HASIL HUTAN
Secara umum hasil hutan mencakup:
Kayu
Non kayu, HNBK (Hasil Nabati Bukan Kayu) contohnya: hasil
hewani, jamur, obat, pangan, serta hasil kimia lain
Carbon sink, trade
Hasil jasa lingkungan (wisata)
Air bersih
Udara bersih (oksigen)
Di Indonesia ada kurang lebih 4000 jenis pohon. Lebih dari 2500
di antaranya masih anonim atau tidak bernama. Masing-masing
kayu memiliki umur yang berbeda-beda. Ada yang berumur sekitar
80 tahun seperti Pohon Jati, Pohon Eboni bahkan berumur 100
tahun (1 abad).
Kayu memiliki banyak manfaat. Biasanya kayu digunakan untuk:
1. Bahan dasar pembuatan kertas. Biasayan digunakan serat kayu
dari pohon Akasia. Di Indonesia ada 56 pabrik kertas dan dapat
menggunakan hingga 3000 ton kayu tiap kali produksinya.
2. Rayon. Misalnya sebagai bahan pakaian dan dulu pernah
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan film.
3. Bahan bangunan. Untuk pemanfaatan kayu sebagai bahan
bangunan sudah dikenal sejak dulu. Hanya saja dulu, kayu yang
digunakan adalah solid. Sedangkan sekarang mulai bermunculan
kayu unsolid atau tidak utuh. Seperti kayu remukan yang dipres
membentuk kesatuan kembali
Teknologi kayu diusahakan agar memanfaatkan 100% dari 1
pohon. Hal ini agar pemanfaatannya lebih efisien karena selama ini
biasanya 1 pohon hanya bisa digunakan 60% dan 40% nya dibuang.
SUMBER KAYU
Istilah yang tidak tepat yang sering digunakan saat ini adalah
sebutan kayu keras dan kayu lunak. Seharusnya:
Kayu daun (hardwood): jati, sengon, meranti, keruing, kapur,
bengkirai dll.
4.
Gambar
Pori
Parenkim
Saluran damar
Serat
3. KAYU BANGKIRAI
Lingkaran tahun : ada
Warna
: kayu teras berwarna kuning-coklat, kayu gubal
coklat muda pucat kekuning-kuningan.
Tekstur
: Tekstur kayu halus sampai agak kasar
Arah serat
: arah serat lurus atau berpadu
Kesan raba
: permukaan kayu licin atau berganti-ganti
antara licin dan kesat karena arah serat yang
berpadu.
Kilap
: permukaan kayu mengkilap
Jari-jari
: ada, pada bidang radial kadang-kadang
nampak garis-garis yang berwarna lebih muda.
Pori
: pori sebagian soliter, sebagian kecil bergabung
2-4 dalam arah radial, kadang bergabung
dalam arah tangensial atau miring, berbentuk
Parenkim
Jari-jari
Saluran damar
Serat
Pori
Parenkim
Serat
5. KAYU JATI
Sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling
indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama
membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material
bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan
Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur,
rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam
kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas
dan
penampilan
sebanding
dengan
kayu
jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan
tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan
berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Ciri-ciri kayu jati adalah
Lingkaran tahun : ada
Warna
: kayu teras berwarna coklat muda, coklat
kelabu sampai coklat-merah tua atau merah
coklat. Kayu gubal berwarna putih atau kelabu
kekuning-kuningan.
Tekstur
: Tekstur kayu agak kasar dan tidak merata
Serat
: padat dan tekstur indah
Arah serat
Kesan raba
Gambar
Jari-jari
Pori
Parenkim
Saluran damar
Serat
Bau
Ciri lain
6. KAYU SONOKEMBANG
Lingkaran tahun : ada
Warna
: kayu teras berwarna sangat bervariasi dari
kuning jerami, coklat karat muda sampai
coklat karat tua, merah muda, salem dan
merah darah serta berurat tidak teratur
dengan warna lebih gelap. Kayu gubal
Tekstur
Arah serat
Kesan raba
Gambar
Jari-jari
Pori
Parenkim
7. KAYU KERUING
Lingkaran tahun : ada
Warna
: kayu teras berwarna coklat-merah, coklat,
kelabu-coklat atau merah-coklat-kelabu. Kayu
gubal berwarna kuning atau coklat muda
semu-semu kelabu dan mempunyai batas
yang jelas dengan kayu teras, lebar 2-10 cm.
Tekstur
: Tekstur kayu kasar, kadang-kadang agak kasar
Arah serat
: arah serat lurus kadang-kadang berpadu.
Kesan raba
Bau
Jari-jari
Saluran damar
Pori
Parenkim
Serat
Jari-jari
Serat kayu
Pohonnya
: lurus dan tegak dengan tinggi sampai
dengan 40 m
Warna pepagan
: coklat muda dan di bagian dalamnya
berwarna putih kekuning-kuningan.
Tekstur
: kasar
lingkaran tahun
: ada
Batang
: diameter batang bagian bawah dapat
mencapai 1 m
Kulit
: mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat
hitam.
serat kayu
: rapat dan halus serta sejajar