Anda di halaman 1dari 8

JENIS KAYU

Novita Riski Oktapia


1603144070
DI-14H

2016

MACAM-MACAM KAYU BESERTA CIRINYA


1. .Ciri-ciri Kayu Pinus

Warna Kayu berwarna merah kecoklatan dan kayu gubal berwarna kuning dan krem. Garis
lingkaran tahun pinus radiata lumayan jelas terlihat sehingga garis serat kayu pada
pembelahan tangensial bisa terlihat jelas pula.
2. Ciri-ciri Kayu Mahoni

Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda sampai
merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di
Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.
3. Ciri-ciri Kayu Albasia

Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang bebas
cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin,berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter
pohon dewasa bisa mencapai 100
cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang, selalu hijau.

4. Ciri-ciri Kayu Lame

Ciri ciri dari pohon ini memiliki tinggi bisa mencapai lebih dari 40 m. Batang pohon tua
beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna
putih.Daun tersusun melingkar berbentuk lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm,
berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dar 120 cm.Buah
berwarna kuning merekah, berbentuk bumbung bercuping dua, sedikit berkayu, dengan
ukuran panjang antara 15 32 cm, berisi banyak benih.
5. Ciri-ciri Kayu sungkai

Tanaman sungkai merupakan tanaman kayu-kayuan yang bisa mencapai tinggi 20-30 meter,
dengan diameter batang mencapai 60 cm atau lebih. Tinggi batang bebas cabang bisa
mencapai 15 meter. Bentuk batang lurus dengan lekuk kecil, tapi kadang-kadang bentuk
batangnya jelek akibat serangan hama pucuk. Kulit berwarna abu-abu atau sawo muda,
beralur dangkal mengelupas kecil-kecil dan tipis. Penampang kulit luar berwarna coklat,
kuning atau merah muda. Kayunya berteras dengan warna sawo muda. Rantingnya penuh
dengan bulu-bulu halus. Tajuk tanaman berbentuk bulat telur dan pada umumnya kurang
rimbun. Daun mejemuk bersirip ganjil, letak berpasangan dan anak-anak daun letaknya
berpasangan atau berselang-selang, lancip, melancip pada ujungnya, anak daun dibagian
bawahnya tertutup rapat dengan bulu-bulu halus. Bentuk buah kecil-kecil dan letak bunga
berpasangan serta berkedudukan malai. Perakaran menyebar dangkal, tidak tahan terhadap
kekuranagn zat asam lebih dari 10 hari.

6. Ciri-ciri Kayu Kamper

Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya
lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat
pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena
tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak
disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan
tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan
serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
7. Ciri-ciri Kayu Jati

Bentuk pohon besar pada umur 100 tahun dengan tinggi 25-50 meter menurut bonitsit

Batang dapat bulat dan lurus apabila tumbuh ditempat yang subur, tapi pada tanahtanah yang kurang subur dan tegakan yang kurang rapat serta akibat dari kebakaran
dan pengembalaanmempunyai kecenderungan untuk melengkung. Batang-batang
yang besar biasanya menunjukkan penampang yang tidak rata.

Bentuk dahan bengkok-bengkok dan berlekuk-lekuk, bercabang banyak dengan


ranting-ranting yang kasar, berpenampang empat persegi dan berbulu banyak.

Daun berhadapan, berpucuk lancip dan bertangkai pendek. Bagian atas hijau kasar,
bagian bawah daun hijau kekuning-kuningan, berbulu halus. Dengan diantaranya
rambut-rambut kelenjar merah mengembung, kalau dirusak daunnya menjadi merah.

Susunan bunga banyak terminal, bulir-bulir bercabang tersusun, berbulu halus,


panjang 40-70 cm dan lebar 55-80 cm dengan banyak sekali bunga-bunga kecil, putih,
berkelamin dua. Pada musim berbunga menyebabkan tajuk berwarna keputih-putihan.

Buahnya berkulit keras, bulat agak berkeping dengan garis tengah 5-34 mm dengan
inti beruang 3,4,6, atau 7 berwarna putih dan sangat keras. Pada dasanya terdapat 4
lubang kecil yaitu ujung alur-alur inti yang menyatu di tengah-tengah inti. Biasanya
buah berbenih satu, jarang berbenih dua dan hampir tidak pernah berbenih tiga atau
empat. Buahnya masak dalam musim kering yang berikutnya dan jatuh pada musim
kemarau atau pada awal musim hujan berikutnya, hasil biasanya banyak tapi tidak
sama tiap tahunnya.

Pembungaan biasanya tiap tahun berbunga dengan lebat mulai pada awal musim
hujan, dan bila air cukup dapat berbunga di musim kering (didaerah aliran sungai).

Susunan akar di waktu muda bisa dikatakan cepat pertumbuhannya, dalam hal ini Jati
termasuk jenis cepat tumbuhnya. Tidak lama akar tunggangnya bercabang-cabang
sehingga akar pokok tidak nyata lagi. Akar-akar yang tumbuh kesamping membuat
cabang-cabang pula yang arahnya tegak lurus ke bawah. Bila keadaan tanahnya baik
(aerasi baik, tanahnya, air tanah dalam) susunan akar dapat mencapai 1,5 2 m,
kadang-kadang 3 m kedalamnya. Apabila tanah dalam keadaan tidak baik, susunan
akarnya dangkal sekitar 60 75 cm.

Kulit kayu cokelat kuning keabuan, pecah-pecah menurut alur memanjang, lepas
bersisik. Penampang berlapis, cokelat keabuan, hijau daun dan lentisel-lentisel tidak
kelihatan.

8. Ciri-ciri Kayu Meranti

Ciri ciri umum dari meranti adalah tinggi pohon mencapai 40 m, panjang batang bebas
cabang mencapai 10 30 m, diameter bisa mencapai 200 cm, bentuk batang lurus dan
silindris. Kayu meranti Merah, meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai
berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu
terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan
merah tua kecoklatan. Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah
muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang
tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang
menghasilkan kedua macam kayu itu.
Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV;
sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap
pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang
bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan
menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
9. Ciri-ciri Kayu Sonokeling

Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah,berwarna ungu bercoret-coret hitam,
atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah juga
kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk
kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan
di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang.
10. Ciri-ciri Triplek

Biasa dikenal juga dengan nama KAYU LAPIS , terbuat dari lembaran kayu tipis (veneer)
dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm . Setiap lembaran kayu dilem dengan lem
khusus, kemudian di susun dengan sudut berbeda beda agar dapat menghasilkan kekuatan
terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang di inginkan dan
jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar). Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang
diinginkan kemudian lembaran lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi
serta suhu hingga 140 derajat C.

11. Ciri-ciri Multiplek

Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal
secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan
tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun
multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga
menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu lainnya
dan tidak mudah mengalami pelapukan.
12. Ciri-ciri Teak Blok

Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu diberi
pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Dan memiliki dua
pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, dan terdapat tambahan satu lapisan lagi pada satu
permukaan untuk menambah nilai estetika, yaitu lapisan vinir kayu jati
13. Ciri-ciri Partikel Block

Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan bahan
kimia khusus, campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan
suhu tinggi.
Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu
partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu
partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat.

Anda mungkin juga menyukai