Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHAYA MEROKO

BAGAI KESEHATAN PADA DEWASA

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Promosi Kesehatan


Dibimbing oleh : Nurul Anjarwati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. An.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Anis Marselina ( AOA0180873 )
2. Inggit Kurnia Sarwendah ( AOA0180865 )
3. Deri Yanto ( AOA0180875 )
4. Jhon Frentin ( AOA0160806 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan
anugerahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah promkes dengan judul
promkes tentang bahaya meroko pada kalangan dewasa berbentuk makalah dapat di
selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis merasa bahwa dalam penyusunan laporan ini masih menemui beberapa
kesulitan dan hambatan, di samping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap agar makalah yang telah di susun ini dapat memberikan inspirasi
bagi pembaca dan penulis yang lain. penulis juga berharap agar makalah ini menjadi acuan
yang baik dan berkualitas.

Malang, 3 oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................. ……… iii

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1.
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan  ......................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI 


2.1 Pengertian Promkes ………………………………………………………….. 3
2.2 Konsep Dewasa ..................................................................................... ……… 4

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian rokok ...................................................................................... 5
3.2 Jenis jenis rokok ..................................................................................... ……… 5
3.3 Bahan-bahan yang Terkandung Dalam Rokok .................................................. 6
3.4 Penyakit yang Ditimbulkan Dari Merokok ....................................................... 8
3.5 Cara Berhenti Merokok……………………………………………………….. 8

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………….……………………………………........ 10
4.2 Saran………………………………..……………….………………….......... 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan). Kesehatan
merupakan hal yang harus di tingkatkan baik dalam hal pengetahuan, sikap dan tindakan.
Dalam hal ini salah satu tindakan yang paling sering di temui adalah merokok. Merokok
merupakan masalah besar yang masih dicari pemecahannya hingga saat ini. Kebiasaan
merokok di masyarakat merupakan pemandangan yang tidak asing lagi, baik itu di
kantor, di jalan, di pasar, di sekolah dan di tempat umum lainnya, bahkan di kalangan
rumah tangga.
Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah sering di publikasikan
kepada masyarakat melalui berbagai media massa, akan tetapi produksi dan kebiasaan
merokok masih saja terus meningkat. Melihat realitas di lapangan, kebiasaan merokok
sudah sangat meluas hampir di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia terutama di
kalangan remaja. Secara psikologis, remaja berada pada tahapan dimana mereka mulai
mencari identitas, sehingga remaja sering terjebak dalam arus coba-coba. Selain itu,
remaja cenderung meniru dan mengikuti perilaku orang dewasa, salah satunya merokok.
Selain hanya ingin coba-coba merokok, rasa keingintahuan remaja yang sangat besar
juga dapat mendorong mereka ke hal yang lebih buruk lagi seperti penyalahgunaan
narkoba (Gultom, 2017).
Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja dan dewasa sangat
mengkhawatirkan, karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok.Merokok
merupakan masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya faktor yang mendorong di
kalangan siswa untuk merokok. Salah satu yang memengaruhi kebiasaan tersebut adalah
pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri. Pengetahuan dan sikap ini
dapat diubah dengan penyuluhan dan bimbingan kesehatan (Fitriani, 2011 dalam Santi,
2013).
Masalah merokok di kalangan remaja dan orang dewasa merupakan masalah
yang harus segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada
perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan Negara kita.
Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai jumlah perokok terbesar di dunia setelah
China dan India. Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami

1
peningkatan. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2011 prevalensi
perokok usia 10 tahun keatas di Indonesia sebesar 46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada
perempuan, dengan jumlah perokok mencapai 62,8 juta dimana 40% di antaranya berasal
dari kalangan sosial ekonomi rendah (Nessa, 2016).

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rokok?
2. Apa saja jenis- jenis rokok?
3. Apa saja bahan-bahan yang terkandung dalam rokok?
4. Apa saja penyakit yang ditimbulkan dari merokok?
5. Bagaimana cara berhenti merokok?

1.3 Tujuan 
Melihat semakin banyaknya jumlah perokok setiap tahunnya, yang nantinyadampak
negatifnya akan kita rasakan juga baik cepat ataupun lambat. Sehinggadengan dibuatnya
makalah ini masyarakat diharapkan dapat:
a. mengetahui kandungan zat zat berbahaya dalam rokok
b. mengetahui jenis-jenis rokok
c. mengetahui penyakit yang ditimbulkan dari rokok
d. mengetahui cara berhenti merokok

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertiaan Promkes

Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang bertujuan untuk
memungkinkan individu untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan
meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri
(self empowerment). Promosi kesehatan meurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (2004) adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dann didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.

Promosi kesehatan merupakan upaya mempengaruhi masyarakat agar


menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman
atau paling tidak beresiko rendah (Kholid A, 2012). Metode Promosi kesehatan dapat
digolongkan berdasarkan teknik komunikasi, sasaran yang dicapai dan indera penerima
dari sasaran promosi. Promosi kesehatan berfokus pada kegiatan yang akan dilakukan
dan tujuan akhir yang dicapai. Tujuan akhir promosi kesehatan adalah meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Selain itu promosi kesehatan tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan, tetapi juga untuk meningkatkan
atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun nonfisik) dalam rangka memelihara
dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Kholid A, 2012).

Promosi kesehatan mempunyai tujuan akhir yang tertulis pada visi promosi
kesehatan, yaitu kemampuan masyarakat untuk memeliihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri, sehingga jelas bahwa sasaran utama promosi kesehatan adalah
masyarakat. Dalam pelaksanaan program promosi kesehatan, telah terbukti bahawa
promosi kesehatan di masyarakat, sekolah dan tempat kerja cenderung efektif, oleh
karena itu program promosi kesehatann dikembangkan dalam tiga daerah utama yakni
sekolah, tempat kerja dan kelompok masyarakat (Maryam S, 2014).

Secara garis besar, metode promosi kesehatan dibagi menjadi dua, yakni
(Maryam S, 2014): 1. Metode didaktif, adalah metode yang didasarkan atau dilakukan
secara satu arah atau one way method. Tingkat keberhasilan metode dedaktif sulit
dievaluasi karena peserta didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif. Ceramah,
film dan siaran radio adalah contoh dari metode ini. 2. Metode sokratif, adalah metode
yang dilakukan secara dua arah atau two way method. Dengan metode ini,
memungkinkan antara pendidik dan peserta didik bersifat aktif dan kreatif seperti
diskusi, debat panel, bermain peran, sosiodrama, curah pendapat, demonstrasi, studi
kasus dan loka karya.

3
2.2 Konsep Dewasa

Menurut Elizabeth B. Hurlock membagi rentang usia dewasa awal menjadi tiga tahapan,
yakni:

1. Masa Dewasa Awal (muda, dini). Masa ini dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-
kira umur 40 tahun dimana perubahan fisik dan psikologis telah mencapai
kematangannya. Batasan usia 18 tahun diambil karena di usia ini seseorang
dianggap telah dewasa menurut hukum yang berlaku di Amerika sejak tahun 1970.
2. Masa Dewasa Madya, dimulai pada usia 40 tahun hingga usia 60 tahun. Rentang
usia ini ditandai dengan terjadinya penurunan kemampuan fisik dan psikologis
yang nampak jelas pada semua orang.
3. Masa dewasa Lanjut, Masa ini dimulai saat seseoang menginjak usia 60 tahun
sampai meninggal dunia, di mana kemampuan fisik maupun psikologis dirasakan
semakin cepat menurun pada setiap orang.

Sementara itu Erikson sebagaimana dikutip oleh F.J. Monks menyebutkan ciri-ciri setiap
tahapan usia dewasa sebagai berikut:

 Usia dewasa awal


di tandai oleh penemuan intimitas ataupun isolasi diri
Artinya, ia dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat menemukan keakraban
dengan pasangannya, atau sebaliknya, menjadi pribadi yang selalu mengisolasi
dirinya. Hal tersebut tergantung dari sikap dan pola asuh orangtua serta lingkungan
keluarga yang membentuknya.
 Masa dewasa pertengahan
ditandai dengan perkembangannya seseorang ke arah generativitas atau stagnasi12.
Artinya dalam fase ini seseorang dapat menjadi produktif dan kreatif, yakni
memiliki kesempatan untuk mendidik generasi selanjutnya dan mengembangkan
kultur budaya yang telah ada, atau sebaliknya bersikap kaku dan egois terhadap
perubahan dan sesuatu yang baru.
 Masa tua atau lanjut usia
merupakan masa akhir kehidupan seseorang, yang ditandai dengan
perkembangannya seseorang ke arah integritas ego ataupun putus asa.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Rokok


Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok (Jaya, 2016). Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen, 200 di antaranya berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar
adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini
bersifat kersinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon
monok-sida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen (Jaya, 2016).

3.2 Jenis-jenis Rokok


Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas adaatau
tidaknya filter bahan pembungkus rokok, dan bahan baku atau isi rokok.
A. Rokok berdasarkan ada atau tidaknya filter
 Rokok filter
Rokok yang memiliki penyaring . fungsinya untuk menyaring nikotin.Salah
satu zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Filter itub terbuat dari busa
serabut sintetis.
 Rokok tidak belfilter
Rokok yang satu ini pada kedua ujungnya tidak terdapat busa serabut sintetis.
Dengan demikian, semua zat berbahaya leluasa masuk ketubuh penikmatnya

5
B. Rokok berdasarkan bahan pembungkus
 Klobot
Rokok yang bahan pembungkusnya daun jagung yang dikeringkan.Daun
jagung itu diisi dengan irisan tembakau yang sudah kering serta bahan-bahan
lain yang dapat menambah cita rasa rokok’
 Kawung
Rokok yang bahan pembungkusnya daun aren yang sudah dikeringkanterlebih
dahulu. Daun aren itu kemudian diisi dengan irisan tembakauyang sudah
kering serta bahan-bahan lain seperti cengkeh atau pun kemeyan.
 Sigaret
Dimaksud orang sebagai rokok pada umumnya, yakni rokok yangdibungkus
dengan kertas
 .Ceretu
Rokok yang bahan pembungkusnya daun tembakau. Daun tembakauitu
kemudian diisi pula dengan irisan tembakau.
C. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi
 Rokok putih
Rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau. 
 Rokok kretek
Rokok yang bahan baku atau isinya daun tembakau dan cengkeh.Rokok kretek
ini pada umumnya tidak menggunakan filter 
 Rokok klembak
Rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh,dan
kemenyan .
 
3.3 Bahan-bahan yang Terkandung Dalam Rokok 
 Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok,
tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan initerdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida,nitrogen oksida,
hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol,
kumarin, 4-etilkatekol,ortokresol dan perylene adalah sebaian dari beribu –  ribu zat di
dalam rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat yang paling
berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok Zat - zat ituadalah:

6
1) Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi
sistemsyaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga
menambahresiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan
dan ditelitiorang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan
darah,menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan
dan ketergantungan pada pemakainya.
Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orangdewasa setiap hari sudah bisa
membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya
penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotindapat diserap oleh jaringan lunak
rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darahdan perlekatan gusi pada permukaan
gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil
metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan padacairan gusi.
2) Karbon Monoksida (CO)
Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel –sel
darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat
besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.Selain itu,karbon monoksida
memudah kan penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh nadi, yang
dapatmenyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu juga dapat
menimbulkangangguan sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita
perokok lebih beresiko ( daripada wanita non perokok ) mendapat efek samping
berbahaya bilameminum pil kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah sebabnya mengapa
para dokterkandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita
yangmerokok.
3) Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat danmengiritasi
paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis,
emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit
maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok).Racun kimia dalam
TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudiandikeluarkan di urine.
TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker
kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah danmengurangi
kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruhtubuh, sehingga
sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.

7
3.4 Penyakit yang Ditimbulkan Dari Merokok 
Beberapa dampak bahaya merokok bagi tubuh:
1. Paru-paru
Merokok menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK penyakit
progresif yang membuat seseorang sulit untuk bernapas. Banyak perokoktidak tahu
bahwa mereka telah terkena penyakit ini hingga sudah terlambat. Tidak adaobat
untuk penyakit ini dan tidak ada cara untuk membalikkan kerusakan.
2. Jantung
 Karbon monoksida dari rokok mencuri oksigen darah dan mengarah
pada pengembangan kolesterol mengendap di dinding arteri. Efek ini meningkatkan
risiko serangan jantung dan stroke.
3. Reproduksi dan Fertilitas
Pengaruh dari merokok terhadap reproduksi dan kesuburan cukup fatal.Merokok
dapat meningkatkan risiko impotensi, kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma
dan menyebabkan kanker testis.
4. Mulut dan Gigi
 Merokok dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Hal ini juga dapat
menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan indera perasa. Penyebab paling serius
darimerokok pada area ini adalah peningkatan risiko mengembangkan kanker pada
lidah,tenggorokan, dan bibir.
5. Kulit
Merokok mengurangi jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan
dan kulit tampak abu-abu.

3.5 Cara Berhenti Merokok 
a) Hal pertama yang harus dilakukan perokok untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya adalah dengan menanamkan kemauan yang kuat untuk dapatkeluar dari
kebiasaan tersebut. 
b) Hendaklah seorang perokok menyadari bahaya rokok bagi kesehatan tubuhnya.
c) Pilihlah teman-teman baik yang tidak suka merokok, dan jauhilah teman-teman yang
memiliki budaya merokok.
d) Berusahalah untuk mengurangi rokok yang dikonsumsi, sedikit demi sedikit secara
rutin setiap harinya.

8
e) Alihkanlah perhatian ketika timbul keinginan merokok pada diri Anda,misalnya
mengalihkan keinginan merokok tersebut dengan memakan permen,makan cemilan
sehat atau makan buah.
f) Tidak ada salahnya meminta bantuan keluarga untuk membantu Anda menghentikan
kebiasaan buruk tersebut, misalnya dengan cara mengingatkan Anda akan bahaya
rokok, lebih intensif mengajak ngobrol untuk mengalihkan perhatian Anda akan
rokok ataupun melakukan tindakan tegas ketika Anda melanggar proses rehabilitasi
merokok Anda.
g) Jauhilah kebiasaan melamun, kebiasaan menyendiri atau diam tanpamelakukan
aktifitas apapun, karena hal tersbut dapat memicu keinginan merokok.
h) Sibukkanlah diri dengan kegiatan yang positif seperti olahraga, membaca,mengakses
internet dan sebagainya.
i) Buanglah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan rokok seperti asbak,wadah
rokok bahkan korek api, karena cara ini cukup positif untuk membantuAnda
melupakan rokok.

9
BAB IV
PENUTUP
 
4.1 Kesimpulan
 Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok
itulebih banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya.
Apabilahal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan
yangserius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan
bahayamerokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan
diIndonesia.

4.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan
akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan
merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh
mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gilankun. Makalah Bahaya Rokok. 


https://29gilankun.blogspot.com/2016/05/makalah- bahaya-rokok.html. Diakses
pada 01 Maret 2020.
Nadia Lula. Pengaruh Negatif Merokok Terhadap Kesehatan.
http://repository.ut.ac.id/7088/1/UTFMIPA2016-04-lula.pdf . Diakses pada 01 Maret
2020.
Sw Syelawati Makalah Bahaya
Rokok
.https://www.academia.edu/29681666/MAKALAH_BAHAYA_ROKOK . Diakses
pada 01 Maret 2020.
Wicaksono Arief Makalah
Rokok  https://www.academia.edu/15274749/Makalah_Rokok . Diakses pada
01 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai