Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN ANTOLOGI,EFISTEMIOLOGI DAN AKSIOLOGI DALAM

ILMU KEBIDANAN

OLEH :

ANNA MOFU

DELILA RUMERE

FITRIANI

IMAKULATA LENDOKAN

OCE KAFIAR

SITTI AMA

POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN ALIH JENJANG

KELAS BIAK

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
Puji dan syukur penulis panjatkan ke pada Tuhan yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah ilmu filsafat
dengan judul PENGERTIAN ANTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI DALAM
ILMU KEBIDANAN ini tepat pada waktu yang ditentukan.

Tak lupa kami ucapkan terimah kasih kepada :

1. Endang Trisnawati,S.ST,M.Keb selaku dosen mata kuliah psikologi dan


ilmu filsafat
2. Keluaga dan teman-teman yang sudah bekerja keras bersama dalam
menyelesaikan makalah ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu
kami membuka kritik maupun saran bagi pembaca agar perbaikan-perbaikan
dapat dilakukan.

Untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang besifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan tugas ini. Akhir kata semoga tugas ini dapat
memberi manfaat untuk kita semua.

Penulis

MAHASISWA PRODI DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG KELAS BIAK

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tinjauan Penulis ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Epistemologi .............................................................................................................. 4
B. Ontologi ..................................................................................................................... 5
C. Aksiologi ................................................................................................................... 6
D. Penkajian ontologi ilmu kebidanan ............................................................................ 7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan................................................................................................................. 8
Saran........................................................................................................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang


terapan untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan
cara yang lebih memuaskan Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan
3
pemahaman membawa kita kepada tindakan yang telah layak filsafat perlu
pemahaman bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan
karena dia menentukan pikiran dan pengarahan tindakan seseorang untuk
mencapai tujuan.

Bidan adalah salah satu profesi tertua didunia sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan muncul sebagai manusia terpercaya dalam mendampingi
dan menolong Ibu melahirkan. Ketika seorang ibu melahirkan ia akan mencari
dan mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain untuk melahirkan
bayinya. Pada suatu waktu, beberapa wanita terpanggil menjadi wanita yang
luhur dan bijaksana. Salah satu faktor yang menyebabkan terus
berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih tingginya
mortalitas morbilitas pada wanita hamil dan bersalin.

Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan poko yaitu
Epistemiologi atau teori pengetahuan yang membahasa bagai mana kita
memperoleh pengetahuan, Antologi atau teori hakekat yang membahas
tentang hakekat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan Aksiologi
atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan

Ketiga teori diatas sma-sama membahas tentang hakekat hanya saja


berangkat dari hal yang bebeda dan tujuan yang berbeda pula. Epistemiologi
sebagai teori pengetahuan membahas tentang bagai mana pendapat
pengetahuan, bagai mana kita bisa tau dan dapat membedakan dengan yang
lain. Ontologi membahas tentang apa objek yang kita kaji, bagai mana
wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir. Sedangkan
Aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan kita, klasifikasi
tujuan dan perkembangannya

B.Rumusan masalah

Apa yang dimagsud dengan Antologi Epistemologi dan Aksiologi dalam


ilmu kebidanan ?

C.Tinjauan penulis

4
Makalah ini disusun oleh penulis agar mahasiswa dapat mengetahui
tentang apa yang dimagsud dengan Antologi Aksiologi dan Epistemologi dalam
ilmu kebidanan

BAB II

PEMBAHASAN

Keberadaan disiplin ilmu kebidanan sama seperti keilmuan lainnya


ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang,
sehingga dalam perjalanannya mulai dipertanyakan identitas dirinya sebagai

5
satu disiplin keilmuan mandiri. Lebih lanjut sering dipertanyakan adalah ciri-ciri
atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu
yang lain.

Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi m,enjadi


tingkatan karakteristik yaitu :

- Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh disiplin ilmu yang


bersifat keilmuan
- Bersifat generik artinya mencirikan segolongan tertentu dari
pengetahuan ilmiah
- Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin
ilmu yang membedakannya dari disiplin ilmu yang lain.

Pemikiran dasar dalam ilmu kebidanan adalah memberdayakan seluruh


kemampuan wanita untuk menghimpun kekuatan dalam dirinya dalam upaya
p[roses reproduksi yang meliputi kehamilan, kelahiran, nifas dan perawatan
anak.

Setiap pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tianh


penyangga tubuh pengetahuan yang di susun termasuk dalam ilmu kebidanan.
Komponen tersebut adalah ONTOLOGI, EFISTEMIOLOGI, AKSIOLOGI. Ontologi
merupakan asas dalam menetapkan ruang lingkup ujud yang menjadi objek
penelahan ( objek ontologi atau objek formal pengetahuan) dan penafsiran
tentang hakekat realitas ( Metafisika) dari objek ontologis atau objek formal
tersebut. Efistemiologi merupakan asas mengenai cara bagaimana materi
pengetahuan di peroleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan.
Aksiologi merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan yang di per oleh
dan di susun dalam pengetahuan tersebut .

A EFISTEMIOLOGI

Landasan efistemiologi ilmu tercermin secara operasional dala metode


ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan
menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :

6
1. Kerangka pemikiran , yang bersifat logis dengan argumentasi yang
bersifat konsisiten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun
2. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran tersebut.
3. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji
kebenaran pernyataan secara faktual. Secara akronim metode ilmiah
terkenal sebagai logika hypotetico-verifikatif atau deducto hypotetic
verifikatif.

Kerangka pemikiran yang bersifat logis adalah argumentasi yang bersifat


rasional dalam mengembangkan penjelasan terhadap fenomena alam.
Verifikasi secara empiris berarti evaluasi secara objektif dari suatu pernyataan
hipotesis terhadap kenyataan faktual. Verifikasi ini menyatakan bahwa ilmu
terbuka untuk kebanaran lain selain yang terkandung dalam hipotesis
( mungkin fakta menolak pernyataan hipotesis ). Kebenaran ilmiah dengan
keterbukaan terhadap

kebenaran baru mempunyai sifat pragmatis yuang prosesnya secara


berulang ( siklus ) berdasarkan berfikir kritis.

Disamping sikap moral yang secara implisit terkait dengan proses logico
hypotetico verifikatif tersebut terdapat asas moral yang secara eksplisit
merupakan yang bersifat seharusnya dalam epistemiologis keilmuan. Azas
tersebut menyatakan bahwa dalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya
ilmiah harus ditujukan untuk menemukan kebenaran yang dilakukan dengan
penuh kejujuran tanpa mempunyai kepentingan langsung tertentu dan hak
hidup yang berdasarkan argumentasi secara individual.

B. ONTOLOGI

Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelahan keilmuannya hanya


berada pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Ojek
penelahan yang berada dalam batas pra pengalaman (penciptaan manuasia )
dan paska pengalaman( surga dan neraka) diserahkan ilmunya kepengetahuan

7
lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak
pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas – batas
antologis yaitu penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar
secara ilmiah.

Aspek kedua dari pendekatan antologis adalah penafsiran hakekat


realitas dari objek antologis pengetahuan. Prnafsiran metafisik keilmuan harus
didasarkan pada karateristik objek antologis sebagaimana adanya dengan
deduklsi –deduksi sebagai premis dalam argumentasi ilmiah setelah melalui
pengkajian/ penelitian berdasarkan efistemiologi kehidupan.

C. AKSIOLOGI

Aksiologi keilmuan menyangkut nilai – nilai yang berkaitan dengan


pengetahuan ilmiah baik secara internal,eksternal maupun sosial. Nilai internal
berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahaun
tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai
yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuanilmiah. Nilai sosial
menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu
pengetahuan dan profesi tertentu. Oleh karena itu, kode etik profesi
merupakan suatu persyaratan mutlak bagi keberadaan suatu profesi. Kode etik
profesi ini pada hakekatnya bersumber dari nilai internal dan eksternal dari
suatu disiplin keilmuan. Bangsa indonesia berbahagia karena kebidanan
sebagai suatu profesi dibidang kesehatan telah memiliki kode etik yang mutlak
diaplikasikan kedalam praktek klinik kebidanan.

Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk


keuntungan bagi manusia. Dalam hal ini ilmu dapat dimanfaatkan sebagai
saran atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan
memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia dan
kelestarian/keseimbangan alam. Untuk kepentingan manusia tersebut maka
pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun merupakan milik bersama,
dimana setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya.
Universal berarti ilmu tidak mempunyai konotasi parokial seperti ras, ideologi,
atau agama.

Pengkajian ontologi ilmu kebidanan

8
Dari segi keilmuan kebidanan sebagai profesi yang mandiri memrlukan
pengetahuan teoritis yang jelas dan dirumuskan dengan berp[edoman kepada
filsafat ilmu sehingga dapat memenuhi ciri atau karateristik dan spesifikasi
pengetahuan yang berdimensi dan bersifat ilmiah.

Ilmu kebidanan memiliki beberapa pokok karateristik dan spesifikasi baik objek
forma maupun objek materia yang melip[uti hal – hal sebagai berikut;

 Objek materia ilmu kebidanan


Objek materia ilmu kebidanan adalah subtansi dari objek penelaan
dalam lingkup tertentu.objek materia dalam disiplin keilmuan kebidanan
adalah janin,bayi baru lahir,bayi dan anak dibawah 5 tahun
(balita),wanita secara utuh (holisti) dalam siklus kehidupannya ( kanak-
kanak,pra remaja,remaja,dewasa muda,dewasa lansia dini dan lansia
lanjut.)terutama dalam masa reprroduksi pada masa konsepsi,masa
kehamilan,masa melahirkan,masa nifas/ masa menyusui dan bayi baru
lahir.
 Obyek forma ilmu kebidanan
Obyek forma ilmu kebidanan ialah cara pandang yang berfokus pada
obyek penelahan dalam batas atau ruang lingkup tertentu. Obyek forma
dari disiplin keilmuan kebidanan adalah mempertahankan status
kesehatan reproduksi yaitu kesejahteraan wanita sejak lahir sampai
masa tuanya termasuk upaya keamanan dan kesejahteraan ibu dan
janinnya pada pra konsepsi masa kehamilan, masa persalinan, masa
nifas/masa menyusui sehingga tercapai kondisi yang sejahtera pada Ibu
dan janinnya dan selanjutnya Ibu tersebut dapat memelihara bayinya
secara optimal.

Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan


pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal dan sosial.
Nilai internal berkaitan dengan wujud dari kegiatan ilmiah dalam
memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah Manusia.
Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan
penggunaan pengetahuan ilmiah.
Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai
keberadaan suatu pengetahuan danprofesi tertentu. Penerapan

9
pengetahuan sangat tergantung kepada manusia yang meramalkannya.
Oleh karena itu, kode etik profesi merupakan suatu persyaratanmutlak
bagi keberadaan suatu profesi. Kode etik profesi ini pada hakikatnya
bersumber dari nilai internal dan eksternal dari disiplin keilmuan. Bangsa
Indonesia berbahagia karena kebidanan sebagai suatu profesi dibidang
kesehatan telah memiliki kode etik yang mutlak diaplikasikan dalam
praktik klinik kebidanan.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ilmu kebidan berdasarkan epistemiologi Antologi Dan Aksiologi
menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
panduan atau perangkat pikiran dalam memberikan asuhan kebidanan
termasuk didalamnya yaitu tinjauan keilmuan falsafah kebidanan,
dimensi kefilsafatan ilmu kebidanan, serta disiplin keilmuan kebidanan
yang mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik objek form maupun
objek material.
Dengan demikian ilmu kebidanan berdasarkan Epistemologi Antologi
dan Aksiologi akan menyediakan kerangka kerja dan pondasi yang kuat
dalam mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanan guna meningkatkan
kesehatan Ibu dan Anak.
B. SARAN
Sebagai seorang bidan kita harus memiliki filosofi kebidanan
Epistemologi Antologi Dan Aksiologi. Juga berpegang teguh pada prinsip-
prinsip kebidanan. Bidan merupakan mitra bagi setiap individu dalam
sepanjang daur kehidupan jadi hendaklah bidan mampu menerapkan
filosofi ilmu Kebidanan berdasarkan Epistemologi Antologi dan Aksiologi
dengan baik dan benar.

11

Anda mungkin juga menyukai