Anda di halaman 1dari 9

ADAPTASI DAN JEJAS SEL

Tahap gangguan progresif dari fungsi dan struktur normal sel

- Adaptasi
Bila suatu sel mendapatkan rangsang patologik, secara fisiologi dan morfologi akan
mengalami adaptasi, yaitu perubahan akibat rangsangan tadi, namun masih dapat hidup
dan mengatur fungsinya
- Jejas
Rangsang sel melampaui batas adaptasi, maka terjadi jejas sel sifatnya reversible
- Nekrosis
Rangsang menetap atau bertambah besar, sel mengalami jejas menetap yaitu mati atau
nekrosis

2 pola dasar kematian sel

1. Nekrosis : khusus nekrosis koagulatif


2. Apoptosis : fisiologis = embryogenesis, patologis

Penyebab jejas sel :

1. Deprivasi oksigen
2. Bahan kimia
3. Agen infeksius
4. Reaksi imunologi
5. Defek genetic
6. Ketidakseimbangan nutrisi
7. Agen fisik
8. Penuaan
MEKANISME JEJAS SEL

Respons selular terhadap stimulus yg berbahaya tergantung pd tipe jejas, durasi &
keparahannya. Jejas sel dihasilkan oleh abnormalitas fungsional & biokimia pd satu atau
beberapa komponen seluler yg esensial.

Target dari rangsangan jejas yg penting:

1. Respirasi aerobik yg melibatkan fosforilasi oksidatif mitokondria dan produksi ATP


2. Integritas membran sel yg sgt penting untuk homeostasis osmotik dan ionik
3. Sintesis protein
4. Sitoskeleton
5. Integritas perangkat genetik dari sel

ADAPTASI SEL

Adaptasi dibagi menjadi 2 yaitu adaptasi fisiologi dan adaptasi patologik

Adaptasi fisiologi yaitu reaksi sel terhadap rangsangan normal oleh hormone atau bahan
kimia endogen

Adaptasi patologik yaitu adaptasi terhadap stimuli abnormal

Sel yang dapat beradaptasi melalui :

1. Atrofi
- Perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih kecil akibat berkurangnya subtansi sel
sehinga jaringan yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil
- Atrofi dapat disebebkan oleh :
 Penurunan beban kerja
 Hilangnya invervasi saraf
 Berkurangnya vaskularisasi
 Nutrisi yang tidak akurat
 Hilangnya stimulus endokrin
 Usia lanjut

2. Hipertrofi
- Bertambah besar ukuran sel
- Jaringan atau organ yang disusun juga bertambah besar
- Secara umum disebabkan oleh permintaan fungsi yang meningkat dan stimulus hormone
spesifik
3. Hiperplasia
- Bertambah jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ
- Jaringan/organ bertambah besar
- Hyperplasia fisiologik dibagi menjadi 2 yaitu hormonal dan kompensasi
4. Metaplesia
- Perubahan sementara dari sel dewasa menjadi sel dewasa yang lain
- Dapat dikelompokkan menjadi epithelial dan jaringan ikat
5. Induksi

JEJAS REVERSIBEL/DEGENERASI SEL

Dahulu perubahan morfologi sel karena rangsang nonletal yang bersifat reversibel pada
sel disebut degenerasi. Istilah ini tidak lagi digunakan, tetapi kini digunakan istilah baru yaitu
jejas reversibel atau perubahan reversible. Degenerasi sel atau kemunduran sel adalah kelainan
sel yang terjadi akibat cedera ringan. Cedera ringan yang mengenai struktur dalam sel seperti
mitokondria dan sitoplasma akan mengganggu proses metabolisme sel Kerusakan reversibel
artinya bisa diperbaiki apabila penyebabnya segera dihilangkan. Jejas reversible dibagi 2 yaitu,
pembengkakan sel dan perubahan perlemakan.

PEMBENGKAKAN SEL

Pembengkakan sel adalah manifestasi awal sel terhadap semua jejas sel. Pembengkakan
sel timbul jika sel tidak dapat mengatur keseimbangan ion dan cairan yang menyebabkan hidrasi
sel. Perubahan perlemakan bermanifestasi sebagai vakuola - vakuola didalam sitoplasma dan
terjadi karena hipoksia atau bahan toksik, perubahan perlemakan dijumpai pada sel yang
tergantung pada metabolisme lemak seperti sel hepatosit dan sel miokard

KELAINAN GENETIK DAN KELAINAN KONGENITAL

- Gene adalah unit terkecil bahan sifat menurun


- DNA adalah asam nukleat yang mengandung instruksi genetic yang menentukan
perkembangan biologis semua bentuk seluler

Dimana bahan genetic berada? Bahan genetic berada di kromosom, kromosom tersususn dari
asam nukleat dan protein. Yang membawa informasi genetic adalah asam nukleat

Asam nukleat = DNA dan RNA

Gen adalah bagian dari benang DNA. Gen terangkai seperti manik – manik pada benang DNA

KROMOSOM

Kromosom terdapat didalam nucleus,bentuknya seperti batang bengkok, terdapat zat


yang mudah berubah warna. Zat yang menyusunnya disebut kromatin. Jumlah kromosom pada
manusia 46. Wanita 46 XX Laki-laki 46YX

Bentuk – bentuk kromosom

a. Metasentris : apabila sentromer terletak median

b. Submetasentrik : Sentromer terletak submedian

c. Akrosentris : Sentromer terletak subterminal

d. Telosentris : Sentromer terletak diujung kromosom

KARIOTIPE

Kariotipe adalah tes untuk mengidentifikasi dan menilai ukuran, bentuk, dan jumlah
kromosom dalam sampel sel tubuh.
DNA ALEL DAN GEN

Alel : merupakan sepasang gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom yang
homolog. Tempat kedudukan alel pada kromosom disebut lokus

HOMOZIGOT DAN HETEROZIGOT

Digunakan untuk menunjukkan konstelasi gen pada individu diploid. Homozigot atau
pada satu lokus alel identic atau sejenis. Bila pada lokus yang sama alelnya tidak sejenis maka
individu tersebut dikatakan bersifat HETEROZIGOT

FENOTIP DAN GENOTIP

Hasil ekspresi gen yang dimiliki suatu individu. Kombinasi alel menetukan fenotip suatu
individu karena eukariota bersifat diploid maka fenotipnya ditentukan oleh kombinasi alel.
Kombinasi alel yang dimiliki individu disebut genotip

Fenotip misalnya, hitam atau putih

Genotip misalnya, AA,Aa,aa

KELAINAN GENETIK

Istilah lain : 1. Kelainan herediter

2 Kelainan familial
3 Kelainan kongenital

Kelainan kongenital ( kelainan bawaan ) suatu istilah pada struktur, fungsi maupun
metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan sekitar 3-4% bayi baru lahir
memiliki kelainan bawaan yang berat.

Contoh penyakit dengan pewarisan multifactorial : DM, asam urat, asma, hipertensi, Skizofrenia

KONSELING GENETIK

Tujuan bimbingan konseling :

1. Memahami fakta medis : diagnose, prognosa, dan manajemen kelainan genetic


2. Memahami jalur dan penyebab penyakit tersebut dan resiko pewaris dalam keluarga
3. Pemilihan tendikan yang tepat

Kepada siapa konseling genetic dituju?

1. Orang yang khawatir bahwa dirinya mengidap suatu kelainan herediter


2. Wanita yang merencanakan hamil pada usia lebih kurang 30thn
3. Pasangan yang mempunyai anak dengan retardasi mental
4. Wanita yang mengalami keguguran 2kali atau lebih
PENYAKIT INFEKSI

Infeksi adalah masuknya mikroorganisme pathogen dalam tubuh manusia. Timbulnya


perubahan sel dan jaringan menimbulkan keluhan penderita disertai gejala klinik

SEJARAH

Edward Jenner (1796) kebal terhadap cacar. Virus cacar sapi memeicu reaksi imun yang
menetralkan infeksi berikutnya oleh virus variola cacar yag lebih virulen

Louis Pasteur (1865) orang pertama membuktikan mikroorganisme dapat menyebabkan


penyakit menghasilkan vaksin attenuated pertama

FLORA NORMAL

Mikroorganisme yang hidup pada tubuh kita. Flomora dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Flora penghuni : menetap disepanjang hidup kita


2. Flora sementara : ditemukan secara periodic

SISTIM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

- Kulit mukosa yang intak dengan secret excretorisnya


- Sel – sel radang termasuk plasma protein dan mediator – mediator
- Reaksi imunoligis

KULIT

Infeksi yang terjadi pada kulit :

a. Kulit terkena trauma


b. Gigitan nyamuk, suntikan, dll
c. Mikroorganisme aktif masuk (enzim bakteri, larva cacing)
d. Jamur menyerang lapisan karatin
Sifat kulit : tebal berlapis,pH rendah (5,5)
URO GENETAL

- Urine yang asam


- Sfingter uretra
- Pada wanita : vagina asam, serta sumbat lendir pekat cervix

VIRUS

- Microorg terkecil (20-300nm)


- Gumpalan nucleic acid
- Bentuk tergantung coating protein
- Dikenal 400 spesies
- Dilihat dengan electron microscope

BAKTERI

- Dapat hidup intra ataupun ekstra sel


- Bentuk : coccen, batang, koma, spiral
- Memiliki exo dan endotoksin serta enzim tertentu

FUNGI

- Dikenal superficial dan deep mycosis


- Pertumbuhan yang meningkat pada terapi imunosupresan/AIDS

Jenis jamur yang dijumpai yaitu ; candida, Cryptococcus, aspergillus

PROOZOA

- Mikroorganisme berselsatu,
- Golongan
1. Hidup dalam epitel atau umen organ
2. Dalam darah
3. Dalam sel jaringan
HELMINTH/CACING

- Microorganisme multiseluler
- Siklus kehidupannya komplek
- Berbentuk : telur – larva – berbentuk dewasa

SALURAN PERNAPASAN

Saluran pernapasan atas bagian atas dibagi menjadi 3 yaitu

- Rhinitis
- Laryngitis, pharyngitis
- Tracheitis

Saluran nafas bagian bawah dibagi menjadi 3 yaitu

- Bronchitis
- Pneumonitis
- Pleuritis

Ada 8 saluran pencernaan (gastro intestinal infection )

1. Infeksi rongga mulut


2. Esophagitis
3. Gastritis
4. Duodenitis
5. Jejuno-ileitis
6. Appendisitis
7. Colitis
8. Proclitis

Anda mungkin juga menyukai