
kemauan pemerintah dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi yang membutuh-
kan dukungan sumber energi yang besar.
Perbandingan antara tingkat kebutuh-
an dan ketersedian energi listrik saat ini
hampir seimbang. Kondisi ini sebenarnya,
mengharuskan pemerintah mencari sum-
ber energi baru, baik untuk kebutuhan ma-
syarakat maupun bagi kebutuhan industri.
Selain itu, penggunan minyak bumi
dan batubara sebagai sumber energi
listrik, memiliki resiko tinggi. Selain
menghasilkan polusi, juga menghadirkan
dampak serius bagi keutuhan dan kesela-
matan lingkungan Indonesia.
Karena itu, tidak ada pilihan bagi
pemerintah Indonesia. Negara saat ini
mesti memikirkan dan mencari peluang
baru dalam memenuhi kebutuhan listrik
di Indonesia. Berbicara peluang pengem-
bangan sumber energi listrik sebenarnya,
bukan hal sulit bagi Indonesia. Karena
alam Indonesia telah menyediakan
38
berbagai unsur yang dapat dikembangkan
sebagai bahan dasar energi listrik. Salah
satu contohnya adalah Thorium.
Kepala Perwakilan Indonesia Thorcon
International Pte.Ltd. Bob S. Effendi
memastikan pembangkit nuklir dapat
menjadi salah satu solusi yang memi-
liki peluang untuk dapat menggantikan
pembangkit batubara karena memiliki
faktor kapasitas 90% jauh di atas PLTU.
Selain itu, pembangkit nuklir juga dapat
dibangun dimana saja, bahkan mendekati
beban. Pembangkit nuklir juga memiliki
biaya yang lebih murah daripada PLTU.
“Harapannya, PLTT dapat menjadi
komponen penting dari transisi energi
karena kunci keberhasilan dari transisi
adalah menggantikan energi fosil dengan
sumber energi bersih bebas karbon yang
memiliki kemampuan dan biaya yang
sama atau lebih murah,” kata Bob, kepada
Listrik Indonesia, di World Trade Center 3,
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, menurut Bob, pemban-
gunan pembangkit nuklir juga dapat
memperbaiki bauran energi serta dapat
menurunkan cost PLN. Hal tersebut bisa
berdampak pada penurunan tarif tenaga
listrik. “Apalagi, dunia saat ini juga telah
berkomitmen untuk menurunkan emisi
dengan mengurangi bauran PLTU pada
2030. Target mengurangi PLTU juga
didukung berkurangnya cadangan batu
bara. Maka, sudah waktunya direncanakan
dan diper-
siapkan sumber energi bersih yang dapat
menggantikan peran batu bara,” kata dia.
plTT Struktur Kapal
Thorcon International rencananya
akan membangun pembangkit nuklir
berkapasitas 500 MW yang dapat diope-
rasikan sebagai base load (beban dasar)
ataupun load follow (mengikuti beban).
PLTN tersebut dibangun dengan meng-
gunakan metode desain struktur kapal
dengan panjang 174 meter dan lebar 66
meter, yang setara dengan tanker kelas
Panamax.
Pembangkit rencananya akan diban-
gun oleh Daewoo Shipyard & Marine
Engineering (DSME) di Korea Selatan
yang merupakan galangan kapal terbesar
di dunia. DSME menyatakan sanggup
membangun pembangkit tersebut dalam
waktu 3 tahun. Sementara itu, reaktor
pembangkit akan dipasok oleh Doosan,
produsen alat berat asal Korea Selatan.
Dalam pembangunan pembangkit,
Thorcon akan bekerja sama dengan PT
PAL Indonesia (Persero). Kerja sama ini
merupakan pengembangan bisnis PT PAL
sebagai perusahaan industri galangan
kapal. BUMN di galangan perkapalan, PT
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 FOKUS UTAMA HEADLINE

PAL Indonesia menandatangani perjanjian Thorcon berkomitmen meningkatkan persentase

dengan perusahaan tenaga nuklir Thorcon
Internasional Pte Ltd untuk melakukan TKDN untuk tiap PLTT yang terpasang. Sehingga
studi pengembangan dan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) pasca-2030, PLTT dapat dibangun sebagai wujud nyata
500 megawatt (MW).
Nantinya, jika PLTN tersebut terwujud, pengembangan industri nuklir di Indonesia.
PT PAL akan mendukung fabrikasi reak-
tor, sementara Thorcon sebagai pemilik dapat menjadi sumber energi bersih dan
lisensi dan investor. Keseriusan pengem- murah yang berpotensi dapat mengganti-
bangan PLTN tersebut juga telah men- kan batubara.
dapatkan kesepakatan melanjutkan kerja “Selain itu, bukan saja nantinya dapat
sama dari Badan Layanan Umum (BLU) memasok seluruh kebutuhan listrik ma-
Pusat Penelitian dan Pengembangan syarakat dan menumbuhkan industri,
Teknologi (P3Tek) Ketenagalistrikan, tetapi juga dapat memasok listrik ke
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Sumatera yang memiliki pertumbuhan
Energi (KEBTKE) Kementerian ESDM. cukup tinggi. Sehingga, dapat menurun-
Kapal tersebut akan dibangun oleh kan BPP Bangka Belitung yang saat ini
Daewo Shipyard & Marine Engineering 2 kali lebih tinggi dari BPP Sumatera
r aKMal/lIstrIK InDonesIa

(DSME) di Korea Selatan yang merupakan Selatan,” ujar Bob.

galangan kapal terbesar kedua di dunia. Selain itu, Thorcon juga telah
Pada Mei lalu, kedua pihak (PAL dan bekerjasama dengan PT PLN Enjiniring
Thocron) telah mengunjungi DSME dan untuk melakukan feasibility study leng-
mendapat konfirmasi mereka siap mem- kap dan juga studi tapak melalui Nota
bangun desain PLTT kurang dari 3 tahun. Kesepahaman yang ditandatangani pada
PLTT pertama di Indonesia ini ditar- tanggal 12 Agustus 2020. “Kami berharap
Bob S. Effendi Kepala Perwakilan
getkan akan memiliki Tingkat Komponen kajian dan kegiatan yang diarahkan dapat
Indonesia Thorcon International Pte.Ltd.
Dalam Negeri (TKDN) sekitar 10 persen. diselesaikan pada pertengahan 2021.
“Thorcon berkomitmen akan terus menco- kegiatan diantaranya melakukan feasibi- Setelah kajian dan kegiatan tersebut
ba meningkatkan persentase TKDN untuk lity study lengkap, survei penerimaan selesai, Fasilitas Uji Non Fisi Test Bed
tiap PLTT yang terpasang di Indonesia. masyarakat, studi keselamatan dan studi Platform akan dapat dibangun untuk
Sehingga pasca-2030, pabrik PLTT dapat serta kegiatan lainnya. dapat melakukan testing pada sistem kes-
dibangun di Indonesia sebagai wujud “Kajian dan kegiatan yang akan elamatan dan menjadi tolak ukur untuk
nyata pengembangan industri nuklir di dilakukan tersebut akan melibatkan bebe- dapat lanjut kepada tahapan berikutnya
Indonesia,” terang Bob. rapa pihak antara lain PT PLN Enjiniring, Pembangunan Prototipe PLTT yang ditar-
International Atomic Energy Agency getkan dapat dibangun pada tahun 2024."
Dapat Rekomendasi pemerintah (IAEA), Badan Tenaga Nuklir Nasional Pengembangan thorium merupakan
Bob menjelaskan, kajian Implementasi (BATAN), Universitas Sebelas Maret serta salah satu upaya menyiapkan proyek
PLTT di Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Universitas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
BLU P3TKEBTKE Balitbang Kementerian setempat dimana lokasi PLTT akan diba- Nuklir (PLTN) di luar sumber energi fosil.
ESDM (2019) telah selesai dengan kesim- ngun yang diharapkan dapat dibangun Mengingat sumber energi fosil semakin
pulan bahwa PLTT layak dipertimbangkan di Provinsi Bangka Belitung, tetapi Kami langka dan pertimbangan masa pemban-
di bangun untuk memenuhi kebutuhan tetap menunggu mendapatkan persetuju- gunan PLTN yang sangat lama sehingga
listrik di Indonesia pada periode 2026 – an lokasi dari Pemerintah,” jelas Bob. program litbang pengembangan daya
2027” dengan target beroperasi secara Dia menuturkan, setelah mendapat berbasis thorium yang telah dimulai pada
komersial pada tahun 2027. rekomendasi dari Pemerintah tersebut, tahun anggaran 2019.
“Secara ekonomi PLTT TMSR500 layak dalam rangka pembangunan prototipe Ia menyatakan penggunaan Thorium
dibangun dan dapat bersaing dengan PLTT ini, Thorcon telah mendapatkan sebagai bahan bakar nuklir di bidang
harga batubara dengan harga jual sebesar dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi nuklir lebih aman dan sulit dijadi-
US$0.069 per kWh dibawah Biaya Pokok Bangka Belitung untuk dapat menem- kan bahan pembuatan senjata nuklir.
Penyediaan (BPP) Nasional. Demikian patkan PLTT Thorcon di Provinsi Bangka Keberadaan thorium di Indonesia, katanya,
pula dari aspek keselamatan disimpulkan Belitung dengan melakukan penandata- juga melimpah. “Sudah saatnya rasa
bahwa PLTT TMSR500 mempunyai tingkat nganan Nota Kesepahaman pada tanggal takut berlebihan dan berkepanjangan
keselamatan tinggi,” jelas dia. 30 Juli 2020 lalu. terhadap PLTN ini kita akhiri. Sumber
Pemerintah telah memberikan reko- Adanya rencana penempatan PLTT di daya alam ciptaan Ilahi sebagai bahan
mendasi untuk dapat melakukan persiapan Bangka berkenaan juga dengan adanya baku PLTN yang berupa thorium serta
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga rencana Pemprov Bangka Belitung untuk teknologi nuklir yang terus berkembang
Thorium (PLTT). Melalui rekomendasi mengembangkan industri berbasis min- ini, harus kita manfaatkan sebagai ikhtiar
tersebut, Pemerintah mengarahkan untuk eral ikutan timah, khususnya logam tanah untuk mensejahterakan masyarakat,”
ThorCon melakukan beberapa kajian dan jarang dan khususnya thorium, karena pungkas Bob. n

www.listrikindonesia.com 39
 HEADLINE FOKUS UTAMA
One StOp SerVice
MeSin PeMBangKit Di KawaSan aSia PaSifiK
PT Sulzer indonesia, yang memiliki fasilitas lengkap
dengan sumber daya kompeten dan berkualitas
merupakan ‘center of excellence’ untuk jasa
perawatan dan perbaikan rotating equipment
di kawasan Asia Pacific, untuk berbagai market
segment meliputi Power Generation, oil and Gas,
Petro-chemical, fertilizer, Pulp & Paper, Mining,
Marine dan industri lainnya. Tak hanya itu,
dalam memperteguh komitmennya untuk terus
berkontribusi di sektor ketenagalistrikan di Tanah
Air, serta menjadikan yang terbaik dan terdepan,
Sulzer indonesia melakukan ekspansi, baik di
dalam negeri maupun di kawasan Asia Tenggara.
 cANDrA WiSESA
40
E
ra of Change di sektor kelistrikan tak
hanya berbicara soal transisi energi
dari fosil menuju energi terbarukan.
Lebih dari itu teknologi pembangki-
tan kini juga menjadi perhatian, untuk
menciptakan energi yang ramah ling-
kungan serta efisien dalam penggunaan
bahan bakar. Tentu hal itu harus diim-
bangi dengan perawatan yang baik dan
ahli dalam perbaikannya. Meski saat ini
penyedia jasa perawatan dan perbaikan
rotating equipment sudah banyak yang
beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Namun tidak ada yang memiliki fasilitas
yang lengkap dengan sumber daya yang
kompeten dan berkualitas yang mampu
melakukan perawatan dan perbaikan
dalam satu atap sebagai ‘one stop service’
untuk seluruh jenis equipment di dalam
power plant, mulai dari turbin, kompresor,
generator, motor serta pompa.
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

Sulzer Indonesia telah menjadi
centre excellence untuk menangani
pekerjaan kritikal di beberapa
negara seperti India, China, Jepang,
Korea dan Australia.
Sudah 25 tahun fokus dalam pelay-
anan perawatan, dan rekayasa lapangan
termasuk re-manufaktur, perbaikan,
peningkatan atau upgrade, dan rekondisi
untuk seluruh rotating equipment di
pembangkit listrik. Pengalaman serta
keahlian selama 25 tahun itu, tentu sudah
tak diragukan lagi hingga berhasil masuk
dan dipercaya di pasar Asia Pacific.
President Director PT. Sulzer Indonesia
yang sekaligus menjabat sebagai Head of
Sulzer RES untuk Asia Tenggara, Jepang,
Korea serta Taiwan, Kadek Agus Susena
mengatakan, Sulzer Indonesia telah men-
jadi ‘centre excellence’ dan satu-satunya
pusat pelayanan yang terlengkap untuk
menangani pekerjaan kritikal di beberapa
negara di kawasan Asia Pacific. Sudah
banyak pengalaman dan keberhasilan
Sulzer Indonesia dalam melakukan per-
baikan mesin-mesin pembangkit kritikal
kapasitas besar dengan lingkup peker-
jaan yang kompleks baik di dalam negeri
maupun di regional, seperti Malaysia
dan Philippines yang dikirim ke fasilitas
Sulzer Indonesia menggunakan pesawat.
Kualitas pekerjaan Sulzer Indonesia pun
sudah di akui oleh asuransi international.
Dengan inovasi serta engineering yang
mumpuni, banyak terobosan yang sudah
dilakukan dalam hal perbaikan mesin
www.listrikindonesia.com
pembangkit, termasuk perbaikan yang
sulit dilakukan seperti penyambungan
rotor turbin geothermal yang patah
dengan kapasitas 55MW dan berhasil
dengan baik.
“Untuk pasar Sulzer Indonesia, sekitar
70 persen berasal dari pasar domestik
dan 30 persen dari regional, dan kami
berkomitmen untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan kami untuk tetap
menjadikan Sulzer Indonesia sebagai ‘best
in class service provider’ ” ucapnya.
Sulzer Indonesia memiliki team
yang andal dengan fasilitas dan layanan
terlengkap khususnya untuk mendukung
sektor ketenagalistrikan. Hal ini sejalan
dengan upaya Sulzer meningkatkan
elektrifikasi nasional dengan menjaga
keandalan pembangkit agar tetap bisa
beroperasi dan proyek proyek relokasi
turbin pembangkit ke daerah yang belum
memiliki pembangkit.
Tak hanya melakukan ekspansi
dengan membangun workshop yang baru
yang di rancang untuk mesin pembangkit
kapasitas besar di samping workshop per-
tamanya di daerah Purwakarta, Jawa Barat,
saat ini Sulzer Indonesia juga melakukan
ekspansi dengan membuka workshop
barunya di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Lebih detil, Kadek Agus Susena menje-
FOKUS UTAMA HEADLINE
Kadek Agus Susena
President Director PT Sulzer Indonesia
laskan, di Kalimantan, banyak terdapat
industri dari berbagai sektor, seperti
Oil & Gas, Mining, Pembangkit Listrik,
Petrochemical, Chemical, Fertilizer, Pulp
&Paper, dan sektor industri lain yang
menggunakan peralatan rotating equip-
ment.
Menurutnya, pendirian service center
ini tentunya tidak terlepas dari komitmen
Sulzer Indonesia untuk dapat memberi-
kan pelayanan yang cepat, responsif
dengan biaya yang kompetitif. Belum ada
service center khusus rotating equipment
yang memiliki kemampuan dan kapasitas
untuk seluruh jenis rotating equipment
yang lengkap di Kalimantan. Dipilihnya
Kota Balikpapan merupakan lokasi yang
strategis di tengah Indonesia dengan
pasar yang cukup besar, serta sekaligus
untuk melayani wilayah timur Indonesia.
Dan service center di Kota Balikpapan
ini adalah service center yang ke-18 di
Kawasan Asia Pasifik.
“Mesin-mesin tersebut adalah mesin
kritikal yang merupakan jantung dari pro-
ses industri. Artinya, apabila mesin-mesin
itu mengalami kerusakan akan menyebab-
kan seluruh proses terhenti dan berdam-
41
 HEADLINE FOKUS UTAMA
pak pada kerugian produksi, bahkan untuk
pasokan nasional seperti bahan bakar
maupun listrik,” ungkap Agus Susena.
Untuk teknologi digital, Sulzer hadir
menawarkan keunggulannya kepada
costumer yaitu ‘Blue Box’ yang merupakan
solusi digital berbasis Internet of Things
yang dapat memonitor kinerja rotating
equipment secara real time.
“Jadi costumer tak perlu khawatir,
karena dengan hadirnya ‘Blue Box’, cus-
tomer bisa melihat performance equipment
secara real time sehingga dapat melaku-
kan predictive maintenance dengan lebih
baik serta menghindari kerusakan atau
kegagalan tiba-tiba,” cetusnya.
Selain itu, dalam menambah porto-
folio pengalaman di bidang rotating
equipment, Sulzer telah mengakuisisi Alba
Power, yang khusus menangani mesin-
mesin aeroderative turbin (turbin pesawat),
seperti Avon, Roll Royce RB211, dan jenis
aeroderivative lain nya. Sedangkan khusus
untuk mesin aeroderivative untuk model
GE LM 2500 atau 6000 series, Sulzer
Indonesia menjalin kerjasama dengan
MTU Berlin.
Dia menambahkan, respons yang
cepat, ontime delivery, serta standar
kualitas yang tinggi dan harga kompetitif
dengan garansi yang sama dengan pabri-
kan adalah keunggulan layanan yang
diberikan Sulzer kepada para costumer-
nya. Bahkan Sulzer memberikan layanan
perbaikan di lokasi atau di lapangan
dengan menggunakan mesin dan per-
alatan portable, tanpa harus membawa
equipment yang rusak tersebut ke work-
shop. “Ini bentuk salah satu layanan One
Stop Service kami, tenaga ahli yang kita
kirim merupakan tenaga ahli terlatih dan
memiliki sertifikat profesi,”tambahnya.
Bagi Agus Susena, bisnis jasa per-
42
baikan dan perawatan tak cukup hanya
memiliki fasilitas lengkap dan canggih,
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mumpuni menjadi bagian penilaian
dari costumer. Ia menjelaskan, sejak awal
berdiri tenaga ahli lokal dikirim ke Eropa
dan Amerika untuk di-training atau men-
datangkan ahli dari luar untuk memberi
pelatihan di Indonesia.
“Umumnya tenaga teknisi itu keba-
nyakan dikerjakan oleh kaum pria, namun
Sulzer Indonesia mendorong SDM/
engineer wanita berbakat agar tertarik
dan ahli dalam bidang ini, dengan cara
memberikan program beasiswa kepada
engineer wanita,” terangnya.
Selain itu, untuk manajemen bisnis
pun Sulzer melakukan beberapa train-
ing untuk SDM-nya, bahkan Sulzer telah
bekerja sama dengan Harvard University
maupun lembaga pendidikan lainnya.
Mendorong para Insan Sulzer untuk selalu
melakukan inovasi. Di sisi lain, Sulzer juga
Di masa yang akan
datang, penggunaan energi
fosil akan beralih ke
renewable energy, maka
kita sudah siapkan orang-
orang yang ahli dalam sektor
tersebut. Melatih SDM yang
andal dengan langsung ikut
serta dalam pekerjaan.
sudah menyiapkan SDM untuk menangani
sektor renewable energy.
”Masa yang akan datang, penggu-
naan fosil energi akan beralih ke energi
terbarukan atau renewable energy, maka
kita sudah siapkan orang-orang yang ahli
dalam sektor tersebut. Melatih SDM yang
andal dengan langsung ikut serta dalam
pekerjaan,” ujar Agus Susena.
Sulzer Indonesia yang memasuki usia
ke-25 tahunnya, Agus Susena berharap
pandemi Covid-19 ini dapat segera ber-
akhir, dan kondisi ekonomi dapat segera
pulih, serta terhindar dari resesi. “Sulzer
Indonesia akan menjadi bagian dari pe-
mulihan ekonomi tersebut dengan mem-
berikan lapangan kerja yang lebih luas
serta nilai tambah untuk negara. Selain
memberikan kontribusi dalam bisnis
termasuk pelatihan sumber daya manusia,
kami juga akan tetap aktif dalam progam
CSR untuk membantu komunitas sekitar
atau yang memerlukan,” harapnya. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

tranSforMaSi Mutu PeLayanan
melalui plant enVirOnmental SerViceS
I
SS Indonesia melihat segmen bisnis
energi di Indonesia sangat menggairah-
kan dan mengalami perkembangan sig-
nifikan, seperti mega proyek kelistrikan 35
GW. Tentu saja, kondisi yang ada di sektor
ketenagalistrikan ini membawa angin
segar bagi potensi bisnis di sektor lainnya,
seperti yang digeluti ISS Indonesia dalam
bidang integrated facility services (IFS)
atau facility management.
Director of Energy Resources & Trans-
portation Infrastructure ISS Indonesia,
Erwin Bernhard mengatakan, secara
umum dari sisi bisnis integrated facility
services atau facility management di Indo-
nesia masih belum mature. Artinya masih
perlu banyak melakukan edukasi untuk
melakukan penetrasi pasar. “Kami terus
mengkomunikasikan hal ini di semua
market, khususnya di bidang energi,” ujar
Erwin kepada Listrik Indonesia, melalui
platform Zoom, Rabu (15/10/2020).
Erwin menambahkan, meskipun
demikian di bisnis ini potensi pasar terus
mengalami geliat pertumbuhan. “Untuk
itu, kami terus melakukan edukasi melalui
value service sehingga market mampu
melihat integrated facility services atau
facility management dapat dijalankan.
Sebab, ada nilai tambah bagi klien, seperti
memprediksi spending, meningkatkan
transparansi, efisiensi, meningkatkan
produktivitas, serta penggunaan tools dan
teknologi yang tepat,” jelas dia.
Dari sisi potensi pasar sektor ketena-
galistrikan, Key Account Manager Energy &
Resources ISS Indonesia, I Made Yudistira,
mengatakan perusahaan telah melakukan
beberapa kontrak kerja di PLN Group dan
sejumlah anak perusahaan PLN. “Kami
www.listrikindonesia.com
iSS indonesia
terus bertrans-
formasi untuk
value service
melalui Plant
Environmental
Services.
 TuriMAN SofyAN
telah menjalin kerja sama dengan PT
Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), PT PJB
Services (PJBS), PT Indonesia Power (IP),
dan PT Cogindo DayaBersama (Cogindo),
dan sebagainya,” ujar Made.
Made menambahkan, selain itu ISS
Indonesia juga menggarap pembangkit
listrik swasta (Independent Power Producer/
IPP), seperti PT UPC Sidrap Bayu Energi
dan PT Paiton Energy (Unit 3, 7, dan 8).
“Di sektor energi dan ketenagalistrikan,
ISS Indonesia saat ini sudah meng-cover
pelayanan hampir di seluruh wilayah di
Tanah Air, mulai dari Aceh hingga Papua.
Mulai dari pekerjaan pengelolaan gedung,
security, hingga pencatat meter, seperti
di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dan
Makassar Utara,” jelasnya.
Lanjut dia, perusahaan juga sudah me-
layani PLN Unit Induk Pembangunan (UIP)
Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), PLN
UIP Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng),
PLN WRKR NTB, Bali Utara, dan Sulawesi
Bagian Selatan. ISS Indonesia berkomit-
men untuk memberikan layanan terbaik,
khususnya di remote area atau daerah 3T
(Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
“Tantangannya bagaimana men-de-
velop SDM yang tersedia di daerah terse-
but agar memiliki tujuan dan motivasi
dalam memberikan pelayanan terbaik
sesuai standar yang ditetapkan perusa-
haan. Salah satunya dengan melakukan
evaluasi kerja setiap 3 bulan sekali dan
pemberian non-monetary reward setiap
tahunnya dengan hadiah utama perjala-
nan ibadah ke Tanah Suci sesuai dengan
kepercayaan masing-masing, kepada
yang bersangkutan plus 1 orang anggota
keluarganya,” jelas Made.
FOKUS UTAMA HEADLINE
Hal senada juga disampaikan Erwin
bahwa ISS Indonesia terus mentransfor-
masikan di setiap unit kerja agar SDM
memiliki value, nilai tambah baik itu
untuk dirinya dan masyarakat secara luas.
“Sektor energi menyumbang kontribusi
sekitar 13% terhadap bisnis ISS Indonesia.
Ke depannya, untuk PLN Group, kami
menggulirkan konsep service baru mela-
lui transformasi yang digulirkan sejak
Januari 2020 untuk persiapan memasuki
tahun 2021, yaitu Plant Environmental
Services,” ujar dia.
Made menambahkan, di PLTU yang
menjadi tantangan utama adalah ling-
Erwin Bernhard
Director of Energy Resources & Transportation
Infrastructure ISS Indonesia
kungan dan komunitas. “Paling utamanya
dari sisi lingkungan. Background-nya
adalah availability, lingkungan, rasio ele-
ktrifikasi, dan community. Klien kami me-
merlukan partner yang memiliki reputasi.
Reputasi dibangun melalui service blue
print, proof konsep, dan prioritas project.
Kami harus mampu mengelola dari sisi
isu lingkungan di PLTU. Tentunya, kami
akan memberi porsi yang lebih besar di
sisi teknologi, baik alat, IoT (internet of
things), sistem, dan sebagainya, sehingga
kami mengetahui key focus area, khu-
susnya untuk critical area,” ujar dia.
Erwin berharap, pandemi Covid-19
segera berlalu sehingga kegiatan secara
umum dan bisnis dapat bergairah kemba-
li. “Pandemi berdampak pada penurunan
kinerja perusahaan sekitar 10%. Tetapi
yang terpenting bagi ISS Indonesia agar
dapat memberikan peluang kerja bagi
masyarakat. Ini yang menjadi purpose ISS
Indonesia di Tanah Air,” pungkas Erwin. n
43
 HEADLINE FOKUS UTAMA
aKSeLeraSi Penggunaan KoMPor inDuKSi
lewat kOmbinaSi dengan pltS On grid
PT PLN (Persero) terus mempelopori penggunaan
kompor induksi. Konversi dari kompor gas ke
induksi akan meningkatkan konsumsi listrik dan
energi bersih. PT Adyawinsa Electrical and Power
ikut mendorong penggunaan kompor induksi
dengan menghadirkan produk berlabel MyAMiN.
 TuriMAN SofyAN
S
ektor kelistrikan memegang peran
penting dalam pembangunan
suatu Negara. Perannya tidak hanya
sebatas sebagai sarana produksi untuk
memfasilitasi pembangunan sektor-sektor
ekonomi lainnya, seperti industri pengola-
han, pertanian, pertambangan, pendidikan
dan kesehatan, tetapi juga sebagai faktor
yang bisa memenuhi kebutuhan sosial
masyarakat sehari-hari.
Selain itu, Pemerintah tengah menge-
jar target program di sektor ketenagal-
istrikan, diantaranya megaproyek 35
GW, rasio elektrifikasi 100% pada 2024
sebesar, dan target bauran energi terbaru-
kan (EBT) minimal 23% pada tahun 2025.
Akan tetapi, untuk mewujudkan target
yang telah digulirkan tersebut bukan
pekerjaan yang mudah. Pasalnya, ada
44
sejumlah pekerjaan rumah atau tan-
tangan di sektor ketenagalistrikan yang
perlu pembenahan, seperti ketidakpastian
regulasi, kurangnya koordinasi antara
kementerian atau lembaga pemerintah
lainnya dan masih banyaknya gangguan
pada sumber/tegangan listrik yang akan
digunakan oleh masyarakat.
Sementara, di sisi lain, program ke-
tenalistrikan mampu memberikan angin
segar bagi sejumlah pengusaha dalam
negeri yang berfokus pada energi bersih
untuk turut serta dalam perkembangan
kelistrikan di Indonesia. Terutama, di
tahun-tahun mendatang Pemerintah
mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi
dengan daerah 3T (terdepan, terpencil
dan tertinggal) secara andal, ketercuku-
pan, dan harga terjangkau.
Salah satunya, PT Adyawinsa Elec-
trical & Power, perusahaan dalam negeri
yang bergerak dalam bidang listrik dan
tenaga listrik yang menghadirkan sejum-
lah produk yang mampu memberikan
solusi untuk hemat energi. Diantaranya,
Luminaire (Rumah Lampu) untuk lampu
jalan, PV Modul (Panel Surya), Metal
Fabrication, Tenda Darurat, Mesin Penjer-
nih Air, beberapa komponen dan pen-
dukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
dan kompor induksi.
Aditya Raharjo, Business Development
Manager PT Adyawinsa Electrical & Power
mengatakan, sejak 2017, PT Adyawinsa
Electrical & Power telah berpartisipasi
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

dalam program Listrik Berkeadilan dan
menyukseskan program Nawacita ber-
sama dengan Kementerian ESDM RI.
“Dalam mencapai target elektrifikasi
100% pada 2024, kami terus berinovasi
dalam mengembangkan produk lokal
serta teknologi listrik terbarukan yang
andal, efisien dan dapat diterima masya-
rakat dengan layak,” kata Aditya, kepada
Listrik Indonesia, beberapa waktu lalu.
Garap Kompor Induksi
Aditya menambahkan, melalui ker-
jasama dengan beberapa instansi dalam
banyak program, seperti bersama PT PLN
(Persero) mempromosikan diskon tambah
daya Super WOW, kemitraan dengan
UMKM untuk menggunakan kompor
induksi, merambah pasar digital, hingga
berkolaborasi dengan retail agar lebih
dekat dengan masyarakat.
Kompor induksi merupakan kompor
masa depan yang bersih dan nyaman
dilengkapi dengan tombol sentuh dan
sensor yang canggih guna memudahkan
penggunanya. “Menciptakan produk yang
dapat digunakan oleh semua kalangan
masyarakat yang merupakan bagian dari
pelanggan PLN, merupakan tantangan
kami selaku pebisnis produk kompor
induksi, mengingat cukup besarnya daya
listrik yang dibutuhkan,” jelas dia.
Menurut Aditya, di sisi lain yang tidak
kalah penting adanya regulasi yang jelas
terkait kebijakan yang dapat mendukung
capaian TKDN agar dapat menguntung-
kan bagi produsen dalam negeri. “Selain
kompor induksi, kami juga dapat mem-
bangun sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Surya serta Pengembangan Baterai yang
tentunya juga ber-TKDN. Atas dasar hal
tersebut agar dapat menghemat energi
yang di konsumsi sehari-hari kami sedang
mengkombinasikan kompor induksi
tersebut dengan PLTS On Grid agar dapat
digunakan oleh masyarakat,” ungkap dia.
Seperti kita ketahui, PLN menarget-
kan konversi satu juta kompor berbahan
bakar liquefied petroleum gas (LPG) ke
listrik melalui kompor induksi. Migrasi
kompor gas ke kompor listrik ini akan
mendorong penggunaan energi bersih
ramah lingkungan.
Nantinya, kompor listrik akan difokus-
kan pada wilayah-wilayah yang tidak dilalui
jaringan gas. PLN bekerja sama dengan
pemerintah daerah dalam memasarkan
kompor induksi ini dalam upaya mendo-
rong energi ramah lingkungan, pengguna-
an kompor listrik diyakini memangkas
www.listrikindonesia.com
Aditya Raharjo
Business Development Manager
PT Adyawinsa Electrical & Power
impor dan subsidi LPG 3 kg
yang selama ini membebani keuangan
negara.
langkah di Tengah pandemi
Di Indonesia sendiri pengembangan
EBT masih sangat tertinggal, mulai dari
penelitian, pengembangan, hingga regu-
lasi khusus yang mengatur EBT itu sendiri.
Belum dapat berjalan dengan baik, karena
masih adanya regulasi yang masih sering
berubah-ubah dalam upaya penyesuaian
menuju energi bersih, khususnya bagi
para pelaku bisnis di tengah pandemi.
“Terciptanya tatanan hidup baru yang
mengharuskan produsen melakukan adap-
tasi melalui transformasi digital untuk
menangkap tren digitalilsasi di tengah
masa pandemik. Selain itu terjadinya per-
lambatan sistem administrasi, produksi,
maupun finansial yang disebabkan oleh
menurunnya koordinasi akibat sistem yang
terbangun dari tatanan hidup baru ini.
Di sisi lain, menurut Aditya, ketersedi-
aan bahan baku menjadi sering terham-
bat karena pasokan yang terbatas, dan
berimbas kenaikan bahan material namun
tidak serta merta menaikkan harga
produk ke masyarakat karena menimbang
daya beli masyarakat yang menurun.
“Untuk itu, perusahaan mengambil
sejumlah langkah dan strategi, seperti
meningkatkan support kepada konsumen,
mengedepankan tranding topic untuk
mencari pasar yang lebih cepat, mening-
katkan market place hingga social media
untuk lebih dekat dengan konsumen,
hingga membuatkan video singkat agar
FOKUS UTAMA HEADLINE
Kompor induksi
merupakan kompor masa
depan yang bersih dan
nyaman dilengkapi dengan
tombol sentuh dan sensor
yang canggih guna memu-
dahkan penggunaanya.
lebih memudahkan calon konsumen
untuk memahami produk dengan harapan
menggunakan produk kami,” jelas dia.
Dia berharap, Pemerintah melalui
Kementerian terkait memperluas efektifi-
tas penggunaan kompor induksi, mem-
perluas pengenalan masyarakat tehadap
kompor induksi, hingga mendorong regu-
lasi penggunaan produk dalam negeri.
“MYAMIN adalah Produk Kompor Induksi
yang diproduksi di Indonesia, hanya saja
sejumlah komponen function part dan
electrical part masih belum bisa diloka-
lkan karena kemampuan pemasok lokal
belum dapat memenuhi spesifikasi yang
diminta,” kata Aditya.
Dia menambahkan, sejauh ini impor
komponen function part dan electrical part
masih berasal dari negara China, terkait
Lokalisasi produk ditargetkan selesai
pada awal 2021 mencapai 30% - 40%.
“Kami berharap dapat untuk memasarkan
produk kami ke seluruh Indonesia dengan
berkontribusi bersama PT PLN (Persero)
dalam program 1 juta kompor induksi,
ataupun melalui kerjasama dengan
Kementerian/Lembaga pemerintahan
terkait, melakukan kemitraan dengan
UMKM, merambah pasar digital hingga
berkolaborasi dengan retail,” ujar dia.
Lanjut dia, perusahaan kami sudah
mengaplikasikan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001, Sistem Manajemen Ling-
kungan ISO 14001, dan Sistem Manaje-
men Kesehatan dan Keselamatan Kerja
OHSAS 18001. “Perusahaan mempunyai
misi 'Unggul untuk lingkungan dan ma-
syarakat yang lebih baik' untuk mewujud-
kan visi 'Perusahaan terbaik untuk bersa-
ma. untuk pelanggan kita, untuk karyawan
kita, untuk supplier kita dan pemegang
saham kita'. Sesuai dengan Sistem Mana-
jemen Mutu yang kami aplikasikan, kami
selalu mengedepankan mutu dan kepuas-
an pelanggan,” pungkas Aditya. n
45
 HEADLINE FOKUS UTAMA
teruS BerKoMitMen
dOrOng pltS
PT Len industri (Persero) terus berkomitmen mendu-
kung menggarap proyek strategis nasional. Perusa-
haan BuMN berbasis teknologi yang bergerak dalam
bidang elektronika untuk industri dan prasarana, juga
konsisten menggarap segmen energi baru terbarukan
melalui teknologi surya panel atau PLTS.
 TuriMAN SofyAN
I
ndonesia merupakan salah satu Negara
yang terletak di garis khatulistiwa yang
kaya akan limpahan sinar matahari.
Potensi yang dimiliki Negara kepulauan
terbesar di dunia dapat dimanfaatkan
dalam mendukung pengembangan
renewable energy melalui Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kebijakan Energi Nasional pada
Perpres No.79 tahun 2014 menyatakan
bahwa target bauran EBT sebesar 23%
(49,2 Giga Watt) pada tahun 2025 dan
paling sedikit 31% sampai dengan tahun
2050. Dimana di dalamnya target penye-
diaan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) sebesar 6,5 Giga Watt pada
tahun 2025 dan sebesar 45 Giga Watt
pada tahun 2050.
PT Len Industri (Persero) terus berko-
mitmen untuk menggarap pasar system
rooftop PV melalui anak usahanya PT Surya
Energi Indotama (SEI), yang bergerak EPC
bidang renewable energy dengan produksi
modul surya yang diberi label LenSOLAR.
Len Industri telah merintis PLTS sejak
tahun 1985 dan telah teraplikasikan di
46
berbagai daerah di Indonesia.
Len Industri merupakan pelopor
produsen modul surya di Indonesia yang
telah merintis bisnis ini sejak tahun 1985
dan telah mengaplikasikannya di ber-
bagai wilayah Indonesia produk-produk
PLTS seperti solar tree, penerangan jalan
umum, solar rooftop, BTS surya, PLTS
terpusat, PLTS hybrid, dan lain sebagai-
nya. Saat ini, Len Industri meningkatkan
kapasitas produksi modul surya hingga
71 MWp per tahun dan menawarkan PLTS
Atap LenSOLAR yang dapat memenuhi
kebutuhan listrik rumah tangga maupun
perkantoran/industri. Langkah ini diyakini
dapat mendukung Kebijakan Energi
Nasional untuk mencapai 6,5 GWp energi
surya pada tahun 2025 mendatang–
sesuai Perpres No. 79 tahun 2014.
langka Kembangkan plTS
Sebelumnya, pada tahun 2015, Len
Industri juga telah membangun IPP
(Independent Power Producer) di Kupang
dengan kapasitas sebesar 5 MWp sebagai
proyek IPP pertama di Indonesia. Len
Industri sebagai manufaktur di bidang
renewable energy, didukung anak perusa-
haan PT SEI yang berperan sebagai EPC di
bidang energi baru terbarukan.
Selanjutnya, PT Len Industri melalui
anak usahanya PT SEI, ikut mendorong
merealisasikan gerakan nasional sejuta
surya atap dengan memasang 720 solar
panel dengan kapasitsa 241 kilo watt
peak (kWp) yang menghiasi atap Gedung
Airport Operation Control Center (AOCC)
Bandara Soekarno Hatta Tangerang,
Banten. PLTS tersebut mulai beroperasi
penuh pada 1 Oktober 2020 merupakan
langkah yang diambil PT Angkasa Pura
II, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Len
Industri, sebagai bagian dari dukungan
terhadap program energi bersih yang
bersumber dari EBT sekaligus efisiensi
pemakaian listrik.
Pengoperasian PLTS di kawasan
Bandara Soekarno-Hatta ini juga sejalan
dengan upaya Kementerian BUMN
dalam Percepatan Pengembangan dan
Pemanfaatan Energi Surya di BUMN.
Meskipun berlokasi di kawasan AP II, PLTS
di Gedung AOCC ini dibangun dan dijalan-
kan langsung oleh PT Bukit Asam Tbk (PT
BA) sebagai wujud dan komitmen sinergi
BUMN dalam pengembangan EBT.
Direktur Operasi I PT Len Industri
(Persero) Linus Andor Mulana Sijabat me-
ngatakan, pemasangan PLTS di Gedung
Airport Operation Control Center (AOCC)
Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Ban-
ten, merupakan realisasi Memorandum of
Understanding (MoU) antara PT BA dan PT
AP II. “Hal ini menjadi bagian dari langkah
PTBA terus berupaya melakukan diversi-
fikasi bisnis di luar batu bara, sesuai visi
untuk menjadi perusahaan energi kelas
dunia yang ramah lingkungan (renew-
able energy). Saat itu, PT SEI berhasil
memenangkan tender yang digelar PT
BA untuk pemasangan PLTS di kawasan
Bandara Soetta,” kata Linus, kepada
Listrik Indonesia melalui platform Zoom,
beberapa waktu lalu.
Linus menambahkan, ke depan ker-
jasama dengan PT BA rencananya akan
menyasar lokasi bekas tambang milik PT
BA. “Rencananya di lokasi eks-tanbang
PT BA akan dibangun PLTS berkekuatan
200 MW. Akan tetapi, ini harus ada offtaker
dalam bentuk IPP, yaitu pihak
PT PLN (Persero). Kerjasama ini jika dapat
terwujud pasti akan menarik. Nantinya
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

kerjasamanya dapat berbentuk konsorsi-
um. Yang terpenting 200 Mw harus masuk
terlebih dahulu ke RUPTL PLN,” jelas dia.
Kolaborasi BUMN lEN-plN-pertamina
Kementerian Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) RI membentuk Tim Per-
cepatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Energi Surya di BUMN dengan nomor
surat SK-252/MBU/07/2020 per tanggal
27 Juli 2020 dan ditanda tangani oleh
Menteri BUMN Erick Thohir.
Tim Percepatan terdiri dari Tim Peng-
arah yang diketuai langsung oleh Menteri
Erick Thohir, serta Tim Kerja yang terdiri
dari Direktur Operasi I PT Len Industri
(Ketua), Direktur Strategi, Portofolio dan
Pengembangan Usaha PT Pertamina
(Persero), Direktur Mega Project PT PLN
(Persero), Direktur Niaga & Manajemen
Pelanggan PT PLN (Persero), serta Chief
Executive Officer Subholding Power and New
Renewable Energy PT Pertamina (Persero).
Linus menyatakan, Indonesia ini
memiliki potensi energi alternatif tenaga
matahari yang sangar besar. Sayang sekali
kalau dibiarkan begitu saja, pemakaiannya
masih minim sekarang. BUMN bisa men-
jadi inisiator atau pelopor di Indonesia,
sekaligus untuk mengejar target energi
bauran 2025 tentang Kebijakan Energi
Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014.
“BUMN bisa menjadi role model imple-
mentasi green energy di Indonesia dan
membantu pemerintah mengurangi emisi
gas rumah kaca,” ujar dia.
Seperti yang sudah diketahui ber-
sama, Indonesia terletak di sepanjang
garis khatulistiwa dengan iradiasi energi
matahari rata-rata 4,80 kWh/m2/hari.
Energi matahari menjadi pilihan yang
baik sebagai alternatif sumber energi.
Ironisnya, secara nasional di Indonesia
pemanfaatan PLTS masih kurang dari 200
Mega Watt dari total 207,8 GW potensi
yang dimiliki (data Kementerian ESDM
2019). “Di lingkungan BUMN sendiri, jika
semua perusahaan BUMN memanfaatkan
PLTS, potensinya diperkirakan sebesar
1,4 Giga Watt peak (GWp) dengan biaya
investasi kurang lebih Rp 15 triliun.
Pemanfaatannya bisa diterapkan di jalan
tol, bandara, SPBU, stasiun, pertambangan,
pabrik, kantor, perkebunan, tambang dan
sebagainya,” ujar Linus.
Dia menambahkan, potensi tersebut
terdiri dari jalan tol 81,7 MW, bandara
167 MW, SPBU 75 MW, stasiun 55,8 MW,
tambang 131 MW, pabrik 28 MW, kantor
35,75 MW, perkebunan 400 MW, pelabuhan
www.listrikindonesia.com
Indonesia ini memiliki potensi energi alternatif
tenaga matahari yang sangar besar. Sayang sekali kalau
dibiarkan begitu saja sekarang.
192 MW, serta gudang 231,5 MW. Instalasi
PLTS dapat dilakukan dengan mudah di
berbagai lokasi. “Pemasangan PLTS dengan
berbagai ukuran serta kapasitas menjadi
daya tarik tersendiri jika dibandingkan
dengan jenis pembangkit Energi Baru
Terbarukan (EBT) lainnya,” ujar dia.
Oleh karena itu diperlukan sebuah
strategi percepatan pembangunan PLTS,
di antaranya dengan pembentukan tim
percepatan ini. Pembentukan tim juga
sebagai tindak lanjut dari penandatan-
ganan Head of Agreement (HOA) tentang
kerjasama PLTS ketiga BUMN (Len-PLN-
Pertamina) pada awal Oktober 2019.
Len Industri adalah BUMN yang
memiliki kompetensi dan pengalaman
di bidang pekerjaan energi terbarukan
khususnya PLTS. PLN adalah BUMN yang
bergerak di bidang penyediaan listrik
untuk kepentingan umum yang memi-
liki kompetensi melaksanakan tugas
pengoperasian dan penyaluran listrik.
Pertamina sebagai BUMN di bidang usaha
minyak, gas, dan energi baru terbarukan
yang di dalam aktivitasnya meliputi
pengembangan listrik tenaga surya.
Menurut Linus, perusahaan lainnya
dapat menjadi investor, misalkan PT BA.
Sebab tidak mungkin PT Len Industri seba-
gai single funding sebab dari perhitungan
potensi yang dimiliki sekitar 1,4 Giga Watt
peak (GWp) dengan biaya investasi kurang
lebih Rp 15 triliun. “Untuk pemasangan
PLTS yang berpotensi besar (diatas 10
MWp), kita sudah melakukan survey ke
Perum Badan Urusan Logistik (BULOG),
PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT
Kereta Api Indonesia (KAI). Dari sekitar
1,4 GWp sudah ada sekitar 100 GWp yang
sudah di survey,” jelas dia.
Dukung BUMN Go Global
Sinergi BUMN antara PT Len Industri
(Persero), PT Barata Indonesia (Persero),
serta serta PT INKA (Persero) telah
menandatangani kontrak kerja dengan
TSG Global Holdings untuk membangun
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
berkapasitas 200 MWp di Kinshasa,
Republik Demokratik Kongo, Afrika. Len
Industri memegang peran sebagai leader
dari konsorsium tersebut.
Penandatanganan kontrak tersebut
FOKUS UTAMA HEADLINE
dilakukan oleh Direktur Operasi I Len
Industri Linus Andor Mulana Sijabat,
Direktur Pemasaran Barata Indonesia
Sulistyo Handoko, Direktur Keuangan dan
SDM INKA Andy Budiman serta CEO TSG
Infrastructure Septian Wahyutama ber-
tempat di Menara MTH, Jakarta (17/9).
Linus, mengatakan kerjasama
Indonesia-Afrika dalam realisasi kontrak
kerja ini merupakan momentum Len
Industri mengembangkan eksistensi
bisnisnya di pasar luar negeri, khususnya
dalam bidang renewable energy. “PT Len
Industri akan membentuk kerjasama ope-
rasi (KSO) dengan Barata Indonesia yang
berperan dalam rekayasa, pengadaan,
dan konstruksi atau EPC (Engineering,
Procurement, Construction) PLTS 200 MWp
tersebut. Di sana kita akan men-deliver
panel surya, PV mounting, inverter &
combiner, design & engineering, electrical
component, interkoneksi, pekerjaan sipil,
instalasi dan konstruksi, hingga pengujian
dan pengawasan,” ujar Linus.
TSG melalui afiliasinya di Kongo,
Sunplus S.A.R.L, telah membentuk kerja
sama agar proyek ini terealisasi. Sunplus
S.A.R.L. akan memberikan kewenangan
dalam pekerjaan EPC, termasuk di antara-
nya kepercayaan tata kelola manajemen
profesional, serta sebagai pemegang
konsesi investasi PLTS ini.
PLTS Kinshasa 200 MWp akan di ba-
ngun pada lahan seluas ±300 ha dengan
nilai kontrak sebesar USD175 juta atau
setara Rp2,59 triliun, dan merupakan tahap
awal dari pembangunan PLTS 1.000 MWp
di area tersebut. PLTS akan dibangun
dengan sistem ground-mounted (di atas
tanah) dan On-grid atau terhubung jar-
ingan (grid), artinya bersama pembangkit
lainnya ikut menyuplai beban di jaringan
listrik yang sama. Pemanfaatan energi
listrik yang dihasilkan digunakan untuk
melistriki wilayah di Kinsasha, Kongo yang
belum teraliri listrik.
Linus berharap, semoga penggunaan
PLTS dapat diserap sebab permasalahan
baterai dan harga panel surya semakin
terjangkau untuk ke depan.”PLN juga
harus mengakomodir pengembangan
PLTS dan pihak regulator jangan mena-
han laju pengembangan PLTS sebab regu-
lasi EBT sudah ada,” pungkas Linus. n
47
 HEADLINE FOKUS UTAMA

SAMUDERA INDONESIA
lirik SektOr liStrik
Selain berperan sebagai penyedia jasa pengangkutan, PT Samudera
indonesia Tbk perusahaan pelayaran yang memiliki banyak bidang
usaha, kini tengah menjajaki bisnis di sektor ketenagalistrikan. Apa saja
yang menjadi incaran Samudera indonesia di sektor ketenagalistrikan.
 cANDrA WiSESA

P
andemi Covid-19 menjadi polemik berdampak pada
resesi yang menghantam sebagian negara di dunia.
Pada awal adanya pandemi ini di Semester I 2020
perusahaan pelayaran pertumbuhannya semakin menu-
run dibanding semester yang sama di tahun sebelumnya.
Kendati demikian, pada Semester II 2020 ini jasa pelayaran
optimis dapat tumbuh kembali terutama ditopang pelayaran
domestik.
Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk, Bani
Maulana Mulia mengungkapkan, resesi yang dialami sejum-
lah negara memang tak serta merta menghentikan industri
pelayaran. Mengingat sampai saat ini masih banyak kapal
yang beroperasi seperti biasanya. Sementara itu, untuk di
perusahaannya sendiri Pandemi Covid-19 punya pengaruh
yang berbeda-beda yang dialami setiap anak usahanya.
Perusahaan pun mengambil langkah serius dalam me-
nanggulangi penyebaran Covid-19 agar kegiatan usahanya
lancar. Langkah pertama, memperketat persyaratan dalam
menjalankan aktivitas kerja baik masuk kantor atau perjalan-
an dinas. “ini demi mencegah penyebaran pandemi dan
menjaga aset kita yaitu karyawan agar tetap sehat. Apabila
semisal ada yang terindikasi langsung kita rujuk ke rumah
sakit rujukan,” kata dia.
Langkah berikutnya adalah membuat kebijakan investasi
yang lebih ketat baik itu Capex, Investment, dan Recruitment.
“Jadi kami lebih selektif dan melihat dari segi kepentin-

48 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 FOKUS UTAMA HEADLINE

gan dan esensialnya, “ ujarnya. Langkah yang terakhir yaitu

mencermati semua lini bisnis. ”Hingga saat ini strategi yang
kita terapkan untuk service dan operasionalnya Samudera
Indonesia mampu membuat kita bertahan, tanpa harus me-
ngurangi jumlah pekerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bani mengatakan, “Secara keseluruhan
dampaknya tidak selalu negatif, karena perusahaan induk
dan unit usaha kami cepat dalam merespons Pandemi ini
seperti melakukan tes kesehatan dan menerapkan protokol
kesehatan yang ketat, jadi aktivitas kerja berjalan normal,”
tambahnya.
Kendati Samudera Indonesia sedang memperketat
investasinya di saat pandemi dan resesi yang dialami oleh
sejumlah negara. Bani melihat ada momentum untuk dapat
dimanfaatkan sebagai investasi. Samudera Indonesia mel-
akukan pembelian 2 unit kapal di mana salah satunya sudah
berada di Indonesia dan yang lainnya sudah selesai melaku-
kan sea trial.
“Sebenarnya ada atau tidak ada pandemi kita membeli
kapal itu sebagai investasi yang sudah tahu kegunaan untuk
keperluan bisnis tentunya. Harga kapal sendiri seperti harga
komoditas, jadi pada saat seperti ini kita manfaatkan untuk
membeli kapal,” terangnya. Bani Maulana Mulia
Ia menyampaikan, bahwa sekarang kebanyakan kapal Direktur Utama PT Samudera Indonesia
di lay up, sama sekali tidak benar karena masih banyak
beroperasi. Hanya pertumbuhannya dibandingkan tahun
sebelumnya mungkin lebih sedikit atau menurun. Bahkan, Dari strategi yang diterapkan
di tengah situasi saat ini pun Samudera Indonesia masih
mendapatkan permintaan untuk menyediakan jasa angkutan untuk service dan operasional,
baik rute dalam negeri maupun luar negeri, begitupula untuk
para ABK (Anak Buah Kapal). Samudera Indonesia mampu
Ditanya soal kendala di sektor pelayaran, Bani mengata-
kan, ada beberapa kendala di sektor pelayaran nasional yang bertahan, tanpa harus mengurangi
mempengaruhi daya saing dengan perusahaan pelayaran
asing, seperti harga kapal yang tidak kompetitif dibanding jumlah pekerja.
buatan luar negeri. Lalu pelayaran nasional juga mengalami
kendala docking mau tidak mau perusahaan harus mengelu- material yang dibutuhkan dalam pembangunan di sektor
arkan biaya tambahan, belum lagi biaya perawatan kapal itu ketenagalistrikan.
sendiri. “Investasi kapal kami juga diperuntukan pengiriman
Akan tetapi pasar jasa pelayaran masih memiliki potensi logistik kebutuhan dari ketenagalistrikan,” tuturnya.
untuk tumbuh secara moderat di tahun 2020 dan tahun Menurut dia, segmen tersebut saat ini menjadi salah satu
selanjutnya. Hal ini didorong oleh sejumlah katalis positif segmen pasar yang menjadi penopang kinerja positif peru-
yang berpotensi mengerek permintaan jasa pelayaran pada sahaan saat ini. Penyelesaian proyek yang berjalan kontinyu
sejumlah sektor. diduga menjadi alasan mengapa permintaan jasa pen-
Misalnya pada sektor infrastruktur, berlanjutnya berbagai gangkutan pada segmen tersebut terbilang stabil. Pasalnya,
pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung hingga pemerintah terus mengejar rasio elektrifikasi, dengan begitu
setidaknya lima tahun ke depan juga diyakini akan men- penopang ketenagalistrikan seperti pembangunan jenis pem-
dorong pergerakan muatan dalam negeri.  bangkit terus dijalankan.
“Saya melihat sektor pelayaran untuk sibuk di Negara “Kalau dalam chart bisnis kami, proyek kelistrikan ini
kepulauan seperti Indonesia peluangnya sangat besar. Saya berwarna hijau. Artinya, peluang usahanya terbuka lebar dan
berharap regulator mendorong pelayaran nasional agar bisa berkelanjutan. Kita siap membantu pemerintah dan PLN
lebih kompetitif lagi,” ujar Bani. untuk mengirmkan logistiknya ke berbagai daerah,” ucapnya.
Bani menuturkan, tidak menutup kemungkinan perusaha-
Incar Sektor Ketenaglistrikan anya melakukan ekspansi usaha ke Independent Power
PT Samudera Indonesia Tbk, saat ini tengah menjajaki Producer (IPP). Meskipun saat ini masih tahap wacana, akan
tender beberapa kontrak untuk proyek pembangunan pem- tetapi timnya sudah melakukan feasibility study pembangkit
bangkit listrik. Bani menjelaskan, saat ini pihaknya mengincar mana yang nantinya akan digarap.
proyek di sektor ketenagalistrikan, bukan maksud beralih “Divisi research kami memang tengah melakukan kajian
dari bisnis inti perusahaan. Melainkan Samudera Indonesia bisnis IPP. Salah satunya PLTS yang kita kaji, karena kita ingin
berperan sebagai penyedia jasa pengangkutan sejumlah membuat sesuatu untuk energi berkelanjutan,” tandasnya. n

www.listrikindonesia.com 49
 HEADLINE FOKUS UTAMA

PT haleyora
Power merupakan
haLeyora BiDiK
anak usaha PT
PLN (Persero)
nOn-captiVe market
yang bergerak di
bidang operasi
dan pemeliharaan
jaringan transmisi
dan distribusi
serta kegiatan
bisnis lainnya.
haleyora Power
berperan penting
dalam memastikan
keandalan
jaringan listrik.
untuk itu, majalah
Listrik Indonesia
mewawancarai demikian, saat ini wilayah Bali masih di- dan dijadikan acuan dalam program
layani oleh pihak selain kami. Wilayah lain pemeliharaan tersebut. Untuk layanan
Plt.Direktur utama di Indonesia yaitu Kalimantan, Sulawesi, yang bersifat korektif seperti gangguan di
PT haleyora Power, Maluku, Papua dan Nusa Tenggaran,
dilayani oleh PLNT [PT Pelayanan Litrik
titik pelanggan, dilayani oleh regu pelay-
anan keandalan yang melakukan eksekusi
Sulistyo Biantoro. Berikut Nasional Tarakan]. Untuk area gardu berdasarkan laporan pelanggan di CC 123.
induk (GI), kami melayani sebagai provider Apa saja pencapaian Haleyora Power
petikan wawancaranya. operator GI, yaitu mencatat dan me- sampai saat ini yang akan memasuki usia
 Zuchri monitor aktivitas transaksi energi, serta ke-9 tahun?
melakukan inspeksi peralatan di setiap Kami mampu mencatat pertumbuhan

B
agaimana peran PT Haleyora Power
terhadap keandalan infrastruktur
kelistrikan PT PLN (Persero)?
Peran HP sebagai enabler [mem-
perkuat] PLN di dalam kegiatan operasi
dan pemeliharaan transmisi dan distribusi
guna memastikan keandalan distribusi
listrik ke pelanggan. Infrastruktur yang
dikelola meliputi jaringan tegangan
menengah (JTM), gardu distribusi, jaringan
tegangan rendah (JTR) saluran ke rumah
pelanggan sampai dengan kWh Meter di
rumah pelanggan. Selain itu, untuk me-
mastikan pendapatan PLN dari pemakaian
listrik pelanggan, maka Haleyora Power
juga melakukan pembacaan meter dan
penagihan piutang di rumah pelanggan.
Bagaimana proses perawatan trans-
misi dan distribusi di wilayah Sumatera,
Jawa, dan Bali selama ini?
Wilayah layanan Haleyora Power
meliputi Sumatera, Jawa, Bali. Namun
gardu induk. Selain itu, kami di beberapa
lokasi gardu induk juga melakukan
pemeliharaan peralatan GI berdasarkan
hasil inspeksi. Kami juga melakukan
inspeksi tower transmisi di Sumatera
untuk memastikan kondisinya tetap aman
beroperasi.
Untuk wilayah distribusi, kegiatannya
meliputi inspeksi peralatan baik secara
visual maupun menggunakan alat khusus
seperti Partial Discharge, Ultrasound, dan
lain-lain. Inspeksi ROW (pohon dan tanam
tumbuh) untuk memastikan jarak aman
dengan jaringan dan peralatan distribusi
lainnya, kemudian menindaklanjuti hasil
inspeksi dengan perbaikan dan pemeli-
haraan. Saat ini, Haleyora Power mulai
fokus kepada pemeliharaan yang sifatnya
preventive [pencegahan] dan condition
based maintenance (CBM).
Data hasil inspeksi dan pemeliharaan
dikelola menjadi data base asset di PLN
pendapatan rata-rata mencapai 21% per
tahun, dengan total revenue [pendapatan]
pada 2019 mencapai Rp2,5 triliun. Di sisi
market share [pangsa pasar], Haleyora
Power telah melayani 46% market O&M
[operation & maintenance] distribusi di
Jawa, Madura, Bali (JMB), Sumatera (captive
market) dan mulai melakukan ekstensi-
fikasi non-captive market di pelanggan-
pelanggan Industri.
Selain itu, kami berhasil menurunkan
gangguan penyulang rata-rata 20%-40%
setiap tahun sehingga dapat berkontribusi
positif terhadap kinerja keandalan listrik
di PLN Group.
Haleyora Power juga membantu
penurunan piutang pelanggan hingga
mencapai nihil piutang rekening dalam
rangka revenue assurance yang digalak-
kan PLN. Kami memiliki tenaga ahli di
bidang distribusi dan pemeliharaan gardu
induk dalam mendukung Program CBM.

50 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Kami juga menciptakan platform
layanan pelanggan ListriQu (layanan
instalasi rumah pelanggan) dengan Tag
Line “Quick and Quality Solution”, di mana
ListriQu menjadi solusi atas keluhan
Instalasi Milik Pelanggan (IML) yang saat
ini belum tersedia medianya dan masih
menjadi bagian dari keluhan gangguan
yang masuk ke contact center PLN 123.
Selain itu, Haleyora Power melakukan
Kolaborasi dengan beberapa perusahaan
baik internal PLN Group, badan usaha
milik negara (BUMN) Group maupun
swasta lainnya.
Apa strategi Bapak untuk meningkat-
kan kinerja Haleyora Power ke depan?
Kami memiliki beberapa program
utama. Pertama, mendukung program
transformasi PLN, penguatan bisnis inti
di HP Group, pengembangan bisnis dan
beyond KWh dari non-captive market
dengan meningkatkan sinergi dan kolabo-
rasi di PLN Group, BUMN Group, dan
swasta lainnya.
Kedua, Program 5 CEO Message,
mengedepankan good corporate govern-
ance (GCG), pelayanan prima dan security
of supply, 24/7. Kami juga mengedepankan
kesehatan dan keselamatan kerja (zero
accident), profesionalisme dan berorien-
tasi pada hasil, serta kinerja keuangan
yang sehat.
Kemudian strategi dari sisi sumber
daya manusia atau people. Kami melaku-
kan penguatan kompetensi SDM di CBM,
AMC, business development, data analytic,
finance, human resources, legal dan risk
management. Penguatan organisasi yang
selaras dengan portofolio bisnis perusa-
haan, penyiapan talent pool, dan melaku-
kan benchmark best practice.
Dari sisi bisnis, kami melakukan align-
ment portfolio dan Program Transformasi
PLN, penguatan bisnis inti, fokus kepada
CBM distribusi dan transmisi. Kami juga
melakukan perluasan market dari captive
ke non-captive yang dapat menghasilkan
Beyond kWh dengan tetap mengedepan-
kan core competency, dengan pola kolabo-
rasi. Kemudian diversifikasi produk dan
layanan, yaitu PVR dan market place. Dari
sisi bisnis, strategi kami dengan melaku-
kan penguatan portofolio Haleyora Power
Group menuju service provisioning serta
melakukan benchmark best practice.
Sementara itu, program dari sisi
sistem dan teknologi juga mencakup
beberapa hal. Kami membangun sistem
yang terintegrasi sesuai dengan bisnis
dan portofolio perusahaan, yaitu SCM, ERP,
www.listrikindonesia.com
Sulistyo Biantoro
Plt. Direktur Utama PT Haleyora Power
dan ERM. Pemanfaatan IT sebagai enabler
di dalam internal system dan bisnis
perusahaan. Sertifikasi bisnis dan sistem
penunjang, seperti ISO dan SMAP.
Strategi keuangan, kami melakukan
efisiensi dan optimalisasi keuangan,
serta solusi keuangan untuk mendukung
pengembangan produk.
Apa saja inovasi yang dilakukan
Haleyora Power?
Kami melakukan beberapa inovasi.
Pertama, alat untuk support operasional
kegiatan pemeliharaan dan aplikasi
penunjang. Saat ini sudah ada 11 inovasi
sejak 2018, salah satunya ListriQu sebagai
finalis Inovasi Nasional di PLN Group
pada 2019. Kedua, platform ListriQu
sebagai solusi layanan instalasi rumah
pelanggan. Ketiga, Home (Haleyora On
My Finger), aplikasi pendukung internal
bisnis dan operasional.
Saat ini, Haleyora Power memiliki dua
anak perusahaan, bisa dijelaskan peran
masing-masing?
Kami memiliki dua anak perusaha-
an. Pertama, Haleyora Powerindo yang
bergerak di pengelolaan tenaga kerja,
manajemen building dan industrial
cleaning. Kedua, PT Energi Pelabuhan
Indonesia (EPI), bergerak di pelayanan
kelistrikan di wilayah Pelabuhan.
Selain perawatan jaringan trans-
misi dan distribusi, apa saja pelayanan
Haleyora Power selama ini?
Kami melakukan pelayanan pen-
catatan meter dan penagihan piutang.
Haleyora Power juga menjalankan
pelayanan keluhan instalasi pelanggan
FOKUS UTAMA HEADLINE
Kami
melakukan
beberapa inovasi
untuk support
operasional
kegiatan pemeli-
haraan dan aplikasi
penunjang. Saat
ini sudah ada 11
inovasi sejak 2018.
residential dengan ListriQu dan pelayanan
instalasi milik pelanggan indusri dengan
ListriQu Premium. Kami juga melakukan
aktivasi Stroomnet berkolaborasi dengan
Icon+.
Ke depan, panel surya rooftop akan
semakin besar, apakah Haleyora Power
sudah menyiapkan hal ini?
Layanan PVR [panel surya atap] men-
jadi salah satu area pengembangan bisnis
kami ke depan. Dengan model kolaborasi
dan optimalisasi resources diharapkan
Haleyora Power dapat menyediakan paket
layanan PVR yang tidak hanya menghasil-
kan benefit untuk pelanggan, tetapi juga
untuk PLN. Dalam mendukung program
ini, kami sudah mulai berkolaborasi
dengan mitra PVR.
Apakah potensi bisnis panel surya
rooftop sangat besar?
Dengan berkembangnya lifestyle dan
ekspektasi kenyamanan dan kepastian
mendapatkan listrik, PVR berpotensi besar
di kota-kota metropolitan. Kami bisa bun-
dling produk dengan produk PLN.
Apa rencana Haleyora Power untuk
memperbesar revenue dan profit ke depan?
Untuk meningkatkan revenue, kami
menjalankan beberapa langkah dan
strategi. Pertama, kami meningkatkan
non-captive market yang mengedepankan
pemanfaatan SDM yang kompeten dan
teknologi. Kedua, membuat bundling
produk, sebagai total customer solution.
Ketiga, melakukan kolaborasi. Keempat,
secara internal melakukan efisiensi dan
mengembangkan sistem pengelolaan
internal berbasis teknologi. n
51
 HEADLINE FOKUS UTAMA
BanDara SoeKarno-hatta
kian hiJau
Ketika pergi ke Bandara internasional Soekarno-
hatta, Anda bisa melihat ratusan panel surya
menghiasi atap gedung Airport operation command
center (Aocc).
 Zuchri
P
embangkit listrik tenaga surya (PLTS)
atap yang mulai konstruksi dan pema-
sangan pada 3 Desember 2019 itu kini
sudah mulai beroperasi. Sekitar 720 panel
surya dengan kapasitas 241 kilowatt peak
(kWp) terpasang di atap Gedung AOCC.
Direktur PT Angkasa Pura II Muham-
mad Awaluddin mengatakan bahwa AP II
selalu berinovasi, termasuk di antaranya
mengenai pengembangan energi baru
dan terbarukan (EBT).
Menurutnya, pemasangan PLTS atap
atau solar PV rooftop merupakan upaya
perseroan dalam menerapkan konsep
Green Airport, khususnya di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta.
“PLTS yang dipasang di gedung AOCC
di kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini
juga merupakan pintu masuk pengembang-
an energi baru dan terbarukan di Bandara
Soekarno-Hatta,” ujarnya kepada Listrik
Indonesia, Rabu (7/10).
Gedung AOCC merupakan pos
komando terintegrasi guna memastikan
kelancaran operasional Soekarno-Hatta,
dengan personel berasal dari AP II selaku
pengelola bandara, lalu operator maska-
pai, air navigation dan Lembaga lain
seperti Karantina, Bea dan Cukai, Imigrasi,
Kepolisian, dan sebagainya.
52
“Sudah selayaknya EBT mendapat
tempat di sektor kebandarudaraan nasio-
nal. PT Angkasa Pura II memulai di Ban-
dara Soekarno—Hatta yang merupakan
bandara terbesar di Indonesia. Bandara-
bandara lain juga dapat mengadopsi PLTS
ini,” harapnya.
Awaluddin menjelaskan proses kon-
struksi dan pemasangan itu selama 3 De-
sember 2019—18 Februari 2020. Kemudian
dilanjutkan dengan proses perizinan serta
sertifikasi. “Kemudian pada September 2020
[PLTS atap] sudah mulai dioperasikan.”
Konstruksi dan pemasangan PLTS atap
di bandara terbesar di Indonesia tersebut
dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk. meng-
gandeng PT Surya Energi Indotama (anak
usaha PT LEN Industri).
Green Airport
Dia menambahkan ekosistem green
airport di kawasan Bandara Internasional
Soekarno—Hatta sebenarnya sudah
dilakukan sejak hadirnya kereta listrik dan
sky train. Kemudian pengoperasian taksi
listrik berkolaborasi dengan Blue Bird dan
Grab serta peralatan-peralatan penunjang
operasional lainnya yang berbasis listrik.
“Ke depan, kami juga akan memba-
ngun Terminal 4 yang mengusung konsep
Smart Airport dengan teknologi yang
lebih modern yang semakin memperkuat
Green Airport,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, ada kemungki-
nan penerapan PLTS atap di bandara lain.
“Menjadi sangat terbuka [ekspansi PLTA
atap ke bandara lain] dan akan selalu kita
kaji secara lengkap.”
Awaluddin menegaskan konsep
pengembangan PLTS atap di lingkun-
gan PT Angkasa Pura II bertujuan untuk
melengkapi kebutuhan suplai listrik dari
PT PLN (Persero). Pengoperasian PLTS
di kawasan Bandara Soekarno-Hatta
ini, katanya, juga sejalan dengan upaya
Kementerian BUMN dalam percepatan
pengembangan dan pemanfaatan energi
surya di BUMN.
Dukungan Energi Bersih
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Info-
rmasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian
ESDM Agung Pribadi, mengapresiasi lang-
kah AP II dan PTBA sebagai bagian dari
dukungan terhadap program energi bersih
sekaligus efisiensi pemakaian listrik.
“Pemasangan PLTS Atap secara masif
di berbagai fasilitas publik, merupakan
aksi konkret merealisasi Gerakan Nasional
Sejuta Surya Atap. Apa yang dilakukan oleh
PT Angkasa Pura II & PTBA dengan dukungan
BUMN lainnya, merupakan kolaborasi yang
sangat progresif dalam mendukung energi
bersih berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT
Bukit Asam Arviyan Arivin menambahkan
PLTS ini merupakan wujud dan komitmen
sinergi BUMN dalam pengembangan EBT.
“Kami harap kerja sama dan sinergi seper-
ti ini bisa terus terjalin dan ditingkatkan
ke depannya,” kata Arviyan. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

fSru aMurang & PiPa gaS tanjung Batu
PLngg Dorong efiSienSi PeMBangKit
melalui gaSiFikaSi
Kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power
Plant (MVPP) memiliki banyak manfaat. Pembangkit
tersebut bersifat mobile sehingga bisa berpindah-
pindah ke lokasi yang masih membutuhkan suplai
atau tambahan daya listrik.
 Zuchri
S
elain itu, MVPP lebih fleksibel sehing-
ga bisa menjangkau wilayah pedala-
man atau terpencil yang selama ini
belum atau masih sedikit suplai listriknya.
Tentunya, MVPP juga dapat memperkuat
keandalan suplai listrik di suatu wilayah.
PT PLN Gas & Geothermal (PLNGG),
anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero), juga ikut berperan dalam
memperkuat keandalan MVPP, yaitu
melalui pembangunan infrastruktur gas.
MVPP berbahan bakar gas ini akan lebih
efisien jika memiliki infrastruktur gas
yang mampu memasok gas sebagai bahan
bakar pembangkit.
Plt. Direktur Utama PT PLN Gas &
Geothermal (PLNGG) Mohamad Riza
Affiandi menjelaskan bahwa PLNGG
sedang melaksanakan proyek infrastruk-
tur gas untuk mengalirkan gas ke Lease
Marine Vessel Power Plant (LMVPP)
Karadeniz Powership Zeynep Sultan
Sulawesi Utara, Amurang berkapasitas
www.listrikindonesia.com
120 megawatt (MW).
PT Gas & Geothermal mulai ber-
operasi pada bulan Juli 2017, saat ini
tengah mengerjakan beberapa proyek
seperti pembangunan pipa gas di Tanjung
Batu sepanjang 48 kilometer (km) untuk
menggasifikasi PLTGU Tanjung Batu
berkapasitas 280 MW di Kutai Kartengara,
Kalimantan Timur.
“Dalam perjalanannya, PLNGG telah
berhasil melaksanakan tahap operasi
secara komersial (commercial of date/
COD) proyek fasilitas penyimpanan dan
regasifikasi terapung (Floating Storage
Regasification Unit/FSRU) Amurang pada
tanggal 19 September 2020 pukul 20.00
WITA yang pengerjaannya memakan
waktu selama 7 bulan,” ujarnya kepada
Listrik Indonesia, Kamis (8/10).
FSRU Amurang itu berkapasitas
14.000 M3. Gas alam cair (liquefied
natural gas/LNG) disuplai dari LNG
Bontang. LNG itu diangkut dari Bontang
FOKUS UTAMA HEADLINE
ke Sulawesi Utara menggunakan LNG
Carrier Triputra berkapasitas 22.500 M3.
Sementara itu, suplai gas sebanyak 17,3
billion thermal unit per day (BBTUD).
Menurutnya, proyek Floating LNG to
Power pertama di Indonesia ini berpo-
tensi memberikan penghematan sebesar
US$34,28 juta atau sekitar Rp493,73
miliar per tahun.
Sementara itu, lanjutnya, proyek Pipa
Gas Tanjung Batu direncanakan berope-
rasi secara komersial (COD) pada akhir
Oktober 2020. Pembangunan pipa gas itu
diperkirakan dapat memberikan penghe-
matan sebesar Rp636 miliar per tahun.
Riza menuturkan, dengan telah dilak-
sanakan COD FSRU Amurang tentunya
PLNGG sudah ikut dalam menyukseskan
program transformasi perusahaan induk,
yaitu PT PLN (Persero) yang terdiri atas
Green, Lean, Innovative dan Customer
Focused. PLNGG dapat menghasilkan
energi bersih, penghematan biaya dan
meningkatkan keandalan listrik di
Sulawesi.
“Bertepatan dengan 75 tahun berdi-
rinya PLN, PLNGG sebagai entitas anak
perusahaan PLN Group yang cukup baru
telah membuktikan perannya dengan ber-
hasil menggasifikasi pembangkit PLN dan
siap menerima penugasan-penugasan
berikutnya,” tuturnya. n
53
 HEADLINE FOKUS UTAMA

caPtiVe Power PLant

pln cOnFident anti-black Out

Penurunan beban puncak selama pandemi covid-19 dingkan dengan 2019?

Kita membacanya ke arah sana.
menyebabkan permintaan listrik PLN ikut tertekan. Ada beberapa handicap pada tahun ini.
Pertama, listrik kita di Pulau Jawa men-
untuk itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) galami over supply. Jika ingin menambah
mengimbau perusahaan milik negara dan swasta tidak investasi, daya listik akan dijual ke mana
lagi. Yang ada tinggal maintenance dan
membangun pembangkit listrik yang didedikasikan sales. Mungkin nanti ada prospek di luar
untuk kebutuhan sendiri (captive power plant). Jawa seperti energi baru terbarukan di
 Zuchri Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
Kedua, gara-gara Covid-19, negara-ne-

H
al itu bertujuan untuk mengopti-
malkan penyerapan listrik PT PLN
(Persero). Untuk itu, majalah Listrik
Indonesia mewawancarai Anggota Komite
BKPM Rizal Calvary yang juga sebagai
komisaris PT Bright PLN Batam. Berikut
petikan wawancaranya:
Bagaimana kondisi investasi ketenaga-
listrikan sampai semester I/2020?
Data di Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM), realisasi investasi ketena-
galistrikan digabung dengan gas dan
air. Investasi kelistrikan, gas, dan air per
Juni 2020 telah mencapai Rp48,5 triliun
atau sebesar 12,0% dari total investasi
nasional. Investasi pada semester I/2020
masih didominasi oleh sektor tranpor-
tasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar
19,0%. Kemudian disusul listrik, gas dan
air 12,0%. Sementara itu, industri logam
dasar, barang logam bukan mesin, dan
peralatan lainnya sebesar Rp45,2 triliun
atau sebesar 11,2%.
Kalau kita lihat investasi di sektor ke-
listrikan ini didominasi oleh penanaman
modal asing (PMA) yang mencapai US$2,3
miliar atau sebesar 17,2% dari total PMA.
Bisa dimaklumi karena investasi ketena-
galistrikan ini sangat padat modal dan
padat teknologi. Sekali lagi saya kata-
kana, ini [US$2,3 miliar] masih digabung
dengan investasi air dan gas. Namun,
dominannya memang listrik. Kalau kita
lihat PMDN [penanaman modal dalam
negeri] sekitar Rp14 triliunan sebanyak
776 proyek.
Di PMDN, investasi sektor ini hanya
menempati urutan ke-6, sedangkan di
PMA di urutan ke-2 dengan investasi
sebesar US$2,3 miliar dengan 443 proyek.
Jumlah proyeknya sedikit, tetapi nilainya
besar. Artinya memang PMA mengambil
proyek-proyek besar dan padat modal. Ini
akumulasi Januari—Juni 2020.
Apakah investasi ketengalistrikan
pada tahun ini akan lebih rendah diban-
gara melakukan lockdown. Ada beberapa
peralatan yang dipesan dari luar negeri
misalnya turbin yang diimpor dari luar
negeri, ikut terhalang. Tenaga-tenaga ahli
belum diizinkan keluar dari negaranya
sendiri. Tentu ini gambaran bahwa tahun
ini investasi kelistrikan sangat penuh
tantangan berat.
Bagaimana dampak pandemi Covid-
19 terhadap investasi ketenagalistrikan,
seperti transmisi dan pembangkit listrik
di Indonesia?
Begini. Banyak pihak seakan-akan
pura-pura tidak tahu bahwa krisis ini me-
landa seluruh dunia menyeluruh. Ketika
ada industri atau perusahaan BUMN
yang kinerja keuangannya jatuh, digebuk
habis-habisan. Padahal, ini krisis seluruh
dunia. Perusahaan-perusahaan energi
berguguran kinerjanya. Posisi pemerintah
selalu bersabar saja menghadapi banyak
tudingan macam-macam. Yang lebih
waras harus mengalah.

54 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Pertama-tama saya sampaikan bahwa,
investasi di seluruh dunia sedang seret.
Bukan hanya kelistrikan FDI [foreign direct
investment] dunia, FDI secara global turun
sampai 40% pada tahun ini. Kenapa?
Sebab banyak perusahaan yang akan me-
ninjau kembali rencana investasi mereka.
Penurunan dramatis ini menekan nilai FDI
global ke bawah US$1 triliun. Ini terendah
dan untuk pertama kalinya sejak tahun
2005. Apalagi ada asumsi bahwa wabah
korona akan berlanjut hingga 2021.
Laporan UNCTAD World Investment
bilang bahwa negara-negara berkembang
paling terpukul. Sebab ada sebanyak
DoK rIzal Calvary
5.000 perusahaan kakap multinasional,
mereka ini menyumbang sebagian besar
FDI global. Berita jeleknya, mereka sudah
merevisi prediksi pendapatan yang di-
perkirakan untuk tahun 2020 rata-rata
turun 40%.
Apakah turunnya investasi sudah se-
jalan dengan penurunan demand listrik?
Secara nasional, konsumsi listrik
mengalami kontraksi sebesar -7,06 persen.
Diprediksi sampai akhir tahun -6,25 persen.
Semua saling terkait. Ekonomi dunia, Ka-
wasan, nasional turun, maka industri juga
turun dengan sendirinya. Ini efek domino
atau force majeure. Kesalahan bukan pada
televisi Anda, tetapi di pemancarnya.
Daya beli masyarakat dan konsumsi listrik
juga menurun. Salah satu cara mengatasi
penurunan demand dengan melakukan
promosi penyerapan listrik PLN sehingga
bisa mengatasi over supply.
Apakah ada imbauan dari BPKM agar
pembangunan captive power plant itu
oleh BUMN dan swasta disetop?
Sebenarnya tanpa krisis Covid-19,
kita memang akan mengalami over
supply listrik. Dulu itu kenapa sampai
pemerintah sangat kencang mendorong
investasi di sektor kelistrikan? Sebab,
memang kita sangat mengalami defisit
listrik. Utamanya, listrik untuk industri
dan komersil. Untuk konsumsi masyarakat
juga sangat defisit. Rasio kelistrikan kita
sangat rendah.
Sementara ada potensi pertumbu-
han ekonomi yang kuat di depan. Dulu
itu, pengusaha keluhannya setiap hari
hanya satu, yaitu mana listrik, mana listrik.
Maka dibuatlah oleh pemeritah fast track
program 35.000 MW. Ada asumsi-asumsi
makro saat itu. Harapan-harapan makro
itu ada. Dengan asumsi ekonomi tumbuh
sekian persen maka 35.000 MW sangat
dinanti. Namun karena ekonomi kita
belum sesuai dengan asumsi-asumsi
www.listrikindonesia.com
Rizal Calvary
Anggota Komite BKPM,
Komisaris PT Bright PLN Batam.
tersebut, maka kita mengalami over
supply. Ditambah lagi dengan adanya
krisis Covid-19.
Risiko-risiko masa depan itu susah
diprediksi. Tapi pemerintah memang
harus berani. Berani ambil risiko apapun.
Kalau tidak listrik kita akan selalu byarpet.
Sekarang Pak Dirut PLN sudah menetap-
kan KPI korporasi salah satunya anti
blackout. Ini luar biasa. Dulu, tidak mung-
kin PLN confident teriak-teriak anti black-
out. Saya sebagai komisaris di PT Bright
PLN Batam merasakan hal itu dan ikut
mengawal. Bangga saya. Ada optimisme
dengan pimpinan baru. Kita PLN melaku-
kan transformasi secara kultural, sistema-
tis, dan tidak ribut-ribut. Ini penting.
Korporasi butuh ketenangan. Untung-rugi
itu biasa. Apalagi tugas PLN berat sekali.
Melayani 76,6 juta pelanggan. Yang pen-
ting tren kinerjanya membaik.
Apakah ada imbauan resmi dari BPKM
untuk melarang pembangunan captive
power plant?
Sejauh ini belum ada imbauan secara
resmi dalam bentuk aturan khusus.
Namun, arahan Kepala BKPM setiap
investor yang butuh listrik, utamanya di
wilayah yang listriknya sudah disediakan
oleh PLN, ambil saja dari PLN. Untuk
wilayah-wilayah yang memang masih
kurang listrik, misalnya di luar Jawa dan
Sumatera, sebenarnya captive power
plant ini sudah ada aturannya. Keran
privatisasi ada di Keppres No. 37/1992
tentang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
FOKUS UTAMA HEADLINE
Negara-negara
berkembang paling
terpukul. Sebab, ada
5.000 perusahaan
kakap multinasional
sebagai penyumbang
sebagian besar FDI
global. Berita jeleknya,
mereka merevisi pre-
diksi pendapatan yang
diperkirakan di 2020,
rata-rata turun 40%.
oleh Swasta. Pasal 11, UU No. 30/2009
tentang Ketenagalistrikan yang memberi-
kan kesempatan seluas-luasnya kepada
pihak swasta, baik berbentuk badan usaha,
koperasi, maupun swadaya masyarakat
untuk berpartisipasi pada tiap jenis usaha
penyediaan tenaga listrik.
Bukankah pelarangan pembangunan
captive power plant akan mengurangi
investasi?
Sama sekali tidak, malah ini akan
mempercepat. Sebab daya listrik sudah
ada. Buat apa bangun pembangkit baru.
BKPM senang dan optimistis sebab Dirut
PLN yang baru sudah mencanangkan
dan bertekad menomorsatukan kean-
dalan dan pelayanan kepada konsumen
baik masyarakat umum maupun industri.
Saya kira ini tantangan buat PLN. Jangan
sampai industri sudah berharap banyak
terus malah listriknya mati hidup. Ini akan
menimbulkan kerugian besar.
Apakah banyak perusahaan BUMN
dan swasta yang mengajukan izin ke
BPKM untuk pembangunan captive power
plant?
Sudah ada beberapa. Yang sudah
terlanjur diberi izin ya kita izinkan saja.
Namun, nanti kalau dia kurang listrik lagi,
kita panggil PLN, tolong kasih tamba-
han daya listrik dong. Yang baru akan
mengajukan belum ada. Mungkin keburu
sudah kita larang, proposalnya tidak jadi
di-submit ke BKPM. Karena pasti kita
tolak. Atau kita jodohkan dengan PLN.
Kami siap jadi “penghulunya.” n
55
 HEADLINE FOKUS UTAMA
mengurai benang kuSut
SeKtor energi
center of reform on Economics (corE) indonesia me-
nilai pemerintah bisa melakukan transisi energi bersih
sekaligus mengatasi persoalan ketercukupan suplai dan
harga enregi yang kompetitif di dalam negeri.
 Zuchri
R
esearch Director CORE Indonesia, Piter
Abdullah mengatakan bahwa persoal-
an utama sektor energi di Indonesia
saat ini masih terbatasnya suplai atau keter-
sediaan dan harga energi yang relatif lebih
mahal dibandingkan dengan negara lain.
“Energi berkontribusi besar terhadap
perekonomian Indonesia. Namun, kita
masih kalah bersaing dengan negara lain,
salah satunya dari sisi energi,” katanya
kepada Listrik Indonesia, Senin (7/9/2020).
CORE Indonesia merupakan lem-
baga think-tank independen yang fokus
pada penelitian dan konsultasi di bidang
ekonomi, industri, perdagangan, pemba-
ngunan wilayah, dan kebijakan publik.
Dia menuturkan ketercukupan suplai
dan harga energi menjadi syarat utama
untuk menarik investasi. Menurutnya,
daya saing atau harga energi di Indonesia
masih lebih mahal dibandingkan dengan
negara lain, seperti Jepang.
Bahkan, dia khawatir dari sisi keterse-
diaan dan harga energi, Indonesia masih
kalah dari Malaysia dan Thailand.
“Energi terutama listrik mungkin
sudah cukup di Jakarta, tetapi di daerah
masih byarpet. Padahal, investasi banyak di
luar DKI Jakarta, terutama di luar Jawa.”
Hal itu, jelas Piter, berdampak terha-
dap biaya produksi di Indonesia yang
lebih tinggi dibanding negara lain, sehing-
56
ga daya saing lebih rendah dan produk
domestik kalah bersaing di pasar ekspor.
lompatan
Namun, dia optimistis Indonesia bisa
langsung melompat ke energi bersih.
Pemerintah, katanya, bisa mengatasi per-
masalahan suplai dan harga energi kom-
petitif sekaligus melalui transisi energi
bersih. “Sekalian kita mengatasi energi,
apakah kita langsung jump in [melom-
pat] ke energi bersih, bisa juga, dan saya
kira itu bagus dilakukan. Jadi, kalau mau
ngomong energi bersih sekalian sebagai
cara untuk mengatasi kekurangan keter-
sediaan energi dan menurunkan harga
energi. Kita ingin terkait energi ini, selain
tersedia, murah, dan bersih. Lompatan
seperti itu, step seperti itu, yaitu memen-
uhi kebutuhan, menurunkan harga agar
bisa kompetitif sekaligus transformasi ke
energi bersih,” ujar ekonom senior yang
menempuh pendidikan S2 di International
University of Japan ini.
Dia optimistis Indonesia bisa melom-
pat ke energi bersih. “Tidak ada kata
ketinggalan, asal ada kemauan, kita bisa
melakukan lompatan. Selama ini kita
sudah membangun PLTB [pembangkit
listrik tenaga bayu].”
Pria kelahiran Lahat, Sumatera Barat
ini menilai bahwa Indonesia memiliki
sumber energi bersih yang melimpah
seperti panas bumi, tenaga angin, arus
laut, biomassa, sampah, hidro, surya, dan
lain-lain. “Arus laut ini memiliki potensi
besar. Yang saya tahu ada selat di antara
kepulauan di Flores, Nusa Tenggara Timur
yang memiliki energi arus laut sangat
besar. Saat ini masih tahap feasibil-
ity study [studi kelayakan]. Itu memiliki
potensi besar, selain mendapatkan energi
bersih juga bisa dijadikan objek wisata
alam. Dan energi yang dihasilkan akan
sangat murah karena bahan bakarnya dari
energi yang dihasilkan arus laut.”
Piter menegaskan Indonesia memiliki
kekayaan energi bersih yang sangat besar
sehingga jika dapat dikelola dengan baik
akan menghasilkan energi yang murah,
berlimpah, dan bersih.
Bahkan, target pemerintah terhadap
bauran energi bersih sebesar 23% pada
2025, menurut Piter, sangat mudah untuk
dicapai dengan kondisi energi bersih di
Tanah Air yang sangat berlimpah.
Butuh Investasi
Piter menambahkan bahwa ketersedia-
an energi, termasuk energi bersih, sangat
dipengaruhi oleh kesiapan infrastruktur.
Misalnya untuk mengoptimalkan peman-
faatan gas, butuh pembangunan pipa
gas sampai ke rumah tangga. Demikian
juga untuk memanfaatkan sumber energi
terbarukan yang berlimpah, menurutnya,
butuh investasi awal yang cukup besar.
Namun, jika pembangkit energi bersih
itu sudah beroperasi, lanjutnya, tarif
listrik yang dihasilkan akan lebih murah
dibandingkan dengan energi fosil karena
bahan bakarnya gratis, seperti air, angin,
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 FOKUS UTAMA HEADLINE

matahari, panas bumi, dan lain-lain.

Dia mencontohkan Jepang yang meng-
gunakan energi nuklir dan hidro serta pe-
manfaatan gas pipa, bisa memberikan harga
energi murah kepada rakyatnya. Di sisi lain,
menurutnya, masih banyak kontroversi di
Indonesia terkait dengan pengembangan
energi nuklir. Padahal, sudah banyak negara
yang mengembangkan nuklir sebagai
sumber energi murah dan bersih.
Akhirnya, negara pengguna energi
nuklir memiliki perekonomian dengan Coba saja banding-
daya saing tinggi.
“Waktu itu kita [mahasiswa Teknik
r aKMal/lIstrIK InDonesIa
kan dengan pembangkit
Nuklir UGM] masih yakin bahwa energi
nuklir akan dikembangkan. Saya jujur fosil batu bara, gas, dan
saja, ini [penolakan pembangkit nuklir]
dimainkan. Jepang bersandar pada nuklir, minyak, yang harganya
kalau enggak, energi mereka menjadi
mahal. Kita justru menggunakan teknolo- tinggi karena ada biaya
Piter Abdullah
gi yang tidak terlalu canggih, bersandar
pada energi fosil, yang tidak ramah ling- Research Director CORE Indonesia lingkungan. Sementara
kungan,” kata Ekonom lulusan Universitas
Gadjah Mada ini. sehingga tarif listrik yang dibebankan
itu, bahan bakar EBT
Piter tidak sependapat dengan justifi-
kasi yang menyatakan bahwa selama ini
kepada masyarakat menjadi murah. De-
ngan tarif listrik murah, daya saing pere-
itu gratis.
tarif listrik dari energi baru dan terba- konomian nasional meningkat signifikan.
rukan masih lebih mahal dibandingkan Pada akhirnya, dengan tarif listrik
dengan pembangkit listrik berbahan yang mahal hanya dinikmati para investor. ti benang kusut yang harus diurai. Oleh
bakar fosil. Menurutnya, tarif listrik dari Sementara itu, pemerintah mendapatkan karena itu, butuh political will [kemauan]
energi bersih seharusnya lebih murah kerugian berupa daya saing nasional yang dari pucuk pimpinan tertinggi di negeri
dibandingkan dengan pembangkit listrik sulit terangkat. Masyarakat terbebani ini. Political will itu berupa komitmen pe-
berbahan bakar fosil. dengan tarif listrik mahal. merintah untuk memperbaiki ketersedia-
“Coba saja bandingkan dengan pem- Melalui skema saat ini, katanya, di an suplai dan keterjangkauan harga melalui
bangkit fosil batu bara, gas, dan minyak, satu sisi mendorong investasi, tetapi di energi bersih. Pasalnya, potensi energi
yang harganya tinggi karena ada biaya sisi lain justru membebani masyarakat terbarukan di Indonesia sangat berlimpah,
lingkungan. Sementara, bahan bakar dan pemerintah. “Kalau seperti itu [tarif seharusnya bisa dimanfaatkan dengan opti-
energi terbarukan itu gratis. Itu seharus- listrik dari energi terbarukan masih lebih mal. "Tinggal political will dari pemerintah."
nya dikoreksi. Kalau menurut saya, itu mahal] perencanaan [target bauran EBT Piter menilai untuk mengatasi per-
[tarif energi dari energi terbarukan lebih 23% pada 2025] tidak akan tercapai. Pada soalan itu harus ada peninjauan ulang
mahal] karena salah kelola di sektor energi, akhirnya menyebabkan kita tidak memi- (review) secara menyeluruh, membuat
seharusnya semakin murah, karena dengan liki daya saing yang kuat. Pada akhirnya struktur dalam roadmap menuju target
semakin murah tarifnya, yang dikejar volu- menjadi beban pemerintah.” yang ingin dicapai, baik dari sisi energy
me konsumsi listriknya. Sepertinya kita Oleh karena itu, menurut dia, lebih mix maupun dalam rangka kontribusi
sudah salah dari awal. Jadi susah untuk baik pemerintah diberikan beban di awal energi untuk pertumbuhan ekonomi.
memperbaikinya,” kata pria yang baru saja dengan investasi pembangkit (misalnya Dia menjelaskan dari sisi kebijakan
merilis novel berjudul Air Mata Api ini. melalui BUMN), daripada harus menang- makro energi masih terkedala investasi.
gung beban sepanjang masa melalui tarif Pemerintah harus investasi infrastruktur
plN Terjepit listrik yang mahal. energi. “Seharusnya kendala investasi
Piter sangat memahami bahwa PLN Dia mencontohkan, pemerintah diselesaikan di awal, tanpa itu [investasi
dalam kondisi sulit dan terjepit. Dipaksa melalui BUMN investasi Rp10 triliun infrastruktur oleh pemerintah] kita tidak
untuk membeli listrik dari pembangkit untuk membangun pembangkit, kemu- bisa bergerak maju. Sekarang masih bisa,
energi terbarukan dengan harga lebih dian menjual listrik dengan harga murah masih sangat bisa dibenahi. Bagaimana
mahal, kemudian menjual ke konsumen dalam waktu 50 tahun ke depan. Daripada caranya? Mengurus negara tidak hanya
lebih murah dan subsidi dari pemerintah investasi dilakukan swasta, tetapi tarif satu sisi, tetapi banyak sisi. Persoalan
tidak lancar. “Mungkin PLN harus di re- listrik mahal selama 50 tahun dan profit selama ini yang kurang dipahami, yang
booting [ditata ulang dari awal].” hanya dinikmati investor saja. “Tarif mahal harus dikelola adalah kebijakan moneter,
Piter berpendapat seharusnya inves- ini menjadi beban perekonomian.” fiskal, dan sektor riil. Masih ada instru-
tasi pembangkit listrik terutama dari energi Persoalan transisi energi dan bisnis men fiskal dan moneter yang belum
terbarukan dilakukan oleh pemerintah pembangkit listrik cukup kompleks seper- dimainkan.” n

www.listrikindonesia.com 57
 HEADLINE FOKUS UTAMA
haraPan PengeMBang LiStriK
peluang inVeStaSi energi berSih
Pemerintah terus berupaya merampungkan target
100 persen elektrifikasi dan megaproyek 35
ribu MW. Tentunya, langkah ini membutuhkan
dukungan dari semua pihak, termasuk peran
swasta. APLSi berkomitmen mendorong
stakeholders ketenagalistrikan melakukan langkah
transformasi di tengah pandemi.
 TuriMAN SofyAN
P
embangunan infastruktur ketenaga-
listrikan, khususnya untuk program
35.000 megawatt (MW) terus ber-
jalan, meskipun sedang berada di tengah
pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19). Hingga bulan Juni 2020, 200
unit pembangkit, dengan total daya
8.187 MW telah beroperasi (Commercial
Operation Date/COD) dan masuk ke dalam
sistem kelistrikan nasional.
Jumlah tersebut menambah Kapasitas
terpasang pembangkit listrik terus me-
ningkat, di mana sampai dengan Mei
2020 total kapasitas terpasang pembang-
kit listrik sebesar 70,9 GW. Kapasitas ini
mengalami penambahan sebesar 1,2 GW
dibandingkan dengan tahun 2019.
Dari 35,53 GW itu ada yang sudah
COD atau beroperasi kurang lebih 200
unit. Yakni sebesar 8,2 GW atau 23 persen.
Selain itu, jumlah pembangkit yang
sedang dalam tahap konstruksi ada 98
unit, sebesar 19,25 GW atau 54 persen.
58
Untuk pembangkit yang sudah tanda
tangan kontrak, tetapi belum memulai
konstruksi ada 45 unit atau 6,5 GW (19
persen). Sementara yang masih dalam
tahap pengadaan dan perencanaan ada
54 unit atau 1.563 GW.
Untuk menambah demand konsumen
listrik, Pemerintah mendorong PLN untuk
fokus kepada transmisi dan distribusi,
tidak hanya di pembangunan pembangkit.
Seperti yang diketahui, program 35.000
MW terdiri dari pembangkit dan transmisi,
juga di dalamnya ada gardu induk.
Pemerintah juga sudah mengimba
dan meminta agar PLN sedikit mengalih-
kan fokusnya tidak lagi ke pembangkitan
di 35.000 MW. PLN itu sudah didorong
agar tidak lagi fokus di pembangkit tetapi
lebih banyak di transmisi dan distribusi,
agar listrik semakin banyak yang beli.
Selain peningkatan kapasitas ter-
pasang pembangkit listrik, pemerintah
berupaya untuk terus meningkatkan akses
listrik yang merata ke seluruh Indonesia.
Sampai dengan Semester I tahun 2020,
rasio elektrifikasi nasional mencapai
99,09 persen.
Sedangkan Rasio Desa Berlistrik
Nasional sampai mencapai 99,51 persen.
Salah satu upaya pemerintah untuk
meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nasional
adalah dengan menjalankan program
melistriki 433 desa belum berlistrik
melalui perluasan jaringan, pembangunan
minigrid, dan program tabung listrik.
Sedangkan dari realisasi inves-
tasi di subsektor ketenagalistrikan,
pemerintah mencatat hingga Juni 2020,
investasi subsektor ketenagalistrikan
telah mencapai US$3,97 miliar dengan
target investasi di tahun 2020 sebesar
US$11,95 miliar. Pandemi COVID-19 ber-
dampak pada realisasi investasi subsek-
tor ketenagalistrikan, yaitu pembatasan
masuknya TKA dan juga peralatan/kom-
ponen sehingga pekerjaan konstruksi
mengalami keterlambatan.
Apresiasi langkah pemerintah
Wabah corona yang menyebar di
seluruh Indonesia diperkirakan mempen-
garuhi kelangsungan proyek kelistrikan
nasional 35.000 MW. PLN pun mencari
cara agar proyek berskala nasional terse-
but tetap berjalan.
PLN masih melakukan berbagai
kajian secara intensif mengenai dampak
pandemi corona terhadap proyek-proyek
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 FOKUS UTAMA HEADLINE

pembangkit listrik penyokong program

listrik 35.000 MW. PLN akan menyesuai- Kesadaran
kan jadwal eksekusi program kelistrikan
35.000 MW sehubungan dengan adanya masyarakat akan
pandemi corona.
PLN tetap mengupayakan agar proyek
pentingnya menjaga
listrik 35.000 MW tetap berlangsung. Ini
mengingat proyek tersebut merupakan
kelestarian lingkungan
program pemerintah yang ditugaskan
kepada PLN. Proyek tersebut tidak hanya
akan memacu

r aKMal/lIstrIK InDonesIa
untuk memenuhi kebutuhan listrik di
masa kini, melainkan juga meningkatkan
penggunaan energi
permintaan listrik di Indonesia di masa bersih dan
mendatang.
Dalam proyek yang dimulai sejak terbarukan.
2015 tersebut, sekitar 25.000 MW dikerja-
kan oleh pihak swasta atau Independent Arthur Simatupang Ketua Umum APLSI
Power Producers (IPP) dan 10.000 MW
sisanya dikerjakan oleh PLN sendiri. mengikuti perkembangan yang terjadi semua komitmen yang disepakati di
Pengerjaan proyek ini pun menyesuaikan dengan saksama, dukungan pemerin- dalam perjanjian jual beli tenaga listrik
dengan perkembangan kebutuhan listrik, tah dalam hal ini ESDM dan PLN terus atau power purchase agreement (PPA).
sehingga diupayakan ada sinkronisasi. membaik dan pencapaian peningkatan Arthur mengatakan, kontrak-kontrak
Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indo- partisipasi swasta dalam pembangkit PPA jangka panjang pada dasarnya meli-
nesia (APLSI) atau Indonesian Independ listrik akan terus meningkat,” jelas Arthur. batkan penyediaan lapangan pekerjaan
Power Producer Association menegaskan, APLSI menyadari masih banyak tan- dalam jumlah besar, investasi miliaran
akan terus meningkatkan kontribusi dan tangan yang harus dihadapi dalam memba- dolar AS, dan komitmen para investor serta
partisipasinya sebagai mitra kerja pemer- ngun ketenagalistrikan di Tanah Air. “Tentu lembaga perbankan baik dari dalam negeri
intah dalam hal penyediaan kebutuhan ada saja tantangan. Secara geografis saja maupun internasional. Maka dari itu, pen-
listrik yang akan terus meningkat. Indonesia yang terdiri dari kepulauan mer- ting bagi APLSI untuk mengkaji berbagai
Ketua Umum APLSI, Arthur Simatu- upakan suatu tantangan sendiri. Dari sisi opsi terbaik dengan mempertimbangkan
pang mengatakan, APLSI masih optimis regulasi, saya rasa pemerintah terus aktif situasi ekonomi terkini di Indonesia.
bahwa rencana pemerintah untuk meraih mendengar keluhan para pelaku usaha “Kami juga berharap opsi-opsi yang
target elektrifikasi 100 persen akan ter- dalam kemudahan perijinan, dan mereka ada tetap akan mempertahankan keber-
capai dalam waktu yang sangat dekat. terus membenahi banyak hal,” ucap dia. langsungan iklim investasi di Indonesia
“Kesadaran masyarakat akan pentingnya Lanjut dia, Covid-19 merupakan suatu yang kuat secara jangka panjang seiring
menjaga Kelestarian lingkungan dalam tantangan yang bersifat global, dan multi adanya prinsip kepastian kesepakatan di
Pembangunan akan memacu penggunaan industri jadi sudah barang tentu akan awal,” ungkap Arthur.
energi bersih dan terbarukan, dan harap mengubah landscape supply and demand Ke depan, Arthur yakin setelah Indo-
an APLSI ini akan semakin mudah untuk oleh karena adanya penurunan kegiatan nesia bisa menangani pandemi virus coro-
para pelaku usaha swasta untuk semakin ekonomi yang disebabkan pandemi ini. na, maka kegiatan ekonomi akan kembali
aktif berinvestasi di sini,” kata Arthur, saat mengalami pertumbuhan. Alhasil, seluruh
dihubungi Listrik Indonesia, beberapa Opsi Renegosiasi stakeholder terkait perlu mengantisipasi
waktu lalu. APLSI menghormati perjanjian jual kembali tumbuhnya permintaan konsumsi
APLSI sebagai wadah organisasi dan beli listrik yang telah disepakati se- listrik secara jangka panjang.
komunikasi para Produsen Listrik Swasta belumnya. Mengenai opsi renegosiasi Dari sub-sektor renewable energy,
Indonesia yang didirikan di Jakarta, pada tentunya kami kami harus mencermati menurut Arthur, potensi renewables
8 Agustus 2008 lalu, mengapresiasi terlebih karena kami memiliki komitmen di Indonesia sangat besar dan masih
langkah pemerintah dalam pencapaian pendanaan dari project sponsor maupun rendah utilisasinya. Dari sisi reliability ada
pembangunan ketenagalistrikan di Indo- tender berdasarkan kontrak. beberapa jenis renewables yang cocok
nesia. “Pencapaian ketenagalistrikan di Arthur Simatupang mengaku, para menggantikan diesel, batubara dan gas
Indonesia 5 tahun terakhir cukup positif, perusahaan pembangkit listrik swasta dalam hal penyediaan baseload listrik,
dengan penambahan kapasitas yang yang tergabung dalam APLSI mendukung seperti hydro dan geothermal.
signifikan,” tegas Arthur. penuh semua langkah penanganan dari “Potensi ukuran nya sangat besar dan
Menurut dia, hasil ini semua memer- pemerintah, termasuk dalam pencegahan tersebar di berbagai daerah di Nusantara.
lukan extra effort semua pihak, APLSI masih meluasnya wabah virus corona. Renewables jenis intermittent seperti
berkeyakinan bahwa pencapaian target APLSI saat ini belum memiliki data solar PV pun sudah mengalami penu-
masih bisa dikejar walaupun mengalami mengenai dampak langsung wabah virus runan cost dan perbaikan battery storage
delay akibat dampak pandemi Covid-19. corona terhadap konsumsi listrik secara sehingga semakin mumpuni ke depan
“APLSI sebagai wadah yang memfasilitasi umum. Namun, para pengusaha pem- dan bisa sebagai hybrid solution,” pungkas
para pembangkit listrik swasta, terus bangkit listrik swasta tetap menghormati dia. n

www.listrikindonesia.com 59
 HEADLINE FOKUS UTAMA

PeMBangKit LiStriK tenaga Surya ataP

SOluSi alternatiF kurangi SubSidi energi
Energi terbarukan jadi
salah satu strategi
pemerintah indonesia
untuk pulihkan kondisi
perekonomian secara
berkelanjutan. Pema-
sangan PLTS Atap
dengan kapasitas
1GWp per tahun
ditargetkan dapat
dimulai pada 2021.
 TuriMAN SofyAN

K ondisi per-
ekonomian
dunia sudah berada dalam
kondisi resesi akibat dampak
pandemi Covid-19. Bahkan, dunia
mulai memasuki pintu gerbang depresi,
sebab pandemi ini tidak saja berdampak
pada sisi ekonomi tetapi juga sosial.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indra-
wati menyebutkan pandemi ini telah
mengubah cara hidup kita dan berimplikasi
signifikan pada kondisi ekonomi dan sosial.
“Ekonomi mulai masuk pada resesi, bahkan
ada potensi depresi," kata Sri Mulyani.
Pandemi Covid-19 telah menghilang-
kan progres dari upaya yang dilakukan Pandemi Covid-19 telah memaksa pe- digulirkan pemerintah adalah Surya
oleh Pemerintah selama beberapa tahun merintah untuk meningkatkan defisit dari Nusantara, yaitu pemasangan Pembangkit
terakhir, terutama mengenai kemiskinan 1,7 persen terhadap PDB menjadi 6,3 persen. Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di sektor
dan kesejahteraan rakyat. Sebagai contoh, “Beberapa negara defisit di ruang fiskalnya, rumah tangga.
Indonesia mengalami kemunduran pada bahkan sudah melebihi batas. Akan tetapi, Kini, pemerintah tengah memper-
pengentasan masyarakat dari kemiskinan Indonesia beruntung karena punya defisit siapkan program pemasangan ratusan
sekitar lima tahun akibat pandemi yang lebih rendah. Jadi, semua negara mengha- ribu PLTS Atap di sektor rumah tangga
berjalan selama enam bulan. dapi masalah yang sama," katanya. sebagai upaya memulihkan kondisi pere-
Sri Mulyani menambahkan, pandemi Berkaca pada kondisi yang ada, peme- konomian yang melemah akibat hanta-
ini berdampak pada perekonomian negara rintah terus berupa menjaga kestabilan man pandemi virus corona. Program yang
secara signifikan yang berarti sumber pen- ekonomi dengan menerapkan berbagai diberi nama Surya Nusantara ini pertama
danaan untuk mencapai tujuan akan ter- kebijakan di semua sektor, tak terkecuali kali diinisiasi oleh Institiute for Essential
tahan. "Pendapatan dari perpajakan turun di ketenagalistrikan, untuk melakukan pe- Service Reform (IESR), sebuah lem-
karena semua aktivitas ekonomi terkon- ngetatan pengeluaran keuangan negara. baga think thank yang aktif melakukan
traksi dan pada saat yang sama kebutuhan Di sisi ketenagalistrikan, pemerintah advokasi dan kampanye untuk menjamin
untuk kesehatan, jaring pengaman sosial, membidik dan memacu penggunaan tercapainya pemenuhan kebutuhan energi
serta stimulus untuk mengembalikan renewable energy atau energi yang ramah masyarakat.
ekonomi naik cukup dramatis," katanya. lingkungan. Salah satu upaya yang coba Manajer Program Akses Energi Ber-

60 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


kelanjutan IESR, Marlistya Citraningrum
menyampaikan program yang akan
dijalankan oleh Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) ini jadi
momentum untuk memulihkan kondisi
ekonomi secara berkelanjutan yang ia
sebut sebagai "Green Economic Recovery”.
"Dari dulu banget kami melihat bahwa
sebenarnya subsidi listrik bisa diganti kok
dengan PLTS Atap. Ini juga mendorong
beberapa dampak lain, tumbuhnya indus-
tri (modul surya) dalam negeri, listrik yang
diterima juga lebih bagus,” ujar perempu-
an yang akrab dipanggil Citra ini, dikutip
Listrik Indonesia dari DW Indonesia.
Skema pemasangan PLTS Atap
dengan kapasitas 1 GWp per tahun ini
dinilai dapat mengurangi beban angga-
ran subsidi listrik nasional untuk rumah
tangga miskin hingga Rp 1,3 trilun per
tahun dan menurunkan emisi gas 1,05
juta ton CO2e per tahun. Surya Nusantara
juga diyakini dapat menyerap 20 hingga
22 ribu tenaga kerja terampil.
"Nantinya program ini akan menyerap
tenaga kerja yang cukup banyak. Surya
Nusantara harus mulai dikomunikasi-
kan dengan beberapa kementerian lain,
termasuk Kementerian Keuangan. Termasuk
rekomendasi kami, yaitu program kartu
prakerja bisa digabung dengan program ini,
karena pelatihannya bisa dimasukkan ke
situ. Jadi selesai pelatihan, orangn tersebut
dapat memasang PLTS Atap,” ungkap Citra.
Dimulai tahun 2021
Saat ini IESR dengan berbagai kemen-
terian terkait tengah mematangkan
segala persiapan. Salah satunya meme-
takan sasaran strategis pemasangan
PLTS Atap yang memiliki nilai anggaran
APBN Rp15 triliun per tahun ini. Program
yang resmi direkomendasikan IESR pada
bulan April lalu diharapkan sudah dapat
dieksekusi pada awal tahun 2021 dan
berlanjut hingga tahun 2025 mendatang.
"Untuk rumah tangga bersubsidi bisa
kita pilih provinsi-provinsi yang pen-
erima subsidinya paling banyak, misal
Jawa Tengah, Jawa Timur. Di Jawa masih
banyak yang menerima susbsidi, jutaan
jumlahnya. Atau kita menyasar provinsi
dengan biaya pembangkitan listik yang
paling besar, di kawasan Indonesia timur
misalnya. Bisa juga dipikirkan soal dari
segi lokasi mana yang lebih gampang
karena ini berkaitan dengan barang, ditri-
busi logistik,” papar Citra.
Ditargetkan sebanyak 800.000 rumah
berdaya 900vA dapat dipasangi satu unit
www.listrikindonesia.com
Kami melihat bahwa
sebenarnya subsidi listrik
bisa diganti dengan PLTS
Atap. Ini juga mendorong
tumbuhnya industri (modul
surya), listrik yang diterima
juga lebih bagus.
Marlistya Citraningrum
Manajer Program
Akses Energi Berkelanjutan IESR
PLTS Atap berkapasitas 1,5 KWp setiap
tahun. Berdasarakan data IESR pada
tahun 2019, Indonesia memiliki potensi
PLTS Atap yang sangat besar mencapai
655 GWp.
"Terdapat beberapa kendala yang me-
nyebabkan pemanfaatan energi surya di
kalangan rumah tangga masih sulit tereali-
sasi hingga kini, antara lain harga, keterse-
diaan unit, informasi PLTS Atap yang masih
belum tersosialisai dengan baik, hingga
dari segi peraturan," pungkas Citra.
Target Bauran 23%
Indonesia memiliki target bauran
energi terbarukan minimal 23% pada
tahun 2025 mendatang yang dicanangkan
dalam PP No. 79/2014 tentang Kebijakan
Umum Nasional dan Perpres No. 22/2017
tentang Rencana Umum Energi Nasional.
Namun nampaknya target tersebut bakal
urung tercapai dengan kondisi pertumbuh-
an ekonomi yang stagnan di angka lima
persen, terlebih lagi pada tahun ini pertum-
buhan ekonomi Indonesia diproyeksikan
tumbuh negatif di tengah krisis pandemi.
Pemanfaatan energi terbarukan dapat
dipercepat di era normal baru, salah
satunya energi surya. Pengembangan EBT
yang intermitten atau berselang, yakni
solar photovoltaic (PV), jika dilihat secara
global harganya semakin turun dan biaya
implementasinya juga semakin murah.
Pada 2019, anggaran subsidi energi
negara mencapai angka Rp 136,9 triliun
di mana Rp 52,7 triliun dialokasikan untuk
subsidi listrik. Indonesia harus memilih
energi terbarukan untuk pembangunan
ekonomi, terutama di masa yang sulit ini
dan untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca di masa depan.
FOKUS UTAMA HEADLINE
Energi matahari, dengan potensi
tertinggi (lebih dari 200 GW di selu-
ruh negeri), belum booming meskipun
tren global menunjukkan sebaliknya.
Mengambil manfaat dari penyebaran
besar-besaran di seluruh dunia dan
penurunan tajam dalam harga teknologi,
energi matahari dapat memainkan
peran penting dalam menghidupkan
kembali perekonomian Indonesia dan
dengan perluasan, membuka pintu untuk
mengembangkan energi terbarukan lain-
nya dengan cepat, tetap mengikuti target
energi nasional dan janji iklim kita.
Kementerian ESDM sedang mengerja-
kan program surya $1 miliar. Ini menar-
getkan instalasi tahunan puncak gedung
1 gigawatt-peak (GWp) tahunan untuk
rumah tangga yang menerima subsidi
listrik. Jika disiapkan dan diimplementasi-
kan dengan benar, program tenaga surya
nasional ini bisa menjadi jawaban atas
ketidakhadiran Indonesia dalam men-
yalurkan stimulus hijau, yaitu menyedia-
kan jaring pengaman energi, meningkat-
kan industri tenaga surya domestik dan
menciptakan lapangan kerja.
Program ini hanya satu bentuk
strategi untuk pemulihan ekonomi
hijau, dan itu jelas tidak cukup. Karena
Indonesia bertujuan untuk mencapai
pangsa 23 persen dari energi terbarukan
dalam bauran energi primer pada tahun
2025, diperlukan tambahan investasi $ 3
miliar hingga $ 5 miliar (di sektor energi
terbarukan saja). “Membangun pabrik
surya gigawatt dan atap surya bisa men-
jadi cara tercepat untuk memenuhi target
ini pada waktunya. Sayangnya, daya tarik
investasi energi terbarukan Indonesia
cukup rendah,” tandas Citra. n
61
 HEADLINE FOKUS UTAMA

ruu eBt
Secercah aSa dari Senayan
Komisi Vii DPr ri mulai membahas rancangan undang-undang (ruu)
Energi Baru Terbarukan (EBT), beberapa isu penting yang diatur dalam
ruu EBT ini antara lain terkait tarif, mekanisme pasar, pengembangan,
dan penggunaan nuklir sebagai salah satu energi berkelanjutan. Tentu
ini menjadi secercah asa demi kemajuan EBT di indonesia.
 cANDrA WiSESA

K
etua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, me-
nyampaikan paparannya tentang urgensi pemben-
tukan RUU tentang Energi Baru dan Terbarukan.
Sugeng mengatakan, RUU EBT masuk ke dalam Program
Legislasi Nasional (Prolegnas), sehingga dibahas terlebih
dahulu. Komisi VII DPR RI menugaskan Pusat Perancang
Undang-Undang Setjen DPR RI, bersama dengan Tenaga
Ahli Komisi VII DPR RI untuk melakukan penyusunan
draft Naskah Akademik RUU EBT.
“Dalam melakukan penyusunan RUU, Komisi VII DPR
RI melibatkan pemangku kepentingan untuk memberi-
kan masukan, pendapat, saran, dan pemikirannya guna
memperkaya khasanah substansi RUU, sehingga dapat
diperoleh hasil yang optimal,” ucap Sugeng.
Jenis sumber energi dalam RUU ini dibagi menjadi
dua yaitu Sumber Energi Baru dan Sumber Energi Baru
Terbarukan. Terdiri dari 55 pasal, Rancangan UU ini
mengatur mulai dari jenis energi baru dan terbarukan,
perizinan, pengusahaan, penyediaan, pemanfaatan
hingga harga, pendanaan, serta insentif maupun partisi-
pasi masyarakat untuk pengembangan EBT.
Seperti kita ketahui dibuatnya RUU EBT dilihat dari
urgensinya di mana peningkatan kebutuhan energi di
Indonesia dari tahun ke tahun tidak dapat dihindari.
Apalagi dengan laju pertumbuhan penduduknya sudah
dapat dipastikan  Indonesia akan membutuhkan lebih

62 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 FOKUS UTAMA HEADLINE

banyak energi di masa mendatang. Kondisi ini tentunya

harus segera disiasati bersama.
Di samping itu, penggunaan EBT untuk kehidupan
akan memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi
lingkungan, namun juga untuk meningkatkan pertum-
buhan ekonomi nasional. Ini bisa dicapai saat EBT telah
menjadi pengganti bagi energi fosil.
Pembahasan RUU EBT meliputi segala aspek, seka-
rang ini yang menjadi sorotan ialah tarif dan mekan-
isme pasar agar sektor EBT nasional cepat berkembang.
Berdasarkan dokumen RUU EBT pada Pasal 46 dan 47
RUU EBT ini disebutkan bahwa energi baru dan terba-
rukan ditetapkan pemerintah pusat berdasarkan nilai
keekonomian berkeadilan dengan mempertimbangkan
tingkat pengembalian yang wajar bagi badan usaha.
Soal tarif EBT misalkan disebutkan terdiri dari
beberapa jenis yakni berupa tarif masukan berdasarkan
jenis, karakteristik, teknologi, lokasi, dan atau kapasi-
Sugeng Suparwoto
tas terpasang pembangkit listrik dari sumber energi
Ketua Komisi VII DPR RI
terbarukan. Harga indeks pasar bahan bakar nabati dan
mekanisme lelang terbaik.
Anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem ini men-
gatakan, harga energi yang fluktuatif akan berdampak
Rancangan UU ini mengatur
terhadap kebijakan yang perlu penyesuaian dengan mulai dari jenis energi baru dan
cepat. “Apabila hal ini tidak dilakukan maka berdampak
pada terbelenggunya kebijakan yang dibuat dan men- terbarukan, perizinan, pengusaha-
imbulkan keresahan dimasyarakat,” kata Sugeng.
Pada sesi pembahasan beberapa pekan lalu, terjadi an, penyediaan, pemanfaatan hingga
perdebatan soal pemanfaatan tenaga nuklir. Pada Pasal
6 RUU EBT ini disebutkan bahwa sumber energi baru harga, pendanaan, serta insentif
terdiri atas nuklir dan sumber energi baru lainnya.
Kemudian pada Pasal 7 dilanjutkan dengan penjelasan maupun partisipasi masyarakat
bahwa nuklir dimanfaatkan untuk pembangunan pem-
bangkit listrik tenaga nuklir. untuk pengembangan EBT.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)
Komisi VII bersama Masyarakat Energi Terbarukan Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan paradigma
Indonesia (METI) pada Kamis (17/9/2020). Ketua METI Kebijakan Energi Nasional (KEN), bahwa energi diman-
Surya Dharma mengatakan, bahwa dengan judul RUU faatkan untuk modal pembangunan sebesar-besarnya
EBT, maka nuklir secara otomatis tidak diatur dalam kemakmuran rakyat, dengan cara mengoptimalkan
beleid tersebut. Melainkan tetap terpisah dan diatur pemanfaatannya bagi pembangunan ekonomi nasional,
khusus dalam UU ketenaganukliran.  penciptaan nilai tambah di dalam negeri dan penyera-
Menanggapi hal itu, Sugeng menyatakan, bahwa pan tenaga kerja.
Komisi VII DPR RI membuka diri terhadap semua “Peran EBT masih rendah, yaitu sebesar baru
elemen masyarakat, para stakeholder, asosiasi, dan mencapai 8 persen, sedangkan target pada tahun
pelaku usaha yang ingin menyampaikan aspirasinya. 2025 adalah sebesar 23 persen. Untuk kondisi saat ini,
“Komisi VII DPR RI mengajak semua pihak yang peduli energi terbarukan merupakan kebutuhan dalam rangka
terhadap energi bersih, energi baru dan terbarukan menjaga lingkungan dan keberlangsungan kehidupan.
untuk melakukan sosialisasi secara massif tentang Oleh karenanya perlu adanya payung hukum yang kuat
energi terbarukan kepada semua lapisan masyarakat, (Undang-Undang) untuk mengakselerasi pengembangan
pengambil kebijakan, pelaku usaha, perbankan,dan lain- energi baru dan terbarukan di Indonesia,” tuturnya.
lainnya,” ujarnya. Pembahasan RUU EBT menjadi sebuah asa atau
Selain itu, draf RUU EBT sudah ada sejumlah instru- harapan hadirnya payung hukum yang kuat untuk men-
men positif yang dapat menciptakan mekanisme pasar dukung pengembangan EBT demi mewujudkan keta-
dan permintaanya. Instrumen dimaksud seperti Standar hanan dan kemandirian energi nasional, serta komitmen
Portofolio Energi Terbarukan (SPET) dan Sertifikat Indonesia dalam menanggulangi dampak perubahan
Energi Terbarukan (SET) yang bisa menciptakan dan iklim.
mengakselerasi jumlah permintaan energi terbarukan Draft RUU ditargetkan sudah final, selesai menjadi
yang selama beberapa tahun terakhir stagnan, bahkan RUU EBT pada akhir tahun nanti. Sehingga bisa segera
menurun. dibahas bersama pemerintah. n

www.listrikindonesia.com 63
CURRENT LIMITING DEVICE (CLD)
Sebagai Proteksi Jaringan SUTM 20 kV
Petir adalah masalah serius bagi dunia kelistrikan.
PLP-Apparat telah mengembangkan produk
inovatif untuk meningkatkan kinerja arrester
distribusi yang ada saat ini, juga memberikan
perlindungan yang paling efisien untuk jaringan
listrik tegangan menengah.

Current Limiting Device (CLD) menghadirkan

banyak keunggulan seperti :
 Tidak ada kebocoran atau kehilangan arus
listrik (internal dan eksternal)
 Tidak ada kemungkinan pemadaman dalam
jangka panjang
 Tidak ada penuaan dielektrik karena stress
tegangan listrik
 Tegangan potong transient rendah

Nominal discharge 8/20 µs pada saat operasi di

jaringan bahkan lebih buruk ketika berhadapan
dengan beberapa kombinasi stroke panjang dan
stroke pendek. Stroke panjang bahkan memiliki
waktu transient 200 µs yang jauh melampaui
kemampuan standar arrester peralatan.
Kemampuan dicharge CLD dibuat untuk
gelombang transient 200 - 250 µs, yang jika terjadi
pada arrester peralatan distribusi biasa akan
menyebabkan kegagalan pada jaringan distribusi.
CLD hadir dalam dua versi : untuk insulator tension
dan insulator suspension. Perbedaan keduanya
pada sistem bracket yang menyesuaikan untuk
tiap jenis insulator. Aplikasi untuk pasar lokal
Indonesia umumnya memiliki rating tegangan (24
kV). Tersedia juga untuk sistem tegangan lainnya.

CLD tahan terhadap erosi tracking, penetrasi

kelembaban, dan fungsi aksesoris pentanahan
untuk konduktivitas tiang & travers. Kondisi operasi
yang menjamin kinerja CLD :
 Outdoor (luar ruangan)
 Temperatur lingkungan -60 oC sampai 50 oC
 Ketinggian sampai 1000 m di atas permukaan
laut

Pemasangan CLD dikombinasikan dengan arrest-

er peralatan konvensional, dapat memberikan
hasil proteksi terbaik untuk transformer dan
jaringan distribusi tegangan menengah terhadap
lonjakan impuls petir.

PT. Preformed Line Products Indonesia

Jl. Irian VII Blok MM-4-2, Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat, Bekasi 17520 Jawa Barat. Indonesia
Email: id.sales@preformed.com
Phone: +62 21 8593 3899
Website: www.preformed.com

www.preformed.com/id
 REVIEW COVER STORY

PROF. dR. IR. Iwa garniwa mulyana K., mT

REktoR InStItut tEknologI Pln

tranSforMaSi inStitut teKnoLogi PLn

Menjadikan
Teaching Power PlanT
Ketika lewat Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W1 yang menuju ke Bandara
Soekarno—hatta dan Pantai indah Kapuk, tepatnya sebelum keluar
Gerbang Tol rawa Buaya Selatan, Anda pasti akan melihat gedung
cukup tinggi di pinggir tol, dengan tulisan besar STT–PLN di atas gedung
dengan latar belakang warna kuning. Kini tulisan itu telah berganti
menjadi institut Teknologi PLN dengan logo yang juga sudah berubah.
 Zuchri

A
pa yang pertama kali muncul di benak Anda ketika
melihat gedung dengan tulisan STT–PLN yang
kini telah berubah menjadi Institut Teknologi PLN?
Mungkin Anda akan langsung berpikir bahwa ini adalah
sekolah kedinasan milik PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero). Padahal, Institut Teknologi (IT)–PLN meru-
pakan sebuah perguruan tinggi swasta seperti halnya
institut atau universitas lainnya di Indonesia.
IT-PLN berada di bawah Yayasan Pendidikan dan
Kesejahteraan (YPK) PT PLN (Persero). YPK PLN mendi-
rikan IT–PLN (sebelumnya bernama Sekolah Tinggi
Teknik PLN) pada 1998 dengan tujuan untuk mem-
bentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer
ilmunya kepada generasi penerus.
Setelah berdiri selama 21 tahun, STT–PLN pun
akhirnya bertransformasi di bawah komando baru Sang
Profesor. Tidak hanya sekadar nama, transformasi itu
dilakukan secara menyeluruh dari fisik kampus, kualitas
sumber daya manusia (SDM), budaya kampus, riset, dan
fasilitas kampus khususnya laboratorium. Di bawah
tangan dingin seorang Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa Mulyana
K.,MT, transformasi STT –PLN pun dimulai sejak beliau
diangkat menjadi rektor institut tersebut pada Mei 2019
(periode 2019—2024).
Majalah Listrik Indonesia melakukan wawancara
eksklusif dengan Prof. Iwa yang merupakan salah satu
menarik dibandingkan dengan sebelumnya dan lebih
tematik. Tempat parkir kendaraan di basement, taman
yang cukup luas dan rapih dengan tempat duduk
yang bisa digunakan sebagai tempat nongkrong para
mahasiswa sambil berdiskusi. Demikian juga dengan
ruang-ruang gedung yang direnovasi sehingga menjadi
lebih rapi dan nyaman untuk kegiatan kuliah.
Dia menuturkan, sebetulnya STT—PLN selama ini
sudah fokus pada teknik kelistrikan. Namun, dengan
status sekolah tinggi, sekolah tinggi itu hanya memiliki
satu jalur keilmuan. Padahal, kelistrikan tidak semata
hanya persoalan pembangkit, transmisi, distribusi,
dan pengguna, tetapi ekosistem yang mendukungnya
mencakup banyak disiplin ilmu, seperti ilmu lingkungan,
ekonomi, kebijakan/regulasi.
“Sehingga kami tidak boleh hanya satu jalur
kelimuan, tetapi beberapa jalur keilmuan yang masih
dalam koridor rumpun yang sama, maka saat saya di
sini, saya berpikir, dan mulai memetakan. Ini [STT—PLN]
seharusnya bisa segera menjadi institut agar lebih
leluasa mengembangkannya, walaupun saat itu ada
dua pilihan, universitas atau institut. Namun, cukup
dengan institut, karena banyak institut di Indonesia
yang bagus, seperti ITB [Institut Teknologi Bandung],
Institut Teknologi Surabaya (ITS), dll. Berangkatnya dari
situ, maka harus segera bertransformasi dari STT-PLN
foto: r. aKMal/lIstrIK InDonesIa

pakar kelistrikan di Indonesia, di Kampus IT—PLN,
Selasa (1/9/2020).
Prof. Iwa mengatakan bahwa IT—PLN harus memi-
liki visi dan misi yang kuat sebagai salah satu branding
PLN. Guru Besar Teknik Elektro ini memulai transformasi
dari fisik bangunan kampus sejak diangkat sebagai
Ketua STT—PLN pada Mei 2019. Kini Gedung IT—PLN
telah di-make up sedemikian rupa sehingga jauh lebih
menjadi IT—PLN, walaupun ada dalam rencana jangka
Panjang STT-PLN,” ujarnya kepada Majalah Listrik
Indonesia, Selasa (1/9/2020).
Dia menuturkan, langkah terobosan ini tenyata tak
mudah, karena harus didukung oleh seluruh pihak baik
internal maupun eksternal. Perlu memetakan kelema-
han dan peluang untuk mencapai target.
Pria kelahiran Bandung pada 7 Mei 1961 ini men-

66 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

 COVER STORY REVIEW

jelaskan bahwa saat pertama kali diminta menjadi Ketua

STT—PLN, dia berpikir bahwa PLN merupakan perusahaan
yang memiliki aset terbesar di Indonesia kenapa mem-
punyai Perguruan Tinggi yang tanggung, seharusnya bisa
lebih besar dari yang ada saat itu. “Saya melihat punya
fondasi yang kuat untuk bisa lebih besar, walau tidak
mudah dan butuh waktu.”
Dia melihat perusahaan listrik negara Malaysia,
Tenaga Nasional Berhard (TNB) juga memiliki universitas,
yaitu Universitas Tenaga Nasional (Uniten).
Iwa menilai IT—PLN seharusnya lebih besar dari Uni-
ten. Namun, posisinya justru berada jauh di bawah Uniten.
Kemudian, mempelajari beberapa BUMN lain seperti
PT Telkom Tbk. mempunya Universitas Telkom (Tel-U), PT
Pertamina (Persero) juga mendirikan Universitas Pertamina
pada Februari 2016, BRI Institute, dan lembaga pendidikan
tinggi lainnya milik perusahaan pelat merah.
“Maka saya berpikir, kami [IT—PLN] sudah berdiri
sejak 1998, fokusnya bagus, tetapi hanya satu jalur ke-
limuan, yaitu keteknikan semata. Padahal bahwa
untuk infrastruktur kelistrikan tidak hanya
bicara keteknikan saja, tetapi ada disiplin
ilmu lingkungan, regulasi, infrastruktur
dan kewilayahan, ekonomi, dan bisnis
energi, informatika dan lainnya.”
Dia mengakui bahwa seluruh aspek
seperti teknik elektro, meson, sipil, dan
teknologi informasi selama ini sudah
ada di STT—PLN, tetapi tidak luwes
mengembangkannya karena berstatus
sekolah tinggi. “Saya putuskan, kalau
memilih bentuk universitas, bisa terlalu
melebar, akhirnya lebih tepat bentuk
institut. Jadi, berangkat dari situ, maka
harus diubah terlebih dahulu dari STT—
PLN menjadi IT—PLN.”
Prof. Iwa menuturkan bahwa per-
ubahan status dari sekolah tinggi ke
institute bukan Langkah mudah karena
harus mempelajari dulu persyaratan dari
Dinas Pendidikan Tinggi, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta kesiap-
an dari internal.
Guru Besar Universitas Indonesia ini
menegaskan, transformasi itu tidak hanya
dengan mengubah STT—PLN menjadi IT—
PLN, tetapi juga harus melakukan transfor-
masi secara keseluruhan seperti infrastruktur
kampus, SDM, tata kelola, dan lainnya.
Akhirnya, Iwa memproses perubahan status
itu selama 6 bulan sehingga surat keputusan status
IT—PLN dari Kemendikbud keluar pada Januari 2020.
“Cukup cepat [proses perubahan status IT—PLN]
karena kami sangat intensif dan mempersiapkan dengan
matang. Dari situ kami harus bertransformasi seluruhnya.
Namun, walaupun kami memiliki dana terbatas.”
Dia menuturkan, saat melakukan proses tersebut
perlu memetakan terlebih dahulu aspirasi dari dosen,
karyawan, dan mahasiswa. Untuk menghasilkan SDM

www.listrikindonesia.com 67
 REVIEW COVER STORY
foto: r. aKMal/lIstrIK InDonesIa
Prof Iwa Garniwa menerima kunjungan Managing Director
Listrik Indonesia, Irwadhi Marzuki di Kampus IT-PLN.
kuat dan andal, maka pelayanan harus bagus didukung
sarana dan prarasana, akademisi, program, dan dosen yang
berkualitas. Apalagi, fundamental IT—PLN khususnya dosen
dengan latar belakang akademik dan praktisi sangat kuat
untuk menjadi yang terbaik di Indonesia maupun di level
global minimal ASEAN. Pasalnya, IT—PLN didukung oleh
YPK PLN dan Direksi PLN sekaligus bisa menjadi branding
PLN sebagai salah satu BUMN kelistrikan terbesar.
Semakin percaya Diri
Iwa mengakui salah satu kendala saat itu, ada kesan ma-
hasiswa kurang yakin pada kemampuannya dan kurang per-
caya diri sebagai lulusan STT—PLN. Oleh karena itu, katanya,
dengan berubah menjadi IT—PLN, terlihat mahasiswa kian
percaya diri dan bangga sebagai jebolan institut tersebut.
Tidak hanya itu, menurutnya, ketika mereka bersaing di
dunia kerja, mereka seringkali tidak percaya diri ketika meli-
hat pesaing dari kampus lain, seperti ITB, UGM, UI, dan uni-
versitas lainnya. Padahal, melihat fasilitas laboratorium yang
dipunyai oleh IT-PLN dan dengan dukungan dosen praktisi,
maka lulusan IT-PLN akan lebih siap pakai didunia kerja.
Tidak mudah dan butuh waktu lama untuk mengubah
seluruhnya. Maka, Langkah pertama yang ditempuh untuk
meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai
mahasiswa dan juga dosen serta karyawan, Iwa melakukan
renovasi gedung. “Saya dan pimpinan STT-PLN melobi YPK
PLN, kalau IT—PLN mau besar, walau saya tidak menjanjikan
dalam 1 atau 2 tahun karena merupakan sebuah proses,
maka bangunlah dulu kampus dengan suasana dan nuansa
yang baru sesuai dengan visinya, make up kampus ini serta
mengubah organisasinya”
Setelah membenahi fisik kampus, Iwa meminta penger-
tian kepada YPK-PLN bahwa kampus ini bukan tempat untuk
mencari uang, tetapi lebih untuk menyiapkan SDM energi
68
dan teknologi yang andal. “Saya minta YPK jangan cari
uang dari IT—PLN, kami akan menelurkan SDM dengan
knowledge mumpuni untuk menyokong SDM PLN, industri,
pemerintah, dan tentunya perusahaan-perusahaan di
bawah naungan YPK PLN, dan dana lebih sebaiknya dikem-
balikan untuk pengembangan kampus,” tuturnya.
Selain make up kampus, saya juga menyediakan dana
untuk menyekolahkan dosen ke jenjang doktor (S3) juga
dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang lebih
besar, sekitar 100 hibah dengan harapan dapat dihasilkan
paper internasioanl dan paten, buku ajar, dll.
Untuk tahun selanjutnya, Iwa akan fokus membenahi
SDM, peningkatan laboratorium, peningkatan penelitian
dan pengabdian pada masyarakat dan perpustakaan. Dia
mengerjakan berbagai prioritas secara bertahap untuk
membesarkan IT—PLN termasuk membangun kerjasama
dengan Perguruan Tinggi dalam maupun luar negeri.
Beberapa capaian Sang Profesor adalah ketika pering-
kat STT—PLN naik dari posisi 400-an pada 2018 menjadi
peringkat 136 di Indonesia pada 2019.
Selain itu, manfaat dari transformasi STT—PLN menjadi
IT—PLN dapat terlihat dari jumlah peminat calon maha-
siswa yang naik signifikan. Peminat IT—PLN pada 2018 se-
banyak 7.654 orang, kemudian naik menjadi sekitar 8.600
orang pada 2019, dan pada 2020 naik signifikan menjadi
19.500 peminat. Kini, total mahasiswa IT-PLN sekitar 4.100
orang, penerimaan mahasiswa baru kami batasi sekitar
1.000 mahasiswa.
“Peminat [IT—PLN] tinggi, peminat itu dia sudah meli-
hat IT—PLN, daftar dan belum tentu menjadi mahasiswa,
karena pilihan mereka kebanyakan universitas negeri.
Namun, ini menjadi salah satu tolok ukur bahwa beberapa
langkah-langkah yang telah ditempuh ada dampaknya.
Langkah penetrasi pada masyarakat melalui digital promo-
tion yang dilakukan oleh Tim Admisi dengan efektif mem-
buat banyaknya peminat ke IT-PLN,” tutur Prof. Iwa.
Kendati berada di bawah YPK-PLN, IT—PLN bukanlah
sekolah kedinasan. IT—PLN sama seperti universitas atau
institut lainnya. Oleh karena itu, tidak ada prioritas untuk
bekerja langsung di PT PLN (Persero),
Namun, Iwa mencoba untuk melakukan pendekatan ke
PLN agar memberikan kesempatan menguji para mahasisa
jebolan IT—PLN untuk bekerja di perusahaan pelat merah
tersebut. Jika memenuhi persyaratan dan lulus ujian, maka
diterima menjadi karyawan PLN. Adanya kelas kerja sama
dengan PLN yang sempat dihapus akan dibangun lagi, serta
kerja sama dengan unit-unit PLN seperti PT Indonesia Power,
PT PJB, Pusdiklat, dll, menambah daya saing IT-PLN.
Iwa memahami bahwa PLN merupakan perusahaan
nasional sehingga harus menyerap calon karyawan dari
berbagai lulusan universitas di Indonesia. “Saya approach
ke PLN, masih ada privilege dan kekhususan, mahasiswa
kita bisa diterima PLN. Saya pikir seperti itu, beri kesempa-
tan bahwa kami memiliki kompentensi dan sesuai dengan
kebutuhan PLN ke depan.”
Pengalaman Prof. Iwa sebagai Guru Besar UI dan
mengajar serta menguji doktoral di berbagai universitas
seperti UGM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
serta mengikuti forum energi di ITB, forum internasional
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

di Korea, Jepang, Belanda, Amerika sehingga memiliki
pengalaman segudang tentang pendidikan tinggi di negeri
ini dan memahami kebutuhan lulusan seperti apa yang
sebaiknya dihasilkan dan dibutuhkan di Indonesia.”
Fokus Kualitas SDM
Melalui pengalaman itu, Iwa menilai bahwa IT—PLN
telah memiliki modal akademik dan fasilitas laboratorium
yang bagus. Namun, Iwa perlu menambah modal akade-
mik itu dengan sertifikasi. Menurutnya, setiap mahasiswa
jebolan IT—PLN harus memiliki 3 sertifikat, yaitu Microsoft
Office specialized (MOS), sertifikat bahasa Inggris, dan serti-
fikat kompetensi sesuai bidang yang dipilih “Kami mewajib-
kan ketiga sertifikat itu.”
Melalui ketiga sertifikat itu, katanya, alumnus IT PLN
akan memiliki nilai tambah dibandingkan dengan maha-
siswa fresh graduate dari kampus lain.
Prof. Iwa sebagai salah satu pakar kelistrikan ternama
di negeri ini serta Guru Besar Teknik Elektro UI tentu sudah
berada di zona nyaman. Namun, beliau bersedia menjadi
Rektor IT-PLN karena ingin menyumbangkan SDM kelistrik-
an di Tanah Air melalui IT-PLN.
Menurutnya, dengan megaproyek pembangkit listrik
35.000 MW, butuh tenaga kerja kelistrikan atau engineer
sangat banyak. Jika asumsi 2 MW membutuhkan 1 engineer,
maka proyek 35.000 MW membutuhkan 17.500 engineer.
Artinya setiap tahun membutuhkan 3.500 engineer jika
target megaproyek 35.000 MW diselesaikan dalam 5 tahun.
“Saya khawatir jika dalam 5 tahun proyek pembangkit
listrik 35.000 MW ini tuntas, maka ke depan dalam SDM
ketenagalistrikan akan kekurangan insinyur lokal bisa
jadi terdiri atas 1 engineer lokal dan 3 engineer asing yang
membangun dan mengelola tenaga listrik di Indonesia.”
Di sisi lain, menurutnya, tidak ada program percepatan
dalam penyediaan tenaga kerja kelistrikan dari pemerintah
sehingga dikhawatirkan akan terjadi kekurangan tenaga
kerja di sektor pembangkitan, transmisi serta distribusi, juga
energi baru terbarukan.
“Saya sangat concern terhadap SDM internal IT-PLN
dan juga lulusannya, harapan saya, saya ingin menyiapkan
dalam1-2 tahun, karena bagi saya bukan hasil dulu, tetapi
yang lebih penting adalah proses.”
Prof. Iwa memiliki banyak prioritas yang ingin dikerja-
kan, tetapi memiliki keterbatasan sumber daya. Oleh karena
itu, dia harus membuat skala prioritas. Namun, dia ingin
mengutamakan kualitas atau skill lulusan IT PLN. Skill para
www.listrikindonesia.com
COVER STORY REVIEW
Saya putuskan, kalau memilih
bentuk universitas, bisa terlalu
melebar, akhirnya lebih tepat bentuk
institut. Jadi, berangkat dari situ,
maka harus diubah terlebih dahulu
dari STT–PLN menjadi IT–PLN.
mahasiswa muncul dari program yang dibangun dengan
didukung oleh para akademisi dan praktisi baik internal
IT-PLN dan juga eksternal khususnya dari PLN.
Terkait link and match IT PLN dan PT PLN (Persero), Iwa
menjelaskan mahasiswa IT PLN bisa melakukan magang di
PLN Group. Bahkan, ke depan mereka akan magang selama
satu semester mencakup 20 SKS sesuai aturan yang dikelu-
arkan oleh pemerintah melalui Program Kampus Merdeka.
Terkait dengan fasilitas, Prof Iwa ingin mengupayakan
sendiri bekerja sama dengan pihak lain. “Saya akhirnya
mencoba manuver, misal akan bekerja sama dengan PT
PJB untuk minta bantuan membangun ruang auditorium
untuk kuliah umum. Saya meminta setiap fakultas menga-
jukan kebutuhan untuk laboratorium, nanti kita bantu cara
pendanaan. Bahkan, sebelum Covid-19, kami akan bekerja
sama dengan General Electric untuk membangun Centre of
Excellent. Tahap pertama [make up Gedung] sudah, tinggal;
tahap kedua SDM masih membutuhkan waktu. PLN juga
membantu untuk menjadi pembina. Walaupun kami bukan
PLN, tetapi ada nama PLN, punya hubungan emosional,
kalau ingin maju, support kami.”
PLN memiliki 55.000 karyawan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Jika SDM PLN ingin melanjutkan pendidikan bisa
belajar di IT-PLN karena kurikulum kami sesuai dengan ke-
butuhan industri. “Kami juga melakukan blended learning,
dengan dosen dari akademisi dan praktisi.”
Selain itu, Iwa membangun empat pusat riset dan
pengkajian. Yaitu Waste to Energy Centre (WTEC) , Pusat
Penelitian dan Pengkajian EBT (P3EBT), Smart Energy
Centre (SMC), dan Electrical Vehicle Centre (EVC).
Visi dan misi Prof. Iwa sangat mulia untuk menjadikan
IT-PLN sebagai teaching power plant dan Kelistrikan, seba-
gai learning blended, dan sebagai thin tank PT PLN (Persero)
ke depan. n
69
 REVIEW COVER STORY
PERUBAHAN NAMA FAKULTAS & PRODI
MIMPI SaNG PROfESOR TO BE DIffERENT
G
uru Besar Teknik Elektro itu hadir membawa
perubahan. Sebuah transformasi. Gedung
dipoles untuk meningkatkan kepercayaan diri
semua stakeholder Institut Teknologi PLN, terutama
para mahasiswa. Setelah itu, Prof. Iwa Garniwa
mengubah nama Sekolah Tinggi Teknik-PLN men-
jadi Institut Teknologi - PLN. Hal itu bertujuan untuk
lebih leluasa dalam membuat jurusan sehingga
lebih menarik bagi para calon mahasiswa dan yang
lebih penting sejalan dengan perkembangan energi
global. Oleh karena itu, lulusan IT-PLN diharapkan
akan memenuhi permintaan pasar tenaga kerja di
sektor energi dan kelistrikan di Tanah Air.
Bahkan, Prof Iwa membuat fakultas yang
lebih menarik dari sisi nama. Sebelum berubah
menjadi IT-PLN, STT-PLN memiliki 4 departemen
dan 7 prodi. Departemen Teknik Elektro memiliki
3 prodi (S2 Elektro, S1 Elektro, dan D3 Elektro).
Departemen Mesin memiliki 2 prodi (D3 dan S1
Mesin). Departemen Teknik Informatika memiliki
satu prodi (Teknik Informatika). Departemen Teknik
Sipil membawahi 1 prodi (S1 Teknik Sipil).
Di bawah tangan dingin Seorang Profesor dari
Universitas Indonesia, empat departemen itu diubah
dengan faklutas dan jurusan yang sesuai dengan
perkembangan zaman dan tuntutan ke depan
sehingga bisa matching dengan lapangan pekerjaan.
Untuk mengembangkan semua itu, Prof Iwa pun
mengubah STT-PLN menjadi IT-PLN.
Beruntung, Kemendikbud tidak membuat
nomenklatur fakultas yang baku, sehingga Prof. Iwa
bisa leluasa dalam membuat nama fakultas, dan
menambah program studi, dan jalur pendidikan yang
bisa memenuhi tuntutan dunia kerja ke depan.
Dia pun mengubah Departemen Teknik Elektro
menjadi Fakultas Ketenagalistrikan & EBT (FTKE).
Bahkan, pada tahun ini, dia akan menambah 2
prodi baru untuk Fakultas Ketenagalistrikan dan
EBT, yaitu jurusan Sistem Energi dan jurusan
Teknik ketenagalistrikan. Jadi, fakultas itu akan
memiliki empat prodi, yaitu S2 Teknik Elektro, S1
Teknik Elektro, S1 Sistem Energi, dan S1 Teknik
Ketenagalistrikan serta D3.
Departemen Teknik Mesin diubah menjadi
Fakultas Teknologi & Bisnis Energi (FTBE) yang me-
miliki prodi S1 Teknik Mesin dan D3 Teknik Mesin.
Pada tahun ini, Prof Iwa akan menambah dua prodi
lagi, yaitu S1 Teknik Industri dan S1 Bisnis Energi.
Departemen Teknik Sipil disulap menjadi
Fakultas Teknologi Infrastruktur & Kewilayahan
(FTIK) dengan tambahan Prodi tahun ini yaitu Teknik
Lingkungan, Teknologi Infrastruktur.
Berikutnya, Pakar Kelistrikan Indonesia ini
mengubah Departemen Teknik Informatika menjadi
Fakultas Telematika Energi (FTEN) dengan tam-
70
bahan prodi, yaitu Sistem Informasi dan Rekayasa
Sistem Komputer. Sang Profesor ingin membuat
nama baru itu agar bisa mengikuti perkembangan
zaman dan tuntutan masa depan.
Menurutnya, ada 3 prinsip, yaitu untuk menjadi
yang terbaik (be the best), menjadi yang pertama (be
the first), dan berbeda (to be different). Jika belum
bisa menjadi yang terbaik, maka bisa memilih untuk
berbeda dan yang pertama, seperti dalam merom-
bak nama-nama fakultas dan jurusan tersebut.
Selain itu, Prof. Iwa menggandeng rekan
dan link para professional untuk menjadi wali
amanat atau Dewan Penyantun IT-PLN, seperti
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida
Mulyana, Direktur Mega Project & EBT PT PLN
(Persero) M. Ikhsan Asaad, Direktur Bisnis Regional
Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero) Wiluyo
Kusdwiharto, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto,
mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan M.
Nuh, Dirut PT Indonesia Power M. Ahsin, Dirut PT
PJB Iwan Agung, CEO General Electric Indonesia
Dr. Handri Satriago, Halim Kalla, dan dari pakar
pendidikan Dr. Ir. Tumiran serta unsur alumni.
Prof. Iwa sangat memahami bisnis Pendidikan
yang harus mulai berubah, tidak bisa lagi konven-
sional agar tidak terlindas oleh para competitor.
Bahkan nama besar PLN pun tidak akan bermakna
jika IT-PLN tidak berubah secara keseluruhan.
Dia menambahkan bahwa era ke depan adalah
dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi. Oleh
karena itu, dia melakukan transformasi, seperti
penamaan fakulta dan jurusan yang eye catching,
kemudian terus meningkatkan performa SDM.
Bahkan, Prof. Iwa meyakini betul bawa tidak ada
orang bodoh, tetapi system dan environment lah
yang sangat mempengaruhi lulusan. Dia pun
membentuk sebuah environment yang baru dan
visioner seperti hubungan dosen dan mahasiswa
tidak seperti zaman dulu.
Sebanyak 4.100 mahasiswa IT-PLN pun kini
bisa belajar langsung dengan fasilitas laborato-
rium yang cukup lengkap. Misalnya, PLTU mini,
mikro hidro, PLTS, Lab. Konversi Biomas menjadi
energi/material, Lab. praktek overhead kabel, Lab.
Distribusi, smart meter. Selain itu, IT-PLN memiliki
switchyard offline (tidak tersambung listrik), trafo
seperti layaknya di industri, dan fasilitas lain untuk
fasilitas belajar mahasiswa.
Mimpi Sang profesor
Dia menambahkan bahwa permasalahan
listrik di Indonesia pasti tidak terlepas dari PLN.
Sementara itu, PLN menjadi salah satu BUMN ter-
besar di ASEAN dengan berbagai problematik. Jika
IT-PLN menjadi think tank PLN, transfer knowledge
r. aKMal/lIstrIK InDonesIa
bisa disinergikan baik dari PLN ke IT-PLN atau
sebaliknya, maka IT-PLN akan menjadi tempat siapa
pun belajar tentang energi dan ketenagalistrikan.
Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan
sistem kelistrikan yang sangat banyak, jumlah pel-
anggan mencapai 70 juta rumah tangga, diferensiasi
perekonomian, dan problematik lain, tentu paling
tepat jika siapa pun yang ingin belajar kelistrikan lebih
tepat ke IT-PLN jika sudah bersinergi dengan PLN.
Dia mencontohkan, perusahaan global yang
akan berinvestasi mensyaratkan energi baru terba-
rukan mencapai 40%. Oleh karena itu, Pemerintah
harus serius mengejar target EBT untuk menarik in-
vestasi asing semakin deras masuk ke dalam negeri.
Dari sisi PLN berkepentingan untuk menekan
biaya pokok produksi (BPP) listrik agar semakin
efisien. Sementara itu, tarif listrik dari energi ter-
barukan relatif lebih mahal dibandingkan dengan
energi fosil seperti batubara yang digunakan sebagai
bahan bakar PLTU. Jika pemerintah tidak menjadi
penengah, pengembangan pembangkit dari EBT
sulit berjalan dengan baik.
Padahal, investasi yang masuk ke Indonesia
akan memberikan dampak berganda (multiplier
effect) luar biasa dari tenaga kerja, menggerakkan
usaha mikro dan kecil, pajak yang masuk ke negara,
dan dampak positif lainnya bagi perekonomian.
Seharusnya pemerintah menghitung dampak positif
tersebut kemudian memberikan insentif dalam
pengembangan EBT.
Menurutnya, saat ini menjadi momentum bagi
pemerintah untuk serius mengembangkan EBT agar
calon investor tidak lari ke negara lain. Setelah EBT
massif, tarifnya akan semakin murah sehingga tidak
perlu lagi mendapatkan insentif atau subsidi dari
pemerintah. PLN tidak bisa sendirian dalam men-
dorong EBT, seperti halnya dalam sector Pendidikan
juga harus mendapatkan dukungan kolektif nasional
dan keberanian pemerintah sebagai motor utama
melalui berbagai regulasi dan insentif. n Zuhcri
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
SELAMAT HARI
LISTRIK NASIONAL

Read more at wartsila.com/energy

 PROFILE VOICEOF
VOICE OfCEO
CEO

Yuddy Setyo Wicaksono

Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus (Icon+)

ICON+ SEBAGAI
ICT DRIVER
Sang Penggerak Digital Transformation
& Revenue Assurance PLN

JAKARTA – PT Indonesia Comnet Plus (ICON+) merupakan anak usah

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang memberikan dukungan
induk usaha dalam peningkatan kualitas layanan sistem ketenagalistrikan
dan pelanggan. ICON+ sebagai penggerak teknologi informasi (ICT
driver) PLN telah melakukan digitasi dan digitalisasi proses bisnis inti
ketenagalistrikan mulai dari sisi hulu sampai hilir. ICON+ juga mengawal
strategi pertumbuhan PLN dalam memastikan dan menjaga revenue
assurance [sistem dan proses untuk meningkatkan pendapatan]. ICON+
juga akan merayakan Hari Ulang Tahun ke-20 pada 3 Oktober 2020.
Selama 20 tahun, ICON+ telah memberikan dukungan terhadap kinerja
PLN. Untuk itu, Majalah Listrik Indonesia mewawancarai Direktur Utama
ICON+ Bapak Yuddy Setyo Wicaksono pada Jumat (11/9). Berikut petikan
wawancaranya.
Zuchri

Bagaimana menjadi pimpinan
ICON+ yang begerak di bidang ICT?
Apakah berbeda dengan posisi
sebelumnya sebagai SEVP Bisnis &
Pelayanan Pelanggan? Apakah masih
bersinggungan?
Menerima amanah untuk memegang
kendali anak perusahaan PT PLN
(Persero) yang bergerak pada bidang
telekomunikasi tentu menjadi sebuah
tantangan tersendiri. Bagaimana dapat
membawa ICON+ untuk semakin
tumbuh sebagaimana harapan
dan target yang disampaikan oleh
pemegang saham.
ICON+ sebagai ICT driver [penggerak
teknologi informasi dan komunikasi]
PLN tetap akan berperan dan memberi-
kan dukungan penuh terhadap pening-
katan kualitas layanan sistem ketena-
galistrikan. Dukungan itu baik dalam
proses bisnis utama maupun proses
bisnis pendukung, digitalisasi, dan oto-
matisasi fungsi pembangkit, transmisi,
distribusi, dan pelayanan pelanggan.
Hal ini tentunya masih sangat sejalan
dengan apa yang dilakukan pada
jabatan saya sebelumnya sebagai
SEVP [Senior Executive Vice President]
Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PT
PLN (Persero). Peranan dalam bidang
komersial, tentunya dua hal utama yang
menjadi fokus kami, yaitu mendukung
tercapainya efisiensi PLN Group
dan new revenue generator [sumber
pendapatan baru].
Selain itu, spirit pelayanan pelang-
gan terbaik ini pula yang kemudian
dilahirkan menjadi spirit baru ICON+
dalam mencapai visinya untuk men-
jadi perusahaan ICT [information and
communication technology] terkemuka.
Terkemuka yang bukan berarti menjadi
perusahaan yang sanggup menying-
kirkan kompetitor di lapangan, tetapi
menjadi perusahaan yang mampu mem-
berikan kecepatan respons, komitmen,
dan ketepatan dalam memberikan solusi
yang optimal, yang sesuai atau bahkan
melebihi ekspektasi pelanggan.
ICON+ menjadi ICT Driver PT PLN,
bagaimana strategi Bapak dalam
mengoptimalkan supporting terhadap
bisnis PLN?
Digitasi dan digitalisasi proses bisnis inti
ketenagalistrikan telah hampir me-
nyentuh seluruh lini pada proses bisnis
inti. Mulai dari hulu berupa monitoring
material dari pemasok - pembangkitan –
transmisi – distribusi hingga pelayanan
pelanggan. ICON+ telah menjadi bagian
tidak terpisahkan untuk mengawal
strategi pertumbuhan PT PLN (Per-
sero) dalam memastikan dan menjaga
revenue assurance melalui solusi ICT
Integrated Billing System, customer
experience melalui solusi ICT Integrated
Customer Care, cost efficiency menjaga
biaya pokok penyediaan (BPP) melalui

72
32 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November
Edisi 75 | 2020

solusi ICT Supply Demand Manage-
ment (Neraca Energi). Solusi lainnya
yang juga dikembangkan oleh ICON+
untuk PLN mencakup supporting proses
bisnis seperti solusi ICT untuk procure-
ment management, corporate service
management dan finance service
management.
ICON+ memiliki peran penting dan
strategis dalam mendukung bisnis
PLN. Bisnis PLN sangat besar dan luas
dengan sistem pembangkitan yang
besar dan lebih dari 77 juta pelanggan.
Apa langkah Bapak untuk memperkuat
ICON+ dalam mendukung layanan PLN
ke depan?
Pada tahun 2020 ini, bersamaan
dengan Transformasi PLN “PLN Beyond
Generation” yang telah digaungkan
oleh PLN, ICON+ memiliki peran
yang sangat strategis menjadi bagian
ICON+ telah
memiliki perencanaan
dan roadmap, untuk
siap dan mendukung
Transformasi PLN menjadi
perusahaan listrik dengan
teknologi digitalisasi yang
akan membantu PLN
menjalankan digital
transformation menjadi
perusahaan listrik
yang lebih baik.
www.listrikindonesia.com
dari langkah strategi Innovative dan
Customer Focus dalam menciptakan
peluang dan lini bisnis baru di luar bisnis
ketenagalistrikan. ICON+ telah memiliki
perencanaan dan roadmap, untuk siap
dan mendukung Transformasi PLN
menjadi perusahaan listrik dengan
teknologi digitalisasi yang akan
membantu PLN menjalankan digital
transformation menjadi perusahaan
listrik yang lebih baik.
Dalam menghadapi perubahan untuk
memasuki era Industri 4.0, ICON+ akan
mendukung PLN dalam melakukan 4
kegiatan utama. Pertama, melakukan
manajemen siklus hidup aset (asset life
cycle management). Kedua, melakukan
optimisasi jaringan tenaga listrik (grid
optimization and aggregation). Ketiga,
menjalankan pelayanan pelanggan
yang saling terintegrasi (integrated
customer services). Keempat, mulai
menggali peluang untuk mendapatkan
ICON+ ACTIVITY
Kegiatan coffee morning Direksi dengan Pegawai ICON+ melalui Video Conference
dihadiri oleh 750 pegawai.
VOICE
VOICEOf
OFCEO
CEO PROFILE
pendapatan lain di luar dari penjualan
tenaga listrik (beyond kWh).
Di sinilah ICON+ mendapatkan peluang
yang sangat besar, untuk berperan dan
berkontribusi membantu PLN menjadi
perusahaan yang maju, giat, dan
siap bergerak, selalu mengutamakan
customer focus. Selain itu, berinovasi
dan berwawasan lingkungan dengan
digital transformation.
Akhir-akhir ini banyak desakan dari
berbagai stakeholder, termasuk
pemerintah dan DPR agar PLN
mengubah ke smart meter. Bagaimana
roadmap ICON+ dalam mendigitalisasi
seluruh layanan kepada pelanggan
termasuk smart meter dan seluruh
layanan PLN?
Roadmap digitalisasi ICON+ dalam
mengembangkan seluruh layanan ke-
pada pelanggan termasuk smart meter
dan seluruh pelanggan PLN tentunya
akan seiring dengan strategi roadmap
Transformasi PLN, sebagaimana yang
sudah saya sampaikan di awal.
Saat ini, seluruh layanan dan kehidupan
tidak lepas dari peran digital, bahkan
mengarah pada Industri 4.0 dan
kecerdasan buatan (AI) serta Internet of
Things, artinya peluang ICON+ sangat
besar. Apa yang akan dilakukan Bapak
untuk bersaing dan merebut pasar
layanan jasa internet di Indonesia?
ICON+ dapat berperan dalam menye-
diakan layanan akses internet yang bisa
diakses dengan mudah oleh segenap
lapisan masyarakat Indonesia. Dengan
demikian, peran ICON+ untuk meme-
ratakan akses internet dapat terwujud.
Sebagaimana semangat PLN dalam
menjalankan tugas negara untuk
pemenuhan rasio elektrifikasi untuk
dapat menerangi negeri, ICON+ juga
dapat bersama-sama dengan PLN
73
33
 PROFILE VOICEOF
VOICE OfCEO
CEO

di atas, dukungan Right of Way PLN

menjadi sebuah keunggulan ICON+
untuk dapat menjangkau lebih luas dan
lebih mudah kepada pelanggan.
Persaingan dalam operator internet
tentunya sangat ketat. Namun,
kehadiran ICON+ harus mampu
memberikan nilai tersendiri untuk
dapat memberikan solusi ICT dengan
teknologi terkini. Teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan melalui
layanan jaringan dan infrastruktur
fiber optic yang andal dan menjangkau
semua kalangan di pelosok Nusantara.
Dalam mencapai visi ICON+, menjadi
perusahaan terkemuka yang bukan
berarti menjadi perusahaan yang
sanggup menyingkirkan kompetitor
Peresmian Contact Center Stroomnet oleh Direksi ICON+. di lapangan. Namun, ICON+ menjadi

menjalankan tugas negara untuk mem-

berikan kesempatan yang sama kepada
masyarakat yang belum terjangkau
untuk mendapatkan akses internet.
ICON+ harus bisa menyediakan solusi
ICT yang berangkat dari portofolio
layanan ketenagalistrikan yang telah
ICON+ kembangkan selama ini, di mana
adaptasi teknologi baru menjadi bagian
dari Transformasi PLN sebagaimana
yang telah disampaikan di atas.
Salah satu layanan dari ICON+ adalah
Stroomnet, jaringan internet & TV
kabel berbasis jaringan fiber optic yang
andal. Bagaimana strategi memperluas
pelanggan Stroomnet? Apakah layanan
Stroomnet bisa digabungkan dengan
smart meter?
cakupan wilayah yang cukup luas. perusahaan yang mampu memberikan
Tidak ada yang tidak mungkin bicara Delivery service yang dapat lebih kecepatan respons, komitmen, dan
tentang teknologi. Hal ini juga menjadi cepat pada area-area tertentu, karena ketepatan dalam memberikan solusi
bagian dari inisiatif strategis Innovate ICON+ dapat menggunakan Right of yang optimal. Hal itu telah sesuai,
dalam Transformasi PLN. Dalam Way (ROW) dan tiang milik PLN yang bahkan melebihi ekspektasi pelanggan.
pengembangan dan roadmap mengikuti sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Transformasi PLN sebagaimana yang Kemudian, dengan menggunakan media Bagaimana pandangan Bapak tentang
telah saya diuraikan di awal. transmisi terbaik fiber optic dari hulu potensi ICON+, terutama di pasar
sampai ke hilir (end to end fiber optic). komersial untuk generate revenue?
Apa kelebihan dari layanan-layanan Fixed internet broadband merupakan
Selain itu, jaminan keamanan jaringan
ICON+, seperti Stroomnet, ICONect, salah satu infrastruktur dalam era
tentunya juga menjadi nilai unggul pada
ICONWeb, ICONBase, ICONApps? ekonomi digital. Berdasarkan data
produk/layanan ICON+.
Sebagaimana tagline dari ICON+, yaitu dari laporan Kominfo [Kementerian
Sementara itu, Stroomnet hadir sebagai Komunikasi dan Informatika], penetrasi
“We Speak Beyond Connectivity”,
alternatif solusi yang unggul dalam dari fixed internet broadband sebesar
maka layanan ICONect, ICONweb,
memberikan layanan yang terjangkau, 10% berpotensi meningkatkan PDB
ICONBase dan ICONApps dihadirkan
andal, dan unlimited. [produk domestik bruto] sebesar
untuk dapat memberikan sebuah total
solusi layanan ICT. Layanan yang lebih Bagaimana strategi untuk memperkuat 1,35%–1,38 % suatu negara. Per
dari hanya sekadar layanan konektivitas brand image ICON+ terkait jasa Kuartal III/2019, angka penetrasi fixed
jaringan, yang tentunya sesuai dengan pelayanan Internet di luar PLN? Dengan internet broadband secara nasional
kebutuhan pelanggan sehingga dapat kelebihan lain seperti Right of Way baru mencapai angka 14,5% atau
memberikan nilai tambah bagi bisnis infrastruktur jaringan kabel PLN, apakah plus minus 9,6 juta pelanggan. Ini
dan usaha pelanggannya. persaingan di industri operator internet merupakan peluang besar bagi ICON+
sangat ketat? untuk bisa mengembangkan di pasar
Bicara tentang keunggulan, Layanan komersial dalam generate revenue
ICON+ unggul dalam hal jangkauan Sebagaimana yang telah disampaikan [menghasilkan pendapatan].

74
34 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November
Edisi 75 | 2020
PROFILE VOICEOF
VOICE OfBOD
BOD
Bagaimana langkah awal Bapak
dalam memimpin Bright PLN
Batam?
PLN Batam sebagai subsidiary PT
PLN (Persero) dituntut oleh pemegang
saham untuk dapat mandiri dan
memberikan pelayanan yang excellent
ke pelanggan. Sebagai pemegang izin
usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL)
yang terintegrasi dengan wilayah
usaha Batam dan Rempang Galang,
PLN Batam juga dituntut regulator
dan stakeholder untuk dapat melistriki
semua pelanggan yang ada di wilayah
usaha tersebut [rasio elektrifikasi
100%] dengan tingkat keandalan
[reliable] tertentu. Untuk mewujudkan
amanat dari pemegang saham dan
kewajiban sebagai pemegang IUPTL,
PLN Batam terus berupaya untuk
meningkatkan dan memperbaiki
pelayanannya ke konsumen.
Tingkat keandalan sistem kelistrikan
salah satu key success factor yang
harus terus ditingkatkan. Keandalan
76
40
Budi Pangestu
Direktur Utama PT PLN Batam
Menjadikan PLN Batam
Pioneer Kelistrikan
Berbasis
Digitalisasi PT PLN Batam
atau Bright PLN Batam
merupakan anak usaha PT PLN
(Persero) yang khusus memberikan
pelayanan kelistrikan bagi masyarakat di
Pulau Batam. PLN Batam terus meningkatkan dan
memperbaiki pelayanan kepada pelanggan di Batam. Untuk
menggali informasi tentang sepak terjang PLN Batam,
Majalah Listrik Indonesia berkesempatan mewawancarai
Direktur Utama Bright PLN Batam Bapak Budi Pangestu.
Berikut petikan wawancaranya.
Zuchri
tersebut dimulai dari menjaga Diharapkan dengan pelayanan yang
kecukupan pasokan pembangkit, berbasis digital ini akan memberikan
meminimalisir gangguan pada jaringan services yang lebih baik lagi ke pelang-
transmisi [SUTT] maupun pada jaringan gan. Upaya meningkatkan pelayanan
TM [tegangan menengah] dan TR terus diusahakan PLN Batam sehingga
[tegangan rendah]. Dengan menjaga diharapkan konsumen akan memiliki
keandalan sistem kelistrikan diharapkan loyalitas dan bonding ke PLN Batam.
penyaluran listrik ke konsumen dapat
terus terjaga kontiniutasnya tanpa
Bagaimana kondisi kelistrikan di
terjadi gangguan [no interruptible].
Batam saat ini?
Saat ini, pasokan listrik PLN Batam
Salah satu aspirasi PLN Batam ke masih terjaga dengan rata rata
depan adalah Customer Focused di cadangan daya sebesar 60–75 MW per
mana dengan aspirasi ini salah satu hari dengan reserve margin [cadangan
breakthrough adalah memberikan listrik] 12–16 %. Dengan cadangan
pelayanan yang berbasis digital dengan tersebut, PLN Batam akan bisa
merilis Bright Mobile. Dengan Bright menjaga kontuinitas penyaluran listrik
Mobile ini, konsumen akan memperoleh ke pelanggan dengan baik. Quick win
kemudahan seperti laporan gangguan yang telah diraih PLN Batam adalah
via applikasi. Di samping itu, losses 3,89%, SAIDI [System Average
kedatangan petugas gangguan juga Interruption Duration Index] 259 mnt/
akan dapat dimonitor melalui aplikasi plg/th dan Saifi [System Average
tersebut. Interruption Frequency Index] 4,24 kali
Edisi 75 | 25 oktober Edisi 75 | 2020
Oktober - 25 November
november

plg/th. Indikator-indikator ini cukup baik
jika dibandingkan dengan wilayah lain di
Indonesia.
Saat ini keandalan listrik di Batam masih
terjaga, di mana daya mampu neto
PT PLN Batam per Juli 2020 sebesar
557,81 MW dengan beban puncak
sebesar 488,5 MW, sedangkan reserve
margin 69,31 MW atau 14,2% (hanya
wilayah Batam).
Bagaimana progres unit bisnis
Bright Energy melalui MPP dengan
total kapasitas 500 MW di 8
lokasi?
PLN Batam mengelola mobile power
plant [MPP] dengan kapasitas total 500
MW yang terdiri atas 20 unit pembangkit
yang masing-masing berkapasitas 25
MW yang tersebar di 8 lokasi. MMP di
8 lokasi itu adalah Paya Pasir di Medan
(3x25 MW), Nias (1x25 MW), Balai Pun-
gut–Duri (3x25 MW), Tarahan–Lampung
(4x25 MW), Air Anyir–Bangka (2x25
MW), Suge–Belitung (1x25 MW), Parit
Baru—Pontianak (4x25 MW), Jeranjang–
Lombok (2x25 MW). Semua pembangkit
MPP tersebut sudah beroperasi sejak
tahun 2017 dan sampai saat ini semuan-
ya beroperasi dengan baik.
Apakah ada rencana konversi
PLTD ke energi terbarukan?
Memang PT Pertamina
Technology Center (RTC)-ITB
berhasil membuat terobosan baru yaitu
membuat bahan bakar 100 persen dari
bahan nabati (sawit) atau B100. Namun,
belum dikaji perihal pengujiannya
di pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD). Untuk itu, PT PLN Batam
masih menunggu hasil-hasil penelitian
tersebut sampai diperoleh hasil yang
www.listrikindonesia.com
www.listrikindonesia.com
paling efisien dan ramah lingkungan.
Kondisi saat ini PLN Batam memiliki
PLTD dengan total kapasitas 30,97
MW dengan bahan bakar MFO dan 9,2
MW dengan bahan bakar HSD (Diesel)
berdasarkan sumber dari daya mampu
netto LAPKIT, Juli 2020.
Apa tantangan pembangunan
infrastruktur kelistrikan di Batam
dan sekitarnya?
Ada beberapa tantangan Pembangunan
Infrastruktur Kelistrikan di batam dan
sekitarnya. Pertama, fluktuasi nilai
tukar mata uang dolar Amerika Serikat
(US$) terhadap rupiah yang menjadi
salah satu faktor yang paling signifikan
terhadap biaya produksi dikarenakan
sebagian biaya penyediaan listrik
menggunakan kurs dolar AS.
Kedua, ketidakpastian harga
komoditas, sangat berpengaruh karena
mencakup 80% dari biaya produksi.
Ketiga, regulasi yang berdampak ke
perusahaan. Jika terdapat regulasi yang
mengatur supplier dapat menyediakan
renewable energy maka dapat menjadi
ancaman bagi PT PLN Batam dalam hal
profitabilitas.
Keempat, rasio elektrifikasi Batam
sudah 99% sehingga menyulitkan
perusahaan untuk berkembang
sehingga mengharuskan ekspansi
ke luar Batam untuk pengembangan
usaha. Kelima, tarif listrik tidak bebas,
tetapi ditentukan oleh pemerintah
daerah dan perlu proses politik.
Keenam, pertumbuhan ekonomi negara
yang melambat, kondisi pasokan dan
kebutuhan tenaga listrik melambat,
maka peningkatan kebutuhan energi
listrik dapat terhambat.
VOICE
VOICEOf
OFBOD
BOD PROFILE
Ketujuh, pandemi Covid-19 mengganggu
aktivitas pelanggan PLN Batam
terutama tidak beroperasinya
pelanggan industri dan bisnis sehingga
dapat menggerus margin keuntungan
Perusahaan. Kedelapan, perubahan
perilaku konsumen, khususnya yang
menginginkan atau membutuhkan listrik
yang berasal dari energi terbarukan,
termasuk pemasangan solar PV sendiri
yang bisa mengarah pada desentralisasi
tidak mau terhubung dengan
perusahaan utility di masa mendatang.
Bagaimana dengan tarif listrik di
Batam? Apakah tarif normal atau
masih ada subsidi?
Tarif Listrik di Batam masih di
bawah tarif dasar listrik nasional,
di mana pengajuan kenaikannya
harus ditandatangani oleh Gubernur
Kepulauan Riau dan persetujuan DPRD
Kepulauan Riau di mana sangat kental
nuansa politisnya, sehingga sangat
sulit jika dinaikkan tarif listriknya. PT
PLN Batam sampai saat ini masih
menggunakan tarif yang disahkan
oleh Gubernur Kepri pada tahun 2017.
selain itu, PT PLN Batam juga tidak
mendapatkan subsidi dari pemerintah,
baik pusat maupun daerah.
Apa target Bapak selama menjadi
Dirut PT PLN Batam?
Target saya sebagai Dirut Bright PLN
Batam akan menjadikan PLN Batam
sebagai pioneer kelistrikan di Indonesia
berbasis digital. Seperti kita ketahui
saat ini sedang berkembang teknologi
berbasis digitalisasi. Saya menginginkan
setiap ada perkembangan teknologi
dalam kelistrikan, PLN Batam selalu
menjadi pilot project. Seperti saat ini,
kami sedang men-develop Smart Meter
(two ways) dan mudah-mudahan bisa
menjadi pioneer.
PLTG/U Panaran, Batam
77
41
 OPINI SUaRa PaKaR
butuh kOnSiStenSi
KeMBangKan energi raMah LingKungan
r aKMal/lIstrIK InDonesIa
Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi
deputi Kepala BPPT
Bidang Teknologi industri energi
dan Material (TieM)
Pemerintah terus bertekad
mengembangkan energi
baru dan terbarukan (EBT)
sebagai upaya mengurangi
ketergantungan terhadap
energi berbahan bakar fosil
yang tidak ramah lingkungan.
Di sisi lain, target bauran
energi EBT sebesar 23% di
tahun 2025 sulit terealisasi.
untuk itu, perlu langkah
yang kuat dari Pemerintah
melakukan transformasi ke
arah green energy.
 TuriMAN SofyAN
78
I
ndonesia telah menyatakan ko-
mitmennya pada Conference of
Parties (COP) 15 tahun 2009 untuk
menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK) sebesar 26% (dengan usaha
sendiri) dan sebesar 41% (jika men-
dapat bantuan internasional) pada
2020. Komitmen Indonesia tersebut
diperkuat melalui dokumen Nationally
Determined Contribution (NDC)
Republik Indonesia yang pertama
pada November 2016 dengan ditetap-
kannya target unconditional sebesar
29% dan target conditional sampai
dengan 41% dibandingkan skenario
Business as Usual (BaU) 2030.
Target penurunan emisi GRK
menjadi tantangan tersendiri bagi
Indonesia. Pasalnya, Indonesia sangat
bergantung pada energi yang berasal
dari sumber energi fosil. Energi yang
berasal dari fosil, selain terbatas dalam
jumlah, juga berdampak peningkatan
polusi udara.
Hal ini dapat dilihat dari sektor
transportasi yang menggunakan
bahan bakar minyak (BBM) dan pem-
bangkit listrik tenaga uap (PLTU)
yang menggunakan energi primer
batu bara. Bahkan, beragam emisi gas
buang dari sisi transportasi dituding
menyumbang polusi udara tertinggi di
Tanah Air.
Meskipun demikian, Pemerintah
bertekad untuk mengurangi ketergan-
tungan pada energi fosil. Pemerintah
menekan energi berbasis fosil dari
tahun ke tahun dengan mendorong
masifnya peningkatan pembangkit
listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Bahkan, Pemerintah mentargetkan
bauran energi sebesar 23% pada 2025.
Target pembangunan EBT di
Indonesia, berdasarkan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)
2019–2025, yang mengacu pada
asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar
5,5% per tahun sampai 2020 dan 6,5%
pada 2025. Dengan asumsi terse-
but maka diharapkan peningkatan
kapasitas bauran pembangkit EBT di
Indonesia menjadi 24.074 Mega Watt
(MW) di 2025 dari 10.335 MW di 2019.
Jika digambarkan perkembangan-
nya selama lima tahun ke depan,
kapasitas terpasang pembangkit EBT
sebesar 11.256 MW pada 2020, 12.887
pada 2021, 14.064 MW pada 2022 dan
2023 menjadi 15.184 MW dan 17.421
MW pada 2024. Akan tetapi, target
23% bauran energi di 2025, diprediksi
akan sulit tercapai dalam kondisi
pandemi Covid-19 yang berdampak
pada penurunan pertumbuhan hampir
semua sektor.
Deputi Kepala BPPT Bidang
Teknologi Industri Energi dan Material
(TIEM) Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani
Dewi, mengatakan tantangan terbesar
dari pengembangan renewable energy
adalah penggunaan energi fosil. Akan
tetapi, energi fosil memberikan emisi
GRK yang sangat tinggi. “Hal ini ter-
bukti, ketika diberlakukan PSBB langit
Jakarta berwarna biru karena penggu-
naan kendaraan berbahan bakar fosil
jauh berkurang,” ucap dia.
Selain itu, menurut dia, tantangan
lainnya adalah masalah kultur dan
kepedulian tentang kesehatan akibat
emisi dari penggunaan bahan bakar
fosil. Isu kesehatan harus menjadi
“ruh” dalam road map pengembangan
energi baru dan terbarukan (EBT).
BPPT telah mengeluarkan Outlook
Energy 2020 di dalamnya memuat
existing EBTyang saat ini telah terim-
plementasi. Dari grafik tersebut, BPPT
memprediksi target 23% penggunaan
EBT di 2025 hanya tercapai sekitar
12% saja,” ujar Eniya, kepada Listrik
Indonesia, melalui platform Zoom,
Kamis (10/9/2020).
Upaya Menurunkan polusi
Untuk mengakselerasi target bauran
energi yang ditelah ditetapkan, peme-
rintah telah melakukan beberapa
langkah, seperti penggunaan biodiesel.
Langkah ini merupakan upaya menu-
runkan penggunaan bahan bakar fosil
sehingga akan menurunkan emisi GRK.
“Jika dikaitkan dengan polusi,
transportasi menyumbang polusi ter-
besar. Sehingga pemerintah berupaya
untuk menekan tingkat polusi dari
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

sektor transportasi melalui bauran energi
biodiesel terlebih dahulu,” kata dia.
Eniya menambahkan, di sektor trans-
portasi ada dua segmen yang menjadi
skala prioritas, yaitu penggunaan biodiesel
dan kendaraan listrik dalam upaya me-
nurunkan emisi GRK. “Untuk biodiesel,
BPPT melakukan pengawalan penerapan
Biodiesek 30 (B30). Saya masih mengorek-
si rekomendasi panduan untuk pengawal
program mandatori biodiesel 30 persen
(B30), B50, dan B100 (yang menggunakan
Katalis Merah Putih). Masih ada aturan
yang belum detail dalam hal cleaning
biodiesel di kilang dan blending fatty acid
methyl ester (FAME) dengan solar,” kata dia.
Setelah program mandatory biodiesel
berjalan, dia melanjutkan, pemerintah
akan mendorong program penggunaan
kendaraan listrik. Pemerintah sudah gen-
car mendorong kendaraan listrik, tetapi
mengalami penurunan akibat adanya pan-
demi Covid-19. Ini terlihat dari batalnya
gelaran Formula E di Jakarta.
“Tetapi, kami terus mendorong program
kendaraan listrik dengan melakukan rapat
untuk terus berkoordinasi Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi (Kemenko Marinves), Kementerian
Perhubungan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian BUMN, Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian ESDM, Kementerian
Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup,
BKPM, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP),” jelas Eniya.
Lanjut dia, dalam rapat koordinasi
tersebut, terus mendorong terciptanya
ekosistem kendaraan listrik dan aturan
turunan sebagai implementasi Perpres
No 55 Tahun 2019. Saat ini yang menjadi
fokus pembahasan adalah tingkat kan-
dungan dalam negeri (TKDN).
“Pemerintah telah mentargetkan
TKDN kendaraan listrik mencapai 40%
pada tahun 2023. Industri yang dapat
memenuhi TKDN 40% menjadi principal
dalam negeri yang akan dibantu dari sisi
insentif, keringanan pajak, dan bila me-
lakukan R&D akan mendapatkan Super
Tax Deduction hingga 300% dari investasi
R&D,” ucap Eniya.
Terkait menjadi principal dalam negeri,
menurut Eniya, produk kendaraan listrik
yang dihasilkan oleh industri tersebut
harus mendapat jaminan dibeli oleh
pemerintah dengan satu initial market.
“Pemerintah harus memberikan jaminan
pasar terhadap industri kendaraan listrik
nasional. Meskipun pemerintah mewa-
www.listrikindonesia.com
Tantangan terbesar dari pengembangan renewable
energy adalah penggunaan energi fosil. Akan tetapi,
energi fosil emisinya tinggi. Terbukti, ketika diberlakukan
PSBB, langit Jakarta berwarna biru.
canakan untuk menggunakan kendaraan
listrik sebagai kendaraan dinas di 2021,”
jelas Eniya.
Dukung pengembangan EBT
Inovasi yang saat ini dikembangkan
terkait pemanfaatan EBT, BPPT tengah
mengembangkan B50 hingga B100, green
gasoline, dan smartgrid. “Dari sisi harga
teknologi EBT masih mahal dan harus
ditekan. Sebagai contoh, Brasil sukses
menekan harga dengan menggunakan
teknologi flexy fuel berbasis ethanol yang
dihasilkan dari tanaman tebu."
Di sisi lain, Eniya menambahkan,
Pemerintah telah meluncurkan Gerakan
Nasional Sejuta Surya Atap Menuju
Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia, yang
dideklarasikan pada 13 September 2017.
Oleh sebab itu, BPPT mengembangkan
smartgrid fotovoltaik. “Smartgrid yang
dikembangkan BPTT untuk menyeleras-
kan FV dan Wind Turbin terkoneksi
dengan baterai untuk menyerap energi
listrik yang dihasilkan dapat diperguna-
kan dengan baik oleh masyarakat, khu-
susnya yang ada di remote area,” tutur dia.
Selain itu, untuk FV skala besar (
diatas 1 GW) tengah mengembangkan
baterai penyimpanan yang lebih efisien.
Listrik yang di hasilkan FV sebesar 1
GW, sebesar 20% akan digunakan untuk
mengelektrolisa air atau memotong H2O
(air) menjadi Oksigen dan Hydrogen
untuk ditampung dalam tabung. Produk
gas hydrogen yang dihasilkan dapat di-
gunakan untuk kendaraaan, industri kaca,
SUaRa PaKaR OPINI
pupuk dan sebagainya.
“Sedangkan untuk oksigen dapat di-
gunakan untuk kebutuhan industri lainnya.
Ini yang sedang kami kerjasamakan dengan
Jepang. Jika kombinasi smartgrid dapat be-
kerja dengan baik, maka sistem suplai listrik
akan stabil sepanjang waktu dan berbagai
macam cuaca, karena sudah ada berbagai
macam energy storage,” jelas Eniya.
Eniya berpendapat, untuk mendong-
krak atau mengejar target pengemban-
gan EBT di Indonesia, Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) dapat menjadi
solusi. PLTN generasi IV yang meng-
gunakan thorium dapat diterapkan di
Indonesia. “Teknologi ini dapat ber-
dampak pada produksi hydrogen. Sebagai
contoh, China dan negara di Eropa telah
melakukan percobaan Pembangkit Listrik
Tenaga Thorium, karena lebih efisien,
lebih kecil, dan by product dapat diguna-
kan, seperti hydrogen,” ucap Eniya.
Lanjut dia, lokasi PLTN di Indonesia,
Kalimantan menjadi pilihan sebab bukan
jalur ring of fire di Indonesia dan gempa.
Sebagai contoh, China membangun PLTN
di universitas, di mana para mahasiswa
dapat mengendalikan dan mengoperasi-
kan PLTN dalam skala kecil tersebut.
“Jadi penggunaan green energy di
Indonesia perlu kita dorong. Sebab green
adalah sehat, efisen, dan bersih. Ini yang
saya artikan di dalam green energy untuk
EBT. Saya berharap EBT bisa diterapkan
secara masif, baik penggunaan nuklir,
biomassa, kendaraan listrik, udara akan
bersih, sehat, dan efisien,” tandas Eniya. n
79
 NEWS CORPORaTION
CORPORaTION

Komitmen
Indonesia Power
Menuju
Energi Hijau
MW yang masih tahap studi kelayakan. IP
Indonesia Power kini sudah berusia 25 tahun. Ibarat gadis cantik, juga sedang melakukan studi kelayakan
Indonesia Power sedang menjadi idola para pria. Namun, anak PLT hybrid Nusa Penida 10 MW yaitu
usaha PT PLN (Persero) ini ingin memastikan tujuan yang ingin tenaga surya & mesin.
dicapai, memastikan dapat membangun tempat tinggal yang nyaman Selain itu, PLT Hybrid Maluku Utara
untuk beristirahat bersama anak-anak dan suaminya serta ingin 38 MW, PLT Hybrid Maluku Tengah 5 MW,
memastikan kehidupan di masa tuanya dapat memenuhi segala PLT Hybrid Maluku Tenggara 5 MW, dan
cita-cita dan keinginan penuh dengan ketercukupan. Salah satu PLT Hybrid di lokasi lain yang sedang
destinasi yang ingin dicapai Indonesia Power pada 2028 yaitu dikaji perseroan.
bauran energi hijau 30% dari total pembangkit milik perseroan Tidak hanya itu, Indonesia Power juga
dengan membangun pembangkit energi baru terbarukan sebesar sedang mengkaji berbagai proyek pem-
4.152 megawatt (MW) hingga 2028. bangkit hijau lainnya seperti tenaga angin,
Zuchri arus laut, biomassa, hingga tenaga nuklir.

K
ini, Indonesia Power sedang bertrans-
formasi menuju bentuk baru yang
diinginkan dalam beberapa tahun
ke depan, yaitu pada 2028. Transformasi,
berarti ada bentuk saat ini dan bentuk masa
depan. Berubah dari bentuk sekarang men-
jadi bentuk yang diinginkan di masa depan.
Sebagai salah satu entitas anak usaha
PLN, Indonesia Power tentu ikut men-
jalankan segala visi misi perseroan ke
depan. Salah satu visi misi itu tertuang
dalam konstitusi, yaitu untuk menjamin
suplai listrik, terjangkau, dan andal.
Kemudian dari konstitusi itu, pemer-
intah menargetkan elektrifikasi 100%
dan bauran energi bersih sebesar 23%
pada 2025. Semua itu terangkum dalam
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN),
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik (RUPTL), Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP), dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP).
Tidak hanya menargetkan 30% bauran
energi hijau, Indonesia Power juga mem-
bidik penambahan kapasitas pembangkit
thermal sebesar 5.094 megawatt (MW)
hingga 2028.
Selain itu, IP menargetkan kenaikan
3 kali lipat pendapatan dari penjualan
non-energi, yaitu melalui pengembangan
bisnis jasa perawatan dan pengoperasian
(operating & maintenance/O&M) pem-
bangkit, dan lainnya yang mencapai Rp12
triliun pada 2028.
Jadi, ada 3 hal yang ingin dicapai Indo-
nesia Power pada saat berusia 33 tahun
pada 2028, yaitu 30% energi hijau, penam-
bahan kapasitas pembangkit baik thermal
maupun energi terbarukan hingga 3 kali
lipat, dan peningkatan revenue 3 kali lipat
dari luar penjualan energi listrik.
Kemudian, strategi untuk mencapai
3 target pada 2028 itu dituangkan ke
dalam berbagai rencana proyek. IP sedang
melakukan studi kelayakan Battery Energy
Storage System (BESS) Bali berkapasitas
50 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) Terapung Saguling berkapasitas 65
Skema Co-Firing
Khusus untuk skema bauran energi
biomassa terhadap pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU), Indonesia Power
sedang menjalankan model co-firing.
Beberapa PLTU yang akan diuji coba
skema co-firing adalah PLTU PLTU
Suralaya, PLTU Lontar,PLTU Labuan, PLTU
Pelabuhan Ratu, PLTU Pangkalan Susu,
PLTU Adipala, PLTU Jeranjang, PLTU
Barru, PLTU Sanggau, PLTU Sintang, PLTU
Holtekam, dan pembangkit lainnya.
Total penggunaan pellet dari sampah
dan serpihan kayu itu mencapai 5% dari
total kebutuhan batu bara PLTU terse-
but yang mencapai kapasitas 416,6 MW.
Artinya, pembangkit existing dengan ka-
pasitas 416,6 MW milik Indonesia Power
akan menggunakan bahan bakar energi
terbarukan menggantikan batubara.
Direktur Keuangan Indonesia Power
Khusnul Mubien mengatakan bahwa per-
seroan telah membuat perencanaan dan
strategi secara matang dalam pengem-

78
80
38 Edisi75
Edisi 75 | |25
15Oktober
Oktober--25 Edisi 75 | 2020
15 November

bangan skema co-firing. Bahkan, tak menu-
tup kemungkinan Indonesia Power akan
membangun pabrik untuk memproduksi
pellet skala besar.
Beberapa hal yang disampaikan Khus-
nul Mubien merupakan bagian dari kebijak-
an Top Management PT Indonesia Power.
Khusnul menegaskan bahwa kondisi
keuangan IP saat ini masih sangat baik.
Menurutnya, penurunan harga batu bara
dan minyak juga ikut menurunkan biaya
produksi atau biaya pokok penyediaan
(BPP) listrik dibandingkan dengan target
BPP dalam RKAP.
Namun, katanya, kondisi pandemi
Covid-19 turut menyebabkan penurunan
demand listrik sehingga volume penjualan
listrik IP juga ikut tertekan.
“Kami terus berkomitmen untuk
menuju energi hijau. Kami telah membuat
perencanaan dan strategi matang yang
dituangkan ke dalam berbagai proyek.
Bahkan, kami sangat serius menjalankan
skema co-firing untuk mengurangi kon-
sumsi batubara,” ujarnya kepada Majalah
Listrik Indonesia, Jumat (2/10).
Khusnul menambahkan bahwa IP juga
terus mendorong konversi pembangkit
listrik tenaga diesel ke pembangkit energi
baru terbarukan. Selain lebih ramah ling-
kungan, katanya, pembangkit hijau bisa
menurunkan biaya pokok produksi karena
selama ini PLTD berbahan bakar solar
yang relative mahal. Pengangkutan solar
ke wilayah terpencil membutuhkan biaya.
Selain itu, konversi PLTD ke pembangkit
energi bersih juga bisa mengurangi impor
bahan bakar minyak (BBM) sehingga bisa
menghemat devisa negara.
Berbagai pencapaian
Sementara itu, memasuki usia ke-25,
PT Indonesia Power berhasil meraih ber-
bagai prestasi dan pencapaian positif.
Memasuki usia ke-25, Indonesia Power
kian mantap mengusung visi “Menjadi
Perusahaan Energi Terbaik yang Tumbuh
Berkelanjutan”.
Kemudian visi itu diturunkan ke dalam
misi “Menyediakan Solusi Energi yang
Andal, Inovatif, Ramah Lingkungan dan
Melampaui Harapan Pelanggan”.
Sederet prestasi dan pencapaian yang
diraih tahun ini menjadi bukti Indonesia
Power dapat mendukung cita-cita dan
harapan pemerintah dalam mewujudkan
Rasio Elektrifikasi Nasional dan target
bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).
Indonesia Power bersama PLN selalu
mendukung pemerintah dalam pemenuh-
www.listrikindonesia.com
CORPORATION
CORPORaTION
CORPORATION NEWS
an persentase penggunaan Energi Baru “Selama kurun waktu 25 tahun, Indo-
Terbarukan sebesar 23% yang dicanang- nesia Power telah menorehkan begitu
kan dapat terwujud di tahun 2025. banyak tinta emas dalam buku perjalan-
“PLN dan Indonesia Power sangat annya sebagai perusahaan pembang-
welcome dan komit dengan penggunaan kitan dan jasa pembangkitan,” ujarnya.
renewable energy dan pengembangan Kini saatnya Indonesia Power ber-
komunitas. Kami yakin jika Indonesia gerak maju untuk mengukir sejarah di
Power akan menjadi leader dalam bidang tingkat global dengan semangat dan
renewable energy dan waste to energy,” kerja keras, Power Beyond Boundaries. n
ujar Khusnul.
Di usia ke 25 ini, Indonesia Power men-
dapatkan apresiasi untuk implementasi
Governance, Risk and Compliance (GRC)
pada ajang Top GRC Award 2020 serta
telah menerapkan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan yang merupakan bukti nyata
dari komitmen 3T perusahaan yaitu Tidak
Suap, Tidak Gratifikasi dan Tidak Fraud.
Indonesia Power konsisten untuk
menjalankan proses bisnis perusahaan
yang bersih dari praktik korupsi dengan
Kami terus berkomit-
men untuk menuju
energi hijau. Kami
telah membuat
perencanaan dan
strategi matang
yang dituangkan
ke dalam berbagai
proyek. Bahkan,
kami sangat serius
menjalankan
skema co-Firing
untuk mengurangi
konsumsi batubara.
berprinsip pada Good Corporate
Governance (Tata Kelola Perusaha-
an Yang Baik) dan Indonesia Power
resmi menjadi perusahaan pertama di
sektor ketenagalistrikan yang menda-
patkan sertifikasi ISO 37001:2016.
Seperti yang tertuang dalam Visi
dan Misi Perusahaan, Indonesia Power
kini nyata dalam mengukir prestasi demi
prestasi dan memberikan sebuah karya
yang dipersembahkan untuk negeri.
Khusnul Mubien
Direktur Keuangan Indonesia Power
79
81
39
 REVIEW SERTIfIKaSI

Sarat PengaLaMan, BKi raMBah

paSar SertiFikaSi keliStrikan

keamanan dalam penggunaan. Aspek

Memasuki usianya ke 56, tepatnya pada tanggal keamanaan bagi pengguna dan produsen
1 Juli 2020 lalu, PT Biro Klasifikasi indonesia (Persero) listrik ini diimplementasikan melalui uji
laik operasi. Proses pengujian ini salah
atau biasa disebut BKi, boleh disebut mendapatkan satu proses yang harus dilalui sebelum
kado istimewa dari Kementerian Energi dan Sumber mendapatkan sertifikat laik operasi atau
SLO.
Daya Mineral (ESDM). Dengan semangat baru, BKi Sertifikat ini wajib dipenuhi oleh
telah berhasil mengantongi SK Menteri ESDM sebagai produsen dan kontraktor listrik demi
menjamin penggunaan listrik yang aman
lembaga inspeksi tenaga listrik di indonesia. dan efisien. Kewajiban ini tertuang dalam
 TuriMAN SofyAN Peraturan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun
2018 tentang tata cara akreditasi dan

M
elalui surat Keputusan Menteri
ESDM RI Nomor: 377.K /24/
DJL.4/2020 tentang Penunjukan
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
atau BKI, perusahaan pelat merah di
bidang klasifikasi di industri maritim ini,
untuk menjalankan lini bisnis Inspeksi
Pembangkitan Tenaga Listrik Dalam
Ruang Lingkup Gas dan Gas-Uap. Inspeksi
ketenagalistrikan ini selanjutnya akan
dioperasikan dibawah kendali SBU Energi
dan Industri PT BKI (Persero).
Direktur Utama PT Biro Klasifikasi
Indonesia (Persero) Rudiyanto menga-
takan, penunjukan Lembaga Inspeksi
Teknik Tenaga Listrik oleh Kementerian
ESDM semakin menunjukan kompetensi
BKI dalam persaingan jasa pelayanan
Testing, Inspection, Certification, and
Statutory (TICS). “Ke depannya, BKI dapat
mengeluarkan Sertifikat Laik Operasi
(SLO) di sektor kelistrikan. SLO sendiri
merupakan sertifikat yang wajib dipenuhi
untuk menjamin instalasi penyediaan dan
pemanfaatan tenaga listrik aman, andal
dan ramah lingkungan,” jelas Rudiyanto,
kepada Listrik Indonesia, melalui aplikasi
Zoom, beberapa waktu lalu.
Sertifikasi SLO sangat penting dan
dibutuhkan sebelum sebuah perusahaan
memulai operasional pembangkit atau
proses produksi. “Selain itu, SLO sangat
penting bagi konsumen guna menjamin
aspek keamanan kelistrikan. Sebagai
perusahaan di bidang jasa pemastian,
BKI memastikan nantinya setiap instalasi
memenuhi syarat dan kelayakan berop-
erasi,” kata dia.
pentingnya SlO Kelistrikan
Para pengguna listrik mungkin tidak
semua memahami SLO. Padahal, sertifikat
ini menjadi syarat penting bagi perusa-
haan untuk menjamin terpenuhinya aspek
sertifikasi ketenagalistrikan.
“Salah satu poin penting dalam
beleid tersebut adalah mengenai kewa-
jiban pembuatan Sertifikat laik Operasi
(SLO), atau bukti pengakuan formal suatu
instalasi tenaga listrik telah berfungsi.
Dengan kata lain, setiap instalasi listrik
yang dipasang harus sesuai dengan
standar yang berlaku, tidak boleh semba-
rangan,” kata Rudiyanto.
Dokumen SLO wajib dimiliki untuk
kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik
maupun untuk penggunaan tenaga listrik,
baik untuk tegangan rendah, menengah
atau tegangan tinggi. Klasifikasi besar
tegangan yang masuk dalam kategori
tegangan rendah adalah rendah 50 volt
sampai 1.000 volt, tegangan menengah
1.000 volt sampai 35.000 volt, dan high
voltage 35.000 volt sampai 245.000 volt.
Kegiatan usaha penyediaan tenaga
listrik yang diwajibkan mendapatkan

82 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


SLO meliputi Pembangkitan tenaga
listrik, Transmisi tenaga listrik, Distribusi
tenaga listrik, dan Penjualan tenaga
listrik. Dokumen SLO bisa diterbitkan
oleh Lembaga Inspeksi Teknik Tenaga
Listrik Akreditasi yang telah mendapatkan
izin operasi dari pemerintah. Untuk itu,
lembaga tersebut memiliki kewenangan
untuk wajib memastikan keabsahan dan
legalitas Sertifikat Laik Operasi (SLO)
yang diterbitkan.
Rambah Bisnis TICS
Bergerak di bidang usaha dengan
menjual sesuatu yang bersifat intangible
menjadikan BKI harus pandai menen-
tukan strategi dalam bisnisnya, salah
satunya dengan memperhatikan betul
nilai-nilai customer experience. Sebagai
pemilik jasa, BKI memperhatikan betul
features and benefit yang merupakan
poin penting untuk menunjang pengala-
man konsumen (customer experience).
Melihat ragam konsumen mulai dari
institusi pemerintah hingga individu men-
jadikan manajemen BKI sadar akan pen-
tingnya membangun customer experience
karena pengalaman adalah tahap utama
untuk merebut hati pelanggan. Penghim-
punan feedback dari konsumen dengan
cara yang kekinian dan efisien dan diikuti
dengan tindak lanjut menjadi focus pelay-
anan terhadap pengguna jasa BKI.
Sebagai satu-satunya Badan
Klasifikasi milik Indonesia yang kini
mengembangkan sayapnya menjadi peru-
sahaan dengan jasa TICS semakin respon-
sif terhadap kebutuhan konsumen serta
intens dalam melakukan interaksi dengan
konsumen. “BKI berkomitmen untuk mem-
berikan pelayanan yang profesional bagi
seluruh konsumen,” ujar Rudiyanto.
Merambah bidang SLO sektor kelistri-
kan, menurut dia, memberikan tantangan
bagi BKI yang sejak berdiri fokus di sektor
kemaritiman. “Ada sebagian masyarakat,
www.listrikindonesia.com
khususnya yang berkecimpung di luar
dunia maritim belum mengetahui kiprah
yang dilakukan BKI. Meskipun bidang
yang digeluti BKI keberadaannya sudah
ada sekitar tahun 1700-an di Inggris. BKI
hadir pada tahun 1964,” ujar Rudiyanto.
Dia melanjutkan, seiring berjalan-
nya waktu, bidang klasifikasi mengalami
perubahan istilah, mulai dari marine sup-
port, commodity hingga menjadi bisnis
assurance (pemastian), seperti sekarang
ini. “BKI yang memiliki commercial activity,
yang kesemuanya bergerak ke arah bisnis
assurance, yang berbasis pada safety, secu-
rity, dan environment,” ucap dia.
Merambah sektor SLO kelistrikan
merupakan langkah BKI melakukan diver-
sifikasi layanan dengan memanfaatkan
pengalaman dan networking konsumen
yang di milikinya. Di sektor maritim
banyak kegiatan, diantaranya offshore
unit yang pembangkit listrik secara
independen yang membutuhkan kelaikan
operasional.
Ke depannya, BKI dapat mengeluarkan SLO di
sektor kelistrikan, yang merupakan sertifikat wajib untuk
menjamin instalasi penyediaan dan pemanfaatan tenaga
listrik aman, andal dan ramah lingkungan.
Rudiyanto
Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
“BKI memiliki kemampuan untuk itu,
sehingga melakukan pengembangan dibi-
dang uji kelaikan operasi di sektor energi.
Sekitar 75%, klien BKI berasal di indus-
tri oil and gas. Di awalnya BKI masuk
ke dalam technical inspection berbasis
kemaritiman di bidang oil and gas. Oleh
sebab itu, sejak 1980-an BKI menjadi
technical inspection di Kementerian ESDM
hingga sekarang,” jelas Rudiyanto.
Jika dibandingkan dengan perusahaan
inspeksi teknik di Indonesia, BKI meng-
klaim memiliki pelayanan yang paling
lengkap dari sisi klasifikasi. “BKI terus
berkembang merambahsegmen bisnis pe-
mastian. Bahkan, BKI dalam proses men-
jadi lead firm untuk holding jasa survey,”
tutur Ketua Umum Asosiasi Perusahaan
Inspeksi Teknik Indonesia (Apitindo).
Kontribusi agi perseroan
Ke depan, menurut Rudiyanto, BKI
SERTIfIKaSI REVIEW
akan mengambil peran penting dalam
membangun sektor kelistrikan di Tanah
Air. “Melalui segmen SLO kelistrikan,
BKI berkomitmen ikut serta mendrong
pembangunan megaporyek 35 GW yang
sedang dilakukan pemerintah. Sebab,
langkah pemerintah dalam memban-
gun ketenagalistrikan sejalan dengan
pengembangan bisnis BKI, khususnya
bisnis kelaikan,” jelas dia.
Langkah awal, BKI akan berkontribusi
di sisi Inspeksi Pembangkitan Tenaga
Listrik Dalam Ruang Lingkup Gas dan
Gas-Uap. Tidak sampai disini, BKI akan
terus mengembangkan diri di ruang
lingkup SLO lainnya sesuai perizinan
SLO yang dimilikinya dari pemerintah.
“SLO memiliki karakteristik tersendiri,
terkait dengan kompetensi, kapabilitas,
sistem dan sebagainya. Kami akan terus
mendorong ke segmen SLO pembangkit
lainnya. Saat ini, kami sebagai lembaga
inspeksi di bidang pemeriksaan dan
pengujian bagi perusahaan yang ingin
mendapatkan lisence di bidang ketena-
galistrikan,” jelas dia.
Rudiyanto mentargetkan SLO
Ketenagalistrikan yang digarap BKI
mampu berkontribusi maksimal 5% terha-
dap pencapaian target pedapatan peru-
sahaan. Target tersebut akan mengalami
peningkatan seiring kesiapan infrastruk-
tur dan SDM yang sedang dikembangkan
BKI sesuai dengan market share yang ada
di sektor ketenagalistrikan agar proses
pengembangan menjadi lebih fokus.
“Saya berharap semua pihak dapat
melakukan kerjasama yang salin mengun-
tung dalam menghadapi dampak Covid-
19. BKI berkomitmen dapat memberikan
nilai keuntungan bagi perseroan dan
stakeholder kelistrikan dan melakukan
eksplorasi pengembangan dan pemban-
gunan kelistrikan secara bersama-sama
untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkas
Rudiyanto. n
83
 OPINI SOROT

PoLitiK BiSniS
LPG & LISTRIK
Pada siang itu, Menteri Keuangan melakukan rapat
lebih mahal dibandingkan dengan tarif
listrik sekarang,” ujar Menteri ESDM.
koordinasi dengan Menteri Badan usaha Milik Negara Menteri Keuangan pun berjanji akan
berupaya menurunkan tarif listrik. Apalagi
(BuMN), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ada penghematan dari anggaran subsidi
(ESDM), Direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara LPG karena konsumsi elpiji semakin
berkurang.
(Persero), dan Dirut PT Pertamina (Persero). rapat itu “Ini tarif listrik perlu ditata ulang.
Keuangan PLN perlu dilihat secara kom-
membahas political will pemerintah dalam menata prehenesif, berapa biaya pokok produksi
sektor energi di Tanah Air. BPP], berapa pendapatan, di mana
kekurangannya. Apakah BPP masih bisa
 Zuchri
ditekan lagi, apakah pembelian listrik dari

K etiga menteri dan dua dirut perusa-

haan pelat merah (badan usaha milik
negara/BUMN) energi itu sepakat untuk
melakukan transformasi dan transisi
energi. Transformasi itu mencakup ket-
ersediaan suplai, keterjangkauan harga,
dan energi bersih atau rendah emisi.
Sederhanya, para pejabat itu ingin suplai
energi di negeri ini cukup, murah, dan
bersih.
Menteri ESDM menyampaikan
bahwa Indonesia selama ini masih impor
70%—80% elpiji (liquefied petroleum gas/
LPG), impor sekitar 40% bahan bakar
minyak (BBM), dan impor minyak mentah.
Menurut Menteri ESDM ini semua mengu-
ras devisa sehingga harus segera disetop
atau minimal dikurangi impornya.
Menteri Keuangan bertanya apakah
impor itu bisa diganti dari dalam negeri?
Menteri ESDM tegas mengatakan bisa.
Menteri ESDM mengatakan, untuk
menurunkan impor LPG, maka akan
dialihkan ke kompor listrik atau kompor
induksi. Selain itu, dengan menurunkan
konsumsi LPG 3 kg bersubsidi atau LPG
melon, maka subsidi negara dalam ang-
garan pendapatan dan belanja negara
(APBN) akan turun signifikan.
“Tapi ini perlu didorong dengan penu-
runan tarif listrik Bu Menkeu. Biar orang
tertarik untuk menggunakan kompor in-
duksi. Itu syaratnya. Selama ini konsumen
menggunakan LPG bersubsidi, jauh lebih
murah dibandingkan dengan membayar
listrik. Namun, kalau LPG nonsubsidi jauh
IPP [independent power producer/IPP]
masih bisa diturunkan lagi,” kata Menkeu.
Kemudian Menteri BUMN meny-
ampaikan pemaparan dari rencana itu.
Menurut Menteri BUMN, rencana itu akan
mengurangi bisnis elpiji Pertamina. Di
sisi lain, akan memperbaiki kinerja PLN.
“Saya sepakat dengan Bu Menkeu
dan Pak Menteri ESDM. Pertamina tidak
masalah dengan diturunkannya volume
distribusi LPG. Yang penting, devisa
negara bisa dihemat, subsidi LPG di APBN
bisa dipangkas, masyarakat mendapatkan
harga energi lebih murah, dan negara
tidak terbebani. Saya sepakat, segera
konversi LPG ke listrik dengan syarat
tarif listrik harus terjangkau agar makin
kompetitif,” kata Menteri BUMN.

84 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Dirut Pertamina mengatakan bahwa
tidak masalah dengan pengurangan
volume LPG, karena Pertamina akan fokus
membangun jaringan gas rumah tangga
melalui pipa, terutama di wilayah yang
memiliki sumber gas.
“Bahkan, gas pipa ini jauh lebih
murah dibandingkan listrik. Kami akan
fokus membangun pipa gas ke rumah
tangga di wilayah penghasil gas bumi
dulu, kemudian menyebar ke wilayah
lain. Ini semua demi masyarakat untuk
mendapatkan energi yang lebih murah
dan bersih,” ujar Dirut Pertamina.
Dirut PLN menambahkan bahwa
perseroan akan segera menghitung ulang
beban dan pendapatan. Dirut PLN juga
akan mengupayakan penurunan tarif
listrik agar konsumen makin tertarik
berpindah dari LPG ke listrik.
Rapat siang itu pun ditutup dengan
semangat untuk memberikan energi
murah dan bersih kepada masyarakat
sekaligus mampu menghemat devisa
negara dan menurunkan subsidi energi.
Perbincangan di atas merupakan
dialog imajiner untuk menggambarkan
kondisi energi di Indonesia. Bukan dialog
sesungguhnya.
Komitmen plN
Belum lama ini, Dirut PT PLN
(Persero) Zulkifli Zaini mengatakan
bahwa perseroan berkomitmen untuk
mendorong penggunaan kompor induksi
untuk mengurangi pemakaian LPG.
Komitmen ini sangat bagus. Jika
masyarakat berpindah ke kompor induksi,
konsumsi LPG akan turun. Dampak positif
yang diperoleh lebih besar diband-
ingkan dengan pemakaian LPG yang
memiliki banyak kekurangan. Di sisi lain,
konsumsi listrik per kapita di Tanah Air
akan meningkat dari saat ini yang hanya
1.084 kilowatt hour (kWh). Konsumsi
listrik per kapita Indonesia masih lebih
rendah dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu, subsidi LPG bisa berkurang.
Pemerintah juga akan menghemat devisa
negara melalui penurunan impor LPG.
Konsumsi LPG terus meningkat
setiap tahun. Sebagai contoh, konsumsi
LPG pada 2016 sebanyak 6,79 juta ton
naik menjadi 7,14 juta ton pada 2017,
kemudian naik ke 7,42 juta ton pada
2018 dan naik lagi ke 7,72 juta ton pada
2019. Konsumsi LPG pada tahun ini juga
diprediksi mencapai 8,28 juta ton di atas
proyeksi APBN 2020 sebesar 7,82 juta ton.
Komposisi LPG bersubsidi (PSO) jauh
www.listrikindonesia.com
Gas pipa ini jauh lebih murah dibandingkan
listrik. Kami akan fokus membangun pipa gas ke
rumah tangga di wilayah penghasil gas bumi dulu,
kemudian menyebar ke wilayah lain.
lebih besar dibandingkan LPG nonsub-
sidi (non-PSO). Berdasarkan data 2019,
konsumsi LPG melon mencapai 87% atau
6,68 juta ton, sedangkan LPG nonsubsidi
(non-PSO) hanya 13% atau 0,86 juta ton.
Negara akan terus terbebani dengan LPG
melalui anggaran subsidi setiap tahun.
Selain itu, selalu muncul kisruh ten-
tang kelangkaan LPG setiap akhir tahun,
biasanya mulai kuartal IV karena kuota
LPG melon sudah mulai habis. Kemudian
pemerintah dan DPR sepakat untuk
menambah kuota di akhir tahun untuk
meredam kelangkaan elpiji di masyarakat.
Sebenarnya tidak hanya melalui
listrik, pengurangan konsumsi LPG bisa
dilakukan dengan gas rumah tangga
melalui pipa yang sering disebut dengan
jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Di beberapa kota penghasil migas, PT
Perusahaan Gas Negara Tbk. dan PT
Pertamina Gas sudah membangun jargas.
Tarif gas pipa rumah tangga sudah
dipastikan akan lebih murah diband-
ingkan dengan LPG dan listrik. Namun,
pengembangan jargas masih sangat
rendah. Proyeksi tahun ini, jargas hanya
mengalirkan gas ke rumah warga sekitar
0,06 juta ton setara LPG. Hal itu disebab-
kan keterbatasan investasi pembangunan
jaringan pipa ke rumah warga.
Padahal, Indonesia memiliki gas
cukup berlimpah. Sekitar 40% gas bumi
masih diekspor. Seandainya 100% gas
bumi bisa dimanfaatkan di dalam negeri,
termasuk melalui jargas, nilai ekonomi
yang diperoleh sangat besar. Masyarakat
menikmati harga energi murah, negara
tidak terbebani subsidi, dan berdampak
terhadap meningkatnya daya saing pere-
konomian nasional.
Sulit Direalisasikan
Lalu, apakah target konversi LPG ke
listrik akan berjalan lancar? Sangat ber-
gantung pada banyak faktor.
Pertama, selama tarif listrik
masih seperti sekarang, relatif mahal,
masyarakat sebagai konsumen enggan
berpindah ke kompor induksi. Masyarakat
tetap terhipnotis dengan LPG melon yang
jauh lebih murah karena masih menda-
SOROT OPINI
patkan subsidi dari negara.
Kedua, perlu ada political will
dari pemerintah. Seperti dialog ima-
jiner di atas. Pemerintah bersepakat dan
berkomitmen untuk menciptakan harga
energi murah, suplainya cukup, dan bersih
sekaligus mengurangi impor. Tanpa ada
political will dari pemerintah, cita-cita
mulia mengonversi LPG ke listrik seper-
tinya sangat sulit terealisasi.
Ketiga, pemerintah berani ber-
investasi untuk infrastruktur energi.
Infrastruktur energi itu bisa berupa jargas
rumah tangga, pembangkit listrik dari
energi terbarukan, dan fasilitas gasifikasi
batubara menjadi syngas (bahan baku
elpiji). Investasi sendiri oleh pemerin-
tah (bisa melalui BUMN) bukan melalui
swasta. Atau setidaknya melalui skema
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU). KPBU merupakan kerja sama
antara pemerintah dengan badan usaha
dalam hal penyediaan infrastruktur untuk
kepentingan umum.
Investasi infrastruktur energi yang
menjadi hajat hidup orang banyak ide-
alnya dilakukan sendiri oleh pemerintah,
bukan melalui swasta.
Hal itu bertujuan untuk menjamin
ketersedian dan keterjangkauan harga
energi bagi masyarakat. Jangan sampai
politik bisnis energi menjadi beban
negara dan masyarakat dalam jangka
panjang, yaitu selamnya tetap bergantung
impor, harga energi mahal, dan masih
mengandalkan energi fosil.
Melalui pemanfaatan gas bumi untuk
kebutuhan rumah tangga dan industri
serta pemanfaatan listrik secara optimal,
maka impor BBM dan minyak mentah
bisa dikikis. Apalagi, tren ke depan, lifting
migas kita akan turun terus. Jika tidak
diantisipasi, impor minyak dan BBM terus
naik seiring kenaikan demand BBM.
Hal penting lainnya, seiring dengan
megatrend global dalam transisi energi
bersih, saat inilah menjadi momentum
negeri ini untuk mengurai benang kusut
sektor energi melalui lompatan energi
bersih yang sangat melimpah di Tanah Air.
Semoga dialog imajiner itu bisa terwujud
di alam nyata. n
85
 REVIEW aSOSIaSI
MunAS MebI:
Optimalkan kOntribuSi biOmaSSa
hingga saat ini
perkembangan energi
listrik berbasis biomassa
di indonesia belum
berkembang sesuai
harapan. ini bisa dilihat
dari realisasinya masih di
bawah 10% dari bauran
energi, karena masih
kalah dengan energi
listrik berbasis batubara.
MEBi terus berkomitmen
mendorong pemanfaatan
energi biomassa untuk
capai target bauran
energi di Tanah Air.
 TuriMAN SofyAN
M
enyikapi pemanfaatan energi bio-
massa di Indonesia yang dirasakan
belum optimal, berbagai elemen
masyarakat di sub sektor energi baru dan
terbarukan (EBT), khusus energi biomassa
di Tanah Air, mendeklarasikan berdirinya
Masyarakat Energi Biomassa Indonesia
(MEBI), pada tanggal 15 September 2020.
Selain menggelar deklarasi, MEBI
meggelar acara Musyawarah Nasional
(Munas) Pertama 2020. Dalam acara
Munas MEBI ini, salah satu agenda acara
memilih Kepengurusan MEBI Periode
2020-2024.
Puncak acara Sidang Munas MEBI
secara musyawarah dan mufakat bulat
memilih Struktur Kepengurusan MEBI
Periode 2020-2024, terpilih Ketua Dewan
Penasehat Prof. Dr. Ir. Indroyono Susilo,
M.Sc , serta para anggota, yaitu Dr. Ir.
Heru Dewanto, MS, Eng dan Ir. Wiluyo
Kusdwiharto, M.Sc, IPU, AER.
Selanjutnya untuk Dewan Pengurus
MEBI, terpilih sebagai Ketua Umum Ir.
Djoko Winarno, MM IPU; Wakil Ketua Dr,.
Ir. Bambang Widyantoro, MM; Sekretaris
86
Ir. Arief Yunan M.Si; Bendahara : Ita
Gayatri SE. SH. SIIB. AIIS. ANZIIF (Snr
Assoc). CIP; serta Anggota Prof. Dr. Ing. Drs.
Pudji Untoro, B.Sc.
MEBI juga memilih Dewan Pakar Prof.
Dr. Ir. Armansyah T, M.Agr (Ketua ) dan
Anggota, yang terdiri dari Prof. Dr. Eng.
Eniya Listian Dewi, B.Eng, M.Eng; Dr.-Ing.
Drs. Pudji Untoro, B.Sc; dan Prof. Dr. Ir. Dwi
Sasongko, M.Sc Ph.D.
Ketua Umum MEBI Periode 2020-
2024 Djoko Winarno mengatakan, hingga
saat ini perkembangan energi listrik
berbasis energi biomassa di Indonesia
belum berkembang sesuai harapan. “Ini
bisa dilihat dari realisasinya masih di
bawah 10% dari bauran energi khu-
susnya dari kontribusi energi biomassa.
Perkembangannya sangat lambat karena
masih kalah dengan energi listrik berbasis
batubara,” ujar Djoko, kepada Listrik
Indonesia, Selas (15/9/2020).
Djoko menambahkan, MEBI akan
ambil peran khususnya dalam pem-
bangkitan PLTBm dan Co-firing. Saat ini
lebih memprioritaskan lebih dulu pada
pembangkitan dengan Co-firing, yaitu
cara pembangkitan campuran antara
batubara dan biomassa. Secara bertahap
akan berkontribusi 1%, lalu 5%, hingga
10% terhadap total penggunaan feed
stock pembangkitan energi listrik di
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Sedangkan untuk pembangkitan
dengan PLTBm, menurut dia, masih
menunggu penetapan harga berdasarkan
Peraturan Presiden. Saat ini masih digo-
dok Rancangan Perpres tsb khususnya
pada Fit in Tariff yang akan diberlakukan
di seluruh Indonesia. Perpres nantinya
akan memasukkan faktor lokasi seba-
gai faktor pengali terhadap Fit in Tariff
tsb. “Saat ini dasar perhitungan Harga
Penyediaan Pembangkit listrik berbasis
energi biomassa menggunakan Peraturan
Menteri ESDM No.50 Tahun 2019, yaitu
dengan rumus 0,85 x harga CnF batubara
x nilai kalori biomassa/nilai kalori batu-
bara,” jelas dia.
Menurut Djoko, MEBI dibentuk
berdasarkan keinginan dari para pe-
ngembang energi biomassa karena
perjuangan visi dan misinya belum ada
yang menggerakkan sehingga makin
tertinggal. “Visi MEBI adalah ‘Menjadi
Organisasi Profesional Terdepan dalam
Pengembangan dan Pemanfaatan
Biomassa untuk Mendukung Ketahanan
Energi dan Ekonomi Nasional Secara
Berkelanjutan’,” tegas dia.
Untuk mewujdukan visi organisasi,
MEBI akan melaksanan misinya, seperti
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

Membangun kapasitas sumber daya
manusia dan inovasi teknologi dalam
pengembangan biomassa secara efisien
dan efektif untuk mencapai kemandirian
energi; Mendorong optimalisasi pen-
ingkatan nilai tambah dalam penggu-
naan energi dan pemanfaatan produk
biomassa yang ramah lingkungan, serta
peningkatan aksesibilitas energi bio-
massa dengan harga terjangkau kepada
seluruh masyarakat; dan Menyinergikan
program-program pengembangan
energi biomassa nasional dengan lem-
baga keuangan dunia dalam pendanaan
proyek-proyek dan investasi energi
biomassa.
Selanjutnya, MEBI akan mendorong
pemanfaatan biomassa dalam pengem-
bangan bio-ekonomi yang berorientasi
pasar dalam negeri dan ekspor untuk
pertumbuhan ekonomi nasional dan
regional untuk kesejahteraan masyarakat.
Mendukung pengembangan energi bio-
massa dalam pencapaian target bauran
energi terbarukan nasional dan penu-
runan emisi gas rumah kaca, dan aksel-
erasi pemanfaatan dan konservasi energi
biomassa. Mendorong penerapan riset
untuk optimalisasi pemanfatan biomassa
sebagai sumber energi terbarukan guna
menjamin ketersediaan energi nasional;
dan Menjembatani para pemangku
kepentingan dan sebagai media konsul-
tatif dalam pengembangan biomassa
untuk energi terbarukan.
Kemudian, menempatkan MEBI se-
bagai badan terakreditasi untuk mem-
buat sertifikat untuk tenaga ahli bidang
pengembangan energi biomassa.
“Perlu kami tambahkan bahwa
dalam operasinalisasinya didukung oleh
berbagai unsur yang terdiri atas unsur
Pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah
dan Perguruan Tinggi sehingga dihara-
pkan organisasi ini dikelola secara pro-
fesional. Organisasi ini secara sungguh-
sungguh akan membangun jejaring para
pemangku kepentingan agar terjadi
interaksi yang sangat baik guna menum-
buhkembangkan usahanya,” jelas Djoko.
peluang & Tantangan
Menurut Djoko, pengembangan bio-
massa sangat potensial dari sisi ekonomi
dan bisnis bagi masyarakat, baik dalam
skala besar hingga besar. Masyarakat
dapat menyediakan tanaman sebagai
bahan baku (feed stock) energi listrik ber-
basis biomassa. “Pilihan tanaman adalah
yang berdaur pendek yang berkembang
www.listrikindonesia.com
MEBI memiliki visi menjadi organisasi profesio-
nal terdepan dalam pengembangan dan pemanfaatan
biomassa untuk mendukung ketahanan energi dan
ekonomi nasional secara berkelanjutan.
melalui trubusan (short rotation coppice/
SRC) sehingga cepat dapat menghasil-
kan dan tidak perlu menanam setelah
kayu dipanen. Panenan dengan sistem
trubusan ini dalam waktu rotasi 15 tahun
dapat dipanen 7 kali (dua tahun sekali),”
jelas dia.
Biasanya masyarakat dapat berkon-
tribusi hingga 50% dari totak kebutuhan
feed stock, jadi jika kebutuhan feed stock
untuk energi listrik berbasis biomassa ini
sekitar 12.780.000 ton seluas 170.450
haktar, jad masyaraka dapat berkontribusi
sebesar 6.390.000 ton dengan luas areal
85.000 hektar tiap tahun hingga tahun
2025. Ini merupakan jumlah yang cukup
besar. Jika harga kayu hasil panenan
sekitar Rp150.000 per ton, maka sudah
mencapai Rp958,5 Miliar. “Jika jumlah
kepala keluarga (KK) 42.500 KK, maka
per KK akan mendapatkan senilai Rp22,8
juta,-per tahun atau sekitar Rp1.900.000,-
per KK per bulan,” ucap dia.
Selain itu, masyarakat juga dapat
mengembangkan energi listrik berbasis
biomassa ini melalui pembuatan pellet
kayu skala rumah tangga, misalnya
mampu menyediakan 5 ton pelet kayu
per bulan, maka jika harga pellet kayu ini
sebesar Rp1.200.000 per ton, maka sudah
menghasilkan Rp6 juta per bulan (suatu
potensi yang cukup besar untuk skala
rumah tangga).
Akan tetapi, menurut Djoko, ada
tantangan dalam pengembangan
pembangkit listrik berbasis biomassa.
Secara teknis tantangan tersebut antara
lain bagaimana membangun kapasitas
sumber daya manusia secara profesional;
tantangan dalam upaya peningkatan nilai
tambah, riset, pengembangan, dan berba-
gai inovasi pengembangan energi listrik
berbasis biomassa dapat lebih maju dan
terus meningkat; Biomassa ini memiliki
nilai ekonomi yang dapat menggerakkan
ekonomi kerakyatan, maka bagaimana
seluruh potensi sumber daya diupayakan
untuk meningkatkan ekonomi nasional
dan regional berbasis ekonomi kerakyat-
an tersebut;
Untuk menghadapi dan menjawab
isu lingkungan global dalam perubahan
aSOSIaSI REVIEW
iklim, energi biomassa ini harus dapat
berkontribusi terhadap penurunan
emisi gas rumah kaca (GRK), sehingga
dapat berkontribusi dalam penurunan
emisi GRK sebagaimana komitmen NDC
Indonesia dalam Paris Agreement sebesar
29% pada tahun 2030.
Pemerintah telah mengeluarkan
Kebijakan Energi Nasional pada 2014 (PP
No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Energi Nasional yang menargetkan
bauran energi baru/terbarukan 23%
pada 2025. Energi biomassa (bioenergy)
diharapkan dapat berkontribusi secara
tidak langsung untuk listrik (PLTBm) Co-
firing sebesar 12,2% dari 69,2 MTOE dan
penggunakan langsung sebesar 1,5% dari
23,0 MTOE pada 2025.
Dia menambahkan, mengingat negeri
ini memiliki sumber alam besar, wilayah
hutan & lahan terdegradasi luas, serta
kondisi yang sesuai untuk pengembangan
tanaman cepat tumbuh, maka pemerintah
akan mengandalkan energi biomassa
guna mencapai target bauran energi itu.
“Energi biomassa sudah saatnya untuk di-
manfaatkan secara komersial dan optimal
dalam skalakecil hingga besar sehingga
dapat dirasakan oleh segenap lapisan
masyarakat." pungkas dia. n
SuSuNaN KePeNguRuSaN mebI
PeRIOde 2020-2024
A. DeWAn PenASehAT
1. Ketua :
Prof. Dr. ir. indroyono Susilo, M.Sc
2. Wakil Ketua :
ir. Satya Wira Yudha, Me, M.Sc
3. Wakil Ketua :
Dr. ir. heru Dewanto, M.Sc, Me iPU Asean eng
4. Wakil Ketua :
Dr. Parlindungan Purba, Sh, MM
B. DeWAn PengUrUS
1. Ketua umum: ir. Djoko Winarno, MM iPU Aer
2. WaKetum: Dr. ir. Bambang Widyantoro, MM
3. WaKetum: Dr. ir. S. Milton Pakpahan, MM, Cerg
4. WaKetum: ichsan Maulana, ST, MM
5. sekretaris Jenderal: Dr. ir. Arief Yunan, M.Si
6. Bendahara umum: Ita gayatri Se. Sh. SiiB.
87
 NEWS RENEWaBLE ENERGY

H
ingga saat ini, kita masih menikmati
bahan bakar minyak (BBM), bahan
bakar gas (BBG), dan batu bara untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Namun,
itu tentu tidak untuk selamanya karena
tiga jenis bahan bakar itu tidak termasuk
energi terbarukan. Mereka akan habis
pada waktunya.
Berdasarkan laporan BPPT Energy
Outlook 2019 disebutkan produksi minyak
bumi akan menurun sekitar 5 persen per

leWAT MenTAri
tahun dari 292,4 juta barel pada tahun
2017 menjadi 53,8 juta barel pada tahun
2050 karena sumur yang sudah tua dan
sumber daya yang terletak di daerah
frontier.
Saat ini, kebutuhan minyak bumi dan
BBM dalam negeri dipenuhi dari produksi
minyak bumi dalam negeri, impor minyak
bumi, dan impor BBM. Hal ini diperbu-
ruk dengan kapasitas kilang Indonesia
selama 20 tahun terakhir tidak bertam-
bah dan konsumsi BBM yang terus men-
ingkat menyebabkan impor BBM semakin
besar dari tahun ke tahun.
BPPT mencatat, dalam kurun waktu
dari tahun 2017 - 2050 diperkirakan impor
minyak bumi akan meningkat 5 kali lipat,
meningkat dari 181,9 juta barel pada 2017
menjadi 924,9 juta barel pada 2050 dengan
pertumbuhan 5,1 persen per tahun. BPPT
juga memproyeksikan Indonesia akan ke-
habisan batu bara 69 tahun lagi terhitung
sejak 2020.
Cadangan batu bara Indonesia pada
2018 sebesar 39,89 miliar ton dengan po-
tensi sebesar 151,40 miliar ton. Dengan
tingkat produksi batu bara sekitar 558
juta ton per tahun, semua jenis cadangan
batu bara (lignit, subbituminus, bituminus)
akan habis dalam kurun waktu 71 tahun.
Sementara itu, potensi energi terbaru-
kan (EBT) Indonesia adalah salah satu
yang terbesar di dunia, yaitu sebesar 442
GW atau 6,5 kali kapasitas pembangkitan
saat ini. Saat ini, Indonesia baru meng-
gunakan 2,15% dari kapasitas tersebut–
sehingga peluangnya masih sangat besar.
Menyadari hal tersebut, Indonesia telah
menetapkan target EBT untuk mencapai
23% dari total energi yang dihasilkan
pada 2025.
Oleh sebab itu, pemerintah berupaya
mendorong pemanfaatan potensi EBT
Menuju eneRgI
renDah eMisi
Pemerintah indonesia terus berupaya
mengurangi energi berbasis fosil. hal ini
untuk menekan penggunaan energi rendah
karbon di Tanah Air. Salah satu upaya yang
dilakukan, melalui Kementerian ESDM,
menjalin kemitraan dengan Pemerintah
inggris, melalui Program Mentari.
 TuriMAN SofyAN
yang dimiliki Indonesia, secara bertahap
melakukan transformasi energi, dari
berbasis fosil menuju energi bersih. Untuk
mengoptimalkan langkah pemanfaatan
EBT, pemerintah menjalin kemitraan
dengan Inggris.
Melalui Kementerian Energi dan Sum-
ber Daya Mineral (ESDM) melakukan kerja
sama dengan Inggris dengan meluncur-
kan program Mentari. Program Kemitraan
Energi Rendah Karbon Inggris-Indonesia
guna mendukung upaya pemulihan eko-
nomi yang ramah lingkungan di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan
Informasi Publik, dan Kerja Sama Kemen-
terian ESDM Agung Pribadi, dalam siaran
pers tertulisnya menyampaikan, Program
Mentari bertujuan untuk membawa peng-
alaman Inggris dalam mengembangkan
sektor ini, membenahi kerangka kerja
regulasi terkait EBT yang akan mencipta-
kan iklim usaha yang lebih baik dan
mendorong investasi swasta pada proyek
energi terbarukan, baik untuk sistem
penyediaan listrik melalui jaringan PLN
(on-grid) maupun di luar jaringan PLN
(off-grid). “Program ini akan beroperasi
secara nasional namun akan fokus pada
pengembangan EBT di Indonesia bagian
timur,” tulis Agung.
Menurut Agung, peralihan ke energi
bersih menguntungkan semua pihak.
Tidak saja mengurangi emisi berbahaya
dan melindungi kelestarian lingkungan,
namun pendekatan yang ramah lingkun-
gan juga akan meningkatkan ketahanan
energi dan membantu menyediakan listrik
yang andal dan berbiaya rendah bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Bagian Transisi Global
Program Mentari Kemitraan Energi
Rendah Karbon Inggris-Indonesia yang
diluncurkan di Indonesia, menandakan
tahapan baru pemerintah Inggris dalam
komitmennya untuk mendukung upaya

88 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


transisi energi secara global dan pe-
mulihan ekonomi yang ramah lingkun-
gan, khususnya di Indonesia. “Program
Mentari akan memberi dukungan dalam
aspek pengembangan kebijakan menuju
terciptanya kerangka kerja regulasi yang
lebih baik untuk mewujudkan iklim usaha
EBT yang lebih kondusif,” jelas Agung.
Melalui bantuan teknis, layanan pia-
lang, dan menghubungkan mitra usaha
(match-making), Mentari akan mendorong
investasi swasta pada proyek EBT, baik
on-grid maupun off-grid, dengan fokus
pada kawasan timur Indonesia. “Program
ini akan membangun proyek percon-
tohan micro-grid (jaringan skala mikro)
yang terintegrasi dengan kegiatan bisnis
produktif guna meningkatkan pertum-
buhan ekonomi masyarakat –menunjuk-
kan potensi besar untuk proyek energi
berbasis masyarakat,” kata dia.
Mentari juga akan membangun kemi-
traan domestik dan internasional untuk
berbagi praktik terbaik, pengetahuan, dan
inovasi dalam penyediaan EBT. “Saat ini,
para pemimpin dunia telah menyerukan
upaya pemulihan ekonomi yang lebih
baik dan ramah lingkungan (Builds Back
Better),” jelas Agung.
Selain itu, transisi energi di Indonesia
akan berdampak pada geliat iklim inves-
tasi, membuka lapangan kerja, dan men-
ciptakan industri hijau yang mendukung
pemulihan ekonomi yang ramah lingkung-
an dan pertumbuhan berkelanjutan, seperti
investasi di panel surya, tenaga angin, dan
teknologi rendah karbon lainnya.
“Upaya ini juga akan meningkatkan
keamanan energi dan membantu meng-
hadirkan akses listrik yang dapat diandal-
kan, termasuk untuk mereka yang tinggal
di daerah paling terpencil di Indonesia,”
ucap Agung.
Ekonomi Ramah lingkungan
Virus corona mengingatkan kita
semua tentang apa yang terjadi bila
hubungan manusia dengan alam rusak.
Seiring upaya pemulihan yang sedang
berlangsung, keputusan yang kita ambil
sekarang akan meletakkan fondasi bagi
pertumbuhan ekonomi ke depannya,
yaitu memilih pertumbuhan yang sehat,
berkelanjutan, dan inklusif atau justru
menuju pertumbuhan yang mening-
katkan emisi polutan dan membuat
masyarakat serta planet kita lebih rentan.
“Mentari mendukung upaya Indonesia
menuju pemulihan yang ramah lingkung-
an sekaligus mencapai target 23% energi
www.listrikindonesia.com
Program Mentari
Kemitraan Energi
Rendah Karbon Inggris-
Indonesia, menandakan
tahapan baru Pemerintah
Inggris dalam komitmen-
nya mendukung transisi
energi global dan pemulihan
ekonomi yang ramah ling-
kungan di Indonesia.
terbarukan di tahun 2025. Program ini
mendukung upaya pengentasan kemiski-
nan melalui pertumbuhan ekonomi inklusif
dengan pengembangan EBT,” kata dia.
Mentari dapat membantu Indonesia
memanfaatkan tren global di sektor EBT
dimana teknologi makin maju serta biaya
juga terus turun. Seluruh kegiatan Mentari
akan didasari oleh tujuan bersama dalam
pengentasan kemiskinan melalui peman-
faatan energi terbarukan yang dapat
memberdayakan dan meningkatkan pe-
luang bagi perempuan, anak perempuan
serta kelompok masyarakat yang kurang
beruntung.
Inggris dalam hal ini dapat berkon-
tribusi besar–melihat pengalamannya
dalam transisi energi, termasuk menu-
runkan penggunaan batubara dalam
negeri secara drastis dan menjalankan
program kincir angin lepas pantai paling
sukses di dunia. Awal Juli ini, Inggris juga
mengumumkan paket stimulus untuk
perekonomian domestik senilai Rp73 trili-
un untuk pemulihan ekonomi yang ramah
lingkungan –bukti lain dari komitmennya
terhadap pemulihan ekonomi yang hijau.
Inggris telah memperlihatkan bahwa
memperjuangkan energi yang lebih ramah
lingkungan sangat mungkin dilakukan
bersamaan denngan menciptakan lapan-
gan kerja dan mendorong perekonomian.
Program ini secara resmi diluncurkan
pada 30 Juli lalu, dengan acara virtual
yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian ESDM, Ego Syahrial.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia
dan Timor-Leste Owen Jenkins mengata-
kan, Indonesia berpotensi menjadi negara
adidaya di sektor energi terbarukan. Di
RENEWaBLE ENERGY NEWS
saat kita menghadapi tantan-
gan pemulihan ekonomi global yang
lebih ramah lingkungan dan memasuki
dekade kritis dalam mengatasi peruba-
han iklim. “Saya senang Inggris dapat
menjalin kemitraan dengan Indonesia
guna mendukung transisi energi (yang
lebih ramah lingkungan),” tegas Jenkins,
dalam acara peluncuran Program Mentari,
melalui aplikasi Zoom.
Dia menambahkan, kemitraan
kami melalui Program Mentari men-
dukung pengembangan energi bersih di
Indonesia, sebuah proses transisi yang
memungkinkan tercapainya pertumbu-
han ekonomi yang inklusif, pengentasan
kemiskinan, akses energi yang aman dan
terjangkau, serta penurunan emisi.
Dalam kesempatan yang sama,
Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial
mengungkapkan Indonesia berkomitmen
untuk memenuhi target energi terbaru-
kan dan menurunkan emisi. Saat ini kami
sedang mempersiapkan peraturan untuk
meningkatkan pengembangan energi
terbarukan, memprioritaskan peman-
faatannya untuk melistriki masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil dan
kawasan terluar, sekaligus menargetkan
untuk mengganti semua Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam tiga
tahun ke depan.
“Inisiatif Program Mentari benar-
benar tepat waktu, karena akan men-
jadi bagian dari transisi energi bersih
Indonesia. Kami optimis program ini
dapat mewujudkan pertumbuhan ekono-
mi inklusif dan mengurangi kemiskinan
melalui pengembangan sektor energi
terbarukan,” tandas Ego. n
89
 REVIEW TEKNO

analysis oPeraTion ProbleM

of generator PhaSe
Wanjun Kang
Shenhua guohua (Indonesia) South Sumatera
Power generation Co., ltd. (Pt. gHEMM Indonesia)
Keyword : 150 MW generator phase into running stability 

Due to the weakness of indonesia’s South

Sumatera power grid system, the distribution
of power points in the network is unreasonable,
the corresponding phase modulation measures
are not perfect, and the grid voltage rises sharply
during the daily trough, which seriously affects
reactive power the unit emits, will smaller
industrial and agricultural production and affects the power factor. Under these condition,
the normal production and living of residents.  the output power of the generator remains
unchanged, and the voltage at the end

P
T. GHEMM Indonesia as an important
power supply support point in the
network, has a great influence on the
grid voltage. Affected by the capacitance
voltage of the long-distance transmission
line, the capacitance effect of the line is
greater than the inductive effect of the
load. In order to meet the requirements of
power grid voltage regulation work, two
unit machines of  PT. GHEMM Indonesia  the double-circuit line lahat 1 and
must participate in voltage regula-
tion, requiring the unit to enter the phase
operation to absorb the system reactive
power, reduce the system voltage, ensure
the stability of the unit and the grid, and
ensure the safe operation of the grid.
1.  Equipment System Overview
The type of PT. GH EMM Indonesia
generator  is QF-150-2 three-phase, two-
pole, hidden pole synchronous generator,
which adopts closed air self-ventilating
circulation cooling method. The stator
core and windings are cooled by surface
air, and the rotor windings are directly
cooled by air. Axial fans are installed
at both ends of the rotor to force air
circulation in the machine. The air cooling
system in the machine and the air cooling
system of the collector ring are independ-
ent of each other. A small paddle fan is
thermally jacketed at the shaft extension
outside the collector ring to force ventila-
tion and heat dissipation. The generator
has four sets of coolers, and each set
includes two coolers, placed horizontally
in a closed cell at the bottom of the of generator will increase. Conversely, if
generator. Each group of coolers has its the power factor is too high, the reactive
own independent water circuit. After power generated by the unit will be very
the generator is boosted by the step-up little, and the terminal voltage also will be
transformer, it is connected to the 150 reduced, which will reduce the stability of
kV double busbar system of the booster operation. It is easy to switch the unit from
station. The  load of two unit machine late phase operation to advanced phase
is connected to the lahat substation,
more than 100 kilometers away from
lahat 2 erected on the same pole is
connect to South Sumatra power grid.
2. The influence of power Factor
Changes on the Generator Set Stability  
Power rate of generator is 150
MW, the power factor is 0.85, the
terminal voltage is 13.8 kV, the stator
rated current is 7383A, the rated exci-
tation current is 1625A, and the rated
excitation voltage is 261V. In general,
when the power factor changes from
the rated value of 0.85 to 1, the output
of the generator can be kept constant,
but in order to maintain the static sta-
bility of the system, the power factor
must not exceed 0.95. That is, the
reactive load should not be less than
1/3 the active power load, PT. GHEMM
Indonesia  generator set power factor
#1 unit is between 0.8-0.95; #2 unit is
long-term operation between 0.95-1,
the reactive load is also lower, and the
terminal voltage is higher . It can be
seen from the power angle character-
istics of the generator that the more

90 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


operation. If the depth exceeds the depth
of advanced phase test, it will cause out-of-
step oscillation of the unit and cause the
system to crash.
3. Armature Reaction Effect on the
Generator Static Stability   under the condition that the output power
Recently the power grid dispatcher
performs deep adjustment and reduc-
tion of the generator reactive power of
our plant during the night trough period,
which greatly reduces the generator excita-
tion current and reduces the generator
potential. The power factor angle becomes
advanced, the generator load current gen-
erates a magnetically-assisted armature
reaction, and the generator absorbs the
reactive power of the system to deliver
active power to the system. According to
the characteristics of the generator PQ
power angle, the synchronous genera-
tor runs in a later phase In the running
state, the excitation current is greatly
reduced, and the generator potential Eq
is also reduced accordingly. Under these
condition, the active power is unchanged,
the power angle will be correspondingly
increased, ratio of the whole step power
is also reduced, and the static stability of
the generator is reduced. When reactive
power reaches zero, or even enters a
negative value (leading), it will greatly
weaken the tightness of the electro-
magnetic induction between generator
and system, and weaken the stability of
generator operation. In the event of a
system shock, generators with too high
power factor (too low reactive power)
are in danger of losing synchronization.
4. The Influence of Terminal Voltage During
phase Advance Operation  which is easy to cause overload. Several
In the normal operation monitoring,
it should be adjusted according to the
voltage. If the voltage is low, more reac-
tive power is generated, and when the
voltage is higher, less reactive power is
generated. By adjusting the ratio of active
and reactive power, control voltage and
running current ensure that generator
operates under safe and economic con-
ditions. The larger excitation current, the
stronger rotor magnetic field, and the
higher induced electromotive force in the
stator coil at the same speed; if the load
changes, the armature reacts to the
magnetic field change and the
resultant magnetic field changes,
and the terminal voltage will
fluctuate, then we need to adjust
the excitation. The current is
www.listrikindonesia.com
used to adjust the size of rotor magnetic
field so that the resultant magnetic field
remains unchanged, so as to maintain
the constant voltage at the end of ma-
chine. Due to reduction of the terminal
voltage, generator stator current increases
remains unchanged, which is easy to cause
overload. Because the power source of
PT. GHEMM Indonesia factory is taken from
the generator outlet, when the generator
is running in phase, the generator terminal
voltage is reduced due to the reduction
of the generator excitation current and
the reactive power flow backward, and
the factory power voltage is also reduced
accordingly. If it exceeds 10%, it will affect
to operation of factory electricity.
5. The Impact of phase Advancement on
Generator Insulation During phase
Advancement Operation
Due to the magnetically assisted
armature reaction, the magnetic flux leak-
age at the end of generator increases.
The magnetic flux leakage at the end
causes temperature at the end of stator
increase and magnetic flux leakage at
the end of generator. Magnetic flux is
Cooling Water Temperature and Generator Output Curve
TEKNO REVIEW
combination of the magnetic flux leak-
age at the end of stator winding and the
magnetic flux at the end of rotor. Due
to the phase relationship between
the two magnetic fields, the resultant
magnetic flux is larger than that in the
non-advance phase operation, result-
ing in an increase in the temperature of
the stator end. According to PT. GHEMM
Indonesia cooling water temperature and
generator output curve, under rated load
of generator, the air operating range is
40~800C, generator inlet air temperature
≦400C, outlet air temperature ≦800C,
and import and export air temperature
difference is 400C , but because the actual
generator inlet temperature reaches 52
0
C and the outlet temperature reaches
75 0C in the current dry season, it cannot
meet the design requirements of the unit,
and cooling water pressure of air cooler
generator does not reach the design
value, the design pressure is 0.2 MPa in
actual operation, the pressure of #1 and
#2 is 0.14 MPa, so when the unit is in
phase operation, it will cause overheat-
ing stator and rotor insulation of the unit,
which will seriously affect to safe opera-
tion of the unit.
Conclusion: In summary, there are
four main issues that should be noted
when the generator enters the phase
operation: 1. Static stability is reduced;
2. The magnetic flux leakage at the end
causes the stator end temperature to
increase; 3. The factory power voltage
decreases; 4. Due to reduction of the
terminal voltage, generator stator cur-
rent increases under these condition
the output power remains unchanged,
issues are interrelated, interact and in-
fluence each other. Therefore, the phase
advance operation of the synchronous
generator should be determined through
experiments to ensure the depth of phase
advance operation, to maintain the static
stability and transient stability of the
system, the temperature rise of each
component does not exceed the limit,
and can meet the voltage requirements. 
Operators need to pay close attention
to the reactive power output of the
unit to avoid long-term phase operation
of the unit. Before the unit performs the
phase advance operation
test, it is necessary to grasp
the above adjustment prin-
ciples to ensure the safe
operation of the unit. n
91
 FEATURE SDM
KoLaBoraSi PLn-fortei
Dorong Peran triPLe heLix
dalaM riseT kelisTrikan
PLN bersama forTEi (forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro
indonesia) dan iEEE (institute of Electrical and Electronics Engineer)
menggelar icT-PEP 2020 Ke-2 dan forTEi-icEE 2020 pertama,
secara daring, rabu dan Kamis (23-24/9).
 TuriMAN SofyAN
K
onferensi Bersama FORTEI-ICEE
dan ICT-PEP 2020, menjadi langkah
PLN dan FORTEI untuk melibatkan
triple helix, yaitu pembuat kebijakan,
industri, dan akademisi, berbagi gagasan
dan hasil riset terkait ketenagalistrikan.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
atau PLN menyadari sektor kelistrikan ke
depan akan semakin berat, seperti turun-
nya demand tenaga listrik di Indonesia
akibat pandemi COVID-19. Untuk itu,
perusahaan BUMN sektor kelistrikan ini
perlu mendorong langkah inovasi guna
mengantisipasi tantangan ke depan.
Selain itu, diperlukan pemahaman yang
lebih dalam lagi tentang kelistrikan guna
menginisiasi ide-ide baru.
Untuk itu, PLN berkolaborasi dengan
Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro
Indonesia (FORTEI) dan Institute of Elec-
trical and Electronics Engineer (IEEE)
menggelar International Conference on
Technology And Policy In Electric Power
& Energy (ICT-PEP) 2020 Ke-2 dan 1st
FORTEI-International Conference on
Electrical Engineering (FORTEI-ICEE)
2020 Pertama, melalui joint conference,
agar saling memberikan dukungan dan
bersinergi, antara PLN dan dunia akademik,
dalam upaya membuka cakrawala baru,
khususnya bagi PLN terkait dalam mening-
katkan kemampuan sumber daya manusia
92
(SDM) melalui perkembangan teknologi
terdepan dan terkini di dunia kelistrikan,
khususnya green energy resources.
Bagi proposal riset yang terpilih akan
disponsori oleh PLN untuk pengembang-
an lebih lanjut.
Terdapat 161 makalah yang masuk
dan 71 (44%) makalah yang diterima
setelah melalui proses review. Dari 71
makalah tersebut 53 (15%) berasal
dari PLN Group dan 15 makalah dibuat
oleh peserta dari beberapa negara lain
seperti India, Malaysia, Pakistan, Jepang,
Qatar, Tajikistan, Kanada, Amerika Serikat,
Perancis, Jerman, Rumania, dan Belanda.
Sebanyak 66 paper dari 71 yang telah se-
lesai proses revisi, dipresentasikan untuk
menjadi prosiding internasional.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini,
pada kesempatan ini juga menyampaikan
bahwa visi PLN saat ini adalah menjadi
perusahaan listrik terkemuka se-Asia
Tenggara dan menjadi pilihan nomor satu
pelanggan untuk solusi energi. Untuk
mencapai visi tersebut, PLN perlu menda-
pat dukungan dari masyarakat global.
Melalui sinergi pada jaringan profe-
sional dan akademik, baik nasional dan
internasional, PLN menghimpun karya-
karya akademik terbaik dengan dukungan
IEEE yang menjaga agar karya akademik
sesuai standar internasional. “Harapannya
ide ini dapat membuat PLN menjadi
lebih baik. PLN terus berkomitmen untuk
mendorong lahirnya ide-ide dan inovasi
di bidang ketenagalistrikan guna men-
ingkatkan layanan kepada masyarakat,”
tutur Zulkifli.
Jadi Melting pot
Pada kesempatan yang sama,
General Manager PLN Pusat Penelitian
dan Pengembangan (Puslitbang) Iswan
Prahastono, mengatakan ICT-PEP 2020,
bertujuan untuk menyediakan platform
diskusi bagi para peneliti dan praktisi
untuk berbagi dan mendeskripsikan ide,
temuan, dan pengalaman penelitian
terbaru mereka mengenai semua aspek
teknologi cerdas dan maju, serta untuk
mendeskripsikan topik penelitian yang
muncul dan arah masa depan di bidang
teknik kelistrikan untuk memperoleh
pembangunan berkelanjutan. “Merupakan
kehormatan besar bagi PLN untuk me-
nyambut para peserta ICT-PEP 2020.
Berbeda dengan tahun lalu, ICT-PEP 2020
tahun ini diselenggarakan secara virtual
karena pandemi COVID-19,” ujar Iswan.
Selain itu, lanjut dia, kami bangga
bahwa ICT-PEP diselenggarakan bersama
dengan FORTEI-ICEE. “Sebagai think tank
utama PLN, kami dituntut untuk menjadi
institusi penelitian sistem tenaga listrik
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

kelas dunia. Oleh karena itu, dengan
penyelenggaraan event ini, dapat mem-
pelajari tren terkini sistem tenaga listrik
dari para peneliti di seluruh dunia,” jelas dia.
Iswan berharap ICT-PEP dapat men-
jadi tempat melting pot bagi para peserta
dari kalangan akademisi dan industri
untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
“Tahun ini ada 161 makalah yang masuk
dan yang diterima 71 makalah, jadi tahun
ini cukup lumayan dengan tingkat peno-
lakan sekitar di atas 50%,” ujar dia.
Dalam gelaran ICT-PEP 2020 dan
FORTEI-ICEE 2020, diikuti peserta dari ber-
bagai negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang,
Jerman, Prancis, Belanda, Kanada, Qatar,
Pakistan, Rumania, Tajikistan, Malaysia dan
India. “Kami sangat senang menyambut
keikutsertaan para peserta. PLN mengapre-
siasi dan mengucapkan terima kasih ke-
pada FORTEI yang telah menyelenggarakan
Konferensi Bersama ini,” ujar dia.
Tak lupa, Iswan memberikan apre-
siasi kepada IEEE Indonesia Section dan
IEEE Power and Energy Society (PES)
Chapter sehingga Makalah di ICT-PEP
dapat diakui dari Lembaga Internasional.
“Terima kasih juga kepada para ketua,
anggota panitia, reviewer, dan pembicara
undangan ICT-PEP 2020 yang telah me-
nyukseskan konferensi ini. Terima kasih
juga kepada semua yang telah berparti-
sipasi dalam konferensi ini. Saya harap
para peserta dapat menikmati dan saling
memperoleh manfaat dari konferensi
virtual ini,” imbuh Iswan.
Ciptakan link and Match
Roni Irnawan, Ketua Penyelenggara
FORTEI-ICEE 2020 and ICT-PEP 2020,
konferensi tahun ini memiliki tema yang
sama. Untuk FORTEI-ICEE mengangkat
tema “Making Indonesia 4.0 through
Sustainable Electrical Engineering and
www.listrikindonesia.com
Technology” dan ICT-PEP mengambil
tema “Making Indonesia 4.0 through
Development of National Green Energy
Resources”.
“FORTEI yang merupakan penyeleng-
gara FORTEI-ICEE dan PLN Puslitbang
selaku penyelenggara ICT-PEP bergabung
dan mengadakan konferensi bersama.
Karena pandemi COVID-19, konferensi
bersama ini telah dipindahkan ke platform
virtual. Kami berharap tidak kehilangan
kesempatan untuk berbagi ilmu dan mem-
perluas jaringan. Kami telah menerima
161 makalah untuk ICT-PEP dan 59 maka-
lah untuk FORTEI-ICEE,” jelas Roni.
Lanjut dia, makalah ini berasal dari
peneliti dan insinyur di Indonesia dan
beberapa negara lainnya. “Hanya 66 ma-
kalah (ICT-PEP) dan 33 (FORTEI-ICEE) ber-
hasil terpilih untuk dipresentasikan dalam
Konferensi Bersama ini,” tegas Roni.
Roni juga menyampaikan pengharga-
an kepada IEEE Indonesia atas kesinam-
bungannya mendukung. Terima kasih
juga kepada IEEE (PES) Chapter, dan SMC
Society serta para ketua dan anggota
panitia yang telah bekerja keras. “Terakhir,
saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua penulis, presenter,
reviewer, dan peserta atas kontribusinya
pada Konferensi Bersama ini,” ucap Roni.
ICT-PEP bertujuan untuk menyedia-
kan platform diskusi bagi para peneliti
dan praktisi untuk berbagi dan mendesk-
ripsikan ide, temuan, dan pengalaman pe-
nelitian terbaru mereka mengenai semua
aspek teknologi cerdas dan maju, serta
untuk mendeskripsikan topik penelitian
yang muncul dan arah masa depan di
bidang teknik kelistrikan untuk memper-
oleh pembangunan berkelanjutan.
Bagi FORTEI, kolaborasi ini akan
membuka sarana dan media untuk para
akademisi untuk mengetahui prob-
SDM FEATURE
Visi PLN saat ini
menjadi perusahaan
listrik terkemuka se-Asia
Tenggara dan menjadi
pilihan nomor satu
pelanggan untuk solusi
energi. Untuk itu, PLN
perlu mendapat dukungan
dari masyarakat global.
lematika dunia kelistrikan
di Indonesia secara riel
dari para pelaku industri. Hal ini dalam
upaya meningkatkan kualitas penelitian
dan pengajaran bagi mahasiswa yang
nantinya akan akan terjun di industri.
Sinergi ini menjadi momentum yang baik
bagi bidang pendidikan dalam mening-
katkan link & match antara industri dan
universitas.
Gagasan kolaborasi antara PLN dan
FORTEI ini, pertama kali muncul, ketika
digelarnya konferensi internasional
PLN 2019, di Yogyakarta. Dimana, dalam
pertemuan tersebut disepakati kerjasama
mutualisme antara PLN dan FORTEI,
tak hanya sebatas penyelenggaraan
konferensi, tetapi dalam bentuk kegiatan
penelitian yang akan menjawab per-
masalahan riel industri, khususnya PLN.
Sarjiya Ketua FORTEI, berharap, kon-
ferensi ini menjadi jendela bagi kegiatan
lain yang saling menguntungkan, tentu-
nya dengan melibatkan IEEE Indonesia
Section dan IEEE SMCS Indonesia
Chapter yang menjadi wadah bagi para
profesional elektronika dan elektrik se-
hingga menguasai tren di dunia kelistrik-
an saat ini, seperti smart grid.
Dia menambahkan, forum ini me-
nandai upaya pertama FORTEI untuk
menyelenggarakannya konferensi ber-
taraf internasional. “Kami memutuskan
untuk meningkatkan permainan dari level
nasional ke level internasional sebagai
wadah tidak hanya bagi peneliti dan
praktisi Indonesia untuk berbagi hasil pe-
nelitiannya dan pengalaman, tetapi juga
untuk membagikannya dengan peserta
dari berbagai negara. Kami ingin menarik
lebih banyak lagi peserta dengan latar
belakang industri sehingga akan lebih
memperluas pengetahuan dan jaringan,”
tandas Sarjiya. n
93
 FEATURE MOTIVaSI

Ngadino
Director PT Selogiri Sampurna Putera

Ngadino yang dahulunya bekerja

sebagai karyawan di PT. Asuransi
Jasa indonesia, kini memimpin
sekian banyak perusahaan miliknya.
Terlebih harus menjaga kemitraan
dengan perusahaan BuMN dengan
pelayanan terbaiknya.
 cANDrA WiSESA

N
gadino pun berbagi cerita
kisah suksesnya bisa
memiliki banyak cabang
usaha, ingat betul kapan dirinya
pertama kali menjadi seorang
karyawan di PT Asuransi Jasa
Indonesia tepatnya September
1970. Selama berkarier di
sana, prestasinya luar biasa
tak sekadar karyawan,
namun jabatan Manager
pun pernah diraihnya.
Pada 1990, Ngadino
diajak saudara laki-lakinya
mendirikan bidang usaha
Ekspedisi Muatan Kapal
Laut (EMKL) bernama PT
Selogiri Sampurna Putra.
Saat itu, ia hanya sebagai
pemodal dan belum terla-
lu fokus pada usaha EMKL
yang dibentuknya. Pada
1993, Ngadino pensiun
dini dari PT Asuransi Jasa
Indonesia dan kemudian
ia total menekuni bidang
barunya tersebut.
Istrinya Ediningsih,

SELOGIRI, SANG SpESIALIS EMERGENCy

fOKuS jADI KuncI SuKSeS
94 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020

sebelumnya pada 17 Juli 1989 sudah
terlebih dahulu mendirikan PT Selogiri
Sampurna yang bergerak di bidang agen
asuransi dan bermitra dengan PT Asuransi
Jasa Indonesia, selanjutnya beliau diminta
untuk membantu saudaranya menjalankan
bisnis EMKL tersebut, sementara Ngadino
masih fokus dengan pekerjaannya sebagai
karyawan asuransi.
Seiring berjalannya waktu, Ngadino
turut terjun langsung mengurusi bisnis
PT Selogiri Sampurna Putra. Perusahaan
pertama yang dirintisnya pun melaju
pesat bak pesawat tempur, yang tadinya
EMKL kini menjadi freight forwarding, dan
membuat bidang usaha baru.
“Pada awalnya saudara laki-laki dan
istri saya yang mengelola usaha EMKL.
Saya jadi penasaran dan ingin merasakan
menjadi bagian usaha itu,” jelasnya.
“Dari EMKL begitulah cara perusahaan
memasuki industri forwarding, latar be-
lakang dan pengalaman panjang kami di
Indonesia memastikan penanganan bea
cukai dan dokumentasi impor dan ekspor
yang profesional dan akurat,” terangnya.
Kemudian Ngadino mendirikan PT
Puspita Jaya Giri yang bergerak dibidang
kontraktor dengan costumer utamanya
kala itu PT PLN (Persero). Setelah itu, ia
mendirikan PT Lembah Sentral Elektro-
nindo dibidang mekanikal-elektrikal.
Kemudian kerja sama dengan yayasan
dana pensiun PERURI untuk mendirikan
PT Puri Giri Sentosa yang bergerak di
bidang usaha forwarding.
proyek Ketenagalistrikan
Lanjut, membangun PT Dian Giri Sa-
putra dan PT Insan Giri Maharta bergerak
dibidang kontraktor. Setelah itu, mendi-
rikan PT Ne-sida Logistik bidang forward-
ing. Kegigihan Ngadino sangat luar biasa
yang awalnya menjadi karyawan asuransi,
sekarang telah memiliki tak kurang dari
sembilan perusahaan yang dipimpinnya dan
semua perusahaannya saling bersinergi.
foto-foto: r aKMal/lIstrIK InDonesIa
www.listrikindonesia.com
Lebih rinci, Ngadino menjelaskan,
pertama kali menggarap proyek kelis-
trikan pada 1994. Saat itu, PT Selogiri
Sampurna Putra mengangkut Cubicle
dari PLN “Piring Jatet” untuk Gardu Induk
yang ada di Tangerang. Pekerjaan yang
rapih dan cepat membuahkan hasil yang
manis bagi perusahaan, dari situlah PLN
mempercayai Selogiri Sampurna Putra
untuk menangani proyek pengangkutan
material kelistrikan.
“Pertama kali nilai proyeknya 200
juta, saat itu Jakarta sedang membangun
banyak Gardu Induk, material seperti trafo
dan mekanikal lainnya, kita yang angkut,”
terangnya.
Nama Selogiri pun memuncak bersa-
ing dengan forwarding lainnya. Tak hanya,
proyek gardu induk saja tetapi cakupan-
nya lebih besar dan luas. Kebutuhan ma-
terial pembangkit listrik Jawa-Bali bahkan
antarpulau diangkutnya. Sudah 30 tahun
jasa forwarding-nya melayani proyek-
proyek PLN strategis nasional.
Dalam perjalanan usahanya, tentu
menemui rintangan, terlebih harus
mengirim barang yang vital. Akan tetapi
berkat pengalaman dan keahliannya,
rintangan tersebut dapat dilalui dengan
baik dan aman.
“Selogiri ini spesialisasi emergency  kami. Kalau pimpinan mau panas-panasan,
karena sering diminta menyelesaikan
pekerjaan gangguan yang sulit dan
sifatnya urgent,” ujarnya.
Selogiri pernah mendapatkan proyek
mengirim trafo dan peralatan untuk pem-
bangkit listrik. Namun kondisi dermaga
tidak memungkinkan kapal LCT untuk
bersandar karena kedalaman pinggir laut
yang dangkal. Alhasil, Selogiri harus mem-
buat jetty atau tempat sandar kapal. “Ini
hal gila dalam sejarah industri forwarding,
dari situlah kita mulai dipercaya untuk
menangani proyek-proyek PLN,” cetusnya.
Lanjut, Nagdino mengatakan, Kami
fokus mengembangkan sub bidang me-
kanikal elektrikal dan menjajaki
MOTIVaSI FEATURE
pasar ekspor, baik dari CG Power maupun
menindaklanjuti program PT. UNINDO
yang sudah membuka pasar ekspor.
Merangkul Relasi
Bagi Ngadino, dalam menangani se-
tiap proyek tujuannya ialah membantu
pelaksanaannya, soal besar kecil nilai
proyek tersebut adalah hal nomor dua bagi
Selogiri Group. Baik sedang ada atau tidak
ada proyek, dirinya selalu menjalin tali sila-
turahmi yang baik kepada para mitranya.
“Kadang saya ajak mitra/customer
yang masih aktif maupun yang sudah
pensiun makan atau untuk sekadar ngopi,
yang terpenting tali silaturahmi tetap
terjalin,” tuturnya.
pandangan Karyawan
Di tempat yang sama Adityo Baroto, 
Marketing Manager mengatakan, Ngadino
adalah sosok yang sederhana dan rendah
hati dalam kesehariannya. Dalam men-
gelola bisnisnya, ibarat tubuh manusia,
kakinya adalah seorang prajurit, tangan-
nya seperti pelayan, mulut dan telinga-
nya seperti murid, hatinya seorang hamba
sahaja, dan kepalanya seorang kaisar.
“Bapak kalau ada proyek suka lang-
sung pantau ke lapangan, ini jadi motivasi
maka tak ada alasan bagi kami untuk ber-
malasan dalam bekerja,” ungkapnya.
Meski saat ini memasuki usia senja
tetapi sangat jelas semangat terpancar
dari raut wajah pemimpin yang satu ini.
“Usia boleh saja menua, tetapi jiwa raga
harus tetap muda,” ucapnya.
Ngadino dan perusahaan yang dike-
lolanya sudah sampai puncaknya, segala
proyek mulai dari Aceh hingga Papua
pernah ia kerjakan. Fokus dan berino-
vasi adalah kunci kesuksesannya. Kini
perusahaan besar nasional seperti PLN,
Pertamina, PERURI, dan BUMN lainnya
telah menjadi mitra
strategisnya. n
95
 REVIEW LENSa DaERaH

Strategi SurViVe Di tengah PanDeMi

DOING BUSINESS AS UNUSUAl

langkah Extra Ordinary
Ada tantangan tersendiri bagi Doddy,
yang menjabat GM PLN Disjaya, sejak 20
Mei 2020, setelah dua bulan pandemi
Covid-19 di Indonesia berjalan. Di mana,
angka penjualan listrik PLN Disjaya
mengalami tekanan dengan pemberlaku-
an PSPBB dan WFH, khususnya di sektor
bisnis dan industri.
Doddy mengatakan, data Juli diban-
dingkan tahun lalu, pemakaian peng-
gunaan listrik di sektor Rumah Tangga
mengalami kenaikan sebesar 6,52%.
Sedangkan untuk sektor Bisnis mengala-
mi penurunan sekitar 12% dan Industri
mengalami penurunan sekitar 13,8%.
PLN uiD Jakarta raya mendapat tekanan dari dampak “Jakarta sedang menerapkan status
yang ditimbulkan pandemi covid-19, khususnya dari PSBB dengan masyarakat lebih banyak be-
raktivitas, belajar dan bekerja dari rumah.
sisi penjualan. Langkah extra ordinary diperlukan agar Sejumlah perusahaan dan pusat perbelan-
laju penurunan penjualan listrik tidak terjun bebas. jaan juga tutup. Beberapa dari mereka
Perlahan namun pasti, di pundak General Manager bahkan mengajukan penurunan daya
hingga berhenti berlangganan,” jelasnya.
PT PLN uiD Jakarta raya Doddy B. Pangaribuan, Doddy tidak lantas putus semangat.
tetap survive dan bersiap melakukan recovery. Berbekal pengalaman sebagai GM PT PLN
(Persero) Unit Induk Distribusi Banten,
 TuriMAN SofyAN mengambil sejumlah langkah dan strate-
gi agar PLN Disjaya tetap survive. “Tugas

P
andemi Covid-19 berdampak pada
hampir semua sendi kehidupan,
tak terkecuali di sektor kelistrikan.
Dampak di sektor ini dirasakan Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi
Jakarta Raya atau biasa disebut PLN
Disjaya, khususnya di sisi penjualan listrik.
Secara keseluruhan konsumsi listrik di
wilayah Jakarta dan sekitarnya cenderung
melambat atau mengalami penurunan
terhitung sejak merebaknya wabah
pandemi global ini. Kondisi seperti ini
kemungkinan besar akan mempengaruhi
kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.
Demikian menurut keterangan yang
disampaikan General Manager (GM) PLN
UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan,
kepada Listrik Indonesia, melalui platform
Zoom, beberapa waktu lalu. Doddy me-
nyebut konsumsi listrik di wilayah Jakarta
masih di bawah kondisi normal.
“Hal ini dampak dari Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pember-
lakukan Work From Home (WFH) di Jakarta.
Doddy mengungkapkan, di sisi lain
pelanggan rumah tangga justru men-
galami kenaikan sebesar 6,52 persen
pada bulan Juli, di tengah kondisi penu-
runan konsumsi . Sementara konsumsi
listrik golongan pelanggan lain meng-
alami penurunan akibat pembatasan
aktivitas untuk memutus penularan
Covid-19. "Memang konsumsi listrik
secara total turun, karena industri dan
retail memang mengalami pembatasan
aktivitas. Namun di sektor rumah tangga
naik," ujar Doddy.
Untuk diketahui, dalam kondisi
normal konsumsi listrik Jakarta mencapai
5.100 MW. Saat pandemi Covid-19 secara
kumulatif pemakaian listrik turun 4,4% di
bulan Agustus dibandingkan tahun lalu.
Menurut Doddy, pihaknya akan me-
lakukan sejumlah upaya untuk mening-
katkan konsumsi listrik dan pendapatan
perusahaan di tengah pandemi Covid-19
dengan melakukan inovasi dan pengem-
bangan bisnis. "Kita ingin memasuki
beyond kWh. kita juga ingin masuk ke
bisnis big data internet. Kita juga ingin
menyebarluaskan TV kabel internet mela-
lui Setrum Net. Dengan adanya variasi ini,
penurunan pendapatan karena pandemi
ini bisa kita minimalkan," ujar dia.
utama PLN Disjaya adalah menyediakan
pasokan listrik yang cukup (available),
andal (reability), dan terjangkau (afford-
ability), khususnya bagi masyarakat di DKI
Jakarta di tengah pandemi,” tegas dia.
Dari sisi ketersedian pasokan listrik
(availability), PLN Disjaya memiliki cadang-
an daya listrik lebih dari 50 persen di
sistem Jakarta. Untuk keandalan pasokan
listrik atau reliability, PLN Disjaya memiliki
indikator-indikator pelayanan, seperti
jumlah padam, durasi setiap terjadi pem-
adaman yang kompetitif dengan Ibu Kota
negara-negara lain, khususnya di Asia.
“Selanjutnya, harga terjangkau
(affordability) bagi masyarakat, sebelum
pandemi, jika dibandingkan negara-ne-
gara di kawasan Asia Tenggara tarif dasar
listrik (TDL) PLN berada di tengah harga
rata-rata TDL dari 11 negara ASEAN.
DTL PLN berada di urutan 7-8 terendah.
Ini merupakan tarif rata-rata. Untuk tarif
pelanggan rumah tangga (RT) kami lebih
murah dan untuk industri berada di
urutan ke-2 termurah,” jelas dia.
Lanjut dia, dengan adanya pandemi
ini, PLN Disjaya melakukan strategi extra

98 Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020


Jika dibandingkan
negara-negara ASEAN,
tarif dasar listrik PLN
berada di tengah harga
rata-rata, di urutan 7-8
terendah. Untuk tarif
pelanggan rumah tangga
kami lebih murah, dan
untuk industri, berada
di urutan ke-2
termurah.
ordinary. “Apapun kondisinya listrik harus
tetap menyala dengan memastikan jaring-
an listrik bekerja dengan baik, seperti me-
lakukan pemeliharaan di tengah PSBB dan
melakukan social distancing bagi petugas
yang disesuaikan kebijakan wilayah
setempat,” ujar Doddy.
Agar tetap survive, PLN Disjaya tetap
menerapkan doing as business as usual
atau melakukan bisnis seperti biasa dalam
menghadapi tantangan yang lebih besar
ke depan. “Untuk itu, kami melakukan stra-
tegi business continue plan (BCP) untuk ope-
rasional dan niaga (penjualan),” jelas dia.
Dari sisi operasional, PLN Disjaya
melakukan monitoring day to day. Mulai
dari memonitor beban puncak, gangguan,
pemulihan gangguan, hingga memastikan
keandalan yang lebih untuk tempat-tem-
pat yang menjadi prioritas penanganan
Covid-19, seperti RS rujukan dan pusat
komando penanganan Covid-19 dengan
menambah keandalannya melalui pe-
nyiapan genset, UPS, dan lain sebagainya.
Sedangkan dari sisi niaga, PLN
Disjaya mengalami penurunan peng-
gunaan listrik yang berdampak pada
penjualan listrik. PLN Disjaya berupaya
semaksimal mungkin tidak terjadi
penurunan penjualan listrik tidak terus
menerus terjadi.
Untuk itu, menurut Doddy, PLN Disjaya
melaksanakan defend skim agar tetap
survive dan mampu melakukan recovery
ketika kondisi pereknomian membaik.
www.listrikindonesia.com
“Tentu antara survive dan recovery terdapat
jeda yang disebut persiapan. Sebab kita
tidak mengetahui kapan berlangsungnya
recovery ekonomi di Indonesia, tetapi kami
terus melalukan persiapan,” ujar dia.
Di sisi lain PLN Disjaya memiliki
tugas mulia dari pemerintah, yaitu
membantu masyarakat yang terdampak
Covid-19. “Beberapa kebijakan yang telah
dikeluarkan pemerintah dengan pertim-
bangan dan masukan dari PLN, seperti
listrik gratis dan diskon 50 persen bagi
masyarakat dan UMKM, serta diskon
penambahan daya melalui progam Super
Wow dalam rangka memperingati HUT
Kemerdekaan RI ke-75,” jelas dia.
program JSE for JSC
Selanjutnya, PLN Disjaya tetap berko-
mitmen dalam mendukung upaya Pemprov
DKI Jakarta dalam menghadirkan Jakarta
Smart City, ketika kondisi ekonomi mulai
pulih. Ini merupakan langkah persiapan
untuk melakukan recovery dengan mengu-
sung tema “Jakarta Smart Electricity for
Jakarta Smart City” atau JSE for JSC, baik
yang sudah, sedang, dan akan berjalan.
“Pemprov DKI Jakarta, sejak 2014
memiliki program Jakarta Smart City,
tentu memerlukan dukungan penuh dari
PLN Disjaya, sebab tidak ada smart city
tanpa listrik. Tetapi, tentunya bukan hanya
sekadar listrik yang harus dipersiapkan
PLN Disjaya,” imbuh Doddy.
Dia menambahkan, untuk mendukung
LENSa DaERaH REVIEW
r aKMal/lIstrIK InDonesIa
Doddy B. Pangaribuan
General Manager PLN UID Jakarta Raya
program Pemprov DKI Jakarta tersebut,
beberapa waktu lalu, PLN Disjaya sudah
meluncurkan program JSE for JSC, yang
memiliki 5 pilar di dalamnya, yaitu smart
mobility, smart infrastructure, smart services,
smart businesses, dan smart living.
“Smart mobility, terkait kendaraan lis-
trik, mulai dari sepeda motor hingga bus
listrik. Smart infrastructure, bagaimana kita
mendukung kehadiran transportasi publik,
seperti MRT, LRT dan stasiun pengisian
kendaraan listrik (SPKLU), dan lain-lain.
Smart services, menghadirkan pelayanan
yang cerdas dan berkelas dunia, untuk
memastikan tidak ada gangguan dan jika
ada gangguan bisa secepatnya dipulihkan.
Doddy melanjutkan, untuk smart busi-
nesses, melalui program listrik langit biru,
power bank, premium plus dengan meng-
adakan layanan anti kedip, layanan anti
padam kepada pelanggan yang membu-
tuhkan. “Dan kita juga mengembangkan
out of home advertising untuk mengejar
pendapatan di luar penjualan listrik atau
dikenal dengan beyond kWh,” jelas dia.
Terakhir, smart living, kita mendukung
pengembangan smart home system, bagai-
mana listrik di satu rumah dapat di kelola
secara smart berbasis internet dan bisa di
monitor secara remote. “Di mana pun pe-
langgan berada, bisa mengetahui situasi
kelistrikan di rumahnya, seperti apabila
pelanggan pulang ke rumah AC sudah
menyalah, air panas untuk mandi sudah
siap, dan lain-lain,” pungkas Doddy. n
99
 DEWAN PENGURUS DAERAH
ASOSIASI KONTRAKTOR LISTRIK DAN MEKANIKAL INDONESIA ( AKLI )
DKI JAKARTA DAN TANGERANG
 E E !k e r
FDaRpatkannMdoansesia Baru
ik I gan
Listr k Pelang
Untu

I want to be a Subsriber

Dari edisi.................................

Nama : .....................................................................................................................................

Perusahaan : .....................................................................................................................................

Jabatan : .....................................................................................................................................

Alamat : .....................................................................................................................................

Telepon : ........................................................ HP: ..................................................................

Fax : .....................................................................................................................................

E-mail : .....................................................................................................................................

Status Pelanggan : Baru Perpanjangan

Jumlah Edisi Harga @ Rp 45.000/eks

24 edisi  Rp 1.080.000
12 edisi  Rp 540.000
6 edisi  Rp 270.000

................................................, ............................................. 2020

Tertanda

( ....................................................... )

Formulir ini dapat dikirim melalui faksimili ke: (021) 534 3792
Info Langganan & Iklan
pembayaran dapat dilakukan melalui
Nindya Putri bilyet giro atau transfer ke rekening:
+6221 536 77336, +62812 8331 3700 PT. listrik indonesia Media
nindya.listrikindonesia@gmail.com Bank Mandiri cab. Jakarta
listrikindonesia@cbn.net.id Acc no. 165-000-2323-203
 OPINI EDITORIaL
tranSiSi energi setenGah hati
Saat ini banyak kegiatan, ajakan, dan gerakan sosial terkait dengan
lingkungan. Misalnya kampanye menanam pohon, imbauan berpindah
dari kompor elpiji (LPG) ke induksi. upaya mendorong kendaraan listrik,
peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi, co-firing,
mengolah sampah menjadi energi, menurunkan emisi dari
PLTu, mengurangi porsi batu bara, dan cita-cita manis lainnya.
 Zuchri
S
emua itu tidak lain adalah untuk transisi menuju energi
bersih yang rendah emisi sehingga bisa memperbaiki
kualitas udara di bumi ini menjadi lebih bersih dan sehat.
Transisi energi bersih ini memang tidak bisa sekaligus, tetapi
dilakukan secara bertahap. Namun, setiap tahap (step) harus
dilalui dan dilaksanakan dengan serius sebelum naik ke step
berikutnya. Bukan sekadar pemanis atau pencitraan bahwa
Indonesia sedang dan akan menuju ke energi bersih.
Bahkan, seluruh perusahaan energi menghadapi banyak
tuntutan tentang komitmen mereka dalam menurunkan emisi
karbon atau gas rumah kaca dalam mengurangi pemanasan
global. Lalu apakah tekanan dan tuntutan itu telah mengubah
model bisnis perusahaan energi di dunia termasuk di Indonesia?
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan
energi dalam mengubah model bisnis dalam transisi dari energi
fosil menuju energi bersih atau energi baru terbarukan.
Pertama, permintaan energi yang akan terus meningkat, baik
karena selama ini masih ada kelompok yang belum menda-
patkan akses energi maupun adanya ekspansi industri yang
tentunya membutuhkan tambahan suplai energi. Kedua, bahwa
energi, terutama fosil seperti minyak, gas, dan batu bara masih
memainkan peran besar hingga saat ini dalam mendorong pem-
bangunan dan perekonomian.
Komitmen Pemerintah Indonesia dalam transisi menuju
energi bersih terangkum dalam payung besar Rencana Umum
Energi Nasional (RUEN) yang menargetkan bauran energi baru
terbarukan sebesar 23% pada 2025. Saat ini, realisasi bauran
energi bersih secara keseluruhan baru mencapai kisaran 7%,
sedangkan khusus untuk energy mix di sektor pembangkit listrik
sudah mencapai 14%.
Ada dua hal yang menjadi hambatan dalam transisi energi
bersih di Indonesia. Tarif atau harga energi terbarukan di
Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan fosil. Hal
ini tentu menjadi beban masyarakat, perekonomian, dan negara
dalam jangka Panjang. Sebagian besar masyarakat masih dalam
kelas menengah ke bawah yang akan terbebani dengan harga
atau tarif energi bersih.
Jadi, ada konsekuensi jika transisi energi bersih berjalan
mulus, harga energi menjadi lebih mahal. Padahal, energi men-
106
jadi modal dan penggerak perekonomian nasional. Jika harga
energi mahal, tentu akan menjadi beban perekonomian nasional.
Konsekuensinya berarti porsi energi bersih naik, tetapi beban
atau biaya ekonomi bertambah.
Apakah konsekuensi itu memang sudah alamiah seperti itu
atau by design untuk menjustifikasi bahwa energi bersih lebih
mahal? Padahal, logikanya bahwa energi bersih berasal dari
alam seperti panas bumi, matahari, angin, air, arus laut, dan lain-
lain yang gratis. Berbeda dengan energi fosil seperti minyak, gas,
dan batu bara yang lebih mahal.
Berarti, seharusnya energi bersih lebih murah dibandingkan
dengan energi fosil. Seharusnya pemerintah mendesain energi
bersih lebih murah dibandingkan dengan energi fosil. Jika
didesain seperti itu, maka transisi menuju energi bersih akan
berjalan cepat sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.
Saat ini, Legislatif sedang membahas draf RUU Energi Baru
Terbarukan. Seharusnya semangat atau ruh dari RUU itu untuk
mendorong energi bersih yang lebih murah, sehingga tidak
menjadi beban negara ke depannya. Termasuk energi nuklir yang
bisa menjadi alternatif karena memiliki tarif lebih murah. Jangan
sampai penolakan terhadap energi nuklir dijadikan sebagai ‘alat
pelindung’ kelompok tertentu yang selama ini sedang atau akan
menikmati cuan dari energi fosil dan energi terbarukan lainnya.
Sementara itu, upaya PT PLN (Persero) dalam mendorong
bauran energi terbarukan melalui strategi green booster dan
large scale juga masih menghadapi kendala tarif listrik yang
mahal. Ada beberapa step yang perlu direalisasikan dalam
transisi energi bersih ini. Pertama, pemerintah bisa memulai dari
sektor pembangkit listrik energi terbarukan dengan tarif lebih
murah. Kedua, pemerintah mulai fokus mengalihkan bahan
bakar minyak ke listrik dan gas bumi. Misalnya melalui kend-
araan listrik, melalui pipa gas rumah tangga, dan penggunaan
kompor induksi. Ketiga, pemberian insentif dari pemerintah.
Insentif paling ampuh dalam mendorong transisi energi bersih
adalah harga/tarif yang lebih murah dari energi fosil sehingga
masyarakat akan memilih energi bersih.
Saat ini, pemerintah mendorong energi alternatif, tetapi
tarif atau harganya masih lebih mahal. Hal ini sama saja dengan
transisi setengah hati. Sulit berjalan cepat. n
Edisi 75 | 25 Oktober - 25 November 2020
 it!
erb
a t Rekomendasi 26 Bidang Kajian Keinsinyuran
er
g Menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru
Se

the Best spot for your ad

Please Contact: +6221 - 536 77336 (hunting) listrikindonesia@cbn.net.id
Ari Miradi +62 811 932 7701 promotiondept78@gmail.com
Menerangi Indonesia,
Memajukan Bangsa