Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KOTA BATAM
GOLONGAN III ANGKATAN VII

“OPTIMALISASI PROSEDUR PENCATATAN DAN PELAPORAN


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DI POLI ANAK UPT. PUSKESMAS SEI PANCUR”

Disusun Oleh :
dr. NUR YANI AGUSTINA BR MANULANG
NIP. 19920824 201903 2 001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI S IPIL
PEMERINTAH KOTA BATAM
TAHUN 2019

Dengan Judul :
“OPTIMALISASI PROSEDUR PENCATATAN DAN PELAPORAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DI POLI ANAK UPT PUSKESMAS SEI PANCUR”

Nama : dr. NUR YANI AGUSTINA BR MANULANG


NIP : 19920824 201903 2 001
Instansi : UPT Puskesmas Sei Pancur
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/III B

Disampaikan pada Seminar Laporan Aktualisasi


Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2019
Tempat : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

Batam, 20 September 2019


Menyetujui

Coach Mentor

dr. Wilda Hayati, MM dr. Muhammad HattaSyaifullah,S.Ked


NIP. 19650603 199602 2 001 NIP.19840808 201101 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI S IPIL
PEMERINTAH KOTA BATAM
TAHUN 2019

Dengan Judul :
“OPTIMALISASI PROSEDUR PENCATATAN DAN PELAPORAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
DI POLI ANAK UPT PUSKESMAS SEI PANCUR”

Nama : dr. NUR YANI AGUSTINA BR MANULANG


NIP : 19920824 201903 2 001
Instansi : UPT Puskesmas Sei Pancur
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/III B

Disampaikan pada Seminar Laporan Aktualisasi


Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2019
Tempat : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

Batam, 20 September 2019


Menngesahkan,

Coach Mentor

dr. Wilda Hayati, MM dr. Muhammad HattaSyaifullah,S.Ked


NIP. 19650603 199602 2 001 NIP.19840808 201101 1 001

ii
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan…………………………………………………………………….. i
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….. iii
Daftar Tabel………………………………………………………………………………….. iv
Kata Pengantar……………………………………………………………………………... v
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
B. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………… 3
C. Analisis Isu…………………………………………………………………………… 4
D. Rumusan Isu………………………………………………………………………… 8
E. Identifikasi Sumber Isu…………………………………………………………. 9
F. Analisis Dampak…………………………………………………………………... 14
G. Ruang Lingkup……………………………………………………………………... 14
H. Lembar Konfirmasi Isu…………………………………………………………. 15
I. Judul Aktualisasi…………………………………………………………………... 16
Bab II Pelaksanaan Aktualisasi
A. Rancangan Aktualisasi………………………………………………………….. 17
a. Unit Kerja……………………………………………………………………….. 17
b. Identifikasi Isu………………………………………………………………... 17
c. Isu yang Diangkat……………………………………………………………. 17
d. Gagasan Pemecahan Isu…………………………………………………... 17
e. Rancangan Kegiatan………………………………………………………... 19
B. Jadwal Kegiatan……………………………………………………………………. 24
C. Capaian Kegiatan Aktualisasi………………………………………………… 25
BAB III Penutup
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..... 30
B. Saran…………………………………………………………………………………… 30
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………. 32
Lampiran

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bobot Penilaian AKPL……………………………………………………….... 6


Tabel 1.2 Analisis Penilaian Isu dengan AKPL…………………………………….. 7
Tabel 1.3 Bobot Penilaian USG…………………………………………………………... 8
Tabel 1.4 Analisis Penilaian Isu dengan USG………………………………………. 8
Tabel 1.5 Intervensi MTBS-M…………………………………………………………….. 10
Tabel 1.6 Pengesahan Coach dan Mentor…………………………………………… 15
Tabel 2.1 Gagasan Pemecahan Isu……………………………………………………… 18
Tabel 2.2 Kegiatan Aktualisasi…………………………………………………………… 19
Tabel 2.3 Jadwal Aktualisasi………………………………………………………………. 24
Tabel 2.4 Capaian Kegiatan………………………………………………………………… 25

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga peserta bisa menyelesaikan
rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan judul
“Optimalisasi Pencatatan dan Pelaporan MTBS di Poli Anak UPT Puskesmas Sei
Pancur”.
Laporan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Balai
Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, dan dalam proses penyusunan kegiatan
aktualisasi ini, peserta mendapatkan banyak sekali bantuan, bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini peserta juga
bermaksud menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hasnah, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sebagai penyelenggara Pelatihan
Dasar Golongan III di Lingkungan Kota Batam

2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M.Epid selaku Kepala Bapelkes


Batam yang telah memberikan kesempatan dan motivasinya kepada kami
agar terus berkarya dan mengabdikan diri sepenuh hati untuk Negara
Indonesia Tercinta.

3. Bapak dr. Didi Kusmarjadi, Sp.OG selaku kepala Dinas Kesehatan Kota
Batam

4. Ibu dr. Wilda Hayati, MM selaku Coach yang membimbing dan


mengarahkan selama penyusunan laporan aktualisasi ini.

5. Bapak dr. Muhammad Hatta Syaifullah selaku Mentor atas masukan dan
sarannya dalam pemilihan judul dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.

6. Seluruh karyawan dan staff, Manager of Trainer (M.O.T) serta Fasilitator


di lingkungan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam maupun dari
instansi lainnya yang telah memfasilitasi dan mendidik kami dalam

v
menerapkan nilai – nilai dasar pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS).

7. Para Pelatih / Bimbingan Pengasuh (Bimsuh) dari Lantamal IV Kota


Tanjung Pinang yang telah mendidik kami disini untuk menjadi para
Pegawai Negeri Sipil yang lebih disiplin dan bisa menerapkan segala hal
tentang kewajiban dalam melakukan sikap bela negara.

8. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, do’a dan
motivasi dan semangat serta dukungannya kepada penulis.

9. Rekan sejawat di UPT Puskesmas Sei Pancur atas dukungan dan


kerjasamanya dalam menyelesaikan aktualisasi ini.

10. Para peserta pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota
Batam Golongan III Tahun 2019 khususnya Angkatan VII yang telah sama
– sama berjuang dalam menyelesaikan tugas laporan aktualisasi ini.

11. Serta pihak – pihak lain yang tidak dapat peserta sebutkan satu - persatu.

Peserta berharap laporan kegiatan aktualisasi yang telah disusun ini bisa
memberikan sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca dan demi
terwujudnya generasi ASN terbaik demi kemajuan bangsa dan negara ini. Akhir
kata dalam rangka perbaikan selanjutnya, peserta akan terbuka terhadap saran dan
masukan dari semua pihak karena peserta menyadari rancangan yang telah
disusun ini masih memiliki banyak kekurangan.

Batam, 20 September 2019

dr. Nur Yani Agustina Br Manulang

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki prakondisi yang ditandai dengan kekayaan alam yag
melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar, dan
demokrasi yang relatif stabil. Prakondisi tersebut belum mampu dikelola secara
efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih
tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan dalam mengelola
prakondisi tersebut untuk pembangunan nasional dan mencapai visi Negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945. Visi negara dapat
tercapai dengan sejumlah keputusan strategis, dimana perumusan kebijakan
hingga implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilakukan
oleh seorang ASN.
Dalam peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No. 5 Tahun 2014,
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang secara umum disebut Birokrat
bukan lagi sekedar merujuk pada jenis pekerjaan akan tetapi lebih merujuk
kepada profesi pelayanan publik yang professional.
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD
1945. Pelayanan kesehatan menurut Depkes RI tahun 2009 ialah setiap upaya
yang diselenggarakan secara mandiri dan atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah, dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang secara
perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
dimaksud dalam undang-undang kesehatan sebagaimana diatur dalam pasal 52
ayat 2 terbagi menjadi pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan
preventif, pelayanan kesehatan kuratif, dan rehabilitatif. Kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan semakin tinggi, hal itu disebabkan karena semakin
tingginya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan. Untuk menjawab
kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan, maka pemerintah mendirikan

1
puskesmas yang merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan
kesehatan dikembangkan melalui perencanaan pembangunan kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang
puskesmas, pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh puskesmas
kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem. Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat; mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam
lingkungan sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam pelayanannya, puskesmas memiliki
12 standard perlayanan minimal (SPM) meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatn bayi baru lahir, pelayanan
kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan
kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan
kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan diabetes mellitus, pelayanan
kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, pelayanan kesehatan orang dengan
TB dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.
Dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah
khususnya kota Batam membangun 20 buah puskesmas yang tersebar di 12
kecamatan yang ada di kota Batam dibawah supervisi Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Batam. Adapun salah satunya yaitu UPT.Puskesmas Sei Pancur
yang terletak di Kelurahan Tanjung Piayu Kecamatan Sei Beduk.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang lulus dalam ujian CPNS yang
lalu, berdasarkan SK Walikota Batam Nomor: KTPS 17/BKPSDM/HK/II/2019
peserta kemudian ditempatkan di Puskesmas Sei Pancur Kelurahan Tanjung
Piayu Kecamatan Sei Beduk untuk menjalani orientasi sebagai dokter ahli
pertama. Selama 4 bulan orientasi di Puskesmas Sei Pancur, peserta melihat
adanya kelebihan dan kekurangan selama berada puskesmas tersebut.
Salah satu kelebihannya adalah bahwa hampir semua pegawai puskesmas
sudah disiplin waktu baik waktu datang maupun waktu pulang. Ada beberapa
kekurangan di Puskesmas Sei Pancur diantaranya belum optimalnya pelayanan
ramah anak dan busui di Puskesmas Sei Pancur terutama di ruang tunggu anak
yang masih gabung dengan ruang tunggu pasien dewasa, belum optimalnya
2
pengisian buku laporan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis
Masyarakat) di poli anak Puskesmas Sei Pancur. Pengisian MTBS itu sendiri
sangat berguna dalam pemantauan dan penalaksanaan bayi dan balita sakit
sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian pada anak. Selain itu,
belum optimalnya pemeriksaan darah dari bidan praktek mandiri ke Puskesmas
Sei Pancur dikarenakan belum adanya prosedur yang jelas mengenai proses
pengantaran sampel darah dari bidan ke puskesmas menjadi salah satu masalah
yang sering timbul di puskesmas. Disamping itu, prosedur pembacaan protokol
yang dibacakan secara manual dirasa peserta kurang efektif dan efisien dan masih
belum optimalnya pelaksanaan poli ramah lansia terutama dalam proses
pengambilan obat ketika stok obat di poli lansia sedang habis.
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, peserta merasa bahwa
perlunya prosedur pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak merupakan
permasalahan yang memerlukan perhatian khusus mengingat salah satu tujuan
prioritas utama Kementerian Kesehatan dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan milenium (MDGs) adalah dengan menekan angka kematian bayi
baru lahir, bayi dan balita.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
(PNS), yaitu: akuntailitas, nasionalisme, etika pubik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA).
b. Peserta mampu mengidentifikasi kegiatan yang dilaksanakan dengan
peran dan kedudukan ASN di NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik
dan Whole of Government)
c. Peserta mampu memberikan solusi terhadap isu yang ada di UPT
Puskesmas Sei Pancur

2. Manfaat
a. Peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai ANEKA sebagai seorang
pelayan masyarakat dan dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menghabituasi peserta agar peka melihat masalah dan membuat
perencanaan penyelesaian masalah dengan dilandasi sikap integritas.

3
c. Peserta dapat menjadi role model sehingga dapat menginspirasi rekan
kerja di tempat Penulis bertugas untuk ikut menerapkan nilai-nilai
ANEKA.
d. Dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan di UPT Puskesmas Sei
Pancur.
e. Dapat membantu menaikkan penilaian akreditasi Puskesmas.

C. ANALISIS ISU

a. Enviromental Scanning
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik organisasi
dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Berkaitan dengan laporan
aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari hasil observasi dan
pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS), tugas pokok dan fungsi
(Tupoksi) penulis sebagai dokter, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan yang
diinisiatif oleh peserta melalui persetujuan coach dan mentor, serta penugasan
dari atasan.
Selama 4 bulan bertugas di Puskesmas Sei Pancur, peserta mengamati
beberapa masalah yang sering terjadi dalam pelayanan sehari-hari yang perlu
dicarikan segera solusinya. Dikaitkan dengan Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG), dan Pelayanan Publik, penulis menemukan beberapa isu
sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan pelayanan ramah anak dan busui di Puskesmas Sei
Pancur. Puskesmas Sei Pancur merupakan puskesmas ramah anak dan busui
namun ada beberapa hal yang masih belum dilaksanan secara optimal salah
satunya adalah ruang tunggu anak yang masih gabung dengan ruang tunggu
pasien dewasa. Hal ini sangat menghawatirkan mengingat daya tahan tubuh
anak umumnya belum maksimal sehingga masih mudah untuk tertular dari
lingkungan sekitarnya. Selain itu, pojok menyusui di Puskesmas Sei Pancur
yang sudah ada namun belum dimanfaatkan secara baik juga menjadi salah

4
satu masalah yang membuat penulis mengangkat isu tersebut (Manajemen
ASN)
2. Belum optimalnya prosedur pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak
Puskesmas Sei Pancur. Pengisian buku laporan MTBS-M di poli anak
merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh setiap dokter yang ada
di Puskesmas. Hal ini bertujuan untuk menekan angka kematian dan
kesakitan bayi dan balita. Namun di Puskesmas Sei Pancur sendiri pengisian
buku laporan MTBS-M belum optimal. Masih kurangnya pemahaman
petugas kesehatan terutama dokter menjadi salah satu penyebab belum
optimalnya pengisian buku laporan MTBS-M tersebut. (Manajemen ASN)
3. Belum optmimalnya pelayanan pemeriksaan HIV dan Hepatitis B pada ibu
hamil dari BPM (Bidan Praktek Mandiri) ke Puskesmas Sei Pancur.
Puskesman Sei Pancur bekerja sama dengan para bidan praktek mandiri
dalam pengendalian penyakit menular seperti HIV dan Hepatitis B pada ibu
hamil. Namun belum adanya prosedur yang lengkap dalam pelaksanaan
pemeriksaan ibu hamil tersebut menyebabkan masih dijumpai beberapa
kesalah dalam pelaksanaan pemeriksaan tersebut. (Whole of Goverment)
4. Upaya peningkatan pembacaan protokol pendaftaran dari manual menjadi
rekaman suara di Puskesmas Sei Pancur. Untuk membantu masyarakat
memahami tata cara pelayanan di Puskemas maka sebelum memulai
pelayanan di lakukan pembacaan protokol namun pembacaan protokol secara
manual tersebut dinilai kurang efisien waktu dan memperlama dalam proses
pelayanan. Adanya rekaman prosedur protokol pendaftaran diharapkan dapat
meninggkatkan produktivitas dari petugas pendaftaran dalam melakukan
pelayanan di Puskesmas Sei Pancur. (Palayanan Publik)
5. Belum optimalnya pelayanan ramah lansia di Puskesmas Sei Pancur.
Puskesmas Sei Pancur merupakan puskesmas ramah lansia dimana setiap
lansia yang datang berobat ke puskesmas pelayanannya langsung di poli.
Dari mulai pendaftaran sampai pengambilan obat semua dilakukan di poli
lansia. Dalam proses pengambilan obat sering terjadi kesalahpahaman
terutama ketika stok obat yang ada di poli lansia tersebut habis dan pasien
lansia terpaksa harus mengantri kembali ke apotik. Oleh karena itu
diperlukan adanya standard operasional dalam penanganan hal-hal tersebut.
(Manajemen ASN)
5
b. Alat Bantu Analisis
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, akan dilakukan penetuan
prioritas isu yang akan dicarikan solusi oleh penulis. Proses penentuan prioritas
isu dilakukan dengan menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Layak). AKPL digunakan untuk memilih 3 dari 5 isu yang telah
ditemukan. Kemudian dari 3 isu tersebut dipilih 1 prioritas isu dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Rentang
penilaian pada kedua metode ini adalah 1-5.
Melalui tahapan tersebut maka di temukan 5 buah isu yang telah diidentifikasi
yaitu :
1. Upaya peningkatan pelayanan ramah anak dan busui di Puskesmas Sei
Pancur (Manajemen ASN)
2. Belum optimalnya prosedur pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak
Puskesmas Sei Pancur (Manajemen ASN)
3. Belum optmimalnya pelayanan pemeriksaan HIV dan Hepatitis B pada ibu
hamil dari BPM (Bidan Praktek Mandiri) ke Puskesmas Sei Pancur (Whole
of Goverment)
4. Upaya peningkatan pembacaan protokol pendaftaran dari manual menjadi
rekaman suara di Puskesmas Sei Pancur (Palayanan Publik)
5. Belum optimalnya pelayanan ramah lansia di Puskesmas Sei Pancur
(Manajemen ASN)

Metode penentuan prioritas isu pertama yang dipakai adalah AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan
sedang hangat di bicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu yang memiliki
dimensi masalah yang kompleks,sehingga perlu segera dicarikan solusinya.
Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis dan relevan untuk di munculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

6
Tabel 1.1 Bobot Penilaian AKPL
Bobot Keterangan
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
5 Sangat Kuat Pengaruhnya

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode AKPL tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.2 Analisis Penilaian Isu dengan AKPL


No Identifikasi Isu Kriteria AKPK Total Nilai
A K P L
1 Upaya peningkatan pelayanan 3 3 3 3 12 IV
ramah anak dan busui di
Puskesmas Sei Pancur
2 Belum optimalnya prosedur 5 5 5 5 20 I
pencatatan dan pelaporan
MTBS di poli anak UPT.
Puskesmas Sei Pancur
3 Belum optmimalnya 5 3 5 5 18 II
pelayanan pemeriksaan HIV
dan Hepatitis B pada ibu
hamil dari BPM (Bidan
Praktek Mandiri) ke
Puskesmas Sei Pancur
4 Upaya peningkatan pembacaan 3 5 3 3 11 V
protokol pendaftaran dari
manual menjadi rekaman suara
7
di Puskesmas Sei Pancur
5 Belum optimalnya pelayanan 3 4 3 3 13 III
ramah lansia di Puskesmas
Sei Pancur
Keterangan : Skala likert 1 – 5 (5=Sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=
sangat kecil) A: Aktual, K: Kekhalayakan, P: Problematik, L: Layak (AKPL).

Setelah didapatkan peringkat tiga besar berdasarkan metode AKPL, isu yang
ada dianalisis lagi dengan metode USG untuk memilih isu yang akan di carikan
solusinya. Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa
dan ditindak lanjuti. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut harus dibahas,
dianalisa dan ditindak lanjuti. Sedangkan, Growth adalah seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 1.3 Bobot Penilaian USG


Bobot Keterangan
1 Sangat Penting
2 Penting
3 Cukup Penting
4 Kurang Penting
5 Tidak Penting

Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel 1.4 di bawah ini:

Tabel 1.4 Analisis Penilaian Isu dengan USG


No Isu U S G Total Peringkat

8
1 Belum optimalnya prosedur 5 5 5 15 1
pencatatan dan pelaporan MTBS
di poli anak UPT. Puskesmas Sei
Pancur
2 Belum optmimalnya pelayanan 4 5 5 14 2
pemeriksaan HIV dan Hepatitis B
pada ibu hamil dari BPM (Bidan
Praktek Mandiri) ke Puskesmas Sei
Pancur
3 Belum optimalnya pelayanan ramah 3 4 3 10 3
lansia di Puskesmas Sei Pancur

D. RUMUSAN ISU

Berdasarkan hasil analisis prioritas masalah yang telah dilakukan


sebelumnya, maka didapat core isu yang akan dianalisis lebih lanjut dan di
rancang kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikannya yaitu “ Belum Optimalnya
Prosedur Pencatatan dan Pelaporan MTBS di Poli Anak Puskesmas Sei
Pancur” Isu ini terkait dengan materi Manajemen ASN.

E. IDENTIFIKASI SUMBER ISU

Di Indonesia sekitar 36% dari kematian balita disebabkan oleh masalah


bayi baru lahir (neonatal) diantaranya asfiksia, BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah), kelahiran premature, infeksi bayi baru lahir, diikuti oleh diare 17,2%,
pneumonia 13,2%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari), 78,5% kematian terjadi pada
minggu pertama kehidupan. Gizi kurang pada masa kehamilan dan kanak-kanak
merupakan penyumbang jumlah kesakitan lebih dari sepertiga kematian secara
global.
Penanganan kondisi tersebut seharusnya dilakukan oleh tenaga medis yaitu
dokter, namun di Indonesia masih banyak desa yang tidak punya akses ke
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter. Perawatan esensial bayi baru

9
lahir termasuk promosi Inisiasi Meyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI
eksklusif terbukti dapat mencegah penyakit-penyakit utama penyebab kematian
balita seperti pneumonia, diare atau malaria dan dapat memastikan status gizi
serta daya tahan tubuh bayi yang optimal.
Berdasarkan laporan ilmiah Lancet 2005 Millenium Project 2005,
penanganan pneumonia dengan antibiotik serta penanganan diare dengan oralit
dan zink mempunyai dampak besar menurunkan angka kematian balita
(AKABA). Meskipun demikian proporsi balita yang menerima penangan
antibiotika untuk kasus pneumonia di Indonesia tidak diketahui. Pemberian zink
dan oralit sudah dilakuakn di hampir seluruh daerah di Indonesia seiring
dimasukkannya zink dalam Daftar Obat Esensial Nasional 2010 untuk
pengobatan diare namun penanganan diare dengan oralit saja tahun 2007 hanya
sekitar 2007 hanya sekitar 35% dari balita diare.
Upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan anak balita
merupakan prioritas utama Kementerian Kesehatan dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Salah satu
strateginya adalah pemberdayaan masyarakat dalam perawatan bayi baru lahir,
deteksi dini penyakit balita serta meningkatkan dukungan agar rujukan dapat
berjalan sendini mungkin.
Dengan melaksanakan MTBS-M (Manajemen Terpadu Balita Sakit
Berbasis Masyarakat), pendekatan pelayanan kesehatan untuk kelangsungan
hidup anak diharapkan untuk mendukung peningkatan cakupan intervensi-
intervensi promotif dan kuratif sebagai berikut:
1. Promosi perilaku sehat dan pencarian pertolongan kesehatan
2. Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif
3. Menjaga kehangatan untuk semua bayi baru lahir
4. Perawatan metode kanguru untuk berat bayi lahir rendah (BBLR)
5. Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
6. CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
7. Pemakaian kelambu
8. Pemberian ASI hingga 2 tahun atau lebih disertai Makanan Pendamping
(MP) Asi
9. Pemberian salep antibiotika untuk infeksi pada bayi baru lahir
10
10. Pemberian oralit dan zinc untuk balita yang menderita diare
11. Pemberian antibiotika yang tepat untuk pneumonia (kotrimoksazol sebagai
pilihan pertama)
12. Pemberian terapi kombinasi berbasis artemisin untuk malaria

Intervensi-intervensi tersebut diatas dikemas dalam paket-paket pelayanan


sesuai prinsip continuum of care mulai dari bayi lahir hingga sebelum genap
berusia lima tahun.

Tabel 1.5 Intervensi MTBS-M

Paket MTBS-M bayi muda umur 0 – 2 bulan


1. Perawatan esensial bayi baru lahir (essensial newborn care)
2. Pengenalan tanda bahaya bayi baru lahir serta persiapan rujukan
3. Penatalaksanaa Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Penatalaksaan infeksi pada bayi baru lahir
Paket MTBS-M balita umur 2 bulan – 5 tahun
1. Pengenalan tanda bahaya balita serta persiapan rujukan
2. Penatalaksaan diare
3. Penatalaksanaan pneumonia
4. Penatalaksanaan demam

Dalam pelayanan MTBS-M diperlukan standar kompetensi pelaksana


MTBS-M, yaitu:
a. Mampu memahami konsep waktu, sehingga di beberapa daerah diperlukan
pelatihan khusus mengenai penentuan umur anak, bayi muda (0-2 bulan)
dalam “minggu” dan balita (2 bulan – 5 tahun) dalam “bulan”.
b. Mampu mengidentifikasi:
1. Empat tanda bahaya umum pada balita sakit, yaitu tidak bias
minum/menyusu, memuntahkan semua, kejang, bergerak hanya jika
disentuh; dan melakukan rujukan bila didapati salah satu dari tanda
bahaya tersebut.
2. Tanda atau gejala penyakit pneumonia, diare dan demam pada balita
dengan melakukan penilaian, yaitu:
a) Menghitung napas dan melihat tarikan dinding dada ke dalam
b) Mengidentifasi diare 14 hari (2 minggu) atau lebih

11
c) Mengidentifikasi minum dengan lahap atau tidak bias minum dan
cubitan kulit perut kembali lambat
d) Mengidentifikasi demam dengan meraba atau menggunakan
termometer serta menggunakan RDT pada daerah endemis malaria
3. Mampu menentukan klasifikasi penyakit pada balita sakit, yaitu:
a) Klasifikasi Batuk Bukan Pneumonia dan Pneumonia
b) Klasifikasi Diare Tanpa Dehidrasi dan Diare Dengan Dehidrasi
4. Mampu menentukan tindakan yang tepat sesuai dengan klasifikasi
yaitu:
a) Menasihati ibu cara menyiapkan pelega tenggorokan dan pereda
batuk yang aman untuk balita dengan klasifikai Batuk Bukan
Pneumonia
b) Memberi kotrimoksazol sebelum merujuk balita dengan klasifikasi
pneumonia di daerah sulit akses
c) Memberi oralit dan tablet zinc pada balita dengan klasifikasi diare
tanpa dehidrasi sedangkan pada bayi muda haya diberikan oralit
d) Memberi kotrimoksazol sebelum merujuk balita dengan diare
berdarah di daerah sulit akses
e) Memberi nasihat perawatan bayi muda di rumah, antara lain: cara
menghangatkan tubuh bayi, merawat tali pusat, menyusui bayi
dengan baik dan meningkatkan produksi ASI
f) Melaksanakan Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada bayi
dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa tanda
bahaya
g) Memotivasi ibu untuk kunjungan ulang sesuai klasifikasi dan
merujuk segera apabila kondisi anak memburuk saat kunjungan
ulang
5. Mampu merujuk segera:
a) Bayi muda yang memiliki salah satu dari tanda atau gejala: tidak
mau menyusu atau memuntahkan semuanya, ada riwayat kejang,
bergerak hanya jika disentuh, bernapas cepat 60 kali atau lebih per
menit, suhu > 37,50C atau < 35,50C, merintih, ada tarikan dinding
pustule di kulit, pusar kemerahan atau bernanah, diklasifikasikan
diare dengan dehidrasi, bayi kuning atau berubah menjadi
12
kebiruan, terdapat luka di mulut atau celah bibir/langit-langit atau
kondisi bayi muda bertambah parah ketika kunjungan ulang
b) Balita yang memiliki salah satu dari tanda bahaya umum,
diklasifikasikan pneumonia atau diare dengan dehidrasi, diare 14
hari atau lebih, diare berdarah, RDT memberikan hasil positif,
demam ≥38,50C atau kondisi balita bertambah parah ketika
kunjungan ulang
c) Semua balita yang menunjukkan gejala-gejala sakit di luar materi
pelatihan MTBS-M
6. Mampu melakukan tindakan yang diperlukan sebelum merujuk bayi
muda, yaitu:
a) Menasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan
b) Jika bayi masih bias menelan, meminta ibu untuk tetap menyusui
bayinya atau memberi ASI perah untuk mencegah agar gula darah
tidak turun
c) Menulis surat rujukan
7. Mampu mengisi formulir tatalaksana balita sakit dan bayi muda
8. Mampu melakukan pencatatan penggunaan dan permintaan logistik

Berdasarkan hasil pengamatan peserta selama bekerja sebagai dokter CPNS


di Puskesmas Sei Pancur selama kurang lebih 4 bulan ditemukan bahwa
pencatatan buku laporan MTBS-M di poli anak Puskesmas Sei Pancur belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Kurangnya pemahaman petugas kesehatan khususnya para dokter bahwa
pengisian buku laporan MTBS di poli anak Puskesmas Sei Pancur
merupakan kegiatan yang wajib dilakukan sehingga angka kematian dan
kesakitan bayi dan balita dapat di minimalisir
2. Tidak adanya media lisan ataupun tertulis untuk pada dokter seperti leaflet
atau poster tentang tata cara penulisan buku laporan MTBS

Dihubungkan dengan konsep kedudukan dan peran ASN dalam NKRI,


optimalisasi pengisisian buku laporan MTBS-M di poli anak Pusekesmas Sei
Pancur ini berkaitan erat dengan Manajemen ASN. Kegiatan ini memenuhi 2
unsur penting dalam manajemen ASN, yaitu:
13
1. Kewajiban ASN, yaitu:
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
 Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab
2. Kode etik dan kode perilaku ASN, yaitu:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan

F. ANALISIS DAMPAK

Isu ini dianggap penting oleh peserta dengan mempertimbangkan dampak


yang akan terjadi jika isu “belum optimalnya prosedur pencatatan dan
pelaporan MTBS di poli anak Puskemas Sei Pancur” tidak segera dicarikan
solusinya antara lain:
Dampak yang dapat terjadi apabila isu ini tidak diselesaikan adalah:
a. Bagi Pasien
1. Resiko terjadinya penyalahgunaan antibiotik pada pasien anak
2. Resiko kehilangan data medis MTBS pasien anak
b. Bagi Tenaga Kesehatan
1. Kesulitan memantau proses perjalanan penyakit
2. Kesulitan memantau keberhasilan terapi
c. Bagi Puskesmas
1. Mempengaruhi mutu pelayanan Puskesmas
2. Mempengaruhi penilaian akreditasi Puskesmas
3. Tidak tercapainya nilai transparansi dalam pelaporan

14
G. RUANG LINGKUP

Rancangan aktualisasi ini memaparkan tentang pelaksanaan tugas profesi di


lingkungan Puskesmas Sei Pancur yang berasal dari SKP dan tugas dari
pimpinan, yang disetujui oleh coach dan mentor, selama latsar 51 hari kerja atau
511 jam pelatihan (JP) terhitung dari tanggal 21 Juli s/d 21 September 2019
dengan rincian 21 hari pembelajaran klasikal, dan 30 hari kerja (minimal) untuk
pembelajaran non klasikal atau aktualisasi di tempat kerja (off campus) yang
terdiri dari 3 tahapan :
1. Tanggal 21 Juli s/d 10 Agustus 2019 on campus di Balai Pelatihan
Kesehatan (BAPELKES) Batam
2. Tanggal 12 Agustus s/d 16 September 2019 off campus untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi di unit kerja masing masing dalam hal
ini dilakukan oleh penulis di Puskesmas Sei Pancur
3. Tanggal 17 September s/d 21 September 2019 evaluasi aktualisasi di Balai
Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Batam.

Dalam keterkaitan dengan isu yang diangkat oleh peserta mengenai belum
optimalnya pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak UPT Puskesmas Sei
Pancur , peserta akan membuat beberapa kegiatan diantaranya:
1. Melaporkan dan berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas mengenai
rancangan aktualisasi dan habituasi, dimana kegiatan ini merupakan suatu
penugasan dari pimpinan. Mengingat penulis merupakan seorang dokter
umum yang mendapat tugas pimpinan sebagai anggota tim UKP di
puskesmas tempat penulis bekerja, sudah menjadi kewajiban untuk selalu
berkoordinasi dan melakukan konsultasi terhadap perencanaan maupun
permasalahan yang terjadi dalam pelayanan di UPT.Puskesmas Sei Pancur.
2. Menyusun draft sosialisasi. Sumber kegiatan ini berasal dari penugasan
pimpinan dan tugas kreatif peserta. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu dan kelancaran dokter dalam melakukan pelayanan
pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien.
3. Melakukan sosialisasi. Sumber kegiatan ini dari tugas kreatif dan
penugasan pimpinan. Hal ini erat kaitannya dengan komitmen pimpinan
dan pegawai puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap

15
pasien yang mengharuskan dilakukan oleh pegawai puskesmas terutama
dokter umum yang ada di puskesmas.
4. Melakukan penerapan. Sumber kegiatan ini dari SKP
5. Semua petugas di poli anak diharapkan sudah mulai melakukan semua yang
telah disosialisasikan sebelumnya.
6. Melakukan monitoring dan evalusi. Sumber kegiatan ini dari tugas kreatif
dan penugasan pimpinan. Setiap pencatatan yang telah dibuat wajib
dilakukan monitoring terhadap keefektifan pelaksanaannya di poli anak

H. LEMBAR KONFIRMASI ISU

Tabel 1.6 Pengesahan Coach dan Mentor

I. JUDUL AKTUALISASI

PENGESAHAN COACH DAN MENTOR

Coach Mentor

dr. Wilda Hayati, MM dr. Muhammad Hatta Syaifullah


NIP 19650603 199602 2 001 NIP 19840808 201101 1 001
Tanggal, 10 Agustus 2019 Tanggal, 10 Agustus 2019
Berdasarkan analisis, rumusan dan identifikasi isu peserta membuat judul
yaitu “Optimalisasi Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Poli Anak UPT. Puskesmas Sei Pancur

16
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


a. Unit Kerja
Puskesmas Sei Pancur, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei
Beduk, Kota Batam

b. Identifikasi Isu
Upaya penurunan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan anak balita
merupakan prioritas utama Kementerian Kesehatan dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan milenium (MDGs) yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Salah satu
strateginya dengan melaksanakan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Kurangnya pemahaman petugas kesehatan dan tidak adanya media promosi
kesehatan tertulis seperti poster tentang MTBS menyebabkan belum
optimalnya pengisian buku laporan MTBS di poli anak Puskesmas Sei
Pancur. Isu ini terkait Manajemen ASN.

c. Isu yang Diangkat


“Belum Optimalnya Prosedur Pencatatan dan Pelaporan MTBS di Poli
Anak Puskesmas Sei Pancur “

d. Gagasan Pemecahan Isu


Gagasan penyelesaiaan yang akan dikerjakan selama 30 hari off kampus.
Gagasan Pemecahan Isu, menggunakan tabel sebagai berikut:

17
Tabel 2.1 Gagasan Pemecahan Isu

No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan


Pelaporan rancangan aktualisasi kepada
1 pimpinan SKP

2 Penyusunan draft sosialisasi MTBS Tugas kreativitas

Pembuatan media tata cara pengisian buku


3 laporan MTBS di poli anak (poster) Tugas kreativitas

Sosialisasikan draft dan poster tata cara


4 SKP
pengisian buku laporan MTBS di poli anak
Puskesmas Sei Pancur

Pelaksanaan/implementasi pencatatan dan


5 pelaporan MTBS di poli anak Puskesmas Sei SKP
Pancur

6 Monitoring dan evaluasi kegiatan SKP

18
B. RANCANGAN KEGIATAN
Rancangan kegiatan dari isu yang diangkat terdapat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.2 Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Misi Penguatan Nilai
. Pelatihan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Pelaporan Mengatur jadwal Jadwal Dalam membuat janji dengan kepala Kegiatan ini sesuai  Kegiatan ini
terhadap pertemuan disepakati puskesmas harus mengedepankan dengan visi menguatkan tata
Pimpinan sikap sopan, ramah (Etika Publik). Puskesmas Sei nilai Puskesmas
  Dalam membuat janji saya harus tepat Pancur yaitu : Sei Pancur yaitu
waktu hadir sesuai yang sudah “Mewujudkan salam, sapa dan
disepakati (Komitemen Mutu, Anti masyarakat sopan santun.
Korupsi) dan saya harus bertanggung Kecamatan Sei
jawab (Akuntabilitas) Beduk yang mandiri
Menyampaikan maksud Pimpinan Peserta memaparkan rancangan berperilaku hidup
dan tujuan kegiatan memehami aktualisasi dengan bahasa Indonesia bersih dan sehat”
kepada pimpinan maksud dan yang jelas (Nasionalisme) tegas dan dan misi :
tujuan penuh tanggung jawab “Menggerakkan
(Akuntabilitas), menggunakan tutur pembangunan daerah
bahasa yang mudah dipahami,, sopan, berwawasan
santun (Etika Publik), kegiatan yang kesehatan”
dipilih adalah kegiatan yang
diupayakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Komitmen Mutu).
Berkonsultasi dengan pimpinan
merupakan suatu kegiatan
musyawarah (Nasionalisme

19
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Misi Penguatan Nilai
. Pelatihan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Meminta masukan dan Mendapat  Peserta menerima masukan dan
dukungan masukan dan dukungan dengan penuh tanggung
dukungan jawab (Akuntabilitas)
pimpinan
2 Persiapan bahan Mencari referensi Referensi Penulis mencari dan menilai data Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini
sosialisasi terkumpul secara teliti dan bertanggung jawab dengan visi menguatkan tata
(Akuntabilitas), jujur dan Puskesmas Sei nilai Puskesmas
berintegritas (Etika Publik), Pancur yaitu : Sei Pancur yaitu
bersungguh-sungguh agar didapatkan “Mewujudkan senyum, salam,
hasil yang efektif dan efisien masyarakat sapa dan sopan
(Komitmen Mutu) serta terhindar Kecamatan Sei santun, bekerja
dari intervensi kepentingan pribadi Beduk yang mandiri adalah ibadah.
(Anti Korupsi) berperilaku hidup
Membuat draft Draft tersedia Menyusun draft dengan benar dan bersih dan sehat”
teliti (Komitmen Mutu), serta penuh dan misi
rasa tanggung jawab (Akuntabilitas) “Menggerakkan
Mengkonsultasikan Draft disetujui Penulis menyampaikan hasil yang pembangunan daerah
draft kepada Pimpinan akurat, jujur dan terpercaya yang berwawasan
(Akuntabilitas) dengan sopan santun kesehatan”
(Etika Publik) dan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
(Nasionalisme) serta penuh tanggung
jawab dan berorientasi pada visi misi
puskesmas (Komitmen Mutu)
Membuat konsep Konsep dan Penulis membuat konsep sesuai
sosialisasi dan media media tersedia dengan prosedur yang baik dan benar

20
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Misi Penguatan Nilai
. Pelatihan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(timbal balik) (Akuntabilitas) agar menghasilkan
cetakan yang menarik dan bermutu
(Komitmen Mutu)
3 Sosialisasi Membuat jadwal Jadwal tersedia Dalam membuat jadwal, peserta Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini
sosialisasi melakukannya secara bertanggung dengan visi menguatkan tata
jawab dan berintegritas Puskesmas Sei nilai Puskesmas
(Akuntabilitas) dengan penuh Pancur yaitu : Sei Pancur yaitu
musyawarah (Nasionalisme), “Mewujudkan senyum, salam,
bersungguh-sungguh agar didapatkan masyarakat sapa dan sopan
hasil yang efektif dan efisien Kecamatan Sei santun, bekerja
(Komitmen Mutu) serta terhindar Beduk yang mandiri adalah ibadah.
dari intervensi kepentingan pribadi berperilaku hidup
(Anti Korupsi) bersih dan sehat dan
Melaksanakan Sosialisasi Dalam melaksanakan sosialisasi, misi Puskesmas Sei
sosialisasi terlaksana peserta melakukannya secara Pancur yaitu :
transparan (Akuntabiitas), “Memberikan
menyampaikan materi sosialisasi pelayanan kesehatan
dengan baik dan berkualitas yang adil, merata
(Komitmen Mutu) dan menggunakan dan berkualitas”
bahasa yang sopan, sederhana dan
mudah dimengerti (Etika Publik)
Mendokumentasikan Dokumentasi Penulisan isi undangan yang dibuat
tersedia menggunakan bahasa Indonesia
dengan memperhatiakan sikap
hormat,sopan.
(Nasionalisme,Etika Publik)

21
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Misi Penguatan Nilai
. Pelatihan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

4. Penerapan proses Menerima pasien Pasien MTBS Dalam menerima pasien, peserta Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini
pencatatan dan MTBS diterima melakukannya dengan sopan, santun dengan visi menguatkan tata
pelaporan MTBS dan ramah (Etika Publik) dan Puskesmas Sei nilai Puskesmas
menggunakan bahasa Indonesia yang Pancur yaitu : Sei Pancur yaitu
mudah dipahami (Nasionalisme) “Mewujudkan senyum, salam,
Melayani pasien MTBS Pasien MTBS Dalam melayani pasien, peserta masyarakat sapa dan sopan
dilayani melakukannya dengan penuh Kecamatan Sei santun, bekerja
tanggung jawab (Akuntabilitas), Beduk yang mandiri adalah ibadah.
sopan santun, ramah (Etika Publik), berperilaku hidup
dan secara efektif efisien (Komitmen bersih dan sehat dan
Mutu) misi Puskesmas Sei
Melaksanakan Pencatatan dan Dalam melakukan pencatatan dan Pancur yaitu :
pencatatan dan pelaporan pelaporan, peserta melakukannya “Memberikan
pelaporan MTBS MTBS dengan teliti, cermat dan penuh pelayanan kesehatan
terlaksana tanggung jawab (Akuntabilitas) yang adil, merata
dan berkualitas”
5 Monitoring dan Membuat jadwal dan Jadwal dan Pada saat saya membuat jadwal dan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini
Evaluasi check list check list check list saya akan selalu cermat, dengan visi menguatkan tata
tersedia disiplin dalam menyelesaikannya serta Puskesmas Sei nilai Puskesmas
penuh tanggung jawab (EtikaPublik, Pancur yaitu : Sei Pancur yaitu
Akuntabilitas) “Mewujudkan senyum, salam,

22
Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Mata
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Misi Penguatan Nilai
. Pelatihan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan monitoring Monitoring Melakukan kegiatan monitoring secara masyarakat sapa dan sopan
terlaksana transparan, faktual (Akuntabilitas) Kecamatan Sei santun, bekerja
dengan professionalme (Etiks Publik) Beduk yang mandiri adalah ibadah.
berperilaku hidup
bersih dan sehat”
Melakukan rekapitulasi Rekapitulasi Peserta menyampaikan hasil yang
dan misi
terhadap hasil hasil monitoring akurat, jujur dan terpercaya
“Memelihara dan
monitoring melakukan dan umpan balik (Akuntabilitas) dengan sopan santun
meningkatkan
refleksi serta terlaksana (Etika Publik) dan menggunakan
kesehatan individu,
memberikan umpan bahasa Indonesia yang mudah
keluarga dan
balik dipahami (Nasionalisme) serta penuh
lingkungan”
tanggung jawab dan berorientasi pada
visi misi puskesmas (Komitmen
Mutu)
Malaporkan hasil Pimpinan Dalam melaporkan hasil monitoring,
monitoring kepada menyetujui hasil peserta melakukannya dengan jujur,
pimpinan monitoring bertanggung jawab (Akuntabilitas)
dengan hasil yang sebenar-benarnya
(Anti Korupsi)

23
C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal aktualisasi terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.3 Jadwal Aktualisasi

24
D. CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 2.4 Tabel Capaian Kegiatan


TABEL CAPAIAN KEGIATAN

Kegiatan /
Pelapoaran kepada pimpinan mengenai pelaksanaan aktualisasi dengan tahapan sebagai
Tahapan
berikut :
Kegiatan 1
1
  Mengatur jadwal pertemuan
.
2
  Menyampaikan maksud dan tujuan kepada pimpinan
.
3
  Meminta masukan dan dukungan
.
Tanggal
12 Agustus 2019
Pelaksanaan
Deskripsi
Dalam membuat janji dengan kepala puskesmas harus mengedepankan sikap sopan,
Kegiatan dan
ramah (Etika Publik). Dalam membuat janji saya harus tepat waktu hadir sesuai yang
Teknik
sudah disepakati (Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan harus bertanggung jawab
Aktualisasi
(Akuntabilitas). Dalam memaparkan rencana kegiatan aktualsasi menggunakan bahasa
Penerapan Nilai
Indonesia yang jelas dan mudah dipahami (Nasionalisme).
Dasar ASN
Kendala Peserta tidak mendapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan 1 ini

Nilai-Nilai Dasar Berdasarkan Teknik Aktualisasi penerapan nilai Dasar ASN, kegiatan ini menerapkan
yang Relevan niali Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publk, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
Kontribusi
Terhadap Visi Kegiatan ini sesuai dengan visi Puskesmas Sei Pancur yaitu : “Mewujudkan
dan Misi masyarakat Kecamatan Sei Beduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat”
Organisasi dan misi : “Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan”

Penguatan Nilai- Kegiatan ini menguatkan tata nilai Puskesmas Sei Pancur yaitu senyum, salam, sapa
Nilai Organisasi dan sopan santun, bekerja adalah ibadah

Pimpinan mengetahui rancangan aktualisai, mendapatkan izin dari pimpinan dan


Output
mendapatkan masukan dan dukungan dari pimpinan
Manfaat / Hasil Manfaat dari kegiatan ini adalah:
Capaian
1 Menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen
. Mutu dan Anti Korupsi
2 Mendapatkan dan menyamakan rencana dan teknis kegiatan aktualisasi dan
. habituasi.
Analisa Dampak 1 Mentor dan pegawai puskesmas tidak mengetahui kegiatan aktualisasi peserta yang
. berakibat terhadap rendahnya antusias pegawai lainnya akan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini
2 Tidak diperolehnya masukan dari pimpinan guna membantu peserta dalam
. pelaksanaan aktualisasi ini

25
Kegiatan /
Persiapan bahan sosialisasi mengenai pelaksanaan aktualisasi dengan tahapan sebagai
Tahapan
berikut:
Kegiatan 2
1. Mencari referensi
  2. Membuat draft
  3 Mengkonsultasikan draft kepada pimpinan
  4 Membuat konsep sosialisasi dan media
Tanggal
14 Agustus s.d 21 Agustus 2019
Pelaksanaan
Deskripsi Dalam mengumpulkan referensi dan membuat draft, peserta melakukannya dengan
Kegiatan dan teliti, bertangggung jawab (Akuntabilitas), jujur dan berintegritas (Etika Publik),
Teknik terhindar dari intervensi kepentingan pribadi (Anti Korupsi) serta berorientasi pada
Aktualisasi visi dan misi puskesmas untuk mendapat hasil yang efektif (Komitmen Mutu). Dalam
Penerapan Nilai menyusun dan mengkonsultasikan kepada pimpinan, peserta menggunanakan bahasa
Dasar ASN Indonesia yang jelas dan mudah dipahami (Nasionalisme)
Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah kesulitan untuk menyesuaikan jadwal dengan
pimpinan untuk melakukan konsultasi mengenai draft sosialisasi dan konsep media

Nilai-Nilai Dasar Berdasarkan Teknik Aktualisasi penerapan nilai Dasar ASN, kegiatan ini menerapkan
yang Relevan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

Kontribusi Kegiatan ini sesuai dengan visi Puskesmas Sei Pancur yaitu “Mewujudkan masyarakat
Terhadap Visi Kecamatan Sei Beduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat” dan misi
dan Misi “Menggerakkan pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan"
Organisasi
Penguatan Nilai- Kegiatan ini menguatkan tata nilai Puskesmas Sei Pancur yaitu senyum, salam, sapa
Nilai Organisasi dan sopan santun, bekerja adalah ibadah

Output Konsep sosialisasi dan media tersedia dan telah disetujui pimpinan
Manfaat / Hasil
Manfaat dari kegiatan ini adalah:
Capaian
1. Mempermudah dalam pelaksaanaan kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan
2. Dengan adanya media dapat mempermudah pelaksanaan program MTBS

Analisa Dampak 1. Materi akan sulit diterima jika bahan sosialisasi dan media tidak menarik dan
simpel sehingga tidak dapat menarik perhatian peserta sosialisasi
2. Jika tidak adanya bahan sosialisasi dan media, staf puskesmas akan kesulitan
memahami kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan sehingga hasil yang
diharapkan tidak maksimal

26
Kegiatan /
Tahapan Sosialisasi mengenai kegiatan dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 3
  1. Membuat jadwal sosialisasi
  2. Melaksanakan sosialisasi
  3. Mendokumentasikan
Tanggal
22 Agustus s.d 24 Agustus 2019
Pelaksanaan
Deskripsi Dalam membuat jadwal sosialisasi, perserta berkoordinasi dengan pimpinan dan rekan-
Kegiatan dan rekan secara musyawarah (Nasionalisme) sehingga terhindar dari intervensi
Teknik kepentingan pribadi (Anti Korupsi). Dalam pelaksanaan sosialisasi, peserta
Aktualisasi melakukannya dengan sikap sopan (Etika Publik) dan penuh tanggung jawab
Penerapan Nilai (Akuntabilitas) serta menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan dapat dipahami
Dasar ASN (Nasionalisme) sehingga dapat memperoleh hasil yang efektif dan efisien (Komitmen
Mutu).
Kendala Kendala dalam kegiatan ini adalah kesulitan untuk menyesuaikan jadwal dengan
pimpinan dan rekan-rekan untuk melakukan sosialisasi
Nilai-Nilai Dasar Berdasarkan Teknik Aktualisasi penerapan nilai Dasar ASN, kegiatan ini menerapkan
yang Relevan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
Kontribusi
Kegiatan ini sesuai dengan visi Puskesmas Sei Pancur yaitu “Mewujudkan masyarakat
Terhadap Visi
Kecamatan Sei Beduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat” dan misi
dan Misi
“Memberikan pelayanan kesehatan yang adil, merata dan berkualitas"
Organisasi
Penguatan Nilai- Kegiatan ini menguatkan tata nilai Puskesmas Sei Pancur yaitu senyum, salam, sapa
Nilai Organisasi dan sopan santun, bekerja adalah ibadah
Output Sosialisasi terlaksana dengan baik dan didapatkan pemahaman para peserta terhadap
prosedur pencataan dan pelaporan MTBS
Manfaat / Hasil Manfaat dari kegiatan ini adalah:
Capaian 1. Rekan - rekan memahami materi sosialisasi yang diberikan dan dapat
mengimplementasikannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan

Analisa Dampak 1. Staf puskesmas lainnya tidak akan menghadiri sosialisasi apabila peserta tidak
menyampaikan undangan yang telah disetujui oleh pimpinan puskesmas
2. Materi sosialisasi tidak dapat terserap dengan baik oleh peserta sosialisasi apabila
tidak disampaikan dengan bahasa yang baik dan penuh kesopanan

Kegiatan / Penerapan proses pencatatan dan pelaporan MTBS dengan tahapan sebagai berikut:

27
Tahapan
Kegiatan 4
  1. Menerima pasien MTBS
 
2. Melayani pasien MTBS
  3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan MTBS
Tanggal
26 Agustus s.d 14 September 2019
Pelaksanaan
Deskripsi Dalam menerima dan melayani pasien MTBS, peserta melakukannya dengan sikap
Kegiatan dan ramah, sopan (Etika Publik) dan menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan
Teknik mudah dipahami (Nasionalisme) sehingga pelayanan berjalan efektif dan efisien
Aktualisasi (Komitmen Mutu). Dalam proses pencatatan dan pelaporan, peserta melakukannya
Penerapan Nilai secara jujur, teliti dan bertanggung jawab (Akuntabilitas).
Dasar ASN
Kendala Peserta tidak mendapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan 4 ini
Nilai-Nilai Dasar Berdasarkan Teknik Aktualisasi penerapan nilai Dasar ASN, Kegiatan ini menerapkan
yang Relevan nilai Akuntabilitas, Nasioalisme, Etika Publik dan Komitmen Mutu
Kontribusi
Kegiatan ini sesuai dengan visi Puskesmas Sei Pancur yaitu “Mewujudkan masyarakat
Terhadap Visi
Kecamatan Sei Beduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat” dan misi
dan Misi
“Memberikan pelayanan kesehatan yang adil, merata dan berkualitas"
Organisasi
Penguatan Nilai- Kegiatan ini menguatkan tata nilai Puskesmas Sei Pancur yaitu senyum, salam, sapa
Nilai Organisasi dan sopan santun, bekerja adalah ibadah
Output Proses pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak berjalan dengan baik

Manfaat / Hasil Manfaat dari kegiatan ini adalah:


Capaian
1. Memberikan pelayanan yang berkualitas
2. Prosedur pencatatan dan pelaporan MTBS berjalan sesuai yang diharapkan
Analisa Dampak 1. Meningkatnya angka kesakitan pada bayi dan balita
2. Tidak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di masyarakat
3. Tidak tercapainya visi dan misi Puskesmas Sei Pancur

Kegiatan /
Tahapan Monitoring dan evaluasi dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan 5

28
  1. Membuat jadwal dan check list
  2. Melakukan monitoring
  Melakukan rekapitulasi terhadap hasil monitoring, melakukan refleksi dan
3.
memberikan umpan balik
  4 Melaporkan hasil monitoring kepada pimpinan
Tanggal
26 Agustus s.d 14 September 2019 (monitoring dilakukan 2x seminggu)
Pelaksanaan
Deskripsi Dalam membuat jadwal dan check list, peserta mengerjakannya dengan cermat, teliti
Kegiatan dan dan bertanggung jawab (Etika Publk, Akuntabilitas). Melakukan monitoring secara
Teknik transparan, faktual dan profesional (Akuntabilitas). Melakukan rekapitulasi dengan
Aktualisasi dengan jujur dan melaporkan hasil kepada pimpinan dengan sebenar-benarnya tanpa
Penerapan Nilai ada intervensi pribadi (Anti Korupsi), menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan
Dasar ASN sopan (Nasionalisme) guna meningkatkan mutu pelayangan yang baik berorientasi
kepada visi dan misi puskesmas (Komitmen Mutu).
Kendala Kegiatan monitoring beberapa kali tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal dikarenakan
adanya kegiatan luar gedung dari tempat instansi berkaitan dengan pelayanan publik.
Nilai-Nilai Dasar Berdasarkan Teknik Aktualisasi penerapan nilai Dasar ASN, kegiatan ini menerapkan
yang Relevan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

Kontribusi Kegiatan ini sesuai dengan visi Puskesmas Sei Pancur yaitu “Mewujudkan masyarakat
Terhadap Visi Kecamatan Sei Beduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat” dan misi
dan Misi “Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan lingkungan"
Organisasi
Penguatan Nilai- Kegiatan ini menguatkan tata nilai Puskesmas Sei Pancur yaitu senyum, salam, sapa
Nilai Organisasi dan sopan santun, bekerja adalah ibadah
Output Monitoring terlaksana dengan baik dan dapat memberikan umpan balik mengenai hasil
kegiatan aktualisasi kepada instansi tempat bekerja
Manfaat / Hasil Manfaat dari kegiatan ini adalah:
Capaian
1. Meningkatkan disiplin rekan - rekan di instansi tempat bekerja
2. Meningkatkan mutu pelayanan di instansi tempat bekerja
3. Mendapatkan laporan kegiatan aktualisasi
Analisa Dampak 1. Pelayanan di Puskesmas menjadi tidak efektif dan efisien
2. Rendahnya mutu pelayanan di Puskesmas Sei Pancur
3. Tidak dapat meningkatkan kedisplinan staf Puskesmas

BAB III
PENUTUP

29
A. KESIMPULAN
Dari hasil environmental scanning dan analisis, isu yang diangkat untuk
dilakukan kegiatan aktualisasi adalah upaya optimalisasi prosedur pencatatan dan
pelaporan MTBS di poli anak Puskesmas Sei Pancur.
Isu tersebut terkait dengan manajemen ASN dan akan dilaksanakan 5
kegiatan (pelaporan kepada pimpinan, persiapan bahan sosialisasi, sosialisasi,
penerapan dan pencatatan MTBS serta melakukan monitoring dan evaluasi)
dengan tahapan kegiatan berjumlah 17 tahapan kegiatan yang bersumber dari
kreatifitas untuk menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi).
Kegiatan aktualisasi ini juga dilakukan untuk menerapkan peran dan
kedudukan ASN di NKRI meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
Whole of Government.
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di UPT.
Puskesmas Sei Pancur didapatkan:
1. Pimpinan mengetahui rancangan aktualisai, mendapatkan izin dari
pimpinan dan mendapatkan masukan dan dukungan dari pimpinan
2. Konsep sosialisasi dan media tersedia dan telah disetujui pimpinan
3. Sosialisasi terlaksana dengan baik dan didapatkan pemahaman para peserta
terhadap prosedur pencataan dan pelaporan MTBS
4. Proses pencatatan dan pelaporan MTBS di poli anak berjalan dengan baik
5. Monitoring terlaksana dengan baik dan dapat memberikan umpan balik
mengenai hasil kegiatan aktualisasi kepada instansi tempat bekerja

B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah:
1. Diharapkan dukungan dari pimpinan agar peserta bisa berinovasi
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
2. Semoga kegiatan aktualisasi optimalisasi prosedur pencatatan dan
pelaporan MTBS menjadi budaya yang baik di UPT. Puskesmas Sei
Pancur
3. Komitmen seluruh staf Puskesmas Sei Pancur untuk menjadikan
kegiatan ini sebagai habituasi
4. Pemberian reward dan punishment untuk memacu kinerja staf

30
Puskesmas
5. Pembuatan software manajemen terpadu balita sakit (MTBS) untuk
membantu dan mempermudah tenaga medis dalam pelaksanaan
proses pencatatan dan pelaporan

31
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara


Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara.2014.Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015.Akuntabilitas PNS: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015.Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan
III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015.Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2017.Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2017.Whole of Government: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2014.Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2017.Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta:Lembaga Administrasi Negara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Penyelenggaraan
Manajemen Terpadu Balita Sakit berbasis Masyarakat (MTBS-
M).Jakarta:Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

32
LAMPIRAN

A. Resume Materi Agenda II dan III

B. Profil Organisasi

UPT Puskesmas Sei Pancur beroperasi sejak tanggal 20 Oktober 1996 dan
untuk memberikan pelayanan pertama pada masyarakat wilayah Kecamatan
Sungai Beduk.Dimana secara Geografis Kecamatan Sungai Beduk.memiliki
permukaan datar dan variasi perbukitan dengan ketinggian maksimal 160 m dpa.
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Sei Pancur 120.674 km,dengan jumlah
penduduk sebanyak 87.386 jiwa yang terdiri dari 37.427 jiwa penduduk laki-laki
dan 49.959 jiwa penduduk perempuan serta 22.005 KK yang tersebar di 4
kelurahan.
Kecamatan Sungai Beduk memiliki 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung
Piayu, Kelurahan Mangsang, Kelurahan Duriangkang, dan Kelurahan Muka
Kuning.Sedangkan UPT Puskesmas Sei Pancur terletak di Jalan S. Parman
kavling Sei Pancur Blok I no.01 kelurahan Tanjung Piayu. Luas wilayah kerja
UPT Puskesmas Sei Pancur tahun 2018 adalah 120.674 Km2.
Untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di UPT puskesmas Sei
Pancur didukung oleh  sarana dan prasarana seperti:
1. Puskesmas Pembantu
 Pustu Tanjung Piayu
 Pustu Mangsang
 Pustu Duriangkang
2. Pondok Bersalin
 Polindes Tanjung Piayu
 Polindes Duriangkang
3. Poskesdes
 Poskesdes Duriangkang
4. Posyandu balita : 40 Posyandu
5. Posyandu lansia : 2 Posyandu
6. Posyandu PTM : 4 Posyandu
a. Visi, Misi, Nilai dan Moto Organisasi
Adapun Visi dan Misi Puskesmas Sei Pancur adalah sebagai berikut:

Visi
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Sei Beduk yang mandiri ber perilaku
hidup bersih dan sehat

Misi
1. Memelihara dan meningkatan kesehatan individu keluarga dan
lingkungan
2. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat
4. Memberikan pelayanan dan kesehatan yang adil, merata dan
berkualitas

Adapun Motto dan Tata Nilai Puskesmas Sei Pancur adalah sebagai berikut:

Motto
KEEP SMILE
(Kerjasama, Empati, Eksis, Positif, Semangat, Melayani, Inisiatif, loyal
dan Energik)

Tata Nilai
Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun, Bekerja adalah ibadah
C. Struktur Organisasi

KEPALA UPT PUSKESMAS SEI PANCUR


STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS SEI PANCUR
KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU dr. MUHAMMAD HATTA SYAIFULLAH
BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 75 TAHUN 2014

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

MAULANA, SKM

KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN

ZULFAWARDI CAN, SE RAJA ISMAIL BENDAHARA APBD SELLI SEBAWATI, Amd.Keb

JULIANA SIAHAAN,S.Kep BENDAHARA KAPITASI RAHMAWATI HUSSAIN, S.Kep

BENDAHARA PENERIMAAN YANTI ALFINA

BENDAHARA BARANG NUR IDA CAHYANI, AMKG

KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

dr. DESRI LINA AZIZAH dr. JENI BATAMI ROTUA .H

PENANGGUNGJAWAB UKM
PENANGGUNGJAWAB UKM ESENSIAL
PENGEMBANGAN

dr. RENDI MARIORI dr. DEBI SIBARANI

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN
KIA (KOORDINATOR) P2P KOORDINATOR dr.DEBI SIBARANI dr.DESRI LINA AZIZAH dr.VENNY HERLENA PERMATA,S
JEJARING FASYANKES
dr. NUR YANI AGUSTINA dr. RIZA WULANDARI dr. ADEH VERAW ATI MARBUN

dr.RENDI MARIORI dr. NEKA NAISYAH.H KESEHATAN JIWA UKK/HAJI BPJS

DDTK/BALITA KESLING ESTER RITA SIRAIT, AMK HENNY KUSRINI, AMK HELEN PARDEDE,S.Kep,NS

RINA NOVIANTI, Amd. Keb YAYAT NURHAYATI, AMKL GIZI

P2 TBC/ISPA IMUNISASI AYU LEGANINGRUM, SKM PTM/POSBINDU/USILA PELAYANAN UMUM PELAYANAN PERSALINAN

PWS KIA DENI DELIANA, AMK NURLELA, Amd. Keb PROMKES NURLINCE SIREGAR, AMK dr. ADEH VERAWATI MARBUN dr. RIMA DW I HASTIKA

JUMIATI, SST NUSAMSI, Amd. Keb PERKESMAS

P2 DBD P2 MALARIA JUMIATI,AMK KOORDINATOR PELAYANAN GIGI & MULUT PELAYANAN RAWAT INAP

KB ( KOORDINATOR) YAYAT NURHAYATI, AMKL MUSRIKA dr.JENI BATAMI ROTUA . H drg. ISNA KEUMALA dr. IQRA

dr. ADEH VERAW ATI MARBUN

P2 KUSTA/TIPOD MATA/FILARIASIS BATRA/TOGA PELAYANAN KIA-KB PELAYANAN KEFARMASIAN

IVA MUSRIKA HENNY KUSRINI, AMK MUSRIKA JUMIATI,SST LELI SIMANULLANG ,S.Farm,Apt

JUMIATI, SST
P2 DIARE/P2
IMS/IVA/HIV AIDS PKPR PELAYANAN GAWAT DARURAT PELAYANAN LABORATORIUM
CAMPAK/SURVEILANS
KB HENNY KUSRINI, AMK JULIANA SIAHAAN, S. Kep RINA NOVIANTI,Amd.Keb SRI NURHIDAYAH, Amd.Keb ASWITA ANDAYANI, AMAK

NURSAMSI,Amd.Keb

KOORDINATOR UKS/UKGS PELAYANAN GIZI PELAYANAN KESLING

drg. RATIH ANGGRAINI HELEN PARDEDE,S.Kep,NS AYU LEGANINGRUM, SKM YAYAT NURHAYATI, AMKL

KEPALA DINAS KESEHATAN


POSKESDES BIDA AYU KOTABATAM
PUSKESMAS PEMBANTU PUSKESMAS PEMBANTU PUSKESMAS PEMBANTU PUSKESMAS PEMBANTU
POSKESDES MUKA KUNING POLINDES TANJUNG PIAYU LAUT
BAGAN PANCUR BARU DURIANGKANG MANGSANG
SONTI TAMBA, Amd. Keb YULIANA, Amd. Keb HARYATI, Amd. Keb DENI HOTMELATI, Amd. Keb BETTY TIO MARLINA, Amd. Keb BETTY KARTIKA, Amd. Keb

dr. DIDI KUSMARJADI, Sp.OG


NIP.19660731 199703 1 007
D. Data diri peserta, mentor dan coach

Nama : Nur Yani Agustina Br Manulang


NIP : 19920824 201903 2 001
Golongan : III B
Tempat/Tanggal Lahir : Batam/ 24 Agustus 1992
Alamat : Bengkong Jaya Blok H No. 01 Batam
Nomor HP : 081360197898
E-mail : yaniagustina63@yahoo.com
Pendidikan terakhir : Profesi Dokter
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sei Pancur

Biodata Mentor
Nama : dr. Muhamad Hatta Syaifullah
NIP : 19840808 201101 1 001
Pangkat/Golongan : Penata / III C
Unit Kerja : UPT Puskesmas Sei Pancur
Jabatan : Kepala Puskesmas

Biodata Coach
Nama : dr. Wilda Hayati, MM
NIP : 19650603 199602 2 001
Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I / IV.B
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Alamat : Villa Alam Lestari 1 Blok AD No. 06 Tiban Baru
Unit Kerja : Balai Pelatihan Kesehatan Batam

Anda mungkin juga menyukai