Anda di halaman 1dari 11

Proposal dapat diartikan sebagai suatu usulan rencana atau program yang dituangkan dalam

bentuk rancangan kegiatan secara tertulis dan dijelaskan secara terperinci dan sistematis
sesuai kebutuhan yang akan dilaksanakan. Proposal umumnya dijadikan sebagai pedoman
kerja atau acuan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Kata proposal secara
etimologis berasal dari bahasa inggris, yaitu “propose” yang berarti pengajuan atau
permohonan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata proposal
diartikan sebagai suatu “rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.

Berdasarkan bentuknya, proposal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) Proposal bentuk
formal; (2) Proposal bentuk non-formal; dan (3) Proposal bentuk semi formal. Dan jika
dilihat berdasarkan jenisnya, proposal dapat dibagi menjadi empat, yaitu: (1) Proposal
kegiatan; (2) Proposal bisnis; (3) Proposal penelitian; dan (4) Proposal proyek. Proposal
harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta
harus diungkapkan secara akurat dan dapat diterima dalam hal gaya penulisannya, yang
pertama terkait dengan isi, dan kedua terkait dengan formulasi bahasa. Baik proposal
kegiatan maupun proposal penelitian disusun menurut struktur teks tertentu. Struktur teks itu
terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan agar sesuai dengan isi dan fungsi tahapan
tersebut. Proposal kegiatan dan proposal penelitian dinyatakan layak apabila dirancang
dengan baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di
Indonesia.

Tujuan dari pembuatan makalah ini, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia, juga bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan informasi kepada pembaca
tentang Proposal Kegiatan dan Proposal Penelitian, agar kiranya dengan adanya makalah ini
dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat bermanfaat bagi pembaca dan orang
banyak.

Proposal kegiatan merupakan proposal yang disusun untuk melakukan suatu kegiatan. Isi
proposal kegiatan ialah usulan yang dirancang untuk pengajuan kegiatan tertentu, baik
bersifat pribadi maupun kelompok.

Proposal kegiatan seringkali digunakan untuk pengajuan permohonan dana dari pihak
tertentu. Oleh karena itu, usulan yang dirancang harus dituliskan dengan sebaik mungkin agar
pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik. Pihak yang berkepentingan
tersebut, antara lain pemberi izin dan penyumbang dana, seperti kepala sekolah, orang tua,
sponsor, polisi, lurah, atau kepala desa.

Proposal kegiatan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan suatu rencana kegiatan
sehingga kegiatan tersebut bisa diterima, mendapatkan dukungan, mendapatkan izin, dan
mendapatkan dukungan dana dari sponsor untuk keberlancara agenda yang diselenggarakan.

Proposal kegiatan berfungsi sebagai pengajuan rencana kegiatan dari lembaga-lembaga


pemerintah atau swasta, sebagai pengajuan permohonan dana kepada pihak sponsor, dan
sebagai data manajemen dalam mengadakan acara atau kegiatan lainnya

Dilihat dari strukturnya, ada beberapa macam proposal kegiatan, namun secara umum setiap
jenis proposal memiliki struktur yang kurang lebih sama yaitu, antara lain;
a. Sampul Proposal
Proposal kegiatan sebaiknya menggunakan sampul yang berisi nama kegiatan dengan
memakai logo panitia pengusul atau organisasi penyelenggara kegiatan. Di dalam sampul
kegiatan sebaiknya juga memuat institusi penyelenggara dan alamat pelaksana secara
lengkap. Judul proposal sebaiknya dibuat singkat dan jelas.

b. Latar Belakang Kegiatan


Suatu kegiatan yang direncanakan akan tergambar dalam isi latar belakang pemikiran
yang menjadi acuan dalam penyusunan proposal kegiatan. Latar belakang proposal
setidaknya menyiratkan visi dan misi usulan termasuk manfaat positif yang terkandung di
dalamnya. Latar belakang biasanya berisi gambaran atau ilustrasi terkait dengan program
yang akan ditawarkan dan akan dilaksanakan.
c. Nama Kegiatan
Penamaan kegiatan yang dicantumkan dalam proposal mencerminkan rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, dalam penamaan kegiatan diupayakan dibuat
semenarik mungkin sehingga bisa menarik simpati pembaca. Selain itu, nama kegiatan
haruslah dibuat singkat dan jelas serta dapat menggambarkan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
d. Tema Kegiatan
Dalam penyusunan tema kegiatan, haruslah mempertimbangkan maksud dan tujuan
kegiatan tersebut dilaksanakan. Pada umumnya tema kegiatan tidak jauh dari judul
kegiatan.
e. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan yang dicantumkan di dalam proposal perlu disebutkan agar dapat
diketahui target yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Bahkan jika perlu disebutkan
pula alasan dilaksanakannya kegiatan tersebut.
f. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilaksanakan perlu disebutkan untuk membedakan kegiatan satu
dengan kegiatan lainnya, karena suatu instansi yang menjadi tujuan proposal dikirim
harus mengetahui maksud dan tujuan kegiatan itu dilaksanakan. Oleh karena itu,
penyusun proposal harus mencantumkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
g. Sarana Promosi
Sarana promosi ini umumnya dalam bentuk umbul-umbul, pakaian, pamflet, brosur,
spanduk, dan audio yang disediakan oleh sponsor acara. Menurut Ardhi (2013:9) promosi
merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaan dan penyampaiannya melalui
media, seperti: televisi, radio, koran, papan nama, dan poster yang bertujuan menarik
minat konsumen dan pihak tertentu. Pada umumnya, pihak sponsor mau mensponsori
sebuah kegiatan jika ada hal yang menguntungkan dari segi produk yang dijalankan oleh
pihak sponsor. Besar kecilnya sumbangan sponsor pada panitia kegiatan akan
menentukan besar kecilnya logo sponsor yang dicantumkan pada spanduk kegiatan.
h. Susunan Kepanitiaan
Pada bagian ini menjelaskan tentang susunan dan kedudukan panitia penyelenggara
kegiatan atau program yang diusulkan dalam proposal. Susunan panitia merupakan
pelaksana dari kegiatan yang akan diajukan. Dalam penyusunan daftar panitia, umumnya
diurutkan dari atas ke bawah, yaitu: pelindung, penasehat, penanggung jawab, ketua
panitia, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi panitia lainnya.
i. Estimasi Anggaran
Estimasi anggaran merupakan kuantitas alokasi keseluruhan dana yang dibutuhkan.
Ditulis secara detail dengan harga satuan yang diusulkan. Tentunya dalam menentukan
nominal biaya sebaiknya menggunakan daftar harga terbaru dengan mengecek di toko
atau melalui online.
j. Penutup
Penutup merupakan permohonan terimakasih sekaligus permintaan maaf kepada instansi
tujuan proposal. Membubuhkan tanda tangan dan cap pada bagian penutup sebagai
bentuk legalitas permohonan yang diajukan.
Proposal penelitian dilihat dari sudut pandang ilmiah diartikan sebagai suatu rancangan
usulan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti terkait dengan bahan penelitiannya.

Proposal penelitian adalah dokumen yang mengusulkan berbagai aspek proyek penelitian.
Atau secara lebih rinci dapat dikatakan bahwa proposal penelitian adalah sebuah dokumen
yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang menjelaskan secara rinci program untuk
penyelidikan ilmiah yang diusulkan.

Proposal penelitian fokus pada evaluasi muatan dan dampak potensial yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana penelitian yang diusulkan secara strategis dan koheren.

Kualitas proposal penelitian tidak hanya tergantung pada kualitas proyek yang diusulkan,
tetapi juga bergantung pada kualitas penulisan proposal. Proyek penelitian yang baik dapat
menghadapi resiko penolakan hanya karena proposal ditulis dengan buruk. Oleh karena itu,
dalam pembuatan proposal penulisannya haruslah ditulis dengan jelas, koheren, dan
meyakinkan. Karena proposal penelitian akan menjadi dasar dalam melakukan penelitian.

Terdapat beberapa jenis proposal penelitian, antara lain:


a. Proposal penelitian kuantitatif, merupakan suatu penelitian yang menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini diawali dengan kerangka teori, gagasan
ahli atau pemahaman peneliti berdasarkan hasil bacaan atau pengalaman, lalu
dikembangkan menjadi suatu permasalahan beserta pemecahannya yang akan diajukan
guna memperoleh pembenaran (verifikasi) yang didukung oleh data empiris di
lapangan.
b. Proposal penelitian kualitatif, adalah proposal yang ditulis dengan tujuan untuk
mengungkapkan gejala secara holistik kontekstual melalui pengumpulan data dari latar
alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Pada penelitian ini yang ditonjolkan adalah proses dan makna (perspektif subjektif).
c. Proposal penelitian kajian pustaka, adalah proposal yang ditulis untuk
melaksanakan penelitian dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah dengan
bertumpu pada telaah kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Cara yang dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber pustaka lalu disajikan dengan cara baru dengan menggunakan sistematika
proposal kajian pustaka.
d. Proposal penelitian pengembangan, merupakan proposal yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini proposal penelitian pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau
temuan-temuan untuk memecahkan masalah. Kegiatan penelitian pengembangan ini
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.

Tujuan dari proposal penelitian adalah untuk menyajikan dan membenarkan kebutuhan untuk
mempelajari masalah penelitian dan untuk menyajikan cara-cara praktis dimana studi yang
diusulkan harus dilakukan. Proposal penelitian berisi tinjauan literatur yang luas. Proposal
tersebut harus memberikan bukti persuasif bahwa ada kebutuhan untuk studi yang diusulkan.

Selain memberikan alasan, proposal menjelaskan metodologi terperinci untuk melakukan


penelitian yang konsisten dengan persyaratan profesional atau bidang akademik dan
pernyataan tentang hasil yang diharapkan dan/atau manfaat yang diperoleh dari penyelesaian
studi.

Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa tujuan proposal penelitian yang mendasar
adalah menggarisbawahi bidang-bidang studi terperinci dan memastikan bahwa proposal
penelitian yang disusun layak.

Struktur proposal penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya tentunya memiliki kesamaan, yang
membedakannya hanyalah jenis penelitiannya, ada penelitian yang bersifat kuantitatif dan
ada juga penelitian yang bersifat kualitatif.

Dalam penyusunan proposal penelitian, terdapat tiga unsur yang harus ada dalam suatu
proposal penelitian, antara lain; (1) Latar belakang masalah, yaitu pemahaman peneliti
tentang peta permasalahan yang akan diteliti, (2) kerangka teori dan telaah pustaka berupa
pemahaman peneliti terhadap penelitian terdahulu dan peta teori, serta (3) posisi kerangka
pikir dalam penelitiannya serta metodologi yaitu pemahaman peneliti tentang cara untuk
mencapai tujuan penelitian.

Untuk menyusun proposal penelitian, terdapat beberapa unsur yang tercakup dalam penulisan
penelitian. Unsur-unsur tersebut, yaitu:

a. Penentuan Judul Penelitian


Topik atau rumusan masalah yang telah dipilih dan ditentukan, kemudian di rumuskan
secara eksplisit ke dalam judul penelitian. Judul penelitian haruslah dapat mewakili topik atau
rumusan masalah yang di maksud. Merumuskan judul penelitian perlu mempertimbangkan
beberapa hal berikut ini, yaitu:

1) Judul harus ditulis secara singkat, padat dan jelas.

2) Harus mencerminkan spesifikasi masalah yang detail.

3) Harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.

4) Harus menyebutkan secara jelas jenis hubungan antara variabel.

5) Harus mengungkap.

Selain itu, dalam membuat judul suatu penelitian harus mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:

1) Sifat/jenis penelitian. Misalnya: deskripsi, korelasional atau komparasi.

2) Subjek dan objek penelitian.

3) Tempat/daerah penelitian.

4) Waktu penelitian.

b. Membuat Latar Belakang Masalah

Dalam pembuatan latar belakang masalah, peneliti harus memastikan bahwa dalam
pembahasannya harus memuat pemikiran atau alasan yang jelas dan meyakinkan tentang
mengapa penelitian itu harus dilakukan. Selain itu, peneliti juga harus mengungkapkan apa
yang hendak diteliti, dimana kejadiannya, teori-teori yang digunakan, indikator-indikator
penelitian, dan bagaimana masalah itu dipecahkan.

Berikut beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam penulisan latar belakang
masalah penelitian, yaitu:
1) Kontek di seputar soal yang dipermasalahkan, nilainya penting, manfaat,
mendesak, dan urgent.

2) Referensi keputusan tentang konsep, teori, penemuan penelitian relevan dan


diperlukan bantuan persepsi yang dieksplorasikan dari kenyataan lapangan.

3) Pada dasarnya berisikan argumentasi mengapa topik penelitian ini penting


untuk diteliti dan bagaimana cara penelitiannya. Penting secara akademik (teoritis)
atau penting untuk memecahkan masalah (problem solving) yang dihadapi.

1) Memuat argumen bersifat akademik (review teoritis atau review hasil-hasil


penelitian sebelumnya) dan menyertakan alasan-alasan praktis kenapa penelitian ini
penting untuk dilakukan.

2) Proposal harus mampu mengajukan masalah-masalah yang diteliti.

3) Pemaparan latar belakang, dimulai dari gejala yang umum sampai lada yang
lebih spesifik.

4) Selintas mengenai hasil yang diharapkan dari penelitian dan kerangka waktu
pelaksanaannya.

a. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian timbul akibat adanya tantangan, adanya kesangsian
terhadap hal atau fenomena, adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik antara
kegiatan atau fenomena, baik yang telah ada maupun yang ada. Penelitian diharapkan dapat
menyelesaikan masalah-masalah atau, setidaknya mampu menutup celah yang terjadi.

b. Tujuan Penelitian

Dalam membuat tujuan penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

1) Tujuan dinyatakan secara tegas dan konkret tentang hal-hal yang ingin
diketahui dari hasil penelitian.

2) Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan hal spesifik yang diinginkan dari
kegiatan penelitian berdasarkan rumusan permasalahan.
3) Apa yang diperoleh dari penelitian tersebut harus ada konsistensi antara
rumusan masalah, tujuan penelitian dan kesimpulan.

Untuk itu, dalam merumuskan tujuan penelitian, terdapat delapan tujuan dalam penelitian
yang harus diperhatikan, yaitu:

1) To explore, yaitu pengembangan awal untuk mencari gambaran kasar atau mencari
pemahaman tentang fenomena sosial yang belum diketahui sebelumnya.

2) To describe, yaitu untuk menggambarkan realitas sosial dan pendidikan secara apa adanya
atau melakukan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial dan pendidikan tertentu
termasuk kejelekan-kejelekan sosial dan pendidikan yang ada. Peneliti mengembangkan
konsep atau teori, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.

3) To understand, yaitu untuk memahami fenomena sosial dan pendidikan secara mendalam
termasuk menentukan alasan-alasan dari tindakan sosial yang ada.

4) To explain, yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dari fenomena sosial dengan
mengembangkan pengujian hipotesis.

5) To predict, yaitu untuk melakukan dugaan kejadian tertentu dimasa mendatang setelah
melakukan pemahaman dan penjelasan atas fenomena sosial tertentu sebagai landasan
postulatnya.

6) To change, yaitu untuk melakukan intervensi sosial, seperti membantu partisipasi.

7) To evaluate, yaitu untuk memonitor apakah program yang telah ditetapkan sesuai dengan
outcome yang telah direncanakan dan membantu memecahkan masalah dan membantu
kebijakan.

8) To access social impact, yaitu untuk mengidentifikasi kemungkinan konsekuensi/dampak


sosial-kebudayaan dari pelaksanaan proyek, perubahan teknologi atau kebijakan tindakan
pada struktur sosial dan sebagainya.

c. Kegunaan atau Manfaat Penelitian


Dalam merumuskan kegunaan penelitian, peneliti harus menyatakan apa saja kegunaan
hasil penelitian yang dilakukan, yaitu:

1) Dinyatakan manfaat-manfaat dari penemuan yang akan dihasilkan oleh peneliti, untuk
dapat memberikan masukan bernilai ilmiah, informasi yang bermanfaat, memperkaya
khazanah kepustakaan.

2) Kontribusi teoritis keilmuan dan juga segi kontribusi praktisnya bagi pengambilan
kebijakan.

3) Hasil yang ditawarkan benar-benar berdasarkan keyakinan karena diperlukan dan hal
serupa belum dilanjutkan berdasarkan informasi yang lengkap bahwa tawaran tersebut
benar-benar akan bermanfaat.

4) Kegunaan ini dirumuskan secara spesifik sesuai dengan problem yang akan
dipecahkan/dijawab.

a. Telaah Pustaka (Kajian Penelitian-Penelitian Terdahulu)

Telaah pustaka adalah mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu dan buku-buku yang relevan
dan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, dengan tujuan menghindari duplikasi
penelitian dan juga untuk memosisikan penelitian yang akan dan sedang dilakukan, baik
berupa skripsi, tesis, disertasi, kajian buku, jurnal dan lain-lain.

b. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kajian teori-teori atau serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang
saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran sistematis tentang suatu
fenomena yang akan digunakan untuk mengkritisi permasalahan penelitian yang akan
dilakukan. Teori mengandung tiga hal, yaitu:

1) Teori serangkaian proporsi antara konsep-konsep yang saling berhubungan

2) Teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara


menentukan hubungan antar konsep.
3) Teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana
yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubunganya.

c. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian, sangat tergantung pada macam penelitian
yang akan dilakukan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Langkah-langkah
metodologi penelitian, sebagai berikut:

1) Menentukan jenis penelitian, apakah penelitian masuk kategori penelitian hasil yang ingin
dicapai, metode, eksplanasi dan penelitian, penelitian kuantitatif dan kulitatif.

2) Sumber data berupa data primer dan sekunder

3) Teknik pengambilan data yang dapat dilakukan, yaitu: angket, interview, wawancara,
observasi, tes, studi literatur, dan sebagainya.

4) Hipotesis (jika ada atau bagi penelitian yang menggunakan hipotesis)

5) Populasi dan sampel penelitian, yaitu menentukan populasi, sampel, dan kemudian teknik
penentuan sampel.

6) Variabel penelitian

7) Teknik analisis data, dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif dan/atau analisis
kualitatif, tergantung sifat dan jenis penelitian.

d. Sistematika Pembahasan

Proposal penelitian, secara umum terdiri dari bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir.

1) Bagian awal berisi tentang:

a) Judul penelitian (sampul depan).

b) Identitas peneliti.
2) Bagian pokok berisi tentang:

a) Latar belakang masalah.

b) Rumusan masalah.

c) Tujuan penelitian

d) Kegunaan penelitian.

e) Telaah pustaka.

f) Kerangka teori.

g) Hipotesis.

h) Metode penelitian.

i) Sistematika pembahasan.

3) Bagian akhir berisi tentang:

a) Daftar pustaka sementara.

b) Lampiran (bila ada)

Anda mungkin juga menyukai