Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) Dengan
Kejadian Stomatitis Pada Bayi
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Kemampuan Teknikal Perawat
Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Penderita Stroke
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif
Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir
Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Pra
Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di Rumah Sakit Airlangga Jombang
Pengaruh Latihan Rom Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Pada Lansia Di Dusun Karang
Templek Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Multipara Tentang Cara Menyusui Yang Benar Di Bidan
Praktek Mandiri Lilis Zanuarsih Sumobito Jombang
Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik Dan Isometrik Predominan Untuk Menurunkan
Kadar Glukosa Darah Postpandrial Pasien Diadetes Mellitus
Diterbitkan
Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow oleh
Stroke : Massage) Terhadap Penurunan Nyeri
Back
Haid (Dismenorea) Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
ISSN 2087-3271
DAFTAR ISI
No Judul Halaman
1. Hubungan Pengetahuan Dan Keyakinan Ibu Tentang Pemberian 7 – 13
Imunisasi Hepatitis-B Uniject (Hb-U) Dengan Keputusan Mengikuti
Program Imunisasi
Nasrudin
Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinngi Darul’Ulum Jombang
Email : Nasrudinbinsholeh@yahoo.co.id
ABSTRAK
Lepra disebabkan oleh mycobacterium leprae yang pertama kali menyerang saraf
tepi dan selanjutnya menyerang kulit serta organ tubuh lainnya. Bakteri ini akan
menyerang seseorang apabila imunnya lemah dan kontak langsung secara terus
menerus. Orang yang terkena penyakit lepra memerlukan dukungan dari keluarga
dimana keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian harga
diri yang tinggi pada penderita penyakit kronis seperti lepra.
Penelitian ini menggunakan semua populasi penderita lepra di Puskesmas
Jogoloyo dengan sampel 35 responden dan rancangan penelitian ini menggunakan
metode cross sectional dan dikaji hubungan dukungan keluarga dengan harga diri
penderita lepra. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jogoloyo dengan
menggunakan kuesioner kemudian data dianalisa menggunakan rumus spearman
rho dengan kemaknaan α = < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat tentang hubungan antara kedua
variabel dalam penelitian dengan menggunakan rumus spearman rho, diketahui
bahwa koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0.762 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,000 sehingga nilai p < 0,05 dengan n = 35. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian ini diterima atau H0 ditolak, artinya ada hubungan
yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan harga diri penderita
lepra, dengan arah hubungan yang positif.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian dukungan keluarga dengan harga
diri pada penderita lepra terdapat hubungan yang sangat kuat. Berarti Puskesmas
Jogoloyo kecamatan Sumobito kabupaten Jombang, dukungan keluarga
merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan harga diri pada
penderita lepra.
ABSTRACT
tahun keatas. Dukungan keluarga kusta memiliki harga diri yang tinggi
merupakan salah satu faktor penahan sebanyak 19 orang (54,3%). Mereka
dalam menghadapi stressor merasa selalu bersemangat dan penuh
kehidupan. Penderita kusta energi serta mempunyai harapan
membutuhkan pengakuan dan hidup yang positif. Individu yang
penghargaan atas kemampuan dan memiliki harga diri tinggi
keahlian yang dimilikinya dan menunjukkan perilaku menerima
penerimaan secara emosional yang dirinya apa adanya, percaya diri, puas
menimbulkan perasaan tentram, aman, dengan karakter dan kemampuan diri
damai. dan individu yang memiliki harga diri
Sumber dukungan tersebut paling rendah, akan menunjukkan perhargaan
sering diperoleh dari pasangan hidup, buruk terhadap dirinya sehingga tidak
atau anggota keluarga, teman dekat, mampu menyesuaikan diri dengan
sanak keluarga yang akrab dan lingkungan sosial (Potter, 2005).
memilki hubungan yang harmonis.
Keluarga menjadi pusat utama yang Penderita yang merasa bersemangat
penting dan hanya keluargalah yang dan memiliki harapan hidup yang
memperhatikan individu secara total positif berarti memiliki keyakinan
dan memperhatikan setiap segi-segi bahwa mereka masih dapat hidup
kehidupannya (Friedman. 2003). nyaman dan dapat sembuh dari
Keluarga merupakan unit terdekat penyakitnya. Perasaan senang dan
bagi anggotanya yang menjadi sumber mampu menikmati hidup ini yang
utama dukungan karena interaksi meningkatkan harga diri penderita
didalamnya (psikologi. 2009). karena pada dasarnya harga diri
Dukungan keluarga penting untuk berhubungan dengan perasaan senang,
penderita penyakit kronis, sebab kebahagiaan moral dan perasaan
dengan dukungan tersebut akan sejahtera Hal ini disebabkan sebagian
mempengaruhi perilaku individu, besar masyarakat sudah menganggap
seperti penurunan rasa cemas, rasa penyakit kusta sebagai penyakit biasa
tidak berdaya dan putus asa sehingga seperti penyakit lainnya yang sering
pada akhirnya dapat meningkatkan terjadi sehingga terlihat jelas harga
status kesehatan penderita. diri sebagian besar penderita kusta di
Puskesmas Jogoloyo adalah tinggi.
Harga Diri Penderita Kusta di Selain itu hal ini disebabkan adanya
Puskesmas Jogoloyo penyuluhan-penyuluhan yang
dilakukan oleh petugas puskesmas
Dari tabel 5.2 tampak bahwa hanya 18 disekitar lokasi penelitian.
orang (54,3 %) yang memiliki harga
diri tinggi. Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Harga Diri Pada Penderita
Tabel 5.2 Gambaran Harga Diri Kusta
Penderita Kusta di Puskesmas
Jogoloyo Bulan Mei Tahun 2013.
Sumber: Data Primer 2013 Harga diri Frekuensi %
Berdasarkan hasil penelitian seperti Rendah 6 17,1
yang tergambar dalam tabel 5.2 Sedang 10 28,6
memperlihatkan dari 35 responden Tinggi 19 54,3
yang diteliti, sebagian besar penderita Total 35 100
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 71
Tabel 5.3 Tabulasi silang antara Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita
Kusta di Puskesmas Jogoloyo Bulan Mei Tahun 2013.
Sumber: Data Primer 2013
Dukung Harga Diri Total
an Rendah Sedang Tinggi
Keluarg F (% F (%) F (%) F (%)
a )
Dari hasil uji distribusi normal cara, yaitu langsung dan tak langsung.
diperoleh hasil bahwa variabel Secara langsung misalnya dukungan
tersebut tidak termasuk dalam data keluarga yang diberikan orang lain
yang berdistribusi normal, sehingga akan mendorong individu untuk
uji analisis statistik yang digunakan berperilaku sehat. Secara tak langsung
yaitu uji statistik korelasi non yaitu dukungan keluarga yang
parametrik. Koefisien korelasi diterima dari orang lain akan
dikatakan kuat menurut sugiyono mengurangi ketegangan (stres)
(2008). Apabila nilai koefisien berada sehingga tidak menimbulkan ganggua
antara 0,60-0,799, hal tersebut berarti n (Desi, 2012).
hubungan koefisien pada penelitian ini
adalah kuat. Hasil ρ hitung sebesar Johnson (2010). Juga menyatakan
0,762, nilai P hitung adalah 0,000 dan bahwa dukungan keluarga dapat
nilai P tabel 0,05, sehingga diperoleh meningkatkan produktivitas,
P hitung < P tabel, maka Ho ditolak kesehatan psikologis, meningkatkan
dan Ha diterima. Hal ini berarti kesehatan fisik, dan kemampuan
menunjukkan bahwa semakin baik manajemen stres yang konstruktif.
dukungan keluarga yang diperoleh Keadaan fisik dan psikologis
penderita kusta maka harga diri merupakan bagian dari harga diri
penderita kusta akan semakin baik penderita kusta sehingga secara
pula. langsung dukungan keluarga akan
Dukungan keluarga adalah salah satu meningkatkan harga diri penderita
faktor yang berhubungan dengan kusta. Selain itu dukungan keluarga
harga diri pada penderita kusta. dianggap mampu melemahkan
Keberadaan dukungan keluarga dampak stres (dalam penelitian
diharapkan dapat berpengaruh disebut efek penyangga dan secara
terhadap self esteem individu, yang langsung memperkokoh kesehatan
pada akhirnya akan berdampak pada mental individu dan keluarga disebut
kesehatan jiwa seseorang. Pengaruh efek langsung. Hal ini sesuai dengan
positif dukungan sosial terhadap penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan seseorang dapat melalui dua Ratnasari (2004).
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 72