Anda di halaman 1dari 12

JURNAL ISSN 2087-3271

EDUHEALTH Volume 5 Nomor 1, April 2015


Hubungan Pengetahuan Dan Keyakinan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis-B
Uniject (Hb-U) Dengan Keputusan Mengikuti Program Imunisasi

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) Dengan
Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Pengaruh Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Terhadap Peningkatan Nilai Indeks Massa


Tubuh Pada Akseptor Kbdidesa Kepuhkembeng Kecamatan Peterongan Kabupaten
Jombang

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Kemampuan Teknikal Perawat
Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Penderita Stroke

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif
Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir

Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia Pra
Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di Rumah Sakit Airlangga Jombang

Pengaruh Latihan Rom Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Pada Lansia Di Dusun Karang
Templek Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Multipara Tentang Cara Menyusui Yang Benar Di Bidan
Praktek Mandiri Lilis Zanuarsih Sumobito Jombang

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita Kusta Di Puskesmas


Jogoloyo Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang

Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik Dan Isometrik Predominan Untuk Menurunkan
Kadar Glukosa Darah Postpandrial Pasien Diadetes Mellitus

Diterbitkan
Pengaruh Stimulasi Kutaneus (Slow oleh
Stroke : Massage) Terhadap Penurunan Nyeri
Back
Haid (Dismenorea) Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
ISSN 2087-3271

Jurnal Vol. 5 No. 1 Hal. Jombang ISSN


EduHealth 68-148 April 2015 2087-3271
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 5

DAFTAR ISI

No Judul Halaman
1. Hubungan Pengetahuan Dan Keyakinan Ibu Tentang Pemberian 7 – 13
Imunisasi Hepatitis-B Uniject (Hb-U) Dengan Keputusan Mengikuti
Program Imunisasi

Mukhoirotin, Slamet Puji Ismawanto


2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene 15 – 19
(Kebersihan Mulut) Dengan Kejadian Stomatitis Pada Bayi

Ana Farida Ulfa dan M Badrus Salim

3. Pengaruh Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Terhadap Peningkatan 20 – 27


Nilai Indeks Massa Tubuh Pada Akseptor Kbdidesa Kepuhkembeng
Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang

Kurniawati dan Wulan Andrie

4. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan 28 – 33


Kemampuan Teknikal Perawat Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene
Pada Penderita Stroke

Abdul Ghofar dan Mokhamad Imam Subeqi

5. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu 34 – 40


Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi 0-6
Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cukir

Zakiah dan Sri Banun Titi Istiqomah

6. Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat 41 – 50


Kooperatif Anak Usia Pra Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di
Rumah Sakit Airlangga Jombang

Umi Azizah Kusuma Ningrum dan Nasrudin


7. Pengaruh Latihan Rom Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Pada Lansia Di 51 – 59
Dusun Karang Templek Desa Andongsari Kecamatan Ambulu
Kabupaten Jember

Junaidi Imron dan Susi Wahyuning Asih


8. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Multipara Tentang Cara 60 – 65
Menyusui Yang Benar Di Bidan Praktek Mandiri Lilis Zanuarsih
Sumobito Jombang

Dian Puspita Yani


JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 6

9. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita 66 – 74


Kusta Di Puskesmas Jogoloyo Kecamatan Sumobito
Kabupaten Jombang
Nasrudin

10. Potensi Shalat Dengan Gerakan Isotonik Dan Isometrik 75 – 81


Predominan Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah
Postpandrial Pasien Diadetes Mellitus

Mukhamad Rajin, Zulfa Khusniyah, Andi Yudianto,


Muhammad Zulfikar Asumta
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 66

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI


PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS JOGOLOYO KECAMATAN
SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG.

Nasrudin

Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinngi Darul’Ulum Jombang
Email : Nasrudinbinsholeh@yahoo.co.id

ABSTRAK

Lepra disebabkan oleh mycobacterium leprae yang pertama kali menyerang saraf
tepi dan selanjutnya menyerang kulit serta organ tubuh lainnya. Bakteri ini akan
menyerang seseorang apabila imunnya lemah dan kontak langsung secara terus
menerus. Orang yang terkena penyakit lepra memerlukan dukungan dari keluarga
dimana keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian harga
diri yang tinggi pada penderita penyakit kronis seperti lepra.
Penelitian ini menggunakan semua populasi penderita lepra di Puskesmas
Jogoloyo dengan sampel 35 responden dan rancangan penelitian ini menggunakan
metode cross sectional dan dikaji hubungan dukungan keluarga dengan harga diri
penderita lepra. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jogoloyo dengan
menggunakan kuesioner kemudian data dianalisa menggunakan rumus spearman
rho dengan kemaknaan α = < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat tentang hubungan antara kedua
variabel dalam penelitian dengan menggunakan rumus spearman rho, diketahui
bahwa koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0.762 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,000 sehingga nilai p < 0,05 dengan n = 35. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian ini diterima atau H0 ditolak, artinya ada hubungan
yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan harga diri penderita
lepra, dengan arah hubungan yang positif.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian dukungan keluarga dengan harga
diri pada penderita lepra terdapat hubungan yang sangat kuat. Berarti Puskesmas
Jogoloyo kecamatan Sumobito kabupaten Jombang, dukungan keluarga
merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan harga diri pada
penderita lepra.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Harga Diri, Lepra.


JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 67

ABSTRACT

Leprosy is caused by Mycobacterium leprae, which attacks the peripheral nerves


the first time and then attacks the skin and other organs. These bacteria will
attack a person when his immune weakness and direct contact continuously.
People affected by leprosy need support from families where the family has a very
important role in the achievement of high self-esteem in people with chronic
diseases such as leprosy.
This study used all leprosy patients in the health of the population with a sample
of 35 respondents Jogoloyo and design of this study using cross sectional method
and examined the relationship of family support and self esteem lepers. This
research was conducted in the health Jogoloyo using questionnaires and data
were analyzed using Spearman rho with significance α = <0.05.
Based on the result of the relationship between the two variables in the study
using the formula of Spearman rho, the correlation coefficient was 0.762 with a
significance level of 0.000 to p <0.05 with n = 35. The results show that the
hypothesis of the study H0 accepted or rejected, meaning that there is a
significant relationship between family support and self-esteem of people with
leprosy, with positive correlation.
The conclusion of the study of family support and self esteem in people with
leprosy are very strong relationship. Means Jogoloyo district Puskesmas
Jombang district Sumobito, family support is a very important factor for
improving self-esteem in patients with leprosy.

Keywords: Family Support, Self Esteem, Lepra.


JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 68

PENDAHULUAN Prevalensi di wilayah itu masih


berada pada kisaran angka 2,9.
Kusta termasuk penyakit tertua di Artinya, di antara 10.000 penduduk
dunia. Kusta disebabkan oleh rata-rata terdapat tiga penderita kusta.
mycobacterium leprae yang pertama Sebanyak 16 daerah di jawa timur
kali menyerang saraf tepi dan endemis penyakit kusta, karena
selanjutnya menyerang kulit serta didaerah itu paling banyak ditemukan
organ tubuh lainnya (Haryanto, 2009). penderitanya (Berita8, 2009).
Gambaran penderita kusta ditandai Jombang merupakan salah satu
adanya adanya benjolan-benjolan, diantara ke 16 daerah tersebut. Hal ini
tangan dan kaki mati rasa, jari tangan disebabkan karena di daerah Jombang
dan jari kaki terputus, terdapat luka- termasuk daerah dengan penduduk
luka dan adanya bekas amputasi yang kurang memperhatikan
(Romantika, 2009). kebersihan lingkungan dan kebersihan
diri sendiri, serta cenderung tidak
Manifestasi klinis yang terlihat pada terlalu menganggap masalah
kulit pasien Kusta diantaranya kesehatan sebagai masalah yang
makula, papula, nodula dan ulkus. penting (Jombang kab, 2010).
Makula berwarna keputihan, Berdasarkan studi pendahuluan yang
rontoknya rambut alis, lumpuhnya dilakukan peneliti pada tanggal 20
kulit muka, menebalnya kulit muka, Januari 2013 di tiga Puskesmas yang
hidung seperti pelana. Papula ada di wilayah kabupaten Jombang
berwarna agak kemerahan dan yaitu Puskesmas Cukir, Puskesmas
menebal di daerah tepi. Nodul Bandar KDM, dan Puskesmas
berwarna kemerahan yang sering Jogoloyo diketahui bahwa penderita
terdapat di daerah muka, daun telinga kusta lima tahun terakhir terbanyak
dan badan, kelainan nodul biasanya berada di Puskesmas Jogoloyo
berada pada tipe basah. Ulkus Kecamatan Sumobito yaitu berjumlah
komplikasi luka yang terabaikan sebanyak 35 penderita. Sebagian besar
karena tidak nyeri an mudah terinfeksi penderita kusta di Puskesmas
kuman (Sjamsuhidayat, 2011). Jogoloyo berusia diatas 15 tahun dan
menderita penyakit kusta tipe Basah
Di Indonesia Jumlah penderita kusta (Multibacillary / MB).
baru masih bertambah antara 17 ribu
hingga 20 ribu setiap tahun dan kini Pada penderita kusta yang sudah
jumlahnya sekitar 500 ribu orang menimbulkan kecacatan maupun
(Berita8, 2009). Sebanyak 17 provinsi belum mengalami kecacatan akan
di Indonesia masih tergolong sebagai mengalami gangguan pada konsep
daerah endemis kusta. dirinya diantaranya, meliputi
Kebanyakan di Indonesia timur, gambaran diri, ideal diri, peran diri,
seperti Papua, identitas diri dan harga diri. Seseorang
Kalimantan, Halmahera, Sulawesi yang terdiagnosa kusta akan
Selatan dan yang terbanyak Jawa Tim mengalami penurunan kepercayaan
ur (Suwoyo, 2010). Jawa timur diri, merasa malu, merasa kehilangan
merupakan wilayah dengan jumlah harapan, dan memiliki harga diri yang
penyandang kusta terbanyak. rendah (Setiawan, 2012). Aspek yang
Proposisi jumlah kasus barunya menjadikan penderita kusta memiliki
sepertiga dari angka nasional. harga diri tinggi dan rendah ditandai
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 69

oleh penerimaan diri, kepercayaan METODOLOGI PENELITIAN


diri, hubungan interpersonal dan
kemampuan penderita menghadapi penelitian ini menggunakan desain
lingkungan (Potter, 2005). penelitian korelasi dengan metode
cross sectional. Populasi dalam
Peran keluarga sangatlah besar dalam penelitian ini adalah seluruh penderita
memberikan dukungan bagi klien kusta dari tahun 2009 sampai 2013 di
dalam menjalani pengobatan dan Puskesmas Jogoloyo Kecamatan
perawatan yang biasanya memerlukan Sumobito Kabupaten Jombang dengan
waktu hingga berbulan bulan, jumlah 35 orang. Teknik sampling
sehingga apabila keluarga tidak yang digunakan adalah total sampling.
memberikan dukungan baik secara Kuesioner harga diri yang digunakan
fisik maupun psikologis maka merupakan adaptasi dari skala Self
penderita kusta tidak akan dapat Esteem yang disusun oleh
menjalani pengobatannya hingga Coopersmith .Untuk menganalisis
tuntas sehingga harga diri penderita hubungan dukungan keluarga dengan
rendah (Desi, 2012). Adapun yang harga diri pada penderita kusta
mempengaruhi pemberian dukungan digunakan uji spearmen Rho Dengan
keluarga diantaranya status sosial nilai kemaknaan α≤0,05,
ekonomi, pendididkan, lingkungan,
budaya, usia, stresor keluarga dan HASIL PENELITIAN
disfungsional dalam keluarga (Potter,
2005). Dukungan Keluarga pada
Penderita Kusta di Puskesmas
Penelitian tentang dukungan Jogoloyo
psikososial keluarga penderita kusta,
menyatakan bahwa terdapat hubungan Tabel 5.1 Gambaran Dukungan
yang sangat baik dengan adanya Keluarga yang Diberikan Pada
dukungan keluarga yang mana Responden di Puskesmas Jogoloyo
memotivasi penderita untuk Bulan Mei Tahun 2013.
kesembuhannya (Rahayu, 2012).
Harga diri tinggi diperoleh dari Dukungan
Frekuensi %
dukungan keluarga serta dimana Keluarga
individu mampu menghadapi Kurang 6 17,2
lingkungan secara aktif dan mampu Cukup 8 22,8
beradaptasi secara efektif untuk Baik 21 60
berubah serta cenderung merasa aman Total 35 100
(Yosep, 2011). Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan hasil penelitian seperti
Penelitian ini bertujuan untuk yang tergambar dalam Tabel 5.1
mengetahui Hubungan Dukungan memperlihatkan dari 35 responden
keluarga Dengan Harga Diri Penderita yang diteliti, sebagian besar memiliki
Kusta Di Puskesmas Jogoloyo dukungan yang baik yaitu sebanyak
Kecamatan Sumobito Kabupaten 21 orang (60%). Pada data umum
Jombang. tentang karekteristik umur keluarga
penderita pada Diangram Pie 5.2
Dukungan terbesar dari keluarga
terdapat pada umur keluarga antara 60
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 70

tahun keatas. Dukungan keluarga kusta memiliki harga diri yang tinggi
merupakan salah satu faktor penahan sebanyak 19 orang (54,3%). Mereka
dalam menghadapi stressor merasa selalu bersemangat dan penuh
kehidupan. Penderita kusta energi serta mempunyai harapan
membutuhkan pengakuan dan hidup yang positif. Individu yang
penghargaan atas kemampuan dan memiliki harga diri tinggi
keahlian yang dimilikinya dan menunjukkan perilaku menerima
penerimaan secara emosional yang dirinya apa adanya, percaya diri, puas
menimbulkan perasaan tentram, aman, dengan karakter dan kemampuan diri
damai. dan individu yang memiliki harga diri
Sumber dukungan tersebut paling rendah, akan menunjukkan perhargaan
sering diperoleh dari pasangan hidup, buruk terhadap dirinya sehingga tidak
atau anggota keluarga, teman dekat, mampu menyesuaikan diri dengan
sanak keluarga yang akrab dan lingkungan sosial (Potter, 2005).
memilki hubungan yang harmonis.
Keluarga menjadi pusat utama yang Penderita yang merasa bersemangat
penting dan hanya keluargalah yang dan memiliki harapan hidup yang
memperhatikan individu secara total positif berarti memiliki keyakinan
dan memperhatikan setiap segi-segi bahwa mereka masih dapat hidup
kehidupannya (Friedman. 2003). nyaman dan dapat sembuh dari
Keluarga merupakan unit terdekat penyakitnya. Perasaan senang dan
bagi anggotanya yang menjadi sumber mampu menikmati hidup ini yang
utama dukungan karena interaksi meningkatkan harga diri penderita
didalamnya (psikologi. 2009). karena pada dasarnya harga diri
Dukungan keluarga penting untuk berhubungan dengan perasaan senang,
penderita penyakit kronis, sebab kebahagiaan moral dan perasaan
dengan dukungan tersebut akan sejahtera Hal ini disebabkan sebagian
mempengaruhi perilaku individu, besar masyarakat sudah menganggap
seperti penurunan rasa cemas, rasa penyakit kusta sebagai penyakit biasa
tidak berdaya dan putus asa sehingga seperti penyakit lainnya yang sering
pada akhirnya dapat meningkatkan terjadi sehingga terlihat jelas harga
status kesehatan penderita. diri sebagian besar penderita kusta di
Puskesmas Jogoloyo adalah tinggi.
Harga Diri Penderita Kusta di Selain itu hal ini disebabkan adanya
Puskesmas Jogoloyo penyuluhan-penyuluhan yang
dilakukan oleh petugas puskesmas
Dari tabel 5.2 tampak bahwa hanya 18 disekitar lokasi penelitian.
orang (54,3 %) yang memiliki harga
diri tinggi. Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Harga Diri Pada Penderita
Tabel 5.2 Gambaran Harga Diri Kusta
Penderita Kusta di Puskesmas
Jogoloyo Bulan Mei Tahun 2013.
Sumber: Data Primer 2013 Harga diri Frekuensi %
Berdasarkan hasil penelitian seperti Rendah 6 17,1
yang tergambar dalam tabel 5.2 Sedang 10 28,6
memperlihatkan dari 35 responden Tinggi 19 54,3
yang diteliti, sebagian besar penderita Total 35 100
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 71

Tabel 5.3 Tabulasi silang antara Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Penderita
Kusta di Puskesmas Jogoloyo Bulan Mei Tahun 2013.
Sumber: Data Primer 2013
Dukung Harga Diri Total
an Rendah Sedang Tinggi
Keluarg F (% F (%) F (%) F (%)
a )

Kurang 5 14, 1 2,8 0 - 6 17,1


3
Cukup 1 5 14,3 2 5,7 8 22,8
2,8
Baik 0 - 4 11,5 17 48,6 21 60,1
Jumlah 6 17, 10 31,4 19 51,4 35 100
1

Dari hasil uji distribusi normal cara, yaitu langsung dan tak langsung.
diperoleh hasil bahwa variabel Secara langsung misalnya dukungan
tersebut tidak termasuk dalam data keluarga yang diberikan orang lain
yang berdistribusi normal, sehingga akan mendorong individu untuk
uji analisis statistik yang digunakan berperilaku sehat. Secara tak langsung
yaitu uji statistik korelasi non yaitu dukungan keluarga yang
parametrik. Koefisien korelasi diterima dari orang lain akan
dikatakan kuat menurut sugiyono mengurangi ketegangan (stres)
(2008). Apabila nilai koefisien berada sehingga tidak menimbulkan ganggua
antara 0,60-0,799, hal tersebut berarti n (Desi, 2012).
hubungan koefisien pada penelitian ini
adalah kuat. Hasil ρ hitung sebesar Johnson (2010). Juga menyatakan
0,762, nilai P hitung adalah 0,000 dan bahwa dukungan keluarga dapat
nilai P tabel 0,05, sehingga diperoleh meningkatkan produktivitas,
P hitung < P tabel, maka Ho ditolak kesehatan psikologis, meningkatkan
dan Ha diterima. Hal ini berarti kesehatan fisik, dan kemampuan
menunjukkan bahwa semakin baik manajemen stres yang konstruktif.
dukungan keluarga yang diperoleh Keadaan fisik dan psikologis
penderita kusta maka harga diri merupakan bagian dari harga diri
penderita kusta akan semakin baik penderita kusta sehingga secara
pula. langsung dukungan keluarga akan
Dukungan keluarga adalah salah satu meningkatkan harga diri penderita
faktor yang berhubungan dengan kusta. Selain itu dukungan keluarga
harga diri pada penderita kusta. dianggap mampu melemahkan
Keberadaan dukungan keluarga dampak stres (dalam penelitian
diharapkan dapat berpengaruh disebut efek penyangga dan secara
terhadap self esteem individu, yang langsung memperkokoh kesehatan
pada akhirnya akan berdampak pada mental individu dan keluarga disebut
kesehatan jiwa seseorang. Pengaruh efek langsung. Hal ini sesuai dengan
positif dukungan sosial terhadap penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan seseorang dapat melalui dua Ratnasari (2004).
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 72

Marhaento (2003) dalam dukungan yang positif kepada


penelitiannya juga memperoleh hasil penderita kusta baik secara langsung
bahwa dukungan keluarga merupakan kepada penderita maupun secara tidak
faktor utama yang mempengaruhi langsung kepada keluarga penderita.
kepatuhan berobat penderita kusta di
Yogyakarta. Pendapat serupa juga DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan Taylor cit. Setyawati
(2007) yang menyatakan bahwa Arikunto, Suharsimi. (2010).
dukungan keluarga pada penderita Prosedur Penelitian Suatu
penyakit kronis tidak hanya Pendekatan Praktik. Jakarta :
meningkatkan fungsi fisik dan Rineka Cipta.
emosionalnya tetapi juga kepatuhan
penderita dalam menjalani Azwar, Saifuddin. (2010).
pengobatan. Penderita yang patuh Penyusunan Skala Psikologi.
manjalani pengobatan akan lebih Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
cepat sembuh dan penderita tersebut Ariani, Tutu April. (2012). Sistem
akan memiliki harga diri yang lebih Neurobehaviour. Jakarta :
baik karena status kesehatannya Salemba Medika.
meningkat.
Ariyana, Desi. (2012). Dukungan
Berdasarkan penelitian yang peneliti Psikososial Keluarga
lakukan, diketahui bahwa harga diri Penderita Kusta. Pekalongan :
penderita kusta yang berobat di Lppm Unimus.
Puskesmas Jogoloyo terkait dukungan
keluarga penderita memperoleh Djuanda, Adhi. (2003). Ilmu Penyakit
dukungan kuat dari anggota keluarga. Kulit dan Kelamin. Jakarta : FKUI.
Penderita yang kurang mendapat
dukungan dari keluarga lebih Donna, L Wong, dkk. (2009). Buku
disebabkan karena penyakit yang Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta :
dideritanya masih dianggap sebagai EGC.
penyakit yang menjijikkan. Dukungan
dari keluarga yang kuat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
penderita kusta akan sangat membantu (2010). Penyakit terbesar dan
proses penyembuhan penyakit kusta. jumlah penderita kusta.
Dukungan keluarga dan masyarakat Http://Jombangkab.Com.
mempunyai andil besar dalam Di akses 08 Januari 2013.
meningkatkan kepatuhan pengobatan,
dengan adanya pengawasan serta Friedman, Marilyn M. (2003).
terkait pemberian semangat pada Keperawatan Keluarga Teori
penderita (Depkes RI, 2000) dan Praktek. Jakarta : EGC.

KESIMPULAN DAN SARAN Haryanto Joni, Lukitaningsih. (2009).


Berdasarkan hasil penelitian diatas Jurnal Keperawatan
dapat disimpulan bahwa dukungan Soedirman. Surabaya :
keluarga yang baik dapat Universitas Airlangga.
meningkatkan Harga Diri penderita
Kusta. Sehingga diharapkan Iyus, Yosep. (2011). Keperawatan
masyarakat selalu memberikan Jiwa. Bandung : PT Refika Aditama.
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 73

Jhonson L, leny R. (2010). Rohmatika. (2009). Gambaran


Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Konsep Diri pada Kusta. Tanggerang
Nuha Medika. : Uin.

Kiliat, Budi A. (2010). Model Praktek Rahayu, DA. (2012). Pengertian


Keperawatan Profesional dukungan keluarga. Semarang
Jiwa. Jakarta : EGC. : Ums.

Mongi, Rilauni A. (2012). Gambaran Suwoyo, dkk. (2010). Jurnal


Persepsi Penderita Tentang Penelitian Kesehatan Suara
Penyakit Kusta dan Dukungan Forikes. Malang : Poli Tehnik
Keluarga. Manado : Kesehatan.
Universitas Sam Ratulangi.
Sjamsuhidayat R, dkk. (2011). Buku
Mawuntyas, Dini. (2012). keluh kesah Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
mantan penderita kusta.
Http://Tempo Surabaya.Com. Sudiharto. (2007). Asuhan
Di akses 08 Januari 2013. Keperawatan Keluarga
Dengan Pendekatan
Nursalam. (2008). Konsep dan Keperawatan Transkultural.
penerapan metodologi Jakarta : EGC.
penelitian ilmu keperawatan :
pedoman skripsi, tesis, dan Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk
instrumen penelitian Keperawatan. Jakarta : EGC.
keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika. Seregar, R. (2005). Saripati Penyakit
Kulit. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Metodologi penelitian Santrock, Jhon W. (2011). Psikologi
kesehatan. Jakarta : Rineka Pendidikan. Jakarta : Salemba
Cipta. Humanika.
Nursalam. (2003). Konsep dan
penerapan metodologi Sriati, Aat. (2007). Pengaruh Training
penelitian ilmu keperawatan : Pengembangan Diri Terhadap
pedoman skripsi, tesis, dan Harga Diri Remaja.
instrumen penelitian Sumedang : FIK Unpad.
keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika. Saryono. (2011). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jogjakarta :
Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Mitra Cendikia.
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses dan Praktek. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Jakarta : EGC. Kuantitatif Kualitatif dan R, D.
Bandung : Alfabeta.
Padila. (2012). Buku Ajar
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta :
Nuha Medika.
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 5 No. 1, APRIL 2015 74

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Tjokronegoro, Arjatmo, dkk. (2002).


Riset Keperawatan. Ilmu Penyakit Kulit dan
Yogyakarta : Graha Ilmu. Kelamin. Jakarta : FKUI.

Setiawan, Yahmin. (2012). Zulkifli. (2003). Penyakit Kusta dan


Pengobatan Tuntas, Sembuh Masalah Yang Di
Dari Kusta. Di akses 14 Timbulkannya. Dipublikasikan
januari 2013. oleh usu digital library.

Anda mungkin juga menyukai