Persalinan Menggunakan
Partograf
Digunakan untuk:
Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam bentuk
grafik.
Interpretasi data
Penentuan diagnosis
Rencana asuhan selama persalinan dan kelahiran.
Membantu monitoring persalinan dan kelahiran
Deteksi dini secara cepat komplikasi
pengambilan keputusan utuk intervensi secara
tepat kesejahteraan ibu dan janin.
Perbedaan partograf WHO
lama dan baru
Lama Baru
Tensi, nadi
Ǿ serviks DJJ
dan suhu
Moulase Obat-
Kontraksi
tulang obatan dan
uterus
kepala cairan IV
Denyut Jantung Janin
Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit.
Setiap kotak bagian DJJ menunjukkan 30 menit.
Skala angka paling kiri (80 – 200) menunjukkan
frekwensi DJJ.
Catat hasil pemeriksaan dengan tanda titik pada garis
sesuai frekwensi DJJ dan waktu pemeriksaan.
Hubungkan titik-titik hasil pemeriksaan dengan garis
tidak terputus.
Frekwensi normal 120 –160 x / menit
Warna dan jumlah ketuban
Waktu aktual,
• Dibawah kotak untuk mulai fase aktif.
• Catat pembukaan serviks pada garis waspada,
• Tuliskan waktu aktual pemeriksaan dikotak waktu
yang sesuai dengan waktu pemeriksaan
Kontraksi Uterus
Periksa kontraksi uterus setiap 1 jam fase laten dan 30
menit fase aktif
Nilai frekwensi dan lamanya kontraksi selama 10 menit,
dan lamanya dalam satuan detik
Catat lamanya kontraksi menggunakan lambang yang
sesuai, setiap kotak menyatakan 1 kontraksi.
Catat temuan-temuan pada kotak sesuai waktu penilaian.
Lambang:
: la lamanya kontraksi < 20 detik
: la lamanya kontraksi 20 – 40 detik
: la lamanya kontraksi > 40 detik
Penurunan kepala
Urin
• Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu minimal
setiap 2 jam
• Jika mungkin periksa protein dan aseton.
Asuhan lain
Asuhan mencakup:
Jumlah cairan peroral yang diberikan
Keluhan sakit kepala atau penglihatan kabur
Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya
Persiapa sebelum melakukan rujukan
Upaya rujukan.
Pencatatan dalam fase laten
Catat tentang:
Hasil pengamatan / observasi
Pemeriksaan objektif.
Semua asuhan dan intervensi