Anda di halaman 1dari 16

KHUTBAH JUMAT

KEBENCANAAN

PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH


2019
Khutbah Jumat Kebencanaan
Badan Penanggulangan Bencana Aceh
2019

ISBN:
9-786239-021030

Pengarah:
Kepala BPBA

Penulis:
Azman Ismail | Syahrizal Abbas | Muhammad Yasir
Faisal Ali | Fahmi Sofyan | Faizal Adriansyah
Ajidar Matsyah | Aslam Nur | Nurchalis Sofyan
Muhammad Suhaili | Mijaz Iskandar | Fakhrurrazi
Mursalin Basyah | Misri A Muchsin | Masrul Aidi

Editor:
Hermansyah, M.Th., MA.Hum
Yarmen Dinamika

Tata Letak:
Wahyu

Diterbitkan oleh:
Badan Penanggulangan Bencana Aceh
2019
PENULIS

AJIDAR MATSYAH
ASLAM NUR
AZMAN ISMAIL
FAHMI SOFYAN
FAISAL ALI
FAIZAL ADRIANSYAH
FAKHRURRAZI M. YUNUS
MASRUL AIDI
MIJAZ ISKANDAR
MISRI A MUCHSIN
MUHAMMAD SUHAILI
MUHAMMAD YASIR
MURSALIN BASYAH
NURCHALIS SOFYAN
SYAHRIZAL ABBAS
DAFTAR ISI

Sambutan Gubernur Aceh .........................................


Sambutan Kepala BPBA ...........................................
Daftar Isi ............................................................

Pendahuluan ............................................................

Bencana dalam Sejarah Umat Manusia


~ Tgk. H. Prof. Dr. Misri A Muchsin, MA ....

Memahami Bencana Melalui al-Qur'an


~ Tgk. Dr. Muhammmad Suhaili Sufyan .......

Bencana Alam dalam Perspektif Islam


~ Tgk. H. Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA .....

Setelah Cobaan Datanglah Rahmat


~ Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA ........

Perilaku Muslim dalam Menghadapi dan Mengelola Bencana.


~ Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA ......

Hikmah dibalik Bencana


~ Tgk. H. Faisal Ali .....................................

Bencana dan Transformasi diri


~ Tgk. Fahmi Sofyan, S.S., MA ....................

Gempa antara Mistis, Sains dan Religius


~ Tgk. Ir. Faizal Andriansyah, M.Si ............

Merawat Lingkungan dalam Perspektif Fiqh


~ Tgk. H. Dr. Ajidar Matsyah, MA ...............
Bencana Alam dan Perilaku Manusia
~ Dr. H. Aslam Nur, MA

Akhlak dan Pencegahan Bencana


~ Tgk. Dr. Nurchalis Sofyan, MA ...............

Wawasan Spiritual Kebencanaan


~ Tgk. Dr. Mizaj Iskandar, Lc. LL.M ............

Mensyukuri Musibah
~ Tgk. Fakhrurrazi M. Yunus Lc. MA ...........

Menyibak Nilai-nilai Ketauhidan dalam Peristiwa Bencana Alam


~ Tgk. Mursalin Basyah, Lc. MA .................

Cara Rasulullah Menangani Bencana


~ Tgk. H. Masrul Aidi, Lc. .........................
‫‪AKHLAK DAN PENCEGAHAN BENCANA‬‬
‫‪Oleh:‬‬
‫‪Tgk. H. Dr. Nurchalis Sofyan, MA‬‬
‫)‪(Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh‬‬

‫إن اﻟﺤﻤ َﺪ ‪ /‬ﻧﺤ َﻤ ُﺪهُ وﻧﺴﺘﻌﯿﻨُﮫُ وﻧﺴﺘﻐﻔ ُﺮهُ وﻧﺸﻜ ُﺮهُ‪ ،‬وﻧﻌﻮ ُذ ﺑﺎ‪ِ/‬‬ ‫ﱠ‬
‫ﻀ ﱠﻞ‬ ‫ت أﻋﻤﺎﻟِﻨﺎ‪ِ ،‬ﻣ ْﻦ ﯾﮭ ِﺪ ﷲُ ﻓﻼ ُﻣ ِ‬ ‫ِﻣ ْﻦ ﺷﺮور أﻧﻔُﺴﻨﺎ و ِﻣ ْﻦ ﺳﯿﱢﺌﺎ ِ‬
‫أن ﻻ إﻟﮫَ إﻻ ﷲُ وﺣ َﺪهُ ﻻ‬ ‫ي ﻟﮫُ‪ ،‬وأﺷﮭ ُﺪ ْ‬ ‫ﻟﮫ و َﻣ ْﻦ ﯾُﻀﻠِﻞْ ﻓﻼ ھﺎد َ‬
‫ﻚ ﻟﮫُ وﻻ ﻣﺜﯿ َﻞ ﻟﮫُ وﻻ ﺷﺒﯿﮫَ ﻟﮫُ وﻻ ﺻﻮرةَ وﻻ أﻋﻀﺎ َء وﻻ‬ ‫ﺷﺮﯾ َ‬
‫ﻋﻦ‬‫ﻏﻨﻲ ِ‬ ‫ﱞ‬ ‫ﻖ اﻟﻌﺎﻟَـ َﻢ وھﻮ‬ ‫ﻣﻜﺎن ﻟﮫُ‪ ،‬ﺧﻠ َ‬ ‫َ‬ ‫ﺟُﺜﱠﺔَ وﻻ ﺟﺴ َﻢ وﻻ‬
‫اﻟﻌﺮش إظﮭﺎرًا ﻟﻘﺪرﺗِ ِﮫ وﻟَ ْﻢ ﯾَﺘﱠ ِﺨ ْﺬهُ َﻣﻜﺎﻧًﺎ ﻟﺬاﺗِ ِﮫ‪،‬‬ ‫َ‬ ‫ﻖ‬
‫اﻟﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‪ .‬ﺧﻠ َ‬
‫َ‬
‫أن ﺳﯿّﺪﻧﺎ وﺣﺒﯿﺒﻨَﺎ وﻋﻈﯿﻤﻨَﺎ‬ ‫َﺟ ﱠﻞ رﺑﱢﻲ ﻓﮭﻮ اﻟﻮاﺣ ُﺪ اﻟﻘﮭّﺎرُ‪ ،‬وأﺷﮭ ُﺪ ّ‬
‫وﻗﺎﺋ َﺪﻧﺎ وﻗ ّﺮةَ أﻋﯿﻨِﻨﺎ ﻣﺤ ّﻤﺪًا ﻋﺒ ُﺪه ورﺳﻮﻟُﮫ وﺻﻔﯿﱡﮫ وﺣﺒﯿﺒُﮫ‪،‬‬
‫اﻟﻠﮭﻢ ﺻ ّﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﯿﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻼةً ﺗﻘﻀﻲ ﺑﮭﺎ ﺣﺎ َﺟﺎﺗﻨﺎ وﺗﻔﺮﱢ ج‬
‫ﺑﮭﺎ ُﻛﺮُﺑﺎﺗِﻨﺎ وﺗﻜﻔﯿﻨﺎ ﺑﮭﺎ ﺷ ﱠﺮ أﻋﺪاﺋﻨﺎ وﺳﻠّﻢ ﻋﻠﯿﮫ وﻋﻠﻰ أَﻟِ ِﮫ‬
‫وأﺻﺤﺎﺑِ ِﮫ ﺗﺴﻠﯿ ًﻤﺎ ﻛﺜﯿﺮًا‪.‬‬
‫ﷲِ ْاﻟ َﻌﻠِ ﱢﻲ ْاﻟ َﻌ ِﻈ ِﯿﻢ‬
‫وﺻﻲ ﻧَ ْﻔ ِﺴﻲ َوإِﯾﱠﺎ ُﻛ ْﻢ ﺑِﺘَ ْﻘ َﻮى ﱠ‬ ‫ﷲِ أ ُ ِ‬ ‫أَ ﱠﻣﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ ِﻋﺒَﺎ َد ﱠ‬
‫ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ‬‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ ‫ﷲِ َ‬‫ُﻮل ﱠ‬
‫ْﺞ َرﺳ ِ‬ ‫ت َﻋﻠَﻰ ﻧَﮭ ِ‬ ‫ﻓَﺎﺗﱠﻘُﻮهُ َوأُ ِ‬
‫وﺻﯿ ُﻜ ْﻢ ﺑِﺎﻟﺜﱠﺒَﺎ ِ‬
‫ﯿﻦ وأوﺻﯿﻜﻢ وﻧﻔﺴﻲ ﺑﺘﻘﻮى ﷲ ﺟﻞ‬ ‫ﯿﻞ ْاﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨِ َ‬
‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ َو ْاﻟﺘِ َﺰ ِام َﺳﺒِ ِ‬
‫وﻋﻼ اﻣﺘﺜﺎﻻً ﻟﻘﻮﻟﮫ ﺗﻌﺎﻟﻰ ) َوﺗَ َﺰ ﱠو ُد ْا ﻓَﺈِ ﱠن َﺧ ْﯿ َﺮ اﻟ ﱠﺰا ِد اﻟﺘﱠ ْﻘ َﻮى‬
‫ب ()ﺳﻮرة اﻟﺒﻘﺮة ءاﯾﺔ ‪ ( 197‬وﻗﺎل‬ ‫ﻮن ﯾَــﺄ ّ ْوﻟِﻰ اﻷَ ْﻟﺒَﺎ ِ‬ ‫َو ْاﺗﱠﻘُ ِ‬
‫ﻜﺎر َم‬ ُ ُ ‫ إﻧﱠ َﻤﺎ ﺑُ ِﻌ ْﺜ‬:‫رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬
ِ ‫ﺖ ِﻷﺗـ َ ﱢﻤ َﻢ َﻣ‬
ْ
ِ َ‫اﻷﺧﻼ‬
.‫ق‬
Melalui mimbar ini, khatib ingin mengajak jamaah dan
diri khatib sendiri agar senantiasa meningkatkan kualitas
iman kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, karena
hanya dengan jalan itulah kita akan meraih kebahagiaan
hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Oleh karena itu
marilah kita limpahkan segala puji kepada Allah SWT yang
telah memberikan kita hidayah dan kesehatan sehingga kita
dapat melaksanakan salat Jumat pada hari ini. Hidayah yang
kita maksudkan adalah al-Quran al-karim. Dengannya Allah
memberikan hidayah atau petunjuk, dengannya nasib
manusia berubah dari kegelapan menjadi terang benderang,
dengannya peradaban manusia berubah dari peradaban
biadab menjadi peradaban yang madani dan modern, dan
dengannyalah manusia mengenal siapa dia dan Tuhannya.
Selawat dan salam kita sampaikan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menerjemahkan kandungan
alquran dengan sikap, perilaku atau akhlak, keputusan,
ucapannya, dan segala sisi kehidupannya sehingga menjadi
salah satu sumber pedoman umat Islam di dunia ini.
Berbicara tentang akhlak yang mulia maka kita harus
membagikan konsep akhlak menjadi dua jenis akhlak yaitu
akhlak qauliyah (perkataan) dan akhlak fi’liyah (perbuatan),
karena dua jenis konsep tersebut sering kita alami dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan dengan dua jenis konsep
tersebut konsep akhlak yang berdimensi nila sopan dan tidak
sopan akan menjadi nilai wajib dan haram kalau kita
berangkat dari dua unsur konsep akhlak yang akan kita
bicarakan ini. Perhatian Islam terhadap pengamalan akhlak
mulia sangat besar bahkan masuk pada kategori surga dan
neraka sebagaimana tertera dalam Hadist ini:
‫ ﻗﯿﻞ ﻟﻠﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ‬:‫ﻋﻦ أﺑﻲ ھﺮﯾﺮة رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎل‬
،‫)إن ﻓُﻼَﻧَﺔ ﺗَﻘُ ْﻮ ُم اﻟﻠَ ْﯿ َﻞ َوﺗَﺼ ُْﻮ ُم اﻟﻨﱠﮭﺎ َر‬
‫ ﯾﺎ رﺳﻮل ﷲ ﱠ‬:‫وﺳﻠﻢ‬
‫ َوﺗُ ْﺆ ِذي ِﺟﯿْﺮاﻧﮭَﺎ َ ﺑِﻠِ َﺴﺎﻧِﮭﺎ؟ ﻓﻘﺎل رﺳﻮل ﷲ‬،‫ق‬ ‫َوﺗَ ْﻔ َﻌ ُﻞ َوﺗَ ﱠ‬
َ ‫ﺼ ﱠﺪ‬
:‫ ﻗﺎﻟﻮا‬.‫ﺎر‬ِ َ‫ ِھ َﻲ ِﻣ ْﻦ أ ْھ ِﻞ اﻟﻨ‬،‫ ﻻَ َﺧ ْﯿ َﺮ ﻓِ ْﯿﮭَﺎ‬:‫ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬
،‫ق ﺑـِﺄ َ ْﺛ َﻮار )ﻗﻄﻊ ﻣﻦ اﻷﻗﻂ‬ ‫ﻠﻲ اﻟﻤـَـ ْﻜﺘُ ْﻮﺑَﺔَ وﺗَ ﱠ‬
َ ‫ﺼ ﱠﺪ‬ ‫ﺼ ﱢ‬ َ ُ‫َوﻓُﻼﻧَﺔ ﺗ‬
‫ ﻓﻘﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ‬.‫وھﻮ ﻟﺒﻦ ﺟﺎﻣﺪ( َوﻻ ﺗُ ْﺆ ِذي أﺣﺪًا‬
‫ ِھ َﻲ ِﻣ ْﻦ أھﻞ اﻟﺠﻨﺔ( )رواه أﺣﻤﺪ واﺑﻦ ﺣﺒﺎن وﺻﺤﺤﮫ‬:‫وﺳﻠﻢ‬
(‫اﻷﻟﺒﺎﻧﻲ‬
Artinya: Dari Abi Hurairah RA berkata: para sahabat
menyampaikan kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah
sesungguhnya fulanah mendirikan salat malam, berpuasa
dan bersedekah namun menyakiti tetangganya dengan kata-
kata?”. Maka Rasulullah menjawab “Tidak ada kebaikan
padanya dan dia dalam neraka”. Mereka menyampaikan lagi
“adapun fulanah hanya mendirikan salat fardu dan
bersedekah sedikit dari sisa susu yang kental, namun tidak
menyakiti seorang pun.” Rasulullah menjawab “Dia dalam
surga”. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, dan disahihkan oleh
Albani)
Oleh karena itu khatib merasa sangat penting untuk
menyampaikan perihal akhlak mulia pada kesempatan ini
dengan tujuan terutama untuk khatib sendiri dan para jamaah
agar senantiasa dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Karena akhlak mulia menduduki peringkat atas
baik pada kehidupan pribadi maupun pada kehidupan dengan
orang lain.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Allah berfirman dalam Alquran dalam Surah al-Baqarah
ayat 11-12:

ِ ْ‫َوإِ َذا ﻗِﯿ َﻞ ﻟَﮭُ ْﻢ ﻻ ﺗُ ْﻔ ِﺴ ُﺪوا ﻓِﻲ اﻷَر‬


َ ‫ض ﻗَﺎﻟُﻮا إِﻧﱠ َﻤﺎ ﻧَﺤْ ُﻦ ُﻣﺼْ ﻠِﺤ‬
‫ُﻮن‬
َ ‫* أَﻻ إِﻧﱠﮭُ ْﻢ ھُ ُﻢ ْاﻟ ُﻤ ْﻔ ِﺴ ُﺪ‬
َ ‫ون َوﻟَ ِﻜ ْﻦ ﻻ ﯾَ ْﺸ ُﻌﺮ‬
‫ُون‬
Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah
berbuat kerusakan di bumi” Mereka menjawab,
“Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan
perbaikan.”
Dalam konteks ilmu akhlak barangkali ayat tersebut
masih umum sifatnya, namun perlu kita ketahui bahwa berapa
banyak perbuatan yang kita anggap biasa saja dapat berakibat
malapetaka bagi kita dan orang lain. Berapa banyak perkataan
yang kita anggap biasa saja namun dapat berakibat bencana
bagi orang lain bahkan bangsa. Di sinilah kita akan bicara
pentingnya nilai akhlak dalam pencegahan bencana agar kita
betul-betul dapat mengerti dampak akhlak bagi kehidupan
kita selaku makhluk sosial.
Memang kadang-kadang manusia tidak sadar akan
ucapan dan perilaku yang berdampak pada kerusakan dan
kekacauan. Sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas,
perlu ditekankan bahwa manusia sering lupa bahkan tidak
tahu bahwa dia telah berbuat kerusakan. Bahkan dia
mengakui bahwa telah berbuat yang terbaik dan melakukan
kebajikan, namun alquran memberi label kepada mereka
bahwa mereka adalah orang-orang yang berbuat kerusakan.
Berikut kita uraikan akhlak dan kerusakan dan bencana.
Secara bahasa kata akhlak terambil dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan, dan Khaliq artinya Sang Pencipta yaitu
Allah. Jadi akhlak secara bebas kita maknai adalah
menciptakan perilaku sesuai dengan yang diridhai oleh Allah,
dengan bahasa lain meniru perbuatan Tuhan.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Berangkat dari dua pembagian akhlak yang kita sebutkan
di atas tadi yaitu qauliyah dan fi’liyah. Yang pertama kita
bicarakan tentang akhlak fi’liyah. Akhlak fi’liyah adalah
akhlak yang berkaitan dengan perbuatan atau pekerjaan.
Misalnya tata cara berjalan dan beraktivitas sehari-hari yang
dapat dilihat langsung oleh orang, dan kalau kita tidak
melakukannya malah bisa berakibat bencana bagi orang
banyak dan sudah barang tentu menuai dosa besar bagi
pelaku. Ambil contoh akhlak menjaga lingkungan sangat
penting bagi manusia, kalau sebaliknya manusia membuang
sampah di sungai lalu sungai tersebut sumbat sehingga
menimbulkan banjir besar yang pada akhirnya dapat
mendatangkan bencana bagi umat manusia.
Contoh lainnya, akhlak dan etika mengendarai
kendaraan dengan menuruti aturan dan ramah lingkungan,
sebaliknya kalau seseorang memiliki kendaraan yang
asapnya hitam tebal lalu dia menyalib orang lain tentu saja
dapat membahayakan orang lain dan bisa sakit bahkan
menimbulkan korban jiwa. Termasuk juga ketika seseorang
menerobos lampu lalu lintas yang berakibat tabrakan dan
melukai orang lain. Maka muncul pertanyaan dari contoh di
atas: apakah orang yang melanggar akhlak tadi masih
dianggap tidak berdosa akibat perbuatannya? Apakah orang
yang membuang sampah di sungai tadi sehingga
mendatangkan banjir besar masih dianggap tidak berdosa?
Apakah orang yang melepaskan hewan ternak di tempat
umum lalu hewan tersebut dan makan tanaman orang masih
dianggap tidak berdosa? Apakah orang yang menghidupkan
musik di rumahnya dengan suara sangat besar dan
tetangganya terganggu masih dianggap tidak berdosa?
Apakah orang yang merokok di tempat umum lalu asapnya
terhirup oleh orang lain sehingga jatuh sakit masih dianggap
bebas dari dosa? Inilah yang dikatakan Alquran bahwa
manusia sering melakukan kerusakan namun tidak
menyadarinya.

Jamah jumat yang dirahmati Allah


Yang kedua adalah akhlak yang baik adalah akhlak
qauliyah, yaitu akhlak yang menjaga lidah atau ucapan.
Jamaah yang dirahmati Allah berapa banyak malapetaka
terjadi disebabkan oleh perkataan atau ucapan seseorang.
Setiap kata cela yang kita ucapkan lalu orang lain menirunya
berarti kita sudah memberikan kontribusi buruk bagi orang
lain. Setiap kata yang kita ucapkan lalu dengan kata itu terjadi
perkelahian orang lain atau pertumpahan maka kita telah
memberikan saham dalam pertumpahan tersebut. Setiap kata
yang kita sampaikan melalui sahabat ataupun ceramah yang
belum tentu sumbernya benar sehingga dengan kata itu umat
bermusuhan maka telah menanam benih-benih permusuhan
di kalangan umat yang pada akhirnya kita telah menciptakan
bencana bagi umat manusia.
Oleh karena itu marilah kita menanamkan nilai-nilai
akhlak yang mulia dalam diri kita, sehingga dengannya kita
dapat hidup dengan tenteram, tetangga dapat hidup dengan
nyaman, bahkan bangsa pun dapat dibina dan membangun
dengan kokoh, kalau akhlak yang mulia terbina. Terkait
dengan itu pula Allah mengingatkan kita akan hati-hati setiap
tindakan dan perkataan karena semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya. Sebagaimana firman Allah:

َ َ‫ﻚ ﺑِ ِﮫ ِﻋ ْﻠ ٌﻢ ۚ إِ ﱠن اﻟ ﱠﺴ ْﻤ َﻊ َو ْاﻟﺒ‬
‫ﺼ َﺮ َو ْاﻟﻔُ َﺆا َد ُﻛﻞﱡ‬ َ َ‫ْﺲ ﻟ‬َ ‫ﻒ َﻣﺎ ﻟَﯿ‬ ُ ‫َو َﻻ ﺗَ ْﻘ‬
‫ﻮﻻ‬ً ُ‫ﺎن َﻋ ْﻨﮫُ َﻣ ْﺴﺌ‬
َ ‫ﻚ َﻛ‬ َ ِ‫أوﻟَﺌ‬
ْ
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak
kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati
nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.
(QS. Al-Isra’: 36)

Jamaah yang dirahmati Allah..


Semoga dengan khutbah singkat ini kita selalu
mengamalkan akhlak mulia dalam segala sikap dan perilaku
dan ketahuilah bahwa dengan menjunjung tinggi akhlak,
insya Allah dapat mencegah bencana yang selalu mengintai
kita, baik itu bencana yang timbul di sesema kita maupun
bencana yang muncul akibat dari kerusakan alam. Bencana
tersebut muncul tentu karena kita tidak peka terhadap alam
secara makro dan alam pribadi kita secara mikro.

‫ وﻧﻔﻌﻨﻲ وإﯾﺎﻛﻢ ﺑﻤﺎ ﻓﯿﮫ‬،‫ﺑﺎرك ﷲ ﻟﻲ وﻟﻜﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﺮآن اﻟﻌﻈﯿﻢ‬


‫ﻣﻦ اﻵﯾﺎت واﻟﺬﻛﺮ اﻟﺤﻜﯿﻢ أﻗﻮل ﻗﻮﻟﻲ ھﺬا وأﺳﺘﻐﻔﺮ ﷲ اﻟﻌﻈﯿﻢ‬
‫ﻟﻲ َوﻟَ َﻜﻢ َوﻟِ َﺴﺎﺋ ِﺮ ْاﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ َ‬
‫ﯿﻦ‪ ،‬ﻓَﺎﺳﺘﻐﻔﺮوه إِﻧﱠﮫُ ھُ َﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﯿﻢ‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫إِ ﱠن ْاﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِ ﱠ‪ ِ/‬ﻧَﺤْ َﻤ ُﺪهُ َوﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌﯿﻨُﮫُ َوﻧَ ْﺴﺘَ ْﮭ ِﺪﯾ ِﮫ َوﻧَ ْﺸ ُﻜ ُﺮهُ‪َ ،‬وﻧَﻌُﻮ ُذ‬
‫ﻀ ﱠﻞ‬ ‫ﷲُ ﻓَﻼ ُﻣ ِ‬ ‫ت أَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ‪َ ،‬ﻣ ْﻦ ﯾَ ْﮭ ِﺪ ﱠ‬ ‫ُور أَ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ َو َﺳﯿﱢﺌَﺎ ِ‬
‫ﺎ‪ِ ِ/‬ﻣ ْﻦ ُﺷﺮ ِ‬ ‫ﺑِ ﱠ‬
‫ي ﻟَﮫُ‪َ ،‬واﻟﺼﱠﻼةُ َواﻟﺴﱠﻼ ُم َﻋﻠَﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ‬ ‫ﻟَﮫُ َو َﻣ ْﻦ ﯾُﻀْ ﻠِﻞْ ﻓَﻼ ھَﺎ ِد َ‬
‫ﯿﻦ‪.‬‬ ‫ﱢﯿﻦ َو ْاﻟ ُﻤﺮْ َﺳﻠِ َ‬‫ﯿﻦ َو َﻋﻠَﻰ إِ ْﺧ َﻮاﻧِ ِﮫ اﻟﻨﱠﺒِﯿ َ‬ ‫ق ْاﻟ َﻮ ْﻋ ِﺪ اﻷَ ِﻣ ِ‬ ‫ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ اﻟﺼﱠﺎ ِد ِ‬
‫ﯾﻦ َو َﻋ ِﻦ‬ ‫ﺖ اﻟﻄﱠﺎ ِھ ِﺮ َ‬ ‫ﯿﻦ َوآ ِل ْاﻟﺒَ ْﯿ ِ‬ ‫ت ْاﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨِ َ‬ ‫ﷲُ َﻋ ْﻦ أُ ﱠﻣﮭَﺎ ِ‬ ‫ﺿ َﻲ ﱠ‬ ‫َو َر ِ‬
‫ﺎن َو َﻋﻠِ ﱟﻲ َو َﻋ ِﻦ اﻷَﺋِ ﱠﻤ ِﺔ‬ ‫ﯾﻦ أَﺑِﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َو ُﻋ َﻤ َﺮ َو ُﻋ ْﺜ َﻤ َ‬ ‫ْاﻟ ُﺨﻠَﻔَﺎ ِء اﻟﺮ ِ‬
‫ﱠاﺷ ِﺪ َ‬
‫ﯾﻦ أَﺑِﻲ َﺣﻨِﯿﻔَﺔَ َو َﻣﺎﻟِ ٍﻚ َواﻟ ﱠﺸﺎﻓِ ِﻌ ﱢﻲ َوأَﺣْ َﻤ َﺪ َو َﻋ ِﻦ اﻷَ ْوﻟِﯿَﺎ ِء‬ ‫ْاﻟ ُﻤ ْﮭﺘَ ِﺪ َ‬
‫ﷲِ‬ ‫وﺻﯿ ُﻜ ْﻢ َوﻧَ ْﻔ ِﺴ َﻲ ﺑِﺘَ ْﻘ َﻮى ﱠ‬ ‫ﷲِ ﻓَﺈِﻧﱢﻲ أُ ِ‬ ‫ﯿﻦ أَ ﱠﻣﺎ ﺑَ ْﻌ ُﺪ ِﻋﺒَﺎ َد ﱠ‬ ‫َواﻟﺼﱠﺎﻟِ ِﺤ َ‬
‫ْاﻟ َﻌﻠِ ﱢﻲ ْاﻟ َﻌ ِﻈ ِﯿﻢ ﻓَﺎﺗﱠﻘُﻮهُ‪.‬‬
‫ﷲَ أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ْﻢ ﺑِﺄ َ ْﻣ ٍﺮ َﻋ ِﻈ ٍﯿﻢ‪ ،‬أَ َﻣ َﺮ ُﻛ ْﻢ ﺑِﺎﻟﺼﱠﻼ ِة‬ ‫َوا ْﻋﻠَ ُﻤﻮا أَ ﱠن ﱠ‬
‫ﻮن َﻋﻠَﻰ‬ ‫ﺼﻠﱡ َ‬ ‫ﷲَ َو َﻣﻼﺋِ َﻜﺘَﮫُ ﯾُ َ‬ ‫ﱠﻼم َﻋﻠَﻰ ﻧَﺒِﯿﱢ ِﮫ ْاﻟ َﻜ ِﺮﯾ ِْﻢ ﻓَﻘَﺎ َل ﴿إِنﱠ ﱠ‬ ‫َواﻟﺴ ِ‬
‫ﺴﻠِﯿ ًﻤﺎ﴾ اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ‬ ‫ﺳﻠﱢ ُﻤﻮا ﺗَ ْ‬ ‫ﺻﻠﱡﻮا َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َ‬ ‫ﯾﻦ َءا َﻣﻨُﻮا َ‬ ‫اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﱠ ِﺬ َ‬
‫ْﺖ‬ ‫ﺻﻠﱠﯿ َ‬ ‫ال َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ َ‬ ‫ﺻﻞﱢ َﻋﻠَﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ َء ِ‬ ‫َ‬
‫ﺎر ْك َﻋﻠَﻰ‬ ‫ال َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ إِ ْﺑ َﺮا ِھﯿ َﻢ َوﺑَ ِ‬ ‫َﻋﻠَﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ إِ ْﺑ َﺮا ِھﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ َء ِ‬
‫ﺖ َﻋﻠَﻰ َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ‬ ‫ال َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َﻛ َﻤﺎ ﺑَﺎ َر ْﻛ َ‬ ‫َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َو َﻋﻠَﻰ َء ِ‬
‫ﷲُ‬ ‫ﻚ َﺣ ِﻤﯿ ٌﺪ َﻣ ِﺠﯿ ٌﺪ‪ ،‬ﯾَﻘُﻮ ُل ﱠ‬ ‫ال َﺳﯿﱢ ِﺪﻧَﺎ إِ ْﺑ َﺮا ِھﯿ َﻢ إِﻧﱠ َ‬ ‫إِ ْﺑ َﺮا ِھﯿ َﻢ َو َﻋﻠَﻰ َء ِ‬
‫ﺴﺎ َﻋ ِﺔ ﺷ َْﻰ ٌء‬ ‫ﺎس اﺗﱠﻘُﻮا َرﺑﱠ ُﻜ ْﻢ إِنﱠ َز ْﻟ َﺰﻟَﺔَ اﻟ ﱠ‬ ‫ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ ﴿ﯾَﺎ أَﯾﱡ َﮭﺎ اﻟﻨﱠ ُ‬
‫ﻀ ُﻊ ُﻛ ﱡﻞ‬ ‫ﺿ َﻌﺖْ َوﺗَ َ‬ ‫ﺿ َﻌ ٍﺔ َﻋ ﱠﻤﺎ أَ ْر َ‬ ‫َﻋ ِﻈﯿ ٌﻢ ﯾَ ْﻮ َم ﺗَ َﺮ ْوﻧَ َﮭﺎ ﺗ َْﺬ َھ ُﻞ ُﻛ ﱡﻞ ُﻣ ْﺮ ِ‬
‫ﺴ َﻜﺎ َرى َوﻟَ ِﻜﻦﱠ‬ ‫ﺳ َﻜﺎ َرى َو َﻣﺎ ھُﻢ ﺑِ ُ‬ ‫ﺎس ُ‬ ‫ت َﺣ ْﻤ ٍﻞ َﺣ ْﻤﻠَ َﮭﺎ َوﺗَ َﺮى اﻟﻨﱠ َ‬ ‫َذا ِ‬
‫ك ﻓَﺎ ْﺳﺘَ ِﺠﺐْ ﻟَﻨَﺎ ُد َﻋﺎ َءﻧَﺎ ﻓَﺎ ْﻏﻔِ ِﺮ‬ ‫ﺷ ِﺪﯾ ٌﺪ﴾‪ ،‬اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ َد َﻋ ْﻮﻧَﺎ َ‬ ‫ﷲِ َ‬ ‫اب ﱠ‬ ‫َﻋ َﺬ َ‬
‫ﯿﻦ‬ ‫اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ﻟَﻨَﺎ ُذﻧُﻮﺑَﻨَﺎ َوإِ ْﺳ َﺮاﻓَﻨَﺎ ﻓِﻲ أَ ْﻣ ِﺮﻧَﺎ اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ا ْﻏﻔِﺮْ ﻟِ ْﻠ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨِ َ‬
‫ت َرﺑﱠﻨَﺎ َءاﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡﺪ ْﻧﯿَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً‬ ‫ت اﻷَﺣْ ﯿَﺎ ِء ِﻣ ْﻨﮭُ ْﻢ َواﻷَ ْﻣ َﻮا ِ‬ ‫َو ْاﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨَﺎ ِ‬
‫ﯾﻦ‬‫ﺎر اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ اﺟْ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ھُ َﺪاةً ُﻣ ْﮭﺘَ ِﺪ َ‬
‫اب اﻟﻨﱠ ِ‬ ‫اﻵﺧ َﺮ ِة َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗِﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ‬ ‫َوﻓِﻲ ِ‬
‫ﯿﻦ اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ا ْﺳﺘُﺮْ َﻋ ْﻮ َراﺗِﻨَﺎ َو َءا ِﻣ ْﻦ َر ْو َﻋﺎﺗِﻨَﺎ‬ ‫ﻀﻠ ﱢ َ‬ ‫ﯿﻦ َوﻻ ُﻣ ِ‬ ‫ﺿ ﺎﻟ ﱢ َ‬
‫َﻏ ْﯿ َﺮ َ‬
‫ف‪.‬‬‫َوا ْﻛﻔِﻨَﺎ َﻣﺎ أَھَ ﱠﻤﻨَﺎ َوﻗِﻨَﺎ َﺷ ﱠﺮ َﻣﺎ ﻧَﺘَ َﺨ ﱠﻮ ُ‬
‫ﺎن َوإِﯾﺘَﺎ ِء ِذي ْاﻟﻘُﺮْ ﺑَﻰ‬ ‫ﷲِ إِ ﱠن ﱠ ْ‬
‫اﻹﺣْ َﺴ ِ‬ ‫ﷲَ ﯾَﺄ ُﻣ ُﺮ ﺑِ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َو ِ‬ ‫ِﻋﺒَﺎ َد ﱠ‬
‫َوﯾَ ْﻨﮭَﻰ َﻋ ِﻦ ْاﻟﻔَﺤْ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟ ُﻤ ْﻨ َﻜ ِﺮ َو ْاﻟﺒَ ِﻐﻲ‪ ،‬ﯾَ ِﻌﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛﺮ َ‬
‫ُون‪.‬‬
‫ﷲَ ْاﻟ َﻌ ِﻈﯿ َﻢ ﯾُﺜِ ْﺒ ُﻜ ْﻢ َوا ْﺷ ُﻜﺮُوهُ ﯾَ ِﺰ ْد ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬وا ْﺳﺘَ ْﻐﻔِﺮُوهُ ﯾَ ْﻐﻔِﺮْ‬ ‫ْاذ ُﻛﺮُوا ﱠ‬
‫ﻟَ ُﻜ ْﻢ َواﺗﱠﻘُﻮهُ ﯾَﺠْ َﻌﻞْ ﻟَ ُﻜ ْﻢ ِﻣ ْﻦ أَ ْﻣ ِﺮ ُﻛ ْﻢ َﻣ ْﺨ َﺮﺟًﺎ‪َ ،‬وأَﻗِ ِﻢ اﻟﺼﱠﻼةَ‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai