NIM : 4211419040
Prodi : Fisika
Mata Kuliah : Termodinamika
Sumber : Heat and Thermodynamics by Mark W. Zemansky and Richard H. Dittman,
Basic and Applied Thermodynamics Nag P.K, Buku Ajar Termodinamika
Hartatiek dan Paket Tutorial Termodinamika Hartatiek
A. Kesetimbangan Termodinamika
Kesetimbangan termodinamika dapat terjadi bila gambaran koordinat
makroskopik mengalami perubahan secara spontan karena pengaruh dari luar. Apabila
sistem tersebut tidak dipengaruhi lingkungan sekeliling nyam aka dikatakan bahwa
sistem terisolasi.
Kesetimbangan termodinamika akan memiliki komponen tiga jenis komponen
kesetimbangan akibat adanya interaksi sistem dengan lingkungan, meliputi:
- Kesetimbangan Mekanis : Apabila tidak ada gaya yang tidak berimbang pada
sistem dan tidak tidak juga berimbang antara sistem dengan lingkungannya.
Apabila hal itu tidak terjadi maka sistem dan lingkungan akan mengalami
perubahan keadaan dan akan berhenti bila kesetimbangan mekanisnya pulih
- Kesetimbangan Kimia : Apabila sistem yang ada pada kesetimbangan mekanis
tidak cenderung mengalami perubahan yang spontan pada struktur internalnya
(seperti: reaksi diri kimia).
- Kesetimbangan Termal: Apabila tidak ada perubahan yang spontan pada
koordinat sistem pada kesetimbangan mekanis dan kimia apabila sistem tersebut
dipisahkan dari lingkungannya oleh dinding diaterm.
Kesetimbangan termodinamika dapat digambarkan pada sebuah kordinat
makroskopik yang tidak mengandung waktu namun memakai koordinat
termodinamik. Apabila dari ketiga komponen tersebut terpenuhi maka mencapai
Kesetimbangan Termodinamika.
B. Persamaan Keadaan
Sistem termodinamika memiliki properti yang spesifik seperti tekanan, temperature,
dan volume di mana semuanya berada pada kesetimbangan termodinamika.
Spesifikasi properti tersebut dapat ditentukan melalui eksperimen menggunakan
hubungan fungsional dapat disebut dengan persamaan keadaan. Persamaan keadaan
merupakan ke istimewaan pada sistem termodinamika yang tidak dapat dibandingkan
dengan sistem lainnya. Persamaan keadaan juga dapat ditulis dengan :
1. Persamaan Gas Ideal,
Persamaan umum pada persamaan keadaan sistem termodinamika tidak dapat
menjabarkan dengan lengkap untuk seluruh pengukuran karena sifat
persamaannya sederhana. Untuk menggambarkan persamaan pada air, uap, dan
cair-uap harus menggunakan persamaan keadaan gas ideal. Persamaan keadaan
gas itu ya dapat ditulis dengan :
f(P,v,T)=0
Persamaan ini berlaku juga saat tekanan daerah uap cenderung rendah dan gaya
antar molekul pada gas cenderung melemah. Dengan kata lain bila gas dengan
masa tertentu memiliki volume yang dapat diubah hingga melebihi volume
awalnya maka tekanan pada gas juga berubah. Hal ini dapat ber imbas pada hasil
kali antara tekanan dan volume mendekati konstan. Dapat digambarkan dengan
grafik sebagai berikut :
dx= ([ ∂∂ xy ) ( ∂∂ yx ) +( ∂∂ xz ) ] dz
z z y
Pada ketiga koordinat tersebut hanya memiliki dua variable bebas yaitu x dan z.
Apabila :
Nilai z konstan (dz = 0) dan dx 0 Nilai x konstan (dx = 0) dan dz 0
( ∂∂ xy ) ( ∂∂ yx ) =1 (hubungan respirok)
z z
∂x
[( ) ( ) ( ) ]
∂y z
∂y
∂x z+
∂x
∂z y =0
( ∂∂ xy ) = (∂ y /∂1 x )
z
z
( ∂∂ xy ) ( ∂∂ yz ) ( ∂∂ xz ) =−1
z z y Hubungan Siklus
Pada sistem hidrostatik eorema tersebut dapat menghasilkan persamaan :
f( x, y, z ) = 0 ( ∂∂ xy ) ( ∂∂ yz ) ( ∂∂ xz ) =−1
z z y