Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Yordi Julmansyah

Nim: 18002021

RADIOLOGI 2018

Masalah: Berdasarkan teori untuk dapat menilai kelainan pada Knee Joint dapat dilakukan
dengan beberapa proyeksi, yaitu pemeriksaan Knee Joint proyeksi Anteroposterior (AP) dengan
CR tegak lurus dan Lateral (Mediolateral) dengan penyudutan CR 5-7º Chepalad (Bontrager,
2018). Untuk proyeksi Lateral, fleksi 20-30 derajat lebih disukai karena posisi ini melemaskan
otot dan menunjukkan volume maksimum rongga sendi (Bruce W. Long et al, 2015). Sedangkan
di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru pemeriksaan Knee Joint menggunakan teknik radiografi
Knee joint proyeksi AP dan lateral. Pada proyeksi Lateral tidak fleksi tetapi ekstensi,
dikarenakan pasien yang tidak kooperatif dan tidak bisa difleksikan. Hal inilah yang membuat
penulis tertarik untuk mengangkat menjadi laporan kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan
Knee Joint Dengan Kasus Fraktur di Instalasi Radiologi RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru”.

Rumusan Masalah:

1. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi fraktur Knee Joint?


2. Bagaimana teknik Pemeriksaan radiografi pada fraktur Knee Joint di instalasi radiologi
RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru?

Judul: TEKNIK PEMERIKSAAN KNEE JOINT PADA ANAK DENGAN KASUS FRAKTUR
DI INSTALASI RADIOLOGI RS AWAL BROS SUDIRMAN PEKANBARU TAHUN 2020.

Latar Belakang
Perkembangan sinar-x sangat pesat sejak ditemukannya oleh fisikawan asal
jerman Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun 1895. Sinar-x memegang peran yang cukup penting
dalam dunia medis, yaitu digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh manusia berupa tulang,
persendian antar tulang, organ-organ dalam tubuh, saluran-saluran dalam tubuh maupun
pembuluh darah. Oleh karena itu, sinar-x digunakan sebagai penegak diagnosa suatu penyakit
atau kelainan.

Tulang dan sendi merupakan sistem gerak pada tubuh yang mempunyai banyak fungsi
untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa keduanya, manusia akan kesulitan melakukan
aktivitas sehari-hari. Diantara sekian banyak persendian pada tubuh manusia, Knee Joint atau
dikenal sendi lutut termasuk sendi yang sangat pentig bagi tubuh, karena merupakan sendi
terbesar dalam tubuh manusia, yang menopang hampir seluruh berat tubuh. Berbagai macam
patologi yang dapat menyerang persendian pada lutut salah satunya fraktur

Fraktur adalah gangguan dari kontiunitas yang normal dari suatu tulang. Jika terjadi
fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga sering kali terganggu. Radiografi (sinar-x) dapat
menunjukkan keberadaan sedera tulang, tetapi tidak mampu menunjukkan otot atau ligamen
yang robek, saraf yang putus, atau pembuluh darah yang pecah sehingga dapat menjadi
komplikasi pemulihan klien (Black dan Hawks, 2014).

Berdasarkan teori untuk dapat menilai kelainan pada Knee Joint dapat dilakukan
dengan beberapa proyeksi, yaitu pemeriksaan Knee Joint proyeksi Anteroposterior (AP) dengan
CR tegak lurus dan Lateral (Mediolateral) dengan penyudutan CR 5-7º Chepalad (Bontrager,
2018). Untuk proyeksi Lateral, fleksi 20-30 derajat lebih disukai karena posisi ini melemaskan
otot dan menunjukkan volume maksimum rongga sendi (Bruce W. Long et al, 2015). Sedangkan
di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru pemeriksaan Knee Joint menggunakan teknik radiografi
Knee joint proyeksi AP dan lateral. Pada proyeksi Lateral tidak fleksi tetapi ekstensi,
dikarenakan pasien yang tidak kooperatif dan tidak bisa difleksikan. Hal inilah yang membuat
penulis tertarik untuk mengangkat menjadi laporan kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan
Knee Joint Dengan Kasus Fraktur di Instalasi Radiologi RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru”.

Anda mungkin juga menyukai