Anda di halaman 1dari 6

Deskripsi Jenis Rotan  

di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah

1. Rotan Batang (Daemonorops robustus Warb) :


a. Hidup berumpun, tumbuh menyebar pada daerah berbukit sampai kedaerah
bergunung (300 – 1000 m dpl). Umumnya tumbuh menjalar diatas permukaan
tanah kemudian memanjat dan melilit pada batang pohon sekitarnya.
b. Pada pangkal batang terdapat bongkol, mula-mula tegak keatas kurang lebih 2
meter kemudian melengkung kembali ketanah, kadang terdapat akar pada bongkol
tersebut.  Pangkal batang sepanjang 1,5 meter diameter besar dan ruas buku
pendek tidak teratur, setelah normal kembali dengan ukuran tertentu.
c. Diameter batang kurang lebih 2 – 8 cm, panjang ruas 15 – 30 cm warna batang
hijau tua mengkilap, bentuk silindris.  Ruas nyata dan pada batang terdapat
benjolan pelepah.
d. Pelepah daun berduri seperti duri salak pada bagian atas melengkung kedalam,
panjang duri antara 2 – 4 cm, tangkai daun pada bagian pelepah berduri rapat,
makin keatas makin jarang, bentuk dari pipih bersusun dan tidak beraturan
e. Pada tangkai daun duduk daun berpasangan kiri kanan, jaraknya 2 – 5 cm untuk
rotan dewasa.  Bentuk daun lonjong dengan ujung runcing. Warna daun hijau tua
permukaan licin sedang bagian bawah berwarna hijau buram.  Pada bagian bawah
tulang daun berduri halus, pinggir daun berduri
f. Pada ujung tangkai daun terdapat sulur panjat, dengan pengait sepanjang 2 – 5
cm, berduri kokoh, bercangap, bertumpu dan seperti cakar dan duri berwarna
hitam.  Pada rotan dewasa, batang terbungkus pelepah yang pada akhirnya
mengelupas sendiri, dan pada ujung batang terdapat tajuk  5 – 10 meter.  Ciri
khas pada batangnya terdapat kandungan air banyak.  Jenis rotan ini bernilai
ekonomis tinggi.  Penggunaanya untuk mebelair dan merupakan komoditi
eksport.
2. Rotan Lambang (Calamus sp) :
a. Hidup berumpun, tumbuh dipinggir sungai/dataran rendah dan juga ditemui di
pegunungan.
b. Ruas batang nyata, warna batang hijau muda kekuning-kuningan, panjang ruas 25
– 40 cm diameter batang 1-2 cm merata sampai ujung, buku pada ruas melingkar
rata dan berwarna hutam dimana ruas pada bagian bawah buku besar dan ruas
pada bagian atas mengecil dan merata sampai keujung batang.
c. Permukaan batang licin dan mengkilap.
d. pada rotan yang tiap panen batangnya/bekas pelepah sepanjang   16 - 60 meter
pada ujung batang kurang lebih 4 meter terdapat daun.
e. Pada ujung batang terdapat pelepah daun berbentuk menonjol berbuku, pelepah
daun berduri pada pinggir kiri dan kanan kira-kira 20 - 30 cm dari pelepah duri
menghadap kebawah miring 45o, ujung pelepah terdapat sulur panjat dengan
panjang kurang lebih 2 - 3 meter berfungsi sebagai alat panjat dengan duri
berpasangan 4 - 5 berjarak 3 cm, naik keujung semakin rapat.
f. Bentuk daun memanjang dengan panjang daun kurang lebih 20 - 50 cm, lebar
daun 3 - 6 cm. Warna daun hijau, pada bagian bawah daun terdapat 4 tulang daun
yang memiliki duri halus berjarak 2 - 3 cm.
g. Ujung daun meruncing berbulu halus, makin ke ujung buluh makin rapat, pada
sepanjang tepi daun berduri halus.
h. Jenis rotan ini tidak banyak digunakan karena kwalitasnya jelek dan mengandung
kadar air yang tinggi dan cepat kusut.
i. Permudaannya daun melonjong,pada pangkal pelepah duri panjang halus seperti
jarum, jarang dan berakar serabut.
j. Nama daerahnya, buku dalam/buku tinggi (Gorontalo).
3. Jenis Rotan Umbul (Calamus sympisipus)
a. Hidup soliter, tempat tumbuh menyebar dari daerah dataran rendah (pinggiran
sungai) sampai pada daerah dataran tinggi dan berbukit.
b. Batang berwarna kuning cemerlang kehijau-hijauan selindris, beralur, batang dari
pangkal sampai ujung semakin besar, panjang ruas batang antara 25 - 40 cm,
diameter batang pada bagian ujung 2 - 4 cm.
c. Ruas buku melingkar lurus berwarna seperti warna batang dan nampak jelas.  
Panjang batang kurang lebih 15 - 60 meter, batang terbungkus pelepah daun dan
terdapat pasangan duri yang menghadap kebawah melingkar menyerupai spiral,
panjang duri 3 - 5 mm, berwarna kuning.
d. Pada ujung pelepah terdapat sulur panjat satu buah, kemudian pada bagian tengah
berpasangan dua dan pada bagian ujung berpasangan tiga, dimana jarak antara
pasang an duri yang dengan pasangan duri lainnya 1 - 2,5 cm.
e. Pelepah yang sudah tua mudah terlepas dan rapuh, pada pangkal pelepah terdapat
pembungkus.
f. Tangkai daun berduri jarang dan terletak pada bagian bawah.
g. Helai daun berpasangan terdiri atas 4 - 5 helai daun, pada kiri dan kanan tangkai
daun, pada bagian ujungnya berpasangan masing-masing satu.
h. Bentuk daun menyirip panjang ujungnya berbulu halus, dipinggir helai daun
berduri halus menghadap keujung daun, warna daun hijau mengkilap
permukaannya licin daun bagian bawah berwarna kecoklat-coklatan dan keputih-
putihan, panjang daun 15 - 25 cm, lebar daun 2 - 4 cm. Tulang daun memanjang
mengikuti panjang daun.
i. Malai bunga muncul pada bagian pangkal daun dan ujung batang terdapat
selendang yang membungkus malai, kemudian bunga mekar panjang tandan
bunga 50 - 75 cm, tangkai bunga terletak helai bunga kutang lebih 20 helai bunga.
j. Buah bersisik, berwarna putih susu dan ujung sisik berbentuk bulat dan masuk
kedalam saling menutup, warna pinggir sisik coklat tua, tiap tangkai buah
berkelompok.
k. Ciri khas batang mudah lentur dan tidak rusak serta kulit batang tidak pecah bila
dibengkokkan.
l. Tumbuh melingkar, menjulur dan kadang-kadang kembali ketanah.
m. Pada anakan, tiap helai daun terbelah dua menyerupai gunting, berwarna hijau
terang sedangkan bagian bawah daun berwarna coklat berspora.
n. Jenis ini bernilai ekonomis dan laku di pasaran pada umumnya digunakan untuk
mebelair.
4. Jenis Rotan Tohiti (Calamus inops Becc) :
a. Hidup soliter, tumbuh menyebar secara merata pada ketinggian 300 - 1200 m,
batang dari pangkal sampai keujung semakin besar, warna batang hijau tua, licin,
panjang batang 15 - 120 m, tumbuh vertikal ke atas kemudian melilit pada pohon
disekitarnya. Diameter batang pada pangkal 0,8 - 2 cm pada ujung antara 2 - 4 cm
dan panjang ruas antara 20 - 35 cm sama besar sampai keujung batang, buku pada
ruas melingkar miring, berwarna hitam dan berlekuk.
b. Pelepah daun membungkus batang pada permukaan pelepah dipenuhi oleh duri
yang rapat dan tidak beraturan. Semakin keujung tangkai daun durinya semakin
kecil.
c. Ujung tangkai daun membentuk cambuk dan terdapat duri pengait, tiap pengait
terdapat 5 duri dan masing-masing duri berjarak 1 - 2 cm.
d. Daun menyirip berselang seling, ujung daun lancip berbulu halus, warna
permukaan daun hijau mengkilap, sedang pada bagian bawah daun berwarna hijau
buram. Tulang daun nyata, berduri halus dengan panjang antara 5 - 7 cm, ujung
duri berwarna coklat muda.
e. Ciri khas, bila batang dilenturkan kulit batang pecah dan berbekas.
f. Jenis rotan ini bernilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditi ekspor, juga
untuk bahan mebelair.
5. Jenis rotan Susu (Calamus sp)
a. Hidup soliter tumbuh menyebar merata ke ketinggian   250 - 500 m dpl,
terutama banyak dijumpai dipinggiran sungai dan di dataran rendah yang lembab.
b. Batang berwarna kuning kehijauan, dengan diameter batang mulai dari pangkal
sampai ujung pelepah.
c. Diameter batang mulai dari panjang  1,5 m untuk rotan dewasa dapat mencapai
28 - 40 mm.
d. Pelepah daun pembungkus batang diselimuti duri rapat beraturan dan merata
antara pelepah-pelepah berikutnya asal dari mendatar panjang  3 - 6 cm, warna
hitam mengkilap.
e. Ruas batang panjangnya  15 - 40 cm dengan bentuk buku ruas agak tebal
menonjol melingkar miring.
f. Ciri khas batang  bila dipotong akan keluar air berupa getah mencair putih seperti
susu.
g. Pada tangkai daun duduk berselang-seling beraturan dengan panjang berukuran 
15 - 75 cm jarak antara daun  3 - 4 cm.   Permukaan daun berwarna hijau tua
sedang bagian bawah daun terdapat duri menyorok kebawah dan setiap pinggir
tepi daun ditumbuhi duri sebagai pengait dengan jarak  2 - 3 cm.
h. Pada ujung tangkai tumbuh sulur sebagai pengait pohon yang disebelahnya,
panjang sulur panjat dapat mencapai 3 - 6 meter dan setiap duri pengait berjumlah
5 bergandengan dibagian tenga duri besar sebagai bidak pengait dan arah miring
kebawah. Jarak antarnya sampai ujung 3 - 5 cm.
i. Jenis rotan ini kurang bernilai ekonomis.
6. Jenis Rotan Merah/Tai Ayam (Calamus panajuga Becc) :
a. Hidup berumpun, menyebar dari ketinggian  200 m dpl s/d 500 m dpl.
b. Batang berwarna coklat kemerah merahan, batang terbungkus pelepah, panjang
ruas 20 – 30 cm. Diameter batang 4 – 8 mm, batang merah dari pangkal sampai
ujung rata, sedangkan pada panjang 15 – 20 m bercabang membentuk batang
baru. Pada setiap rumpun terdapat batang rotan yang siap panen antara 15 – 20
batang, dengan panjang batang berkisar antara 15 – 45 m.
c. Daun berwarnaa hijau tua, berbentuk melebar ditengah-tengah dan dasar daun
lurus, tepi daun bergerigi dan meruncing pada ujung daun. 
Panjang daun kurang lebih 8 – 14 cm, lebar daun dibagian tengah kurang lebih 4 –
6 cm.  Tulang daun menyatu pada pangkal menyebar secara radial, warna bagian
bawah daun agak kecoklatan dan berspora, duduk daun berselang-seling dan
setiap pelepah daun terdapat kurang lebih 10 – 15 helai
d. Pada bagian tangkai daun berduri berpasangan 1 dan 1 sebanyak 2 – 3 pasang,
kemudian bentuk kait panjang 0,3 cm pangkal melebar dan ujung daun berwarna
hitam.
e. Pada ujung pelepah daun sulur panjat (flagellum) dengan pasangan duri yang
bergantian bergandeng 3, 4 dan 2 secara selang seling dan berbentuk paruh
burung kakak tua.  Panjang sorus sekitar 2 – 5 meter, pelepah daun membungkus
sepanjang ruas batang.
f. Pada pucuk terbungkus oleh selubung yang membuka pada saat muncul daun baru
g. Bila batang dikerat/dipotong akan tercium bu tai ayam atau bila batangnya
digosok dengan tangan.
h. Setelah pelepah terlepas buku pada ruas melingkar miring agak menunjol.
i. Kegunaan jenis rotan ini oleh masyarakat nelayan digunakan sebagai perangkap
ikan (rompong) dan juga digunakan sebagai bahan kerajinan anyaman.
j. Anakan jenis rotan ini mirip dengan anakan pohon aren dan tumbuh berumpun
7. Jenis Rotan Susu Merah (Calamus sp) :
a. Hidup soliter tumbuh menyebar merata ke ketinggian   250 - 500 m dpl,
terutama banyak dijumpai dipinggiran sungai dan di dataran rendah yang lembab.
b. Batang berwarna kuning kehijauan, dengan diameter batang mulai dari pangkal
sampai ujung pelepah.
c. Pelepah daun pembungkus batang diselimuti duri rapat beraturan dan merata
antara pelepah-pelepah berikutnya asal dari mendatar panjang  3 - 6 cm, warna
hitam mengkilap.
d. Pada tangkai daun duduk berselang-seling beraturan dengan panjang berukuran 
15 - 75 cm jarak antara daun  3 - 4 cm.   Permukaan daun berwarna hijau tua
sedang bagian bawah daun terdapat duri menyorok kebawah dan setiap pinggir
tepi daun ditumbuhi duri sebagai pengait dengan jarak  2 - 3 cm.
e. Jenis rotan ini kurang bernilai ekonomis

Anda mungkin juga menyukai