Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Wawancara Kewirausahaan

“USAHA ES DUGAN & ES TELLER 99”


Jl. Kh. Dewantara kec. Pringkumpul kab. Pringsewu

Dosen Pengampu : MISWAN GUMANTI, MM

Diajukan Oleh:

ZULKAH MUANNAN SANI NPM. 15100173


RICKY KISARA NASRILLAH NPM. 15100096
M. SYARIF SUPRAPTO NPM. 15100170
BAMBANG SUCIPTO NPM. 15100097
BANU ARDIANSYAH NPM. 15100104
INDARTO NPM. 15100095

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


(STMIK ) PRINGSEWU LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang berusaha


menjadi negara maju. Indonesia saat ini telah memiliki 1,56 persen atau sekitar
3.707.205 wirausaha dari jumlah populasi penduduk Indonesia, sedangkan untuk
dapat dikatakan sebagai negara maju, idealnya untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan suatu bangsa, dibutuhkan wirausahawan minimal sebanyak 2
persen dari populasi penduduk. Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifudin Hasan
pada tanggal 2 Februari 2011 menyatakan Gerakan Kewirausahaaan Nasional
(GKN) di Jakarta (ANTARA  News). Pencanangan GKN merupakan sebuah
program untuk melahirkan lebih  banyak wirausaha baru di Indonesia. Menurut
Menteri, jika hal itu dapat dicapai maka bukan tidak mungkin jumlah
pengangguran dan tingkat kemiskinan dapat ditekan sehingga kesejahteraan
rakyat dapat tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan secara intensif dan
berkesinambungan adalah memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah
serta pengembangan kewirausahaan, terutama bagi kalangan terdidik.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, minat
lulusan lembaga pendidikan untuk berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi
lulusan SLTA (22,63 persen) dan perguruan tinggi (6,14 persen). Sedangkan bagi
mereka yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki kemandirian untuk
berusaha sendiri (32,46 persen). Terdapat kecenderungan para pemuda
berpendidikan SLTA (61,87 persen) dan sarjana (83,20 persen) memilih menjadi
pekerja atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal ini berarti semakin
tinggi tingkat  pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan motivasi
untuk menjadi wirausaha. Untuk membangun karakter wirausaha di kalangan
masyarakat maka perlu adanya pendidikan sejak dini yang nantinya
mengarahkan lulusannya memiliki  jiwa berwirausaha. Yaitu dengan
memasukkan sebuah mata pelajaran kewirausahaan bagi siswa di sekolah atau
mata kuliah kewirausahaan bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Selain itu
pengembangan jiwa dan semangat kewirausahaan juga mutlak diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi mereka yang sudah memiliki
usaha. Selain pendidikan secara teori, untuk membangkitkan jiwa berwirausaha
salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengenali dan menggali profil
wirausahawan yang sukses. Seseorang cenderung sering merasa takut untuk
mulai melangkah untuk berwirausaha karena persepsi dan rasa takut untuk
mengambil resiko yang nantinya dihadapi. Namun dengan informasi yang
didapat ketika melakukan wawancara ataupun berbagi pengalaman dengan
wirausahawan yang sukses mulai dari perjalanan awal hingga menjadi sukses
seperti sekarang tentunya akan memberikan gambaran dan dorongan semangat
untuk mengikuti  jejaknya menjadi wirausahawan tentunya dalam bidang yang
tidak harus sama. Salah satu contoh wirausahawan yang dianggap sukses adalah
Camilan Sukses. Bentuk usaha yang dilakukan adalah berjualan makanan dan
minuman. Dari urian tersebut di atas penyusun melakukan wawancara terhadap
salah satu contoh tersebut sebagai langkah pembelajaran tentang
kewirausahaan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:


 
1. Menumbuhkan jiwa berwirausaha bagi penulis dan pembaca.
2. Memberikan gambaran tentang perjalanan dari usaha yang dirintis oleh zulkah
muannan sani.
3. Memberikan motivasi bagi pembaca dan penulis untuk mulai melangkah
berwirausaha.

 
BAB II
LOKASI DAN WAKTU WAWANCARA

A. Lokasi Wawancara
Adapun lokasi dilakukan wawancara ini adalah “ES TELER & ES DUGAN 99”,
Jl, Kh. Dewantara kec. Pringkumpul kab. Pringsewu.
 
B. Waktu
Wawancara ini telah dilaksanakan pada hari Rabu, 20 July 2016.

C. Narasumber
Adapun narasumber dalam wawancara ini adalah manusia biasa yang belum
sukses.
BAB III
PEMBAHASAN

Adapun dari wawancara yang telah dilakukan didapatkan data seperti berikut:

A. Deskripsi Bidang Usaha


Usaha dagang “ES DUGAN & ES TELER 99” terletak di Jl. Kh. Dewantara, kec.
Pringkumpul. Kab. Pringsewu. Usaha ini bergerak di  bidang produksi aneka
minuman ringan.

B. Sejarah Perkembangan

Menurut penuturan narasumber yaitu berawal pada tanggal 23 september


2014 ketika saya melihat peungumuman sbmptn unila (UNIVERSITAS
LAMPUNG) dan hasilnya TIDAK LULUS. Aku pun frustasi dan memilih untuk
fakum terlebih dahulu. Setelah sebulan fakum aku merasakan kejenuhan karena
tidak ada aktivitas keseharian, akhirnya muncullah sebuah ide untuk berjualan es
dugan, kemudian di didorong keberanian dan ucapan “bismillah” aku beranikan
diri untuk membuka usaha itu. Sebulan berjalan aku belum mendapatkan hasil,
dua bulan berjalan sampai tiga bulan berjalan aku belummendapatkan hasil yang
memuaskan bahkan sampai saat itu aku hutang kepada orang tua untuk
perputaran modal esok hari. Disitu aku hampir menyerah dan berhenti untuk
berdagang, tetapi orang tua dan sahabatku mencegahku untuk berhenti
berdagang, tetapi mereka terus memotivasiku untuk terus semangat dan pantang
mundur. Kemudian aku berfikir-fikir kembali bagaimana aku mau sukses jika
baru mencoba aku sudah mundur untuk melangkah. Akhirnuya aku mulai
kembali daganganku dan alhamdulillah setelah satu tahun berjalan bisnisku
sudah lumayan terlihat hasilnya. Dan alhamdulillah bisnis ini bisa berjalan lancar
sampai sekarang.

C. Proses pembuatan :
 Bahan-bahan :
 Dugan
 Gula putih
 Gula merah
 Susu
 Buah-buahan :
Alpukat
Jeruk
Nangka/melon
Durian
 Alat-alat :
 Golok
 Sendok
 Mangkok gelas
 Gelas
 Termos
 Toples
 Peretan
 Centong
 Plastik
 Karet
 Pisau
 Kantong plastik
 Menu of Dugan :
 Es dugan murni
 Es dugan biasa
 Es dugan alpukat
 Es dugan jeruk
 Es teler durian
 Es teler biasa

 Cara pembuatan :
Yang pertama dibuka telebih dahulu buah dugan sebanyak kurang lebih
20-25 buah. Setelah dibuka, airnya dimasukkan ketermos yang telah
disediakan dan duganya diserut lalu dimasukkan ketermos sampai penuh.
Jika sudah selesai maka buah dugan yang telah diserut siap untuk masuk
ke proses selanjutnya.

 Proses pembuatan es sesuai menu :


1. Es dugan murni
Ambil dengan bulat utuh dan dibuka dengan cantik lalu berikan piring
plastik untuk landasannya sendok dan pipet. Dugan murni siap
disajikan.
2. Es dugan gula putih/ merah
Ambil gelas yang telah disediakan lalu masuukan es batu secukupnya.
kemudian gula putih 2 centong kemudian dugan secukupnya
tambahkan air hampir penuh kemudian berikan susu secukupnya. Lalu
berikan sendok dan pipet. Dugan siap disajikan.
3. Es dugan alpukat
Siapkan gelas ambil buah alpukat belah jadi dua kemudian kerok
setengah alpukat itu dan dimasukkan kedalam gelas, berikan susu
secukupnya, dan di kocok sampai lumayan halus. Setelah itu masukkan
gula 2 centong, es secukupnya, dan diberikan susu secukupnya. Dugan
siap disajikan.
4. Es dugan jeruk
Untuk satu porsi 3 buah jeruk. Belah jeruknya dan peras jeruknya
ditempat pemeras jeruk. Kemudian ambil gelas, masukkan es batu
secukupnya, tambahkan gula putih 2 centong, masukkan dugan
secukupnya dan setelah itu masukkan jeruk yang sudah diperas tadi
kedalam gelas. Lalu berikan susu secukupnya dan dugan jeruk siap
disajikan.
5. Es teller durian
Siapkan mangkok gelas, masukkan setengah buah alpukat yang telah
dipotong, masukkan durian satu sendok, berikan susu secukupnya dan
diaduk hingga rata. Setelah itu masukkan gula putih 3 centong
kemudian diaduk lagi lalu masukkan es batu secukupnya, nangka satu
setengah sendok, pacar cina setengah sendok, dan berikan susu
secukupnya. Dan es teller siap disajikan. Adapun kalau ada yang minta
untuk tanpa durianl maka diawal tadi durianya tidak usah
dimasukkan.

 Harga menu es dugan dan es teller 99:


 Es dugan biasa: Rp. 4.000
 Es dugan murni: Rp. 6.000
 Es dugan alpukat: rp. 5.000
 Es dugan jeruk: rp. 5.000
 Es teller durian: rp. 7.000
 Es teller tanpa durian: rp. 6.000

 Pemasaran:
Ke masyarakat yang membutuhkan es dugan dilingkungan setempat.

D. Omzet penjualan :
Menurut penuturan narasumber, hingga saat ini usaha yang telah dijalankan
tersebut telah mampu mencapai omzet : per hari kurang lebih 600-700rb, dan
perbulan 4-5 juta.

E. Jumlah Karyawan
Adapun jumlah karyawan sampai saat ini berjumlah 3 orang.
 
F. Tips yang dilakukan untuk mencapai kesuksesan sekarang
Belajar dari pengalaman, aku berprinsip bahwa manajemen yang dilakukan
pada usahaku adalah menggunakan “manajemen langit” yang dalam
pengertiannya merupakan manajemen dengan melaksanakan sesuai apa yang
telah dituntunkan dan diturunkan oleh Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah
SAW. Adapun prinsip-prinsip manajemen yang beliau gunakan meliputi sikap
jujur, amanah, cerdas, tidak kikir, tidak serakah dan menepati janji. Beliau
menceritakan bahwa dengan menggunakan prinsip tersebut maka banyak
manfaat yang didapatkan sebagai implikasi positif dari penerapan tersebut.
Sebagai contoh kepada karyawan, sebagai pemilik harus jujur kepada karyawan
dengan hasil keuntungan yang didapat dan memberikan sebagian hasil
keuntungan yang didapatkan maka karyawan tersebut akan menjadi loyal dan
ikhlas untuk bekerja. Sedangkan untuk pembeli dengan senantiasa memberikan
barang terbaik sesuai dengan komitmen di awal, maka pembeli akan percaya dan
senantiasa tidak ragu memilih produk kita. Selain itu melalui testimoni yang
diberikan oleh para pembeli akan menjadi sarana promosi yang sangat efektif
dengan sistem “getok tular” untuk menarik pembeli yang lain untuk datang. Selain
dengan memberikan  pelayanan yang terbaik, usaha es dugan & es teleer 99
selalu berprinsip untuk mengambil keuntungan secara wajar, sehingga pembeli
dapat beranggapan bahwa harga produknya murah dan wajar. Dengan demikian,
pelanggan setia akan percaya dan senantiasa berlangganan es di tempat kita.

G. Harapan ke depan
Adapun harapan kedepan adalah semakin maju dan tumbuh jiwa
kewirausahaan pada kalangan anak muda dengan senantiasa terus membangun
kekuatan mentalitas agar tidak menjadi bangsa pekerja tetapi adalah bangsa
yang mampu berdaulat untuk mandiri menciptakan lapangan kerja.

H. Saran untuk kaum muda dalam usaha membangun jiwa wirausaha


Adapun saran yang diberikan oleh pemilik selaku wirausahawan kepada
penulis terutama bagi para kaum muda. Beliau memberikan saran untuk
mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya kemudian dipupuk atau
dikembangkan karena nantinya akan bermanfaat bagi orang tersebut dan orang-
orang disekitarnya. Kemudian memperluas wawasan dengan membaca, tidak
hanya membaca buku yang berkaitan dengan ilmu yang dipelajari ketika di
bangku kuliah. Namun tidak menutup dengan bacaan yang lainnya. Selain itu juga
menyarankan untuk menjadikan orang-orang yang berhasil dalam berwirausaha
sebagai inspirasi. Sebaiknya manusia jangan hanya menjadi pegawai atau
karyawan karena seorang karyawan secara rezekinya sudah terbatas hanya pada
level tertentu.  Namun berbeda dengan seorang pengusaha, rezekinya tidak
terbatas. Tinggal  bagaimana kita akan berusaha dalam mendapatkan rezeki
tersebut. Ketika menjadi seorang pengusaha yang sudah sukses, kita tidak lagi
bekerja untuk uang namun uanglah yang bekerja untuk kita. Dan pesan yang
terakhir untuk penulis Bapak Muhammad Al Faatih mengatakan "carilah jalan
baru. Janganlah hanya mengikuti jalan yang sudah ada dan jadikanlah agama itu
sebagai ukuran".
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan  bahwa
untuk memiliki jiwa kewirausahaan harus didasari dengan niat dan mental yang
kuat. Terutama mental, sebagai orang yang beragama dan berilmu kita harus
memiliki mentalitas pemenang seperti ibnu sani ini meskipun sempat mengalami
kegagalan dalam usahanya namun mampu untuk bangkit lagi karena kegagalan
adalah kemenangan yang tertunda. Perjalanan dalam merintis usaha yang dilakukan
oleh ibnu sani merupakan gambaran yang jelas bahwa kegagalan dalam menjalankan
usaha merupakan hal yang wajar. Karena kegagalan tersebut yang nantinya akan
menjadi motivasi dan mendorong untuk bangkit apabila orang tersebut memiliki
mentalitas pemenang. Namun sayangnya hanya sedikit orang di Indonesia ini yang
memiliki mentalitas pemenang. Semoga penulisan laporan hasil wawancara ini dapat
memberikan dorongan  bagi penulis dan pembaca untuk tidak ragu melangkah
dalam memulai  berwirausaha dan melatih mental untuk menjadi seseorang yang
memiliki mentalitas pemenang.

Anda mungkin juga menyukai