Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

DISIPLIN KELAS
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran di SD

Oleh

1. Tri Bowo Dedy Kusuma ( NIM 857916041)


2. Wahyu Sigit Prabowo (NIM 857922091)
3. Widawati Sarwendah Dewi (NIM 857916098)

Tutor : Dr.Teguh Setiawan

KELAS B

SEMESTER 1

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SD

UNIVERSITAS TERBUKA YOGYAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa paksaan
dari siapapun (AsyMas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Yogyakarta: PT
TigaSerangkai, 2000).
Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah, bukanlah paksaan, bukanlah ketaatan pada
otoritas gurunya untuk menuruti aturan. Disiplin adalah suatu sikap batin, bukan kepatuhan
otomatis. Siswapun bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana
kelas yang tidak tegang, ada kebebasan tapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata
tertib sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari Latar belakang masalah di atas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian disiplin kelas?
2. Apa factor-faktor disiplin kelas?
3. Bagaimana Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas ?

C. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui pengertian disiplin kelas

2. Untuk Mengetahui factor-faktor disiplin kelas

3. Untuk mengetahui Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas


BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Disiplin Kelas


1. Disiplin dan Disiplin Kelas
a. Disiplin.
Kebiasaan bangun pukul 6 pagi, keharusan berbaris ketika akan masuk kelas,
membuang sampah pada tempat yang disediakan, serta belajar pada waktu tertentu
adalah aturan yang sudah terbiasa dilakukan dan aturan tersebut ditaati oleh anak-anak.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan terhadap aturan.
Secara umum disiplin berarti ketaatan terhadap aturan, baik aturan untuk umum
maupun kelompok tertentu juga aturan yang dibuat untuk diri sendiri.
b. Disiplin Kelas.
Menurut Turney & Cairns (1980) mengkaji ulang tentang pengertian disiplin
kelas yang berasal dari para pakar. Dalam kajian tersebut, antara lain diungkapkan
definisi disiplin kelas sebagai berikut.
i) Disiplin diartikan tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok
ii) Disiplin Kelas diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk
membangun atau memelihara keteraturan dalam kelas
iii) Yang terakhir ada pakar yang menyamakan kata disiplin dengan hukuman.
Dariketiga pengertian di atas dapat disimak bahwa disiplin kelas dilandasi oleh adanya
hubungan guru-siswa dalam kelas. Hal ini tercermin dalm pengertian disiplin yang
disepakati oleh beberapa pakar yaitu disiplin sebagai bagian pengelolaan kelas yang
terutama berurusan dengan penanganan perilaku yang menyimpang (Kohn,1996).
Untuk selanjutnya dapat diartikan istilah disiplin kelas yaitu sebagai tingkat
keteraturan, yang terjadi di dalam kelas atau tingkat ketaatan siswa terhadap aturan
kelas.
2. Disiplin Kelas
Disiplin kelas perlu diajarkan atau ditanamkan pada siswa karena alasan berikut.
a) Disiplin perlu diajarkan dan perlu dipelajari serta dihayati oleh siswa, agar siswa
mampu mendisiplinkan dirinya sendiri.
b) Disiplin merupakan titik pusat berputarnya kehidupan sekolah (Turney & Cairns,
1980).
c) Disiplin yang tinggi akan menuju kepada terciptanya iklim belajar yang kondusif.
d) Tingkat ketaatan yang rendah terhadap aturan kelas akan membuat iklim belajar
yang tidak kondusif.
e) Jumlah siswa dalam satu kelas umumnya banyak.
f) Kebiasaan untuk menaati aturan dalam kelas akan memberi dampak yang lebih luas
bagi kehidupan siswa di dalam masyarakat.
3. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Disiplin Kelas.
Tingkat ketaatan siswa atau disiplin siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang cukup
kompleks dan saling berkaitan, yang dibedakan atas 3 bagian yaitu faktor fisik, faktor
sosial dan faktor psikologis.
a) Faktor fisik.
Disiplin kelas dilandasi oleh adanya interaksi guru-siswa dalam konteks (hubungan)
kelas maka faktor fisik yang mempengaruhi disiplin kelas mencakup guru, siswa dan
ruang kelas.
Kondisi fisik guru antara lain tampak dalam penampilannya akan mempengaruhi
ketaatan siswa pada aturan. Kondisi fisik siswa yang prima, seperti tampak pada
penampilannya serta panca indra yang sehat mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan.
Kondisi fisik ruangan kelas, mencakup keamanan dan susunan peraltan serta cara
penggunaan alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Kelas
yang berantakan atau yang kondisinya sudah rusak sehingga dapat membahayakan
siswa akan dapat mengurangi ketaatan siswa pada aturan. Demikian pula cara
penggunaan alat yang tidak tepat, misalnya menghalangi pandangan siswa akan
mendorong siswa melanggar aturan.
b) Faktor Sosial.
Hubungan antara guru-siswa dan tentunya siswa dengan siswa terjadi di dalam kelas.
Kualitas interaksi sosial yaitu kualitas hubungan guru-siswa-siswa dapat
mempengaruhi disiplin kelas. Hubungan akrab yang sehat, saling mempercayai akan
mampu meningkatkan disiplin kelas. Sebaliknya hubungan tidak sehat serta saling
mencurigai akan mengurangi ketaatan siswa pada aturan kelas. Menurut tulisan Ballard
yang dikutip oleh Turney & Cairns menegaskan bahwa “hanya dalam iklim yang saling
mempercayai, saling mengerti, saling menghormati siswa dapat tumbuh dan
berkembang”. Disamping interaksi sosial guru-siswa-siswa, latar belakang sosial siswa
yaitu lingkungan dan orang-orang yang berada di sekitar siswa juga mempengaruhi
tingkat kedisiplinan siswa.
c) Faktor Psikologis
Faktor psikologis atau kejiwaan juga dianggap sangat berpengaruh pada tingkat
kedisiplinan siswa. Faktor psikologis mencakup antara lain perasaan (seperti sedih,
senang, marah, bosan, benci dan sebagainya) dan kebutuhan (seperti keinginan untuk
dihargai, diakui dan disayangi).
B. Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas
1. Pandangan terhadap Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas
a) Pandangan yang berfokus pada guru, beranggapan bahwa siswa harus mengerjakan
apa yang diinginkan oleh gurunya.
b) Kohn (1996) menegaskan bahwa guru seharusnya mulai dengan pertanyaan: “Apa
yang diperlukan oleh anak-anak dan bagaimana cara saya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut?” Pandangan ini jelas berfokus pada kepentingan siswa, bukan
kepentingan guru. Dikaitkan dengan penanaman dan penanganan disiplin, penganut
pandangan ini berpendapat bahwa siswa /anak hendaknya diberi kesempatan untuk
bertanggung jawab atau disiplin kelas. Guru jangan hanya mendiktekan apa yang
harus dikerjakan siswa tetapi juga memberi kesempatan kepada siswa memilih dan
mengambil keputusan.
c) Pandangan yang berfokus pada kebutuhan siswa tampaknya senada dengan
pandangan Winzer (1995) bahwa pendekatan yang berhasil dalam membangun
disiplin adalah pendekatan yang menghormati individu, mendorong peningkatan
konsep diri siswa serta memupuk kerja sama.
d) Pandangan Humanistik yaitu pandangan yang menekankan kemanusiaan.
e) Pandangan terakhir yaitu pandangan behaviorisme yang berpendapat bahwa
perilaku dapat dipelajari dan dikontrol. Hukuman dan penguatan merupakan dua
hal yang dianjurkan untuk digunakan dalam menegakkan kedisiplinan.
2. Strategi Penanaman disiplin Kelas
Penanaman disiplin kelas dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a) Modelkan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Contoh nyata merupakan
alat mengajar/mendidik yang terbaik, terutama bagi anak-anak SD. Melalui model
atau contoh yang diperlihatkan oleh guru, anak-anak akan dapat melihat langsung
perilaku, keterampilan dan sikap yang dianjurkan. Bagi anak-anak usia SD
terutama kelas-kelas awal, disiplin masih merupakan hal abstrak. Oleh karena itu,
guru perlu memodelkan disiplin itu.Cara terbaik guru untuk menanamkan disiplin
adalah dengan terlebih dahulu mendisiplinkan diri sendiri.
b) Adakan pertemuan kelas secara berkala, terutama jika ada aturan yang perlu
ditinjau kembali. Pertemuan kelas dianggap oleh beberapa pakar sebagai salah
satu alternatif yang efektif untuk menanamkan dan menangani displin kelas.
c) Terapkan aturan secara fleksibel (luwes) sehingga siswa tidak merasa tertekan.
Hal ini berkaitan dengan jadwal pelajaran yang biasanya sangat ketat.
d) Sesuaikan penerapan aturan dengan tingkat perkembangan anak.
e) Libatkan siswa dalam membuat aturan kelas.
3. Strategi Penanganan disiplin kelas
Cara-cara penanganan disiplin kelas yang dikelompokkan sebagai berikut.
a) Menangani Gangguan Ringan
Gangguan ringan adalah gangguan kecil yang tidak sampai mengganggu kelas
secara keseluruhan. Gangguan ringan ini jika dibiarkan akan berkembang
menjadi gangguan berat.
Untuk mengatasi adanya gangguan ringan berbagai strategi/teknik dapat
diterapkan guru. Berikut Uraiannya.
i. Mengabaikan
ii. Menatap agak lama
iii. Menggunakan tanda nonverbal
iv. Mendekati
v. Memanggil nama.
vi. Mengabaikan secara sengaja.
b) Menangani Gangguan Berat
Gangguan berat atau besar adalah pelanggaran yang dilakukan siswa yang dapat
mempengaruhi siswa lain atau mengganggu jalannya pelajaran.
i. Memberi hukuman
ii. Melibatkan orangtua
c) Menangani Perilaku Agresif
Perilaku agresif adalah perilaku menyerang yang ditunjukkan oleh siswa di
dalam kelas. Perilaku agresif dapat diatasi antara lain dengan cara :
i. Mengubah/menukar teman duduk
ii. Menghindari konfrontasi
iii. Mendinginkan emosi/suasana
iv. Menghindari kata-kata kasar
v. Konsultasi pihak lain
BAB III
KESIMPULAN
Disiplin kelas adalah suatu keadaan tertib di mana guru dan murid mematuhi peraturan
kelas sehingga mereka dapat menjalankan fungsi masing- masing secara efektif dalam
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Ada dua jenis disiplin kelas, yaitu
disiplin yang timbul atas kesadaran kelas sendiri (murid-murid dalam kelas) dan disiplin yang
timbul
karena paksaan dari guru/wali kelas. Faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kelas yaitu
sebagai berikut: faktor kesehatan, faktor perorangan, faktor social, dan faktor lingkungan. Cara
yang dapat dilakukan oleh guru/wali kelas untuk menegakkan disiplin kelas kepada murid,
yaitu dengan cara :
a) Mendisiplinkan diri sendiri
b) Menumbuhkan kesadaran dalam diri murid
c) Mewujudkan kerjasama yang baik dalam suatu kelas
d) Dalam mewujudkan disiplin kelas, setiap murid diperlakukan secara adil.
Jenis gangguan disiplin kelas, antara lain : percakapan, melempar catatan, gangguan kebebasan
yang berlebihan di antara siswa, gangguan permusuhan antar peserta didik/ kelompok,
gangguan mencontek, gangguan pengaduan, gangguan tabiat marah, gangguan penolakan
permohonan guru, dan gangguan perpindahan situasi.

Anda mungkin juga menyukai