Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

MAGANG GIZI MASYARAKAT


PEMBERIAN EDUKASI GIZI TENTANG
PEDOMAN GIZI SEIMBANG PADA
LANJUT USIA

Oleh
THALITA AULIA RAMADHAN
NIM 17051334024

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
PROGRAM STUDI S1 GIZI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Usulan Proposal oleh : Thalita Aulia Ramadhan


NIM : 17051334024
Judul : “PEMBERIAN EDUKASI GIZI
TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG PADA LANJUT USIA”

Ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat dan disetujui


untuk dilaksanakan.

Surabaya, 20 Februari 2021


Pembimbing

Choirul Anna Nur Afifah, S.Pd., M.Si.


NIP 197704162003122001

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT


atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
proposal magang gizi masyarakat dengan judul “PEMBERIAN
EDUKASI GIZI TENTANG PEDOMAN GIZI SEIMBANG PADA
LANJUT USIA”. Penulis hendak menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril
maupun materiil sehingga proposal magang ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Dra. Veni Indrawati, M.Kes., selaku Ketua Program Studi S1
Gizi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
2. Choirul Anna Nur Afifah, S.Pd., M.Si., selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan serta
bimbingan sehingga proposal ini dapat terwujud.
3. Bapak/Ibu dosen pengampu Program Studi S1 Gizi Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Unesa
yang telah membiming selama ini.
4. Keluarga dan teman-teman tercinta atas segala doa,
dukungan, dan kasih sayangnya.
5. Seluruh pihak yang bersangkutan dalam penyusunan
proposal magang ini yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
sehingga kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis
harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat untuk kita semua.

Surabaya, 20 Februari 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................5
A. Analisis Situasi.....................................................................5
B. Rumusan Masalah....................................................................7
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT...................................................8
A. Tujuan....................................................................................8
B. Manfaat......................................................................................8
BAB III. METODE PELAKSANAAN.................................................9
A. Sasaran...................................................................................9
B. Lokasi dan Waktu....................................................................9
C. Materi.........................................................................................9
D. Strategi.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................12

4
BAB I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati
akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Tahap ini
dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan. Lansia
merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan . Masa
tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari
lagi (tahap penurunan) (Kholifah, 2016).
Lanjut usia mengalami masalah kesehatan.
Masalah ini berawal dari kemunduran sel-sel tubuh,
sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta
faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat. Masalah
kesehatan yang sering dialami lanjut usia adalah
malnutrisi, gangguan keseimbangan, kebingungan
mendadak, dan lain-lain (Kholifah, 2016).
Tahap penurunan tersebut berpengaruh juga
terhadap kebiasaan makan. Terdapat perubahan pada
kebiasaan makan orang yang sudah memasuki usia
lanjut. Penulis melakukan analisis situasi dengan
observasi di wilayah tempat tinggal penulis dimana
wilayah ini merupakan wilayah perbatasan antara kota
Surabaya dan Sidoarjo. Observasi dilakukan bertujuan
untuk mendapatkan data dan informasi yang diharapkan
dapat dijadikan acuan dalam merumuskan kegiatan
edukasi gizi lanjut usia. Lanjut usia yang bersedia
menjadi responden sebagian tinggal di wilayah
Surabaya, sebagian lainnya tinggal di wilayah Sidoarjo.

5
Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap 7
(tujuh) orang lanjut usia beserta pendampingnya,
didapati kondisi kesehatan beberapa lanjut usia
mengidap penyakit degeneratif seperti hipertensi,
jantung, diabetes, dan kolesterol. Hal ini disebabkan
karena kemunduran sel-sel tubuh dan juga riwayat
makan lansia itu sendiri.
Terdapat juga permasalahan kebiasaan makan
seperti nafsu makan berkurang yang disebabkan karena
gangguan indera perasa. Beberapa lansia mengatakan
bahwa terkadang semua makanan terasa tidak enak.
Nafsu makan juga dapat berkurang akibat menurunnya
mobilitas usus, salah satu lansia juga mengatakan bahwa
sekarang sulit untuk buang air besar (BAB), sehingga
memilih mengonsumsi pangan tinggi serat.
Permasalahan lainnya yaitu beberapa lansia
kesulitan mengunyah yang disebabkan karena gigi yang
tanggal, sehingga lansia memilih makanan yang
dikonsumsi harus bertekstur empuk atau halus.
Sedangkan permasalahan yang dialami hampir semua
lanjut usia yang diobservasi yaitu lanjut usia kerap
memilih-milih makanan. Lanjut usia bisa makan cukup
banyak apabila mengonsumsi makanan yang disukai
ataupun yang sedang diinginkan saat itu, namun hanya
mengonsumsi sedikit atau bahkan tidak makan apabila
menu makanan tidak cocok.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka
dilakukannya pemberian edukasi gizi tentang pedoman
gizi seimbang serta kebutuhan gizi bagi lanjut usia
karena asupan makanan sangat mempengaruhi proses
menua karena seluruh aktivitas sel atau metabolisme
dalam tubuh memerlukan zat-zat gizi yang cukup. Selain
itu, kegiatan ini juga sebagai salah satu tugas magang

6
gizi masyarakat untuk menerapkan teori yang telah
dipelajari selama masa perkuliahan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengetahuan responden antara sebelum
dan sesudah edukasi gizi tentang pedoman gizi
seimbang terhadap lansia?
2. Bagaimana sikap responden antara sebelum dan
sesudah edukasi gizi tentang pedoman gizi seimbang
terhadap lansia?

7
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan pengetahuan responden
antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi gizi
tentang pedoman gizi seimbang terhadap lansia.
2. Mengetahui perbedaan sikap responden antara
sebelum dan sesudah dilakukan edukasi gizi tentang
pedoman gizi seimbang terhadap lansia.

B. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini diharapkan memberikan
pengetahuan dan wawasan dalam
menyelenggarakan sebuah kegiatan pendidikan gizi
khususnya untuk lanjut usia.
2. Bagi Masyarakat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat khususnya
responden lanjut usia maupun keluarga atau
pendampingnya mengenai gizi lanjut usia serta
membantu dalam memilih makanan yang tepat serta
meningkatkan kesejahteraan lanjut usia dalam
perilaku hidup sehat.

8
BAB III. METODE PELAKSANAAN

A. Sasaran
Sasaran pada kegiatan pendidikan gizi ini yaitu :
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau
usia 60 tahun ke atas dengan masalah kesehatan
4. Keluarga atau pendamping dimana lanjut usia
berada.
Total seluruh sasaran yaitu sebanyak 7 (tujuh) orang.

B. Lokasi dan Waktu


Kegiatan pendidikan gizi dilakukan pada hari Sabtu,
6 Maret 2021 di kediaman masing-masing secara online
dengan durasi 1x 30 – 45 menit.

C. Materi
Materi yang akan disampaikan pada kegiatan ini
yaitu sebagai berikut :
1. Kebutuhan gizi lanjut usia
Kebutuhan gizi lanjut usia berdasarkan
Permenkes No. 28 Tahun 2019 tentang Angka
Kecukupan Gizi.
2. Pedoman gizi seimbang
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat)
Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian
upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi
yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan
memantau berat badan secara teratur.
Berdasarkan PMK No. 41 tentang Pedoman Gizi
Seimbang, 4 (empat) pilar tersebut adalah :

9
a. Mengonsumsi aneka ragam pangan
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Memantau berat badan (BB) secara teratur
untuk mempertahankan berat badan normal.
3. Piring makanku
Piring sajian sebaiknya diisi dengan asupan
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
seimbang. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun
jenis makanan yang mengandung semua jenis zat
gizi yang dibutuhkan tubuh. Untuk itu konsumsi
pangan yang beragam. Dalam satu porsi sajian,
sayur-sayuran dan buah-buahan disarankan
porsinya adalah separuh bagian piring.
Sementara itu, separuh bagian piring lainnya
dapat diisi dengan karbohidrat dan protein.

D. Strategi
1. Metode
Metode yang digunakan untuk kegiatan ini
adalah metode ceramah dan bertanya, dimana
mahasiswa memberikan presentasi lisan dan
responden dihimbau menanggapi atau mencatat.
Kemudian bertanya untuk mengetahui pemahaman
responden terhadap materi yang telah disampaikan
(Mulyatiningsih, 2010).
Kegiatan dilakukan secara online menggunakan
aplikasi Google Meet dengan kurun waktu 30 – 45
menit.
2. Model
Model pembelajaran dalam kegiatan ini yaitu
model Contextual Teaching and Learning atau model
pembelajaran kontektual, dimana aktivitas
responden, responden melakukan dan mengalami,

10
tidak hanya menonton dan mencatat, dan
pengembangan kemampuan sosialisasi
(Fathurrohman, 2006).
3. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu
materi yang dikemas dalam Power Point dan video
materi piring makanku.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman. 2006. Model-model pembelajaran. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

Infodatin. 2016. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelayanan Gizi Lanjut Usia. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI.

Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI.

Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif,


Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Depok: P4TK Bisnis
dan Pariwisata.

12

Anda mungkin juga menyukai