Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif progresif yang dilaksanakan melalui :
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan;
c. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
d. Kegiatan yang menarik dan menantang;
e. Kegiatan di alam terbuka;
f. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
g. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
h. Satuan terpisah antara putra dan putri;
Keanggotaan
Anggota Gerakan Pramuka adalah Warga Negara Republik Indonesia yang terdiri atas anggota
biasa dan anggota kehormatan. Anggota biasa terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa.
Anggota Muda sendiri dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya :
a. Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 - 10 tahun
b. Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11 - 15 tahun
c. Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 - 20 tahun
d. Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 - 25 tahun
Anggota Dewasa merupakan anggota biasa yang berusia diatas 25 tahun atau telah menikah.
Anggota Dewasa terdiri atas :
Tenaga Pendidik, yakni :
a. Pelatih Pembina
b. Pembina Pramuka
c. Pamong Saka
d. Pembantu Pembina
e. Instruktur Saka
Fungsionaris, yakni :
a. Andalan
b. Staf Kwartir
c. Majelis Pembimbing
d. Pimpinan Satuan Karya
e. Pimpinan Satuan Komunitas
f. Anggota Gugus Darma Pramuka
Sifat Kepanduan
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark,
maka Kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
a. Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu
negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
b. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini
harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama
Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat,
suku dan bangsa.
c. Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk
mendidik anak-anak dari bangsa apa saja.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka terdiri dari janji yang disebut Satya dan ketentuan moral yang
disebut Darma. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma,
bagi Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Penggalang dan Dasadarma, sedangkan
bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa terdiri atas Trisatya dan
Dasadarma.