Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PSIKOLOGI KELOMPOK 5 ALAT INDRA KULIT

Anggota Kelompok 5
1. Tito Arifien Moesa (2000001014)
2. Nurul Fitaningsih (200001001)
3. Huuriyah Nahda (2000001002)
4. Fina Delvia Nuroniyah (2000001003)
5. Dhanang Rangga Wilangsa (2000001005)

1. Alat indra kulit


Kulit berfungsi sebagai indra peraba. Seluruh tubuh kita dilapisi oleh kulit,
dengan kulit kita dapat membedakan permukaan kasar, halus dan dapat
membedakan benda panas dan benda dingin. Kulit juga dapat berfungsi
sebagai pelindung tubuh dengan cara melapisi tubuh.
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dari tubuh
manusia. Luas kulit orang dewasa adalah 1,7 m2 dengan berat sekitar 10%
berat badan 1. Kulit merupakan organ tubuh yang paling kompleks untuk
melindungi manusia dari pengaruh lingkungan.15 Kulit dikatakan sehat dan
normal apabila lapisan luar kulit mengandung lebih dari 10% air. Hal itu
disebabkan oleh karena adanya regulasi keseimbangan cairan di dalam
kulit.3 Kulit tersusun oleh banyak macam jaringan, termasuk pembuluh darah,
kelenjar lemak, kelenjar keringat, saraf, jaringan ikat, otot polos dan lemak.

2. Struktur Kulit
Struktur kulit Kulit terdiri dari tiga lapisan jaringan yang mempunyai fungsi dan
karakteristik berbeda. Ketiga lapisan tersebut yaitu: lapisan epidermis, lapisan
dermis, dan lapisan subkutan.
a. Lapisan epidermis Lapisan ini merupakan lapisan paling tipis dan terluar
dari kulit. Sangat penting dalam kosmetika karena lapisan ini memberikan
tekstur, kelembaban serta warna kulit. Sel penyusun utama lapisan
epidermis adalah keratinosit. Keratinosit diproduksi oleh lapisan sel basal.
Apabila keratinosit matang akan bergerak ke lapisan di atasnya yang
disebut dengan proses keratinisasi.17 Lapisan epidermis dibagi menjadi
empat lapisan yaitu: - Lapisan sel basal (stratum basal) Merupakan
lapisan paling bawah dari epidermis. Bentuk selnya adalah kuboid.
Lapisan sel basal berfungsi melindungi epidermis dengan terus menerus
memperbarui selnya. Lapisan ini mengandung banyak keratinosit. Selain
itu, juga terdapat sel melanosit untuk mensintesis melanin dan sel merkel
untuk sensasi. - Lapisan sel prickle (stratum spinosum) Merupakan lapisan
paling bawah kedua setelah lapisan sel basal. Sel berbentuk polihedral
dengan inti bulat merupakan hasil pembelahan dari sel basal yang
bergerak ke atas dan saling dihubungkan dengan desmosom. - Lapisan
sel granuler (stratum granulosum) Merupakan lapisan dengan butiran /
granula keratohialin di dalam sel. Pada lapisan ini, selnya berbentuk datar
dan tidak ada intinya. Granula keratohialin mengandung profilagrin dan
akan berubah menjadi filagrin dalam dua sampai tiga hari. Filagrin akan
terdegradasi menjadi molekul yang berkontribusi terhadap hidrasi pada
stratum korneum dan membantu penyerapan radiasi sinar ultraviolet. -
Lapisan sel tanduk (stratum korneum) Merupakan lapisan paling
superfisial dari epidermis. Pada lapisan ini, keratinosit yang sudah matang
akan mengalami proses keratinisasi. Lapisan ini memberikan perlindungan
mekanik pada kulit dan sebagai barier untuk mencegah kehilangan air
pada kulit atau untuk mencegah terjadi transepidermal water loss (TEWL).
Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
 Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar
epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai
lapisan kulit paling luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan
sel-sel kulit mati.
 Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu
sel yang memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit.
Fungsi melanin adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet
(UV). 
 Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis
memproduksi keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari
bakteri, parasit, virus, hingga panas yang menjadi penyebab kulit
kering. 

b. Lapisan dermis
Merupakan lapisan yang terletak di antara lapisan epidermis dan
subkutan. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan epidermis. Ketebalan
lapisan epidermis bervariasi tergantung usia. Semakin tua, ketebalan dan
kelembaban kulit akan menurun. Saraf, pembuluh darah, dan kelenjar
keringat ada pada lapisan ini. Sel penyusun utama lapisan dermis adalah
fibroblas yang mensintesis kolagen, elastin dan glikosaminoglikan. Selain
itu, terdapat sel dendrosit, sel mast, makrofag, dan limfosit. Zona
membran basalis yang membentuk perbatasan antara epidermis dan
dermis disebut dermal-epidermal junction (DEJ). Lapisan ini berfungsi
untuk melekatktan lapisan epidermis dan dermis, mempertahankan
terhadap kerusakan dari luar, serta mempertahankan integritas kulit.
Berbagai fungsi dari kulit dermis adalah sebagai berikut:
 Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat
ujung-ujung saraf dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal
kepada otak untuk merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas,
dingin, dan lain-lain. 
 Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk
menurunkan suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap
dan lembut. 
 Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit
dermis berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan
tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. 
 Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi
dan oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu
mengatur suhu tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan
melebar melepaskan panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan
mengerut untuk menyimpan panas. 
 Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah
bagian penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya
infeksi. 

c. Lapisan subkutan / hipodermis


Lapisan ini terletak di bawah lapisan dermis. Terdiri dari jaringan ikat
longgar dan lemak. Sel utama lapisan subkutan adalah adiposit,
merupakan sel mesenkimal khusus yang menjadi tempat penyimpanan
lemak, sangat penting sebagai sumber energi bagi tubuh.18 Selain itu,
pada kulit juga terdapat apendiks kulit. Yang termasuk di dalam apendiks
kulit, yaitu: kuku, rambut, kelenjar sebasea, kelenjar ekrin, dan kelenjar
apokrin.
Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah melindungi tubuh dari
panas dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang
melindungi tulang, otot, dan organ dalam tubuh.

3. Fungsi kulit
Fungsi utama kulit adalah sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan
dan rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui mekanisme
biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus
(keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), pembentukan pigmen
melanin untuk melindungi kulit sinar radiasi ultraviolet, sebagai peraba dan
perasa, serta pertahanan terhadap infeksi dari luar. Kulit juga mencegah
dehidrasi, menjaga kelembaban kulit, pengaturan suhu, serta memiliki sifat
penyembuhan diri. Kulit mempunyai ikatan yang kuat terhadap air. Apabila
kulit mengalami luka atau retak, daya ikat terhadap air akan berkurang. Kulit
menjaga suhu tubuh agar tetap normal dengan cara melepaskan keringat
ketika tubuh terasa panas. Keringat tersebut menguap sehingga tubuh terasa
dingin. Ketika seseorang merasa kedinginan, pembuluh darah dalam kulit
akan menyempit. Kulit melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan
fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan dan tarikan, gangguan
kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan, serta gangguan panas atau dingin.
Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak
subkutan, ketebalan lapisan kulit, serta serabut penunjang pada kulit.
Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan adanya lemak permukaan kulit yang
berasal dari kelenjar kulit yang mempunyai pH 5,0-6,5.14,19 2.1.4 Jenis kulit
Berdasarkan sudut pandang perawatan, kulit terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a. Kulit normal
Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan
elastis, dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
b. Kulit berminyak
Merupakan kulit yang mempunyai kadar minyak di permukaan kulit yang
berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor dan kusam. Umumnya, pori -
pori kulit berminyak lebih lebar sehingga terkesan kasar dan lengket.
c. Kulit kering Merupakan kulit yang mempunyai lemak di permukaan kulit
yang sedikit sehingga kulit menjadi tidak elastis, kaku, dan terlihat kerutan.
Selain itu, kelembaban kulit juga menurun sehingga kulit tampak kasar,
bersisik, dan gatal.
Sumber dari : jurnal
juny_kurnia_nuzantry_22010111110060_Lap.KTIBab2.pdf
4. Gangguan Dan Penyebabnya
1. Bisul/furunkel
Furunkel ialah radang folikel rambut dan sekitarnya. jika lebih daripada
sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel ialah kumpulan furunkel. Keluhannya
nyeri Kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut,di tengahnya
terdapat pustul. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan
jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk fistel. Tempat predileksi ialah
yang banyak friksi, misalnya aksila dan bokong.
2. Cacar air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang
sering terjadi pada anak-anak. Pada penyakit ini biasanya ditandai dengan
bintik-bintik pada seluruh tubuh (termasuk wajah), berwarna kemerahan, dan
isi dari benjolan (jika sudah membesar) tersebut adalah cairan. Jika
seseorang menderita penyakit ini, maka tubuhnya akan membentuk
kekebalan yang sangat kuat seumur hidup, jadi penyakit ini hanya terjadi satu
kali seumur hidup pada setiap orang. Cacar air sangat menular dan memiliki
tiga tahap dalam pembentukannya. Gejala penyakit cacar air Ini dimulai
dengan munculnya sedikit benjolan gatal di seluruh tubuh yang menyerupai
seperti gigitan serangga. Kemudian, bintik tadi berubah menjadi benjolan
yang berisi cairan, diikuti oleh tahap akhir yaitu pada saat tahap
penyembuhan, dimana benjolan tersebut pecah dan membuat bekas pada
kulit.
3. Campak (Rubella)
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus. Biasanya
menyerang anak-anak. Gejala awal campak adalah demam, pilek, bersin,
badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu makan menurun drastis dan radang
mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang
gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.
4. Eksim (Dermatitis)
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim adalah rasa gatal yang
berlebihan pada kulit. Lalu disertai dengan kulit memerah, bersisik dan pecah-
pecah, timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah.
Bagian tubuh yang sering terkena eksim biasanya tangan, kaki, lipatan paha
dan telinga. Eksim terbagi menjadi dua, yaitu eksim kering dan basah. Pada
eksim basah, juga akan terasa panas dan dingin yang berlebihan pada
kulit.Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu
seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik,
kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur,
daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga dapat
disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim,
bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering menyerang orang-orang yang
mudah terkena alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh.
Oleh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-
bahan yang dapat menimbulkan alergi (alergen) tetapi, dengan pengobatan
yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang seiring
dengan pertambahan usia penderita.
5. Impetigo
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang biasanya disebabkan oleh
bakteri. Impetigo menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi cairan dan
kulit menjadi merah. Impetigo sangat mudah terjadi pada anak berusia dua
sampai enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam kulit melalui gigitan
serangga, luka, atau goresan. Kebersihan sangat penting bagi orang yang
mengalami impetigo.
6. Jerawat (Acne)
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari seluruh manusia pernah
memiliki jerawat. Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang disebabkan
oleh bakteri yang tumbuh di kulit dan menghubungkan pori-pori dengan
kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat merupakan penyakit dari folikel
sebasea yaitu folikel yang mempunyai glandula sebasea yang banyak dan
tidak mempunyai bulu. Apertura dari glandula sebasea terblokir oleh sumbat
tanduk (blackheads) dan terdapat retensi dari sebum yang diubah oleh
organisme yang menimbulkan inflamasi pada jaringan sekitarnya. Keadaan ini
menimbulkan pembentukan pustul dan abses yang menyebabkan parut.
Jerawat dapat berkembang jika pengobatan tidak dilakukan di tahap awal
kemunculannya. Jerawat tidak hanya tumbuh di wajah, namun juga bisa
tumbuh di bagian tubuh lain terutama punggung.

Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/5154/4/3TF05848.pdf

Anda mungkin juga menyukai