Anda di halaman 1dari 7

Daftar Isi

Daftar Isi ………………………………………………………….…………………1


Kata Pengantar ..…………………………………………….............……………..2
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………3
a.    Latar Belakang ……………………………………………………………..………..3
b.    Permasalahan ……………………………………………………………………….3
c.    Tujuan .………………………………………………………………………………..3
d.    Metode Pengumpulan Data ………………………………………………………..3

Bab II Pembahasan …………………………………………………………………4


A.   Pengertian Totipotensi ………………………………………………………………4

B.   Pengertian sifat totipotensi dan kultur jaringan…………………………………....4

C. Teknik kultur jaringan………………………………………………………………..5

D. Keuntungan kultur jaringan………………………………………………………….6

E. Kekurangan kultur jaringan…………………………………………………………..6

F. Pemanfaatan sifat totipotensi………………………………………………………..6

Bab III Penutup ……………………………………………………………………….7

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………..7

1
Kata Pengantar
Assalammu ’alaikum wr. Wb.
Segala puji dan syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian dari orang-
orang yang bersyukur. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada
junjungan dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat
untuk alam semesta. Juga kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya
yang mengikuti petunjuknya dan mengamalkan sunnahnya sampai hari pembalasan.
Sungguh satu keutamaan dari Allah, ketika saya diberi kemudahan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1.    Allah swt yang telah memudahkan saya dalam menyelesaikan penulisan makalah ini
2.    Orang tua kami yang telah memberi dukungan.
3.    Ibu Dra.Taslimah selaku guru mata pelajaran Biologi.
4.    Dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam makalah ini berisi informasi-informasi tentang Totipotensi Pada
Tumbuhan. Saya berharap makalah ini akan menjadi nilai yang memuaskan bagi
saya. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik & saran yang
membangun dari pembaca. Demikian makalah ini saya tulis dengan sebaik-baiknya,
mohon maaf bila ada kata-kata yang membuat anda tersinggung dan terima kasih.

Wassalammu ‘alaikum wr.wb.

LHOKSEUMAWE 16 SEPTEMBER 2019

2
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Di Indonesia memiliki beragam jenis tumbuhan. Namun, diantaranya sudah
termasuk jenis tumbuhan langka. Kata “langka” diartikan keadaan dengan populasi
kecil di dunia, dan mengandung risiko terancam punah. Beberapa jenis tumbuhan
yang termasuk langka antara lain: Jambu Monyet (Anacardium occidentale), Jambu
Mawaar (Syzigium jambos), Kayu Manis (Cinnamomun burmanii), Pule Pandak
(Alstonia scholaris), kecapi (Sandoricum koetjape), cendana (Santalum album) dan
lain-lain. Sehubungan dengan itu, perlu adanya upaya pelestarian tanaman langka.
Upaya tersebut diperlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat. Kita pun dapat ikut serta melestarikan tanaman langka melalui
pembudidayaan tanaman langka yang kita lakukan sendiri.
Kemajuan ilmu tentang sel membuat penemuan informasi baru terkait sel
semakin berkembang. Misalnya penemuan makhluk hidup bersel satu atau
uniselluler. Dengan demikian, tidak berlebihan bila muncul hipotesis atau teori sel
lainnya yang terkait dengan makhluk hidup multiseluler. Teori itu mengatakan bahwa
seharusnya setiap sel hidup yang menyusun makhluk multiseluler juga mampu
melakukan kegiatan hidup dan mampu tumbuh (berkembang biak) serta
berkembang seperti halnya makhluk uniseluler.
Sehubungan dengan diberikannya tugas Biologi tentang Totipotensi pada
tumbuhan kepada saya dan menyadari akan pentingnya tugas ini, maka saya
melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

b. Permasalahan
Permasalahannya adalah:
1)    Apa Totipotensi itu.
2)    Apa sifat totipotensi dan kultur jaringan
3)    Bagaimana cara totipotensi wortel

c. Tujuan Pembuatan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam makalah ini adalah :
1)    Untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Dra.Taslimah selaku guru mata pelajaran
Biologi
2)    Untuk mengatahui apa itu totipotensi, sifat totipotensi dan kultur jaringan
d. Metode Pengumpulan Data
Agar penyusunan makalah ini dapat tersusun dengan baik, maka penulis
menggunakan cara dan metode pengumpulan data sebagai berikut :
Ø  Dengan mencari dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan tema,
Ø  Mencari data atau informasi yang berhubungan dengan tema melalui internet.

3
Bab II
Pembahasan
Sifat Totipotensi pada Jaringan Tumbuhan

A.  Pengertian Totipotensi


  Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk
dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan
yang dimungkinkan. Kata sifat totipoten lebih banyak dipakai. Sel punca, termasuk
zigot, memiliki kemampuan ini. Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik
tumbuh juga memiliki kemampuan ini.

B.  Pengertian Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan


Sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan
dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru. Sel-sel
penyusun jaringan dewasa (sel somatis) yang berada di bawah rangsangan tertentu
memiliki potensi untuk mengadakan pembelahan (embrionik) membentuk kalus (sel-
sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan). Selanjutnya, kalus di
bawah rangsangan tertentu memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi individu
baru multiselular melalui diferensiasi dan organogenesis.  

Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi


tanaman identik secara genetik. Usahan memperoleh individu baru dari suatu sel
atau jaringan dikenal sengan kultur sel atau kultur jaringan. Prinsip kultur sel atau
kultur jaringan sama dengan prinsip perkembanga secara vegetatif denga setek.
Pada setek, setiap potonng bagian tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu
baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan harus memperhatikan sterilitas alat
dan bahan.

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara


mengisolasi bagian tanaman (seperti jaringan akar, batang, daun dan mata tunas ),
kemudian menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur

4
tumbuh hormon secara aseptik dalam wadah tertutup yang tembus cahaya
(misalnya botol-botol kaca), pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru adalah
sebagai berikut:

1. Floem akar tanaman wortel


2. Dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mg
3. Ditumbuhkan pada media bernutrien
4. Sel-sel membelah, terbentuk kalus ( jaringan yang belum terdiferensiasi )
5. Kalus dipisahkan dalam media nutrisi
6. Kalus membelah diri membentuk embrio
7. Terbentuk tanaman baru

C. Teknik kultur jaringan yang telah dikenal di antaranya yaitu :


1. Meristem culture yaitu kultur jaringan menggunakan bagian tanaman dari jaringan
muda atau meristem.

2. Pollen atau anther culture yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan
bagian tanaman berupa 
serbuk sari atau benang sari.

3. Choloroplast culture yaitu teknik kultur jaringan menggunakan kloroplas untuk


keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui pembuatan varietas baru.

4. Somatic cross atau persilangan protoplasma, yakni penyilangan dua macam


protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tanaman
yang mempunyai sifat baru.

5
D. Keuntungan kultur jaringan
1. Pengadaan bibit tidak tergantung musim
2. Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih
cepat  (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat
dihasilkan minimal 10.000 plantet/bibit)
3. Bibit yang dihasilkan seragam
4. Tidak membutuhkan ruang yang luas
5. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
6. Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
7. Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan
lingkungan  lainnya
8. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki

E.  Kekurangan Kultur Jaringan


 Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
 Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium
khusus), peralatan dan perlengkapan.
 Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan
kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan
 Produk kultur jaringan pada akarnya kurang kokoh 

F.  Pemanfaatan Sifat Totipotensi pada Tumbuhan


Perbanyakan tanaman secara klonal menggunakan kultur jaringan digunakan
secara komersial untuk memproduksi secara massal banyak tanaman hias, sayuran,
dan pohon hutan. Penggunaan utama tumbuhan bebas-patogen adalah untuk
penyimpanan plasma nutfah dan untuk mengangkut bahan tanaman ke berbagai
negara. Hal ini juga memungkinkan untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang
diinginkan, seperti ketahanan terhadap herbisida dan tekanan lingkungan atau
toleransi salinitas tanah, keasaman tanah, dan toksisitas logam berat. Lebih mudah
untuk memilih tanaman tahan atau toleran dari seribu sel daripada dari ribuan
tanaman.

6
Bab III
Penutup

Kesimpulan
Sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan
dewasa untuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.
Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman
identik secara genetik. Usahan memperoleh individu baru dari suatu sel atau
jaringan dikenal sengan kultur sel atau kultur jaringan. kultur jaringan memanfaatkan
sifat totipotensi untuk usaha melestarikan tanaman langka. karena maksud sifat
totipotensi tersebut adalah perkembangan sel untuk menjadi sama persis dengan
asal sel.

Daftar pustaka
aryanianggraeni.blogspot.com/2013/06/makalah-totipotensi-tumbuhan_17.html
https://hisham.id/2015/07/jelaskan-apa-yang-dimaksud-sifat-totipotensi.html
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/05/sifat-totipotensi.html
http://sinarsurga.blogspot.com/2014/09/apa-itu-sifat-totipotensi-pada-jaringan.html

Anda mungkin juga menyukai