Anda di halaman 1dari 13

PENGOLAHAN LIMBAH

“PEMBANGKIT LISTRIK DARI KOTORAN HEWAN


DENGAN TIPE DIGESTER BALON”

OLEH
HASANUDDIN Dg. TAWANG (09220180074)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


TEKNIK KIMIA

2020
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ........................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3

A. Pengertian digester anaerobik ....................................................... 3

B. Tahapan pembentukan dgestifikasi ............................................... 4

C. Jenis Digestifikasi ......................................................................... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 8

A. Desain biogas ................................................................................. 8

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan .................................................................................... 10

B. Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan penggunaan energi semakin meningkat seiring dengan


pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi oleh masyarakat akibat
penggunaan berbagai macam peralatan untuk menunjukkan kenyamanan dalam
kehidupan.Sumber energi yang selama ini digunakan sebagian besar dari bahan bakar
fosil seperti batubara,minyak bumi,gas alam,dan lain lain.Bahan bakar fosil merupakan
sumber energi yang proses terbentuknya memerlukan waktu jutaan tahun dan dapat
dikatakan merupakan energi tak terbarukan,juga penggunaan energi fosil mengakibatkan
meningkatnya gas rumah kaca.Sebagian besar ilmuan meyakini bahwa peningkatan
konsentrasi rumah kaca merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan
global.Oleh karena itu, untuk mengganti penggunaan energi tak terbarukan diperlukan
sumber energi alternatif yang mampu mengurangi laju pemakaian energi fosil

Sementara itu,naiknya harga bahan baku fosil menyebabkan manusia mencari


alternatif energi lain yang efisien dan ekonomis.Sumber energi listrik yang ramah
lingkungan juga menjadi salah satu isu penting yang harus diperhatikan.

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi
dari bahan-bahan organik seperti kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat popular digunakan untuk
mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil
menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan.
Metana dalam biogas,bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit.

Berdasarkan asumsi dari Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya
Mineral Kementerian ESDM (2010) bahwa penggunaan sumber energi fosil yang tidak
bijak selain akan menghabiskan cadangan sumber energi juga akan memberikan
dampak lingkungan melalui emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnyaEmisi gas CO2
berdasarkan Skenario Dasar atau Busines as Usual (BAU) akan meningkat menjadi
sekitar 1000 juta ton pada tahun 2020 dan akan terus meningkat menjadi 2129 juta ton
pada tahun 2030. Berdasarkan scenario mitigasi emisi gas CO2 yang dapat ditekan
menjadi 706 juta ton di tahun 2020 dan 1219 di tahun 2030. Menurut sumbernya emisi
gas CO2 berasal dari pembakaran batubara (50,1%), gas bumi (26%) dan minyak bumi
(23,9%). Sektor industri merupakan penyumbang emisi CO2 terbesar diikuti oleh sektor
rumah tangga, transportasi, komersil, Pertanian, Konstruksi dan Pertambangan (PKP).

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan digester anaerobik ?


b. Sebutkan tahapan-tahapan pembentukan digestifikasi ?
c. Sebutkan jenis digestifikasi ?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui pengertian dari digester anaerobik.
b. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pembentukan digestifikasi.
c. Untuk mengetahui jenis digestifikasi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Digestifikasi Anaerobik
Digestifikasi anaerobik adalah proses pembusukan bahan organik oleh bakteri anaerobik
pada kondisi tanpa udara, yang menghasilkan biogas dan pupuk cair.Ada 2 jenis digestifikasi
anaerobik yaitu alamiah dan buatan yang terlihat pada gambar dibawah

Gambar Proses Digester Anaerobik

Biogas adalah gas campuran yang mudah terbakar dengan komposisi yang terlihat
pada tabel dan digunakan untuk memasak ,lampu biogas,dan bahan bakar bensin.

Tabel 2.1.komposisi biogas

Komponen %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0.3
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen Sulfida(H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0.1-0.5

3
2.2 T ah ap Pe mb e n t u k a n Digestifikasi

Limbah peternakan seperti feses,urin,beserta sisa pakan ternak sapi merupakan salah
satu sumber bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.Namun,disisi
perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan
seperti menumpuknya limbah peternakan termasuk didalamnya limbah peternakan
sapi.Limbaj ini menjadi polutan karena dekomposisi kotoran ternak berupa BOD dan COD
(Bioligical/chemical oxygen Demand),bakteri patogen sehingga menyebabkan polusi air
(terkontaminasinya air bawah tanah,air permukaan),polusi udara dengan debu dan bau yang
ditimbulkannya.

Biogas merupakan renewable energi yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif
untuk menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak tanah dan gas alam
(Houdkova et.al.,2008).biogas juga sebagai salah satu jenis bioenergi yang didefinisikan
sebagai gas yang dilepaskan jika bahan bahan organik seperti kotoran ternak,kotoran manusia
,jerami,sekam,dan daun-daun hasil sortiran sayur difermentasi atau mengalami proses
metanisasi.(Hambali E,.2008)

Gas metan ini sudah lama digunakan oleh warga mesir ,china,dan roma kuno untuk
dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas.sedangkan proses fermentasi lebih lanjut
untuk menghasilkan gas metan pertama kali ditemukan oleh alessandro volta (1776).Hasil
identifikasi gas yang terbakar ini dilakukan oleh william henry pada tahun 1806.dan becham
(1868) murid louis pasteur dan tappeiner (1882) adalah orang pertama kali memperlihatkan
asal mikrobiologis dari pembentukan gas metan.

Gas ini berasal dari dari berbagai macam limbah organik seperti sampah
biomassa,kotoran hewan,kotoran manusia dapat dimanfaatkan jadi menjadi energi melalui
proses anaerobik digestion (Pambudi,2008).biogas yang terbentuk dapat dijadikan bahan
bakar karena mengandung gas metan (CH4) dalam persentase yang cukup tinggi.Komponen
biogas dapat disajikan dibawah ini

Tabel 2.2.komposisi biogas

Jenis Gas Persentase


Metana (CH4) 55-70%
Karbon dioksida (CO2) 30-40%
Air (H2O) 0.3%
HidrogenSulfida (H2S) Sedikt sekali
Nitrogen (N2) 1-2/%
Oksigen (O2) 5-10%
Sumber : Bacharcharya,dkk,1985

4
Sebagai pembangkit tenaga listrik,energi yang dihasilkan oleh biogas setara dengan
60 – 100 watt lampu selama 6 jam penerangan.Kesetaraan biogas dibandingkan
dengan bahan bakar lain dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3.Nilai kesetaraan biogas dan energi yang dihasilkan

Aplikasi 1 m3 biogas setara dengan


1 m3 biogas Elpiji 0,46 Kg
Minyak tanah 0,62 Liter
Minyak solar 0,52 liter
Kayu bakar 3,50 Kg
Sumber :
Wahyuni,2008

Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan karena produksi biogas


peternakan ditunjang oleh kondisi yang kondusif dari perkembangan dunia pternakan sapi
di indonesia saat ini.disamping itu, kenaikan tarif listrik,kenaikan harga LPG,
premium,minyak tanah,minyak solar,minyak diesel,minyak bakar telah mendorong
pengembangan sumber energi alternatif yang murah,berkelanjutan dan ramah
lingkungan.(Nurhasanah,dkk.2006).

Peningkatan kebutuhan susu dan pencanangan swasembada daging tahun 2010 di


indonesia telah merubah pola pengembangan agribisnis peternakan dari skala kecil menjadi
skala menengah/besar.di beberapa daerah telah berkembang koperasi susu,peternakan sapi
pedaging melalui kemitraan dengan perkebunan kelapa sawit dan sebagainya.kondisi
ini mendukung ketersediaan bahan baku biogas secara kontinyu dalam jumlah yang cukup
untuk memproduksi biogas.

Pemanfaatan limbah peternakan khususnya kotoran sapi menjadi biogas mendukung


konsep zero waste sehingga sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
dapat dicapai.

Menurut santi (2006) ,beberapa keuntungan penggunaan kotoran ternak sebagai


penghasil biogas :

1. Mengruangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah,pencemaraan udara


(bau).
2. Memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar biogas yang
dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk keperluan rumah tangga.
3. Mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi bagi kegiatan
rumah tangga yang berarti dapat meningkatkan kesejahteraan peternak.
4. Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya biogas untuk
menjadi energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang belum memiliki akses listrik.
5. Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya kegiatan ini
sebagai usulan mekanisme pembangunan bersih ( clean development mechanism).

5
2.3 J e n i s - j en i s Di ge s t e r

Digester biogas adalah salah satu bagian penting dalam proses produksi
biogas. Fungsi digester itu sendiri sebagai tempat penguraian kotoran sapi yang akan
diendapkan. Adapun jenis digester yang dapat digunakan dalam proses produksi
biogas diantaranya adalah:

A. Digester Jenis Fixed Dome

Digester ini juga sering disebut reaktor Cina, dinamakan demikian karena
reaktor ini pertama kali dibuat di cina pada tahun 1930. Digester ini memiliki dua
bagian yaitu digester sebagai tempat penguraian kotoran dan bagian penampung gas.
Gambar berikut ini merupakan contoh gambar digester tipe fixed dome yang sering
digunakan masyarakat Cina dalam pembuatan biogas.

Gambar 2. Digester tipe Fixed Dome

B. Digester Jenis floating dome

Digester floating dome atau sering disebut juga digester tipe india. Digester
berjenis terapung ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1937 di india.
Digester ini memiliki bagian yang sama dengan digester tipe cina,perbedaannya
terletak pada bagian penampung gas yang menggunakan peralatan bergerak berupa
drum sebagai penampung gas metan.

Gambar 3. Digester Tipe Floating Dome

6
C. Digester Jenis Balon

Digester balon merupakan jenis digester yang banyak digunakan pada skala
rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam
penanganan dan perubahan tempat biogas.Digester ini terdiri satu bagian yang
berfungsi sebagai digester penguraian kotoran dan penampung gas sementara dalam
satu ruang tanpa sekat.

Gambar berikut ini merupakan digester jenis balon dimana digester ini
mempunyai dua jenis tangki yang berguna sebagai tempat penguraian kotoran dan
penampung gas metan. Tangki penguraian kotoran ini sendiri mempunyai
kapasitas 1200 L dan tangki penampung gas sebesar 100 L. Kedua tangki ini
berbahan plastik

Gambar 4. Digester dan tempat penampungan tipe balon

Adapun proses pembentukan gas metan diawali dengan penimbunan kotoran organik
dalam tempat penampungan tanpa oksigen. Substrate dari kotoran ini diubah menjadi
karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat dalam proses hidrolisis. Selanjutnya, dilakukan
proses pengasaman yang mengubah struktur karbohidrat menjadi gula, asam lemak, asam
amino dan basa. Baik proses hidrolisis dan pengasaman dilakukan dalam kondisi fakultatif,
menggunakan bakteri anaerobik berupa acetobacter.Proses ketiga merupakan metanogenesis
yaitu pengubahan asam asetat, hidrogen, asam formik dan bikarbinat menjadi gas CH4 dan
CO2. Proses terakhir ini melibatkan bakteri anaerobik methanobacter.

7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain pembangkit biogas bisa dilihat melalui gambar berikut ini.

Gambar 5. Proses Produksi Biogas

Biogas terbentuk dalam proses penguraian yang terjadi di ruang kedap udara dengan
suhu penguraian antara 30° C – 55° C. Proses produksi biogas dengan menggunakan digester
tipe balon yang berukuran 1200 liter sebagai tempat penguraian kotoran dan tangki
penampungan sebesar 100 liter sebagai tempat penampungan gas metan.

Gambar 6. Diagram Blok Sistem Kerja

8
Secara umum,sistem kerja dalam produksi biogas bisa dilihat dari pada gambar
diagram di atas. Bahan utama yang digunakan adalah kotoran sapi. Kotoran yang masih segar
ditampung dalam digester selama 1 bulan untuk proses penguraian kotoran oleh bakteri
anaerob. Gas metan yang telah tertampung dalam tangki penguraian kemudian dialirkan ke
filter gas untuk proses pemurnian gas. Gas metan yang telah melalui filter kemudian akan
ditampung di tangki penampungan lalu diuji coba dengan kompor gas mini. Pengujian
selanjutnya menggunakan genset,dimana gas metan difungsikan sebagai pengganti bahan
bakar LPG.Adapun pengujian terakhir,output dari generator yang berupa tegangan listrik
kemudian dialirkan ke dalam instalasi listrik yang telah dibuat.

Gambar 7. Desain dan Prototype Instalasi Listrik

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan :
a) Digestifikasi anaerobik adalah proses pembusukan bahan organik oleh bakteri
anaerobik pada kondisi tanpa udara, yang menghasilkan biogas dan pupuk cair
b) Tahapan pembentukan ini, dimana pada prosesnya itu mengalami pembusukan oleh
bakteri selama beberapa waktu yang kemudian menghasilkan gas metan (biogas)
c) Jenis jenis digester : digester jenis fixed dome,digester jenis floating dome, dan
digester jenis balon

4.2 Saran :
Pada proses mengubah limbah kotoran menjadi energi lsitrik ini bisa kembangkan
guna untuk mengurangi penggunaan pada batubara yang dimana abunya merusak
lingkungan selain bisa mengurangi polusi juga harga penggunaannya yang tidak terlalu
mahal

10
Daftar Pustaka
1. Firiyah Qoriatul, Irawan Dedi, Prihadi Eko Wahyudi Muhammad.”pembangkit listrik
tenaga biogas dengan digester tipe balon dipeternakan sei temiang batam”.jurnal
integrasi vol.10 no.2, october 2018: 64-67.Print
2. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Dengan Pemanfaatan kotoran sapi di
kawasan usaha peternakan sapi, Didit Waskito, Thesis Universitas Indonesia,2011.

Anda mungkin juga menyukai