KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan yang maha pengasih dan pemurah
karena atas rahmat dan pertolongan-NYA Panduan Inisiasi Menyusui Dini Dan
ASI Ekslusif dapat diselesaikan penyusunanny
penyusunannya.
a. Panduan Inisiasi Menyusui
Dini Dan Asi Ekslusif merupakan regulasi yang terintegrasi dengan kegiatan
penjaminan mutu layanan rumah sakit dengan standar akreditasi khususnya
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Hal ini sesuai dengan amanat
Undang-Undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang didalamnya
mewajibkan tiap rumah sakit untuk mengikuti dan melaksanakan akreditasi
rumah sakit sebagai bentuk peningkatan mutu layanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila dalam
perjalanan implementasi tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit yang
berorientasi pada keselamatan pasien terkini.
Kendal, .........2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. DEFINISI............
.........................
..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
..................
..... 6
B. ASI EKSLUSIF.............
..........................
...........................
...........................
..........................
..........................
....................
....... 7
C. 10 LANGKAH MENYUSUI YANG BENAR ............
.........................
..........................
..................
..... 8
D. MANFAAT ASI .............
..........................
...........................
...........................
..........................
..........................
....................
....... 9
E. KERUGIAN SUSU BUATAN............
.........................
..........................
..........................
.........................
............ 10
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan
(28%), Eklampsia (24%), infeksi (11%), partus macet / lama (8%) dan
aborsi (5%) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang
terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan
tetanus (15%), masalah pemberian minum (10%), gangguan hematologi
(6%), lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati.
Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%),
infeksi (15%), pre eklampsia / eklampsia (15%), persalinan macet dan
abortus. Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan
3. Bertanggung jawab at
atas
as se
semua
mua kasu
kasus
s rujuk
rujukan
an
4. Bekerjasama deng
dengan
an dinas dalam surv
surveilance
eilance / audit kematian ibu
dan bayi
Selanjutnya diharapkan panduan penyelenggaraan rujukan di RS ini
dapat dijadikan acuan bagi tim PONEK di RSU Baitul Hikmah Kendal,
sehingga dapat dipergunakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) diwilayah kerjanya.
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang N
Nomor
omor 29 Tahun 2
2004
004 tentang Prak
Praktek
tek Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran
Lembaran Negara R
Republik
epublik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Misi
a. Menjadikan isla
islam
m sebagai motiv
motivasi
asi dan la
landasan
ndasan aktiv
aktivitas
itas Rumah
Sakit.
b. Memberikan pelayanan prima d
dengan
engan akhlakulkarimah.
c. Mengupayakan pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkan
masyarakat.
d. Membangun S
SDM
DM menjadi sos
sosok
ok yang kompeten, tangguh
tangguh,, taqwa
dan sejahtera.
e. Membantu pe
pemerintah
merintah dalam bidang pelayanan kesehatan.
f. Peduli sosial dengan mengutamakan kemanfaatan bagi
masyarakat.
g. Mendorong rumah saki
sakitt untuk tumbuh da
dan
n berkemb
berkembang.
ang.
h. Menciptakan rasa aman d
dan
an nyaman dilingkung
dilingkungan
an rumah sakit
dan sekitarnya,
C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu
dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi di Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal
2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan pen
penuh
uh manajemen
dalam pelayanan PONEK
b. Terbentuknya tim PONEK RS
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK s
sesuai
esuai stand
standar
ar
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggung jawab pada tingkat Kabupaten/Kota, propinsi dan
pusat dalam manajemen program PONEK
D. Sasaran
1. Seluruh pimpinan RS ting
tingkat
kat K
Kabupaten/Kota
abupaten/Kota
2. Seluruh dinas kesehatan propinsi d
dan
an kabup
kabupaten/kota
aten/kota
3. Pengelola program kesehatan ibu dan anak diseluruh dinas
BAB II
A. Definisi
IMD adalah tindakan segera menaruh bayi didada ibunya, kontak
kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera setelah lahir setidaknya
satu jam atau lebih sampai bayi menyusu sendiri. Apabila bayi sehat
diletakkan segera pada perut dan dada ibu setelah lahir untuk kontak
kulit ibu dan kulit bayi, bayi memperlihatkan kemampuan yang
menakjubkan. Bayi dapat merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu
yang lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara. Sentuhan awal
yang lembut oleh tangan atau kepala bayi pada payudara merangsang
produksi oksitosin ibu, sehingga mulailah ASI mengalir dan juga
meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi. Kemudian bayi mencium,
menyentuh dengan mulut dan menjilat puting ibu. Akhirnya bayi melekat
pada payudara dan menghisap minum ASI.
D. ASI EKSLUSIF
1. DEFINISI
Memberikan ASI saja pada bayi, termasuk colostrum langsung dari
payudara ibu sejak lahir sampai dengan bayi berusia 6 bulan (180
hari). Pelaksanaan menyusui sedini mungkin (dalam 20-39 menit
a. Persiapan Ibu :
1) Persiapan untuk ibu dilakuikan sejak masa kehamilan, yang
disebut “Bimbingan Persiapan Menyusui” (BPM) dan kegiatan
pasca persalinan yang disebut “Bimbingan Ibu Menyusui”
(BIM)
2) Bimbingan persiapan menyusui antara lain yaitu :
a) Mempersiapkan psikis ibu, ibu yang siap secara psikis
sangat membantu kelancaran laktasi.
b) Pemeriksaan payudara khususnya puting su
susu
su
3) Bimbingan ibu me
menyusui
nyusui antara lain :
a) Bimbingan mengenai tekhnik menyusui yang baik dan
benar
b) Perawatan payudara pasca persalinan
tersebut
c. Menjelaskan kepada s
semua
emua ibu hamil, tentang manfaat menyusui
menyusui
dan penatalaksanaa
penatalaksanaannya
nnya
d. Membantu ibu-ibu untu
untuk
k memulai meny
menyusui
usui bayinya d
dalam
alam waktu
30 menit setelah melahirkan
e. Memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana cara meny
menyusui
usui dan
sakit
3) Mempunyai e
efek
fek psikologis yang menguntu
menguntungkan
ngkan / kontak
kontak ibu
4) Memberikan pertumbuhan yang baik
5) Mengurangi kerusakan gigi / karies dentis
b. Untuk ibu :
1) Aspek kesehatan ibu :
a) Isapan bay
bayii merangsang terbentuknya oksitosin
b) Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah
perdarahan post partum
c) Enterokolitis
2. Lebih encer :
Malnutrisi dan gangguan pertumbuhan
b. Bisa terkontaminasi
c. Bisa menyebabkan alergi
d. Bisa menyebabkan diare kronis
e. Menggunakan formula denga
dengan
n indikasi yang s
salah
alah
f. Tidak mempunyai manfaat seperti ASI
a. Status gizi ib
ibu
u mempengaruhi v
volume
olume ASI yang diproduksi, tetapi
tidak mempengaruhi kwalitasnya
b. Produksi ASI tidak semata-mata oleh mak
makanan
anan / diet ibu tetapi
juga oleh cadangan di dalam tubuh
c. Pada wanita hamil y
yang
ang sehat penimbunan lemak sebanyak 4kg
7. MENGAPA AASI
SI EKSLUSIF DIBERIKAN SAMPAI 6 BULAN?
a. ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk
menjamin tumbuh kembang sampai umur 6 bulan
b. Bayi kurang 6 bulan belum mempunyai
mempunyai enzym pencerna
pencernaan
an yang
sempurna, belum mampu mencerna makanan dengan baik
c. Ginjal belum mampu bek
bekerja
erja dengan baik. M
Makanan
akanan tambaha
tambahan
n
termasuki formula memberatkan fungsi ginjal
d. Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang
berbahaya
e. Makanan tamb
tambahan
ahan bag
bagii bayi muda mungkin menimb
menimbulkan
ulkan alergi
Sehat (KMS)
a. Pastikan pay
payudara
udara bersi
bersih
h dan siap dihisa
dihisap
p bay
bayii
b. Sebelum ibu menyusui lebih dahulu mencuci tang
tangan
an
c. Pastikan diri ibu nyaman dan rilek, dengan p
posisi
osisi bayi dan ibu
cukup enak waktu menyusui
d. Peluk bayi dan letak
letakkan
kan kepala bay
bayii pada sudut siku ibu, lengan
bawah ibu menopang tubuh bayi, seluruh tubuh bayi menghadap
ibu, dagu bayi menyentuh payudara ibu
e. Sanggahlah payud
payudara
ara dengan keempat jari tangan da
dan
n ibu jari
BAB III
PENUTUP
Pada saat ini sesuai era desentralisasi, kebijakan ini amat perlu didukung
oleh dinas kesehatan provinsi / kabupaten daerah sehingga terjadi sinkronisasi
menghasilkan suatu visi yang saling memperkuat dalam penurunan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
DAFTAR PUSTAKA
2. Departemen Kes
Kesehatan
ehatan (2002), Standar Ten
Tenaga
aga Keperaw
Keperawatan
atan Di Rumah
Sakit, Cetakan Pertama, Jakarta
3. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Maternal Dan
Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas B,C dan D, Edisi Kedua
Jakarta
4. Departemen Keseh
Kesehatan
atan (2007), Pedom
Pedoman
an Rawat Gabun
Gabung
g Ibu dan Bay
Bayi,
i,
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral Bina
Pelayanan Medik, Jakarta
5. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi