OLEH:
HENI YUSLITA
D1B5 08 007
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
DESEMBER 2010
LEBAH MADU DAN ROTAN
HENI YUSLITA
D1B508 007
Mengetahui,
Ir. Rosmarlinasiah, M. P.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................
LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil hutan non kayu merupakan potensi besar yang terpendam di hutan
dan belum di gali untuk di kelola secara lestari sampai saat ini. Hal ini di
sebabkan karena banyaknya macam hasil hutan non kayu yang dapat di hasilkan
oleh hutan atau memang masih terabaikan karena pilihan pengelola hutan untuk
produksi kayu. Di beberapa tempat sudah di jumpai pengelola hasil hutan yang
cukup maju seperti pengelola lebah madu di desa Watabenua Kecamatan Landono
manusia.
manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-
lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga
menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu
royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai
membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem
stup.
disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang,
kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut
Selain lebah, rotan juga termasuk hasil hutan non kayu yang mana di
tumbuh dalam berbagai kondisi tanah, terutama di tanah-tanah yang lokasinya berada di
tempat panjatannya. Pohon yang akan menjadi tempat panjatannya harus mempunyai
habitat yang sama dengan rotan, yaitu harus tahan terhadap genangan air dan tahan oleh
pelumpuran. Di samping itu pohon tersebut harus kuat memiliki percabangan yang
semakin sulit diperoleh. Oleh karena itu sudah waktunya untuk melestarikan rotan
hutan negara.
dengan tujuan agar mengetahui lebih banyak lagi tentang manfaat penghasil hutan
Tujuan dan manfaat di adakan praktikum hasil hutan non kayu adalah
sebagai berikut:
budidayakan
Tujuan dan manfaat di adakan praktikum hasil hutan non kayu adalah
sebagai berikut:
Endanga).
Konawe Selatan.
4. Tujuan :
Lebah Madu
budidayakan
Rotan
Lebah Madu
Rotan
Pukul 11.00 Sampai selesai dan bertempat di Hutan Lindung puncak Desa
Lebah Madu
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hasil hutan non kayu
adalah masker, sarung tangan plastik, kamera, tally sheet dan bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah Trigona sp, Avis cerana, dan Avis dorsata.
Rotan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat tulis
menulis, kamera, pita meter tali rafia dan tally sheet. Sedangkan bahan
yang digunakan adalah tumbuhan rotan yang ada dalam plot pengamatan.
C. Metode Kerja
Lebah madu
Rotan
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan lebah madu pada praktikum hasil hutan non kayu dapat
dilihat pada tabel.
1. KARAKTERISTIK LEBAH
WAKTU
CIRI LEBAH
PENCARIAN
MENYERANG
JENI WA NEKTAR
TUGAS MUSUH
S RNA DAN POLEN KETERANGAN
UKURAN KASTA
LEB LEB PER PUL LAINNYA
LEBAH TDK
AH AH GI ANG BERDE
BERDEN
(JAM (JA NGUNG
GUNG
) M)
Ratu
bertelu
r
Jantan
menga
wini
ratu dan Menghasilkan
melindu propolis yg
ngi tinggi
Trigo KECIL(leb sarang Menghasilkan
HIT 06.0
na ih kecil Pekerj 09.00 roti lebah
AM 0
sp. dari lalat) a Menghasilkan
memb madu yg
ersihka sedikit asam
n
sarang
dan
menca
ri
makan
Ratu
bertelu
r
Jantan
menga
wini
ratu dan
melindu
Hitam ngi
Apis (mempuny sarang
HIT 06.0
ceran ai garis Pekerj 09.00
AM 0
a kekuning2n a
gan. memb
ersihka
n
sarang
dan
menca
ri
makan
2. KARAKTERISTIK SARANG LEBAH
LETAK BENTUK DAN
SARANG LETAK LARVA LETAK LETAK SEL LETAK
JENIS MODEL JUMLAH
PADA RATU DI SARANG SEL POLLEN/ROTI PROPOLI
LEBAH SARANG SISIRAN
POHON MADU LEBAH S
BENTUK LETAK
INANG
a. Lebah Madu
A. Sistimatika
Sistematika lebah madu sebagai berikut;
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Spesies : Apis cerana, Apis mellifera, Apis dorsata dan Apis florea
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan
1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan,
sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya.
4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah,
berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi
obatobatan/kepentingan farmasi.
membunuh virus influensa. Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah
membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang
lebih maksimal.
budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang
utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu
lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak
boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk
memimpin koloni.
1) Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu
ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stuptetap
stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang
c. Konstruksi
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian
kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat,
tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-
lain.
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal)
koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar
dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu
bertelur 500-900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500
butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga
c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu
pemeliharaan rutin.
2) Sistem Pemuliabiakan
pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
Kabupaten Malang.
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu,
lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa
lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan
akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma)
yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel
yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel.
Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari
oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang
butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam
sisiran adalah:
a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak
di pinggir sarang.
b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik
hitam di tengahnya.
c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak
jumlahnya.
telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan
lebah:
7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-
larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-
kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum,
di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah
sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda
kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat
ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak
bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada,
2) Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang
3) Pemberian Pakan
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan
adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu