Anda di halaman 1dari 174

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1


BATULAYAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Oleh

NINIK RAHMAWATI
NIM. E1R115047

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan


Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020

i
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Kesuksesan itu bukanlah suatu hal yang dapat siap dalam semalam.
Begitupun ketika kita memikirkan ingin menjadi apa dan siapa. Maka bersiaplah
untuk menyiapkan diri dari sekarang dalam menyambut sebuah kesempatan. Karena
kesuksesan dating disaat kesempatan dan persiapan berjumpa”

PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Bapak saya (Muhamad) dan ibusaya (Syaraiyah)
Serta keluarga besar “Abdurrauf’s Fams dan The Ramli Fams” yang selalu
mendoakan, mendukung, menyemangati serta atas segala pengorbanan dan kasih
sayang yang telah diberikan untuk kesuksesan saya.
Banyak hal yang ingin saya ungkapkan tapi tidak dapat ditulis satu persatu. Semoga
hasil dan perjuangan saya selama ini berkah dan terhitung sebagai suatu ibadah.
Tidak lupa juga kepada saudara dan sahabat saya yang telah mendukung dan
membantu saya selama proses penulisan skripsi ini.
Bapak Dosen Pembimbing I (Dr. H. arjudin, M.Si.) dan Ibu Pembimbing II
(Wahidaturrahmi, S.Si.,M.Sc.) yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing
saya dalam penulisan skripsi ini. Tak lupa pula teman-teman Program Studi
Matematika
Angkatan 2015 atas dukungannya.

ii
iii
iv
v
vi
vii
UCAPAN TERIMAKASI

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, arahan dan

bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. A. Wahab Jufri, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mataram.

2. Dr. Drs. Karnan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam FKIP Universitas Mataram.

3. Drs. H. Baidowi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

FKIP Universitas Mataram.

4. Dr. H. Arjudin, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Pertama.

5. Wahidaturrahmi, S.Si.,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Kedua.

6. Nani Kurniati, S.Pd.,M.Sc., selaku Dosen Penguji.

7. Usman, S.Pd., Kepala Sekoah SMPN 1 Batulayar yang telah mengizinkan penulis

untuk bias penelitian di sekolah.

8. Murniah, S.Si., guru mata pelajaran matematika SMPN 1 Batulayar yang telah

membantu penulis dalam proses penelitian.

9. Siswa siswi kelas VIII B dan VIII C SMPN 1 Batulayar Tahun Pelajaran

2019/2020 yang sedia bekerja sama dengan penulis.

10. Orang tua penulis yaitu bapak Muhamad dan ibu Syaraiyah yang selalu

memberikan semangat dan doa dalam penulisan skripsi ini.

viii
11. Saudara saudari penulis yang selalu mendatangkan semangat baru Riya

Datunnisa, Muhibullah, Fathul Bari, Mahzuro dan Purnia Hairani.

12. Seluruh keluarga atau kerabat penulis yang telah mendukung secara moril atau

materil terutama keluarga besar Abdurrauf’s Fams dan The Ramli Fams yang

selalu menyemangati.

13. Sahabat-sahabat penulis terutama Iftahul Muhayana, Siti Nurmina, dan Widiawati

yang selalu mendukung, mengingatkan dan mendoakan penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

14. Seluruh rekan-rekan pengajar di TPQ Himmatussyabab yang selalu memberikan

semangat dan doa kepada penulis.

15. Seluruh telam-teman prodi pendidikan Matematika angkatan 2015 sebagai sesame

pejuang depan ruang dosen khususnya kelas B regular sore, terima kasi atas saran

dan masukkan selama proses penyusunan skripsi ini.

16. Semua teman-teman PPL SMPN 1 Batulayar yeng selalu mendukung, khususnya

Afriliani Rismayanti yang selalu mau direpotin dan sabar saat menemani proses

penelitian.

17. Semua teman-teman KKN “Kuta Squad”

18. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang memberikan

dukungan baik materil maupun moril dalam penyusunan skripsi ini.

19. Semua pihak yang turut membantu dan memberikan informasi, waktu dan tenaga

dalam penyusunan skripsi ini.

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada

Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram 2020.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode

Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII

SMPN 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2019/2020” penulis menyadari penyusunan

skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bimbingan, arahan dan bantuan serta

dukungan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh

karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

Mataram, Januari 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i

MOTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………...ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI………………………………………..iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI SEBELUM UJIAN…………………iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI SETELAH UJIAN…………………..v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………………..vi

UCAPAN TRIMAKASIH……………………………………………………...vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x

DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiv

ABSTRAK……………………………………………………………………...xvi

ABSTRACT………………………………………………..………………….xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..6
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………...6
1.4 Batasan Masalah……………………………………………………….7
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………….7

xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori……………………………………………………….9


2.1.1 Pengertian Belajar……………………………………………..9
2.1.2 Pengertian Pembelajaran……………………………………..10
2.1.3 Metode Pembelajaran………………………………………...10
2.1.4 Metode Ekspositori………………………………………….. 13
2.1.5 Pengertian Prestasi Belaja……………………………………14
2.1.6 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………………...15
2.2 Metode Pembelajaran Tutor Sebaya………………………………...18
2.2.1 Pengertian Tutor Sebaya………………………………………18
2.2.2 Kriteria Pemilihan Tutor Sebaya……………………………...19
2.2.3 Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya…………………………... 20
2.2.4 Manfaat Penggunaan TutorSebaya…………………………...23
2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Tutor Sebaya…………………….24
2.3 Penggunaan Media LKPD Sebagai Sarana Penunjang…………….26
2.4 Kerangka Berpikir………………………………………………….27
2.5 Penelitian yang Relevan……………………………………………29
2.6 Hipotesis……………………………………………………………29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………..30


3.2 Waktu danTempat Penelitian……………………………………..30
3.3 Populasi dan Sampel……………………………………………….31
3.3.1 Populasi………………………………………………………31
3.3.2 Sampel……………………………………………………...32
3.4 Prosedur Penelitian…………………………………………………32
3.5 Instrumen Penelitian………………………………………………..33
3.6 Validasi Instrumen…………………………………………………35

xii
3.7 Analisis Statistik……………………………………………………36
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif………………………………….36
3.7.2 Analisis Statistik Inferensial…………………………………37

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya……………………….42

4.2 Analisis Deskriptif…………………………………………………42

4.3 Analisis Inferensial…………………………………………………44

4.3.1 Uji Prasyarat Analisis………………………………………..45

4.3.2 Uji Hipotesis………………………………………………….47

BAB V PEMBAHASAN………………………………………………………..48

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan………………………………………………………...54

6.2 Saran……………………………………………………………….54

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...56

LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Rata – rata Nilai Awal Siswa…………...…………………..2

Tabel 3.1 : Desain Penelitian………………………………………………..30

Tabel 3.2 : Data Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Batulayar Tahun Pelajaran
2019/2020………………………………………………………31

Tabel 3.3 : Kriteria Pengkategorian Hail Belajar Siswa……………………37

Tabel4.2 : Hasil Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar………………...…43

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Hasil Belajar………43

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas Data Post Test…………………………...45

Tabel 4.5 : Hasil Uji Homogenitas Data Post Test………………………....46

Tabel 4.6 : Hasil Uji t Data Post Test……………………………………....47

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kategori Hasil Belajar Siswa………………………………………44

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Wawancara..………………………………………...……58

Lampiran 2 : Uji Normalitas….…………………………………………….…61

Lampiran 3 : Uji Homogenitas…….………………………………………….63

Lampiran 4 : Daftar Nilai UAS Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.64

Lampiran 5 : Uji Homogenitas Data Nilai Kelas VII…………………………68

Lampiran 6 : Silabus Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII Semester Ganjil


Tahun Pelajaran 2019/2020………………………………………70

Lampiran 7 : RPP Metode Pembelajaran Tutor Sebaya………………………78

Lampiran 8 : RPP Metode Ekspositori………………………………………..89

Lampiran 9 : LKPD………………………………………………………..…96

Lampiran 10 : Lembar Validitas Soal Post Test Oleh Dosen Ahli………...….102

Lampiran 11 : Lembar Validitas Soal Post Test Oleh Guru………………..…104

Lampiran 12 : Kisi-kisi Soal Post Test……………………………………..…106

Lampiran 13 : Evaluasi Akhir………………………………………………....107

Lampiran 14 : Kunci Jawaban Evaluasi Akhir……………………………..…108

Lampiran 15 : Intrumen Keterlaksanaan Penelitian………………………..…111

Lampiran 16 : Daftar Nilai Post Test……………………………………….…119

Lampiran 17 : Bukti Pelaksanaan Penelitian……………………………….…137

Lampiran 18 : Uji Normalitas Hasil Penelitian…………………………….…138

xvi
Lampiran 19 : Uji Homogenitas Hasil Penelitian…………………………..…140

Lampiran 20 : Uji t DuaSampel Independen Hasil Penelitian……………..…141

Lampiran 21 : Hasil PerhitunganKriteria Pengelompokkan Hasil Belajar…...143

Lampiran 22 : Tabel Distribusi Liliefors…………………………….……..…146

Lampiran 23 : Tabel Distribusi z…………………………………….……..…147

Lampiran 24 : Tabel Distribusi t……………………………………….…...…148

Lampiran 25 : Surat Penelitian SMPN 1 Batulayar………………………...…149

Lampiran 26 : Surat Balasan Penelitian SMPN 1 Batulayar………………….150

Lampiran 27 : Dokumentasi………………………………………………..…151

xvii
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 1 BATULAYAR TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Ninik Rahmawati
E1R115047

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran
tutor sebaya terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar
tahun pelajaran 2019/2020. Pendekatan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar
tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 72 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling dan pengumpulan data dengan cara
melakukan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode pembelajaran tutor sebaya terhadap prestasi belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan analisis data diperoleh nila thitung lebih besar dari nilai ttabel sehingga rata –
rata prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya
lebih tinggi disbanding dengan menggunakan metode expositori. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran tutor
sebaya terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus
kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2019/2020.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Tutor Sebaya, Prestasi, Matematika

xviii
THE INFLUENCE OF APPLICATION OF PEER TUTOR LEARNING
METHOD TO MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN CLASS
VIII SMPN 1 BATULAYAR 2019/2020 ACADEMIC YEAR

Ninik Rahmawati
E1R115047

ABSTRAC
The objective of this study is to determine the effect of the application in peer
tutoring learning methods to the mathematics learning achievement of VIII grade
students of SMPN 1 Batulayar in the academic year 2019/2020. A quasi-
experimentalis used on this research. The population in this research has taken from
thesecondgradeof SMPN 1 Batulayar in academic year 2019/2020, There was 72
students. The Cluster random sampling techniquesis used and the data collection was
taken by conducting tests. The data analysis technique wasused the t test to determine
the effect of the application of peer tutoring learning methods to the mathematics
learning achievement of VIII grade students of SMPN 1 Batulayar in the academic
year 2019/2020. Based on data analysis, the calculated value is greater than the table
value. so that,the average student achievement wasvusing the peer tutoring learning
method is higher than using the expository method. There is an effect of the
application of peer tutoring learning methods to students' mathematics learning
achievement in the material of straight line equations for class VIII of SMPN 1
Batulayar in the academic year 2019/2020.

Keywords: Learning Method, Peer Tutor, Achievement, Mathematics.

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika sebagai ilmu dasar memengang peranpenting dalam dunia

pendidikan. Belajar matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah dan

logis serta mempunyai peran utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Buchari (dalam Setyono, 2008: 1) menjelaskan bahwa pendidikan

matematika merupakan salah satu pondasi dari kemampuan sains dan teknologi.

Mengingat pentingnya matematika dalam pengembangan dunia pendidikan, maka

pembelajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan perlu mendapat

perhatian yang serius dengan harapan matematika mampu dikuasai dengan baik

oleh seluruh siswa.

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap

pelajaran matematika masih rendah. Rendahnya penguasaan siswa dalam mata

pelajaran matematika juga terjadi di SMPN 1 Batulayar. Berdasarkan hasil

pengamatan prestasi belajar siswa di SMPN 1 Batulayar dengan data pada Tabel

1.1

Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil ulangan semester genap masih

rendah. Padahal nilai rata-rata ini dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) belajar menurut kurikulum yang diterapkan disekolah tersebut yaitu 70.

1
Tabel 1.1: Data Nilai Ulangan Akhir Semester Genap pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 1
Batulayar Tahun Ajaran 2018/2019

No Kelas Banyak Siswa Nilai rata-rata kelas Ketuntasanklasikal


1. VII-A 23 61,54 30,43%
2. VII-B 24 65,68 25%
3. VII-C 25 65,49 24%
(Sumber: Daftar Nilai Guru Matematika SMPN 1 Batulayar)
Informasi yang diperoleh peneliti di SMPN 1 Batulayar terdapat beberapa

permasalahan dalam pembelajaran matematika, (1) Banyak siswa tidak

memperhatikan penjelasan guru dan pembelajaran hanya terpusat pada guru. Hal

ini dapat dilihat pada saat guru menjelaskan materi, beberapa siswa asik berbicara

dengan temannya, mengganggu teman yang focus memperhatikan penjelasan

guru dan bermain di dalam kelas. Ini menyebabkan siwa tidak memahami materi

yang disampaikan guru. (2) Interaksi siswa dengan siswa lebih tinggi daripada

interaksi siswa dengan guru. Hal ini dapat dilihat pada proses pembelajaran

berlangsung, siswa yang kurang paham penjelasan dari guru lebih segan bertanya

pada teman sebayanya dibandingkan bertanya pada gurunya. (3) Siswa lebih

tertarik mengerjakan soal yang terdapat petunjuk-petunjuk pengerjaan

dibandingkan mengerjakan soal di papan tulis. Hal ini terlihat ketika guru

memberikan soal di papan tulis dan siswa sebagian besar bermain dan berbicara

di dalam kelas. Sebaliknya ketika diberikan lembar soal yang ada petunjuk

pengerjaannya siswa sangat antusias untuk mengerjakannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika Ibu

Murniah S.Si. pada (Lampiran 1) selaku guru matematika kelas VIII mengatakan

2
bahwa, metode pembelajaran yang selama ini berlangsung di kelas masih

menggunakan metode ekspositori. Dalam metode ini guru menyampaikan materi

dan memberikan contoh soal, sedangkan siswa cukup mendengarkan materi

kemudian mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan guru. Terkait dengan

Tutor Sebaya di SMPN 1 Batulayar ini sendiri belum pernah diterapkan

khususnya di kelas VIII karena, guru merasa kesulitan dalam memilih tutor yang

bagus (bagus dalam artian bisa menjelaskan kembali materi yang telah di jelaskan

guru) sehingga untuk saat ini belum pernah diterapkan. Dari permasalahan diatas,

ada kemungkinan siswa yang memiliki nilai ulangan harian dan nilai ulangan

semester yang cukup tinggi tersebut dapat mejadi tutor bagi temannya dengan

cara menjelaskan kembali materi yang telah di sampaikan guru sebelumnya.

Sedangkan penggunaan media LKPD saat pembelajaran pernah di terapkan

khususnya pada kelas VIII, respon dari siswa dalam mengerjakan LKPD sangat

baik dan antusias karena mereka bisa lebih leluasa berdiskusi dan berinteraksi

dengan teman sebayanya.

Meskipun demikian menurut Ibu Murniah S.Si. terdapat potensi yang

dimiliki oleh siswa kelas VIII yaitu siswa lebih menyukai proses pembelajaran

yang di lakukan secara berkelompok dan mengerjakan soal yang berisi petunjuk

langkah-langkah pengerjaan. Hal ini dikarenakan setiap siswa terlibat langsung

sebagai anggota kelompok dan menuntut siswa bekerja secara bersama-sama dan

bertanggung jawab terhadap teman sekelompoknya dan juga diri sendiri dalam

usaha meningkatkan prestasi belajar.

3
Dari permasalahan yang dikemukakan di atas maka seorang guru dituntut

untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Metode pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu alternatif

pendekatan pembelajaraan yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran

matematika di kelas. Tutor sebaya dipilih karena pada saat siswa merasa

kebingungan dengan materi yang telah dijelaskan guru sebelumnya, siswa enggan

bertanya pada gurunya dan siswa lebih memilih bertanya pada teman

sebangkunya atau sebayanya.

Tutor di pilih berdasarkan pertimbangan seperti: siswa yang terpilih

memiliki prestasi akademik serta hubungan sosial yang memadai. Tutor sebaya

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga pembelajaran

tidak hanya berpusat pada guru saja, mengingat pembelajaran modern, guru tak

lagi menjadi pusat pembelajaran melainkan hanya sebagai pembimbing dan

fasilitator. Karena itu metode tutor sebaya diperlukan agar membuat siswa lebih

aktif dan cepat memahami pembelajaran.

Menurut Arjanggi (2010: 92), bahwa metode tutor sebaya adalah suatu

metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang

memiliki daya serap yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi

tutor bagi teman-temannya, dimana siswa yang menjadi tutor bertugas untuk

memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-temannya (tutee) yang

belum paham terhadap materi/latihan yang diberikan guru dengan dilandasi aturan

yang telah disepakati bersama dalam kelompok tersebut sehingga akan terbangun

4
suasana belajar kelompok yang bersifat kooperatif bukan kompetitif. Melalui

metode pembelajaran tutor sebaya, siswa dapat berpartisipasi aktif dalam setiap

pembelajaran sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep

matematika yang bersifat abstrak. Pemahaman tersebut diharapkan dapat

meningkatkan prestasi akademik siswa.

Menurut Depdiknas (dalam Maesaroh, 2015: 120), Lembar Kerja Peserta

Didik adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

LKPD berisi petunjuk, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mengerjakan suatu tugas. Lembar kerja tersebut telah di sesuaikan dengan

kompetensi dasar yang harus dicapai siswa. LKPD sendiri digunakan oleh guru

dalam pemberian tugas kepada siswa, sehingga pembelajaran tutor sebaya dengan

mengacu pada LKPD akan mempermudah guru menyediakan soal-soal baik untuk

latihan maupun ujian bagi siswa, dengan demikian dapat meningkatkan

pemahaman dan mempermudah siswa dalam menjawab soal sehingga prestasi

akademikpun meningkat.

Dengan pembelajaran tutor sebaya dengan menggunakan media LKPD

diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan

permasalahan yang diberikan guru karena setiap siswa berkewajiban untuk

memahami penyelesaian dari masalah yang diberikan guru. Sehingga setiap siswa

di dorong untuk dapat berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembelajaran di

kelas sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika

yang bersifat abstrak.

5
Berdasarkan faktor penyebab diatas, peneliti menyarankan penggunaan

metode tutor sebaya pada mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan

penggunaan metode tutor sebaya dapat menumbuhkan dan membangkitkan

persaingan antar siswa, dan membuat suasana kelas lebih aktif karena

pembelajaran akan terpusat pada siswa. Selain itu, siswa yang ditunjuk sebagai

tutor akan merasa lebih dihargai karena kemampuannya.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

denga judul: “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Batulayar

Tahun Pelajaran 2019/2020”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian yaitu apakah penerapan metode pembelajaran tutor sebaya memberikan

pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun

pelajaran 2019/2020?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran

2019/2020.

6
1.4 Batasan Masalah

Agar pelaksanaan penelitian ini lebih terarah dengan baik, maka ruang

lingkup serta konsep-konsep dalam penelitian ini perludi tegaskan. Oleh karena

itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar dalam ranah kognitif

yang diukur menggunakan tes prestasi belajar.

Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang menunjukkan kecakapan yang

dicapai dalam bentuk hasil.

b. Materi yang digunakan adalah Persamaan Garis Lurus

1. Memahami grafik persamaan garis lurus.

2. Menentukan kemiringan persamaan garis lurus.

3. Menentukan persamaan garis lurus.

c. Metode tutor sebaya terhadap prestasi belajar matematika siswa menggunakan

media LKPD.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa, yaitu dapat menumbuhkan dan meningkatkan prestasi siswa

dalam pembelajaran, memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

kemampuan masing-masing, melatih siswa agar berani untuk mengemukakan

pendapat atau mengajukan pertanyaan, meningkatkan kerjasama bagi siswa

dalam kelompok dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa, serta

7
menumbuhkan semangat dan meningkatkan aktivitas siswa yang menjadi

tutor.

2. Bagi Guru, yaitu dapat menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya, dapat

mengembangkan kreativitas guru dalam menciptakan variasi pembelajaran di

kelas, dan sebagai masukan dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Calon Guru/ Mahasiswa, yaitu menambah pengetahuan dan keterampilan

mengenai pengajaran matematika dengan menggunakan metode tutor sebaya.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DeskripsiTeori

2.1.1Belajar

Menurut Dasopang (2017: 334), belajar dimaknai sebagai

perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.

Perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat continiu,fungsional,

positif, aktif dan terarah. Proses perubahan tingkah laku dapat terjadi

dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para ahli pendidikan

dan psikologi.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2015:18), belajar merupakan

proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal adalah

seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, efektif dan

psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah

tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu.

Menurut Wahab (2013:38), bahwa belajar meliputi adanya

perkembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, pada

diri siswa yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan mengobservasi,

mendengar, mencontoh dan mempraktekkan langsung suatu kegiatan.

9
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses internal, perubahan prilaku sebagai hasil interaksi

individu dengan lingkungannya untuk menghasilkan perkembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku pada dirisiswa.

2.1.2 Pembelajaran

Menurut Gagne (dalam Nazarudin, 2007: 56) pembelajaran dapat

diartikan sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang

untuk mendukung proses belajar yang sifatnya internal. Suatu peristiwa

atau situasi yang sengaja dirancang dalam rangka membantu dan

mempermudah proses belajar dengan harapan dapat membangun

kreatifitas siswa.

Menurut Wahab (2013:43), menyatakan bahwa pembelajaran

merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar, dan harus

direncanakan dengan baik.

Menurut berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu peristiwa atau situasi yang sengaja dirancang

dan dilakukan secara sadar dan dirancang dengan baik dengan tujuan agar

mempermudah proses belajar dan dapat membangun kreatifitas siswa.

2.1.3Metode Pembelajaran

Menurut Abdullah (2019: 166), metode pembelajaran merupakan

langkah operasional dan strategi pembelajaran yang dipilih untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamdani (2011: 80), metode

10
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan

pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalam

interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat di artikan sebagai cara yang

dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada

saat berlangsungnya pengajaran. Menurut Maesaroh (2013: 156-157),

metode pembelajaran merupakan media transformasi dalam pembelajaran,

agar kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran tercapai.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan

pelajaran kepada siswa agar kompetensi yang di harapkan dalam

pembelajaran tercapai.

Menurut Roymond (2009: 145) metode adalah jalan yang harus di

tempuh untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian yang di maksud

dengan metode pembelajaran adalah cara-cara yang harus ditempuh dalam

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun

macam-macam metode pembelajaran di antaranya adalah:

1. Ceramah,

2. Diskusi

3. Demonstrasi

4. Resitasi, merupakan metode yang mengharapkan siswa membuat

resume dengan kalimat sendiri.

5. Eksperimental,

11
6. Study Tour,

7. Latihan Keterampilan

8. Peer Teaching,

9. Pemecahan Masalah,

10. Ekspositori,

Menurut Nurhidayati (2011: 45) guru dapat menerapkan metode

dengan tepat maka pembelajaran yang berlangsung akan mendapatkan

beberapa manfaat. Adapun manfaat penggunaan metode yang tepat

dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran

b. Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa

c. Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal

d. Menjalin kemitraan guru-siswa

e. Mempermudah penyerapan informasi

f. Suasana menyenangkan “fun”

g. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal.

Hal yang penting dalam metode ialah setiap metode pembelajaran

yang di gunakan dalam proses pembelajaran selalu berkaitan dengan

tujuan belajar yang ingin di capai.

2.1.4 Metode Ekspositori

Menrut Hudiyono (dalam Rahmawati, 2018: 52), metode ekspositori

meliputi gabungan dari ceramah, driil, Tanya jawab, penemuan dan

12
peragaan. Sedangkan menurut suyitno (2004: 67) mengemukakan bahwa

metode ekspositori ialah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru

kepada siswa dikelas dengan cara berbicara pada awal pembelajaran,

menerangkan materi, memberikan contoh disertai Tanya jawab dan siswa

hanya mendengarkan dan membuat catatan. Pembelajaran ekspositori

adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian

materi secara verbal dari seorang guru kepada kelompok siswa dengan

maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Keberhasilan penggunaan ekspositori sangat tergantung pada kemampuan

guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Berikut

langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Ekspositori:

1. Persiapan, mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam

ekspositori langkah persiapan merupakan langkah yang sangat

penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan.

2. Penyajian, penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan

yang telah di lakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam

penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan

mudah di tangkap dan dipahami oleh siswa.

3. Korelasi, menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa

atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap

keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah di milikinya.

13
4. Menyimpulkan, memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah

di sajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat

penting dalam pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah

menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses

penyajia.

5. Mengaplikasikan, langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka

menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang

sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui

langkah ini akan dapat mengumpulkan innformasi tentang penguasaan

dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode

ekspositori adalah penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa

dikelas dengan cara berbicara pada awal pembelajaran, menerangkan

materi, memberikan contoh disertai Tanya jawab dan siswa hanya

mendengarkan dan membuat catatan.

2.1.5Prestasi Belajar

Menurut Djamarah (1994: 24) Prestasi belajar adalah hasil penilaian

pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar.

Sedangkan prestasi belajar menurut Yuzarion (2017: 107-117) adalah

hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah yang

bersikap kognitif dan biasanya di temukan melalui pengukuran dan

penilaian. Menurut Hamdani (2011: 74) mengemukakan bahwa prestasi

14
belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak, dan menilai informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan

dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami

proses belajar mengajar.

Berdasarkan pembahasan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil penilaian pelajaran yang diperoleh siswa dari

kegiatan belajar tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas

belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi.

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Hamdani (2011: 139-144) Pada dasarnya, faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian,

yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern)

a. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara

lain sebagai berikut.

1) Kecerdasan (intelegensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Tingkat inteligensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar

15
siswa. Semakin tingggi intelegensi seorang siswa, semakin tinggi

pula peluang untuk meraih prestasi yang tinggi.

2) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis

Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang.

3) Sikap

Sikap, yaitu suatu kecendrungan untuk mereaksi terhadap suatu

hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh.

Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan,

kebiasaan, dan keyakinan.

4) Minat

Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecendrungan

untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-

menerus. Minat lebih erat kaitannya dengan perasaan, terutama

perasaan senang.

5) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap

orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai

prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-

masing.

6) Motivasi

16
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-

tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar

kesuksesan belajarnya.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan non sosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah

guru, kepala sekolah, stafa dministrasi, teman-teman sekelas, rumah

tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapun yang

termasuk dalam lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, tempat

tinggal, dan waktu belajar.

1) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat

tempat seseorang di lahirkan dan dibesarkan.

2) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh

karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa

untuk belajar lebih giat.

3) Lingkungan masyarakat

17
Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses

pelaksanaan pendidikan

2.2.Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

2.2.1 Pengertian Tutor Sebaya

Menurut Abdullah (2019: 200), istilah tutor sejawat (sebaya), terkait

dengan metode belajar mengajar dengan bantuan seorang siswa yang

kompeten untuk mengajar siswa lainnya. Metode ini menuntut siswa

untuk aktif berdiskusi dengan sesame temannya, atau mengerjakan tugas

kelompok dengan bimbingan atau arahan teman yang kompeten, baik

tugas itu dikerjaka di rumah maupun di sekolah.

Menurut Sholi (2015: 128-129), Tutor sebaya merupakan salah satu

metode pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa. Rasa

saling menghargai dan mengerti di bina di antara siswa melalui kerjasama.

Tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari

pengalaman.

Menurut Ahdiyat (2014: 74), metode tutor sebaya merupakan wahana

penemuan konsep. Di dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam memecahkan masalah yang

diberikan oleh guru, sehigga terjadinya sikap meneliti, kreatif, tekun,

kerjasama, kritis, tenggang rasa, objektif, bertanggung jawab, jujur,

disiplin, dan original.

18
Berdasarkan beberapa pengertian Tutor Sebaya yang telah diuraikan di

atas maka dapat di simpulkan bahwa metode pembelajaran Tutor Sebaya

adalah metode belajar dengan bantuan seorang siswa yang kompeten

untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa lainnya sehingga akan

timbul sikap meneliti, kreatif, tekun, kerja sama, kritis, tenggang rasa,

objektif, bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan original.

2.2.2Kriteria Pemilihan Tutor Sebaya

Menurut Djamarah (dalam Rosanti, 2018: 4) metode pembelajaran

tutor sebaya membutuhkan siswa yang berperan sebagai tutor.

Menentukan siapa yang dijadikan tutor, di perlukan pertimbangan-

pertimbangan tersendiri. Seorang tutor belum tentu siswa yang paling

pandai, hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemilihan tutor ialah;

a. Dapat diterima (disetujui) oleh siswa sehingga siswa tidak

mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya,

b. Dapat menerangkan materi pelajaran,

c. Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesame kawan,

d. Mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan

bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.

Memperoleh siswa yang memenuhi berbagai persyaratan seperti yang

disebutkan diatas memang sukar. Akan tetapi hal ini dapat di atasi

dengan memberikan petunjuk sejelas-jelasnya tentang apa yang harus

dilakukan. Petunjuk ini memang mutlak di perlukan bagi setiap tutor,

19
karena hanya gurulah yang mengetahui jenis kelemahan siswa,

sedangkan tutor sebaya hanya membantu melaksanakan perbaikan, bukan

mendiagnosis.

2.2.3 Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya

Siswa yang ditunjuk sebagai tutor akan di tugaskan membantu siswa

yang masih kurang mengerti, sehingga setiap tutor harus di berikan

petunjuk yang sejelas-jelasnya tentang apa yang harus di lakukan.

Petunjuk ini memang mutlak di perlukan bagi setiap tutor karena hanya

gurulah yang mengetahui kelemahan siswa, sedangkan tutor hanya

membantu melaksanakan perbaikan, bukan mendiagnosa. Menurut

(Abdullah, 2019: 201) tahap-tahap pelaksanaan dengan menggunakan

metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:

a. Guru menyusun kelompok belajar, setiap kelompok beranggotakan 4

atau 5 orang yang memiliki kemampuan beragam. Setiap kelompok

minimal memiliki satu orang siswa yang memiliki kemampuan tinggi

untuk menjadi tutor teman sejawat (sebaya).

b. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada semua siswa dan member

peluang Tanya jawab apabila terdapat materi yang belum jelas.

c. Guru member tugas dengan catatan siswa yang kesulitan dalam

mengerjakan tugas dapat meminta bimbingan kepada teman yang

ditunjuk sebagai tutor.

20
d. Guru menjelaskan tentang cara penyelesaian tugas melalui belajar

kelompok dengan metode peer teaching, wewenang dan tanggung

jawab masing-masing anggota kelompok, dan member penjelasan

tentang mekanisme penilaian tugas melalui penilaian sejawat (peer

assessment) dan penilaian diri (self assessment).

e. Guru mengamati aktivitas belajar dan member penilaian kompetensi.

f. Guru, tutor dan siswa memberikan evaluasi proses belajar mengajar

untuk menetapkan tindak lanjut kegiatan putaran berikutnya.

Menurut Schunk (2012: 199-201) tahap pembelajaran dengan tutor

sebaya pada umumnya mengikuti pola sebagai berikut:

a. Guru menyusun kelompok belajar. Setiap kelompok beranggotakan 3

atau 4 orang yang memiliki kemampuan beragam. Guru

mengidentifikasi beberapa siswa yang memiliki kemampuan yang

lebih baik dari pada temannya di kelas yang sama untuk di jadikan

tutor. Jumlah tutor sama dengan jumlah kelompok belajar yang akan

dibentuk.

b. Guru melatih tutor dalam materi yang akan di pelajari oleh kelas dan

menjelaskan latihan serta evaluasi yang akan di lakukan.

c. Guru menjelaskan materi pelajaran secara ringkas pada semua siswa

dan memberikan kesempatan Tanya jawab.

d. Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan dan tata cara

melakukan evaluasi.

21
e. Tutor sebaya membantu temannya dalam mengerjakan tugas dan

memberikan penjelasan materi yang belum di pahami oleh temannya

dalam satu kelompok.

f. Guru mengamati aktivitas belajar dan member penilaian kompetensi.

g. Guru, tutor dan siswa memberikan evaluasi proses belajar mengajar

untuk menetapkan tindak lanjut kegiatan putaran berikutnya.

Berdasarkan kesimpulan dari pelaksanaan metode tutor sebaya, di

peroleh langkah-langkah pelaksanaan metode tutor sebaya:

a. Sebelum Pelaksanaan Pembelajaran

1. Melakukan pemilihan tutor

2. Membagi menjadi beberapa kelompok

3. Memberikan informasi kepada para tutor untuk mempelajari materi

yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya.

b. Proses Pembelajaran

1. Memberikan informasi awal tentang materi yang akan dibahas.

2. Masing-masing siswa duduk berdasarkan kelompoknya.

3. Memberikan lembar LKPD.

4. Memberikan kesempatan kepada tutor untuk menjelaskan materi

kepada masing-masing anggota keompoknya.

5. Meminta siswa mewakili kelompoknya untuk tampil

mempresentasikan jawaban berdasarkan hasil diskusi

kelompoknya.

22
6. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjawab

dengan benar.

7. Menyimpulkan materi.

2.2.4 Manfaat Penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Menurut Ibrahim (2000: 67) manfaat dari penggunaan metode

pembelajaran tutor sebaya dapat dilihat sebaga berikut:

a. Hasil Belajar Akademik

Pembelajaran pendekatan tutor sebaya bertujuan untuk

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa

ahli berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif lebih unggul

dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu

Pembelajaran pendekatan tutor sebaya member peluang kepada

siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling

bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui

penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk

menghargai satu sama lain.

c. Pengembangan Keterampilan Sosial

Pembelajaran pendekatan tutor sebaya untuk mengajarkan kepada

siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial

yang dimaksud antara lain adalah berbagai tugas, aktif bertanya, saling

23
bekerja sama, menjelaskan ide atau pendapat, mengemukakan

pendapat dan sebagainya.

2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya Serta Cara

Mengatasinya

a. Menurut Suryosubroto (2009: 75), beberapa kelebihan metode tutor

sebaya adalah sebagai berikut:

1. Anak-anak diajarkan untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia

kawan yang tinggi. Artinya dalam penempatan tutor sebaya itu, anak

yang dianggap pintar bisa mengajari atau menjadi tutor temannya

yang kurang pandai atau ketinggalan.

2. Siswa lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang

dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya

untuk mempelajari materi pelajaran yang baik.

3. Membuat siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu

lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas.

4. Membantu siswa yang kurang mampu atau kurang cepat menerima

pelajaran dari gurunya. Kegiatan tutor sebaya bagi siswa merupakan

kegiatan yang kaya akan pengelaman yang sebenarnya merupakan

kebutuhan siswa itu sendiri.

5. Tutor maupun yang di tutori sama-sama di untungkan, bagi tutor

akan mendapat pengalaman, sedang yang di tutori akan lebih kreatif.

b. Adapun kekurangan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:

24
Murid yang menjadi tutor hendaknya diperhatikan dari segi

kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan membantu orang

lain. Sawali (2007: 97-98) menyatakan bahwa “tutor adalah murid yang

tergolong baik dalam prestasi belajarnya dan mempunyai hubungan

sosial yang baik dengan teman-temannya”. Kekurangan tutor sebaya

antara lain:

1. Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentu

mempunyai hubungan baik dengan siswa yang dibantu.

2. Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan

meteri dengan baik.

c. Cara mengatasi kekurangan tutor sebaya

Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu para tutor

dilatih atau diberi penekanan materi untuk mengajar berdasarkan

silabus yang telah ditentukan. Penekanan materi di berikan diluar

jam sekolah (Les).

2.3. Penggunaan Media Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Sebagai

Sarana Penunjang Proses Pembelajaran

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah media cetak yang berupa

lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal atau pertanyaan yang

harus dijawab. LKPD ini sangat baik di pergunakan dalam strategi heuristic

maupun strategi ekspositori. Dalam strategi heuristik LKPD di pahami dalam

penerapan metode penerapan terbimbing. Sedangkan strategi ekspositori LKPD

25
di pakai untuk memberikan latihan pengembangan. LKPD ini sebaliknya di

rancang dan dikembangkan oleh guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan dan

tujuan pembelajaran (Suyitno, 2009: 80)

LKPD dapat digunakan sebagai sarana pengajaran individual mendidik

siswa untuk mandiri, percayadiri, disiplin, bertanggung jawab, dan dapat

mengambil keputusan. LKPD dalam kegiatan belajar mengajar dapat di

manfaatkan pada tahap pemahaman konsep (menyampaikan pemahaman

konsep). Karena LKPD dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari

topik/materi. Pemanfaatan LKPD pada tahap pemahaman konsep berarti LKPD

dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topic dengan maksud memperdalam

pengetahuan tentang topik yang telah di pelajari pada tahap pemahaman konsep

yaitu;

a. Kriteria Pembuatan LKPD

Hal-hal yang di perlukan dalam penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik

adalah:

1. Berdasarkan silabus yang telah dikembangkan.

2. Mengutamakan bahan-bahan yang penting.

3. Menyesuaikan tingkat kematangan berpikir siswa.

b. Kelebihan dari penggunan LKPD yaitu:

1. Meningkatkan aktivitas belajar.

2. Mendorong siswa mampu belajar sendiri.

3. Membimbing siswa secara baik kearah pengembangan konsep.

26
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu media

pengajaran matematika yang dibuat sendiri oleh guru atau peneliti khusus yang

dengan tujuan mengajarkan suatu konsep atau prinsip. Siswa dapat menentukan

prinsip umum berdasarkan bahan yang di ajarkan guru. Guru bertindak sebagai

penunjuk jalan, pembimbing, dan membantu siswa untuk menentukan

pengetahuan baru. Penggunaan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) juga

merupakan salah satu variasi pengajaran agar siswa tidak bosan.

2.4.Kerangka berpikir

Dalam melakukan kegiatan belajar, guru tidak lagi mendominasi dan

hanya sebagai motivator dan mediator saja sehingga siswa dituntut untuk lebih

meningkatkan motivasi belajar, melatih pengetahuan dan keterampilan serta

berinteraksi sehingga siswa dapat berbagi informasi dengan siswa lainnya dan

saling belajar mengajar sesame siswa, sehingga prestasi belajar meningkat.

Dalam kondisi tersebut, guru perlu menggunakan metode pembelajaran

sesuai yang dapat mempermudah siswa memahami materi yang diajarkan.

Metode yang dapat diterapkan adalah metode pembelajaran tutor sebaya (peer

tutoring) . Pembelajaran ini memberikan kesempatan siswa untuk mempelajari

sesuatu dengan baik dan sekaligus dapat menjadi narasumber bagi siswa yang

lain, serta menjelaskan siswa yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak merasa

malu lagi untuk bertanya dan mengungkapkan materi yang tidak dimengerti.

Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dalam pendidikanya itu

siswa di ajarkan untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi.

27
Artinya dalam penerapan tutor sebaya, siswa yang dianggap pintar bisa mengajari

atau menjadi tutor bagi temannya yang kurang pandai. Metode pembelajaran tutor

sebaya merupakan salah satu metode pembelajaran untuk membantu memenuhi

kebutuhan siswa, di mana membutuhkan partisipasi dan kerjasama serta saling

menghargai dan mengerti antara tutor sebaya dengan siswa yang dibimbing.

Masalah dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar siswa yang masih rendah

khususnya pada matapelajaran Matematika kelas VIII B dan VIII C di SMPN 1

Batulayar. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

eksperimen pada kelas VIII C dengan menerapkan metode pembelajaran tutor

sebaya. Pada siswa kelas VIII B penelitian akan menjadikan sebagai kelas kontrol

dengan menerap kanmetode ekspositori. Di lakukan pembelajaran dengan

menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya pada kelas eksperimen dan

metode ekspositori pada kelas kontrol. Setelah dilakukan proses pembelajaran

dilakukan post-test pada kedua kelas untuk mengetahui pengaruh metode

pembelajran tutor sebaya terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya di

harapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan menerapkan

metode pembelajaran konvesional.

2.5 Penelitian Yang Relevan

(1) Quratulaini (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada

Materi Koordinat Kartesius Siswa Kelas VIII MTs Nahdlatul Mujahidin NW

28
Jempong Tahun Pelajaran 2018/2019” dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VIII materi koordinat kartesius di MTs Nahdlatul

Mujahidin NW Jempong.

(2) Merly Haryani (2017) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode

Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

VII Materi Faktorisasi Suku Aljabar Di SMP Adabiyah Palembang” dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII materi faktorisasi suku

aljabar di SMP Adabiyah Palembang.

2.6 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh metode

pembelajaran tutor sebaya terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII

SMPN 1 Batulayar tahun pelajara 2019/2020.

29
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi

eksperimen. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah post test Only Non-Equivalen Control Group Design

karena prestasi belajar siswa di ukur satu kali yaitu setelah perlakuan

eksperimen diberikan (Tim Puslitjaknov, 2008: 225). Adapun rancangan

penelitian dapat di gunakan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1Rancangan Penelitian

Kelas Perlakuan Data Akhir


(Post test)
Kontrol (VIII.B) Pembelajaran dengan Ya
metode ekspositori
Eksperimen (VIII.C) Pembelajaran Ya
denganmetode tutor sebaya

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

30
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2019/2020.

3.2.2 Tempat Penelitian

Peneitian di lakukan di SMPN 1 Batulayar, Kecamatan Batulayar,

Kabupaten Lombok Barat, NTB.

3.3. Populasi dan Sampel

3.1.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 34). Populasi dalam peneitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2019/2020.

Populasi ini tersebar dalam 3 kelas yang berjumlah 72 siswa. Jumlah

siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2. Jumlah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Batulayar Tahun


Pelajaran 2019/2020

No Kelas Jumlah Siswa


(Sumber: Jumlah Siswa
1 VIII-A 23
Guru Matematika SMPN 1
Batulayar) 2 VIII-B 24

3 VIII-C 25

Jumlah 72

3.1.2. Sampel

31
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 35). Sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 2 kelas yang di ambil dari populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random

sampling .cluster random sampling merupakan teknik pengambilan

sampel secara acak, pengambilan sampel tidak di dasarkan pada

individual, tetapi di dasarkan pada kelompok berupa wilayah, lembaga,

organisasi atau satuan-satuan lainnya (Agus, 2013: 114). Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan siswa kelas VIII C. Dimana

kelas B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen.

Teknik pengambilan sampel dalam penalitian ini dilakukan dengan cara

pengambilan lot secara acak dan terpilihlah kelas VIII B dan VIII C.

3.4. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam prosedur penelitian ini sebagai berikut:

1. Melakukan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan siswa dalam

pembelajaran matematika, mendapatkan nama-nama siswa, serta

mewawancarai guru matematika kelasVIII SMPN 1 Batulayar.

2. Menentukan sampel penelitian dengan teknik claster random sampling dan

diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai

kelas kontrol.

3. Membuat perangkat pembelajaran sebagai berikut:

32
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran

tutor sebaya untuk kelas eksperimen.

i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode pembelajaran

konvensional untuk kelas kontrol.

j. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) untuk kelas eksperimen.

4. Melaksanakan kegiatan pendalaman materi bagi tutor di luar jam pelajaran,

sebelum dilaksanakannya metode tutor sebaya.

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas eksperimen dengan

menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya.

6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas control dengan menggunakan

metode pembelajaran ekspositori.

7. Memberikan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

8. Menganalisis data hasil post-test untuk mengetahui pengaruh metode

pembelajaran tutor sebaya terhadap prestasi belajar.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih muudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,

2014). Instrumen yang digunakan sebagai berikut:

1. InstrumenTes

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah instrumen yang

berbentuk tes. Penggunaan tes sebagai instrument dimaksud untuk mengukur

33
penguasaan siswa kelas VIII terhadap materi pelajaran. Menurut Arikunto

(2014: 67), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang

digunakan berupa post-test yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tutor sebaya

berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi

persamaan garis lurus kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran

2019/2020. Jenis tes yang digunakan adalah tes uraian (essai) sebanyak lima

soal.

2. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dalam penelitian ini dirancang berdasarkan metode pembelajaran

tutor sebaya karena tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran tutor sebaya terhadap

prestasi belajar. RPP digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,

RPP kelas eksperimen menggunakan metode tutor sebaya dan RPP kelas

kontrol menggunakan metode ekspositori dengan materi yang sama yaitu

persamaan garis lurus.

b. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah media pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa

agar bisa belajar mandiri serta dapat memudahkan guru dalam

34
melaksanakan pembelajaran. LKPD diberikan ke kelas eksperimen. LKPD

berisi petunjuk untuk memecahkan masalah ataupun soal-soal yang

menuntut pemahaman konsep siswa. LKPD di susun berdasarkan

indikator kemampuan meningkatkan prestasi belajar sebagai media untuk

mengetahui pengaruh dari metode pembelajaran tutor sebaya terhadap

prestasi belajar.

3. Instrumen Observasi

Instrumen observasi menurut Sugiyono (2014: 54), mengemukakan

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dalam proses observasi,

observer memberikan tanda centang (√) pada kolom keterlaksanaan setiap

deskriptor.

3.6. Validitas Instrumen

Validitas instrument berhubungan dengan ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilaiapa yang seharusnya dinilai

(Sudjana, 2005: 47). Selain itu, suatu instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2014: 80).

Validitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan validitas ahli, dengan

kata lain instrument tes disusun berdasarkan isi materi atau indikator yang telah

diukur.

Validitas ahli di peroleh dengan mengkonsultasikan instrumen yang telah

disusun kepada para ahli untuk mendapatkan penilaian apakah maksud kalimat

35
dalam instrument dapat dipahami responden dan butir-butir tersebut apakah

dapat menggambarkan indikator-indikator dari setiap variabel yang dimaksud

(Sudjana, 2005: 96). Validasi ini dilaksanakan dengan mengajukan instrumen

untuk di uji keabsahannya oleh 2 orang validator, yaitu dosen dan guru mata

pelajaran matematika. Hasil validasi dapat dilihat pada (Lampiran 10 dan 11).

3.7. Analisis Statistik

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2013: 207-208). Statistik deskriptif di gunakan untuk

mendeskripsikan data sampel. Yang termasuk dalam statistic

deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, diagram,

persentase dan yang lainnya.

Selain penyajian data hasil penelitian, pada statistic deskriptif

juga dilakukan pengelompokan kedudukan siswa berdasarkan hasil

belajarnya. Tiap kelompok dibatasi oleh suatu standar deviasi tertentu

(Arikunto, 2016:298). Pengelompokan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 3 kelompok. Langkah-langkah menentukan

kedudukan siswa dalam 3 kelompok adalah sebagai berikut:

1. Menjumlah skor semua siswa.

36
2. Mencari nilai rata-rata (Mean) dan simpangan baku (Standar

Deviasi).

Tabel 3.3 Kriteria Pengkategorian Hasil Belajar Siswa

Interval Nilai Siswa Kategori


X > X́ + SD Tinggi
X́ - SD < X < X́ +SD Sedang
X́ - SD > X Rendah

Keterangan:

X : Nilai Siswa

X́ : Nilai Rata-rata

SD : Standar Deviasi (Arikunto, 2016: 299).

3.7.2 Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistic yang digunakan

untuk menganalisis data sampel dan hasilnya di berlakukan untuk

populasi (Sugiyono, 2013: 209). Pada statistic inferensial terdapat

statistic parametrik dan non parametrik. Penggunaan statistic

parametric memerlukan terpenuhinya banyak asumsi sehingga

penggunaan statistic parametric harus memenuhi asumsi-asumsi terlebih

dahulu. Asumsi utama dari statistic parametric kadalah data

berdistribusi normal. Jika asumsi uji normalitas tidak terpenuhi maka

digunakanlah statistik non-parametrik.

37
a. Uji Normalitas

Uji normalitas di lakukan untuk mengetahui data berdistribusi

normal atau tidak. Untuk menguji apakah data tersebut berdistribusi

normal digunakan rumus Liliefors. Uji Liliefors pada umumnya di

gunakan untuk data tunggal. Uji liliefors di awali dengan penentuan

taraf signifikansi, yaitu pada taraf 5% (0,05) dengan hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut :

H0 : Data dari nilai post-test matematika kelas eksperimen dan

kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Data dari nilai post-test matematika kelas eksperimen dan

kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal.

Dengan kriteria pengujian: Jika Lhitung < Ltabel, maka H0 diterima,

sehingga sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Gunawan, 2013: 74). Tabel Kerja Uji Normalitas menggunakan Uji

Liliefors pada (Lampiran2).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksud untuk menegaskan bahwa kedua

kelas yang dijadikan sampel penelitian memiliki variansi yang sama.

Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah nilai post-test.

Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan

38
uji Bartlett, uji Bartlett adalah uji homogenitas dengan menggunakan

rumus χ². Adapun hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : Data dari nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki variansi yang homogen.

Ha : Data dari nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki variansi yang tidak homogen.

Untuk menyatakan apakah varians populasi untuk setiap

kelompok homogeny atau tidak, maka dilakukan dengan

membandingkan koefisien hasil perhitungan χ²hitung dengan χ²tabel.

Apabila χ²hitung ≤ χ²tabel maka H0 diterima yang berarti bahwa varians

populasi setiap kelompok adalah homogen. Sebaliknya apabila χ² hitung >

χ²tabel maka H0 ditolak yang berarti bahwa varians populasi setiap

kelompok tidak homogen (Agus, 2013:159). Adapun tabel kerja uji

Bartlett dapat dilihat pada (Lampiran 3).

c. Uji t

Pengujian hipotesis membawa pada kesimpulan untuk

menerima atau menolak hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

menggunakan uji t. Uji t merupakan tes statistik yang digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan

(berarti) dari dua buah mean sampel yang dibandingkan (Sugiyono,

2014). Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen

39
dan dan kelas kontrol yang keduanya diberikan post-test. Perumusan

hipotesis penelitian ini adalah:

Ho : Nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih kecil sama

dengan nilai rata-rata post-test kelas kontrol.

Ha : Nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih besar nilai

rata-rata post-test kelas kontrol.

Dengan melakukan pengujian hipotesis kita dapat melihat

kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis. Terlebih dahulu

melakukan uji-t untuk membandingkan rata-rata dua kelas.

Karena n1 ≠ n2 dan varians homogen (σ1² = σ2²) maka di gunakan

rumus t-test polled varians dengan besar dk = n1 + n2 – 2.

Rumus uji t yang di gunakan adalah Polled Varians,

x ₁−x 2
t= ( n ₁−1 ) S ₁² + ( n ₂−1 ) s ₂² 1 1
√ n ₁+n ₂−2 ({ + }
n₁ n ₂ )
keterangan:

t : Nilai t yang dihitung.

x1 : Nilai rata-rata post test kelas eksperimen.

x2 : Nilai rata-rata post test kelas kontrol.

s ₂² :Varians Nilai rata-rata post test kelas eksperimen.

s ₂² :Varians Nilai rata-rata post test kelas kontrol.

n1 : Banyak sampel kelas eksperimen.

40
n2 : Banyak sampel kelas kontrol. (Sugiyono, 2014)

Terdapat beberapa pertimbangkan dalam memilih rumus uji t-test

yaitu, sebagai berikut:

1. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlah yang

sama atau tidak?

2. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak?

Untuk menjawab itu perlu pengajuan homogenitas varians.

Pengambilan keputusan didasarkan jika thitung > ttabel dengan taraf

signifikan 5% dengan dk = n1 + n2 – 2 maka H0 ditolak, yang berarti

nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata

post-test kelas kontrol. Sehingga, hal ini mengindikasikan terdapat

pengaruh metode pembelajaran tutor sebaya terhadap prestasi belajar

siswa kelas VIII di SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2019/2020.

41
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya

Pada kelas eksperimen di terapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya

digunakan lembar observasi keterlaksanaan metode pembelajaran tutor sebaya

yang di nilai oleh observer. Pada pertemuan pertama yang menjadi observer yaitu

peneliti. Pertemuan kedua dan pertemuan ketiga yaitu guru matematika SMPN 1

Batulayar. Berdasarkan hasil penilaian keterlaksanaan langkah-langkah

pembelajaran dapat dilihat pada pertemuan pertama sekitar dua puluh satu

langkah-langkah yang terlaksana sehingga persentase tercapainya langkah-

langkah pembelajaran sebesar 87,5% . Pertemuan kedua dan ketiga, semua

langkah-langkah pembelajaran terlaksana dari dua puluh empat langkah-langkah

pembelajaran sebesar 100% (lampiran 16). Sedangkan untuk kelas kontrol

menggunakan metode ekspositori.

4.2 Analisis Deskriptif

Post test di lakukan untuk melihat prestasi belajar siswa setelah metode

pembelajaran di laksanakan. Post test pada penelitian ini merupakan tes akhir

yang di berikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil post test

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

42
Tabel 4.2: Hasil Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar

Jumlah Nilai Nilai


Kelas Mean
Siswa Tertinggi Terendah
Eksperimen 22 95 45 68,636
Kontrol 24 90 30 55,625

Selanjutnya berdasarkan kategori pengelompokkan siswa setelah proses

pembelajaran berlangsung pada tabel 3.3 kelas eksperimen dan kelas kotrol, dapat

dilihat pada (Lampiran 21), berikut rangkuman berdasarkan kategori hasil belajar:

Tabel 4.3: Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Hasil Belajar

Kelas Kriteria Kategori Jumlah


Pengelompokkan Siswa
X ≥ 84,30 Tinggi 6
Eksperimen 52,96 ≤ X < 84,30 Sedang 12
52,96 ≥ X Rendah 4
X ≥ 72,25 Tinggi 3
Kontrol 39,99s ≤ X <72,25 Sedang 17
39,99 ≥ X Rendah 4

Untuk lebih jelasnya, berikut hasil analisis deskriptif data hasil belajar

dalam diagram disajikan pada gambar 4.1 dibawah ini:

43
18

16

14

12

10
Jumlah Siswa

Rendah
8 Sedang
Tinggi
6

0
Kelas Kelas Kontrol
Eksperimen

Gambar 4.1 Kategori Hasil Belajar Siswa

Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa kemampuan siswa untuk kelas

eksperimen dan kelas kontrol paling banyak berkategori sedang, untuk

kemampuan siswa berkategori rendah kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki jumlah yang sama yaitu, 4 siswa.

4.3 Analisis Inferensial

Post test untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika siswa di

berikan setelah di terapkannya metode pembelajaran Tutor Sebaya dan metode

ekspositori pada kelas eksperimen dan kontrol. Analisis data setelah diberikan

perlakuan meliputi analisis data hasil post test. Teknis analisis data yang di

gunakan yaitu uji-t, tetapi sebelum dilakukan uji-t, di lakukan uji prasyarat

terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

44
4.3.1 Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas

yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji normalitas Liliefors

(Lampiran 19).

Hipotesis yang diajukan pada uji normalitas adalah:

H0 : Data dari nilai post-test matematika kelas eksperimen dan kelas

kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data dari nilai post-test matematika kelas eksperimen dan kelas

kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,05 dengan kriteria pengujian H 0

diterima jika Lhitung < Ltabel.

Adapun hasil analisis data dapat di lihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Hasil Post Test Pengaruh Penerapan
Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa
Kelas Lhitung Ltabel Keterangan
Eksperimen 0,10452 0,1840 Berdistribusi Normal
Kontrol 0,10492 0,1766 Berdistribusi Normal

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat di lihat bahwa Lhitung < Ltabel, sehingga data

dari dua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal

(H0 diterima).

45
b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa kesamaan varian antara

dua sampel yang teliti. Pada penelitian ini uji homogenitas yang di

gunakan adalah uji Barlett (Lampiran 20). Hipotesis yang diajukan pada

uji homogenitas adalah:

H0 : Data dari nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki variansi yang homogen.

Ha : Data dari nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol

memiliki variansi yang tidak homogen.

Taraf signifikansi yang di gunakan yaitu 0,05 dengan criteria pengujian

hipotesis H0 di terima jika χ² hitung < χ² tabel dan dalam kondisi lain Ha

ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas data dapat dilihat pada Tabel

4.5 sebagai berikut.

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Hasil Post Test Pengaruh Penerapan
Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa
Sampel dk Sᵢ² Log Sᵢ ² χ ² hitung χ ² tabel
1 22 245,6707 2,3903
2 24 276,7663 2,4421 0,1036 3,841
Jumlah 46 522,4373 4,8324

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa χ² hitung < χ² tabel maka H0

diterima sehingga data pada dua sampel, kelas eksperimen dan kelas

kontrol bersifat homogen.

4.3.2 Uji Hipotesis

46
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, di dapatkan bahwa

kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis

menggunakan uji-t digunakan untuk mengetahui terdapat pengaruh atau

tidak terhadap objek yang di teliti setelah diberikan perlakuan. Dalam

pengujian uji-t di lakukan dengan mengambil nilai dari post test pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kriteria yang digunakan pada uji-t ini

yaitu thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka H0 di tolak. Uji-t yang di

gunakan yaitu jenis polled varian, karena varian kedua kelas homogeny

namun jumlah siswa yang mengikuti post test pada kedua kelas berbeda

(n₁≠ n₂) dapat dilihat pada (Lampiran 21). Setelah di lakukan perhitungan

uji-t diperoleh data seperti yang disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut.

Tabel 4.6 Uji-t Data Hasil Post Test

Kelas Jumlah X́ S² t hitung t table


siswa
VIII C 22 68,636 245,671 2,7238 2,0153
VIII B 24 55,625 276,766

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji-t jenis pollend varian di peroleh nilai t

hitung > t tabel, maka H0 di tolak dimana nilai rata-rata post test kelas eksperimen

lebih besar nilai rata-rata post test kelas kontrol sehingga ada pengaruh dari

penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batulayar.

BAB V

47
PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk

melihat ada tidaknya pengaruh metode pembelajaran Tutor Sebaya terhadap

prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran

2019/2020. Pada penelitian ini kelas VIII C sebagai kelas eksperimen di terapkan

metode pembelajaran Tutor Sebaya dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol

diterapkan metode ekspositori.

Penelitian ini di lakukan dalam empat kali pertemuan dengan tiga kali

pembelajaran dan satu kali evalusi atau pemberian post test. Untuk setiap

pelaksanaan dari pertemuan satu sampai pertemuan tiga, selalu dilakukan

observasi keterlaksanaan pembelajaran. Pada kelas eksperimen dimulai dengan

pertemuan pertama pada tanggal, 7 Desember 2019 jam 11.00 – 13.00, pertemuan

ke dua pada tanggal, 10 Desember 2019 jam 09.30 – 10.20 dan pertemuan ke tiga

pada tanggal, 14 Desember 2019 jam 11.00 – 13.00. Sedangkan untuk kelas

kontrol di mulai dengan pertemuan pertama pada tanggal, 7 Desember 2019 jam

08.30 – 10.40, pertemuan ke dua pada tanggal, 9 Desember 2019 jam 09.00 –

12.00 dan pertemuan terakhir pada tanggal, 14 Desember 2019 jam 08.30 – 10.40.

Selanjutnya evaluasi di laksanakan pada tanggal 16 Desember 2019 jam 09 –

11.30.

Pada penelitian ini populasi yang diambil oleh peneliti adalah seluruh

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batulayar yang berjumlah 72 siswa. Jumlah kelas

48
VIII di SMP Negeri 1 Batulayar berjumlah tiga kelas. Tiap kelas siswanya

berjumlah, untuk kelas A siswanya berjumlah 23 orang, kelas B siswanya

berjumlah 24 orang dan kelas C siswanya berjumlah 25 orang. Sampel pada

penelitian ini adalah kelas VIII B dan kelas VIII C. Kelas VIII B digunakan

sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas VIII C digunakan sebagai kelas

eksperimen. Jumlah siswa pada kelas B dan kelas C masing-masing berjumlah 24

dan 25 siswa. Akan tetapi saat pemberian soal post test,untuk kelas C siswa yang

hadir hanya 22 siswa.

Setelah di lakukan post test di peroleh hasil belajar untuk kelas

eksperimen nilai rata-rata 68,636 nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 95.

Sedangkan untuk kelas kontrol di peroleh nilai rata-rat 55,625 dengan nilai

terendah 30 dan nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal ini

disebabkan karena siswa dapat lebih memahami materi karena memperoleh

materi tersebut dari proses berpikir sendiri dan berdiskusi memecahkan masalah.

Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya menerima informasi dari guru lalu

menerapkannya. Menurut Shobirin (2016) dengan menemukan dan menyelidiki

sendiri konsep yang di pelajarinya, maka hasil yang di peroleh akan tahan lama

dalam ingatan dan tidak mudah di lupakan siswa. Berdasarkan data post test

siswa setelah nilai siswa di deskripsikan ke dalam kategori yang telah ditetapkan

di peroleh nilai post test untuk kelas eksperimen dengan kategori tinggi sebanyak

6 orang, kategori sedang 12 orang dan kategori rendah sebanyak 4 orang.

49
Sedangkan untuk kelas kontrol kategori tinggi sebanyak 3 orang, kategori sedang

sebanyak 17 orang, dan kategori rendah sebanyak 4 orang. Hal ini di sebabkan

karena siswa pada kelas eksperimen dalam proses pembelajaran tidak diarahkan

untuk menerapkan konsep dalam menyelesaikan soal saja, namun menemukan

konsep itu dari LKPD yang dikerjakan secara berkelompok.

Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penerapa

nmetode Tutor Sebaya, maka setelah melaksanakan post test pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol, data hasil post test di lakukan analisis. Akan

tetapi sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu harus di lakukan uji prasyarat

terhadap hasil belajar yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil analisis

kedua uji prasyarat tersebut, data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal dan varians dari kedua data homogeny sehingga dapat di

lakukan uji analisis selanjutnya.

Uji analisis yang di gunakan adalah uji t dan diperoleh t hitung = 2,7238 >

ttabel = 2,0153 sehingga H0 di tolak dimana nilai rata-rata post test kelas

eksperimen lebih besar nilai rata-rata post test kelas kontrol, ada pengaruh dari

penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar. Hal ini sejalan dengan penelitian

eksperimen yang di lakukan oleh Aini (2018) yang menyatakan bahwa prestasi

belajar matematika siswa yang menggunakan metode Tutor Sebaya lebih tinggi

dari prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan metode ekspositori.

50
Dengan menerapakan pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya,

siswa akan dapat lebih bertanggung jawab dalam menyelesaikan soal yang telah

di berikan guru, sehingga siswa akan termotivasi untuk memahami materi

pelajarannya. Selain itu dengan adanya teman yang bertindak sebagai tutor akan

mengembangkan rasa saling memiliki dan kerja sama dalam tiap dari siswa hal ini

dapat di lihat saat tutor menjelaskan materi kepada anggotanya dan diskusi dari

masing-masing kelompok yang di lakukan selama proses pembelajaran, dimana

siswa saling membantu dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru

dalam LKPD. Hal ini disebabkan karena siswa dalam suasana dan kondisi kelas

yang berbeda dan siswa mulai terbiasa dengan langkah-langkah pembelajaran

tersebut, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dan aktif selama proses

pembelajaran karena siswa dilibatkan langsung dalam membentuk konsep dan

memahami materi yang di pelajari.

Melalui tutor sebaya, terciptanya suasana yang menyenangkan untuk

siswa yang malu bertanya pada guru dan lebih memilih bertaya kepada teman

sebayanya dan melalui diskusi kelompok, tercipta kerja sama yang baik antar

anggota kelompok melalui berfikir bersama dan memahami serta menyelesaikan

tugas yang diberikan. Selain itu, pemanggilan secara acak untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan membuat siswa bertanggung

jawab untuk menyelesaikan dan memahami tugas yang di berikan guru. Cara ini

adalah upaya yang sangat baik untuk menunjukkan tanggung jawab individual

dalam diskusi kelompok.

51
Dengan demikian pembelajaran dengan metode Tutor Sebaya berpengaruh

terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi Persamaan Garis Lurus di

SMPN 1 Batulayar tahun pelajaran 2019/2020. Kondisi pelajaran yang seperti

inilah yang mampu membuat siswa lebih aktif sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik dan hasil belajarnya juga baik.

Pada perhitungan uji t, diperoleh thitung = 2,7238 jika dikonsultasikan

dengan ttabel pada taraf signifikan 5% didapatkan t tabel = 2,0153 ternyata thitung

berada di luar daerah penerimaan H0, ini menunjukkan bahwa hipootesis alternatif

(Ha) di terima yaitu rata post test kelas eksperimen lebih besar nilai post test kelas

kontrol. Pembelajaran dengan metode Tutor Sebaya pada kelas eksperimen

memiliki arti yang berbeda dengan cara pembelajaran yang berbeda pada kelas

kontrol. Ternyata perbedaan ini menghasilkan rata-rata prestasi belajar yang

berbeda pula. Jika kita melihat rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan

metode pembelajaran Tutor Sebaya memiliki rata-rata prestasi belajar lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode

pembelajaran Tutor Sebaya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang

menggunakan metode Tutor Sebaya untuk siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar

lebih baik di gunakan dari metode ekspositori. Pada mata pelajaran Persamaan

Garis Lurus. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdullah (2019: 201), menyatakan

bahwa metode Tutor Sebaya ini sangat efektif di terapkan di setiap tingkatan

kelas. Ahdiyat (2014: 72), mengatakan bahwa salah satu manfaat dari metode

52
Tutor Sebaya ini yaitu keaktifan siswas aat proses belajar yang mengakibatkan

peningkatan prestasi belajar.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Suryosubroto (2009: 75) kelebihan

metode Tutor Sebaya: penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, prilaku

menggangu menjadi lebih kecil, pemahaman lebih mendalam, meningkatkan

kebaikan budi, kepekaan dan toleransi, sama-sama diuntungkan dan setiap siswa

menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan

siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai.

Pada kenyataannya pembelajaran dengan menggunakan metode Tutor

Sebaya siswa lebih terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar, siswa lebih

berkesempatan ikut mengamati dan berfikir tentang bagaimana terbentuknya

suatu konsep, merasakan adanya masalah dan mengupayakan pemecahannya.

Siswa memahami bagaimana mendapatkan definisi dan rumus sehingga siswa

akan lebih menguasai materi. Tidak begitu pada pembelajaran yang menggunakan

metode ekspositori, siswa lebih cenderung pasif, hanya menerima informasi dari

guru sehingga siswa belajar menghafal dan akibatnya jika siswa lupa terhadap

rumus atau defines siswa tidak akan mampu mengkonstruksikan kembali rumus

tersebut.

BAB VI

53
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh pada penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Batulayar. Hal ini dapat di lihat dari

pengujian hipotesis dengan uji t yaitu,

Rata-rata post test kelas eksperimen yang menggunakan metode Tutor Sebaya

lebih besar nilai rata-rata post test kelas kontrol yang menggunakan metode

ekspositori.

6.2 Saran

Hasil penelitian dapat memberikan sedikit sumbangan pemikiran sebagai

usaha meningkatkan prestasi dalam bidang pendidikan dan khususnya dalam

bidang matematika. Saran yang dapat penulis sumbangkan dengan hasil penelitian

ini sebagai berikut.

1. Bagi guru, diharapkan mampu menerapkan metode pembelajaran Tutor

Sebaya ini sebagai alternatif yang dapat di gunakan saat pembelajaran, akan

tetapi jika ingin menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya harus

dipersiapkan secara matang terlebih dahulu.

2. Bagi siswa, keaktifan belajar siswa perlu di tingkatkan lagi.

54
3. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat melakukan peneliti pada materi lain

agar dapat di jadikan sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan mutu

dan kualitas pendidikan.

55
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R, S. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers.

Ahdiyat, M. 2014. Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Matematika Pada Materi Pengolahan Data. Jurnal Formatif. Vol 4 No 1 hal
71-79.
Amin, S. 2009. Modul Buku Ajar PLPG Guru-guru Matematika Pembelajaran
inovatif.Semarang: Jurusan MIPA Unnes.
Arikunto. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arjanggi, R. 2010. Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil


Belajar Berdasarkan Regulasi-Diri. Makara, Sosial Humaniora. Vol 14 No
2 hal 91-97.
Dasopang, M, D. 2017. Belajar Dan Pembelajaran. Jurnal Imlu-ilmu Keislaman. Vol
3 No 2 hal 34.
Dimyati & Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S, B. 2004. Prestasi Belajar dan Kompetensi Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.
Gunawan, M, A. 2015. Statistika Penelitian. Yogyakarta: Parama Publishing.
Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ibrahim, M & M, Nur. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:


UNESA- University Press.
Irianto, A. 2009. Statistik. Jakarta: Kencana.

Jufri, A.W. 2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Badung: Reka Cipta.

Maesaroh, S. 2013. Peran Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan Prestasi Belajar.
Jurnal Kependidikan. Vol 1 No 1 hal 75-77.

Nazarudin. 2007. Manajemen Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

56
Nurhidayati. 2011. Metode Pembelajara Interaktif. Vol 2 No 1.

Prastowo, A. 2004. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:


Diva Pres.
Rosanti, D. 2018. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Di SMA Negeri 9
Pontianak. Jurnal Pendidikan Matematika an IPA. Vol 9 No 2 hal 1-11.
Roymond. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Schunk, D. H. 2012. Learning Theoris. Boston: Pearson.
Setyono. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.
Sholi, N, I. 2015. Penerapan Metode Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Reported Speech Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik MAN Kota
Probolinggo. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan.Vol 1 No 1
hal 126-132.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana. 2013. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:


Alfabeta.
Sumardyono. 2009. Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPG Matematika.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Penyusun. 2008. Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
Yuzarion.2017. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Peserta Didik. Ilmu
Pendidikan. Vol 2 No 1.

57
Lampiran 1

58
59
60
Lampiran 2

Langkah-langkah pengujian normalitas dengan uji Liliefors:

1. Urutkan data sampel dari terkecil sampai terbesar

2. Tentukan freskuensi tiap-tiap data serta tentukan freskuensi kumulatif

x−x
3. Tentukan nilai z daritiap-tiap data tersebut, dimana z=
sd

4. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z dan

diberi nama F(z)

5. Hitung proporsi frekuensi kumulatif relative dari masing-masing data dan sebut

dengan S(z). Jika n = 10 maka tiap-tiap frekuensi kumulatif dibagi dengan n

6. Hitung selisih F(z) dan S(z) dengan|F ( z 1 ) −S ( zi )|

7. Tentukan nilai Lhitung =maks|F ( zi ) −S (z i)|. Kemudian bandingkan dengan nilai

Ltabel dari tabel liliefors

8. Jika Lhitung < Ltabel maka H₀ diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Liliefors dilakukan dengan mencari nilai Lhitung yakni nilai ǀF (Zi) – S (Zi)ǀ yang

terbesar, dimana Z dihitung dengan

X−x
Z=
SD

61
Rumusangka normal baku :

x = rata-rata;

SD = simpangan baku. Nilai F(Zi) adalah luas daerah dibawah normal untuk Z

yang lebih kecil dari Zi. Sedangkan nilai S(Zi) adalah banyaknya angka Z

yang lebih kecil atau sama dengan Zi dibagi oleh banyaknya data (n).

Tabel Kerja Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors

X F fkum z F(z) S(z) ǀ F (Z) – S (Z) ǀ

Keterangan :

X : Data

f : Banyak data yang muncul

fkum : Frekuensi kumulati f = f + fkum sebelumnya

x−x ²
F (z) : Proporsi empirik z =
SD

S (z) : Proporsi komulatif luas kurva normal baku (fkum: n)

Lampiran 3

62
Tabel Kerja Uji Homogenitas menggunakan Uji Barlett
Membuat tabel uji Barlett
Sampe dk 1/dk Si² log Si² dk* Si² dk*log Si²
l

Jumlah

dk₁ = k (jumlah siswa) – 1

dk₂ = k (jumlah siswa) – 1

n .⅀ X ₁2−( X ₁)²
Sᵢ² =
n(n−1)

n .⅀ X ₂2 −(X ₂)²
S ₂² =
n(n−1)

⅀(dk∗S ᵢ 2)
S² =
⅀ dk

logS ² = log (S ²)

nilai B = (⅀dk) logS ²

x ²hitung= (ln 10) (B - ⅀(dk∗log S ₁² ¿¿

Taraf nyata

x ²tabel = x ²(1 - ɑ) (sampel – 1)

x ²hitung

Lampiran 4

63
Nilai UjianAkhir Semester Genap Kelas VII Mata Pelajaran MatematikaTahun

Pelajaran 2018/2019

Kelas A

NO NILAI KETUNTASAN
URUT NAMA RAPORT
1 Aditia Pratama 45 Tidak Tuntas
2 Afrizal 55 Tidak Tuntas
3 Aldo Pratama 45 Tidak Tuntas
4 Ananda Amalia Saputri 65 Tidak Tuntas
5 AyuSartini 70 Tuntas
6 Deni Mahendi 60 Tidak Tuntas
7 Eyis Hariati Paramita N. 70 Tuntas
8 Fahmi 65 Tidak Tuntas
9 GedeAriyantane 55 Tidak Tuntas
10 Hariyuliadi 62 Tidak Tuntas
11 Hartini 70 Tuntas
12 I Made Bagus Diatmika 65 Tidak Tuntas
13 I Putu Wijaye 75 Tuntas
14 Irman Maulana 65 Tidak Tuntas
15 Juandrayadi 60 Tidak Tuntas
16 Kadek Ernawati 60 Tidak Tuntas
17 Kayla Widyastuti 72 Tuntas
18 Muhammad Tegar 70 Tuntas
19 Rezi Anugrah Akbar 55 Tidak Tuntas
20 Tina Dewi Murni 70 Tuntas
21 Wisnu Hadi 55 Tidak Tuntas
22 Yuda Saputra 45 TidakTuntas

Jumlah 1354
Rata-rata 61.55

64
Kelas VII B

NO NILAI KETUNTASAN
URUT NAMA RAPORT
1 Adelia Novi Liana 61 Tidak Tuntas
2 Aolia Ramdani 75 Tuntas
3 ApriIstari 80 Tuntas
4 Aril 64 Tidak Tuntas
5 Debi Novi Aryanti 71 Tuntas
6 Ferdi Farozi 60 Tidak Tuntas
7 I KetutDiarsa 60 Tidak Tuntas
8 I NengahPremaSubawa 63 Tidak Tuntas
9 Indra Jayadi 64 Tidak Tuntas
10 Isnaetun 65 Tidak Tuntas
11 Ketut Berate 60 Tidak Tuntas
12 M. AgusFerdianto 64 Tidak Tuntas
13 M. Faesal Anwar 63 Tidak Tuntas
14 M. Saripudin 61 Tidak Tuntas
15 Malih Akbar 75 Tuntas
16 Meisa Hariani 65 Tidak Tuntas
17 Misbahul Imam 64 Tidak Tuntas
18 Ni Putu Eka Olivia 65 Tidak Tuntas
19 Riski Rifa'i 73 Tuntas
20 Sandi Sofian 65 Tidak Tuntas
21 Susi Susanti 60 Tidak Tuntas
22 Syarifudin 73 Tuntas
23 Tina Mariana 65 Tidak Tuntas
24 Wayan Ardika 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1576
Rata-rata 65.67

65
Kelas C

NO NILAI KETUNTASAN
URUT NAMA RAPORT
1 Ahmad Ramli 61 Tidak Tuntas
2 Ahmad Zakaki 75 Tuntas
3 Amelia Mubarakah 80 Tuntas
4 Arsil Azim 60 Tidak Tuntas
5 I Gede Nova Radiartha 71 Tuntas
6 I Gede Suwardika 60 Tidak Tuntas
7 I Komang Agus Satria W. 60 Tidak Tuntas
8 Indra Jayadi 63 Tidak Tuntas
9 Ismayani 64 Tidak Tuntas
10 Jesi Julita 65 Tidak Tuntas
11 M. Adnan 60 Tidak Tuntas
12 M.Reza Akbar 64 Tidak Tuntas
13 Meliya Saputri 63 Tidak Tuntas
14 Mesardi Arham 61 Tidak Tuntas
15 Nazwa Sabila Husen 75 Tuntas
16 Ni Luh Sanak Diwani 65 Tidak Tuntas
17 Ridwan Saputra 64 Tidak Tuntas
18 Risky Arisandi 65 Tidak Tuntas
19 Shandy Saputra 75 Tuntas
20 Suliani 65 Tidak Tuntas
21 Syafawi 60 Tidak Tuntas
22 Wayan Sopiyanti 75 Tuntas
23 Winda 65 Tidak Tuntas
24 Yoga Hariyadi 60 Tidak Tuntas
25 Yudi Ardika Putra 61 Tidak Tuntas

Jumlah 1637
Rata-rata 65.48

66
Lampiran 5

Uji Homogen Nilai Kelas VII

Membuat tabel uji Barlett

Sampe dk 1/dk Si² log Si² dk* Si² dk*log Si²


l
1 24 0,0417 4495,1456 3,6527 107883,4944 87,6658
2 23 0,0434 4524,2751 3,6555 104058,3273 84,0776
3 22 0,0454 5560,3636 3,7451 122327,9992 82,3922
Jumlah 69 0,0851 14579,7843 11,053 334269,8209 254,1356

dk ₁ = k (jumlah siswa) – 1 = 25 – 1 = 24

dk ₂ = k (jumlah siswa) – 1 = 24 – 1 = 23

dk ₃ = k (jumlah siswa) – 1 = 23 – 1 = 22

n .⅀ X ₁2−( X ₁)² 25 (108055 )−4287,6304


S ₁² = = = 4495,1456
n(n−1) 25 (25−1)

n .⅀ X ₂2 −(X ₂)² 24 ( 104238 )−4312,1111


S ₂² = = = 4524,2751
n(n−1) 24 (24−1)

n .⅀ X ₂2 −( X ₂)² 23 ( 85028 )−1833316


S ₃² = = = 5560,3636
n( n−1) 23(23−1)

⅀(dk∗S ᵢ 2) 334269,8209
S² = = = 4844,4901
⅀ dk 69

67
logS ² = log (4844,4901) = 3,6852

nilai B = (∑dk) logS ² = 69 (3,6852) = 254,2788

χ ² hitung= (ln 10) (B - ∑(dk∗log S ₁² ¿¿ = (2,3025) (254,2788 – 254,1356)

= 0,3297

Taraf nyata

χ ² tabel= χ ² (1 - ɑ) (sampel – 1)

χ ² (0,95)(1) = 3,841

Karena χ ² hitung = 0,3297

Maka χ ² hitung < χ ² tabel, sehingga H0 diterima. Artinya data dari nilai post test memiliki
variasi yang homogen.

68
69
Lampiran 6
SILABUS
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Kelas : VIII (Delapan)

Kompetensi Inti
Kompetensi Inti 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Kompetensi Inti 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar Mat KegiatanPembelajaran Penilaian Al SumberBelaja


eri ok r
Pela asi
jara W
n ak
tu

70
(J
PL
)
1.1 Menghargai dan 4. Petemuanpertama :  Sikap : 14
menghayatiajaran agama Pers  Siswa dengan jujur,
yang dianutnya. ama a. mengamati : siswa mengamati garis lurus bertanggung jawab, dan
an pada diagaram cartesius yang di paparkan kritis dalam mengoreksi
Gari guru melalaui tayangan lcd pekerjaan temanay
s Mengamati titik yang di lalui oleh garis lurus Tugas: ● BukuTe
Luru tersebut  Mencari dan membaca ks Pelajaran
s materi yang berkaitan Matematikake
b. Menanya: siwa di pancing untuk bertanya dengan lasVIII.
mengenai garis lurus persamaangarislurusdari ● Bukure
suatu masalah nyata. ferensi dan
c. Menggaliinformasi :Secara berkolompok  Mengerjakan latihan soal- artikel.
siswa menggeneraliskan bentuk fungsi dari soal mengenai ● Internet
2.1  garis tersebut atau persamaan garis lurus kemiringangaris,
Menunjukkansikaplogis, tersebut. Serta menggambarkan persamaan PersamaanGarisLurus,
kritis, analitik, konsisten garis tersebut dalam diagram kartesius duagaris yang
dan teliti, melalui titik yang di ketahui salingsejajar dan
bertanggungjawab, d. Menalar :Apakah diperlukan titik-titik duagarisberpotongansalin
responsif, dan sebanyak itu untuk menentukan gtegaklurus.
tidakmudahmenyerahdala persamaangarislurus ? secara berkelompok
mmemecahkanmasalah. siswa di bombing untuk menemukan cara Portofolio:
yang lebih mudah untuk menentukan sebuah  Menyusun dan
persamaan garis lurus membuatrangkumandarit
ugas-tugas yang
Mengkomunikasikan :masing-masing kelompok
sudahdiselesaikan,
mempresentasikan hasil diskusinya di depankelas
kemudianmembuatreflek

71
Pertemuan kedua : sidiri.
a. Mengamati :siswa secara berkelompok Tes:
mengamati lingkungan sekitar yang Testertulisbentukuraianmengenaip
berkaitan dengan kemiringan seperti anak enyelesaianmasalahsederhana
tangga dan lain lain serta mencatat hasil yang
pengamatan sesuai lembar pengamatan yang terkaitdenganpenggunaanPersama
di sediakan oleh guru anGarisLurus
b. Menanya :siswa di bombing untuk bertanya  
mengenai alternative penyelesaian dari  

72
3.4
Menentukanpersamaangar
islurus dan grafiknya

masalah kemiringan dalam keidupan sehari-


hari
c. Menggali informasi :Siswa secara
berkelompok mendiskusikan hubungan
antarasisitegak dan sisi alasnya serta
kaitanya dengan kemiringanya. Selain itu
siswa merumuskan rumus dari ketiga sisi
tersebut.
d. Menalar :siswa secara berkelompok
menyelesaikan permasalahan yang ada pada
lembar kerja siswa
Mengkomunikasikan: masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depankelas
 

73
3.4
Menentukanpersamaangar
islurus dan grafiknya
 

Pertemuan ketiga  
a. Mengamati : siswa mengamati mobil
yang sedang melaju di daerah
pegunungan
b. Menanya : siswa di pandu untuk bertanya
bagaimana cara mencari tingkat  
kemiringan dari lintasan mobil yang di
lalaui
c. Menggaliinformasi :secara berkelompok
siswa berdiskusi menentukan
titikawalmobil dan titik akhir mobil
dalam bidang coordinat, serta mencari
alternative penyelesaian dari maslaah
 

74
tersebut
d. Menalar :siswa melatih menyelesaiakan
lembar kerja siswa yang tellah di
sediakan guru
Pertemuan ke empat
e. Mengamati :Mengamati sebuah persegi
yang di gambarkan pada bidangkartesius
f. Menanya :Siswa di pandu untuk bertanya
bagaimana kemiringan garis yang sejajar
dan tegak lurus
 
Pertemuankeempat dan lima  
Mengamati :siswamengamatigaris yang
melewatititik 0,0 pada diagram cartesius
Menanaya: siswa di
panduuntukbertanyamengenaipersamaangaris dan
gradienya
Menggaliinformasi:
siswasalingbertukarpendapatmengenaihasilpengama
tanyaangmereakalakukan.
Sekaligusberlatihmengerjakansoal yang ada pada ljk
Menalar:
siswamenemukanmenemukancberdiskusiatashasilke
rjaanmerekamasingmasing
Mengkomunikasikan
:siswasalingbertukarjawabanantarakelompoksatuden

75
gan yang lainya
Pertemuankeenam
Mengamati :siswamengamatigambarpersegi yang
ada pada diagram caresius
Menanya :siswa di
panduuntukbertanyamengenaikedudukansuatugariss
atudenganyanaggaris yang lainya
Menggaliinformasi
:siswasecaramandirimencarigradienmasingmasingsis
i pada persegisertamenentukankedudukangaris yang
ada pada persegitersebut
Menalar:
siswasecaraberkelompokberdiskusimengenaibagaim
anakedudukangariskalau di lihatdarigradienya
Mengkomunikasikan
:masingmasingkelompokmempresentasikanhasiltem
uanya
Pertemuanketujuh :
Menagmati
:siswamengamatimasalahpenjualansertamengambil
data data yang sudah di tentukan pada
lembarpengamatan
Menanya :siswa di

76
pandubertanyamengenaiaplikasidarimateripersamaa
ngarislurus
Menngaliinformasi:
siswasecaraindividumenyelesaikansoalsoalpersamaa
ngarislurus
Menalar
:siswasecaraberkelompokmencarimasalahkehidupan
seharihari yang
berkaitandenganpersamaangarisluruskemudianmenu
karkannyadengankelompok yang lain

77
Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Kelas Eksperimen

Sekolah : SMP N 1 Batulayar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Smester : VIII/ Gasal

Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (8 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayaa diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunkan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.

78
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1 1.1 Menghargai dan 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
menghayati ajaran pelajaran
agama yang dianutnya 1.1.2 Menggunakan waktu seefektif
mungkin
1.1.3 Bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran matematika
2 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Suka bertanya selama proses
percaya diri, dan pembelajaran
ketertarikan pada 2.2.2 Berani mengutarakan pendapat
matematika serta 2.2.3 Tanggung jawab dalam mengerjakan
memiliki rasa percaya tugas
pada daya dan kegunaan 2.2.4 Bekerja sama dan mementingkan
matematika yang hasil kerja kelompok
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3 3.4 Menganalisis fungsi 3.4.1 Memahami grafik persamaan garis
linier (sebagai lurus
persamaan garis lurus) 3.4.2 Menentukan kemiringan garis dari
dan menginterpretasikan dua titik yang diketahui
grafiknya yang 3.4.3 Menentukan persamaan garis lurus
dihubungkan dengan
masalah kontekstual.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi kelompok dan Tanya jawab diharapkan siswa kelas
VIII C dapat aktif, teliti, bekerjasama dan bertanggung jawab dalam pembelajaran
pada materi persamaan garis lurus serta siswa dapat:

79
1. Memahami titik koordinar dan titik potong terhadap sumbu,
2. Dapat mengetahui dua garis sejajar, dua garis tegak lurus dan arah garis,
3. Dapat menentukan persamaan garis
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Kooperatif
Metode Pembelajaran : Tutor Sebaya, dan latihan
F. Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : LKPD
2. Sumber Pembelajaran : Buku siswa Matematika Kemendikbud.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 1. Guru memberikan salam dan mengecek kesiapan 2
siswa dalam belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 3
menjelaskan metode pembelajaran yang
Kegiatan digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
Pendahuluan pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
(10 menit) disampaikan guru yaitu mendefinisikan atau
mengingatkan siswa mengenai titik koordinat dan
titik potong terhadap sumbu
3. Melalui tanya jawab guru memberikan apersepsi 5
siswa mengenai persamaan garis lurus
2. 1. Memberikan informasi awal tentang titik 3
koordinat dan titik potong terhadap sumbu

80
2. Guru meminta siswa duduk berdasarkan 1
kelompok masing-masing (kelompok dibuat
secara heterogen, yang setiap kelompok terdiri
dari satu siswa yang akan menjadi tutor)
Kegiatan 3. Guru memberikan lembar materi dan LKPD ke 2
Inti masing-masing kelompok untuk didiskusikan
(65 menit) bersama teman kelompoknya
4. Guru meminta setiap siswa mengerjakan LKPD 10
secara berkelompok
5. Guru memberikan kesempatan kepada tutor untuk
menjelaskan materi kepada masing-masing 10
anggota kelompoknya.
6. Guru mengawasi kerja kelompok dengan 2
mendatangi kelompok dan memberi bantuan bila
ada kesulitan
7. Siswa dalam setiap kelompok melakukan
aktivitas sesuai dengan langkah kerja dalam
LKPD yang telah disediakan
8. Guru meminta beberapa siswa mewakili 10
kelompoknya untuk tampil mempresentasikan
jawaban berdasarkan hasil diskusi kelompoknya
9. Kelompok lain diharapkan memberikan 5
tanggapan dari hasil presentasi kelompok lain
10. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat
duduk semula
11. Guru memberikan kuis individu untuk dikerjakan 10
oleh masing-masing siswa dengan memastikan
setiap individu bekerja sendiri dan tidak saling

81
bekerja sama
12. Setelah batas waktu yang sudah ditentukan, guru 5
meminta siswa untuk menukarkan pekerjaannya
dengan pekerjaan teman sebangkunya kemudian
memeriksa dengan mmengacu pada kunci
jawaban yang telah disiapkan
13. Guru meminta masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan skor kuis teman kelompoknya
masing-masing
14. Guru merekap hasil kuis dan menghitung skor
kemajuan setiap siswa dan menetapkan predikat
penghargaan kelompok
15. Memberikan penghargaan kepada masing-masing
kelompok berdasarkan hasil kuis dan point
kemajuan
16. Guru menanyakan apakah sudah paham dengan
materi hari ini
17. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan 5
materi hari ini.
3. 1. Melalui tanya jawab guru membimbing siswa 3
untuk merangkum kembali isi pembelajaran
Kegiatan 2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 1
Penutup memberikan pesan agar mengulang kembali
(5 menit) pelajaran hari ini dirumah dan guru
menginformasikan submateri yang akan dibahas
untuk pertemuan berikutnya
3. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 1
pembelajaran.
Pertemuan ke-2

82
No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 1. Guru memberikan salam dan meengecek 2
kesiapan siswa dalam belajar
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 3
menjelaskan metode pembelajaran yang
digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
Kegiatan pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
Pendahuluan disampaikan guru yaitu mendefinisikan atau
(10 menit) mengingatkan siswa mengenai dua garis
sejajar, dua garis tegak lurus dan arah garis
3. Melalui tanya jawab guru memberikan 5
apersepsi siswa mengenai persamaan garis
lurus
2. 1. Memberikan informasi awal tentang dua garis 10
sejajar, dua garis tegak lurus dan arah garis
2. Guru meminta siswa duduk berdasarkan 2
kelompok masing-masing (kelompok dibuat
secara heterogen, yang setiap kelompok terdiri
Kegiatan dari satu siswa yang akan menjadi tutor)
Inti 3. Guru memberikan lembar materi dan LKPD ke 3
(105 menit) masing-masing kelompok untuk didiskusikan
bersama teman kelompoknya
4. Guru meminta setiap siswa mengerjakan 15
LKPD secara berkelompok
5. Guru memberikan kesempatan kepada tutor
untuk menjelaskan materi kepada masing- 15
masing anggota kelompoknya.

83
6. Guru mengawasi kerja kelompok dengan 3
mendatangi kelompok dan memberi bantuan
bila ada kesulitan
7. Siswa dalam setiap kelompok melakukan
aktivitas sesuai dengan langkah kerja dalam
LKPD yang telah disediakan
8. Guru meminta beberapa siswa mewakili 15
kelompoknya untuk tampil mempresentasikan
jawaban berdasarkan hasil diskusi
kelompoknya
9. Kelompok lain diharapkan memberikan 7
tanggapan dari hasil presentasi kelompok lain
10. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat
duduk semula
11. Guru memberikan kuis individu untuk 15
dikerjakan oleh masing-masing siswa dengan
memastikan setiap individu bekerja sendiri dan
tidak saling bekerja sama
12. Setelah batas waktu yang sudah ditentukan, 10
guru meminta siswa untuk menukarkan
pekerjaannya dengan pekerjaan teman
sebangkunya kemudian memeriksa dengan
mmengacu pada kunci jawaban yang telah
disiapkan
13. Guru meminta masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan skor kuis teman kelompoknya
masing-masing
14. Guru merekap hasil kuis dan menghitung skor

84
kemajuan setiap siswa dan menetapkan
predikat penghargaan kelompok
15. Memberikan penghargaan kepada masing- 2
masing kelompok berdasarkan hasil kuis dan
point kemajuan
16. Guru menanyakan apakah sudah paham dengan 3
materi hari ini
17. Guru bersama-sama dengan siswa 5
menyimpulkan materi hari ini.
3. 1. Melalui tanya jawab guru membimbing siswa 3
untuk merangkum kembali isi pembelajaran
Kegiatan 2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 1
Penutup memberikan pesan agar mengulang kembali
(5 menit) pelajaran hari ini dirumah dan guru
menginformasikan submateri yang akan
dibahas untuk pertemuan berikutnya
3. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 1
pembelajaran.

Perteuan ke-3

No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 1. Guru memberikan salam dan meengecek 2
kesiapan siswa dalam belajar

85
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan metode pembelajaran yang 3
digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
Kegiatan pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
Pendahuluan disampaikan guru yaitu mendefinisikan atau
(10 menit) mengingatkan siswa mengenai persamaan garis
lurus
3. Melalui tanya jawab guru memberikan
apersepsi siswa mengenai persamaan garis lurus 5
2. 1. Memberikan informasi awal tentang cara 10
menentukan persamaan garis lurus
2. Guru meminta siswa duduk berdasarkan 2
kelompok masing-masing (kelompok dibuat
secara heterogen, yang setiap kelompok terdiri
dari satu siswa yang akan menjadi tutor)
Kegiatan 3. Guru memberikan lembar materi dan LKPD ke 3
Inti masing-masing kelompok untuk didiskusikan
(105 menit) bersama teman kelompoknya
4. Guru meminta setiap siswa mengerjakan LKPD 15
secara berkelompok
5. Guru memberikan kesempatan kepada tutor
untuk menjelaskan materi kepada masing- 15
masing anggota kelompoknya.
6. Guru mengawasi kerja kelompok dengan 3
mendatangi kelompok dan memberi bantua bila
ada kesulitan
7. Siswa dalam setiap kelompok melakukan
aktivitas sesuai dengan langkah kerja dalam
LKPD yang telah disediakan

86
8. Guru meminta beberapa siswa mewakili 15
kelompoknya untuk tampil mempresentasikan
jawaban berdasarkan hasil diskusi kelompoknya
9. Kelompok lain diharapkan memberikan 7
tanggapan dari hasil presentasi kelompok lain
10. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat
duduk semula
11. Guru memberikan kuis individu untuk 15
dikerjakan oleh masing-masing siswa dengan
memastikan setiap individu bekerja sendiri dan
tidak saling bekerja sama
12. Setelah batas waktu yang sudah ditentukan, 10
guru meminta siswa untuk menukarkan
pekerjaannya dengan pekerjaan teman
sebangkunya kemudian memeriksa dengan
mengacu pada kunci jawaban yang telah
disiapkan
13. Guru meminta masing-masing ketua kelompok
mengumpulkan skor kuis teman kelompoknya
masing-masing
14. Guru merekap hasil kuis dan menghitung skor
kemajuan setiap siswa dan menetapkan predikat
penghargaan kelompok
15. Memberikan penghargaan kepada masing- 2
masing kelompok berdasarkan hasil kuis dan
point kemajuan
16. Guru menanyakan apakah sudah paham dengan 3
materi hari ini

87
17. Guru bersama-sama dengan siswa 5
menyimpulkan materi hari ini.
3. 1. Melalui tanya jawab guru membimbing siswa 3
untuk merangkum kembali isi pembelajaran
Kegiatan 2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 1
Penutup memberikan pesan agar mengulang kembali
(5 menit) pelajaran hari ini dirumah dan guru
menginformasikan submateri yang akan dibahas
untuk pertemuan berikutnya
3. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 1
pembelajaran.

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) Kelas Kontrol

Sekolah : SMP N 1 Batulayar

Mata Pelajaran : Matematika

88
Kelas/Smester : VIII/ Gasal

Materi Pokok : Garis Lurus

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3 x pertemuan)

H. Kompetensi Inti
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayaa diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
8. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunkan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
I. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1 1.1 Menghargai dan 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah
menghayati ajaran pelajaran
agama yang dianutnya 1.1.2 Menggunakan waktu seefektif
munggkin
1.1.3 Bersemangat dalam mengikuti

89
pembelajaran matematika
2 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, 2.2.1 Suka bertanya selama proses
percaya diri, dan pembelajaran
ketertarikan pada 2.2.2 Berani mengutarakan pendapat
matematika serta 2.2.3 Tanggung jawab dalam mengerjakan
memiliki rasa percaya tugas
pada daya dan kegunaan 2.2.4 Bekerja sama dan mementingkan
matematika yang hasil kerja kelompok
terbentuk melalui
pengalaman belajar
3 3.4 Menganalisis fungsi 3.4.1 Memahami grafik persamaan garis
linier (sebagai lurus
persamaan garis lurus) 3.4.2 Menentukan kemiringan garis dari
dan menginterpretasikan dua titik yang diketahui
grafiknya yang 3.4.3 Menentukan persamaan garis lurus
dihubungkan dengan
masalah kontekstual.

J. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat:
4. Memahami titik koordinar.
5. Dapat menjelaskan tentang titik potong sumbu.
6. Dapat menentukan dua garis sejajar.
7. Dapat menentukan dua garis tegak lurus.
8. Dapat menentukan arah garis.
9. Dapat menentukan persamaan garis lurus.
K. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
L. Model dan Metode Pembelajaran

90
Model Pembelajaran : Konpensional (langsung)
Metode Pembelajaran : Ekspositori, Tanya Jawab, dan Latihan
M. Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran
3. Media Pembelajaran : Latihan Siswa pada buku LKS
4. Sumber Pembelajaran : Buku siswa Matematika Kemendikbud.
N. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1

No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 4. Guru memberikan salam dan meengecek kesiapan 2
siswa dalam belajar
Kegiatan 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 3
Pendahuluan menjelaskan metode pembelajaran yang
(10 menit) digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
disampaikaan guru yaitu mendefinisikan atau
mengingatkan siswa mengenai titik koordinat dan
titik potong terhadap sumbu
6. Melalui tanya jawab guru memberikan apersepsi 5
siswa mengenai persamaan garis lurus
2. 1. Guru menjelaskan kepada siswa megenai titik 30
koordinat dan titik potong terhadap sumbu
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 2
untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan
3. Guru memberikan Latihan kepada siswa untuk 15
Kegiatan mengetahui tingkat pemahaman siswa
Inti 4. Guru memantau dan membimbing siswa dalam 3
(65 menit) menyelesaikann Latihan serta siswa mengerjakan

91
Latihan
5. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan 5
Latihan
6. Melalui kegiatan tanya jawab guru melakukan 10
konfirmasi dan penguatan terhadap hasil diskusi
3. 4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 3
memberikan pesan agar mengulang kembali
Kegiatan pelajaran hari ini dirumah dan guru
Penutup menginformasikan submateri yang akan dibahas
(5 menit) untuk pertemuan berikutnya
5. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 2
pembelajaran.

Pertemuan ke-2

No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 7. Guru memberikan salam dan meengecek kesiapan 2
siswa dalam belajar
Kegiatan 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 3
Pendahuluan menjelaskan metode pembelajaran yang
(10 menit) digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
disampaikan guru yaitu mendefinisikan atau
mengingatkan siswa mengenai dua garis sejajar,

92
dua garis tegak lurus da arah garis
9. Melalui tanya jawab guru memberikan apersepsi 5
siswa mengenai persamaan garis lurus
2. 7. Guru menjelaskan kepada siswa megenai dua 60
garis sejajar, dua garis tegak lurus dan arah garis
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 5
untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan
9. Guru memberikan Latihan kepada siswa untuk 15
Kegiatan mengetahui tingkat pemahaman siswa
Inti 10. Guru memantau dan membimbing siswa dalam 5
(105 menit) menyelesaikann Latihan serta siswa mengerjakan
Latihan
11. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan 5
Latihan
12. Melalui kegiatan tanya jawab guru melakukan 15
konfirmasi dan penguatan terhadap hasil diskusi
3. 6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 3
memberikan pesan agar mengulang kembali
Kegiatan pelajaran hari ini dirumah dan guru
Penutup menginformasikan submateri yang akan dibahas
(5 menit) untuk pertemuan berikutnya
7. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 2
pembelajaran.
Pertemuan ke-3

No Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Waktu
(Menit)
1. 1. Guru memberikan salam dan mengecek 2
kesiapan siswa dalam belajar

93
Kegiatan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan 3
Pendahuluan menjelaskan metode pembelajaran yang
(10 menit) digunakan, serta memberikan motivasi sebelum
pembelajaran dimulai. Adapun tujuan yang
disampaikan guru yaitu mendefinisikan atau
mengingatkan siswa mengenai persamaan garis
3. Melalui tanya jawab guru memberikan
apersepsi siswa mengenai persamaan garis 5
lurus
2. 1. Guru menjelaskan kepada siswa megenai 60
menentukan persamaan garis lurus
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa 5
untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan
3. Guru memberikan Latihan kepada siswa untuk 15
Kegiatan mengetahui tingkat pemahaman siswa
Inti 4. Guru memantau dan membimbing siswa dalam 5
(65 menit) menyelesaikann Latihan serta siswa
mengerjakan Latihan
5. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan 5
Latihan
6. Melalui kegiatan tanya jawab guru melakukan 15
konfirmasi dan penguatan terhadap hasil
diskusi
3. 1. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan 3
memberikan pesan agar mengulang kembali
Kegiatan pelajaran hari ini dirumah dan guru
Penutup menginformasikan submateri yang akan
(5 menit) dibahas untuk pertemuan berikutnya
2. Guru megucapkan salam dan guru mengakhiri 2

94
pembelajaran.

Lampiran 9

Lembar Kegiatan Peserta Didik


(LKPD)

Mata Pelajaran : Matematika


Materi Pokok : Grafik Persamaan Garis Lurus

95
Kompetensi Dasar : Menganalisis fungsi linier (sebagaipersamaan garis lurus) dan
menginterprentasikan grafiknya yang dihubungkan dengan
masalah kontekstual.
Indikator :Memahami grafik persamaan garis lurus

PetunjukUmum : Kerjakanlah secara berkelompok

Alokasi Waktu15 menit

PetunjukKhusus : Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

Kelompok : …………………………………….
Nama-nama anggota kelompok : ……………………………..
1……………………………..
2………………………………
3…………………………….
4……………………………..
5……………………………
Petunjuk !

- Lengkapilah titik-titik dibawah ini

Gambarlah grafik persamaan garis lurus y = 3x – 12 !

Jawab :

1. Menentukan titik potong pada sumbu-x


y = 3x – 12
dimisalka y = 0
maka,
y = 3… - 12

96
… = … - 12

…=…


x=

x=…

Jadi, titik x =…

2. Menetukan titik potong pada sumbu-y

y = 3x – 12

dimisalkan x = 0

maka,

y = 3… - 12

… = … - 12

…=…

Jadi, titik y = …

Gambar grafik persamaan garis lurus

97
Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD)

Mata Pelajaran : Matematika


Materi Pokok : Grafik Persamaan Garis Lurus

98
Kompetensi Dasar :Menganalisis fungsi linier (sebagai persamaan garis
lurus) dan menginterprentasikan grafiknya yang
dihubungkan dengan masalah kontekstual.
Indikator : Menentukan kemiringan garis dari dua titik yang
diketahui

Petunjuk Umum : Kerjakanlah secara berkelompok

Alokasi Waktu15 menit

Petunjuk Khusus : Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang

Lengkapilah titik-titik di bawahini !

Gradien garis k pada gambar adalah…

99
Jawab :

Diketahui dua buah titik yang dilalui oleh garis k, yaitu titik (…,0) dan (0,…). Misalnya
kita pilih (x1,y1) = (…,0) dan (x2,y2) = (0,…), gradien garis tersebut dapat dicari

∆y y − y1
menggunakan rumus m= =( 2 )
∆x x2 −x1

∆y …−0
m= =( )
∆ x 0−…

∆y …
m= =( )
∆x …

∆y …
m= =( )
∆x …


Jadi, gradien garis k adalah

100
Lampiran 10

101
102
103
Lampiran 11

104
105
Lampiran 12

KISI-KISI INSTRUMEN TES PRESTASI BELAJAR

Materi : Persamaan Garis Lurus

Waktu Pengerjaan : 60 Menit

Jumlahsoal : 5 butir (Uraian)

Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator BentukSoal No Soal


Semester
3.4 Menentukan persamaan Persamaan Garis Lurus: 3.4.1 Menentukan titik koordinat Uraian 1
garis lurus dan grafiknya  Grafik Persamaan dari titik potong terhadap
 Kemiringan sumbu x dan sumbu y.
Menentukan persamaan dua Uraian 2
 Persamaan Garis 3.4.2
garis sejajar .
Menentukan hubungan dua Uraian 3
3.4.3
garis yang tegak lurus.
Menentukan persamaan Uraian 4&5
3.4.4 garis lurus.

106
Lampiran 13

INSTRUMEN TES PRESTASI BELAJAR

Nama :

No :

Kelas :

Kerjakanlah soal-soal berikut ini!

1. Diketahui persamaan garis 6x + 3y = 18 tentukan koordinat titik potong

terhadap sumbu x dan sumbu y dari persamaan tersebut!

2. Tentukan persamaan garis yang melewati titik (4,3) dan sejajar dengan garis

2x + y + 7 = 0!

3. Selidiki bagaimana hubungan 2 garis berikut g1 : 3x + 4y = 5 dan g2 : 4x – 3y =

5!

4. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (-2,5) dan memiliki gradien

2!

5. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,1) dan (3,5) !

106
Lampiran 14

Kunci Jawaban Instrumen Tes Prestasi Belajar

No Jawaban Skor
1 Titik potong sumbu x. y = 0

6x + 3y = 18

6x + 3 (0) = 18

6x + 0 = 18

6x = 18

18
x=
6
10
x=3 (3,0)

Titik potong sumbu y, x = 0

6x + 3y = 18

6 (0) + 3y = 18

1 + 3y = 18

3y = 18

18
y= 10
3

y = 6 (0,6)
2 2x + y + 7 = 0

y = -2x – 7

m=-2

Jawab :

y = m (x – x1) + y1

107
y = (-2) (x – 4) + 3

y = -2x + 8 + 3 20

y = -2x + 11
3 Kita cari dulu gradien dari g1 dan g2

3x + 4y = 5

3x + 4y = 0 10

−3
4y = -3x, maka m1 =
4

4x – 3y = 5

4x – 3y = 0

4x = 3y

4 4
y= x, maka m2 =
3 3

−3 4 10
m1 X m2= X = -1 (Jadi hubungan garis g1 dan g2
4 3

adalah tegak lurus)


4 m=2

x1= -2, y1= 5

Jawab :

Jika garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan memiliki

gradien m, maka persamaan garis lurus dapat

ditentukan dengan rumus berikut:

y = m (x – x1) + y1

y = 2 (x – (-2)) + 5

y = 2x + 4 + 5

y = 2x + 9 20

108
5 x1= 2, y1= 1

x2= 3, y2= 5

Jawab :

Jika garis melalui dua titik (x1, y1) dan (x2, y2), maka

gradiennya adalah:

y ₂− y ₗ
m=
x ₂−x ₗ

5−1
m= 10
3−2

m=4

Persamaan garis lurusnya adalah:

y = m (x – x1) + y1

y = 4 (x – 2) + 1

y = 4x – 8 + 1 10

y = 4x – 7
SkorAkhir 100

Lampiran 15

Pertemuan ke-1

109
110
111
112
Pertemuan ke-2

113
114
115
Pertemuan ke-3

116
117
118
Lampiran 16

DAFTAR NILAI HASIL POST TES

Kelas Eksperimen VIII C

NO NAMA NILAI
1 Ahmad Ramli 65
2 Ahmad Zakaki 90
3 Amelia Mubarakah 95
4 I Gede Nova Radiartha 65
5 I GedeSuwardika 55
6 I komangAgusSatriaWiguna 65
7 Indra Jayadi 60
8 Ismayani 75
9 JesiJulita 70
10 M. Reza Akbar 85
11 MeliyaSaputri 80
12 MesardiArham 45
13 NazwaSabilaHusen 55
14 Ni LuhSanak Diwani 50
15 Ridwan Saputra 65
16 Risky Arisandi 85
17 ShandySaputra 85
18 Suliani 90
19 Syafawi 70
20 WayanSopiyanti 50
21 Winda 70
22 Yoga Hariadi 50

119
Kelas Kontrol VIII B

NO NAMA NILAI
1 Adelia Novi Liana 90
2 AoliaRamdani 65
3 ApriIstari 60
4 Aril 30
5 Debi Novi Aryanti 70
6 Ferdi Farozi 50
7 I KetutDiarse 65
8 I NengahPremaSubawa 40
9 Indra Jayadi 30
10 Isnaetun 60
11 KetutBrate 65
12 M. AgusFerdianto 55
13 M. Faesal Anwar 45
14 M. Saripudin 50
15 Malih Akbar 60
16 MeisaHariani 70
17 Misbahul Imam 50
18 Ni Putu Eka Olivia 55
19 Riski Rifai 30
20 Sandi Sofian 45
21 Susi Susanti 60
22 Syarifudin 30
23 Tina Mariana 75
24 WayanArdika 85

120
Lampiran 17

Kelas VIII C Eksperimen

121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
Kelas VIII B Kontrol

131
132
133
134
135
136
137
Lampiran 18

Uji NormalitasPost Test

Uji Normalitas Kelas VIII C (Kelas Eksperimen)

1. TabelLiliefors

No x f f kumulatif Z F(z) S(z) Lhitung


1. 40 1 1 -1,82701 0,03438 0,0455 0,01112
2. 45 1 2 -1.50801 0,06681 0,0909 0,02409
3. 50 2 4 -1,18901 0,11900 0,1818 0,0628
4. 55 2 6 -0.87 0,19215 0,2727 0,08055
5. 60 1 7 -0.551 0,29116 0,3182 0,02704
6. 65 4 11 -0.232 0,40905 0,5 0,09095
7. 70 3 14 0.087 0,53188 0,6364 0,10452
8. 75 1 15 0,406 0,65542 0,6818 0,02638
9. 80 1 16 0.725 0,76424 0,7273 0,03694
10. 85 3 19 1,04401 0,85083 0,8636 0,01277
11. 90 2 21 1,36301 0,91309 0,9545 0,04141
12. 95 1 22 1,68201 0,95352 1 0,04648

2. MenentukannilaiLhitung = | F(z) – S(z)|. GunakannilaiLhitung yang

terbesaryaitu0,10452 dan Ltabelnya 0,1840. Karena Lhitung<Ltabel,maka H0

diterima. Sehingga data darinilaipost

testkelaseksperimenberasaldaripopulasi yang berdistribusi normal.

Uji Normalitas Kelas VIII B (Kelas Kontrol)

138
1. TabelLiliefors

No x f f kumulatif z F(z) S(z) Lhitung


1. 30 4 4 -1,54031 0,06178 0,1667 0,10492
2. 40 1 5 -0,93921 0,17619 0,2083 0,03211
3. 45 2 7 -0,63866 0,26436 0,2917 0,02734
4. 50 3 10 -0,33812 0,37070 0,4167 0,046
5. 55 2 12 -0,03757 0,51197 0,5 0,01197
6. 60 4 16 0,262979 0,60257 0,6667 0,06413
7. 65 3 19 0,563527 0,71226 0,7917 0,07944
8. 70 2 21 0,864075 0,80511 0,875 0,06989
9. 75 1 22 1,164622 0,87698 0,9167 0,03972
10. 85 1 23 1,765718 0,96080 0,9583 0,0025
11. 90 1 24 2,066265 0,98030 1 0,0197

2. MenentukannilaiLhitung = | F(z) – S(z)|. GunakannilaiLhitung yang

terbesaryaitu 0,10492 dan Ltabelnya 0,1766. Karena Lhitung<Ltabel, maka

H0diterima. Sehingga data darinilaipost

testkelaskontrolberasaldaripopulasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 19

139
Uji Homogenitas

Membuattabel uji Barlett

Sampe dk 1/dk Sᵢ ² logSᵢ² dk*Sᵢ ² dk*logSᵢ ²


l
1 21 0,0455 245,6707 2,3903 5159,0847 50,1963
2 23 0,0417 276,7663 2,4421 6365,6249 56,1683
Jumlah 44 0,0872 522,4373 4,8324 11524,7096 106,3646

dk₁ = k (jumlahsiswa) – 1 = 22 – 1 = 21

dk₂ = k (jumlahsiswa) – 1 = 24 – 1 = 23

n .⅀ X ₁2−( X ₁)² 22 ( 108800 ) −2280100


Sᵢ² = = = 245,6707
n(n−1) 22(22−1)

n .⅀ X ₂2 −(X ₂)² 24 ( 80625 )−1782225


S ₂² = = = 276,7663
n(n−1) 24 (24−1)

⅀(dk∗S ᵢ 2) 11524,7096
S² = = = 261,9252
⅀ dk 44

logS ² = log (261,9252) = 2,4184

nilai B = (∑dk) logS ² = 44 (2,4184) = 106,4096

χ ² hitung= (ln 10) (B - ∑(dk∗log S ₁² ¿¿ = (2,3025) (106,4096 – 106,3646)

= 0,1036

Tarafnyata

χ ² tabel= χ ² (1 - ɑ) (sampel – 1)

χ ² (0,95)(1) = 3,841

Karena χ ² hitung = 0,1036

Maka χ ² hitung < χ ² tabel ,sehingga H0diterima. Artinya data darinilaipost


testmemilikivariansi yang homogen.

140
Lampiran 20

UJI HIPOTESIS (Uji-t)

Hipotesis Uji:

Ho : Nilai rata-rata post-test kelaseksperimenlebihkecilsamadengannilai rata-rata

post-test kelaskontrol.

Ha : Nilai rata-rata post-test kelaseksperimenlebihbesarnilai rata-rata post-test

kelaskontrol.

SecaraMatematisdapatditulis:

H0 :µ1≤ µ2

Ha : µ1¿ µ 2

Keterangan :

µ1 = rata-rata nilaipost testsiswakelaseksperimen

µ2 = rata-rata nilaipost testsiswakelaskontrol

Penarikan Kesimpulan:

jikat hitung ≤ t tabel , maka H0 diterima

jikat hitung > t tabel , maka H0 ditolak.

Karena n1 ≠ n2 dan varians homogen makadapatdigunakanrumust-test polled

variansdenganbesarnyadk =n1 +n2 −2

Diketahui:

x́ 1=68,636 s22=276,766

x́ 2=55,625 n1 =22

s21=245,671 n2 =24

141
RumusPolled Varians

x́ 1−x́ 2
t hitung =
2 2
( n1−1 ) s1 + ( n2−1 ) s 2 1
√ n1+ n2−2 (n )
1
+
1
n2

68,6364−55,625
t hitung =
( 22−1 ) 245,671+ ( 24−1 ) 276,7663 1 1
√ 22+24−2
+
22 24 ( )
13,0114
t hitung =
5159,091+ 6365,625 23
√ 44 264 ( )
13,0114
t hitung =
√ 22,8193
13,0114
t hitung =
4,7769

t hitung =2,7238

Didapatt hitung =2,7238 dan t tabel=2,0153 sehingga t hitung > t tabel

Kesimpulan:

Maka H 0 ditolak atau nilai rata-rata post-test kelaseksperimenlebihbesarnilai rata-rata

post-test kelaskontrol.
Lampiran 21

KriteriaPengkategorian Hasil BelajarSiswa

Interval Nilai Siswa Kategori


X > X́ + SD Tinggi
X́ – SD < X < X́ + SD Sedang
X́ – SD > X rendah

Keterangan:
X : Nilai Siswa
X́ : Nilai Rata-rata
SD : StandarDeviasi (Arikunto, 2016: 299).
Kelas Eksperimen

NO NAMA NILAI
1 Ahmad Ramli 65
2 Ahmad Zakaki 90
3 Amelia Mubarakah 95
4 I Gede Nova Radiartha 65
5 I GedeSuwardika 55
6 I komangAgusSatriaWiguna 65
7 Indra Jayadi 60
8 Ismayani 75
9 JesiJulita 70
10 M. Reza Akbar 85
11 MeliyaSaputri 80
12 MesardiArham 45
13 NazwaSabilaHusen 55
14 Ni LuhSanak Diwani 50
15 Ridwan Saputra 65
16 Risky Arisandi 85
17 ShandySaputra 85
18 Suliani 90
19 Syafawi 70
20 WayanSopiyanti 50
21 Winda 70
22 Yoga Hariadi 50

143
X́ = 68,636

SD = 15,673

Interval Nilai Siswa Kategori


X > 84,309 Tinggi: 6 siswa
52,963< X < 84,309 Sedang: 12 siswa
52,963 > X Rendah: 4 siswa

Kelas Kontrol

NO NAMA NILAI
1 Adelia Novi Liana 90
2 AoliaRamdani 65
3 ApriIstari 60
4 Aril 30
5 Debi Novi Aryanti 70
6 Ferdi Farozi 50
7 I KetutDiarse 65
8 I NengahPremaSubawa 40
9 Indra Jayadi 30
10 Isnaetun 60
11 KetutBrate 65
12 M. AgusFerdianto 55
13 M. Faesal Anwar 45
14 M. Saripudin 50
15 Malih Akbar 60
16 MeisaHariani 70
17 Misbahul Imam 50
18 Ni Putu Eka Olivia 55
19 Riski Rifai 30
20 Sandi Sofian 45
21 Susi Susanti 60
22 Syarifudin 30
23 Tina Mariana 75
24 WayanArdika 85

144
X́ = 55,625

SD = 16,636

Interval Nilai Siswa Kategori


X > 72,261 Tinggi: 3 siswa
38,989< X < 72,261 Sedang: 17 siswa
38,989 > X Rendah: 4 siswa

145
Lampiran 22

146
Lampiran 23
Tabel Nilai Z

147
Lampiran 24

TABEL NILAI t(42-78)

148
Lampiran 25

149
Lampiran 26

150
Lampiran 27

DOKUMENTASI

Proses Pembelajaran

151
152
Pemberian Post Tes

153
154

Anda mungkin juga menyukai