Anda di halaman 1dari 31

BAB III

EVAPOTRANSPIRASI

Sasaran pembelajaran
Peserta mampu menghitung besar evapotranspirasi yang terjadi pada suatu
kawasan.

3.1. TINJAUAN UMUM

Evapotranspirasi adalah jumlah air yang kembali ke udara dari permukaan dan air
tanah, es, salju dan tumbuh-tumbuhan. Evapotranspirasi merupakan jumlah dari
evaporasi dan transpirasi. Evaporasi merupakan uap air dari berbagai sumber kecuali
tumbuh-tumbuhan. Perpindahan air yang hilang melalui tanaman ke udara disebut
tanspirasi. Transpirasi berkaitan dengan jenis tanaman dan kualitas sinar matahari.
Laju transpirasi mirip dengan laju evaporasi ketika stomata pada tanaman terbuka,
dan kelihatannya dikontrol oleh diameter bukaan stomata. Ketika stomata tertutup,
laju transpirasi berlanjut tetapi sangat rendah (Daubernmire,1959). Uraian mengenai
evapotranspirasi disimpulkan dari Buku Hydrology and Water Quantity Control,
Bab-4, dan Buku Guidelines for Predicting Crop Water Requirements, Bagian 1.3.

3.2. EVAPORASI

Evaporasi dipahami sebagai proses pendinginan karena panas dipindahkan dari


permukaan di mana penguapan terjadi. Energi harus tersedia untuk proses penguapan
terutama matahari dan adveksi. Angin adveksi membawa panas ke daerah aliran
sungai (DAS) dari permukan panas lainnya. Selain itu, tekanan uap air pada
permukaan dan udara di atasnya harus berbeda untuk memungkinkan evaporasi. Jika
lapisan udara di atasnya jenuh, laju evaporasi akan turun mendekati nol (0).

H i d r o l o g i T a m b a n g - 26
Secara umum ada tiga metode yang digunakan untuk menghitung evaporasi, yang
merupakan metode tidak langsung;
(1) pengukuran dari panci evaporasi,
(2) neraca air, dan
(3) korelasi dengan data iklim.

Panci Evaporasi

Untuk menghitung evaporasi, panci evaporasi kelas A merupakan metode paling


umum digunakan. Panci merupakan besi galvanis yang tidak dicat dengan wadah
berdiameter 4 ft (122 cm). Panci biasanya terisi dengan kedalaman 20 cm dan terisi
kembali ketika kedalaman kurang dari ≤ 18 cm. Permukaan air dihitung setiap hari
dengan kait pengukur. Hujan diukur dengan alat ukur hujan standar. Stasiun
evaporasi kelas A akan dilengkapi juga dengan anemometer.

Panci evaporasi digunakan untuk menghitung evaporasi danau. Evaporasi danau (EL)
biasanya dihitung untuk periode waktu tahunan menggunakan koefisien panci (Pc)
atau
E L =P c F p

Koefisien panci tahunan telah dilaporkan oleh Kohler bervariasi antara 0,65-0,82
(Kohler,1955). Menurut Shih, untuk periode waktu jangka pendek koefisien untuk
kolam berisi rumput bervariasi antara 0,35-0,85.

Neraca Air

Perhitungan yang lain tergantung pada neraca air akurat dimana hanya evaporasi
yang merupakan variabel tidak diketahui. Sebagai contoh, mengasumsikan suatu
danau yang mempunyai ukuran akurat inflow dan outflow. Dengan menggunakan
persamaan neraca air;
Peruba h an Simpanan=input−output
∆ S=P+ R+ BI−BO−T −E−O
Dimana; S = perubahan simpanan reservoir (mm)
P = curah hujan (mm)

H i d r o l o g i T a m b a n g - 27
R = inflow air permukaan (mm)
BI = inflow air tanah (mm)
BO = outflow air tanah (mm)
T = transpirasi (mm)
E = evaporasi (mm)
O = pelepasan air permukaan (mm)

Mengasumsikan suatu reservoir dengan sedikit vegetasi dan selubung (lined) untuk
menahan penambahan dan pelepasan air tanah, evaporasi dapat diukur secara akurat
sebagaimana pengukuran curah hujan dan pelepasan air permukaan sebagai berikut;
E=P+ R−O ± ∆ S
Pada beberapa daerah, metode ini telah sukses diterapkan.

Korelasi terhadap Data Iklim

Formula empiris telah dikembangkan untuk menghubungkan evaporasi panci


ataupun danau dengan ukuran atmosfir. Bentuk persamaannya terkait dengan
tekanan uap dan kecepatan angin;
E=f ( ∆ e , U )
Dimana; e = perubahan tekanan uap dari air ke udara
U = kecepatan angin.
Korelasi telah dikembangkan oleh Kohler dkk, 1955 sebagai;
E p =( e o−ea ) n ( m+bU )
Dimana; Ep = evaporasi panci harian (in/hari)
eo = tekanan uap jenuh pada temperatur air permukaan (inchi
mercury)
ea = tekanan uap jenuh pada temperatur udara (inchi mercury)
U = pergerakan angin (mph)
n,m, dan b = konstanta

3.3. TRANSPIRASI DAN EVAPOTRANSPIRASI

H i d r o l o g i T a m b a n g - 28
Faktor-faktor yang mempengaruhi trasnpirasi adalah serupa dengan faktor yang
mempengaruhi evaporasi hanya saja ditambah dengan faktor fisiologis tanaman
seperti struktur daun, penyakit tanaman, dan perilaku stomata. Kadar air tanah juga
merupakan hal penting dan kemungkinan salah satu faktor pembatas yang lebih
penting.

Trasnpirasi untuk area tanaman kecil dapat dibatasi dengan menutup wadah dimana
perubahan kelembabannya diukur. Tanah dapat ditutup untuk pencegahan evaporasi
dari tanah. Penelitian yang dilakukan di lokasi atau menggunakan pitometer yang
mana wadah dengan akar tanaman tertentu di dalamnya. Penentuan yang tepat untuk
tranpirasi agak sulit, dan ekstrapolasi ke area yang lain dapat keliru. Kondisi
lingkungan dan fisiologi tepat sebaiknya dilaporkan ketika mengukur transpirasi.
Neraca air adalah bernilai tetapi membutuhkan perhitungan variable lain, dan
demikian juga, estimasi transpirasi seringkali seakurat pengukuran variable lain.

Jika total evapotranspirasi dapat diukur untuk daerah bervegetasi, dan evaporasi
bulanan diketahui, laju transpirasi setiap periode waktu dapat dihitung dengan
menggunakan ;

T =ET −E
Dimana
T = laju transpirasi (mm/waktu)
ET = laju evapotrasnpirasi (mm/waktu)
E = laju evaporasi (mm/waktu)

Estimasi evapotranspirasi dilakukan dengan menghitung kehilangan air yang


menggunakan tabung contoh tanah dan lisymeter. Pengukuran lapangan umumnya
sangat mahal atau sulit, dengan demikian persamaan empiris telah dikembangkan
dengan menggunakan data iklim yang tersedia.

3.4. PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI

H i d r o l o g i T a m b a n g - 29
3.4.1. Metode Thornthwaite (1944)

ET =1,6 ¿

Dimana
a = 0,49239 + 0,01792TE
ET = eavapotranspirasi bulanan (cm)
t = suhu bulanan rata-rata (oC)
TE = efesiensi suhu Thornthwaite’s

12
t i 1,514
Indeks = ∑ ( )
i=1 5

Persamaan ini biasanya disesuaikan dengan waktu tahunan (bulanan) dan


posisi lintang (latitude).

3.4.2. Metode Blaney and Criddle (1950)

ET =kpt /100

Dimana
k = koefisien konsumtif
p = persentasi siang hari per tahun dalam penyelidikan bulanan
t = suhu bulanan rata-rata (oF)
ET = evapotranspirasi bulanan (in.)

Nilai k dan p didapatkan pada table 1 dan 2. Ketika selisih nilai k dihadirkan,
penurunan nilai untuk area coastal dengan nilai tertinggi tanah arid. Juga ditunjukan

H i d r o l o g i T a m b a n g - 30
pada table 2 terdapat selisih transpirasi air selama musim tanam per bobot yang sama
dari bobot kering.

Table 3.1. Potensi koefisien k musiman

Tumbuhan periode musim tanam k Gram air per gram


bahan tumbuh kering
Alfalfa Antara salju 0,80 – 0,85 700 – 1000
Kacang 3 bulan 0,60 – 0,70 350 – 600
Jagung 4 bulan 0,75 – 0,85 250 – 350
Kapas 7 bulan 0,65 – 0,75 500 – 700
Orchad, jeruk 7 bulan 0,50 – 0,65 300 – 600
Kenari Antara salju 0,70 250 – 400
Decidous Antara salju 0,60 – 0,70 300 – 700
Padang rumput, rumput Antara salju 0,60 – 0,75 300 – 600
Semanggi ladino Antara salju 1,00 – 1,20 300 – 800
Kentang 3 ½ bulan 0,65 – 0,75 300 – 600
Beras 3-5 bulan 0,70 600 – 900
Gula bit 6 bulan 0,60 300 – 500
Tomat 4 bulan 500 – 800
Sayur 3 bulan 400 – 800
Sumber: Criddle, 1985: Blaney, 1959

Table 3.2 Presentasi jam siang hari

LAT JAN FEB MAR AP MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
(DEG) R
North
60 4.67 5.65 8.08 9.65 11.74 12.3 12.3 10.7 8.57 6.98 5.04 4.22
9 1 0
50 5.98 6.30 8.24 9.24 10.91 10.9 10.9 10.0 8.46 7.45 6.10 5.65
1 9 0
40 6.76 6.72 8.33 8.95 10.08 10.0 10.2 9.54 8.39 7.75 6.72 6.52
8 2
35 7.05 6.88 8.35 8.83 9.76 9.77 9.93 9.37 8.36 7.87 6.97 6.86
30 7.30 7.03 8.38 8.72 9.53 9.49 9.67 9.22 8.33 7.99 7.19 7.15
25 7.53 7.14 8.39 8.61 9.33 9.23 9.45 9.09 8.32 8.09 7.40 7.42
20 7.74 7.25 8.41 8.52 9.15 9.00 9.25 8.96 8.30 8.18 7.58 7.66
15 7.94 7.36 8.43 8.44 8.98 8.80 9.05 8.83 8.28 8.26 7.75 7.88
10 8.13 7.47 8.45 8.37 8.81 8.60 8.86 8.71 8.25 8.34 7.91 8.10
0 8.50 7.66 8.49 8.21 8.50 8.22 8.50 8.49 8.21 8.50 8.22 8.50
South

H i d r o l o g i T a m b a n g - 31
10 8.86 7.87 8.53 8.09 8.18 7.86 8.14 8.27 8.17 8.62 8.53 8.88
20 9.24 8.09 8.57 7.94 7.85 7.43 7.76 8.03 8.13 8.76 8.87 9.33
30 9.70 8.33 8.62 7.73 7.45 6.96 7.31 7.76 8.07 8.97 9.24 9.85
40 10.27 8.63 8.67 7.49 6.97 6.37 6.76 7.41 8.02 9.21 9.71 10.49
Sumber: Criddle, 1959.

Persamaan di atas mengestimasikan potensial evapotransipirasi. Ini berarti kuantitas


uap air yang tidak dibatasi oleh jumlah suplay air yang cukup. Ketika suplai air
terbatas, evapotrasnpirasi potensial tidak pernah dicapai. Metode water budget salah
merupakan satu cara mengestimasi evapotranspirasi daripada evapotrasnpirasi
potensial. Metode neraca air lebih sesuai untuk interval waktu bulanan, musiman
atau tahunan. Perhitungan dimulai dan diakhiri pada DAS penyimpanan dapat
memperkecil kesalahan estimasi, tetapi untuk periode jangka panjang perbedaan
simpanan dapat diasumsikan sama dengan nol (0).

3.4.3. Metode Penman (1948)

Persamaan asli Penman (1948) memprediksi kehilangan penguapan dari permukaan


air terbuka (Eo). Persamaan Penman terdiri dari dua komponen utama, yaitu; energi
(radiasi) dan aerodinamis (angin dan kelembaban). Setiap komponen sangat
bervariasi terhadap kondisi iklim. Pada kondisi iklim tenang, komponen aerodinamik
biasanya kurang penting dibandingkan komponen energi.

Modifikasi Persamaan Penman disarankan untuk menentukan ETo, yang meliputi


revisi fungsi angin. Metode ini menggunakan data rata-rata iklim harian; pada siang
dan malam hari dimana kondisi cuaca dianggap mempengaruhi tingkat
evapotranspirasi. Prosedur untuk menghitung ETo mungkin tampak agak rumit. Hal
ini disebabkan rumus mengandung komponen yang perlu diturunkan dari data iklim
terukur bilamana data variabel terkait tidak tersedia. Contohnya, untuk daerah yang
tidak memiliki data pengukuran langsung jumlah radiasi, maka dapat diturunkan dari
radiasi matahari terukur, pengamatan durasi sinar matahari atau keadaan berawan,
bersama-sama dengan kelembaban dan suhu. Teknik perhitungan dan tabel terkait
diberikan di sini untuk memudahkan proses perhitungan.

H i d r o l o g i T a m b a n g - 32
Bentuk persamaan yang digunakan dalam metode ini adalah:

ET o=c [ W . Rn+ ( 1−W ) . f ( u ) .(ea−ed ) ]


radiasi aerodinamis

Dimana: ETo = evapotranspirasi (mm/hari)


W = suhu-terkait dengan faktor pembobotan
Rn = jumlah radiasi yang equivalen t dengan evaporasi (mm/hari)
(ea-ed) = perbedaan antara tekanan uap jenuh pada suhu udara rata-rata dan
rata-rata tekanan uap aktual udara, ( mbar)
c = faktor penyesuaian terhadap kondisi cuaca siang dan malam hari.

Deskripsi Variabel dan Metode Perhitungan

a) Tekanan uap (ea-ed)

Kelembaban udara mempengaruhi ETo. Kelembaban dinyatakan sebagai defisit


tekanan uap jenuh (ea-ed); perbedaan antara tekanan uap air jenuh rata-rata (ea)
dan tekanan uap air aktual (ed). Data kelembaban udara dilaporkan sebagai
kelembaban relatif (RHmax dan RHmin dalam %), sebagai pembacaan
psychrometric (TOC bulb kering dan basah) baik dari termometer bulb basah dan
kering yang terventilasi ataupun tidak terventilasi, atau sebagai titik embun
(Tdewpoint °C). Waktu pengukuran penting namun sering tidak diberikan.
Untungnya tekanan uap aktual merupakan elemen yang cukup konstan dan
bahkan dengan satu pengukuran per hari sudah cukup untuk jenis aplikasi yang
dimaksud. Tergantung pada ketersediaan data kelembaban, kasus I, II atau III
akan diterapkan. Tekanan uap harus dinyatakan dalam mbar, jika ed dinyatakan
dalam mm Hg, kalikan dengan 1,33 untuk mengkonversi ke mbar. Tabel 3.3.
dan 3.4. diberikan untuk mendapatkan nilai ea dan ed dari data iklim yang
tersedia.

H i d r o l o g i T a m b a n g - 33
CONTOH; Seluruh kasus pada ketinggian 0 m.

 Kasus I; Tmax 35°C; Tmin. 22°C; RHmax80%; RHmin 30%.


Perhitungan:
Trerata = 28.5 °C
RHrerata = 55%
ea pada 28.5°C Table 5 = 38.9 mbar
ed = ea x RHrerata/100 = 21.4 mbar
(ea-ed) = 17.5 mbar

 Kasus II; Tmax 35°C; Tmin 22°C; Tdrybulb 24°C; Twetbulb 20°C.*
Perhitungan:
* Konversi pembacaan ke data kelembaban dengan menggunakan Tabel
3.4.a dan Tabel 3.4.b.
Tmean = 28,5 °C
ea pada 28,50C Table 5 = 38,9 mbar
ed pada Tdrybulb 240C Tabel 3.4.a
Twetbulb depr. 4°C Tabel 3.4.a.= 20,7 mbar
(ea - ed) = 18,2 mbar

 Kasus III; Tmax 35°C; Tmin. 22°C; Tdewpoint 180C


Perhitungan:
Trata-rata = 28.5 °C
ea pada 28.50C Tabel 3.3. = 38.9 mbar
ea pada Tdewpoint Tabel 3.3. = 20.6 mbar
(ea-ed) = 18.3 mbar
Di beberapa daerah RH pada malam hari mendekati 100%. Berikut Tmin =
Twetbulb = Tdewpoint dan ed kemudian dapat ditentukan dari ea pada
Tmin.

H i d r o l o g i T a m b a n g - 34
JANGAN PAKAI:
 Kasus IV: Tmax 35°C; Train 22°C; Rlimax 80%; RHmin 30%.
Perhitungan:
ea pada Tmax Tabel 3.4.a = 56,2 mbar
ed at Tmax ea x RHmin = 16,9 mbar
(ea-ed) at Tmax = 39,3 mbar
ea at Tmin Tabel 3.4.a = 26,4 mbar
ed. at Tmin ea x RHmin = 21,1 mbar
(ea-ed) at Tmin = 5,3 mbar
(ea-ed) mean = 22,3 mbar
Tidak direkomendasikan karena fungsi angin f(u) diturunkan dari (ea-ed)
yang ditentukan pad kasus I, II dan III dan tidak sesuai dengan contoh
dalam kasus IV. Perbedaan yang jauh lebih besar dapat terjadi dalam rata-
rata (ea-ed) antara kasus pertama dan keempat untuk situasi selainyang
berbeda dengan hal ini dan kesalahan serius dapat terjadi jika kasus IV
digunakan (rata-rata ea di Tmax dan Tmin ≠ ea pada Tmean).

b). Fungsi angin (fu)

Pengaruh angin pada ETo telah dipelajari untuk iklim yang berbeda dan
membutuhkan revisi fungsi angin yang ditetapkan sebagai:
U
f ( u )=0,27(1+ )
100

dimana U merupakan tiupan angin 24-jam dalam km/hari pada ketinggian 2 m.


Pernyataan ini berlaku ketika (ea-ed) dinyatakan dalam mbar dan dihitung sesuai
dengan metode yang ditunjukkan pada kasus I, II atau III. Tabel 3.5. dapat
digunakan untuk nilai f(u) untuk angin pada ketinggian 2 m.

Bilamana data angin tidak diukur pada ketinggian 2 m, koreksi yang sesuai
untuk pengukuran angin diambil pada ketinggian yang berbeda diberikan di
bawah ini:

Ketinggian pengukuran (m) 0,5 1,0 1,5 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0

H i d r o l o g i T a m b a n g - 35
Faktor koreksi 1,35 1,15 1,06 1,00 0,93* 0,88 0,85 0,83

Contoh:
Kecepatan angin pada ketinggian 3 m adalah 250 km/hari
Perhitungan:
U konversi diatas = 232 km/hari
f(u) Tabel 3.5. = 0,90

c) Faktor Pembobotan (1-W)

(1-W) adalah faktor pembobotan untuk pengaruh angin dan kelembaban pada
Eto. Nilai dari (1-W) terkait dengan temperatur dan ketinggian yang diberikan
pada Tabel 3.6.. Untuk temperatur menggunakan (Tmax + Tmin)/2;

Contoh:
Ketinggian 95 m; Tmax 35°C; Tmin 22°C.
Perhitungan:
Trata-rata = 28.5°C
(1-W) Table 3.6 = 0.23

d) Faktor Pembobotan (W)

W adalah faktor pembobotan untuk efek radiasi pada ETo. Nilai-nilai W yang
terkait dengan temperatur dan ketinggian diberikan dalam Tabel 3.7. Untuk
penggunaan suhu (Tmax Tmin)/2.
Contoh:
Ketinggian 95 m; Tmax 350C; Tmin 22°C
Perhitungan:
Trata-rata = 28.50C
W Tabel 3.7 = 0.77

e) Radias i net (Rn)

H i d r o l o g i T a m b a n g - 36
Radiasi (Rn) adalah perbedaan antara seluruh radiasi yang masuk dan keluar.
Hal ini dapat diukur, namun data tersebut jarang tersedia. Rn dapat dihitung dari
radiasi matahari atau waktu penyinaran matahari (atau tingkat tutupan awan),
data temperatur dan kelembaban.

Pada Gambar 3.1 ditunjukkan porsi berbeda dalam kesetimbangan radiasi.


Jumlah radiasi yang diterima di bagian atas atmosfer (Ra) tergantung pada garis
lintang dan waktu tahun; nilai diberikan pada Tabel 3.8. Bagian dari Ra diserap
dan tersebar ketika melewati atmosfer. Sisanya, termasuk beberapa yang
tersebar tetapi mencapai permukaan bumi, diidentifikasi sebagai radiasi
matahari ( Rs ). Rs tergantung pada Ra dan transmisi melalui atmosfer, yang
sebagian besar tergantung pada tutupan awan. Bagian dari Rs dipantulkan
kembali secara langsung oleh tanah dan tanaman serta hilang ke atmosfer.
Refleksi () tergantung pada sifat tutupan permukaan dan sekitar 5%- 7% untuk
air dan 15% – 25% untuk sebagian besar tanaman. Fraksi ini bervariasi dengan
tingkat penutup tanaman dan kebasahan permukaan tanah terbuka. Yang tersisa
adalah jumlah radiasi matahari gelombang pendek ( Rns).

Gambar 3.1 Ilustrasi keseimbangan radiasi

H i d r o l o g i T a m b a n g - 37
Kehilangan lainnya pada permukaan bumi terjadi pancaran radiasi yang diserap
kembali melalui atmosfer sebagai radiasi gelombang panjang. Hal ini biasanya
lebih besar daripada radiasi gelombang panjang downcoming atmosfer.
Perbedaan antara radiasi gelombang panjang keluar dan masuk disebut jumlah
bersih radiasi gelombang panjang (RnL). Bilamana yang keluar lebih besar dari
yang masuk maka RnL merupakan jumlah bersih kehilangan energi.

Jumlah radiasi bersih (Rn) adalah sama dengan perbedaan antara Rns dan Rnl,
atau Rn = Rns – Rnl. Radiasi dapat dinyatakan dalam satuan yang berbeda,
konversi ke dalam bentuk panas dapat dikaitkan dengan energi yang dibutuhkan
penguapan air dari suatu permukaan terbuka dan diberikan disini evaporasi
ekivalen dalam mm/hari. Perhitungan Rn meliputi langkah-langkah berikut;

(i) jika radiasi matahari terukur (Rs) tidak tersedia, dipilih nilai Ra dalam
mm/hari pada Tabel 3.8 berdasarkan bulan dan posisi lintang.

(ii) untuk mendapatkan radiasi matahari (Rs), nilai Ra dikoreksi untun rasio
aktual (n) terhadap kemungkinan lama penyinaran matahari maksimum
(N, Rs = (0,25 + 0,50 n/N)Ra. Nilai untuk N berdasarkan bulan dan posisi
lintang diberikan dalam Tabel 3.9. Keduanya, n dan N dinyatakan dalam
jam sebagai nilai rerata harian.
Ketika hanya pengamatan awan visual yang tersedia, data tersebut dapat
digunakan untuk menghitung Rs. Beberapa pengamatan visual harian
selama periode waktu tertentu dibutuhkan. Awan dinyatakan dalam oktas
(0 - 8) dan kadang-kadang dalam sepuluhan (0 - 10) yang harus dikonversi
menjadi nilai setara n /N. Tabel berikut dapat digunakan sebagai petunjuk
kasar;
Cloudiness 0 1 2 3 4 5 6 7 8
oktas
n/N ratio 0,95 0,85 0,75 0,6 0,55 0,45 0,30 0,1 -
5 5

Cloudiness tenths 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n/N ratio 0,95 0,8 0,8 0,75 0,6 0,55 0,5 0, 0, 0,15 -

H i d r o l o g i T a m b a n g - 38
5 5 4 3

(iii) untuk mendapatkan jumlah bersih radiasi gelombang pendek (Rns), radiasi
matahari (Rs) harus dikoreksi untuk refleksi permukaan tanaman atau Rns
= (1-0α)Rs. Bagi kebanyakan tanaman α = 0,25. Untuk menyederhanakan
langkah (ii) dan (iii), Tabel 3.10 dapat digunakan untuk menghitung Rns
dari rasio n/N dan α = 0,25.

(iv) Jumlah bersih radiasi gelombang panjang (Rn) dapat ditentukan dari
temperatur tersedia (T), tekanan uap (ed) dan rasio data n/N. Nilai untuk
fungsi f(T), f(ed) dan f(n/N) yang diberikan dalam Tabel 3.11, Tabel 3.12
dan Tabel 3.13 secara berturut

(v) Untuk mendapatkan total radiasi (Rn), penjuumlahan aljabar radiasi


gelombang pendek radiasi (Rns) dan radiasi gelombang panjang (Rnl)
dihitung. Rnl selalu merupakan kehilangan bersih sehingga Rn = Rns –
Rnl

Contoh:
Kairo: latitude 300N; altitude 95m; Juli, Tmean 28,50C; RHmean 55%;
lama penyinaran matahari rerata 11,5 jam/hari
Perhitungan:
Ra Tabel 3.8 = 16,8 mm/hari
Rs (0,25 + 0,50 n/N)Ra n = 11,5 jam
Table 3.9 N = 13,9 jam
n/N = 0,83= 11, 2 mm/hari
Rns (1- α)Rs Table 3.10 = 8,4 mm/hari
Rnl f(T).f(ed).f(n/N) Tabel 3.11 f(T) = 16,4
Table 3.12 f(ed) = 0,13
Table 3.13 f(n/N) = 0,85
Rn = Rns – Rnl = 6,6 mm/hari.
f). Faktor penyesuaian (c)

H i d r o l o g i T a m b a n g - 39
Persamaan Penman mengasumsikan bahwa kondisi paling umum berupa radiasi
adalah menengah hingga tinggi. kelembaban relatif maksimum adalah
menengah sampai tinggi, dan kecepatan angin pada siang hari menengah sekitar
dua kali angin malam hari. Namun kondisi ini tidak selalu terpenuhi. Misalnya,
daerah pesisir dengan angin laut tenang pada rasio pada malam hari dan siang
hari sekitar 3 - 5; di Daerah Timur Tengah memiliki angin kering di siang hari
dan kondisi angin tenang pada malam hari dengan kelembaban relatif
maksimum mendekati 100 %. Untuk kondisi seperti ini diperlukan koreksi
persamaan Penman. Tabel 16 menyajikan nilai -nilai c untuk kondisi yang
berbeda dari RHmax, Rs, Uday dan Uday /Unight.

Contoh:
RHmax 90%; Rs 12 mm/hari;
Uday 3m/detik; Uday/Unight 3;
c= 1,28 (table 3.14)
RHmax 60%; Rs 6 mm/hari;
Uday 3m/detik; Uday/Unight 2;
c= 0,91 (table 3.14)

Informasi untuk penggunaan Tabel 3.14 mungkin sulit ditentukan dari rekaman
iklim yang tersedia tetapi dapat diturunkan untuk musim yang berbeda dari
deskripsi cuaca atau dari sumber-sumber lokal. Kondisi dengan nilai c sangat
rendah mungkin jarang terjadi dan mungkin bertahan hanya untuk beberapa hari
pada kebanyakan iklim. Tabel 3.14 tidak mengungkapkan kebutuhan umum
untuk nilai c lebih kecil dari 1.0 untuk radiasi rendah, kondisi bukan musim
panas (faktor serupa tidak diragukan lagi menyebabkan penggunaan koefisien
tanaman musim dingin 0,6 jika dibandingkan dengan 0,8 untuk pertengahan
musim panas pada Metode orsinil Penman1948).

Contoh :
Cairo : Juli, Rs 11,2 mm/hari ; RHmax 80%; Uday 3,2m/ sec; Unight 2,1 m/sec;
Uday/Unight 1,5
Perhitungan ;

H i d r o l o g i T a m b a n g - 40
Nilai c Tabel 3.14 = 1,06 (interpolasi)

CONTOH PERHITUNGAN

Mengacu pada evapotranspirasi tanaman (ETo) dapat dihitung dengan


menggunakan:
ETo = C[W.Rn+ (1-W).f(u).(ea – ed)

Contoh
Kairo: latitude 300N; altitude 95 m, Juli. W 0,77; Rn 6,6; (1-W)=0,23; f(u) = 0,90;
(ea-ed)=17,5;c = 1,01.

Perhitungan:
ETo = 1.01 (0.77 x 6.6 + 0.23 x 0.90 x 17.5) = 8.8 mm/day
Menggunakan data rata rata harian untuk setiap bulan dalam perhitungan ETo dalam
mm/hari untuk setiap bulan:

J F M A M J J A S O N D
Tmean 0C 14 15 17,5 21 25,5 27,5 28,5 28,5 26 24 20 15,5
RHmean 65 63 63 50 45 50 55 57 60 64 68 68
n jam 7,4 8,0 8,9 9,7 10,8 11,4 11,5 11,1 10,4 9,6 8,6 7,5
U km/hari 173 181 207 207 232 251 232 181 164 190 164 155
Rs mm/hari 4,9 6,4 8,5 9,8 10,8 11,3 11,3 10,4 9,1 7,1 5,4 4,5
RHmax % 95 95 95 70 65 70 75 80 80 90 95 95
(est)
Uhari 2,5 2,5 3,0 3,0 3,3 3,5 3,3 2,5 2,3 2,5 2,3 2,3
m/detik
c 0,9 0,95 1,02 1,0 1,0 1,0 1,01 1,01 1,01 0,95 0,93 0,93
ETo 2,7 3,8 5,0 7,0 8,9 9,4 8,8 7,6 6,1 4,8 3,2 2,3
mm/hari
ETo 84 106 154 210 276 282 273 236 183 149 96 71
mm/bulan

H i d r o l o g i T a m b a n g - 41
Tabel 3.3. Tekanan uap jenuh (ea) in mbar sebagai fungsi temperatur udara rata-rata (T) in OC

Temperature 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
O
C
ea mbar 6,1 6,6 7,1 7,6 8,1 8,7 9,3 10,0 10,7 11, 112, 13,1 14,0 15, 16,1 17,0 18,2 19,4 20,6 22,0
5 3 0 *

Temperature 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
O
C
ea mbar 23, 24,9 26, 28,1 29, 31, 33,6 35, 37,8* 40, 42,4 44, 47, 50,3 53, 56,2 59, 62,8 66, 69,9
4 4 8 7 7 1 9 6 2 4 3

H i d r o l o g i T a m b a n g - 42
Tabel 3.4.a. Tekanan Uap (ed) dalam mbar dari data temperatur kering dan basah dalam 0C (aspirated psychrometer)

Depression wet bulb T0C altitude 0-1000 m drybulb Depression wet bulb T0C altitude 1000 - 2000 m
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 T0C 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
43,
73,8 64,9 56,8 49,2 42,2 35,8 29,8 24,3 19,2 14,4 10,1 6,0 40 73,8 65,2 57,1 49,8 0 41,8 31,0 25,6 20,7 16,2 12,0 8,1
37,
66,3 58,1 50,5 43,6 37,1 31,1 25,6 20,5 15,8 11,4 7,3   38 66,3 58,2 50,9 44,1 9 36,7 26,8 21,8 17,3 13,2 9,2 5,7
33,
59,4 51,9 44,9 38,4 32,5 26,9 21,8 17,1 12,7 8,6 4,9   36 59,4 52,1 45,2 39,0 3 32,1 23,0 18,4 14,3 10,4 6,8 3,3
29,
53,2 46,2 39,8 33,8 28,3 23,2 18,4 14,0 10,0 6,2   34 53,2 46,4 40,1 34,4 1 24,1 19,6 15,4 11,5 8,0 4,6 1,5
25,
47,5 41,1 35,1 29,6 24,5 19,8 15,4 11,3 7,5 4,0   32 47,5 41,3 35,5 30,2 3 20,7 16,6 12,6 9,1 5,8 2,6  
         
21,
42,4 36,5 30,9 25,8 21,1 16,7 12,6 8,8 5,3   30 42,4 36,7 31,3 26,4 9 17,7 13,8 10,2 6,9 3,8 0,9  
18,
37,8 32,2 27,2 22,4 18,0 14,0 10,2 6,7 3,4   28 37,8 32,5 27,5 23,0 9 14,9 11,4 8,0 4,9 2,1  
16,
33,6 28,5 23,8 19,4 15,3 11,5 8,0 4,7 1,6   26 33,6 28,7 24,1 20,0 1 12,5 9,2 6,0 3,2 0,5  
13,
29,8 25,1 20,7 16,6 12,8 9,3 6,0 2,9   24 29,8 25,3 21,1 17,2 9 10,3 7,2 4,3 1,6  
11,
26,4 22,0 18,0 14,2 10,6 7,4 4,3 1,4   22 26,4 22,3 18,3 14,3 5 8,3 5,5 2,7 0,2  
         
23,4 19,3 15,5 12,0 8,7 5,6 2,7   20 23,4 19,5 15,9 12,6 9,5 6,6 3,9 1,3  
20,6 16,8 13,3 10,0 6,9 4,1 1,4   18 20,6 17,1 13,7 10,6 7,8 5,0 2,5 0,1  
18,2 14,6 11,4 8,3 5,4 2,7   16 18,2 14,9 11,7 8,9 6,2 3,6 1,3  
16,0 12,7 9,6 6,7 4,0 1,5   14 16,0 12,9 10,0 7,3 4,8 2,4 0,3  
14,0 10,9 8,1 5,3 2,8   12 14,0 11,2 8,4 5,9 3,6 1,4  
         
H i d r o l o g i T a m b a n g - 43
Depression wet bulb T0C altitude 0-1000 m drybulb Depression wet bulb T0C altitude 1000 - 2000 m
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 T0C 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
12,3 9,4 6,7 4,1 1,7   10 12,3 9,6 7,0 4,7 2,6 0,4  
10,7 8,0 5,5 3,1 0,8   8 10,7 8,2 5,8 3,7 1,6  
9,3 6,8 4,4 2,1   6 9,3 7,0 4,8 2,7 0,7  
8,1 5,7 3,4 1,6   4 8,1 6,0 3,8 1,8  
7,1 4,8 2,8 0,8   2 7,1 5,0 2,9 1,0  
6,1 4,0 2,0                   0 6,1 4,1 2,1                  

Tabel 3.4.b. Tekanan Uap (ed) dalam mbar dari data temperatur kering dan basah dalam 0C (Non Ventilasi psychrometer)
drybulb
Depression wet bulb T0C altitude 0-1000 m T0C Depression wet bulb T0C altitude 1000 - 2000 m
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
7, 3,
73,8 64,7 56,2 48,4 41,2 34,4 28,2 22,4 17,0 12,0 4 0 40 73,8 64,9 56,7 49,1 42,0 35,6 29,6 34,1 18,9 14,1 9,8 5,6
4, 0,
66,3 57,8 50,0 42,8 36,0 29,8 24,0 18,6 13,6 9,0 6 6 38 66,3 58,0 50,5 43,4 36,9 31,0 25,4 20,3 15,5 11,1 7,0 3,2
2,
59,4 51,6 44,4 37,6 31,4 25,6 20,2 15,2 10,5 6,2 2   36 59,4 51,8 44,8 38,3 32,3 26,8 21,2 16,9 12,5 8,3 4,6 3,0
53,2 45,9 39,2 33,0 27,2 21,8 16,8 12,2 7,8 3,8   34 53,2 46,1 39,7 33,7 28,1 23,0 18,2 13,9 9,7 5,9 2,4  
47,5 40,8 34,6 28,8 23,4 18,4 13,8 9,4 5,4 1,6   32 47,5 41,0 35,1 29,5 24,3 19,6 15,2 11,1 7,3 3,7 0,4  
42,4 36,2 30,4 25,0 20,0 15,4 11,0 7,0 3,2   30 42,4 36,4 30,9 25,7 20,9 16,6 12,4 8,7 5,1 1,7  
37,8 32,0 26,6 21,6 17,0 12,6 8,6 4,8 1,2   28 37,8 32,2 27,1 22,3 17,9 13,8 10,0 6,5 3,1  
33,6 28,2 23,2 18,6 14,2 10,2 6,4 2,8   26 33,6 28,4 23,7 19,3 15,1 11,4 7,8 4,5 1,4  
29,8 24,8 20,2 15,8 11,8 8,0 4,4 1,1   24 29,8 25,0 20,7 16,5 12,7 9,2 5,8 2,8  
26,4 21,8 17,4 13,4 9,6 6,0 2,7   22 26,4 22,0 17,9 14,1 10,5 7,2 4,1 1,2  
         
23,4 19,0 15,0 11,2 7,6 4,3 1,1   20 23,4 19,2 15,5 11,9 8,5 5,5 2,5  

H i d r o l o g i T a m b a n g - 44
drybulb
Depression wet bulb T0C altitude 0-1000 m T0C Depression wet bulb T0C altitude 1000 - 2000 m
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
20,6 16,6 12,8 9,2 5,9 2,7   18 20,6 16,8 13,3 9,9 6,8 3,9 1,1  
18,2 14,4 10,8 7,5 4,3 1,4   16 18,2 14,6 11,3 8,2 5,2 2,5  
16,0 12,4 9,1 5,9 3,0 0,1   14 16,0 12,6 9,6 6,6 3,8 1,3  
14,0 10,7 7,5 4,6 1,7   12 14,0 10,9 8,0 5,2 2,6 0,3  
         
12,3 9,1 6,1 3,3 0,7   10 12,3 9,3 6,7 4,0 1,6  
10,7 7,7 4,9 2,3   8 10,7 7,9 5,4 3,0 0,6  
9,3 6,5 3,9 1,5   6 9,3 6,7 4,4 2,0  
8,1 5,5 2,9 0,9   4 8,1 5,7 3,4 1,1  
7,1 4,5 2,3   2 7,1 4,7 2,5 0,3  
6,1 3,7 1,5                   0 6,1 3,8 1,7                  
Tabel 3.5. Nilai fungsi angin f(u) = 0.27 (1 + U2/100) untuk hembusan angin pada
ketinggian 2 m dalam km/day

Angin
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
(km/hari)
  _ 0.3 0.32 0.4 0.38 0.41 0.43 0.46 0.49 0.51
100 0.54 0.57 0.59 0.6 0.65 0.67 0.7 0.78 0.76 0.78
200 0.81 0.84 0.86 .89* 0.92 0.94 0.97 1 1.03 1.05
300 1.08 1.11 1.13 1.2 1.19 1.21 1.24 1.27 1.3 1.32
400 1.35 1.38 1.4 1.4 1.46 1.49 1.51 1.5 1.57 1.59
500 1.62 1.65 1.67 1.7 1.73 1.76 1.78 1.81 1.84 1.9
600 1.89 1.92 1.94 2 2 2.02 2.05 2.08 2.11 2.15
700 2.16 2.19 2.21 2.2 2.27 2.29 2.32 2.35 2.38 2.4
800 2.43 2.46 2.48 2.5 2.54 2.56 2.59 2.62 2.64 2.65
900 2.7                  

H i d r o l o g i T a m b a n g - 45
Tabel 3.6. Nilai faktor pembobotan (1-W) untuk pengaruh angin dan kelembaban terhadap Eto pada temperatur dan ketinggian berbeda

Temperatur
O 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
C
(1-w) pada
ketinggian m
0.4 0.2 0.1 0.1
 0 0.57 0.54 0.52 0.48 0.45 0.39 0.36 0.34 0.32 0.29 0.25 0.23* 0.22 0.2 0.17 0.15
2 7 9 6
0.2 0.1 0.1
500 0.56 0.52 0.49 0.46 0.43 0.4 0.38 0.35 0.33 0.3 0.28 0.24 0.22 0.21 0.19 0.16 0.14
6 8 5
0.3 0.2 0.1 0.1
1 000 0.54 0.51 0.48 0.45 0.42 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.23 0.21 0.2 0.18 0.15 0.13
9 5 7 4
0.3 0.2 0.1 0.1
2 000 0.51 0.48 0.45 .42* 0.39 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25 0.21 0.19 0.18 0.16 0.14 0.12
6 3 5 3
0.3 0.2 0.1 0.1
3 000 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.31 0.29 0.27 0.25 0.23 0.19 0.18 0.16 0.15 0.13 0.11
4 1 4 2
0.3 0.1 0.1 0.1
4 000 0.46 0.42 0.39 0.36 0.34 0.29 0.27 0.25 0.23 0.21 0.18 0.16 0.15 0.14 0.12 0.1
1 9 3 1
H i d r o l o g i T a m b a n g - 46
Tabel 3.7. Values of Weighting Factor (W) for the Effect of Radioation on ETo at Different Temperature and Altitudes

H i d r o l o g i T a m b a n g - 47
Tabel 3.8. Radiasi ekstra terrestrial (Ra) yang dinyatakan dalam evaporasi ekivalen dalam mm/day
Northern Hemisphere   Southern Hemisphere
Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Des Lat Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Des
3.8 6.1 9.4 12.7 15.8 17.1 16.4 14.1 10.9 7.4 4.5 3.2 50 17.5 14.7 10.9 7.0 4.2 3.1 3.5 5.5 8.9 12.9 16.5 18.2
4.3 6.6 9.8 13.0 15.9 17.2 16.5 14.3 11.2 7.8 5.0 3.7 48 17.6 14.9 11.2 7.5 4.7 3.5 4.0 6.0 9.3 13.2 16.6 18.2
4.9 7.1 10.2 13.3 16.0 17.2 16.6 14.5 11.5 8.3 5.5 4.3 46 17.7 15.1 11.5 7.9 5.2 4.0 4.4 6.5 9.7 13.4 16.7 18.3
5.3 7.6 10.6 13.7 16.1 17.2 16.6 14.7 11.9 8.7 6.0 4.7 44 17.8 15.3 11.9 8.4 5.7 4.4 4.9 6.9 10.2 13.7 16.7 18.3
5.9 8.1 11.0 14.0 16.2 17.3 16.7 15.0 12.2 9.1 6.5 5.2 42 17.8 15.5 12.2 8.8 6.0 4.9 5.4 7.4 10.6 14.0 16.8 18.3
6.4 8.6 11.4 14.3 16.4 17.3 16.7 15.2 12.5 9.6 7.0 5.7 40 17.9 15.7 12.5 9.2 6.6 5.3 5.9 7.9 11.0 14.2 16.9 18.3
6.9 9.0 11.8 14.5 16.4 17.2 16.7 15.3 12.8 10.0 7.5 6.1 38 17.9 15.8 12.8 9.6 7.1 5.8 6.3 8.3 11.4 14.4 17.0 18.3
7.4 9.4 12.1 14.7 16.4 17.2 16.7 15.4 13.1 10.6 8.0 6.6 36 17.9 16.0 13.2 10.1 7.5 6.3 6.8 8.8 11.7 14.6 17.0 18.2
7.9 9.8 12.4 14.8 16.5 17.1 16.8 15.5 13.4 10.8 8.5 7.2 34 17.8 16.1 13.5 10.5 8.0 6.8 7.2 9.2 12.0 14.9 17.1 18.2
8.3 10.2 12.8 15.0 16.5 17.0 16.8 15.6 13.6 11.2 9.0 7.8 32 17.8 16.2 13.8 10.9 8.5 7.3 7.7 9.6 12.4 15.1 17.2 18.1
8.8 10.7 13.1 15.2 16.5 17.0 16.8* 15.7 13.9 11.6 9.5 8.3 30 17.8 16.4 14.0 11.3 8,9 7.8 8.1 10.1 12.7 15.3 17.3 18.1
9.3 11.1 13.4 15.3 16.5 16.8 16.7 15.7 14.1 12.0 9.9 8.8 28 17.7 16.4 14.3 11.6 9.3 8.2 8.6 10.4 13.0 15.4 17.2 17.9
9.8 11.5 13.7 15.3 16.4 16.7 16.6 15.7 14.3 12.3 10.3 9.3 26 17.6 16.4 14.4 12.0 9.7 8.7 9.1 10.9 13.2 15.5 17.2 17.8

H i d r o l o g i T a m b a n g - 48
Northern Hemisphere   Southern Hemisphere
Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Des Lat Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct Nov Des
10.2 11.9 13.9 15.4 16.4 16.6 16.5 15.8 14.5 12.6 10.7 9.7 24 17.5 16.5 14.6 12.3 10.2 9.1 9.5 11.2 13.4 15.6 17.1 17.7
10.7 12.3 14.2 15.5 16.3 16.4 16.4 15.8 14.6 13.0 11.1 10.2 22 17.4 16.5 14.8 12.6 10.6 9.6 10.0 11.6 13.7 15.7 17.0 17.5
11.2 12.7 14.4 15.6 16.3 16.4 16.3 15.9 14.8 13.3 11.6 10.7 20 17.3 16.5 15.0 13.0 11.0 10.0 10.4 12.0 13.9 15.8 17.0 17.4
11.6 13.0 14.6 15.6 16.1 16.1 16.1 15.8 14.9 13.6 12.0 11.1 18 17.1 16.5 15.1 13.2 11.4 10.4 10.8 12.3 14.1 15.8 16.8 17.1
12.0 13.3 14.7 15.6 16.0 15.9 15.9 15.7 15.0 13.9 12.4 11.6 16 16.9 16.4 15.2 13.5 11.7 10.8 11.2 12.6 14.3 15.8 16.7 16.8
12.4 13.6 14.9 15.7 15.8 15.7 15.7 15.7 15.1 14.1 12.8 12.0 14 16.7 16.4 15.3 13.7 12.0 11.2 11.6 12.9 14.5 15.8 16.5 16.6
12.8 13.9 15.1 15.7 15.7 15.5 15.5 15.6 15.2 14.4 13.3 12.5 12 16.6 16.3 15.4 14.0 12.5 11.6 12.0 13.2 14.7 15.8 16.4 16.5
13.2 14.2 15.3 15.7 15.5 15.3 15.3 15.5 15.3 14.7 13.6 12.9 10 16.4 16.3 15.5 14.2 12.8 12.0 12.4 13.5 14.8 15.9 16.2 16.2
13.6 14.5 15.3 15.6 15.3 15.0 15.1 15.4 15.3 14.8 13.9 13.3 8 16.1 16.1 15.5 14.4 13.1 12.4 12.7 13.7 14.9 15.8 16.0 16.0
13.9 14.8 15.4 15.4 15.1 14.7 14.9 15.2 15.3 15.0 14.2 13.7 6 15.8 16.0 15.6 14.7 13.4 12.8 13.1 14.0 15.0 15.7 15.8 15.7
14.3 15.0 15.5 15.5 14.9 14.4 14.6 15.1 15.3 15.1 14.5 14.1 4 15.5 15.8 15.6 14.9 13.8 13.2 13.4 14.3 15.1 15.6 15.5 15.4
14.7 15.3 15.6 15.3 14.6 14.2 14.3 14.9 15.3 15.3 14.8 14.4 2 15.3 15.7 15.7 15.1 14.1 13.5 13.7 14.5 15.2 15.5 15.3 15.1
15.0 15.5 15.7 15.3 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8 0 15.0 15.5 15.7 15.3 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8

Tabel 3.9. Durasi harian rata-rata kemungkinan jam penyinaran matahari maksimum (N) untuk bulan dan lintang berbeda

Northern Lats Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sept Oct `Nov Dec
Southern
Juli Aug Sept Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May June
Lats
50O 8.5 10.1 11.8 13.8 15.4 16.3 15.9 14.5 12.7 10.8 9.1 8.1
48 8.8 10.2 11.8 13.6 15.2 16.0 15.6 14.3 12.6 10.9 9.3 8.3
46 9.1 10.4 11.9. 13.5 14.9 15.7 15.4 14.2 12.6 10.9 9.5 8.7
44 9.3 10.5 11.9 13.4 14.7 15.4 15.2 14.0 12.6 11.0 9.7 8.9
42 9.4 10.6 11.9 13.4 14.6 15.2 14.9 13.9 12.6 11.1 9.8 9.1
40 9.6 10.7 11.9 13.3 14.4 15.0 14.7 13.7 12.5 11.2 10.0 9.3
35 10.1 11.0 11.9 13.1 14.0 14.5 14.3 13.5 12.4 11.3 10.3 9.8
30 10.4 11.1 12.0 12.9 13.6 14.0. 13.9* 132.0 12.4 11.5 10.6 10.2
H i d r o l o g i T a m b a n g - 49
25 10.7 11.3 12.0 12.7 13.3 13.7 13.5 13.0 12.3 11.6 10.9 10.6
20 11.0 11.5 12.0 12.6 13.1 13.3 13.2 12.8 12.3 11.7 11.2 10.9
15 11.3 11.6 12.0 12.5 12.8 13.0 12.9 12.6 12.2 11.8 11.4 11.2
10 11.6 11.8 12.0 12.3 12.6 12.7 12.6 12.4 12.1 11.8 11.6 11.5
5 11.8 11.9 12.0 12.2 12.3 12.4 12.3 12.3 12.1 12.0 11.9 11.8
0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0

Tabel 3.10. Faktor konversi untuk Radiasi Extra-Terrestrial (Ra) ke Net Radiasi Matahari (RNS) untuk refleksi  0,25 dan rasio perbedaan
perbandingan jam penyinaran matahari aktual terhadap penyinaran maksimum

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
n/N 0 0.1 0.25 0.35 0.45 0.60 0.70 0.83 0.95 1,0
5 5 0 0 0 0 5 5 5 5 0
(1-) (0,25 + 0.1 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.4 0.4 0.49 0.5 0.5
0.22 0.28 0.32 0.36. 0.37 0.41 0.45 0.54 0.56
0,50n/N) 9 1 4 6 0 4 9 3 7 * 1 2

H i d r o l o g i T a m b a n g - 50
Tabel 3.11. Pengaruh Suhu f (T) terhadap radiasi gelombang panjang (Rnl)

T0C 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36
f(T)-Tk4 11.0 11.4 11.7 12.0 12.4 12.7 13.1 13.5 13.8 14.2 14.6 15.0 15.4 15.9 16.3* 16.7 17.2 17.7 18.1

Tabel 3.12. Pengaruh Tekanan uap f(ed) terhadap radiasi gelombang panjang (Rnl)

ctcl mbar 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
f(ed)=0.34- 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0
0.04ZYTd 3 2 0 9 8 6 5 4 3 2 2 1 0 9 8 8 7 0.06

Tabel 3.13. Pengaruh rasio jam penyinaran matahari aktual dan penyinaran maksimum f (n/N) pada radiasi Longwave (Rnl)
H i d r o l o g i T a m b a n g - 51
n/N 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1.0
f(n/N) = 0,1+0,9 n/N 0.1 15 19 24 28 0.33 0.37 0.42 0.5 0.51 0.55 60 0.64 0.69 0.7 0.8 .82* 0.87 0.91 0.96 1.0

Tabel 3.14. Penyesuaian Faktor (c) pada Persamaan Penman


  Rhmax = 30% Rhmax = 60% Rhmax = 60%
Rs mm/day 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12
Uday m/sec Uday/Unight = 4.0
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.79 0.84 0.92 0.97 0.92 1.00 1.11 1.19 0.99 1.10 1.27 1.32
6 0.68 0.77 0.87 0.93 0.85 0.96 1.11 1.19 0.94 1.10 1.26 1.33
9 0.55 0.65 0.78 0.90 0.76 0.88 1.02 1.14 0.88 1.01 1.16 1.27
Uday/Unight = 3.0
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.76 0.81 0.88 0.94 0.87 0.96 1.06 1.12 0.94 1.04 1.18 1.28
6 0.61 0.68 0.81 0.88 0.77 0.88 1.02 1.10 0.86 1.01 1.15 1.22
9 0.46 0.56 0.72 0.82 0.67 0.79 0.88 1.05 0.78 0.92 1.06 1.18
Uday/Unight = 2.0
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10

H i d r o l o g i T a m b a n g - 52
3 0.69 0.76 0.85 0.92 0.83 0.91 .99* 1.05* 0.89 0.98 1.10* 1.14*
6 0.53 0.61 0.74 0.84 0.70 0.80 0.94 1.02 0.79 0.92 1.05 1.12
9 0.37 0.48 0.65 0.76 0.59 0.70 0.84 0.95 0.71 0.81 0.96 1.06
Uday/Unight = 1.0
0 0.86 0.90 1.00 1.00 0.96 0.98 1.05 1.05 1.02 1.06 1.10 1.10
3 0.64 0.71 0.82 0.89 0.78 0.86 0.94* .99* 0.85 0.92 1.01* 1.05*
6 0.43 0.53 0.68 0.79 0.62 0.70 0.84 0.93 0.72 0.82 0.95 1.00
9 0.27 0.41 0.59 0.70 0.50 0.60 0.75 0.87 0.62 0.72 0.87 0.96

H i d r o l o g i T a m b a n g - 53
FORMAT PERHITUNGAN METODE PENMAN

H i d r o l o g i T a m b a n g - 54
SOAL LATIHAN

1. Tentukan situasi di bawah ini untuk DAS/watershed kecil di bagian utara


Indiana. Enam bulan pengendapan musiman yakni 70 cm, limpasan 20 cm dan
pergantian penyimpanan air tanah 15 cm. berapa laju evapotranspirasi bulanan,
diasumsikan tidak ada abstraksi awal?

2. Estimasikan volume air yang akan infiltrasi ke tanah sebelum terjadi permukaan
jenuh menggunakan persamaan Green-Ampt. Berikut data yang diketahui: (1)
kandungan air jenuh = 0,25, (2) kandungan air awal = 0, (3) laju limpasan rata-
rata = 2 in./hr, (4) isapan kapiler rata-rata = 4 in., (5) K s = 1 in./hr. berapa
volume penyimpanan tanah maksimum jika tanah homogen untuk table
kedalaman air 5 ft?

3. Mempertimbangkan pengaruh pembangunan yang diusulkan di tanah kelas B


100 ac - 400 ac, 50 ac oleh air permukan (danau, penahanan dan kanal ), 200 ac
untuk ruang terbuka dengan kondisi baik dan sisanya untuk penutupan rumput di
atas 50-75% tanah. Barapa CN?

4. Estimasikan laju evaporasi bulanan rata-rata untuk DAS Bandara Internasional


O’Hare. Data iklim local diberikan oleh NOAA untuk bandara ditunjukan
beberapa bulan pada tahun 1974

Bula Pengendapan (in.) Air keluar (in.)


n
Maret 2,40 1,42
April 4,27 3,05
Mei 5,09 3,60
Juni 4,69 3,50
Juli 2,96 1,65

Air yang meninggalkan DAS diperkirakan bentuk geologi survei AS pada


stasiun gaging dan juga ditampilkan. Mengomentari jawaban Anda dengan
menjelaskan mengapa hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata

H i d r o l o g i T a m b a n g - 55
tahunan yang diberikan pada gambar 4. apa asumsi yang Anda buat?
menganggap perubahan penyimpanan yang minimal dan tidak ada transpiration
atau infiltrasi.

H i d r o l o g i T a m b a n g - 56

Anda mungkin juga menyukai