Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Pemantauan dan observasi harus dilakukan pada penurunan hingga mencapai frekuensi lazim di
Pengertian Persalinan merupakan kejadian fisiologis kala IV sebab perdarahan postpartum paling sering antara kontraksi.
yang normal yaitu terjadinya proses dimana bayi, terjadi pada 2 jam pertama setelah persalinan 4) Suhu Suhu meningkat selama persalinan.
selaput ketuban, plasenta keluar dari uterus ibu. (Hidayat, Asri, 2010) Peningkatan suhu yang normal ialah peningkatan
Persalinan dianggap normal jika usia kehamilan cukup dari 0,5-1 o C
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya C. Tanda gejala persalinan 5) Pernapasan Peningkatan frekuensi pernapasan
penyulit. Persalinan dimulai bila ibu sudah dalam inpartu (saat masih normal selama persalinan dan menceminkan
Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan uterus berkontraksi menyebabkan perubahan pada peningkatan metabolisme yang terjadi
menyebabkan perubahan pada servik dan berakhir serviks yaitu membuka dan menipis), berakhir dengan 6) Perubahan pada saluran pencernaan Absorpsi
dengn lahirnya plasenta secara lengkap. (JNPK-KR, lahirnya plasenta secara lengkap. Adapun tanda dan lambung terhadap makanan padat jauh berkurang.
2017). gejala persalinan yaitu: Ibu bersalin disarankan untuk makan makanan
1) Penipisan dan pembukaan serviks yang lunak agar proses penyerapan makanan di
B. Tahapan persalinan 2) Kontraksi uterus teratur, semakin sering dan lama lambung lebih cepat .
1. Kala I Kala pembukaan yang dapat mengakibatkan perubahan serviks.
Dimulai dari adanya his yang adekuat sampai 3) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau E. Kebutuhan selama persalinan
dengan pembukaan lengkap. Kala I dibagi menjadi keluar cairan ketuban dari jalan lahir (Kemenkes R. 1) Nutrisi dan Cairan Kebutuhan nutrisi, menurut
2 fase: fase laten (1-3 cm) membutuhkan waktu 8 I., 2016). Angka Kecukupan Gizi (AKG) seorang ibu hamil
jam, fase aktif (pembukaan 4-10cm) membutuhkan trimester III dianjurkan untuk mengkonsumsi
waktu 6 jam. Biasanya dari pembukaan 4 cm D. Perubahan fisiologis tambahan energi sebesar 300-500 kalori, protein
hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm Selama proses persalinan Varney, (2008) menyebutkan sebesar 17 gram, kalsium 150 mg, zat besi sebesar
akan terjadi kecepatan rata-rata yaitu 1 cm perjam bahwa selama persalinan terjadi perubahan fisiologis 13 mg, zinc 9 mg dan vitamin C 10 mg, kebutuhan
untuk primigravida dan 2 cm perjam untuk pada ibu antara lain: kalori ibu hamil adalah sebesar 2500 kalori Ibu
multigravida (JNPK-KR, 2017) . 1) Tekanan darah Tekanan darah meningkat selama yang menyusui disarankan memperoleh tambahan
2. Kala II/kala pengeluaran kontraksi, sistole rata-rata 15 mmHg sampai zat makanan 800 Kkal, kebutuhan kalori ini lebih
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya dengan 20 mmHg dan diastole rata-rata 5 sampai tinggi dibandingkan dengan masa kehamilan. Rata-
bayi. Kala II pada primigravida biasanya dengan 10 mmHg. Nyeri, rasa takut dan khawatir rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/hari untuk 6
berlangsung selama 2 jam dan 1 jam pada dapat meningkatkan tekanan darah. bulan pertama dan 510 kal/hari selama 6 bulan
multigravida (JNPKKR, 2017). 2) Metabolisme Metabolisme karbohidrat meningkat kedua untuk menghasilkan susu normal.
3. Kala III/kala uri Dimulai segera setelah bayi lahir dengan kecepatan tetap. Peningkatan ini terutama 2) Protein Ibu memerlukan 20 gram diatas kebutuhan
sampai lahirnya plasenta dan selaput ketuban disebabkan oleh kecemasan dan aktivitas normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 %
(JNPK-KR, 2017), untuk menghindari terjadinya metabolik terlihat dari peningkatan suhu tubuh, dari jumlah 500 kal yang dianjurkan.
komplikasi seperti perdarahan diperlukan adanya denyut nadi, pernapasan, curah jantung dan cairan 3) Cairan Nutrisi lain yang diperlukan ibu selama
manajemen aktif kala III yang terdiri dari pemberian yang hilang. proses laktasi adalah asupan cairan, dianjurkan ibu
oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, 3) Denyut nadi Perubahan denyut nadi yang sangat menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air
melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) terlihat yaitu selama kontraksi disertai peningkatan, putih, susu dan jus buah.
massase fundur uteri. penurunan pada titik puncak sampai sampai 4) Vitamin dan Mineral Kebutuhan vitamin dan mineral
4. Kala IV/ kala pengawasan Kala IV dimulai dari saat frekuensi yang lebih rendah dari pada frekuensi selama menyusui lebih tinggi daripada pada saat
lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum. diantara kontraksi dan peningkatan selama fase hamil.
5) Dukungan Persalinan Mengurangi nyeri pada saat e) Penapisan untuk mendeteksi kemungkinan amniotomi. Jika terjadi pewarnaan mekonium
bersalin dan memberikan kenyamanan dalam komplikasi gawat darurat kala I persalinan pada air menunjukkan adanya hipoksia dalam
bentuk yang sederhana, efektif, murah, resiko Pada saat memberikan asuhan bagi ibu rahim atau selama proses persalinan.
rendah, kemajuan persalinan bertambah baik. bersalin, penolong harus selalu waspada d) Episiotomi Indikasi untuk melakukan episiotomi
terhadap kemungkinan timbulnya masalah atau untuk mempercepat kelahiran bayi apabila
F. Penatalaksanaan penyulit. Ingat bahwa menunda pemberian didapatkan adanya gawat janin dan bayi akan
Penatalaksanaanpada asuhan persalinan normal asuhan kegawatdaruratan akan meningkatkan segera dilahirkan dengan tindakan, penyulit
antara lain: risiko kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru kelahiran per vagina, jaringan parut pada
1) Asuhan Persalinan Kala I lahir. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik perineum atau vagina yang memperlambat
a) Mendiagnosis inpartu tetap waspada terhadap indikasi kemajuan persalinan.
b) Tanda-tanda yang harus diperhatikan dalam kegawatdaruratan. Langkah dan tindakan yang 3) Asuhan persalinan kala III
membuat diagnosis inpartu yaitu, penipisan akan dipilih sebaiknya dapat memberikan a) Tujuan manajemen aktif kala III (MAK III)
dan pembukaan servik, kontraksi uterus yang manfaat dan memastikan bahwa proses Tujuan MAK III adalah untuk menghasilkan
mengakibatkan pembukaan serviks (minimal 2 persalinan akan berlangsung aman dan lancar kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga
kali dalam 10 menit), keluar lendir bercampur sehingga akan berdampak baik terhadap dapat mempersingkat waktu, mencegah
darah (blood show) melalui vagina. keselamatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan. perdarahan, dan mengurangi kehilangan darah
c) Pemantauan his yang adekuat Pemantauan his f) Persiapan perlengkapan, bahan dan obat yang selama kala III persalinan jika dibandingkan
yang adekuat dilakukan dengan cara diperlukan Harus tersedia daftar perlengkapan, dengan penatalaksanaan fisiologis
menggunakan jarum detik. Secara hati-hati, bahan dan obat yang diperlukan untuk asuhan b) Mengetahui fisiologi kala III Pada kala III
letakkan tangan penolong di atas uterus dan persalinan dan kelahiran bayi serta adanya persalinan, otot uterus berkontraksi mengikuti
palpasi, hitung jumlah kontraksi yang terjadi serah terima antar petugas pada saat penyusutan volume rongga uterus. Tempat
dalam kurun waktu 10 menit dan tentukan pertukaran waktu jaga. Setiap petugas harus implantasi plasenta mengalami pengerutan
durasi atau lama setiap kontraksi yang terjadi. memastikan kelengkapan dan kondisinya akibat pengosongan kavum uteri dan kontraksi
Pada fase aktif, minimal terjadi dua kontraksi dalam keadaan aman dan siap pakai. lanjutan, sehingga plasenta dilepaskan dari
dalam 10 menit dan lama kontraksi adalah 40 2) Asuhan persalinan kala II pelekatannya dan pengumpulan darah pada
detik atau lebih. Di antara dua kontraksi akan a) Mendiagnosis kala II Persalinan kala II dimulai ruang uteroplasenter akan mendorong plasenta
terjadi relaksasi dinding uterus. ketika pembukaan serviks lengkap dan berakhir ke luar dari jalan lahir. Terdapat tanda-tanda
d) Memberikan asuhan sayang ibu selama proses dengan lahirnya bayi. lepasnya plasenta, yaitu perubahan bentuk dan
persalinan Persalinan saat yang menegangkan b) Mengenal tanda gejala kala II dan tanda pasti tinggi fundus uterus, tali pusat memanjang dan
dan dapat menggugah emosi ibu dan kala II Memperhatikan adanya dorongan untuk semburan darah mendadak.
keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat meneran, adanya tekanan pada anus, c) Keuntungan manajemen aktif kala III Beberapa
yang menakutkan bagi ibu. Upaya untuk perineum menonjol dan vulva–vagina dan keuntungan manajemen aktif kala III yaitu,
mengatasi gangguan emosional dan sfingter ani membuka serta meningkatnya persalinan kala III menjadi singkat, mengurangi
pengalaman yang menegangkan tersebut pengeluaran lendir bercampur darah jumlah kehilangan darah dan mengurangi
sebaiknya dilakukan melalui asuhan sayang ibu c) Amniotomi Apabila selaput ketuban belum kejadian retensio plasenta.
selama persalinan dan proses kelahiran pecah dan pembukaan sudah lengkap, maka d) Langkah Manajemen Aktif Kala III (1)
bayinya. perlu dilakukan tindakan amniotomi. Perhatikan Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit
warna air ketuban yang keluar saat dilakukan setelah bayi lahir. (2) Melakukan penegangan
tali pusat terkendali (PTT) (3) Masase fundus Menyusu Dini dan beberapa hal yang wajib untuk menurunkan risiko penularan penyakit
uteri e) Deteksi atonia uteri Deteksi atonia uteri dilaksanakan bidan yaitu (Aznar, 2008) : penyakit berbahaya yang hingga kini belum
di mana 15 menit masase fundus uteri tidak a) Aspek Pengambilan Keputusan Klinik Membuat ditemukan pengobatannya seperti Hepatitis dan
berkontraksi. Penatalaksanaannya yaitu bidan keputusan klinik adalah proses pemecahan HIV
melakukan kompresi bimanual interna dan masalah yang digunakan untuk merencanakan d) Pencatatan SOAP dan Partograf
kompresi bimanual eksterna. asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini Pendokumentasian adalah bagian penting dari
4) Asuhan persalinan kala IV merupakanproses sistematik dalam mengumpulkan proses membuat keputusan klinik dalam
a) Pemantauan kala IV Pemantauan Kala IV data, mengidentifikasi masalah membuat diagnosis memberikan asuhan yang diberikan selama proses
setiap 15 menit pada jam pertama, dan setiap kerja atau membuat rencana tindakan yang sesuai persalinan dan kelahiran bayi. Pendokumentasian
30 menit pada jam ke dua. Keadaan yang dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan SOAP dalam persalinan: a. Pencatatan selama
dipantau meliputi keadaan umum ibu, tekanan dan akhirnya mengevaluasi hasil asuhan atau fase laten kala I persalinan. b. Dicatat dalam SOAP
darah, pernapasan, suhu dan nadi, tinggi tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan/atau pertama dilanjutkan dilembar berikutnya. c.
fundus uteri, kontraksi, kandung kemih, dan bayi baru lahir Observasi denyut jantung janin, his, nadi setiap 30
jumlah darah. b) Asuhan Sayang Ibu dan Bayi Asuhan sayang ibu menit. d. Observasi pembukaan, penurunan bagian
b) Memeriksa dan menilai perdarahan Periksa dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling terendah, tekanan darah, suhu setiap e. 4 jam
dan temukan penyebab perdarahan meskipun menghargai budaya, kepercayaan, dan keinginan kecuali ada indikasi. Partograf merupakan alat
sampai saat ini belum ada metode yang akurat sang ibu. Tujuan asuhan sayang ibu dan bayi untuk memantau f. kemajuan persalinan yang
untuk memperkirakan jumlah darah yang adalah memberikan rasa nyaman pada ibu dalam dimulai sejak fase aktif.
keluar. Estimasi perdarahan yaitu, apabila proses persalinan dan pada masa pasca e) Rujukan Sistem Rujukan Suatu sistem pelayanan
perdarahan menyebabkan terjadinya persalinan. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang kesehatan di mana terjadi pelimpahan tugas dan
perubahan tanda vital (hipotensi), maka jumlah ibu adalah mengikutsertakan suami dan keluarga tanggung jawab timbal balik atas kasus atau
darah yang keluar telah mencapai 1.000– untuk memberi dukungan selama proses persalinan masalah kesehatan yang yang timbul secara
1.200 ml. Apabila terjadi syok hipovolemik, dan kelahiran bayi. Asuhan tersebut bisa horizontal maupun vertikal, baik untuk kegiatan
maka jumlah perdarahan telah mencapai mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan. pengiriman penderita, pendidikan, maupun
2.000–2.500 ml. c) Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi mutlak penelitian. Sistem rujukan paripurna terpadu
c) Penjahitan perineum Jika ditemukan robekan dilakukan pada setiap melaksanakan pertolongan merupakan suatu tatanan, di mana berbagai
perineum atau adanya luka episiotomi lakukan persalinan, hal ini tidak hanya bertujuan melindungi komponen dalam jaringan pelayanan kebidanan
penjahitan laserasi perineum dan vagina yang ibu dan bayi dari infeksi atau sepsis namun juga dapat berinteraksi dua arah timbal balik, antara
bertujuan menyatukan kembali jaringan tubuh melindungi penolong persalinan dan orang sekitar bidan desa, bidan dan dokter Puskesmas di
dan mencegah kehilangan darah yang tidak ataupun yang terlibat dari terkenanya infeksi yang pelayanan kesehatan dasar, dengan para dokter
perlu. Kewenangan bidan pada laserasi grade tidak sengaja. Tindakan pencegahan infeksi (PI) spesialis di RS Kabupaten untuk mencapai
1 dan 2, berikut derajat laserasi perineum dan tidak terpisah dari komponenkomponen lain dalam rasionalisasi penggunaan sumber daya kesehatan
vagina. asuhan sebelum persalinan, selama dan seltelah dalam penyelamatan ibu dan bayi baru lahir yaitu
G. Lima Benang Merah Asuhan Persalinan Normal persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus penanganan ibu risiko tinggi dengan gawat-
Lima Benang Merah dalam Asuhan Persalinan Normal diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk obstetrik atau gawat-darurat-obstetrik secara
Ada lima aspek dasar, atau lima benang merah, yang melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong efisien, efektif, profesional, rasional, dan relevan
penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan persalinan dan tenaga kesehatan dari infeksi dalam pola rujukan terencana.
normal yang bersih dan aman, termasuk Inisiasi bakteri, virus dan jamur. Dilakukan pula upaya

Anda mungkin juga menyukai