Anda di halaman 1dari 8

ips kebudayaan papua barat (PABAR)

Daftar Isi

Peta Wilayah Papua Barat…………………………………………………………1


Daftar Isi……………………………………………………………………………...2
Bab I Pendahuluan
Sejarah………………………………………………………………………3
Luas wilayah dan jumlah penduduk Bengkulu………………...………….5
Kepala Daerah Brngkulu 2014……………………………………………5
Bab II Isi
Sistem peralatan hidup…………………………………………….….…..7
Sistem mata pencaharian ………………………………..……………….7
Sistem kekerabatan …………………………...……………………….…7
Bahasa………………………………………………………………….…..8
Kesenian…………………………………………………………..………..8
Sitem religi………………………………..………………………………..11
Bab III Penutup
Kesimpulan……………………………………………………….....…….12
Saran…………………………………………………………………….…12
Daftar pustaka…………………………...……………………………………..….13

Bab 1
Pendahuluan
  Sejarah Papua Barat

Papua Barat adalah bagian barat dari pulau New Guinea. Berbatasan
langsung dengan Negara merdeka Papua Nugini dan menjadi bagian dari
Indonesia setelah melalui sebuah proses yang didiskreditkan, dikenal sebagai ‘Act
of Free Choice’ (Tindakan Pilihan Bebas).

Para pendatang dari daerah lain di Indonesia menaikkan proporsi jumlah


penduduk yang cukup besar dan kemudian mendominasi ekonomi lokal. Mereka
telah menjadi mayoritas di pusat-pusat perkotaan dan segera akan melampaui
jumlah penduduk asli Papua secara keseluruhan. Mata pencaharian dan budaya di
Papua berada di bawah ancaman berat proses marginalisasi ini.

Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar
Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat,
Provinsi Irian Jaya Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak
Jaya, dan Kota Sorong. Berdirinya Provinsi Papua Barat juga mendapat dukungan dari
Surat Keputusan DPRD Provinsi Papua Nomor 10 Tahun 1999 tentang pemekaran
Provinsi Papua menjadi tiga provinsi.

Setelah dipromulgasikan pada tanggal 1 Oktober 1999 oleh Presiden B.J.


Habibie, rencana pemekaran Provinsi Papua menjadi tiga provinsi ditolak warga Papua
di Jayapura dengan mengadakan demonstrasi akbar pada tanggal 14 Oktober 1999.
Sejak saat itu pemekaran provinsi ditangguhkan, sementara pemekaran kabupaten
tetap dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Pada tahun
2002, atas permintaan masyarakat Irian Jaya Barat yang diwakili Tim 315, pemekaran
Irian Jaya Barat kembali diaktifkan berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2003 yang
dikeluarkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27 Januari 2003.
Sejak saat itu, Provinsi Irian Jaya Barat perlahan membentuk dirinya menjadi sebuah
provinsi yang definitif. Dalam perjalanannya, Provinsi Irian Jaya Barat mendapat
tekanan keras dari induknya Provinsi Papua hingga ke Mahkamah Konstitusi melalui uji
materiil. Mahkamah Konstitusi akhirnya membatalkan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999 yang menjadi payung hukum Provinsi Irian Jaya Barat. Namun Provinsi
Irian Jaya Barat tetap diakui keberadaannya.

Provinsi Irian Jaya Barat terus membenahi diri dengan terus melengkapi sistem
pemerintahannya, walaupun di sisi lain dasar hukum pembentukan provinsi ini telah
dibatalkan. Setelah memiliki wilayah yang jelas, penduduk, aparatur pemerintahan,
anggaran, anggota DPRD, akhirnya Provinsi Irian Jaya Barat menjadi penuh ketika
memiliki gubernur dan wakil gurbernur definitif Abraham Octavianus Atururi (Brigjen
Marinir Purn.) dan Drs. Rahimin Katjong, M.Ed yang dilantik pada tanggal 26 Juli 2006.
Sejak saat itu, pertentangan selama lebih dari 6 tahun sejak Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999 dikumandangkan dan pertentangan sengit selama 3 tahun sejak Inpres
Nomor 1 Tahun 2003 dikeluarkan berakhir dan Provinsi Irian Jaya Barat mulai
membangun dirinya secara sah. Dan sejak tanggal 6 Februari 2007 Provinsi Irian Jaya
Barat berubah nama menjadi Provinsi Papua Barat.

Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah
Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua
Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi
khusus.

Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan
kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh
Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi
Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram
dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama
dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa
Hindia Belanda.
Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat
perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah mempunyai KPUD
sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004.
Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan, hasil
hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat
sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di
kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta
beragam potensi lainnya. Selain itu wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya
Barat, seperti Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berlokasi di kabupaten Teluk
Wondama. Taman Nasional ini membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara
Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat mencapai 68.200 ha, luas
laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan terumbu karang dan 12.400 ha lautan.
Disamping itu baru-baru ini, ditemukan sebuah gua yang diklaim sebagai gua terdalam
di dunia oleh tim ekspedisi speologi Perancis di kawasan Pegunungan Lina, Kampung Irameba,
Distrik Anggi, Kabupaten Manokwari. Gua ini diperkirakan mencapai kedalaman 2000 meter.
Kawasan pegunungan di Papua Barat masih menyimpan misteri kekayaan alam yang perlu
diungkap.
  Luas wilayah ,jumlah penduduk & kepala daerah
Semboyan : CINTAKU NEGERIKU
Negara  Indonesia
Hari jadi 4 Oktober 1999
Dasar hukum UU RI Tahun 1999 Nomor 45 dan PP Tahun
2007 Nomor 24
Ibu kota Manokwari
Koordinat 4º 30' LS - 1º 30' LU
128º 50' - 135º 20' BT
Pemerintahan
 Gubernur & Abraham Octavianus Atururi
wagub
Drs. Rahimin Katjong, M.Ed
Masa jabatan 17 januari 2012 – 17 januari 2017
(periode ke-2)
Area
 Total 115.363.50 km2 (44,542.10 mil²)
Populasi
  Total 1.008.443 Jiwa
  Kepadatan 6.6/km2 (17/sq mi)
Zona waktu WIT
Kabupaten 12
Kota 1
Situs web www.papuabaratprov.go.id

Batas wilayah

Utara Samudera Pasifik


Selata Laut Banda
n
Barat Provinsi Maluku Utara, Kepulauan Maluku
Timur Provinsi Papua

Gunung

 Pegunungan Arfak (2.940 m) di Kabupaten Manokwari


 Pegunungan Fak- Fak di Kabupaten Fak-Fak
 Gunung Fudi (1.280 m) di Kabupaten Fak-Fak
 Pegunungan Kumafa di Kabupaten Fak-Fak
 Gunung Kwoko (3.000 m) di Kabupaten Sorong
 Pegunungan Tamarau, di Kabupaten Sorong
 Gunung Togwomeri (2.680 m) di Kabupaten Manokwari
 Gunung Wasada (1.070 m) di Kabupaten Manokwari
 Gunung Wiwi (1.130 m) di Kabupaten Manokwari

Danau

 Danau Ayamaru di Kabupaten Maybrat


 Danau Anggi Giji di Kabupaten Manokwari
 Danau Anggi Gita di Kabupaten Manokwari
 Danau Yamur di Kabupaten Manokwari

Bab 2
Isi
1.    System Peralatan Hidup

Banyak senjata yang digunakan oleh masyarakat papua barat dalam bertahan
hidup, seperti halnya pisau belati yang merupakan senjata tradisional. Selain itu mereka
juga sering menggunakan Tombak serta panah untuk berburu.

Selain itu pula untuk bisa bertahan hidup dari alam, mereka pun mendirikan
rumah. Rumah adat provinsi Papua Barat yang asli berasal dari suku Arfak, bernama
Mod Aki Aksa (Lgkojei) yang berarti Rumah Kaki Seribu. Rumah adat yang asli atapnya
terbuat dari daun jerami atau daun sagu dan kayu sebagai tiangnya. Tiang-tiang yang
dibuat ada yang pendek dan ada yang tinggi, tiang tersebut berguna untuk melindungi
diri dari musuh dan ancaman orang yang berniat jahat atau ilmu hitam. 

Ada juga pakaian adat di wilayah Papua Barat bernama pakaian adat Serui.
Tidak jauh berbeda dengan pakaian adat yang ada di Papua, bentuk pakaiannya
hampir sama baik pria dan wanita. Model penutup badan bagian bawah serta bajunya
sama. Mereka memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan bentuk yang
sama. Hiasan didada dan kepala juga mereka kenakan  berupa kalung, gelang, hiasan
burung cendrawasih pada bagian kepala daln lain sebagainya. Dan makanan khas
mereka adalah sagu atau sago dan capcay ala papua barat.

2.    System Mata Pencaharian

Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian,
pertambangan, hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di
kabupaten Raja Ampat sedangkan satu-satunya industri tradisional tenun ikat yang
disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup pala harum dapat
diperoleh di kabupaten Fak-Fak

3.    System Kekerabatan

Umumnya masyarakat hidup dalam system kekerabatan dengan menurut garis


keturunan ayah ( Partrilinea ).Budaya setempat berasal dari Melanesia. Masyarakat
berpendudukan asli papua cenderung menggunakan bahasa daerah yang sangat
dipengaruhi oleh alam laut, hutan dan pegunungan.

4.    Bahasa

Di provinsi Papua Barat sendiri tercatat ada 67 suku yang


mendiaminya. Bahasa-bahasa yang digunakan ada 67 bahasa, yakni :
bahasa Matbat,Biga, Seget, Duriankere, Ma’ya, Maden, Biak, Kawe, Wauyai,
Legenyem, Waigeo, Moi,As, Moraid, Abun, Karon Dori, Mpur, Meyah, Hatam, Manikion,
Wandamen, Arandai, Moskona, Kaburi, Kais, Mai Brat, Tehit, Kalabra, Konda,
Yahadian, Suabo, Puragi, Kokoda, Kemberano, Tanahmerah, Erokwanas, Bedoanas,
Arguni, Sekar, Onin, Iha, Baham, Karas, Uruangnirin, Mor, Irarutu, Kuri, Mairasi, Buruai,
Kamberau, Kowiai,Semimi, Mer, Kamoro, Ekari, Tunggare, Iresim, Yaur, Yeretuar,
Tandia, Roon, Dusner, Meoswar, Ansus, Woi, Pom, dan Mapia.

5.    Kesenian

         Rumah adat


Rumah adat provinsi Papua Barat yang asli berasal daru suku Arfak, bernama
Mod Aki Aksa (Lgkojei) yang berarti Rumah Kaki Seribu. Rumah adat yang asli atapnya
terbuat dari daun jerami atau daun sagu dan kayu sebagai tiangnya. Tiang-tiang yang
dibuat ada yang pendek dan ada yang tinggi, tiang tersebut berguna untuk melindungi
diri dari musuh dan ancaman orang yang berniat jahat atau ilmu hitam. 

         Pakaian adat


Pakaian adat di wilayah Papua Barat bernama pakaian adat Serui. Tidak jauh
berbeda dengan pakaian adat yang ada di Papua, bentuk pakaiannya hampir sama
baik pria dan wanita. Model penutup badan bagian bawah serta bajunya sama. Mereka
memakai baju dan penutup badan bagian bawah dengan bentuk yang sama. Hiasan
didada dan kepala juga mereka kenakan  berupa kalung, gelang, hiasan burung
cendrawasih pada bagian kepala daln lain sebagainya.  Merupakan ciptaan baru yang
tergambar pada bentuk pakaiannya. Perlengkapan yang dikenakan pria pada saat
pernikahan biasanya pengantin pria memegang perisai seperti panah atau tombah agar
berkesan adat Papua.

         Senjata Tradisional


Pisau Belati.Senjata Tradisional Papua barat yang terbuat dari tulang kaki
burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut.

         Tari-tarian

Tarian suanggi adalah tarian yang berasal dari papua barat. Tarian ini
mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi
(jejadian)

         Alat Musik

Guoto merupakan alat music dari daerah papua barat yang cara memainkannya
adalah dengan memetik dawai/senarnya

         Makanan Tradisional

a)    Sagu atau Sago (Metroxylon spp) adalah sejenis tumbuhan dari keluarga palmae yang
tersebar di Papua Barat terutama daerah Wasior, Windesi, dan Salawati. Habitat
tumbuhan sagu berupa payau atau rawa serta daerah pinggir sungai dengan kadar
garam rendah. Tumbuhan sagu dewasa biasanya memiliki 18 pucuk daun dengan
panjang 5-7 meter.
b)    Capcay yaitu Tidak seperti cap cay kebanyakan, cap cay dari daerah Manokawari,
Papua Barat, ini sedikit berbeda. Bahan utamanya bukanlah wortel, buncis, sawi, irisan
daging ayam, bakso, jamur, atau udang dan cumi, melainkan kombinasi dari bunga
papaya, sayur pakir atau sayur paku, serta daun melinjo, yang dalam bahasa Papua
Barat disebut dengan daun gemeno.

         Lagu Khas


a)            Apuse
b)            Yamko Rambe Ramko

6.    System Religi

Kristen ( 50.7 % ), Islam ( 41.3 % ), Katolik ( 7.7% ), Hindu ( 0.1 % ), Buddha


( 0.1 % ) dan Konghucu ( 0.1 % )

Bab 3
Penutup

  Kesimpulan
Masyarakat tradisional telah berhasil mewariskan bumi ini dalam keadaan baik
dan tidak tercemar kepada kita diwaktu sekarang untuk memanfaatkannya dan
menikmati kehidupan nantinya. Berbagai sumber daya alam yang dinikmati sekarang
merupakan bukti nyata keberhasilan masyarakat tradisional pada masa lampau untuk
menjaga, melestarikan, dan mewariskannya bagi kita diwaktu sekarang.

  Saran
Budaya merupakan suatu warisan dari leluhur kita yaitu masyarakat jaman
dahulu yang telah menjaga dan merawatnya untuk dimasa yang akan datang. Menurut
pendapat saya, bahwa kita yang hidup dizaman sekarang yang lebih rasional dapat
menggunakan kemudahan-kemudahan teknologi-teknologi yang ada merupakan hasil
kebudayaan modern yang harus disosialisasikan kepada masyarakat lainnya untuk
melestarikan lingkungan demi kepentingan kita dimasa sekarang maupun bagi
generasi-generasi penerus kita dimasa depan. Agar kita dapat berhasil mewariskan
bumi kita ini sebagai tempat yang layak dihuni oleh generasi penerus kita, maka kita
harus saling mendukung dan bahu-membahu untuk melestarikan lingkungan kita.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat_(wilayah)
http://infopapuabarat.blogspot.com/2010/02/sejarah-papupa-barat.html

http://papuabarat.com/contents/sejarah.php
http://semenpapuabarat.com/main.php?module=home
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/92/papua-barat
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gubernur_di_Indonesia
https://a62944.wordpress.com/2012/10/14/kebudayaan-papua/
http://www.papuansbehindbars.org/?page_id=652&lang=id
http://www.dephut.go.id/uploads/files/b59716b2701669076c3efa2a38daf87e.pdf
http://agifebrian.blogspot.com/2013/01/makalah-seni-dan-kebudayaan-papua-barat.html

Anda mungkin juga menyukai