Anda di halaman 1dari 2

Teknik Geodesi dan Geomatika

Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian


Rumah Tumbuh: Pemberdayaan Masyarakat dalam Kesenian di Celah-Celah Langit Bandung
Iman Soleh
Rabu, 27 Januari 2021
04

Indonesia merupakan negara pluralis serta multikulturalis. Terdapat lebih dari 17.000 pulau di Indonesia,
baik yang berpenghuni maupun tidak. Telah tercatat di kementrian bahwa Indonesia memiliki lebih dari
700 bahasa daerah. Etnis-etnis yang beragam menciptakan kebudayaan yang beragam pula. Oleh sebab itu,
sepatutnya kita bangga menjadi bagian dari Indonesia dan kekayaannya.

Bandung
Terdapat banyak cerita yang terkisahkan dari Kota Bandung. Mulai dari sejarah masa lampau, Kota
Bandung dikenal dengan peristiwa Bandung lautan api, hingga masa depan, perencanaan pembangunan
sektor pariwisata yang ada. Kota Bandung memiliki potensi wisata yang besar hingga saying untuk
dilewatkan. Secara geografis, Kota Bandung berada di dataran rendah yang dikelilingi oleh pegunungan,
sehingga kontur permukaan wilayahnya cekung. Hal tersebut menjadikan Bandung memiliki alam dengan
keindahan yang luar biasa, seperti munculnya banyak sungai yang mengalir membelah Bandung. Tidak
sedikit orang dari luar kota yang berkunjung, singgah, atau memutuskan tinggal menetap di Kota Bandung.
Bandung memiliki banyak perguruan tinggi, baik ekolah tinggi, universitas, dan politeknik. Maka dari itu,
Bandung juga dijuluki kota pendidikan. Kota Bandung terkenal akan keseniannya yang menarik dan unik.
Berbagai macam jenis makanan mudah dijumpai di Kota Bandung. Namun, Bandung juga memiliki sisi
metropolis, gedung mall-mall berdiri kokoh tersebar di penjuru Bandung. Sebagai kota yang aktif dan
kreatif, pada tahun 2019 lalu sempat diadakan pertunjukkan di dua Gedung kesenian, yaitu di Gedung Dewi
Asri dan Gedung Sunan Ambu dengan total 235 persembahan.

Budaya
Kebudayaan luhur Kota Bandung telah dikenal oleh banyak orang luar Bandung. Karena itu, banyak orang
yang tertarik untuk belajar kesenian tradisional di Bandung. Namun tanpa disadari, akibat keterbukaan
Kota Bandung terhadap perubahan, perbedaan, dan semacamnya, terjadi perubahan pada beberapa aspek
hingga tidak disadari. Perubahan tersebut mempengaruhi tingkah laku, makanan, nama jalan, dan beberapa
tempat. Contoh nyata peristiwa tersebut adalah perubahan nama jalan yang dipengaruhi oleh kebudayaan
luar, seperti Setiabudhi Regency, Eldorado, dll.

Semangat Bandung!
1. Pengabdian
2. Program mata kuliah beririsan dengan masyarakat
3. Program mata kuliah beririsan dengan masyarakat
4. Pendidikan aktuan dan kontekstual
5. Kebersamaan dalam kesetaraan
6. Toleransi dalam beragama
7. Silang budaya
8. Peneliti yang disertai terapan

Apa itu rumah tumbuh?


Rumah tumbuh adalah menjadi wadah, tempat, atau rumah bagi seniman-seniman untuk mengembangkan
potensinya sehingga melahirkan karya-karya yang berharga. Isi dari rumah tumbuh adalah mahasiwa dan
masyarakat yang diajarkan untuk mengenal sekitarnya.

Komunitas Celah-Celah Langit


Komunitas Celah-Celah Langit atau yang biasa disebut CCL berdiri di atas tanah milik keluarga besar Haji
Mas’ad sebagi suatu kebun dengan dikelilingi oleh kos mahasiswa yag berasal dari berbagai penjuru
Indonesia. Komunitas ini berdiri pada tanggal 22 Mei 1998, namun sebelum resmi berdiri, kegiatan sudah
diselenggarakan sejak tahun 1985. Pada masa 1985, nama kelompok tersebut masih berupa OTB atau
Organisasi Tanpa Bentuk karena pengaruh suasana politik orde baru pada masa tersebut.
Ada berbagai macam kegiatan yang diadakan di CCL. Namun, secara garis besar, CCL melakukan
pelatihan, produksi, serta pertunjukan kesenian.
Jenis kesenian yang diadakan:
 Perfilman
 Musik
 Sastra
 Teater

CCL telah menghasilkan banyak karya yang luar biasa. Setiap karya yang dihasilkan bertumpu terhadap
kepentingan masyarakat, khususnya terkait pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari komunitas CCL adalah
bertambahnya daya kreatifitas, kapasitas pendidikan, kemandirian, dan kepekaan social terhadap fenomena
yang kerap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai