ILMU KEBIDANAN
OLEH :
ANNA MOFU
DELILA RUMERE
FITRIANI
IMAKULATA LENDOKAN
OCE KAFIAR
SITTI AMA
JURUSAN KEBIDANAN
KELAS BIAK
1
Puji dan syukur penulis panjatkan ke pada Tuhan yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah ilmu filsafat
dengan judul PENGERTIAN ANTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI DALAM
ILMU KEBIDANAN ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu
kami membuka kritik maupun saran bagi pembaca agar perbaikan-perbaikan
dapat dilakukan.
Untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang besifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan tugas ini. Akhir kata semoga tugas ini dapat
memberi manfaat untuk kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Bidan adalah salah satu profesi tertua didunia sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan muncul sebagai manusia terpercaya dalam mendampingi
dan menolong Ibu melahirkan. Ketika seorang ibu melahirkan ia akan mencari
dan mendapatkan bantuan atau pertolongan dari orang lain untuk melahirkan
bayinya. Pada suatu waktu, beberapa wanita terpanggil menjadi wanita yang
luhur dan bijaksana. Salah satu faktor yang menyebabkan terus
berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih tingginya
mortalitas morbilitas pada wanita hamil dan bersalin.
Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan poko yaitu
Epistemiologi atau teori pengetahuan yang membahasa bagai mana kita
memperoleh pengetahuan, Antologi atau teori hakekat yang membahas
tentang hakekat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan Aksiologi
atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan
B.Rumusan masalah
C.Tinjauan penulis
4
Makalah ini disusun oleh penulis agar mahasiswa dapat mengetahui
tentang apa yang dimagsud dengan Antologi Aksiologi dan Epistemologi dalam
ilmu kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
5
satu disiplin keilmuan mandiri. Lebih lanjut sering dipertanyakan adalah ciri-ciri
atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu
yang lain.
A EFISTEMIOLOGI
6
1. Kerangka pemikiran , yang bersifat logis dengan argumentasi yang
bersifat konsisiten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun
2. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka
pemikiran tersebut.
3. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji
kebenaran pernyataan secara faktual. Secara akronim metode ilmiah
terkenal sebagai logika hypotetico-verifikatif atau deducto hypotetic
verifikatif.
Disamping sikap moral yang secara implisit terkait dengan proses logico
hypotetico verifikatif tersebut terdapat asas moral yang secara eksplisit
merupakan yang bersifat seharusnya dalam epistemiologis keilmuan. Azas
tersebut menyatakan bahwa dalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya
ilmiah harus ditujukan untuk menemukan kebenaran yang dilakukan dengan
penuh kejujuran tanpa mempunyai kepentingan langsung tertentu dan hak
hidup yang berdasarkan argumentasi secara individual.
B. ONTOLOGI
7
lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak
pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas – batas
antologis yaitu penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar
secara ilmiah.
C. AKSIOLOGI
8
Dari segi keilmuan kebidanan sebagai profesi yang mandiri memrlukan
pengetahuan teoritis yang jelas dan dirumuskan dengan berp[edoman kepada
filsafat ilmu sehingga dapat memenuhi ciri atau karateristik dan spesifikasi
pengetahuan yang berdimensi dan bersifat ilmiah.
Ilmu kebidanan memiliki beberapa pokok karateristik dan spesifikasi baik objek
forma maupun objek materia yang melip[uti hal – hal sebagai berikut;
9
pengetahuan sangat tergantung kepada manusia yang meramalkannya.
Oleh karena itu, kode etik profesi merupakan suatu persyaratanmutlak
bagi keberadaan suatu profesi. Kode etik profesi ini pada hakikatnya
bersumber dari nilai internal dan eksternal dari disiplin keilmuan. Bangsa
Indonesia berbahagia karena kebidanan sebagai suatu profesi dibidang
kesehatan telah memiliki kode etik yang mutlak diaplikasikan dalam
praktik klinik kebidanan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu kebidan berdasarkan epistemiologi Antologi Dan Aksiologi
menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
panduan atau perangkat pikiran dalam memberikan asuhan kebidanan
termasuk didalamnya yaitu tinjauan keilmuan falsafah kebidanan,
dimensi kefilsafatan ilmu kebidanan, serta disiplin keilmuan kebidanan
yang mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik objek form maupun
objek material.
Dengan demikian ilmu kebidanan berdasarkan Epistemologi Antologi
dan Aksiologi akan menyediakan kerangka kerja dan pondasi yang kuat
dalam mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanan guna meningkatkan
kesehatan Ibu dan Anak.
B. SARAN
Sebagai seorang bidan kita harus memiliki filosofi kebidanan
Epistemologi Antologi Dan Aksiologi. Juga berpegang teguh pada prinsip-
prinsip kebidanan. Bidan merupakan mitra bagi setiap individu dalam
sepanjang daur kehidupan jadi hendaklah bidan mampu menerapkan
filosofi ilmu Kebidanan berdasarkan Epistemologi Antologi dan Aksiologi
dengan baik dan benar.
11