Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA


SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

Untoro Budi Surono, Syahril Machmud, Dwi Anto Pujisemedi


Jurusan Teknik Mesin, Universitas Janabadra
Jalan T.R. Mataram No. 57 Yogyakarta
email: untorobs@janabadra.ac.id

ABSTRAK
Unjuk kerja sepeda motor bensin tak bisa lepas dari jenis bahan bakar yang digunakan. Unjuk kerja sepeda motor
bensin juga dipengaruhi oleh sistem suplai bahan bakarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perbandingan unjuk kerja pemakaian bahan bakar premium dan pertamax pada sepeda motor 125 cc tipe karburator dan
injeksi.
Data yang diambil dalam pengujian ini adalah daya mesin, torsi mesin, konsumsi bahan bakar pada putaran yang
bervariasi dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain dynotester
untuk menguji daya dan torsi pada sepeda motor. Putaran mesin yang digunakan pada pengujian daya dan torsi adalah 3500
rpm sampai 9000 rpm, sedangkan untuk pengujian konsumsi bahan bakar putarannya 1500 rpm sampai 9000 rpm.
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pada sepeda motor tipe injeksi yang menggunakan bahan bakar pertamax
maupun premium menghasilkan torsi dan daya yang hampir sama. Sedangkan pada sepeda motor tipe karburator yang
menggunakan bahan bakar pertamax menghasilkan torsi dan daya lebih tinggi dibanding yang menggunakan bahan bakar
premium pada putaran menengah sampai tinggi. Dengan bahan bakar yang sama torsi dan daya rata-rata yang dihasilkan pada
sepeda motor tipe injeksi lebih tinggi bila dibandingkan dengan motor tipe karburator. Sepeda motor injeksi lebih rendah
nilai SFCnya dibanding sepeda motor tipe karburator, berarti konversi energi pada sepeda motor injeksi berlangsung lebih
baik.

Kata kunci : karburator, daya, injeksi, SFC, pertamax, premium, sepeda motor

PENDAHULUAN adalah penyalaan yang disebabkan oleh pengapian


busi.
Sepeda motor merupakan alat transportasi Di dalam motor bakar pembakaran dalam
yang digerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin. suatu proses pembakaran merupakan suatu proses
Berdasarkan jenis motor yang digunakan, sepeda yang sangat berpengaruh dan penting sekali untuk
motor dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu, diperhatikan. Proses pembakaran yang terjadi di
sepeda motor empat langkah dan sepeda motor dua dalam ruang pembakaran merupakan suatu proses
langkah serta berdasarkan sistem suplai bahan penghasil panas yang nantinya digunakan untuk
bakar digolongkan menjadi dua jenis yaitu sistem menghasilkan daya yang dibutuhkan. Besarnya
injeksi dan sistem karburator. daya yang dapat dikeluarkan dari energi panas ini
Unjuk kerja sepeda motor bensin tak bisa tergantung dari besarnya silinder dan ruang bakar.
lepas dari jenis bahan bakar yang digunakan. Daya yang ditimbulkan oleh bahan bakar yang
Bensin atau petrolium adalah campuran yang dibakar di dalam ruang bakar nantinya akan
berasal dari minyak bumi dan sebagian besar menggerakkan torak dan torak akan menggerakkan
tersusun dari hidrokarbon serta digunakan sebagai semua mekanisme yang ada (Soenarta dan
bahan bakar mesin pembakaran dalam. Karena Furuhama, 2002).
merupakan campuran berbagai bahan, karakteristik Menurut Arends dan Berenschot (1980),
pembakaran bensin berbeda-beda menurut pada proses pembakaran ada beberapa hal yang
komposisinya. Karakteristik pembakaran bensin ini dapat berpengaruh terhadap hasil dari pembakaran
dapat dilihat dari bilangan oktannya. dan ini nantinya akan mempengaruhi dari kinerja
Di pasaran saat ini terdapat dua pilihan jenis mesin. Beberapa hal yang mempengaruhi itu adalah
bahan bakar untuk motor bensin yaitu premium dan nilai oktan, penyetelan pengapian, panas busi,
pertamax. Masing-masing jenis bahan bakar perbandingan kompresi, bentuk ruang bakar
tersebut memiliki angka oktan yang berbeda. penempatan busi dan saluran buang.
Angka oktan adalah angka yang menunjukkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
berapa besar tekanan maksimum yang bisa Hendrawan (2003) yang melakukan penelitian
diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar terhadap tiga jenis bahan bakar, yaitu pertamax
secara spontan. Pada tekanan tertentu bahan bakar plus, pertamax dan premium, diperoleh hasil bahwa
akan menyala seiring adanya kenaikan tekanan di bahan bakar pertamax plus menghasilkan daya
dalam silinder. Penyalaan yang diakibatkan efektif tertinggi, diikuti oleh pertamax. Penelitian
kenaikan tekanan ini tidak dikehendaki karena dengan bahan bakar yang sama juga dilakukan oleh
dapat menyebabkan detonasi. Penyalaan yang baik Saragih dan Kawano (2013). Pada penelitian ini
selain meneliti bahan bakar premium, pertamax dan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 111


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

pertamax plus, juga diteliti bakar spiritus. Dari transmisi sepeda motor diatur pada posisi netral.
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan bakar Selanjutnya atur putaran mesin pada 1500 rpm,
spiritus mampu menghasilkan unjuk kerja dan 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm, 7000
emisi yang lebih baik dibandingkan ketiga bahan rpm, 8000 rpm dan 9000 rpm secara bergantian.
bakar lainnya. Pengujian konsumsi bahan bakar yang diukur
Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian dengan membaca stopwatch untuk menghabiskan
tentang penggunaan bahan bakar bensin jenis berapa ml bahan bakar yang dibutuhkan dalam
premium dan pertamax untuk mengetahui waktu 1 menit. Langkah tersebut dilakukan untuk
persentase perbandingan daya dan torsi yang semua jenis bahan bakar yaitu premium dan
dihasilkan, serta konsumsi bahan bakar yang pertamax. Dari pengujian ini akan didapat data
diperlukan pada sepeda motor tipe karburator dan hasil dari pemakaian konsumsi bahan bakar.
injeksi. Dari penelitian ini akan diketahui Setiap akan mengawali prosedur pengujian
bagaimana pengaruh penggunaan bahan bakar kembali dilakukan pengecekan ulang pada tiap
premium dan pertamax terhadap unjuk kerja sepeda bagian alat uji dan mesin yang dipakai.
motor bensin tipe karburator dan injeksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Hubungan Torsi dan Putaran
Penelitian ini menggunakan metode Data hasil pengujian hubungan antara torsi
eksperimen dengan dua tipe kendaraan yang akan dengan putaran untuk sepeda motor tipe injeksi dan
diuji, yaitu sepeda motor tipe injeksi dan sepeda tipe karburator dapat dilihat pada Gambar 1.
motor tipe karburator yang kedua-duanya dengan Masing-masing tipe sepeda motor diuji dengan
ukuran silinder 125 cc. Sedangkan bahan yang menggunakan bahan bakar premium dan pertamax.
diperlukan adalah dua jenis bahan bakar bensin
yaitu premium dan pertamax. Premium memiliki
nilai oktan 88 sedangkan pertamax memiliki nilai
oktan 92.
Dalam penelitian ini peralatan yang
digunakan antara lain dynotester untuk menguji
daya dan torsi pada sepeda motor, serta buret dan
stop watch untuk mengukur konsumsi bahan bakar.
Integrated
control system

Operator
interface

Gambar 2. Grafik Hubungan Torsi dan Putaran


Real time
control
Dari Gambar 2. terlihat bahwa sepeda motor
system Torsi, putaran tipe injeksi yang menggunakan bahan bakar
premium dan yang menggunakan bahan bakar
Roll pertamax memiliki nilai torsi yang tidak jauh
dynamometer berbeda. Nilai torsi rata-rata yang dihasilkan untuk
Gambar 1. Skema dynotester masing-masing bahan bakar yaitu sebesar 9,4 Nm
untuk bahan bakar premium dan sebesar 9,43 Nm
Untuk pengujian daya dan torsi, langkah- untuk bahan bakar pertamax.
langkahnya yaitu dimulai dengan meletakkan motor Dari gambar di atas juga terlihat bahwa pada
di atas alat dynotester kemudian melakukan sepeda motor tipe karburator yang menggunakan
penyetelan putaran stasioner mesin dan pemanasan bahan bakar premium dan pertamax ternyata
mesin selama 3-5 menit. Selanjutnya masukkan menghasilkan torsi yang berbeda. Sepeda motor
motor pada gear transmisi 3 kemudian putar gas tipe karburator dengan bahan bakar premium
dari kondisi idle menjadi 3000 rpm dengan melihat menghasilkan torsi yang lebih besar pada putaran
dynotester sampai rpm tertinggi yaitu 9000 rpm dan rendah sampai sedang (3500 rpm sampai 5500
lepaskan gas apabila throtlle sudah terbuka penuh rpm). Sedangkan pada putaran tinggi, sepeda motor
untuk mengetahui daya dan torsi maksimal pada tipe karburator dengan bahan bakar pertamax
mesin uji. Data dari pengujian ini akan terlihat pada menghasilkan torsi yang lebih besar.
display dynotester dan dapat langsung dicetak. Secara rata-rata, bahan bakar pertamax
Untuk pengujian konsumsi bahan bakar menghasilkan torsi yang lebih besar, yaitu 8,75
diawali dengan menghidupkan sepeda motor. Gear Nm, sementara bahan bakar premium menghasilkan

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 112


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

torsi 8,71 Nm. Bila dibandingkan antara kedua tipe yang lebih tinggi dari sepeda motor karburator.
sepeda motor, tipe injeksi menghasilkan torsi yang Nilai daya pada sepeda motor tipe karburator yang
lebih besar, baik yang menggunakan bakar menggunakan bahan bakar pertamax lebih tinggi
pertamax maupun premium. Hal ini disebabkan dari pada yang menggunakan bahan bakar
dengan sistem injeksi menghasilkan butiran-butiran premium. Hal ini bisa disebabkan oleh proses
bahan bakar yang lebih kecil dibanding dengan pembakaran yang lebih baik pada sepeda motor
sistem karburator. Dengan butiran bahan bakar injeksi.
yang lebih kecil, pembakaran menjadi lebih baik.
Hubungan BMEP dan Putaran
Hubungan Daya dan Putaran Dengan data daya yang diperoleh dari
Dari pengujian didapatkan juga data daya pengujian selanjutnya dapat dihitung besarnya
terhadap putaran seperti tabel di bawah ini. BMEP, yang hasilnnya ditunjukkan seperti gambar
di bawah ini.

Gambar 3. Grafik Hubungan Daya dan Putaran Gambar 4. Grafik Tekanan Efektif Rata-Rata
Pada grafik diatas terlihat bahwa nilai daya (BMEP) dan Putaran Mesin
pada kedua tipe sepeda motor baik yang Gambar 4 memperlihatkan hubungan antara
menggunakan bahan bakar pertamax maupun tekanan efektif rata-rata (BMEP) dengan putaran
premium mengalami kenaikan dari putaran rendah mesin. Dari pengolahan data hasil pengujian
sampai putaran menengah, kemudian mengalami diketahui bahwa BMEP naik seiring dengan
penurunan pada putaran tinggi. Penurunan daya kenaikan putaran mesin sampai pada putaran 5500
pada putaran tinggi ini bisa disebabkan oleh rpm. Pada putaran lebih dari 5550 rpm, BMEP
gerakan piston yang semakin cepat, sehingga waktu mengalami penurunan. Penurunan BMEP pada
yang tersedia untuk membakar campuran bahan putaran menengah ke atas ini disebabkan karena
bakar dan udara di ruang bakar semakin singkat. gerakan membuka menutup katub yang semakin
Sepeda motor injeksi dengan bahan bakar cepat, sehingga katub tidak tertutup dengan
pertamax maupun premium masing-masing sempurna. Nilai BMEP tertinggi diperoleh pada
mencapai daya maksimum 9,7 hp dan 9,6 hp. Daya sepeda motor injeksi dengan bahan bakar premium
maksimum tersebut dicapai pada putaran 7000 rpm dengan besarnya BMEP 1108,12 kPa dikuti sepeda
untuk yang berbahan bakar pertamax, sedangkan motor injeksi dengan bahan bakar pertamax.
untuk yang berbahan bakar premium mencapai Sedangkan sepeda motor karburator dengan bahan
daya maksimum pada putaran 6000 rpm sampai bakar premium dan sepeda motor karburator
8000 rpm. Sepeda motor karburator dengan bahan dengan bahan bakar pertamax mempunyai nilai
bakar pertamax maupun premium masing-masing BMEP yang sama. Pada sepeda motor tipe injeksi
mencapai daya maksimum 8,9 hp dan 8,7 hp. Daya terlihat nilai BMEP nya lebih tinggi apabila
maksimum tersebut dicapai pada putaran 7000 rpm dibandingkan dengan sepeda motor tipe karburator.
untuk kedua jenis bahan bakar. Nilai BMEP pada sepeda motor tipe injeksi
Untuk sepeda motor injeksi, antara yang yang menggunakan bahan bakar pertamax tidak
berbahan bakar pertamax maupun premium beda jauh dengan yang menggunakan bahan bakar
menghasilkan daya yang tidak jauh berbeda, artinya premium. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 4.3
jenis bahan bakar tidak mempunyai pengaruh yang yang menunjukkan kedua grafik hampir berimpit.
signifikan. Untuk sepeda motor karburator, bahan Sementara untuk sepeda motor karburator, kedua
bakar premium menghasilkan daya yang lebih jenis bahan bakar menghasilkan BMEP yang
tinggi pada putaran rendah sampai menengah, berbeda. Pada putaran di bawah 5500 rpm, nilai
sedangkan pada putaran menengah sampai tinggi, BMEP sepeda motor karburator yang menggunakan
sepeda motor karburator berbahan bakar pertamax bahan bakar premium lebih tinggi dari yang
yang menghasilkan daya lebih tinggi. menggunakan bahan bakar pertamax. Tetapi untuk
Bila kedua tipe sepeda motor dibandingkan, putaran lebih dari 5500 rpm adalah sebaliknya. Hal
dari Gambar 3 tampak bahwa menghasilkan daya ini menunjukkan bahwa untuk sepeda motor

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 113


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

karburator yang berbahan bakar pertamax unjuk berarti pada kecepatan rendah sampai menengah,
kerjanya baik pada putaran tinggi. konversi energi dari bahan bakar menjadi daya
berlangsung lebih baik.
Laju Konsumsi Bahan Bakar Dari gambar tersebut juga dapat dilihat
Untuk memperoleh besarnya laju konsumsi bahwa dengan bahan bakar premium konsumsi
bahan bakar, dilakukan perhitungan dari data yang bahan bakar spesifiknya lebih tinggi dari pada
diperoleh dari pengujian. Hasil perhitungan laju bahan bakar pertamax, baik pada sepeda motor
konsumsi bahan bakar disajikan dalam injeksi maupun karburator. Hal ini berarti bahwa
1 bahan bakar pertamax lebih banyak yang
mf (kg/jam)

0.9 Injeksi-Pertamax terkonversi menjadi daya dibandingkan bahan


0.8 Injeksi-Premium
0.7 Karburator-Pertamax
bakar premium. Bila dilihat dari jenis sepeda
0.6 Karburator-Premium motornya, sepeda motor injeksi lebih rendah nilai
0.5 SFC nya. Hal ini juga berarti bahwa proses
0.4
konversi bahan bakar menjadi daya pada sepeda
0.3
0.2
motor injeksi berlangsung lebih baik
0.1
0 KESIMPULAN
1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Putaran (rpm)
Dari penelitian yang telah dilakukan
Gambar 5. Grafik Konsumsi Bahan Bakar dan
terhadap sepeda motor tipe injeksi dan sepeda
Putaran
motor tipe karburator dengan memakai bahan bakar
premium dan pertamax dapat disimpulkan beberapa
Pada Gambar 5 terlihat bahwa laju konsumsi
hal sebagai berikut:
bahan bakar akan semakin meningkat seiring
1. Nilai torsi dan daya rata-rata yang dihasilkan
dengan kenaikan putaran mesin. Besar dan
pada sepeda motor tipe injeksi dengan bahan
kecilnya nilai laju konsumsi bahan bakar
bakar premium dan pertamax lebih tinggi bila
tergantung pada nilai putaran mesin dan daya,
dibandingkan dengan motor tipe karburator
semakin tinggi putaran mesin dan daya yang
dengan bahan bakar yang sama.
dihasilkan maka semakin besar bahan bakar yang
2. Pada sepeda motor tipe injeksi yang
dibutuhkan untuk proses pembakaran.
menggunakan bahan bakar pertamax maupun
Dengan menggunakan bahan bakar
premium menghasilkan torsi dan daya yang
pertamax terlihat laju konsumsi bahan bakarnya
hampir sama. Sedangkan pada sepeda motor
lebih rendah dari pada menggunakan bahan bakar
tipe karburator yang menggunakan bahan bakar
premium, baik pada sepeda motor injeksi maupun
pertamax menghasilkan torsi dan daya lebih
karburator. Bila dilihat dari jenis sepeda motornya,
tinggi dibanding yang menggunakan bahan
sepeda motor injeksi lebih rendah laju konsumsi
bakar premium pada putaran menengah sampai
bahan bakarnya.
tinggi.
3. Nilai BMEP pada sepeda motor tipe injeksi
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC)
yang menggunakan bahan bakar pertamax tidak
Dengan menggunakan hasil perhitungan
beda jauh dengan yang menggunakan bahan
konsumsi bahan bakar dan data daya, konsumsi
bakar premium.
bahanbakar spesifik dapat dihitung.
4. Pada putaran di bawah 5500 rpm, nilai BMEP
0.2
sepeda motor karburator yang menggunakan
Sfc (kg/kWh)

0.18 Injeksi-Pertamax
0.16 Injeksi-Premium bahan bakar premium lebih tinggi dari yang
0.14 Karburator-Pertamax menggunakan bahan bakar pertamax. Tetapi
0.12 Karburator-Premium
0.1
untuk putaran lebih dari 5500 rpm adalah
0.08 sebaliknya.
0.06 5. Pada sepeda motor tipe injeksi terlihat nilai
0.04 BMEP nya lebih tinggi apabila dibandingkan
0.02
0
dengan sepeda motor tipe karburator.
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 6. Dengan menggunakan bahan bakar pertamax
Putaran (rpm) terlihat laju konsumsi bahan bakarnya lebih
Gambar 6. Specific Fuel Consumtion (SFC) rendah dari pada menggunakan bahan bakar
Pada grafik di atas terlihat bahwa konsumsi premium, baik pada sepeda motor injeksi
bahan bakar spesifik menunjukan kenaikan seiring maupun karburator. Bila dilihat dari jenis
dengan bertambahnya putaran mesin. Pada putaran sepeda motornya, sepeda motor injeksi lebih
rendah sampai menengah, kenaikan SFC tidak rendah laju konsumsi bahan bakarnya.
begitu besar, tetapi pada putaran menengah sampai
putaran tinggi, SFC meningkat cukup tinggi. Hal ini

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 114


SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

7. Untuk bahan bakar premium SFCnya lebih


tinggi dari pada bahan bakar pertamax, baik
pada sepeda motor injeksi maupun karburator.
8. Sepeda motor injeksi lebih rendah nilai SFCnya
dibanding sepeda motor tipe karburator, berarti
konversi energi pada sepeda motor injeksi
berlangsung lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, B.P.M. dan Bareenschoot H. 1980. Motor


Bensi., Erlangga, Jakarta.
Soenarta, N. dan Furuhara, S. 1995. Motor Serba
Hendrawan, A. 2003. Analisa Pengaruh Jenis
Bahan Bakar (Premium, Pertamax, Pertamax
Plus) dan Putaran terhadap Unjuk Kerja
Motor Bensin 4 Langkah. Jurusan Teknik
Mesin, Muhammadiyah Malang
Saragih, R. dan Kawano, D.S. 2013. Pengaruh
Penggunaan Bahan Bakar Premium,
Pertamax, Pertamax Plus dan Spiritus
terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4
Langkah. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1,
Institut Teknologi Sepuluh November

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 115

Anda mungkin juga menyukai