Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PEMBUATAN SOP / PROSEDUR TETAP

1. UNTUK MEMUDAHKAN DIBAWAH DAPAT DILIHAT CONTOH SOP


DARI BAGIAN KONSERVASI GIGI
2. SETIAP BAGIAN DAPAT MENGISI FORMAT YANG SUDAH KAMI
SEDIAKAN (SEDIAKAN FORMAT SOP BAGIAN).
3. SELANJUTNYA APABILA TELAH TERSUSUN MAKA PADA
HALAMAN BERIKUTNYA DAPAT DIKOPI FORMAT YANG
TERSEDIA ( FORMAT SOP) DEMIKIAN SELANJUTNYA.
4. MOHON PEMBUATAN SOP DISUSUN MENURUT URUTAN KERJA
YANG DIPERLUKAN.
5. SETELAH SELESAI DAPAT DIKOPI PADA CD YANG SAMA / BARU
6. SEMOGA INI BISA MEMBANTU KERJA KITA DAN KAMI
HARAPKAN PADA AHKIR BULAN JUNI 2008 SUDAH DISAMPAIKAN
PADA KAMI PADA KAMI.
7. SELAMAT BEKERJA.

KETUA KOMITA MEDIK


STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR
BAGIAN KONSERVASI GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Disahkan oleh
BAGIAN KONSERVASI GIGI Direktur
RSGM FKG UNPAD
PROSEDUR TETAP PEMBUKAAN

AKSES PADA GIGI ANTERIOR Grace Virginia Gumuruh, Drg. MM


NIP. 130 672 137

No. Terbit ke : 1 Tanggal : 1 Juni 2006 Hal : 1

1. TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan preparasi kavitas akses


sebagai bagian dari perawatan endodontik gigi anterior di Bagian Konservasi
RSGM FKG UNPAD

2. RUANG LINGKUP : Dokter gigi spesialis konservasi , dokter gigi residen, mahasiswa ko-
assisten, perawat dan pasien
3. URAIAN UMUM
3.1. Pembukaan Akses adalah jalan masuk yang dibuat untuk mencapai orifis saluran, bebas dari
sangkutan dan karies agar jarum-jarum endodontik dapat masuk lurus sampai ke foramen
apikal
3.2. Bagian Konservasi adalah salah satu instalasi yang ada di Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang
menangani kasus-kasus Endodontik untuk pasien yang datang atau rujukan dari luar RSGM
FKG UNPAD.
3.3. Dokter gigi spesialis Konservasi Gigi adalah dokter gigi yang telah menyelesaikan pendidikan
spesialis dibidang Konservasi
3.4. Dokter gigi residen adalah dokter gigi yang sedang menyelesaikan pendidikan Dokter gigi
spesialis konservasi
3.5. Mahasiswa ko-asisten adalah mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan profesi dokter gigi
dalam bidang konservasi
3.6. Perawat adalah karyawan RSGM yang bekerja membantu dokter dalam melaksanakan
tugasnya
3.7. Pasien konservasi adalah pasien yang datang dari rawat jalan, rawat inap, rujukan dari praktek
swasta atau rujukan dari Puskesmas atau rumah sakit lain.
3.8. “Inform Consent” adalah lembar persetujuan dari pasien untuk dilakukan suatu tindakan
3.9. Pelayanan konservasi mulai jam 08.00 s.d 16.00 dan dilaksanakan menurut jadual yang telah
ditetapkan

4. PROSEDUR
4.1. Operator/Perawat menyiapkan alat-alat untuk preparasi kavitas akses
4.2. Operator dan perawat mencuci tangan dengan sabun antiseptik, kemudian dikeringkan dan
memakai sarung tangan steril
4.3. Dilakukan isolasi terhadap daerah gigi untuk mencegah kontaminasi saliva
4.4. Dilakukan desinfeksi seluruh permukaan gigi dengan butiran kapas steril yang dibasahi
chlorhexidine 0.2 %
4.5. Dilakukan pengangkatan seluruh jaringan karies menggunakan bor bundar baja atau ’spoon
excavator’ dengan ukuran sesuai dengan luas karies
4.6. Dilakukan desinfeksi seluruh permukaan gigi dengan butiran kapas steril yang dibasahi
chlorhexidine 0.2 %
4.7. Dilakukan penetrasi bagian palatinal dentin sampai dicapai kamar pulpa menggunakan bor
steril intan bundar pada bagian sepertiga tengah mahkota dengan arah tegak lurus
permukaan luar gigi
4.8. Dilakukan penembusan sampai tercapai orifis kearah apikal menggunakan bor intan bentuk
silindris dengan arah sejajar sumbu panjang gigi, sambil mengangkat seluruh atap pulpa
berikut tanduk pulpa
4.9. Dilakukan irigasi kamar pulpa dengan larutan Na-hipoklorit 0,5-5,25 % sampai kamar pulpa
terbebas dari bubuk dentin menggunakan spuit steril dengan jarum berukuran G #27- #30
(larutan tidak boleh berkontak dengan jaringan lunak mulut)
4.10. Dilakukan pengecekan sampai terbebasnya seluruh sangkutan kearah insisal menggunakan
sonde
4.11. Dilakukan pelebaran orifis menggunakan bor Gates Glidden #3 atau #4 sedalam 1-2 mm
kearah apikal
4.12. Dilakukan pengecekan menggunakan K-file # 10 atau K-file#15 sampai diperoleh ”Straight
Line Access”

5. DOKUMEN TERKAIT :
5.1. Surat rujukan dari dokter / Puskesmas / Rumah Sakit
5.2. Fotocopy peserta ASKES (Untuk peserta ASKES)
5.3. Lembar Rekam Medik
5.4. Periapikal foto diagnostik

Anda mungkin juga menyukai