Anda di halaman 1dari 8

J.

Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA, 2020, 4 (1), 71-78


Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpmmp

Pelatihan Implementasi Assessment Of Learning, Assessment For Learning Dan


Assessment As Learning Pada Pembelajaran IPA SMP di MGMP Kabupaten Magelang

Assessment Of Learning, Assessment For Learning And As Learning Assessment


Training In Smp Learning Learning In MGMP, Magelang District

Dadan Rosana, Eko Widodo, Wita Setianingsih, dan Didik Setyawarno

Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Email: danrosana@uny.ac.id

Abstrak
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penilaian peserta didik sehingga
dapat menerapkan otentik asesmen sebagaimana di minta di Kurikulum 2013. Penilaian konvensional
cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian
diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Pemanfaatan
penilaian bukan sekadar mengetahui pencapaian hasil belajar, justru yang lebih penting adalah
bagaimana penilaian mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar.Penilaian
seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir
pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning
(penilaian sebagai pembelajaran). Dengan kegiatan pelatihan ini diharapkan kompetensi guru dalam
bidang penilaian dapat meningkat.Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam rancangan workshop dan
pendampingan mulai dari penjelasan tentang pemanfaatan Assessment of Learning, Assessment for
Learning dan Assessment as Learning Pada Pembelajaran IPA SMP, melakukan validasi dan uji coba
asessment di kelas pembelajaran, dan menerapkan asesmen tersebut dalam seluruh penbelajaran IPA
di SMP. Evaluasi kegiatan dilaksanakan baik dari aspek proses (workshop dan pendampingan)
maupun aspek produk (melakukan tes kemampuan guru menerapkan asesmen di kelas pembelajaran).
Pada tahap implementasi di lapangan akan dilaksanakan dengan cara melakukan kemitraan kolaboratif
dengan MGMP IPA SMP di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Kata kunci: Pelatihan guru, Assessment of Learning, Assessment for Learning, Assessment as
Learning.

Abstract
This training activity aims to improve the quality of student assessment so that they can
apply authentic assessments as requested in the 2013 Curriculum. Conventional assessments
tend to be carried out to measure student learning outcomes. In this context, assessment is
positioned as if the activity is separate from the learning process. Utilization of assessment is
not just knowing the achievement of learning outcomes, rather what is more important is how
assessment can improve the ability of students in the learning process. Assessment should be
carried out through three approaches, namely assessment of learning (assessment of
learning), assessment for learning (assessment for learning) , and assessment as learning
(assessment as learning). With this training activity it is expected that teacher competency in
the field of assessment can increase.These service activities are carried out in the design of
workshops and mentoring starting from the explanation of the use of Assessment of Learning,
Assessment for Learning and Assessment as Learning in Junior High School Science
Learning, validating and testing assessments in learning classes, and implementing these
assessments in all Natural Sciences learning in SMP . Evaluation of activities carried out
both from the aspect of the process (workshops and mentoring) and product aspects (testing
the ability of teachers to apply assessments in learning classes). At the implementation stage
in the field, it will be carried out by collaborative partnership with MGMP IPA SMP in
Magelang Regency, Central Java Province.

Copyright © 2020, JPMS, ISSN: 2549-4899


Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 72

Key words: Teacher training, Assessment of Learning, Assessment for Learning, Assessment as
Learning

Copyright © 2020, JPMS, ISSN: 2549-4899


Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 73

PENDAHULUAN tidak secara akurat merefleksikan pemahaman


siswa terkait konsep- konsep penting yang telah
Guru adalah ujung tombang kemajuan dicapai. Menurut Guskey dalam Burke (2009:1)
dalam bidang pendidikan dengan tugas Guru harus (1) menggunakan asesmen sebagai
utamanya mendidik, mengajar, membimbing, sumber informasi untuk siswa maupun guru; (2)
mengarahkan, melatih, menilai, dan menindak lanjuti hasil asesmen dengan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan perbaikan pembelajaran yang berkualitas tinggi;
anak usia dini jalur pendidikan formal, (3) memberikan siswa kesempatan kedua untuk
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah menunjukan prestasi belajarnya. Diakui bahwa
(Depdiknas, 2008). Kompetensi yang harus sulit untuk perubah paradigma guru, karena ada
dimiliki oleh seorang guru meliputi secara kecenderungan guru hanya meniru gurunya saat
komprehensif meliputi kompetensi pedagogik, mengajar dulu, sehingga paradigma ini seperti
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan turun temurun, karenanya guru harus memiliki
kompetensi profesional. Salah satu kompetensi pemikiran yang berbeda dari cara gurunya
pedagogic yang erat kaitannnya dengan mengajar dulu.
kompetensi professional bagi seorang guru Berdasarkan definisi tersebut dapat
adalah komptensi pengembangan asesmen disimpulkan bahwa asesmen autentik adalah
pembelajaran. Kondisi saat ini, banyak guru suatu proses evaluasi yang melibatkan
yang menomor duakan proses asesmen dan berbagaibentuk pengukuran terhadap kinerja
menganggapnya sebagai sebuah formalitas yang mencerminkan pembelajaran siswa,
belaka. Padahal asesmen adalah bagian yang prestasi, motivasi, dan sikap-sikap pada aktifitas
sangat penting dalam pembelajaran sebagaimana yang relevan dalam pembelajaran. Untuk
dikemukakan oleh Group on Assessment and mengembangkan hal ini guru perlu dilatih
Testing dalam Griffin & Nix (1991:3) mengembangkan penilaian yang dilaksanakan
yangmendefinisikan asesmen sebagai cara yang melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu learning (penilaian akhir pembelajaran),
atau kelompok. Terkait dengan ini, Popham assessment for learning (penilaian untuk
(1995:3) menjelaskan bahwa asesmen dalam pembelajaran), dan assessment as learning
konteks pendidikan merupakan usaha secara (penilaian sebagai pembelajaran).
formal untuk menentukan status siswa Assessment of learning adalah proses
berkenaan dengan berbagai kepentingan mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti
pendidikan. Senada dengan dua definisi tersebut, dengan maksud meringkas penilaian pada
Boyer dan Ewel dalam Stark & Thomas sebuah pemberian poin setiap waktu, membuat
(1994:46) menjelaskan bahwa asesmen pertimbangan tentang kualitas pembelajaran
merupakan proses penyediaan informasi terkait siswa atas dasar kriteria penilaian dan
siswa, kurikulum atau program, institusi, atau menetapkan nilai untuk merempretasi kualitas
segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem siswa. Informasi yang dikumpulkan, digunakan
institusi. untuk mengkominkasikan prestasi siswa pada
. Asesmen juga berfungsi sebagai upaya orang tuanya, pada guru-guru yang lain, siswa
pendidik untuk dapat menemukan kelemahan itu sendiri atau pada yang lainnya. Hal ini
dan kekurangan proses pembelajaran yang telah diinformasikan pada dekat-dekat akhir proses
dilakukan atau sedang berlangsung. Karena itu, pembelajaran. Assessment for learning adalah
agar asesmen menjadi bagian berpengaruh proses penilaian yang terus menerus dalam
dalam proses pembelajaran, guru perlu merubah mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti
pendekatan yang digunakan dalam memandang tentang hasil belajar siswa dengan maksud untuk
proses asesmen. Untuk itu dikembangan autentik menentukan sampai sejauh mana pencapaian
asesmen. Tujuan dari asesmen yang autentik hasil belajar mereka, pada bagian yang mana
adalah memperbaiki peran asesmen yang tidak mereka butuhkan untuk diteruskan dan
pernah dapat dicapai melalui tes standar. Hal ini bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya.
mengingat tes standar tidak selalu dapat Assessment as learning adalah proses
mengukur pencapaian siswa secara signifikan, mengembangkan dan mensuport metakognitif
tidak terfokus pada keterampilan berfikir, dan siswa. Siswa diikut sertakan dalam aktivfitas
Copyright © 2020, ISSN: 2549-4899
Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 74

proses penilaian yang dimana mereka MGMP atau pertemuan guru IPA secara
memonitor diri mereka sendiri. rutin, sehingga memudahkan akses bagi
Berdasarkan uraian di atas, realita semua guru yang akan mengikuti
kemampuan guru dalam pengembangan autentik pelatihan ini.
asesmen perlu untuk ditingkatkan. Salah satu Masalah penguasaan atau
upaya untuk menjawab persoalan tersebut adalah keterampilan guru IPA dalam
pengadaan whorshop bidang evaluasi pengembangan Assessment of Learning,
pembelajaran dengan kegiatan pengabdian yang Assessment for Learning dan
dilakukan dalam rancangan workshop dan Assessment as Learning pada
pendampingan mulai dari penjelasan tentang Pembelajaran IPA SMP, melakukan
pemanfaatan Assessment of Learning, validasi dan uji coba asessment di kelas
Assessment for Learning dan Assessment as pembelajaran, dan menerapkan asesmen
Learning Pada Pembelajaran IPA SMP, tersebut dalam seluruh penbelajaran
melakukan validasi dan uji coba asessment di IPA di SMP dapat diselesaikan dengan
kelas pembelajaran, dan menerapkan asesmen dilakukan dalam beberapa cara berikut:
tersebut dalam seluruh penbelajaran IPA di 1. Memberikan pemahaman secara utuh
SMP. tentang penilaian berdasarkan kurikulum
Penilaian hasil belajar siswa di Kurikulum 2013.
2013 menekankan penilaian dilakukan secara 2. Memberikan pemahaman secara utuh
komprehensif dalam segala aspek, sedangkan tentang konsep autentik asesmen.
kompetensi guru sebagai unsur pelaksana 3. Memberikan pelatihan prosedur
pendidikan di sekolah sangat membutuhakan pengembangan Assessment of
pengguasaan kompetensi yang dapat digunakan Learning, Assessment for Learning
untuk mengembangkan instrumen hasil belajar dan Assessment as Learning pada
yang berkualitas salah satunya dengan Kegiatan Pembelajaran IPA SMP, melakukan
pengabdian ini dilakukan dalam rancangan validasi dan uji coba asessment di
workshop dan pendampingan mulai dari kelas pembelajaran, dan
penjelasan tentang pemanfaatan Assessment of menerapkan asesmen tersebut dalam
Learning, Assessment for Learning dan seluruh penbelajaran IPA di SMP.
Assessment as Learning pada Pembelajaran IPA 4. Memberikan bimbingan dan
SMP, melakukan validasi dan uji coba pendampingan secara langsung
asessment di kelas pembelajaran, dan kepada guru IPA tingkat SMP dalam
menerapkan asesmen tersebut dalam seluruh mengembangkan Assessment of
penbelajaran IPA di SMP. Learning, Assessment for Learning
dan Assessment as Learning pada
SOLUSI/TEKNOLOGI Pembelajaran IPA SMP, melakukan
Kegiatan yang akan dilaksanakan validasi dan uji coba asessment di
adalah kegiatan pelatihan yang kelas pembelajaran, dan
ditujukan bagi guru- guru IPA tingkat menerapkan asesmen tersebut dalam
SMP di Magelang. Kegiatan pelatihan seluruh penbelajaran IPA di SMP.
meliputi penyampaian materi yang Keempat alternatif tersebut dapat
meliputi konsep dasar penilaian dalam dilaksanakan dengan baik dengan
kurikulum 2013, materi kemampuan berbagai pertimbangan sebagai berikut.
berpikir tingkat tinggi (HOT), dan 1. Penggunaan waktu jauh lebih
praktek pengembangan butir soal efisien dan dapat dipraktekkan
bermuatan HOT sebagai instrumen langsung di sekolah setelah
evaluasi hasil belajar siswa. pelatihan selesai dilaksanakan.
Kegiatan pelatihan ini diperuntuk 2. Guru IPA adalah manager kelas
bagi guru-guru IPA di Magelang. yang bertugas untuk
Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan mengimplementasikan kurikulum
di salah satu SMP di Magelang yang 2013.
dikolaborasikan dengan kegiatan
Copyright © 2020, JPMS, ISSN: 2549-4899
Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 75

Gambar 1. Alur Pemecahan Masalah

Kegiatan akan dilaksanakan di kurikulum 2013 untuk


salah satu SMP di Magelang. Pada Assessment of Learning,
saat pelaksanaan, monitoring, Assessment for Learning dan
evaluasi dan refleksi dilaksanakan Assessment as Learning.
terus menerus untuk mencapai hasil 4. Konsultasi Tugas: konsultasi dilakukan
kegiatan yang maksimal. Secara via email/HP, khususnya bagi peserta
rinci, alur pemecahan masalah pelatihan yang mengalami kesulitan dalam
digambarkan dengan diagram di menyelesaian tugas terstruktur
atas.
Kegiatan PPM dilaksanakan HASIL DAN DISKUSI
dengan cara tutorial (Tatap Muka),
workshop, penugasan terstruktur, PPM yang telah dilaksanakan
dan konsultasi dengan rincian ini merupakan PPM berbasis
sebagai berikut. pelatihan yang bersifat aplikatif
1. Tutorial dan workshop: bagi Guru SMP di MGMP
materi 1 adalah sistem Kabupaten Magelang. Sebelum
penilaian berdasarkan PPM dilaksanakan, TIM PPM
kurikulum 2013. melakukan koordinasi persiapan
2. Tutorial dan workshop: segala sesuatu yang dibutuhkan
materi 2 adalah konsep dasar untuk kegiatan baik sebelum
Assessment of Learning, maupun saat pelaksanaan. Persiapan
Assessment for Learning dan yang dilakukan oleh Tim PPM
Assessment as Learning. mencakup aspek akademik,
3. Tugas Terstruktur: administrasi, dan non-akademik.
Penyusunan model penilaian Aspek akademik yang disiapakan
hasil belajar siswa untuk mata meliputi: pemateri utama, makalah/materi
pelajaran IPA berdasarkan dalam bentuk ppt, dan lembar

Copyright © 2020, ISSN: 2549-4899


Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 76

penilaian/monitoring pelaksanaan PPM. 1. Guru mampu memiliki pemahaman


Persiapan administrasi mencakup lembar dasar terkait asesmen dan penerapannya
presensi, keperluan pertanggungjawaban dalam pembelajaran IPA.
keuangan, dan sertifikat untuk peserta. 2. Guru mampu menysusun butir
Persiapan non- akademik mencakup ruang, soal IPA model PISA.
LCD, dan konsumsi. Tim PPM dalam hal ini
terdiri dari dosen, mahasiswa, dan laboran Tanggapan Guru:
Lab. IPA. Sebelum pelatihan diakhiri, Tim PPM
Kegiatan PPM berupa pelatihan dan meminta tanggapan dari peserta pelatihan
workshop penggunaan bahan ajar mata secara lisan dan lembar isian terhadap
kuliah “asesmepen dan penerapannya dalam kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan.
pembelajaran IPA dan tugas Secara ringkas hasil tanggapan guru dapat
mandiri/terstruktur yang diberikan selama 2 disimpulkan baik dan mendukung
minggu. kompetensi guru untuk mengembangkan
Pelatihan dilakukan di Laboratorium butir soal IPA model PISA. Hasil analisis
IPA SMP N 1 Mungkid Kabupaten lembar isian menyatakan bahwa kegiatan
Magelang dilanjutkan dengan bimbingan PPM sangat dibutuhkan oleh peserta
terstruktur dengan on-line atau e-mail bagi pelatihan/ guru untuk memenuhi salah satu
peserta yang mengalami kesulitan dalam kewajiaban dalam kenaikan pangkat. Peserta
menyelesaiakan tugas. pelatihan menyatakan terbantu dengan
adanya kegiatan pelatihan ini. Hasil analisis
Peserta Pengabdian tugas terkait penyusunan butir soal IPA
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta model PISA menunjukkan bahwa peserta
guru-guru IPA SMP di wilayah Magelang, mampu menyusun dengan baik. Harapan
Jawa Tengah. Dengan berbagai keterbatasan peserta pelatihan adalah kegiatan ini bisa
maka peserta dibatasi sebanyak 25. dilanjutkan di waktu lain dengan tema yang
Pembatasan terkait dengan alokasi dana serupa terkait dengan pengembangan
yang terbatas, dan keterbatasan sarana dan penelitian di sekolah.
prasarana yang dimiliki (Lampiran 3).
Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
Metode Pembinaan Pengabdian: pelaksanaan program ini yaitu:
Kegiatan PPM dilaksanakan dengan cara 1. Faktor Pendukung :
tutorial (Tatap Muka), workshop, penugasan a. Lokasi pelatihan yang strategis karena
terstruktur, dan konsultasi sebagai berikut. berada di dekat kota.
1. Tutorial dan workshop: materi 1 adalah b. Motivasi peserta untuk menjadi guru
asesmen dan penerapannya dalam IPA yang professional yang ditandai
pembelajaran IPA. dengan banyak peserta yang bertanya
2. Tutorial dan workshop: materi 2 adalah selama pelatihan.
contoh soal dalam pembelajaran IPA c. Kepakaran tim pengabdi sesuai
model PISA. dengan program pelatihan yang
3. Tugas Terstruktur: menyusun butir diselenggarakan.
soal IPA model PISA. 2. Faktor Penghambat
4. Konsultasi Tugas: konsultasi dilakukan a. Padatnya jadwal guru di sekolah,
via email/HP, khususnya bagi peserta sehingga beberapa peserta datang
pelatihan yang mengalami kesulitan terlambat.
dalam menyelesaian tugas terstruktur. b. Guru IPA SMP sebagaian besar
belum berlatar belakang pendidikan
Hasil Kegiatan: IPA, namun masih cenderung fisika
Dari pelatihan ini dihasilkan beberapa hal dan biologi.
sebagai berikut:

Copyright © 2020, JPMS, ISSN: 2549-4899


Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 77

KESIMPULAN sehingga akan terbentuk mutual relationship


antar institusi yang terlibat
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa Program Pengabdian UCAPAN TERIMA KASIH
(PPM) telah terlaksana dengan hasil yang
baik. Hasil penilaian melalui lisan, lembar Ucapan terima kasih diberikan
isian, serrta hasil pengumpulan tugas kepada Universitas Negeri Yogyakarta dan
terstruktur dari guru-guru peserta pelatihan, MGMP Magelang.
dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pengabdian ini dilakukan dalam rancangan PUSTAKA
workshop dan pendampingan mulai dari
penjelasan tentang pemanfaatan Assessment Arikunto, S. dan Abdul Jabar, (2004).
of Learning, Assessment for Learning dan Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta:
Assessment as Learning Pada Pembelajaran Bumi Aksara. Adams. WikEd
IPA SMP, melakukan validasi dan uji coba Authentic Assessment [online]
asessment di kelas pembelajaran, dan tersedia:
menerapkan asesmen tersebut dalam seluruh http://wik.ed.uiuc.edu/index.php/Auth
penbelajaran IPA di SMP. Evaluasi kegiatan entic_Assessment#Descriptions.2C_de
dilaksanakan baik dari aspek proses finitions.2
(workshop dan pendampingan) maupun C_synonyms.2C_organizer_terms.2C_
aspek produk (melakukan tes kemampuan types_ofInternet, 18 maret 2008
guru menerapkan asesmen di kelas
pembelajaran). Pada tahap implementasi di Depdiknas, (2006), Model Penilaian SMA,
lapangan akan dilaksanakan dengan cara Jakarta.
melakukan kemitraan kolaboratif dengan Haryati. Mimin. (2006) Sistem Penilaian
MGMP IPA SMP di Kabupaten Magelang, Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung
Provinsi Jawa Tengah. Persada Press. Sudjana, Nana, Dr
Kemampuan dan ketrampilan guru IPA (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar
dalam melakukan penelitian di kelas saat ini Mengajar, Bandung: PT. Remaja
perlu didukung oleh penguasaan evaluasi Rosdakarya.
pembelajaran IPA. Penguasaan tersebut
menjadi dasar untuk penyusunan butir soal Wiggins, Grant (1990). The case for
yang menjadi tuntutan di era sekarang. authentic assessment. Practical
Berdasar fakta-fakta tersebut di atas maka Assessment, Research & Evaluation,
direkomendasikan beberapa hal sebagai 2(2). [online] tersedia:
berikut. http://PAREonline.net/getvn.asp?v=2
1. Kegiatan PPM dilakukan secara rutin &n 18 Maret 2008
dilaksanakan untuk topik yang berbeda
dengan diperluas sasaran dan Riddle, Dru; Baker Kathy; & Sapp, Alysha.
wilayahnya. 2016. Evaluation of Testing as a
2. Perlu dilakukan pelatihan pengelolaan Method to Assess Continued
laboratorium IPA Competency in Nurse Anesthesia
3. Pelatihan dengan memanfaatan ICT Practice: A Systematic Review.
untuk pembelajaran AANA Journal August 2016 Vol. 84,
4. Pelatihan bedah soal/ kisi-kisi soal No. 4
Olimpiade Sains SMP.
Perlu diintensifkan kemitraan antara Senk, et al (1997) dikutip oleh Tony
FMIPA UNY dengan Pemda Propinsi atau Thomson dalam Jurnal International
Kabupaten/Kota dalam program pre-service, Electronic Journal of Mathematics
in-service maupun on-service training, Education (2008) menjelaskan

Copyright © 2020, ISSN: 2549-4899


Dadan Rosana dkk /JPMM, 2020, 4 (1) , 78

karakteristik berpikir tingkat tinggi Thinking Skill (Hots) Instrument


sebagai: solving tasks where no Assessment In Physics Study. Journal
algorithm has been taught, where of Research & Method in Education
justification or explanation are (IOSR-JRME) Volume 7, Issue 1 Ver.
required, and where mo re than one V (Jan. - Feb. 2017), PP 26-32.
solution may be possible.

Merta Dhewa Kusuma, et.al. The


Development of Higher Order

Copyright © 2020, JPMS, ISSN: 2549-4899

Anda mungkin juga menyukai